• Tidak ada hasil yang ditemukan

TATA TERTIB SANTRI DAN WALI SANTRI PONDOK PESANTREN TAHFIZH DAARUL HUFFZAH AN-NAJAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TATA TERTIB SANTRI DAN WALI SANTRI PONDOK PESANTREN TAHFIZH DAARUL HUFFZAH AN-NAJAH"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

TATA TERTIB SANTRI DAN WALI SANTRI PONDOK PESANTREN TAHFIZH

DAARUL HUFFZAH AN-NAJAH

(2)

TATA TERTIB SANTRI DAN WALI SANTRI

PONDOK PESANTREN TAHFIZH DAARUL HUFFAZH AN-NAJAH

MUKADDIMAH

ِ هلل ُ د ْم َح ْ

ل َ

ِْى ذ َّ ا

ِ م ْ لا ل عل ْ

ا بِ َم َد َ

أِ ْى ن َبِ َل َّضَف

ِ ل َم َعلْا َِو

، م َ لا َعل ْ

اِ ِع ْي م َجِى َ ل ع َ

ِ ُ ة َ

لا َّصلا َو

ُِم َ

لا َّسلا َو

َِىل ع َ

ِِر ْي َخ

ِ ما َ ن َ

لأ ْ ا ا َ

ن د ِّي َس

ِ د َّم َح ُم

ِ د ِّي َس

ِ ب َر َعلْا

، م َج َعلْا َو

َِىل ع َو َ

ِ ه ل أ

ِ ه ب ْح َص َو

ِِع با َ

ِ مو ُ ن َم ل ُعل ْ

ِ م َ ا ك حل ْ

ا َو

ِ }دعبِامأ{

ِ

Segala puji dan syukur ke hadirat Allah swt atas limpahan nikmat-Nya yang tak terhingga, anugerah-Nyayang tak terkira dan berkah-Nya kepada kita hingga dapat menyelesaikan Tata Tertib Santri dan wali santri Pondok Pesantren Daarul Huffazh An-Najah ini dengan baik.

Shalawat dan salam tercurah kepada baginda alam Nabi Muhammad Saw yang telah memberikan contoh terbaik dalam akhlak dan pondasi dalam manajemen kehidupan dunia.

Tata Tertib ini tersusun atas partisipasi banyak pihak, ucapan syukur kepada Allah dan terima kasih kepada Ketua Pembina, Ketua Pengawas, dan Ketua Pengurus beserta jajaran yang telah memberikan kesempatan mulia bagi civitas akademika Pondok Pesantren Daarul Huffazh An-Najah untuk dapat berkiprah dan berjihad di jalan Allah melalui Pendidikan, tidak lupa terima kasih pula kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas dedikasi, loyalitas dan sumbangsihnya sehingga tersusun Tata Tertib ini dengan baik.

Kekurangan dan kekeliruan sangat mungkin terjadi dalam proses penyusunannya, untuk itu saran dan kritik yang membangun menjadi harapan terbesar kami demi perbaikan dan kemaslahan bersama ke depan.

Akhirnya hanya kepada Allah lah kami menyerahkan segala urusan.

(3)

BAB I PENDAHULUAN

Pasal 1 Ketentuan Umum

1. Tata tertib santri dan wali santri adalah seperangkat aturan yang mengikat bagi seluruh santri dan wali santri Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Huffazh An-Najah.

2. Santri adalah setiap individu yang belajar di Pondok Pesantren Daarul Huffazh An-Najah.

3. Wali santri adalah orang tua/wali santri yang menyerahkan amanah pendidikan putra-putrinya kepada Pondok Pesantren Daarul Huffazh An- Najah.

4. Tata tertib santri terdiri dari Ketentuan Umum, Kewajiban Santri, Hak Santri, Ketentuan Pakaian, Kehadiran, Kegiatan Ekstrakurikuler, Prestasi dan Penghargaan, Larangan dan Sanksi, serta Perizinan.

5. Tata tertib wali santri terdiri dari Kewajiban Wali Santri, Hak Wali Santri dan Tata Tertib Kunjungan.

6. Tata tertib ini berlaku di dalam dan di luar Pondok Pesantren Daarul Huffazh An-Najah.

Pasal 2 Dasar Hukum

1. Undang-undang Nomor 28 tahun 2004 tentang perubahan atas Undang- undang No. 16 tahun 2001 tentang Yayasan.

2. Undang-undang Nomor 55 tahun 2007, pasal 26 tentang Pesantren.

3. Akta Notaris Yayasan Pendidikan Islam Annajah Taruna Insan Al-Qur’an (ANTIQ) nomor 02 tahun 2018.

4. Keputusan Rapat Kerja Yayasan, tanggal 3 September 2018 Pasal 3

Tujuan

(4)

1. Sebagai pedoman pelaksanaan tata tertib di Pondok Pesantren Daarul Huffazh An-Najah, baik ketika jam aktifitas Pesantren maupun ketika di luar Pesantren.

2. Sebagai acuan santri dan wali santri dalam melakukan seluruh aktivitas pendidikan di Pondok Pesantren Daarul Huffazh An-Najah.

3. Sebagai pedoman dalam pemberian reward bagi santri yang berprestasi dan punishment bagi santri yang melanggar.

4. Agar tercipta suasana pendidikan, pengajaran, pengasuhan dan pembentukan akhlakul karimah secara kondusif dan tepat sasaran.

BAB II

KEWAJIBAN SANTRI

Pasal 4

Tata Tertib Pesantren

1. Santri wajib mentaati tata tertib yang berlaku di Pondok Pesantren Daarul Huffazh An-Najah.

2. Santri wajib mengikuti 3 (tiga) proses ranah pendidikan Islam ; tarbiyah, ta’lim dan takdieb.

3. Santri wajib mengikuti semua kegiatan belajar mengajar, baik yang dilaksanakan di dalam/di luar kelas.

4. Santri wajib mengikuti semua pelajaran dengan tenang dan tertib.

5. Santri wajib bermukim di asrama dan melaksanakan ketentuan yang berlaku di Pesantren.

6. Santri baru diwajibkan untuk mukim selama 40 hari pertama tanpa izin pulang kecuali darurat.

7. Berpegang teguh pada hukum Islam.

8. Santriwan wajib berpakaian rapi dan sopan, rambut tidak boleh panjang sampai menyentuh telinga, kerah baju dan alis, tidak model Mohawk, Punk dan tidak boleh dicat warna rambut.

9. Santriwati wajib berpakaian rapi dan sopan, tidak berhias dan tidak memakai perhiasan yang berlebihan.

10. Patuh dan taat kepada pimpinan dan guru di lingkungan Pondok Pesantren selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam.

(5)

11. Berupaya meningkatkan prestasi baik di bidang intrakurikuler maupun ekstrakurikuler sesuai dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki.

12. Santri wajib melaksanakan semua tugas dengan penuh tanggung jawab.

13. Santri wajib menjaga nama baik Pondok Pesantren Daarul Huffazh An-Najah.

14. Santri wajib mengikuti kegiatan harian, mingguan, bulanan dan tahunan yang ditetapkan oleh Pesantren.

15. Santri wajib memanfaatkan sarana koperasi Pesantren untuk memenuhi kebutuhannya.

16. Mengakhiri kegiatan sore hari pada pukul 17.10 WIB.

17. Santri harus berada di kamar paling lambat pukul 23. 00 WIB.

Pasal 5

Tata Tertib Bagian Kedisiplinan 1. Santri Wajib Mengikuti Kegiatan Harian sebagai berikut :

No Waktu Jenis Kegiatan Tempat

1 03.00-03.15 Bangun Tidur dan persiapan Asrama 2 03.15-03.35 Shalat Tahajjud (jama'ah/infirod) Musholla 3 03.35-04.05 Tahfizh Ziyadah (Qobla Shubuh) Aula 4 04.05-05.30 Shalat Shubuh dan Dzikir berjama’ah Masjid 5 05.30-07.00 Halaqoh Shubuh (Tahsin & Tahfizh Al-

Qur'an) Kelas

6 07.00-08.00 Makan pagi - Piket Kebersihan/Mandi Asrama 7 08.00-08.30 Shalat Dhuha (jama'ah/infirod) Musholla

h 8 08.30-10.00 Halaqoh Dhuha (Tahsin & Tahfizh Al-Qur'an) Kelas 9 10.00-12.00 KBM Diniyyah (Kitab Turats) Kelas 10 12.00-12.30 Shalat Zhuhur dan Dzikir berjama’ah Masjid 11 12.30-13.00 Makan siang (Senin & Kamis Shiyam Sunnah) Asrama

