• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI RETRIBUSI PADA PASAR KEBONPOLO KOTA MAGELANG SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI RETRIBUSI PADA PASAR KEBONPOLO KOTA MAGELANG SKRIPSI"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI RETRIBUSI PADA PASAR KEBONPOLO KOTA MAGELANG

SKRIPSI

disusun oleh

Bagus Setio Harsono 08.12.2900

JURUSAN SISTEM INFORMASI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM

YOGYAKARTA

2012 

(2)
(3)

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI RETRIBUSI PADA PASAR KEBONPOLO KOTA MAGELANG

INFORMATION SYSTEM DESIGN AND DEVELOPMENT RETRIBUSI ON THE PASAR KEBONPOLO KOTA MAGELANG

Bagus Setio Harsono Jurusan Sistem Informasi STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

The development of information and communication technology at the moment is growing rapidly and utilization can be utilized to change from manual process to a digital process. Therefore, the

traditional office market are competing to improve the quality of work performance in order to compete with today's modern marketplace. In order for the market to meninggkatkan quality employees with good performance, the office market is required to follow the changes in the field of information and

communication technology.

Most of the work was done using a computer. But in execution it still takes a long time which is less efficient on the job. Agencies already have a computer and an employee who operates a computer but have not been able to use optimally, in the sense of not computerized well or not there is a data processing program fees.

Both the data collection and payment of penalties that can be obtained if in retribution 3month strike up a row it will be revoked by the government, as well as providing accurate information in decision- making calculation of retribution that will be handed to the government.

Keywords: Retribution, a computerized

(4)

1. Pendahuluan

Perkembangan teknologi yang begitu pesat dan cepat serta pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam bidang pengelolaan pasar merupakan suatu hal yang wajar. Salah satunya menerapkan teknologi tersebut pada bagian retribusi. Kebanyakan dari pengelolaan retribusi masih bersifat umum yang sudah menggunakan computer. Namun tidak semua pasar mampu

memanfaatkan adanya computer tersebut secara makasimal. Demikian juga dengan pengelolaan retribusi pada Pasar Kebonpolo Kota Magelang.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti mengambul judul PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI RETRIBUSI PADA PASAR KEBONPOLO KOTA MAGELANG.

2. Landasan Teori

2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1. Sistem

Sistem adalah kumpulan elemen, komponen yang saling berintegrasi dan berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi setiap sistem mempunyai subsistem - subsistem, dan subsistem terdiri atas komponen - komponen atau elemen - elemen.

Karakteristik sistem:

1. Elemen (elemen-elemen) 2. Boundary (batas sistem) 3. Environments (lingkungan) 4. Interface (penghubung) 5. Input (masukan) 6. Proses (pengolahan) 7. Output (keluaran) 8. Goal (tujuan)

2.2. Pengertian Informasi 2.2.1. Definisi Sistem

Definisi informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterprestasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. 1

Informasi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Data yang telah diolah.

2. Menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima.

3. Menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata.

4. Digunakan untuk mengambil keputusan.

2.2.2. Siklus Informasi

Untuk lebih jelasnya siklus informasi dapat dijelaskan dengan gambar sebagai berikut.

Gambar 1 Siklus Informasi

[Sumber : Tata Sutabri, S. Kom.MM, 2004. Analisa Sistem Informasi. Andi Yogyakarta]

 

1  Tata Sutabri,S.Kom,MM,2000 Analisis Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta, hal 18 

(5)

2.2.3. Syarat-syarat Informasi

Informasi berhubungan dengan keputusan dan keputusan yang diambil akan berhasil sesuai dengan tujuan bila informasinya berkualitas. Adapun syarat-syarat agar informasi berkualitas yaitu :

1. Akurat, adalah informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan.

2. Tepat pada waktunya, dalam menyampaikannya tidak ada keterlambatan, apabila terlambat akan mempengaruhi terhadap nilai tersebut

3. Relevan, sesuai dengan kebutuhan yang menerima sehingga informasi tersebut memiliki manfaat bagi pemakai.

2.2.4. Nilai Informasi

Informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat (use) yang dapat diperoleh dari infomasi itu sendiri dan biaya (cost) untuk mendapatkannya. Suatu informasi dianggap bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk

mendapatkannya.

