i
PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD
PERIODE XIII TAHUN 2016
DESA/KELURAHAN : BEDULU KECAMATAN : BLAHBATUH KABUPATEN/KOTA : GIANYAR
NAMA MAHASISWA : DEWA NGAKAN GEDE SURYA TEJA
NIM : 1309005096
FAK/PS : KEDOKTERAN HEWAN/PENDIDIKAN DOKTER HEWAN
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
ii KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan laporan KK Dampingan ini tepat pada waktunya.
Adapun penulisan laporan ini merupakan syarat untuk menyelesaikan program kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Desa Bedulu 2016 (KKN PPM). Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun demi perbaikan laporan ini sangat penulis harapkan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam proses pembuatan laporan KK Dampingan ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Dan penulis mengharapkan semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca.
Bedulu, 25 Agustus 2016
iii
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ... 1
1.1 Profil Keluarga Dampingan ……….……….. 1
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ……….. 2
1.2.1 Pendapatan Keluarga ………... 2
1.2.2 Pengeluaran Keluarga………... 3
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH……….6
2.1 Permasalahan Keluarga……….………...7
iv
5.1 Simpulan………..16
5.2 Rekomendasi………16
DAFTAR PUSTAKA………17
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Udayana periode XIII tahun 2016 merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa di masyarakat secara langsung. Diharapkan dengan adanya KKN-PPM mahasiswa dapat meningkatkan empati dan kepedulian terhadap permasalahan masyarakat ekonomi lemah dan mampu memberdayakan mereka sehingga mereka dapat menolong diri mereka sendiri. Dalam program KKN-PPM mahasiswa Universitas Udayana datang ke desa yang telah ditentukan oleh universitas dengan membawa sejumlah program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan baik secara kelompok maupun individu.
Salah satu program wajib dalam KKN PPM ini adalah program keluarga dampingan dimana satu orang mahasiswa wajib mendampingi satu keluarga selama masa KKN-PPM ini berlangsung. Dimana disini keluarga yang dijadikan sebagai KK Dampingan (Keluarga Dampingan) adalah keluarga yang ingin diberdayakan yang nantinya mahasiswa diharapkan mampu mengidentifikasi permasalahan yang dialami oleh keluarga tersebut dan bisa memberikan solusi atau motivasi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh keluarga tersebut.
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Kegiatan KK Dampingan merupakan kegiatan yang wajib di laksanakan oleh mahasiswa peserta KKN-PPM periode XIII di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Salah satu Dusun di Desa Bedulu yang diterapkan program KK Dampingan adalah di Dusun Goa. Atas saran dari kelian dusun, yaitu bapak Dewa Gede Krisnha, maka dipilihlah salah satu keluarga yang sekiranya cocok untuk menjadi KK Dampingan, yaitu keluarga Bapak I Wayan Regug.
Wayan Regug. Sedangkan anak ketiga beliau bernama Ni Komang Arik Prastini yang saat ini kelas VI, di SD Negeri 4 Bedulu. Selain itu Bapak I Wayan Regug juga tinggal bersama kakak beliau yang sudah menikah yaitu kakak beliau bernama I Nyoman Rota.
Keluarga Bapak I Wayan Regug saat ini tinggal di rumah yang merupakan tanah milik
pribadi. Untuk lebih jelasnya, identitas keluarga Bapak I Wayan Regug dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 1. Identitas Keluarga Bapak I Wayan Regug
No Nama Status Umur
Kawin 11 22 Januari 2005 SD Pelajar Anak
5 I Nyoman Rota Kawin 66 31 Desember 1950 SD Karyawan
Swasta Family
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga
Keluarga Bapak I Wayan Regug termasuk keluarga dengan ekonomi yang sederhana, atau
golongan ekonomi menengah ke bawah. Sumber pendapatan keluarga ini berasal dari pendapatan
dibilang rendah, karena beliau bekerja sebagai penjaga villa di Bundesa Villa yang setiap bulannya
beliau mendapatkan upah sebesar Rp. 450.000. Dimana Bapak I Wayan Regug bekerja mulai
pukul 17.00 – 06.00 Wita. Di pagi harinya beliau hanya berdiam diri dirumah karena tidak
melmiliki kegiatan yang lain. Dulunya beliau merupakan seorang pelukis yang handal namun
karena kesehatan pengelihatan beliau terganggu maka beliau sudah tidak mampu lagi bekerja
sebagai seorang pelukis. Penghasilan beliau dulu sebagai seorang pelukis sangat cukup untuk
memenuhi kebutuhan beliau dan juga saat ini beliau sudah tidak memiliki istri lagi karena istri
beliau sudah meninggal dunia kira-kira 2 tahun lalu akibat kanker payudara sehingga beliau
menanggung kebutuhan keluarganya hanya seorang diri,
Menurut hasil wawancara dengan Bapak Wayan Regug, upah yang di terima dari hasil
bekerja di villa sebagai penjaga villa tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,
dapur ,biaya sekolah anak – anaknya dan lainnya.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga 1. Kebutuhan sehari-hari
Untuk keperluan sehari-hari, keluarga Bapak I Wayan Regug mengeluakan biaya
kurang lebih Rp 350.000 per bulan untuk keperluan lauk saja karena sayur dan beras
sudah di dapat dari hasil sawah dan mendapat subangan dari desa bagi keluarga kurang
mampu.