12 13.00-14.30 Istirahat/tidur siang Asrama

13 15.00-15.30 Shalat Ashar berjama'ah Masjid 14 15.30-16.30 Halaqoh Ashar (Tahsin & Tahfizh Al-Qur'an) Kelas 15 16.30-17.30 Olah raga sore & berkuda Lapangan

(6)

16 17.30-18.00 Mandi dan Persiapan Shalat Maghrib Asrama 17 18.00-18.30 Shalat Maghrib dan Dzikir berjama’ah Masjid

18 18.30-18.45 Makan malam Dapur

19 18.45-19.15 Tahsin Tilawah Jama'I Kelas 20 19.15-19.35 Shalat Isya dan Dzikir berjama'ah Masjid 21 19.35-20.00 Muqna (Mufrodat Qobla Naum) & Tajwid Kelas 22 20.00-21.30 Halaqoh Isya (Tahsin & Tahfizh Al-Qur'an) Kelas 23 21.00-22.00 Talaqqi Tahsin Tilawah bersanad Kelas

24 22.00-03.00 Istirahat malam Asrama

2. Santri wajib mengikuti kegiatan mingguan berikut :

No Hari Waktu Jenis Kegiatan Tempat

1 Minggu

05.30-06.15 Pengajian Umum Aula

06.15-07.00 Muhadatsah Area Pesantren 07.00-07.30 Minggu bersih Lingk. Pesantren 07.30-08.30 Senam Bersama Lapangan 08.30-10.00 Olah raga Lingk. Pesantren 13.00-15.00 Ekskul

Gambus/marawiz/Hadrah Aula 2 Selasa

16.00-17.00 Qori Mujawwad Aula

Jum'at

3 Selasa 07.00-08.30 Ekskul Memanah Lapangan 4 Kamis 20.00-21.00

Yasinan, Barzanji, & Ratib

Haddad Aula

Muhasabah Diri Guru/asatidz

5 Jum'at 13.00-15.00 Bimbingan IT Aula

6 Sabtu

10.00-12.00 Bimbingan Kedisiplinan Lapangan 13.00-15.00 Fiqih Kemaysrakatan (kelas

akhir) Aula

20.00-21.30 Muhadharah & Shalawat

Hadrah Guru/asatidz

3. Santri wajib mengikuti kegiatan bulanan berikut :

(7)

No Waktu Nama Kegiatan Keterangan 1 Ahad (pekan ke-1) Dzikir Akbar & Pengajian

Wali Santri Sesuai minat santri 2 Selasa (pekan ke-2) Berenang Ikhwan - Akhwat

/ futsal Wajib seluruh santri 3 Ahad (pekan ke 3) Kunjungan Wali Santri Area Ponpes

4 Sabtu (pekan ke-4) Tasmi' Al-Qur'an Tasmi' 1 bulan terakhir

4. Santri wajib mengikuti kegiatan tahunan berikut :

No Kegiatan Keterangan

1 PHBI ; Tahun Baru Islam

1442 H Pawai obor dan peringatan Hijriyah 2 Praktik Pemulasaraan

Jenazah

Praktik mengurus jenazah sebagai salah satu kewajiban yang hidup terhadap yang meninggal. Khusus diikuti oleh santri akhir 3 Praktik penghitugan zakat

mal

Praktik menghitung zakat mal diikuti secara intensif oleh santri kelas 6 4 PHBI ; Maulid Nabi

Muhammad SAW Peringatan Sirah Nabawiyyah

5 UAS semester 1 Masa evaluasi hasl belajar 1 semester 6 Libur Semester Satu Libur sekolah semester ganjil dan genap 7 Penerimaan Santri baru Roadshow, sounding dan rekrutmen santri

baru 8 Praktik manasik Haji dan

Umrah

Praktik pelaksanaan ibadah Haji dan Umrah. Wajib diikuti oleh seluruh santri kelas 1-6.

9 Praktik pembagian harta warisan

Praktik menghitung tirkah kepada ahli warits. Diikuti secara intensif oleh santri kelas 6 menjelang wisuda.

10 Buka Puasa Ramadhan Bersama

Buka puasa bersama seluruh keluarga besar Antiq, saat menjelang libur Hari Raya Idul Fitri

11 Libur Awal Ramadhan Dilaksanakan pada akhir Tahun Pendidikan dan awal masuk Ramadhan

12 Libur Semester Dua Khusus kelas 1-2 dan 4-5 selama pelaksanaan UN kelas 3 dan kelas 6

(8)

13 Kegiatan UN Khusus santri yang mengikuti program Paket A, B dab C

14 Libur Idhul Fitri Libur setelah KBM Ramadhan selama 2 minggu dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 15 Ujian Imamah Ujian menjadi Imam shalat berjama’ah 16 Ujian khithabah

Ujian ceramah/dakwah yang wajib diikuti oleh santri akhir kelas 6 sebagai salah satu syarat kelulusan dari Pontren

17 Rihlah Ilmiyyah Kegiatan santri menambah wawasan saint 18 Tafakkur Alam Santri

Tahfizh

Sebagai manifestasi ayat-ayat Kauniyyah bagi santri

19 Genta goes to Museum Belajar diluar Ponpes dengan mendalami ciptaanNya

20 Al-Qur'an Camp Kegiatan perkemahan Santri Tahfizh 21 Ujian Komprehensif Santri

Akhir

Ujian mapel Tahfizh, Kitab Turats dan Bahasa

22 Wisuda Syukuran kelulusan Santri Tahfizh Pasal 6

Tata Tertib Bagian Kesehatan

1. Santri yang merasa sakit agar segera melapor kepada wali asrama atau ke bagian kesehatan.

2. Bagian kesehatan menyediakan obat-obatan ringan tanpa resep dokter sebagai penanganan pertama.

3. Santri yang dinyatakan sakit akan dipindahkan tempat inapnya ke ruang isolasi.

4. Bagi santri yang tidak ada perkembangan kesehatan setelah penanganan pertama akan dirujuk ke dokter Klinik terdekat.

5. Jika masih tidak ada perkembangan setelah dirujuk ke dokter klinik akan dibawa ke rumah sakit setelah berkoordinasi dengan Orang Tua/wali.

6. Santri yang mengalami kecelakaan di lingkungan Pesantren yang membutuhkan penanganan khusus akan langsung dibawa ke dokter klinik atau ke rumah sakit atau pulang ke rumahnya setelah berkoordinasi dengan Orang Tua/wali.

(9)

7. Santri berkewajian untuk merawat kesehatan dan kebersihan diri serta kebugaran fisik.

Pasal 7

Tata Tertib Bagian K3 (Kebersihan, Kerapihan dan Keindahan)

1. Santri berkewajiban untuk menjaga kebersihan dan kerapihan sarana, fasilitas dan ketertiban lingkungan Pesantren dan Pesantren.

2. Santri wajib menjaga dan memelihara keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan dan kekeluargaan di lingkungan Pesantren.

3. Santri wajib menjaga dan memelihara fasilitas sarana dan prasarana Pesantren.

4. Petugas piket kamar wajib membersihkan kamarnya sebelum berangkat ke kelas/aula.

5. Petugas piket kelas wajib hadir 15 menit sebelum pelajaran pertama dimulai untuk membersihkan kelas.

6. Setelah pembelajaran selesai kelas harus dalam keadaan bersih dan rapih.

7. Santri dilarang meludah dan membuang sampah sembarangan.

Pasal 8

Tata Tertib Bagian DKM/Ta’mir Masjid

1. Santri wajib melaksanakan shalat fardhu berjamaah di masjid.

2. Santri wajib berada di masjid 10 menit sebelum adzan dikumandangkan, dan khusus untuk shalat jum’at, santri wajib berada di masjid 20 menit sebelum Adzan Jum’at.

3. Bagi santri yang datang ke masjid lebih awal, harus terlebih dahulu menempati shaf yang paling depan sebelah tengah, santri yang datang kemudian menempati tempat di sebelah kanannya lalu santri selanjutnya ke sebelah kiri, dan seterusnya.

4. Santri wajib mengikuti dzikir dan do’a ba’da shalat fardhu sesuai dengan panduan bacaan dzikir,

5. Santri wajib mengikuti kegiatan ta’mir masjid (Tadarus dan Asmaul Husna) sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

6. Santriwan wajib memakai peci hitam/peci putih/imamah pada setiap shalat di masjid.

(10)

7. Santriwan wajib memakai seragam koko/gamis, sarung dan peci hitam/peci putih/imamah setiap waktu shalat.

8. Santri wajib memiliki al-Qur’an dan membawanya pada setiap halaqoh tahfizh, tadarrus, ta’lim Qur’an.

9. Santri wajib meletakan Al-Qur’an sesuai dengan tempat yang telah ditentukan dengan rapi.

10. Santri wajib menjaga ketenangan dan ketertiban di dalam masjid.

11. Santri wajib menjaga kebersihan dan kerapihan lingkungan masjid.

12. Santri wajib menjaga inventaris DKM dan dilarang keras membawanya ke luar Masjid tanpa sepengetahuan dan seizin pengurus DKM.