2.3. Pengertian Sistem Informasi 2.3.1. Definisi Sistem Informasi

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang di tunjukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memperoses tipe transaksi rutin tertentu, member sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambil keputusan cerdik.2

2.3.2. Kualitas Informasi

Informasi yang berkualitas memiliki 3 kriteria, yaitu:

1. Akurat (accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan, informasi harus dapat dengan jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat pada waktunya (timeliness)

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Di dalam pengambilan keputusan, informasi yang sudah usang tidak lagi bernilai. Bila informasi datang terlambat sehingga pengambilan keputusan terlambat dilakukan, hal itu dapat berakibat fatal bagi perusahaan.

3. Relevan (relevance)

Informasi yang disampaikan harus mempunyai keterkaitan dengan masalah yang akan dibahas dengan informasi tersebut. Disamping karakteristik, nilai informasi juga ikut menentukan kualitasnya. Nilai informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih besar dibanding biaya untuk mendapatkannya.

2.4. Karakteristik Sistem Informasi

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu yaitu mempunyai komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal).

2.5. Konsep Arsitektur Sistem 2.5.1. Stand Alone

Aplikasi stand alone adalah aplikasi komputer yang dapat dijalankan hanya pada satu komputer. Database dan programnya menjadi satu di dalam komputer tersebut, karena

 

2  Jogiyanto Hartono. 2004. Pengenalan Komputer. Andi.Yogyakarta, hal 697 

(6)

database dan program menyatu di dalam satu komputer maka aplikasi stand alone ini biasanya disebut sebagai aplikasi satu tingkat (one tier).

2.6. Konsep Basis Data 2.6.1. Pengertian Database

Database adalah kumpulan file–file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file yang lain sehingga membentuk satu bangunan data untuk menginformasikan satu perusahaan instansi dalam batasan tertentu.

2.6.2. Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD merupakan notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, karena hal ini relatif kompleks.

2.6.3. Alasan Kenapa Flowchart

Alasan menggunakan flowchart antara lain adalah:

1. Flowchart membantu (mempermudah) programmer dalam mendesain program, sebagai spesifikasi program, sebagai alat verifikasi dan sekaligus untuk dokumentasi program.

2. Dalam proses desain, flowchart dapat membantu memecahkan persoalan yang cukup kompleks kedalam serangkaian instruksi.

3. Dalam proses verifikasi, flowchart lebih mudah diperiksa oleh seorang quality control (QC) dari pada langsung memeriksa source code (instruksi-instruksi) program, atau flowchart dapat mempermudah pekerjaan QC tersebut dalam pemeriksaan kualitas program.

4. Flowchart dapat digunakan sebagai dokumen spesifikasi proses dalam pembuatan Data Flow Diagram.

2.6.4. Pedoman Pembuatan Flowchart

Pedoman yang perlu diperhatikan dalam membuat flowchart:

1. Bagan alir sebaiknya digambar dari atas ke bawah dan mulai dari bagian kiri dari suatu halaman.

2. Kegiatan di dalam bagan alir harus ditunjukkan dengan jelas.

3. Harus ditunjukkan dari mana kegiatan akan dimulai dan dimana akan berakhir.

4. Masing-masing kegiatan didalam bagan alir sebaiknya digunakan suatu kata yang mewakili suatu pekerjaan.

5. Masing-masing kegiatan didalam bagan alir harus didalam urutan yang semestinya.

6. Kegiatan yang terpotong dan akan disambung ke tempat lain harus ditunjukkan dengan jelas menggunakan simbol penghubung.

7. Gunakan simbol-simbol alir yang standar 2.6.5. Normalisasi

Tujuan utama dari normalisasi (umumnya minimal sampai pada level normalisasi ke-3) adalah untuk mencegah terjadinya insertion anomaly, deletion anomaly, dan update anomaly sehingga tujuan normalisasi adalah mengurangi kemungkinan terjadinya anomali yang terjadi di database.