Selain untuk biaya makan, Keluarga Bapak I Wayan Regug mengeluarkan biaya
untuk keperluan bulanannya, seperti biaya air yaitu Rp 50.000/ bulan ,dan listrik yaitu Rp
50.000/ bulan, uang saku anak Rp. 3.000 perharinya dan keperluan untuk upacara adat
yang kira-kira pengeluarannya bisa mencapai kurang lebih dari Rp. 150.000. Beban yang
di tanggung oleh Bapak Wayan Regug sangatlah berat karena penghasilan yang didapat
lebih sedikit dari uang yang harus dikeluarkan untuk kebutuhan sehari-hari dan
menanggung keluarga sendiri.
2. Pendidikan
Untuk masalah pendidikan semua anak-anak Bapak I Wayan Regug disekolahkan.
Dari hasil wawancara dengan Bapak I Wayan Regug beliau mengatakan bahwa beliau
ingin menyekolahkan anak-anak beliau sampai jenjang yang tinggi minimal tamat SMA,
pendidikan yang setinggi-tingginya bahkan sampai kuliah, tetapi beliau mengatakan
biaya untuk kuliah tidak ada. Bapak I Wayan Regug berpenghasilan tetap namun
penghasilan beliau terbilang sangat rendah. Anak beliau yang pertama dan kedua sudah
tamat di jejang SLTA dan juga sudah bekerja maka beliau hanya menanggung biaya
anaknya yang ketiga yang masih duduk di Sekolah dasar. Semua anak beliau memperoleh
beasiswa saat bersekolah sehingga beliau hanya menanggung biaya untuk keperluan
sekolah saja.
3. Kesehatan
Dari segi kesehatan keluarga dari Bapak Wayan Regug,memiliki kesehatan yang
baik. Namun hanya Bapak Wayang Regug sendiri yang memiliki masalah kesehatan
mata. Mata kiri dari Bapak Wayan Regug sempat mengalami masalah yakni rabun dan
juga mata kanannya dan sudah sempat dioperasi. Namun setelah di operasi pengelihatan
dari mata bapak Wayan Regug sempat baik dan tidak ada masalah sama sekali. Tapi
setelah beberapa bulan kembali mengalami masalah dan mengalami kebutaan hingga kini.
Namun kebutaan dari mata Bapak Wayan Regug hanya terjadi pada mata kirinya dan
mata kana dari beliau masih bisa sedikit melihat namun tidak dapat melihat dengan jelas
dan dibutuhkan kacamata untuk membantu pengelihatan mata dari Bapak Wayan Regug.
Sebelumnya setelah operasi, Bapak Wayan Regug sudah sering memeriksakan matanya
ke dokter dan juga alternative namun belum juga ada perubahan kearah yang positif.
Sehingga Bapak Wayan Regug merasa sedikit kecewa dan menyerah untuk mengobati
matanya.
4. Kerohanian
Seluruh anggota keluarga Bapak I Wayan Regug beragama Hindu. Untuk keperluan sembayang sehari-harinya maupun untuk rahinan kajeng kliwon, tilem, purnama, serta hari raya besar seperti galungan, kuningan pagerwesi, nyepi dan lain-lain Anaknya membuat canang sendiri dan banten sendiri. Bapak Wayan Regug mengatakan bahwa untuk keperluan banten menghabiskan biaya yang lumayan besar, yaitu kurang lebih berkisar Rp.150.000 per bulannya.
maupun di sanggah (upacara dewa yadnya). Biaya untuk keperluan sosial merupakan biaya tak terduga, iuran pun biasa keluar dengan nominal Rp 200.000.