13. Santri wajib meletakkan sepatu dan atau sandal pada rak/tempat yg disediakan dengan posisi siap pakai.

14. Santri wajib meminta izin kepada bagian ta’mir masjid/pengurus DKM ketika hendak keluar masjid pada saat kegiatan berlangsung.

15. Bagi santri yang melaksanakan ta’jil (buka puasa) di masjid, diwajibkan untuk membersihkan dan merapikan kembali tempat yang digunakannya.

Pasal 9

Tata Tertib Asrama

1. Santri wajib mematuhi tata tertib asrama yang berlaku di bawah bimbingan Wali Asrama.

2. Santri wajib bangun tidur pukul 03.00.

3. Santri wajib membaca do’a sebelum tidur dan setelah bangun tidur.

4. Santri wajib merapihkan kasur, bantal, selimut dan seprai setelah bangun tidur sebelum berangkat ke kamar mandi.

5. Santri wajib menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut (gosok gigi) setelah bangun tidur dan hendak tidur pada malam hari.

6. Santri wajib memiliki peralatan mandi sendiri.

7. Santri wajib menghemat penggunaan air kamar mandi dan air minum serta menghemat penggunaan listrik.

8. Prosedur pelaksanaan makan:

a. Makan pagi dilaksanakan pada pukul 07.00 wib.

b. Makan siang dilaksanakan setelah shalat Zhuhur.

(11)

c. Makan sore dilaksanakan pada pukul 17.00 wib. kecuali jika ada kegiatan tertentu sehingga makan malam dilaksanakan setelah Maghrib.

d. Kegiatan makan dilaksanakan di tempat yang disediakan dimulai ketika seluruh santri sudah duduk rapi (tidak diperkenankan makan di kamar tidur, dapur, koperasi, majelis, masjid, dan kamar mandi).

e. Makan dimulai dan diakhiri dengan membaca do’a yang dipimpin oleh salah satu santri yang ditunjuk oleh guru pembimbing.

f. Santri hanya diperkenankan makan dengan menggunakan peralatan makan milik Ponpes.

g. Santri tidak diperkenankan meletik (nasi dan lauk pauk berceceran) selama makan.

h. Santri wajib mencuci peralatan makannya setelah selesai makan di tempat cuci piring.

i. Santri wajib membersihkan kembali alat makan yang telah digunakannya.

9. Santri wajib menjaga kebersihan dan kerapihan kamar mandi, kamar tidur dan lingkungan asrama.

10. Santri wajib menjaga dan memelihara fasilitas asrama (ranjang, lemari, seprai, bantal dan sarungnya, rak sepatu/sandal, taman beserta tanamannya, dll).

11. Santri wajib menempati tempat tidur sesuai dengan nama yang tertera pada ranjang.

12. Santri wajib meninggalkan kamar dalam kondisi bersih dan rapih.

13. Santri yang bertugas menjadi piket kamar, wajib melaksanakan tugasnya sebelum meninggalkan kamar, baik pagi, siang maupun sore.

14. Santri wajib menjaga ketenangan dan kenyamanan kamar dan asrama secara keseluruhan (tidak diperkenankan bercanda berlebihan, berolah raga dan bermain musik yang mengganggu ketenangan, dan membuat kegaduhan lainnya).

15. Santri wajib meninggalkan asrama 10 menit sebelum ta’lim dimulai dengan mematikan lampu dan AC,

16. Santri tidak diperkenankan memasuki asrama pada saat kegiatan ta’lim berlangsung.

(12)

17. Santri tidak diperkenankan masuk tanpa izin dan menginap di kamar orang lain.

18. Santri tidak diperkenankan membawa masuk handpohone atau laptop ke dalam kamar atau asrama.

19. Santri tidak diperkenankan menonton televisi maupun mendengarkan radio pada hari efektif.

20. Santri wajib meletakkan dan menyimpan sepatu dan sandal pada tempat yang telah ditentukan (rak sepatu/sandal), dan jika meletakkannya di depan asrama, harus diletakkan secara rapih dan siap pakai kembali (posisi membelakangi asrama).

21. Setiap kamar wajib dilengkapi dengan : a. Struktur kepengurusan

kamar

b. Jadwal piket K3 kamar c. Alat-alat kebersihan

d. Papan bahasa e. Tata tertib kamar

f. Tulisan kaligrafi/motivasi positif

BAB III HAK-HAK SANTRI

Pasal 10 Hak-hak Santri

1. Mendapatkan pelayanan tarbiyah (pendidikan, bimbingan, konseling, asuhan, arahan), ta’lim (transfer ilmu, pembelajaran kurikuler dan ekstra kurikuler, pengembangan diri, life skill) dan takdieb (pembentukan watak, karakter dan akhlakul karimah).

2. Mendapatkan pelayanan tahapan pembinaan dan pengasuhan santri sebagai berikut :

a. Tahun Pertama dan kedua Santri Orientasi Adaptasi dan Pembiasaan : Orientasi pengenalan dan adaptasi serta mengikuti pembiasaan di kehidupan Pesantren. Santri baru didesain untuk mempersiapkan diri bergabung di dunia Pesantren untuk beradaptasi dengan kehidupan asrama dan lingkungannya berikut aturan yang ada. Juga mulai diarahkan pada pembiasaan-pembiasaan kepesantrenan dengan

(13)

pelaksanaan Tata tertib santri dan NIzham Antiq ANTIQ serta kegiatan- kegiatannya.

b. Tahun Ketiga dan keempat Santri Orientasi Pemahaman dan Kepedualian

Pembinaan diarahkan kepada pemahaman akan makna hidup adalah aturan, hidup tidak akan lepas dari sunnatullah (aturan Allah), dengan rujukan buku NIzham Antiq ANTIQ dan Tata Tertib Santri.

pembinaan juga diarahkan kepada pemantapan dalam memahami aturan itu sendiri, sehingga aturan bukan lagi sebuah kewajiban yang harus dilakukan atau dipaksakan untuk dipatuhi, akan tetapi mematuhi aturan sudah menjadi panggilan jiwa, atau kebutuhan hidup sebagai wujud syukur kepada Allah swt.

c. Tahun Kelima dan keenam Santri Orientasi Kepemimpinan dan Orientasi Masa depan :

Orientasi kepemimpinan : Pembinaan sudah diarahkan kepada bagaimana sebuah aturan menjadi aturan hidup bersama dengan memenej seluruh aktivitas yang ada di lingkungan pesantren, pada fase inilah OSPA sebagai wadah yang tepat dalam melaksanakan pembinaan terhadap diri mereka sebagai pemimpin yaitu subjek dari aturan dan kepedulian berupa pembinaan terhadap adik-adiknya sebagai objek dari sunnatullah tentunya dengan pengawasan dan arahan asatidz.

Orientasi Masa Depan: Pembinaan diarahkan kepada pemahaman akan makna diri; apa dan siapa saya, dari mana, sedang dimana, apa yang harus saya lakukan, apa yang harus saya tinggalkan, masa depan kelak bagaimana dan hendak kemana saya kembali, serta balasan apa yang akan saya peroleh di hari tua di dunia dan akhirat. Maka pada fase ini diadakan kegiatan yang bersifat pembinaan diri seperti praktek imamah, khitobah, Pemulasaraan Jenazah dan kegiatan evaluasi proses pendidikan dengan mengikuti program Ujian Komprehensif.

3. Memanfaatkan semua fasilitas yang ada sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

4. Memperoleh perlakuan yang adil dan bijaksana dari pihak Pondok Pesantren.

5. Memperoleh kartu identitas santri.

(14)

6. Memberikan masukan dan kritik konstruktif kepada lembaga, dengan prosedur yang benar, baik secara langsung maupun melalui kotak saran.

7. Memperoleh pelayanan kesehatan yang sudah ditetapkan.

8. Memperoleh penghargaan atas prestasi yang diraih.

BAB IV PAKAIAN

Pasal 11 Pakaian Ibadah 1. Pakaian Ibadah Santriwan

No Nama Barang

Jumlah

Spesifikasi Ma

k Min

1 Peci hitam 2 1 Hitam polos

2 Peci putih 2 1 Logo & tulisan Ma’had ANTIQ

3 Imamah 2 1 Putih atau hitam

4 Koko putih 3 1

5 Koko warna bebas 2 1

6 Sarung 3 1 Tidak mahal

7 Gamis 3 1 Sudah tersedia di Pesantren

8 Sejadah ukuran sedang 1 -

2. Pakaian Ibadah Santriwati No Nama

Barang

Jumlah

Spesifikasi Mak Min

1 Mukena 2 1 Warna putih, gambar tidak mencolok &

tidak transparan.