2.7. Konsep Dasar Basis Data dan Sistem Basis Data 2.7.1. Pengertian Basis Data

Basis data adalah kumpulan data yang saling berelasi, dapat juga didefinisikan dalam berbagai sudut pandang seperti berikut:

1. Himpunan kelompok data yang saling berhubungan dan diorganisasikan sedemikian rupa sehingga kelak dapat dimanfaatkan dengan cepat dan mudah.

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa tanpa perulangan (redundancy) yang tidak perlu, untuk memenuhi kebutuhan.

(7)

3. Kumpulan file/ tabel/ arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik.

2.7.2. Tujuan Basis Data

Basis data bertujuan untuk mengatur data sehingga diperoleh kemudahan, ketepatan, dan kecepatan dalam pengambilan kembali. Untuk mencapai tujuannya, syarat sebuah basis data yang baik adalah sebagai berikut:

1. Tidak Adanya Redudansi dan Inkonsistensi Data

Redudansi terjadi jika suatu informasi disimpan di beberapa tempat. Akibat dari redudansi adalah inkonsistensi data atau data yang tidak konsisten.

2. Kesulitan Pengaksesan Data

Basis data memiliki fasilitas untuk melakukan pencarian informasi dengan menggunakan query ataupun dari tool untuk melihat tabelnya. Selain itu basis data bisa dihubungkan dengan program aplikasi sehingga memudahkan pengguna dalam mengakses informasi. Dalam basis data, informasi yang diperoleh dari kumpulan data bisa berupa keseluruhan data, sebagian data, data dengan filter tertentu, data yang terurut, ataupun data summary.

3. Multiple User

Basis data memungkinkan penggunaan data bersama-sama oleh banyak pengguna pada saat yang bersamaan atau pada saat yang berbeda.

2.7.3. Pengertian Sistem Basis Data

Sistem basis data merupakan perpaduan antara basis data dan sistem manajemen basis data (SMBD). Komponen-komponen sistem basis data meliputi :

1. Perangkat Keras (Hardware)

2. Perangkat Lunak (Operating System) 3. Basis Data (database)

4. Database Management System (DBMS) 5. Pemakai (User)

6. Aplikasi Lain,

2.8. Software yang Digunakan 2.8.1. Microsoft Visual Basic 6.0

Visual Basic adalah bahasa pemrograman yang bekerja dalam lingkup MS-Windows.

Visual Basic dapat memanfaatkan kemampuan MS-Windows secara optimal.

Kemampuannya dapat merancang program aplikasi yang berpenampilan seperti program aplikasi lainnya yang berbasis MS-Windows. Kemampuan Visual Basic secara umum adalah menyediakan komponen-komponen yang memungkinkan untuk membuat program aplikasi yang sesuai dengan tampilan dan cara kerja Microsoft Windows.

2.8.2. Microsoft Access 2007

Microsoft Access adalah sebuah program aplikasi basisdata komputer relasional yang ditujukan untuk kalangan rumahan dan perusahaan kecil hingga menengah. Aplikasi ini merupakan anggota dari beberapa aplikasi Microsoft Office, selain tentunya Microsoft Word, Microsoft Excel, dan Microsoft PowerPoint. Aplikasi ini menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database Engine, dan juga menggunakan tampilan grafis yang intuitif sehingga memudahkan pengguna.

3. Analisis dan Perancangan Sistem 3.1. Analisis Sistem

Dalam pembuatan sistem perlu diperhatikan masalah yang timbul serta kebutuhan yang sedang berlangsung, maka dari itu perlu adanya analisis sistem untuk dilakukan pengidentifikasian masalah agar masalah yang timbul dari sistem lama menjadi jelas.

(8)

Dilakukannya analisis kelemahan sistem agar kelemahan sistem lama dapat perbaiki maupun dikembangkan agar kesalahan tersebut dapat di atasi. Dilakukan analisis kebutuhan sistem untuk mengetahui kebutuhan dalam pengembangan sistem, dan dilakukan analisis kelayakan sistem untuk dapat mengembangkan sistem yang lama agar dapat menjadi lebih layak dipergunakan.