5. Sosial dan lain-lain
Untuk biaya sosial, keluarga Bapak I Wayan Regug mengeluarkan biaya setiap
bulannya dikenakan pada iuran banjar sebesar Rp 50.000 per bulannya.
Kekurangan dari penghasilan Bapak Wayan Regug sudah dibantu oleh kedua
anaknya yang sudah tamat SMK dan kini sudah bekerja sehingga beberapa kekurangan
dalam perekonomian beliau di tanggung oleh anaknya. Anak ketiga dari Bapak Wayan
Regug bersekolah di SD 4 Bedulu dan tanpa dikenakan biaya pendidikan. Jadi beliau
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak Wayan Regug diperoleh setelah beberapa kali melakukan kunjungan ke rumah keluarga dampingan. Identifikasi permasalahan tersebut menggunakan metode wawancara dengan melakukan percakapan dengan narasumber yaitu Bapak Wayan Regug, anak – anaknya,dan saudara Bapak Wayan Regug. Adapun hal – hal yang dilakukan untuk memperoleh informasi antara lain berkenalan atau beramah – tamah, sosialisasi mengenai program KKN – PPM, berdiskusi dengan anggota keluarga Bapak Wayan Regug, melihat – lihat suasana tempat tinggal beliau serta mengikuti aktivitas keluarganya yaitu membantu aktivitas beliau seperti mengantar beliau ke villa untuk bekerja. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dan hasil wawancara dengan keluarga dampingan, diperoleh beberapa permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak Wayan Regug sebagai berikut:
2.1 Permasalahan Keluarga
Dalam waktu satu bulan pendampingan, telah dilakukan 16 kali pertemuan dengan
keluarga Bapak I Wayan Regug. Dalam jangka waktu tersebut telah diidentifikasi beberapa
permasalahan yang diperoleh melalui bincang – bincang bersama keluarga bapak I Wayan Regug.
Beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan
penulis adalah sebagai berikut :
1. Permasalahan ekonomi, dimana pendapatan keluarga Bapak Wayan Regug semuanya ditanggung oleh beliau sendiri dan juga anak beliau ikut membantu untuk memenuhi kebutuhan keluarga seperti kebutuhan dapur, biaya listrik dan biaya pendidikan anak. Dalam memenuhi kebutuhan tersebut gaji yang di dapat oleh Bapak Wayan tidak mencukupi apalagi ketika beliau bekerja namun dengan gaji yang rendah sehingga harus meminta bantuan ke anaknya.
2. Permasalahan dalam kesehatan keluarga, dimana keluarga Bapak Wayan Regug sebagain besar memiliki kesehatan yang baik. Namun beliau memiliki kesehatan yang kurang baik pada organ pengelihatannya dan pendengarannya. Dari hasil wawancara
yang lalu. Operasi tersebut dilakukan di RSUP Sanglah tanpa mengeluarkan biaya
operasi karena sudah mendapatkan tanggungan dari JKBM. Namun Bapak Wayan
Regug kondisi pada organ pengelihatannya semakin memburuk dan menyebabkan
kebutaan pada sisi mata sebelah kirinya dan mata bagian kanannya semakin
rabun(susah untuk melihat).
2.2 Masalah Prioritas
Permasalahan prioritas yang dihadapi diantaranya adalah masalah ekonomi dan kesehatan:
2.2.1 Ekonomi
Permasalahan pokok yang dihadapi keluarga Bapak I Wayan Regug adalah masalah ekonomi. Dimana dari segi keuangan sebagain besar pengeluaran sehari-hari ditanggung oleh Bapak Wayab. Baik dari biaya listrik, pendidikan, hingga kebutuhan sehari-hari mengingat Bapak I Wayan Regug penghasilan yang tetap namun sangat rendah dan banyak kebutuhan yang harus dipenuhi untuk keluarganya .
Namun dari pendapatan Bapak Wayan terbilang kecil, dimana beliau berpenghasilan Rp. 450.000 per bulannya. Beliau bekerja dari jam 17.00-06.00 wita dan beliau tidak memiliki pekerjaan lain karena keterbatasan kondisi fisik beliau di bagian pengelihatan.
Pendapatan mereka tidak mampu untuk menutupi pengeluaran keluarga selama sebulan. Apalagi saat ini bahan-bahan kebutuhan pokok harganya semakin melonjak.