2 Sejadah 1 - Ukuran sedang.

3 Ciput 3 2 Menutupi rambut depan

4 Kaos kaki 4 2 Polos

(15)

Pasal 12 Pakaian Pesantren 1. Pakaian Seragam Santriwan *)

No Nama

Barang

Jumlah

Spesifikasi Mak Min

1 Seragam

putih biru 2 1

Lengan panjang, celana tidak cut bray, pensil, gombrang melewati pangkal ibu

jari, dan hipster di bawah pinggang.

2

Seragam putih abu-

abu

2 1

Lengan panjang, celana tidak cut bray, pensil, gombrang melewati pangkal ibu

jari, dan hipster di bawah pinggang.

3 Seragam

pramuka 1 -

Lengan panjang, celana tidak cut bray, pensil, gombrang melewati pangkal ibu

jari, dan hipster di bawah pinggang.

4 Seragam

Batik 1 - Sudah tersedia di Antiq 5 Seragam

olah raga 1 - Sudah tersedia di Pesantren.

6 Jasket

Almamater 1 - Sudah tersedia di Pesantren.

7 Peci 1 - Hitam polos.

8 Tas

Pesantren 1 - Tanpa coretan yang tidak mendidik.

9 Ikat

pinggang 1 - Hitam polos.

10 Kaos kaki

hitam 2 1 Panjang minimal sampai betis 11 Kaos kaki

putih 2 1 Panjang minimal sampai betis 12 Sepatu

Pesantren 1 - Sejenis NB, warrior, Dragon Fly 13 Sepatu sport 1 - Tidak berharga mahal.

14 Atribut 1 - Sudah tersedia di Pesantren.

(16)

2. Pakaian Seragam Santriwati *)

No Nama

Barang

Jumlah

Spesifikasi Mak Min

1 Seragam

putih Biru 2 1 Lengan panjang dan 10 cm dari lutut serta rok jenis rempel.

2

Seragam putih abu-

abu

2 1 Lengan panjang dan 10 cm dari lutut serta rok jenis rempel.

3 Seragam

pramuka 2 1 Lengan panjang dan 10 cm dari lutut serta rok jenis rempel.

4 Jilbab blus

putih 2 1 Panjang sampai pusar dan lebar menutupi siku (minimal) serta memakai ciput 5 Jilbab blus

coklat 2 1 Panjang sampai pusar dan lebar menutupi siku (minimal) serta memakai ciput 6 Ciput 3 2 Digunakan untuk menutupi rambut saat

memakai kerudung 7 Seragam

Batik 1 - Sudah tersedia di Pesantren.

8 Seragam

olah raga 1 - Sudah tersedia di Pesantren.

9 Jasket

Almamater 1 1 Sudah tersedia di Pesantren.

10 Tas 2 1 Warna hitam, warna bebas, tanpaasesoris

11 Manset 3 2 Untuk menutupi lengan

12 Ikat

pinggang 1 - Hitam polos

13 Kaos kaki

hitam 2 1 Panjang minimal sampai lutut 14 Kaos kaki

putih 2 1 Panjang minimal sampai lutut 15 Sepatu

Pesantren 2 1 Sejenis NB, warrior, Dragon Fly 16 Sepatu Sport 1 - Tidak berharga mahal 17 Atribut 1 - Sudahtersedia di Pesantren.

(17)

*) Khusus santri yang mengikuti Paket A, Paket B, Paket C

3. Santri tidak diperbolehkan menggunakan jaket, jas, sweater, kaos, topi (sejenisnya) dan sandal selama proses pembelajaran di lingkungan Pesantren kecuali ada rekomendasi dari wali asrama.

4. Pembuatan jas almamater, jaket, dan kaos ekstra kurikuler harus seizin Pimpinan Pesantren.

5. Selama mengikuti pelajaran penjaskes, santri wajib memakai pakaian olah raga yang telah ditentukan oleh Pesantren.

Pasal 13 Pakaian Harian 1. Pakaian Harian Santriwan

No Nama Barang Jumlah

Spesifikasi Mak Min

1 Kaos Dalam 5 2 Polos tidak bergambar

2 Pakaian dalam 7 4 Polos tidak bergambar 3 Celana berukuran

dibawah lutut 3 2 Bukan bahan jeans 4 Kaos lengan

panjang/pendek 3 1 Tidak ada asesoris, coretan, dan tulisan yang tidak mendidik.

5 Kemeja

panjang/pendek 2 1 Sopan dan rapih

6 Celana panjang 2 1

Bukan bahan jeans, Tidak cut bray, pensil, gombrang melewati

pangkal ibu jari, dan hipster di bawah pinggang.

7 Jaket/sweater 2 1

Polos tidak ada arsesoris, coretan/ gambar dan tulisan tidak

mendidik.

8 Sandal Jepit Swallow 2 1

Kelas 1 tali kuning, kelas 2 tali biru, kelas 3 tali merah, kelas 4 tali ungu, kelas 5 tali hijau, kelas 6

tali orange.

(18)

9 Celana panjang

warna hitam 2 1

Tidak cut bray, pensil, gombrang melewati pangkal ibu jari, dan

hipster di bawah pinggang.

10 Jam tangan 1 - Tidak berharga mahal

11 Celana training 2 1

Tidak cut bray, pensil, gombrang melewati pangkal ibu jari, dan

hipster di bawah pinggang.

2. Pakaian Harian Santriwati

No NamaBarang Jumlah

Spesifikasi Mak Min

1 Kaos Dalam 5 3 Polos tidak bergambar

2 Pakaiandalam

(celana dalam + BH ) 7 3 Polos tidak ada coretan 3 Jilbab/kerudung 2 1

Warna bebas tapi tidak transparan, panjang sampai

pusar,lebar sampai siku.

4 Kerudung warna

hitam 2 1

5 Kerudung warna

putih 2 1

6 Rok + blus panjang 3 1

Bukan bahan jeans, jenis rok spans, tidak transparan dan tidak

belah samping dan belakang.

7 Kaos Kaki 2 1 Warna bebas panjang sampai lutut

8 Jaket/sweater 2 1 Tidak ada coretan/gambar yang tidak mendidik.

9 Gamis warna 2 1

Bukan bahan jeans, tidak ketat, tidak transparans, dan tidak ada

belahan samping dan belakang.

10 Celana training 1 - Tidak ketat dan transparans untuk olah raga dan pakaian dalam rok

11 Jam tangan 1 - Tidak berharga mahal.

12 Kaos lengan panjang 2 1 Tidak ketat, panjang di atas lutut dan menutupi pantat.

(19)

13 Sandal jepit jenis

swallow 2 1 Tali biru

Pasal 14

Pakain Tidur Dan Peralatan Harian 1. Pakaian Tidur Santriwan

No Nama Barang Jumlah

Spesifikasi Mak Min

1 Baju tidur 2 1

2 Selimut 1 - Bukan bahan beludru

3 Kain sarung 1 - Jika di perlukan.

2. Pakaian Tidur Santriwati

No NamaBarang Jumlah

Spesifikasi Mak Min

1 Baju tidur 2 1 Tidak ngetat

2 Selimut 1 - Bukan bahan beludru

3 Kain sarung 1 - Jika di perlukan.

3. Alat Makan

No NamaBarang Jumlah

Spesifikasi Mak Min

1 Piring, gelas dan

sendok 1 - Bahan plastik atau melamine

4. Alat Mandi

No NamaBarang Jumlah

Spesifikasi Mak Min

1 Ember kecil 1 - Tempat menyimpan sabun dan lain-lain

2 Spons 1 -

3 Sikat gigi 2 1

4 Pasta gigi 2 1

(20)

5 Sabun 2 1 6 Handuk ukuran

sedang 2 1

7 Shampo 1 -

5. Alat tambahan

No NamaBarang Jumlah

Spesifikasi Mak Min

1 Payung 1 -

2 Jas hujan 1 -

3 Gunting kuku 1 -

4 Senter 1 -

BAB V

KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM)