3.2. Analisis Kelemahan Sistem

Untuk menganalisis sistem yang lama dimaksudkan untuk menemukan penyebab sebenarnya permasalahan-permasalahan yang terjadi sehingga sistem yang lama tidak berfungsi. Sistem yang lama akan diganti dengan sistem yang baru. Permasalahan- permasalahan di sistem yang lama perlu ditemukan dan diperbaiki. Jika sistem yang baru merupakan teknologi informasi maka perbaikan dari sistem yang lama berupa perbaikan- perbaikan dalam bentuk informasi yang disediakan oleh sistem yang baru. Supaya sistem yang baru berhasil, informasi-informasi yang dihasilkan harus sesuai dengan kebutuhan pemakainya. Menganalisis kebutuhan informasi pemakai perlu dilakukan untuk menghasilkan informasi yang relevan.

Dikembangkannya sistem yang baru, maka diharapkan akan terjadi peningkatan- peningkatan yang berhubungan dengan analisis PIECES (Performances, Informations, Economics, Control, Eficiency, and Service).

3.2.1. Analisis Kinerja (Performance)

Kinerja terjadi karena adanya tujuan atau tugas yang dijalankan sesuai sasaran.

Troughput adalah jumlah atau banyaknya pekerjaan yang dapat dilakukan dalam satuan waktu tertentu. Kegiatan yang lakukan adalah melakukan penarikan retribusi dan pencatatan yang dimana dari hasil pencatatan itu menghasilkan laporan. Response time adalah rata-rata waktu tanggap dari sistem terhadap perintah dari user dan pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk menunggu pekerjaan tersebut diselesaikan.

3.2.2. Analisis Informasi

Saat ini dikenal sebagai era informasi dimana informasi mengambil peran sentral pada kehidupan. Mereka yang menguasai banyak informasi akan terus berkembang dan berjaya, sedang mereka yang ketinggalan informasi lambat tapi pasti akan tertinggal dari perkembangan dan akhirnya akan kalah persaingan. Informasi yang diperlukan adalah inforamasi yang berkualitas, akurat dan tepat waktu.

3.2.3. Analisis Ekonomi

Ekonomi merupakan salah satu alasan paling umum bagi suatu proyek. Pijakan dasar bagi kebanyakan manajer adalah perhitungan ekonomi dari usaha yang dibangunnya, apakah keuntungan yang akan didapatkan akan lebih besar dari biaya pengeluarannya. Namun pada kenyataan faktor ekonomi tersebut perlu agak diabaikan untuk hal-hal yang penting dan vital. Meskipun, mungkin sistem lama tidak memiliki kelemahan secara ekonomi, namun pada kenyataanya saat ini teknologi berbasis komputer mamang dibutuhkan untuk menunjang hasil kerja dari perusahaan ataupun individu (staff).

3.2.4. Analisis Kendali (Control)

Pada sistem manual kendali pada pengolahan, penyajian dan penyimpanan laporan hanya dikerjakan oleh sekretaris, sehingga memungkinkan banyaknya kesalahan yang akan terjadi. Seperti kesalahan pada pengolahan data pedagang dan blok, penyimpanan, juga kesalahan pada pengolahan dan penyajian laporan.

3.2.5. Analisis Efisiensi (Eficiency)

(9)

Efisiensi berhubungan dengan bagaimana suatu sumber daya dapat digunakan dengan pemborosan minimal. Untuk meminimalkan sumber daya tersebut bisa dilakukan dengan cara menaikkan atau menurunkan komoditas berupa orang, uang, bahan atau sumber daya lainnya. Maksudnya adalah mendapatkan sebanyak-banyaknya dari yang sekecil- kecilnya atau paling tidak mendapatkan lebih banyak dari apa yang sudah ada.

3.2.6. Analisis layanan (service)

Peningkatan pelayanan yang lebih baik pada kantor pasar kebonpolo magelang dimaksudkan untuk memberikan pelayanan yang terbaik serta meningkatkan kepuasan pedagang. Upaya peningkatan pelayanan tersebut dapat dilakukan melalui perbaikan dalam proses pengolahan data retribusi.