2.2.2 Kesehatan
berobat ketempat lain selain rumah sakit yaitu di Indra dan pengobatan altrnatif namun tidak juga memperoleh hasil yang positif.
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program
3.1.1 Masalah Keuangan
Untuk saat ini yang menjadi masalah utama pada keluarga Bapak Wayan Regug berada pada masalah pendapatan yang tidak mencukupi karena Bapak Wayan Regug memiliki pekerjaan yang tetap namun dengan penghasilan yang bisa dibilang rendah sehingga kurang untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Karena kuranganya pengelihatan dari bapak wayan maka susah kemungkinan untuk melakukan pekerjaan lain dan juga bapak wayan tidak memiliki sawah sehingga hanya bisa mengandalkan gaji yang diperoleh dari bekerja sebagai penjaga villa. Namun anak-anak dari bapak wayang yaitu anak pertama dan kedua sudah bekerja dan bisa membantu menambah penghasilan keluarga dari bapak wayan dan menopang kebutuhan hidup dari keluarga Bapak Wayan Regug. Maka penulis hanya bisa memberikan motivasi terhadap bapak wayan agar lebih semangat dalam bekerja dan tetap menjada kesehatan agar bisa tetap menafkasi keluarganya
3.1.2 Masalah Kesehatan
3.2 Jadwal Kegiatan KK Dampingan
No. Tanggal Waktu Kegiatan
1 19/07/2016 09.00 – 11.00 Diskusi dengan Kepala Desa mengenai program KK Dampingan dan meminta daftar KK Dampingan yang diusulkan oleh klian Banjar
bersama dengan kadus dari Banjar Goa 5 02/08/2016 15.00 – 18.00 Kunjungan ke KK Dampingan melakukan
pengenalan terhadap keluarga 6 06/08/2016 18.00 – 21.00 Melakukan kunjungan untuk melihat
kondisi KK Dampingan (Keluarga Bapak Wayan Regug)
7 08/08/2016 18.00 – 21.00 Bertemu dengan KK Dampingan untuk pendekatan dan pengenalan serta bertemu dengan anak dari Bapak Wayan Regug 8 13/08/2016 18.00 – 20.00 Melakukan wawancara untuk menggali
permasalahan KK Dampingan
9 15/08/2016 17.00 – 20.00 Membahas tentang masalah kesehatan keluarga dampingan
mata gratis, pembagian kacamata gratis dan operasi katarak
11 18/08/2016 08.00 – 14.00 Kunjungan ke KK Dampingan mengantar beliau melakukan pengecekan mata di
langsung menuju tempat kerja beliau di villa Bundesa di Banjar Lebah dan skaligus mengecek kacamata yang beliau gunakan apakah dapat mebantu
pengelihatan beliau
13 20/08/2016 14.00 – 18.00 Kunjungan kerumah KK Dampingan dan hanya bertemu dengan anak-anak dari Bapak Wayan Regug skaligus melakukan pendekatan terhadap anak anak beliau. 14 20/08/2016 20.00 – 21.00 Mensosialisasikan perilaku hidup bersih
dan sehat kepada keluarga Bapak Made Willis agar lebih mengenal cara menjaga kebersihan dan kesehatan diri dan lingkungan. Skaligus mengajarkan anak ketiga dari beliau beberapa pelajaran yang didapat disekolahnya
16 21/08/2016 20.00 – 21.00 Kunjungan ke KK Dampingan mengajar anak terakhir dari Bapak Wayan Regug 17 22/08/2016 17.00 – 21.00 Kunjuang ke KK Dampingan dan hanya
bertemu dengan anak – anak beliau lalu memberikan informasi mengenai mengajar anak ketiga dai Bapak wayan Regug
20 25/08/2016 18.00-20.00 Kunjungan ke KK Dampingan untuk mengajar anak ketiga dai Bapak wayan Regug dan membantu mengerjakan PR dari anak Bapak Wayan
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1 Waktu
Dalam pelaksanaan kegiatan program KK Dampingan KKN PPM alokasi waktunya dimulai tanggal 19 Juli 2016 dengab melakukan diskusi mengenai KK Dampingan dengan Kepala Desa kemudian pada tanggal 21 Juli 2016 dilakukan dengan pembagian KK Dampingan setiap mahasiswa yang tersebar di 11 Banjar yang ada di Desa Bedulu. Pada tanggal 25 Juli 2016 sampai tanggal 26 Agustus 2016 dilakukan kunjungan ke KK Dampingan kunjungan dilakukan sebanyak 16 kali yang dimana setiap kunjungan mahasiswapendamping berusaha membantu menghadapi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak Wa
4.2 Lokasi
Lokasi kegiatan KK dampingan dilakukan di lingkungan Rumah Bapak I Wayan Regug yaitu di Banjar Goa, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar.