Pasal 15 Halaqah Al-Qur’an

1. Setiap santri wajib hadir di kelas 30 menit sebelum halaqah dimulai.

2. Membaca do’a sebelum halaqah dimulai.

3. Wajib memiliki wudhu selama halaqah berangsung.

4. Wajib Ziyadah atau Muraja’ah hafalan Al-Qur’an sebelum halaqah dimulai.

5. Setiap santri wajib mengikuti halaqah Al-Qur’an sesuai dengan tingkatan kelasnya.

6. Halaqoh al-Qur’an dbagi menjadi dua yaitu kelas Tahsin dan kelas Tahfizh.

7. Metode yang digunakan dalam halaqah Tahsin dan Tahfizh adalah metode Talaqqi.

8. Santri wajib mengikuti program Tahsin, Tahfizh, Tasmi’ dan tes hafalan setiap Juz yang ditentukan Pesantren.

9. Kehadiran santri minimal 75 % perbulan.

Pasal 16

Ta’lim Kitab Turats/klasikal

(21)

1. Setiap santri wajib hadir di kelas dan mengikuti ta’lim kitab turats/klasikal pada pukul 08.30-11.30 WIB.

2. Sebelum masuk ke dalam kelas, santri wajib mengucapkan Ikrar Santri Harian di depan kelas.

3. Sebelum memulai proses pembelajaran, santri wajib membaca do’a dan Asmaul Husna.

4. Metode ta’lim kitab yang digunakan adalah balagan, bandongan, sorogan, hafalan, muraja’ah, musyawarah dan presentasi

5. Santri wajib menulis teks kitab terlebih dahulu di buku tulis sebelum dimulai ta’lim kitab turats.

6. Setiap santri wajib mengikuti proses ta’lim kitab turats sesuai dengan tingkatan kelasnya.

7. Kehadiran santri minimal 75 % perbulan.

Pasal 17

Ta’lim Bahasa Arab-Inggris

1. Setiap santri wajib hadir di kelas dan mengikuti ta’lim bahasa pukul 13.0- 14.00 WIB.

2. Sebelum masuk ke dalam kelas, santri wajib mengucapkan Ikrar Santri Harian di depan kelas.

3. Sebelum memulai proses pembelajaran, santri wajib membaca do’a dan Asmaul Husna.

4. Kehadiran santri minimal 75 % perbulan.

5. Santri wajib menggunakan bahasa Arab atau Inggris dalam percakapan sehari-hari kecuali pada saat belajar di kelas.

1. Santri wajib menggunakan kosa kata bahasa Arab dan Inggris yang sudah diberikan dalam percakapan sehari-hari.

2. Santri wajib mengikuti kegiatan pemberian mufradat dan muhadatsah pada waktu yang telah ditentukan oleh pembimbing bagian bahasa.

3. Santri diwajibkan memiliki kamus bahasa asing dan buku saku.

Pasal 18

Ketidakhadiran di Pesantren

(22)

1. Santri yang tidak hadir dalam Ta’lim Pesantren, harus menyertakan surat keterangan (tashrih) dari Wali Asrama/orang tua/wali.

2. Santri yang tidak memiliki surat keterangan (tashrih) dari Wali Asrama/guru piket/orang tua/wali dinyatakan alfa (tanpa keterangan).

BAB VI

KEGIATAN EKSTRA KURIKULER

Pasal 19

Kegiatan Ekstrakurikuler

1. Santri wajib mengikuti beberapa kegiatan ekstra kurikuler yang diselenggarakan Pesantren.

2. Kegiatan ekstra kurikuler dilaksanakan hanya satu kali dalam satu minggu sesuai dengan jadwal yang ditetapkan Pesantren, atau hari lain yang disetujui Pesantren kecuali jika menjelang perlombaan di luar.

3. Setiap kegiatan ekstra kurikuler, baik yang dilaksanakan di lingkungan Pesantren atau di luar harus diketahui dan mendapat izin dari Pimpinan Pesantren, dan didampingi oleh guru yang menjadi pembina/pelatih/pembimbing dan diberitahukan kepada orang tua/walinya.

4. Setiap bidang kegiatan ekstra kurikuler akan diadakan, jika jumlah peserta minimal 5 orang.

5. Peserta ekstra kurikuler tidak diperkenankan pindah bidang lain pada pertengahan tahun pendidikan kecuali atas dasar kebutuhan dan kepentingan lembaga berdasarkan keputusan pimpinan Pesantren.

BAB VII

PRESTASI DAN POIN PENGHARGAAN

Pasal 20 Poin Prestasi

1. Santri yang mendapatkan prestasi dalam bidang akademik, non akademik dan akhlak akan mendapatkan penghargaan sesuai dengan tingkat prestasinya.

(23)

2. Pemberian penghargaan dan penentuan besaran poinnya ditentukan oleh Wakil Kepala Pesantren bidang Kurikulum sesuai dengan jenis prestasi yang berada di bawah kewenangannya, secara garis besar sebagaimana tercantum dalam pembagian wilayah berikut:

a. Pondok Pesantren

1) Prestasi akademik internal Pesantren seperti Juara Umum Pesantren dari ta’lim Tahfizh, Kitab Turats atau Bahasa.

2) Prestasi non akademik internal Pesantren berupa hasil perlombaan yang diadakan oleh Kurikulum, OSPA, dan unit lain yang berada di bawah kewenangan Pesantren.

3) Prestasi non akademik berupa perlombaan di luar kampus sebagai utusan Pesantren.

4) Prestasi akhlak berupa penilaian terhadap ketaatan santri terhadap peraturan yang berlaku di Pesantren.

3. Teknis perhitungan poin dilakukan dengan tahapan berikut:

a. Setiap santri yang mendapatkan prestasi diberikan penghargaan oleh lembaga (Yayasan/Pimpinan Pesantren) dan dicatat oleh Wakil Kepala bidang Kesantrian atau Kesantrian beserta catatan poin yang melekat pada prestasi tersebut.

b. Wakil Kepala bidang Kurikulum melaporkan pemberian penghargaan beserta besaran poinnya kepada Staf Tenaga Administrasi (TA) Pesantren untuk dimasukkan ke dalam buku data pribadi santri untuk kemudian dapat dijadikan sebagai pengurang poin sanksi jika yang bersangkutan telah mendapatkan poin sanksi, dan jika tidak ada poin sanksi pada catatan pribadinya, maka poin penghargaan akan tetap tercatat dan dapat dijadikan catatan untuk mendapatkan prestasi sebagai santri teladan di akhir tahun pendidikan.

Pasal 21

Poin Dan Jenis Penghargaan

1. Prestasi Akademik Internal Pesantren

No Prestasi Poin Penghargaan

(24)

1 Juara Umum Pesantren (pada saat kenaikan kelas)

Piagam, piala, Sarung BHS/mukenah 2 Wisudawan Terbaik/Mumtaz

Uang, Piala, Piagam, Buku/kitab (Usulan ; umrah) 3 Juara kelas (Rangking 1, 2, 3) Tropi/piala, piagam

4 Santri Teladan Piala, Piagam, Beasiswa

Indikator Santri Teladan

1. Tidak melanggar peraturan selama 40 hari berturut-turut.

2. Melaksanakan puasa senin kamis secara konsisten selama satu semester.

3. Melaksanakan 5 waktu Shalat Fardhu berjamaah di masjid 40 hari berturut-turut.

4. Melaksanakan shalat Tahajjud secara konsisten selama satu semester.

5. Melaksanakan shalat dhuha secara konsisten selama satu semester.

2. Prestasi non akademik internal Pesantren

No Prestasi Penghargaan

1 Juara Lomba yang diadakan oleh OSPA Tropi/piala, Piagam 2 Juara Lomba Tahfizh Al-Qur’an, Kitab,

Bahasa Tropi/piala, Piagam

3 Juara lomba yang diadakan oleh

Pengasuhan Tropi/piala bergilir, Snack 3. Prestasi non akademik di luar Kampus Pesantren

No Prestasi Penghargaan

1 Juara Lomba Non Akademik Tk.

Kecamatan

Tropi/piala, Piagam, beasiswa SPP 1 bulan

2 Juara Lomba Non Akademik Tk.

Kabupaten

Tropi/piala, Piagam, beasiswa SPP 3 bulan

3 Juara Lomba Non Akademik Tk.

Provinsi

Tropi/piala, Piagam, beasiswa SPP 6 bulan

(25)

4 Juara Lomba Non Akademik Tk.

Nasional

Tropi/piala, Piagam, beasiswa SPP 1 tahun

5 Juara Lomba Non Akademik Tk.

Internasional

Tropi/piala, Piagam, beasiswa SPP 1 tahun

(plus umroh/haji) BAB VIII

LARANGAN DAN POIN SANKSI

Pasal 22 Poin Sanksi

1. Santri yang melanggar larangan dalam tata tertib akan mendapatkan sanksi yang memiliki nilai poin dan sanksi tertentu sesuai dengan tingkat pelanggarannya.