3.3. Analisisi Kebutuhan Sistem 3.3.1. Kebutuhan fungsional

adapun kebutuhan sistem fungsional dalam sistem ini yaitu:

1. Sistem ini dapat melakukan input, edit, dan delete pada retribusi pasar dan data pedagang.

2. Pengguna dapat melakukan rekap pemasukan retribusi.

3. Pengguna dapat menampilkan jumlah pedagang yang ada di pasar.

4. Pengguna dapat mencetak laporan retribusi dan data pedagang.

3.3.2. Kebutuhan non fungsional

alat untuk memproses data retribusi meliputi:

1. Microsoft Windows XP2 atau yang di atasnya

2. Processor Intel Pentium IV atau keatas atau yang sekelas 3. RAM 512 MB

4. Printer untuk mencetak laporan retribusi dan data pedagang

5. VGA atau resolusi yang lebih tinggi atau dapat disupport Microsoft Windows.

6. CD-ROM drive

3.3.3. Kebutuhan perangkat lunak

Analisis perangkat lunak bertujuan untuk mengetahui secara tepat perangkat lunak apa saja yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu sistem informasi. Adapun perangkat lunak yang dibutuhkan adalah :

¾ Microsoft windows XP profesional sebagai sistem operasi untuk mengoperasikan sistem.

¾ Microsoft acces sebagai data database

3.4. Study Kelayakan Sistem (Feasibility Study)

Pengembangan sistem ini dibutuhkan orang-orang yang mengerti cara kerja sistem, pengoperasian sistem, dan pemeliharaan sistem. Sehingga tidak menyimpang dari kebutuhan sistem yang telah ada.

3.4.1. Kelayakan teknologi (technical feasibility)

Kantor Pasar Kebonpolo Magelang belum maksimal dalam menggunakan komputer untuk pengolahan retribusi. Dalam sistem ini diusulkan penggunaan teknologi komputer sebagai alat untuk pengolahan data retribusi agar dalam proses laporan nantinya tidak terjadi pengulangan data.

3.4.2. Kelayakan hukum (low feasibility)

Penerapan sistem yang baru harus tidak boleh menimbulkan masalah dikemudian hari karena menyimpang dari hukum yang berlaku terutama dalam perijinan penggunaan aplikasi pendukung sistem. Dalam hal ini perangkat lunak yang digunakan harus resmi sesuai dengan perijinan yang ada, sehingga tidak menyimpang dari ketentuan hukum yang

(10)

berlaku dan tidak akan menimbulkan masalah hukum baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang. Untuk kelayakan hukum, sistem baru layak pakai karena sudah menggunakan software original.

3.4.3. Kelayakan operasional (operational feasibility)

Untuk disebut layak secara oprasional, kebutuhan sistem bisa menyelesaikan masalah yang ada disisi pemesan sistem informasi. Informasi yang dihasilkan oleh sistem merupakan informasi yang benar-benar dibutuhkan oleh pengguna tepat pada saat pengguna menginginkannya.

3.4.4. Kelayakan ekonomi (economi feasibility)

Sistem pengolahan retribusi muncul karena kebutuhan akan informasi yang cepat, tepat dan akurat. Dari segi ekonomi sistem ini sangat menguntungkan. Keuntungan sistem ini dapat diperoleh dari sistem yang baru antara lain dari segi waktu, tenaga yang digunakan serta hasil yang optimal.

3.5. Perancangan Sistem

Rancangan sistem secara umum juga merupakan gambaran secara umum yang ditunjukkan kepada user tentang sistem yang baru atau sistem yang diusulkan.

3.5.1. Flowchart yang diusulkan

Gambar 3.2 Flowchart Yang Diusulkan 3.5.2. Data flow diagram

Input data petugas  Input data pedagang  Input data toko  Input data blok  Input data kontrak  Input data retribusi  Input data jenis  Input data stting  Input data petugas

Input data retribusi  Input data kontrak 

Laporan data petugas  Laporan data toko  Laporan data kontrak  Laporan data retribusi  Laporan data petugas 

Laporan data petugas  Laporan data toko  Laporan data kontrak  Laporan data retribusi  Laporan data petugas 

Gambar 3.3 Data Flow Diagram Level 0 3.5.3. Normalisasi

(11)

Normalisasi adalah salah satu tahap dalam perancangan basis data yang mempunyai tujuan untuk membuat struktur tabel-tabel dalam database menjadi normal.