4.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XIII di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh,
Kabupaten Gianyar. Kegiatan KK Dampingan yang dilakukan berupa kunjungan ke kediaman atau
ke rumah keluarga yang didampingi. Selama kunjungan tersebut, dilakukan wawancara bersama
keluarga yang didamping untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi keluarga tersebut dalam
menceritakan masalah yang mereka alami dan menerima solusi yang ditawarkan. Jadwal
4.4 Permasalahan
Identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dari tanggal 25 Juli 2016 hingga tanggal 26 Agustus 2016 adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya pendapatan keluargan Bapak I Wayan Regug mempunyai pekerjaan yang tetap, namun tidak mampu menutupi pengeluaran selama sebulan.
2. Kesehatan mata dari Bapak Wayan Regug yang kurang baik, sehingga beliau sempat menjalani operasi mata namun setelah operasi beberapa lama setelahnya mata kiri dari Bapak Wayan Regug mengalami kebutaan hanya mata bagian kanan yang bisa melihat namun membutuhkan kacamata untuk membantu pengelihatannya. Sehingga diperlukan kacamata untuk membantu pengelihatan beliau.
4.5 Solusi
Solusi yang penulis berikan selama melakukan pendampingan keluarga adalah sebagai berikut:
1. Menyarankan Bapak Wayan Regug untuk melanjutkan pengobatan matanya dan membeli sebuah kacamata untuk membantu pengelihatan dari Bapak Wayan Regug.
2. Melakukan cara hidup sehat yaitu membiasan diri dengan minum air putih 8 gelas setiap harinya dan melakukan sarapan setiap pagi untuk menjaga kesehatan keluarga dari Bapak Wayan Regug
3. Memberikan penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat sebagai langkah pencegahan terhadap penyakit. Untuk Bapak Wayan Regug karena beliau pernah menjalani operasi mata namun mengakibatkan mata beliau menjadi buta dan penulis menyarankan untuk tidak terlalu bekerja berat karena dapat agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
4.6 Dampak
Secara umum dampak yang diinginkan oleh penulis adalah adanya perubahan sikap ,perilaku dan kesehatan dari keluarga dampingan sehingga mereka dapat memberdayakan dirinya sendiri dan tentunya akan berdampak terhadap kesejahteraan keluarganya.
4.7 Kendala
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
Dari kunjungan yang dilakukan selama 16 kali pendampingan terhadap keluarga Bapak Wayan Regug, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Keluarga Bapak Wayan Regug mengalami masalah dalam hal keuangan, di mana pengeluaran untuk kebutuhan seluruh keluarga hampir semuanya ditanggung oleh Bapak Wayan Regug. Sehingga penghasilan yang diterimanya selama sebulan, tidak cukup memenuhi kebutuhan selama sebulan.
2. Kesehatan mata Bapak Wayan Regug tidak baik, sehingga beliau sempat menjalani operasi mata namun setelah operasi mata mengakibatkan kebutaan pada mata kiri Bapak Wayan Regug. Maka penulis menyarankan untuk tidak melakukan perjalanan atau berkerya yang berat agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan menyarankan untuk membeli kacamata dan memeriksakan mata kanannya karena masih bisa melihat.
5.2 Rekomendasi
Adapun rekomendasi atau saran yang dapat diberikan kepada keluarga Bapak I Wayan Regug dengan harapan agar beliau dapat meningkatkan kesejahteraan hidup keluarganya dan menjaga kesehatannya, antara lain:
1. Memotivasi agar beliau lebih semangat dalam bekerja walaupun beliau memiliki kekurangan di fisik demi anak-anak beliau
DAFTAR PUSTAKA
Kurniawati,Dwi Pratiwi., Bambang Supriyono.,Imam Hanafi. 2009. Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Usaha Ekonomi. Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. I, No. 4, Hal 9-14
Hamdani. 2010. Penyakit Mata. Jurnal Informatika Mulawarman. Vol 5 No.2
Syaeful Bambang.2014. Pengaruh Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup
LAMPIRAN
Gambar 1. Saat melakukan wawancara Gambar 2. Saat melakukan wawancara
Gambar 3. Bale Daja Gambar 4. Mrajan