2. Pemberian sanksi dan penentuan besaran poin ditentukan oleh Waka.

Pengasuhan santri Pondok Pesantren Daarul Huffazh An-Najah berdasarkan tata tertib yang berlaku ketika pelanggaran terjadi.

3. Poin yang dimaksud adalah khusus untuk jenis pelanggaran berat.

4. Teknis perhitungan poin dan pemberian sanksi dilakukan melalui tahapan berikut:

a. Setiap santri yang melanggar ditangani oleh Waka. Pengasuhan santri Pondok Pesantren Daarul Huffazh An-Najah sesuai dengan kewenangannya untuk menentukan jenis sanksi dan jumlah poin berdasarkan tata tertib yang berlaku.

b. Waka. Pengasuhan Pondok Pesantren Daarul Huffazh An-Najah melaporkan pemberian sanksi dan poin kepada Staf Tenaga Administrasi (TA) Pesantren untuk dimasukkan ke dalam buku data pribadi santri.

5. Masa berlaku poin sesuai dengan besaran berikut:

a. Masa berlaku poin 1-49 selama satu semester terhitung dari bulan Juli- Desember untuk semester ganjil dan Januari-Juni untuk semester genap.

b. Masa berlaku poin 50-99 selama satu tahun pendidikan terhitung dari bulan Juli-Juni.

c. Masa berlaku poin 100-150 selama satu setengah tahun pendidikan.

d. Masa berlaku poin 151-200 selama dua tahun pendidikan.

e. Masa berlaku poin 201-250 selama tiga tahun pendidikan.

(26)

f. Masa berlaku poin 251-300 selama menjadi santri ANTIQ

g. Dalam kasus tertentu, ketentuan masa berlaku poin tersebut dapat diabaikan dan menjadikan jumlah poin melekat pada santri selama menjadi santri dan tidak berlaku surut.

6. Masa berlaku sanksi dapat berlaku surut (berkurang) jika:

a. Dinilai telah merubah perilaku/tindakan yang menyebabkannya mendapatkan poin sanksi tersebut dan atau telah melakukan Taubat Nashuha dengan menunjukkan perubahan sikap yang cukup signifikan.

7. Jenis sanksi dan besaran poin yg melekat padanya sebagaimana tertera dalam tabel berikut:

NO SANKSI POIN

1 Peringatan Lisan. 1 - 50

2 Peringatan Tertulis (pemberitahuan orang tua). 100

3

Pernyataan diatas kertas bermaterai 6.000, memanggil orang tua/wali santri, dibotak dan memakai rompi merah kuning selama 1 minggu untuk Santriwan, menggunakan kerudung merah kuning selama 1 minggu untuk Santriwati.

150

4

Pernyataan diatas kertas bermaterai 6.000, memanggil orang tua/wali santri, skorsing selama 7 hari dengan tugas tertentu.

200

5

Pernyataan diatas kertas bermaterai 6.000, memanggil orang tua/wali santri skorsing selama 15 hari dengan tugas tertentu.

250

6 Peringatan keras tertulis dari Pesantren yang bisa berakibat

dikembalikan kepada orang tua. 290

7 Dikembalikan ke orang tua/wali santri. 300 8. Tahapan Pemberian Sanksi :

A. Peringatan melalui teguran lisan.

B. Peringatan tertulis dan pemberitahuan kepada Orang Tua/Wali santri.

C. Menulis Surat Pernyataan, memanggil Orang Tua/Wali santri dan dibotak untuk Santriwan, menggunakan kerudung Merah-Kuning/Hijau-

(27)

Ungu/Hijau-Biru/Hijau-Orange selama 2 minggu untuk Santriwati sesuai dengan ketentuan jenis pelanggaran.

D. Menulis Surat Pernyataan, memanggil Orang Tua/Wali santri, Skorsing 7- 14 hari serta mengerjakan tugas Pesantren.

E. Dikembalikan kepada Orang Tua/Wali.

F. Dalam kondisi tertentu tahapan tersebut tidak berlaku dan diserahkan kepada keputusan lembaga, yaitu :

1. Melakukan pelanggaran yang bersifat kriminal, asusila, dan Syar’i.

2. Dinyatakan bersalah berdasarkan keputusan Pengadilan.

3. Keputusan Ketua Yayasan atau Pimpinan Pesantren.

9. Kode dan Jenis Sanksi yang diberikan :

A. Teguran dan atau membuat Surat Pernyataan serta meminta nasihat dan tanda tangan guru dan unsur pimpinan.

B. Mencukur rambut ukuran 2, 1, 0.

C. Memakai Kerudung Merah-Kuning (Santriwati), Rompi Merah-Kuning (Santriwan) untuk pelanggaran berat.

D. Memakai Kerudung Hijau-Ungu (Santriwati), Rompi Hijau-Ungu (Santriwan) untuk pelanggaran bahasa.

E. Memakai Kerudung Hijau-Biru (Santriwati), Rompi Hijau-Biru (Santriwan) untuk pelanggaran ibadah.

F. Memakai Selendang Hijau-Orange untuk pelanggaran kebersihan.

G. Penertiban barang terlarang/disita sampai waktu yang tidak ditentukan/dihancurkan.

H. Memakai kalung bertuliskan “saya bukan panutan”.

I. Setoran hafalan surat-surat tertentu kepada asatidz yang ditunjuk.

J. Menulis QS. at-Taubah berikut artinya/Surat yang lainnya dan diperiksa oleh asatidz yang ditunjuk.

K. Pemberitahuan dan atau pemanggilan Orang Tua/Wali santri.

L. Diberi nilai NOL dan atau lembar jawaban disobek.

M. Diberikan pendidikan khusus seperti di skorsing atau karantina.

N. Dikeluarkan/dikembalikan kepada orang tuanya.

O. Mengganti fasilitas yang dirusak.

(28)

Pasal 23 Poin Larangan

1. Kegiatan Pembelajaran, disertai dengan jenis dan kategori sanksi yang diberikan:

No Larangan Kode

Sanksi Kategori

1

a. Datang terlambat ke kelas untuk ta’lim

Kepesantrenan R

b. Datang terlambat dan atau masbuq shalat

berjamaah. R

c. Tidak mengikuti Shalat berjamaah di masjid

tanpa udzur Syar’i. B

d. Membuat kegaduhan di masjid setelah

iqamah S

e. Datang terlambat mengikuti kegiatan wajib

lainnya. R

2 Keluar masuk lingkungan Pesantren tanpa izin. B 3 Tidak masuk ta’lim dengan keterangan palsu. B 4 Mencontek, menyimpan, memberikan

contekan ketika ujian sedang berlangsung. B 5 Tidak mengikuti apel pagi pada hari tertentu

dengan alasan palsu. S

6 Tidak masuk ta’lim Pesantren tanpa

keterangan. S

7 Meninggalkan kegiatan KBM sebelum

pelajaran berakhir. S

8 Pergi ke asrama tanpa izin ketika KBM

berlangsung. S

9 Tidak mengikuti kegiatan ekstra kurikuler

Pesantren S

10 Keluar kelas tanpa izin guru dan atau piket. R 11 Melakukan kegiatan lain ketika KBM

berlangsung. R

(29)

No Larangan Kode

Sanksi Kategori

12

Menyimpan dan membawa benda-benda dalam bentuk apapun yang secara langsung tidak ada kaitannya dengan pelajaran.

R

2. Pakaian Seragam/Kerapihan, disertai dengan jenis dan kategori sanksi yang diberikan:

No Larangan Kode

Sanksi Kategori 1 Menulis atau menggambar pada seragam

Pesantren dan pakaian sehari-hari B

2 Mengecat rambut B

3 Mengecat dan atau memanjangkan kuku B

4 Mentato dan menindik bagian tubuh. B

5

Membawa dan memakai pakaian yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku seperti : Pakaian berbahan jeans, Pakaian atau kaos yang bergambar/ bertulisan tidak sopan, pakaian ketat, terlalu longgar dan tidak sopan, tang top/terbuka aurat.

B

6 Membuat jaket, jas, kaos dan sejenisnya tanpa

izin Pengasuhan B

7 Memakai seragam (baju, celana) tidak sesuai

dengan ketentuan Pesantren. S

8 Memakai make up yang berlebihan. S

9 Rambut terlihat keluar dari jilbab. S

10 Rambut menutupi alis mata dan tengkuk serta

bagian atas telinga. S

11 Rambut dipotong tidak sesuai standar santri. S

12

Tidak memakai pakaian dalam (bagi Santriwati : legging, kaos dalam, kaos kaki, under wear, bra/miniset. dan bagi Santriwan : kaos dalam, kaos kaki, under wear)

S

(30)

No Larangan Kode

Sanksi Kategori 13 Tidak memakai seragam olah raga saat kegiatan

olah raga. S

14 Memakai topi bebas atau sejenisnya, kupluk,

dan buff. S

15 Memakai jaket, sweater, jas atau sejenisnya

ketika KBM berlangsung. S

16

Menggunakan tas/buku ditulisi/digambari dengan tulisan/ gambar-gambar yang tidak mendidik

S

17

Memakai aksesoris yang tidak dibenarkan kecuali jam tangan, kaca mata, dan anting bagi santriwati.