3.6. Struktur Tabel

Database adalah komponen penting dari basis data karena berfungsi sebagai informasi bagi para pemakainya, database dibentuk dari kumpulan file yang memuat kumpulan data yang saling berhubungan satu sama lain:

a. Table pedagang b. Table blok c. Table petugas d. Table toko e. Table retribusi f. Table kontrak g. Table jenis h. Table pengguna i. Table setting

3.7. Perancangan Desain 3.7.1. Perancangan form login

Form login digunakan untuk menentukan hak akses pengguna sekaligus sebagai security paling awal dalam sistem.

Batal Login

Password Usernam

XXXX   XXXX

logo 

 

PASAR KEBONPOLO MAGELANG

3.7.2. Perancangan menu

DATA KONTRAK  

     

      logo 

DATA RETRIBUSI DATA JENIS

DATA PETUGAS DATA BLOK

DATA TOKO DATA PEDAGANG

PASAR KEBONPOLO MAGELANG

(12)

3.7.3. Perancangan form pedagang  

   

Data pedagang

Cari

XXXX Tambah

ID Barang  Nama   Gender   Alamat    

XXXX XXXX XXXX 

Simpan   Ubah  Hapus  Keluar 

3.7.4. Perancangan form toko  

 

No toko  Status    

Data toko

Tamba XXXX

XXXX

Simp Ubah Hapus

   

Keluar

XXXX Cari

3.7.5. Perancangan form blok  

  ID Blok  Blok 

Jumlah Toko 

Data blok

Tamba XXXX

XXXX  

 

Keluar  Hapus

Ubah   Simpan 

XXXX 

XXXX Cari

(13)

3.7.6. Perancangan kontrak

   

No nota kontrak  Tanggal bayar  Tanggal habis   

Data kontrak

Tambah  dd/mm/yyyy dd/mm/yyyy

Simpan

    XXXX

Ubah hapus

Cari   XXXX

kelua 3.7.7. Perancangan form jenis

3.7.7. Perancangan form jenis

    ID Jenis  Jenis dagang 

Data jenis

Tamba XXXX 

XXXX

   

Cari

Hapus Ubah

Simpan keluar

XXXX

3.7.8. Perancangan form retribusi 3.7.8. Perancangan form retribusi

   

Nama toko        Nama pedagang 

Tanggal transaksi Kode toko 

 

Bayar  XXXX 

Total bayar  7777  XXXX ID retribusi

 

(14)

3.7.9. Perancangan form petugas  

  Nama   Alamat   No tlpn   

Data petugas

Tambah XXXX

XXXX 7777

 

cari

Simpa Ubah   hapus keluar 

XXXX

4. Implementasi dan Pembahasan

4.1. Pengertian Implementasi Sistem

Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan atau menerapkan sistem supaya siap untuk digunakan dan dioperasikan. Dalam tahap implementasi sistem ini terdiri dari

langkah-langkah sebagai berikut ini : 4.1.1. Menerapkan rencana implementasi

Supaya kegiatan implementasi dapat beroperasi sesuai dengan yang kita telah terapkan, maka diperlukan jadwal rencana kegiatan implementasi. Dengan demikian, rencana implementasi merupakan kegiatan awal dari tahap implementasi sistem. Rencana implementasi dimaksudkan untuk mengatur biaya dan waktu.

4.1.2. Kegiatan implementasi

Kegiatan implementasi dilakukan dengan dasar kegiatan yang telah direncanakan dalam rencana implementasi sistem.

4.1.3. Tindak lanjut implementasi

Tindak lanjut implementasi bertujuan untuk melakukan pengetesan terhadap penerimaan sistem. Pada pengetesan ini menggunakan data yang sesungguhnya dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Tahapan ini bertujuan untuk memastikan apakan sistem baru ini nantinya akan dapat diterima dan diterapkan untuk menggantikan sistem yang lama (manual). Jika sistem baru dapat diterima oleh semua pihak, berarti tugas analisis sistem telah selesai.