S

18 Memakai pakaian yang bergambar atau

bertuliskan mencolok pada saat shalat di masjid R 3. Sikap dan Perilaku, disertai dengan jenis dan kategori sanksi yang

diberikan:

No Larangan Kode

Sanksi Kategori 1 Melakukan perbuatan yang melanggar syar’i B

2

Mempengaruhi (memprovokasi) dan dipengaruhi (terprovokasi) serta mengajak sesama santri atau pihak lain untuk melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan permusuhan dan perkelahian serta merugikan pihak lain.

B

3

Melakukan tindakan perjudian atau tindakan lain yang dapat dikategorikan sebagai tindakan perjudian.

B

4 Melawan, mencela dan menghina sesama santri,

asatidz, karyawan dan pimpinan Pondok Pesantren B 5 Berpacaran (berpegangan tangan, berpelukan,

berciuman atau, berdua-duaan) dengan lawan B

(31)

jenis dan atau sejenis didalam lingkungan atau luar Pesantren.

6 Berbuat asusila (berzina) saat menjadi santri. B

7

Membawa, menyimpan dan menyalahgunakan serta menggunakan barang elektronik, barang- barang yang membahayakan dan barang-barang yang merusak aqidah. Khusus untuk pelanggaran ini barang yang bersangkutan langsung dihancurkan oleh pemiliknya.

B

8

a. Membawa, menyimpan dan atau menyalahgunakan serta mengkonsumsi NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif).

B b. Mengkonsumsi obat-obatan melebihi dosis

(dengan tujuan mabuk). B

c. Membawa, menyimpan dan atau

mengkonsumsi rokok. B

9

Membawa, membaca atau melihat bacaan yang tidak mendidik (majalah porno, komik porno, dan sejenisnya).

B

10 Membawa dan atau menonton film porno. B

11 Mengancam, mengintimidasi dan melakukan

tindakan kekerasan sesama santri. B

12 Mencuri, berkelahi, memfitnah, berbohong B 13 Mendirikan dan atau ikut keanggotan gang, baik di

dalam maupun di luar Pesantren B

14 Santriwan masuk ke area asrama Santriwati B 15 Santriwati masuk ke area asrama Santriwan B

16 Melakukan tindakan berbau SARA. B

17 Membawa, mengendarai kendaraan di lingkungan

Pesantren kecuali yang mendapat tugas tertentu. B 18 Terlambat datang ke Pesantren tanpa Udzur Syar’i S 19 Menggunakan bahasa daerah, jorok, kasar dan

tidak senonoh S

(32)

20

Merusak, mengotori atau mencoret-coret fasilitas Pesantren, menulisi dengan kata-kata yang tidak etis.

S

21

Melakukan perbuatan yang membahayakan diri, orang lain dan fasilitas lembaga, seperti menaiki tembok, memanjat plavon, memanjat pohon, menaiki pagar.

S

22

Memasuki dan atau berkumpul di tempat-tempat yang membahayakan, seperti plavon, coran

bangunan, dan bangunan yang belum selesai.

S

23 Meludah dan atau membuang sampah

sembarangan S

24 Tidak melaksanakan piket dan membiarkan

kelas/kamar/asrama kotor S

25 Membawa orang tua/wali dan atau tamu masuk ke

dalam kamar asrama R

26 Tidak bersedia tinggal di ruang isolasi apabila sakit R 4. Penipuan, pemalsuan dan penyalahgunaan, disertai dengan jenis dan

kategori sanksi yang diberikan:

No Larangan Kode

Sanksi Kategori 1 Memalsukan tanda tangan atau nama guru,

karyawan dan pimpinan Pondok Pesantren. B

2 Menyalahgunakan perizinan. B

3 Melakukan kegiatan lain ketika memasuki

waktu shalat. S

4

Mengghosob (mengambil dan atau memakai barang milik orang lain tanpa seizin dan sepengetahuan pemiliknya)

B

5 Memalsukan/mencuri dokumen-dokumen

penting di Pesantren B

(33)

No Larangan Kode

Sanksi Kategori

6

Menyalahgunakan dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan kedinasan Pesantren

B

7 Menyalahgunakan uang administrasi

Pesantren untuk kepentingan lain B

8 Menyalahgunakan fungsi internet dan atau

jejaring sosial B

9 Pulang ke rumah Orang Tua/Wali sebelum

waktu yang telah ditentukan B

10 Tidak mengembalikan SKJ pada saat kembali

ke kampus. S

11 Tidak membawa surat keterangan sakit dari

dokter bagi yang izin sakit. R

12

Menghubungi orang tua memberitahukan kondisi sakitnya tanpa terlebih dahulu memberitahu/melapor kepada bagian kesehatan atau wali kamar

R

13

Menggunakan, meminjam fasilitas layanan handphone kepada selain petugas yang telah ditunjuk

R

14 Menyimpan, meminjam uang kepada selain

petugas yang telah ditunjuk R

BAB IX PERIZINAN

Pasal 24

Ketentuan Perizinan

1. Santri diperbolehkan izin pulang ketika ada kebutuhan yang mendesak menurut Syar’i :

a. Sakit, orang tua atau kerabat mahram,

b. Wafat anggota keluarga atau kerabat mahram,

(34)

c. Pernikahan keluarga atau kerabat mahram,

d. Walimatussafar keluarga atau kerabat mahram (Umrah/Haji/Pindah Kota/Negara),

2. Perizinan karena alasan sakit dapat diberikan setelah adanya penanganan terhadap yang bersangkutan dan mendapatkan rekomendasi pulang dari bagian kesehatan di asrama.

3. Ketentuan perizinan pulang :

a. Izin pulang di luar kebutuhan mendesak (pada no. 1) diberikan 3 bulan sekali.

b. Tidak sedang dalam KBM efektif.

c. Tidak sedang ada kegiatan/acara kepesantrenan.

d. Dijemput langsung oleh Orang Tua/Walinya atau yang mewakilinya dan dibuktikan oleh surat kuasa dari Orang Tua/Wali atau kartu mahram.

e. Apabila Orang Tua/Wali Santriwan berhalangan menjemput, maka santri tersebut diperbolehkan pulang sendiri atau ikut dengan Wali Santri lain atas sepengetahuan dan seizin Orang Tua/Walinya. dan tidak berlaku bagi Santriwati.

f. Waktu perizinan jarak dekat dan jauh sebagai berikut : 1) Minggu ke-2 dan ke-4 bagi Santriwan

2) Minggu ke-3 dan ke-5 bagi Santriwati 3) Minggu ke-1 tidak ada perizinan jarak jauh 4. Prosedur perizinan pulang :

a. Santri yang akan izin pulang wajib mendaftarkan namanya ke Waka.

Pengasuhan atau muhafizhnya sehari sebelumnya dengan menyerahkan buku perizinan.

b. Bagi santri yang diizinkan akan mendapat tanda tangan Waka.

Pengasuhan/Pimpinan Pesantren pada buku izin tersebut dan menerima Surat Keterangan Jalan (SKJ) atau bukti lain.

c. SKJ wajib dibawa ke tempat tujuan untuk ditandatangani oleh yang bertanggung jawab (orang Tua/Wali atau yang berkepentingan) sebagai bukti.

d. Santri wajib mengembalikan SKJ kepada Waka. Pengasuhan ketika kembali ke Pesantren.

(35)

e. Bagi santri yang izin pulang karena sakit harus menyerahkan surat keterangan sakit dari dokter ketika kembali ke Pesantren.

5. Prosedur perizinan jarak dekat dan jauh :

a. Perizinan jarak dekat diberikan kepada santri yang keluar dari batas wilayah Pesantren sampai batas wilayah Pemukiman Muslim Az-Zikra, Sentul, Bogor

b. Perizinan jarak jauh diberikan kepada santri yang keluar dari batas wilayah perizinan jarak dekat dengan orang tua/walinya sampai batas waktu yang ditentukan, yaitu :

1) Bagi santri yang izin antara pukul 07.00-10.00 wajib kembali ke Pesantren pukul 17.00

2) Bagi santri yang izin antara pukul 10.01-13.00 wajib kembali ke Pesantren pukul 20.00

3) Bagi santri yang izin antara pukul 13.01-16.00 kembali ke Pesantren pada pukul 22.00

4) Izin tanpa orang tua/wali diberikan maksimal selama 5 jam dengan sepengetahuan dan seizin Orang Tua/Wali.