4.2. Manual Program 4.2.1. Form login

(15)

4.2.2. Form utama

4.2.3. Form retribusi

4.2.4. Form laporan retribusi

(16)

5. Penutup

5.1. Kesimpulan

Dari hasil analisis terhadap percobaan implementasi sistem yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan mengenai analisis dan desain sistem informasi penjualan ini, yaitu:

1. Dengan adanya aplikasi ini akan memudahkan dalam melakukan pencatatan retribusi Pasar Kebonpolo Kota Magelang.

2. Dengan adanya aplikasi ini akan memudahkan dalam pencarian data yang diinginkan.

3. Dengan adanya aplikasi ini juga, akan memudahkan data pelaporan retribusi.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, juga sebagai pertimbangan bagi pihak Pasar Kebonpolo Magelang di dalam meningkatkan pelayanan, penulis mempunyai beberapa saran yang dapat dipertimbangkan oleh kepala pasar.

Adapun saran yang penyusun usulkan sebagai bahan untuk pihak Pasar Kebonpolo Magelang agar meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja yaitu :

1. Dalam memudahkan pengisian data retribusi oleh operator, maka menu data pedagang, data toko, data blok, data petugas, data jenis, dan setting di sembunyikan atau tidak ditampilkan.

2. Ditambahkan gambar, logo, atau background agar tampilan aplikasi terlihat menarik.

Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penyusun sampaikan. Penyusun berharap sistem yang diusulkan ini dapat membantu dalam proses pencatatan data, pencarian data dan pengolahan data serta pembuatan laporan penjualan. Sehingga dapat menghasilkan informasi dengan cepat dan akurat yang berguna dalam pengambilan keputusan bagi kemajuan Pasar Kebonpolo Magelang.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Andi Sunyoto, pemrograman database dengan visual basic dan microsoft SQL, Andi.Yogyakarta Yogyakarta, 2007.

Hanif Al Fatta, Analisis & Perancangan Sisitem Informasi, Yogyakarta, 2007.

Supriyanto Aji, Pengantar Teknologi Informasi, Jakarta, 2000.

Tata Sutabri,S.Kom,MM, Analisis Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta, 2000.

Jogiyanto Hartono, Pengenalan Komputer. Andi.Yogyakarta, 2004.

www.hargakomputer.net www.amazon.com www.bi.go.id

Gambar

Gambar 1 Siklus Informasi
Gambar 3.2 Flowchart Yang Diusulkan  3.5.2. Data  flow  diagram

Referensi

Dokumen terkait

Lebih dari tiga abad yang lalu (terhitung dari masa kini) di Eropa, sebelum dikenal arti rumah sakit umum (hingga abad ke-18 atau 1710 M), rumah sakit masyarakat

a) Sehubungan dengan perkembnagan kognisi anak pada masa kanak-kanak awal, pendidik perlu mendorong anak melakukan kolaborasi dengan orang dewasa atau anak yang lebih besar

In this study, we tried to reach more accurate wave model for the Caspian Sea by applying an MIKE21 SW model and using ECMWF wind data and then calibrate it with measured

Berdasarkan hasil survei terhadap kondisi penampung air hujan (PAH) pada Desa Seruni, tingkat kekeruhan yang melebihi baku mutu kualitas air bersih dan air

Adapun metode yang digunakan adalah dengan melakukan pengujian dynotest, yang merupakan suatu metode pengujian performa mesin dengan cara melihat daya dan torsi yang dihasilkan

Selain itu, telah dilakukan optimalisasi sintesis polimer PNIPA agar polimer memiliki viskositas yang optimal dalam penggunaan aplikasinya sebagai sumber radiasi

Gerakan politik yang lain yang dilakukan ICMI ialah mendesak pemerintah MPR DPR dan pemerintah untuk segera melaksanakan Tap MPR yang mengamanatkan penghentian kerja sama dengan

Kemudian jika diperlukan dia harus berperan sebagai tenaga humas, karena mereka harus mampu menjelaskan dan meyakinkan masyarakat petani bahwa ketika berbicara mengenai