5) Izin tanpa orang tua/wali wajib di dampingi oleh asatidz yag ditunjuk oleh Waka. Pegasuhan atau Pimpinan Pesantren.

c. Kesempatan mendapatkan izin jarak dekat 2 kali dan jarak jauh 1 kali dalam sebulan.

d. Santri yang izin survey atau daftar ke Perguruan Tinggi, maka orang tua/wali wajib menghubungi langsung Kepada Waka. Pengasuhan atau Muhafizh langsung untuk mendapatkan izin dan SKJ setelah ada Surat rekomendasi dari Pimpinan Pesantren.

BAB X

ORGANISASI SANTRI ANTIQ

PASAL 25 Ketentuan OSPA

1. OSPA adalah Organisasi Santri Putra/Putri ANTIQ yang dibimbing dan dibina secara khusus oleh dewan Asatidz dalam menumbuh kembangkan jiwa kepemimpinannya.

(36)

2. Pengurus OSPA adalah santri yang terpilih yang dididik untuk ikut serta dalam mengkondisikan kegiatan Pondok Pesantren Daarul Huffazh An- Najah.

3. Santri yang tidak masuk dalam kepengurusan OSPA menjadi anggota OSPA.

4. Pengurus OSPA tidak diberikan wewenang untuk memberikan sanksi apapun kepada santri atau anggota OSPA.

5. Pengurus OSPA tidak diberikan wewenang untuk memberikan izin apapun kepada santri atau anggota OSPA.

6. Hal-hal yang berkaitan dengan OSPA dibahas dalam Tata tertib secara khusus.

BAB XI

TATA TERTIB ORANG TUA/WALI SANTRI

Pasal 26

Kewajiban Orang Tua/Wali Santri

7. Menyerahkan sepenuhnya amanah pendidikan anak kepada lembaga.

8. Menandatangani Surat Pernyataan Penyerahan Santri dan bersedia mengikuti tata tertib dan disiplin Pesantren sesuai dengan ketentuan yang berlaku di dalamnya.

9. Ikut serta mendidik anak sesuai dengan pembiasaan yang diterapkan Pesantren dengan rujukan buku NIzham Antiq ANTIQ.

10. Memberikan perhatian dan kasih sayang kepada putra/putrinya secara benar dan proporsional.

11. Menjalin komunikasi efektif dengan lembaga terutama dalam hal informasi perkembangan pendidikan anak.

12. Membantu pihak Pesantren dalam proses pendidikan putra/putrinya, terutama pada waktu-waktu liburan.

13. Tidak diperkenankan menutupi informasi perkembangan anak yang dapat menghambat proses penanganan pendidikan anak.

14. Wajib menghadiri undangan rapat Orang Tua/Wali Santri dengan Pesantren.

15. Memenuhi kewajiban administrasi keuangan setiap bulan paling lambat tanggal 5, dengan proses pembayarannya melalui transfer ke Bank yang ditunjuk oleh Bendahara Yayasan atau langsung ke kantor Yayasan.

(37)

Pasal 27

Kunjungan Orang Tua/Wali Santri Dan Tamu

1. Pada saat berkunjung ke pesantren dianjurkan untuk mengikuti budaya Muslim yaitu :

a. Tidak membuang sampah sembarangan, b. Berbusana muslim atau sopan dan rapi, c. Menyesuaian dengan lingkungan pesantren.

2. Waktu kunjungan yaitu pada selain jam ta’lim Pesantren.

3. Membuka jendela mobil atau membuka helm ketika keluar masuk Pesantren 4. Sebelum memasuki kawasan Pesantren, terlebih dahulu diharuskan untuk

melapor kepada Security dan meninggalkan kartu identitas.

5. Jika berkunjung pada jam ta’lim wajib menghubungi petugas piket terlebih dahulu dan kemudian putra/putrinya akan dipanggilkan oleh piket dengan seizin ustadz yang sedang mengajar di kelasnya, khusus dalam keadaan mendesak atau udzur Syar’i.

6. Pertemuan dengan anak diwajibkan di tempat yang telah disediakan.

7. Orang tua/wali dan tamu tidak diperkenankan memasuki wilayah kamar santri tanpa didampingi oleh asatidz/pengasuh/Pimpinan Pesantren.

8. Pada saat berkunjung ke Pesantren wajib melapor terlebih dahulu ke kantor Yayasan.

9. Diwajibkan mengikuti aturan perizinan yang berlaku jika akan membawa anaknya ke luar kampus dan tidak diperkenankan memaksa apalagi diiringi dengan ancaman.

10. Apabila hendak bermalam di villa/hotel sekitar Pesantren, terlebih dahulu melapor kepada bagian Pengasuhan Pesantren dengan membawa tasrih.

11. Memparkir kendaraan pada tempat yang telah disediakan.

BAB XI

KEWAJIBAN BERSAMA

Pasal 28

Kewajiban Bersama

(38)

Semua keluarga besar Pondok Pesantren Daarul Huffazh An-Najah (Yayasan, Pesantren, Wali Santri, Santri, dan seluruh pegawai) berkewajiban untuk saling tolong menolong dalam kebajikan dan taqwa, saling berpesan dalam kebenaran, kasih sayang dan kesabaran, sambil menyadari bahwa hidup dan kehidupan ini adalah amanah Allah yang harus dijalani dengan kerja keras, do’a khusyu’ untuk mencapai masa depan lebih baik dalam ridha Allah.

BAB XII PENUTUP

Pasal 29

Ketentuan Penutup

1. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur kemudian secara tersendiri.

2. Tata tertib ini akan disosialisasikan kepada seluruh civitas akademika Pondok Pesantren Daarul Huffazh An-Najah untuk dipahami dan dilaksanakan bersama.

3. Ketentuan-ketentuan yang telah ada disesuaikan dengan peraturan yang baru sejak dikeluarkannya tata tertib ini.

4. Tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan dapat diubah apabila di kemudian hari terdapat hal-hal yang memungkinkan keputusan ini ditinjau kembali.

5. Jika santri dan orang tua/walinya merasa keberatan dengan tata tertib ini maka dipersilahkan untuk mengajukan pengunduran diri tanpa menuntut dikembalikannya biaya pendidikan.

Bogor, ………..

Khadimul Ma’had,

Ismatullah Zaky

(39)

Tim Perumus :

No Nama Jabatan Tanda Tangan

1 : Ketua Badan Pengawas

Yayasan

……….

2 : Ketua Badan Pengurus

Yayasan

……….

3 :

Pimpinan Pondok Pesantren

Daarul Huffazh

An-Najah ……….

4 : Waka. Bid. Kurikulum Pesantren

……….

5 :

Waka. Bid.

Pengasuhan/

Kesantrian ……….

6 : Muhafizh Ikhwan

……….

7 : Muhafizh Akhwat

……….

8 : Wali asrama Putra

(40)

……….

9 : Wali asrama Putri

……….

10 : Tenaga Administrasi Pesantren

……….

Referensi

Dokumen terkait

Solusi dalam program pembinaan akhlak santri di Pondok Pesantren Manbaul Huda, yaitu: 1 Memberikan pengertian kepada santri untuk mengikuti semua kegiatan yang ada di dalam

Karena Pondok Pesantren Darul Falah sangat menekankan pada kedisiplinan santrinya, seorang pengasuh tidak hanya memberikan amanah kepada pengurus dalam mengingatkan santri untuk

Edupreneurship di pondok pesantren Mambaus Sholihin memiliki nilai pembelajaran yang tersembunyi dengan santri mengikuti pelatihan-pelatihan seminar yang mana pesantren

Penelitian ini di latar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa pembinaan kedisiplinan santri di Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri tidak hanya

Pada hari minggu pagi, salah satu kegiatan para santri dan santriwati adalah gotong royong (ro’an) membersihkan seluruhlingkungan Pondok Pesantren Darul

pengujian hipotesis pada santri setingkat SLTA menunjukkan tidak ada korelasi atau hubungan yang signifikan antara sikap santri terhadap kegiatan pesantren dengan

Perilaku hidup bersih dan sehat terutama hygiene perseorangan di pondok pesantren pada umumnya kurang mendapatkan perhatian dari santri. Hal tersebut dapat menyebabkan

Temuan penelitian menunjukkan bahwa satu, pola pemberian hukuman bagi pelanggar tata tertib santri adalah dengan, teguran dan nasehat, hukuman administrasi, hukuman yang