• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ZAKAT PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT DI KOTA LHOKSEUMAWE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ZAKAT PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT DI KOTA LHOKSEUMAWE"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN Cetak : 2541‐6014 ISSN Online : 2541‐6022

Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

67

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ZAKAT

PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT DI KOTA LHOKSEUMAWE

Edi Abral

1

, Anwar

2

, Syawal Harianto

3

Jurusan Tata Niaga Politeknik Negeri Lhokseumawe 1, 3

Jurusan Teknologi Informasi dan Komputer Politeknik Negeri Lhokseumawe2

edi_abral@yahoo.co.id1, anwar551@yahoo.com2, syawalpnl@gmail.com3

ABSTRACT

Factor that affects optimizing of zakat funds collection in Indonesia is the level of muzakki confidence to zakat management institution, not least in Aceh province. Many amil zakat institutions that have not published yet the report of zakat funds to the public. Management of zakat from the collection, distribution, and utilization of Zakat funds should be published regularly to the public. If the zakat fund management is done professionally expected can raise awareness of muzakki in carrying out zakat.

The research was carried out in several stages, namely a literature review, analysis of weaknesses, needs and feasibility of system, system design, making of prototype application, prototype testing application. At this stage, researcher will design some things based on a need analysis of SIA Zakat. As for the system design process uses Waterfall Model approach. in the design There are stages of system design using a data flow diagram (DFD) and entity relationship diagram (ERD). While in making of an application using Codeigniter programming language.

The superiority of this research is to generate the accounting information system integrated in accordance with PSAK 109 and Qanun that is applicable in zakat fund management mechanism in Lhokseumawe city, and in order to boost the credibility of Amil zakat institution in accountability and transparency of zakat funds. Finding or innovation targeted in this research is the availability of an accounting information system of zakat funds more effective and efficient in producing financial report that aims to increase the credibility and transparency of Amil zakat institution.

Keyword : Zakat, Accounting Information System, Waterfall Model, data flow diagram, entity

relationship diagram, codeigniter, Accountability, Transparency

PENDAHULUAN

Pada 17 Januari 2015 ini, BAZNAS berusia genap 14 tahun. Artinya, sudah 14 tahun BAZNAS berkiprah dalam pengelolaan zakat nasional, baik sebagai operator maupun koordinator. Selama itu, banyak prestasi yang telah diraih yang mengukuhkan BAZNAS sebagai lembaga amil zakat yang amanah, profesional, dan transparan.

Provinsi Aceh memiliki potensi penerimaan zakat yang cukup besar, Jika dihitung dari PDRB (produk domestic regional bruto tahun 2012) potensi zakat di provinsi Aceh sebesar Rp. 1,9 Triliun, namun pada tahun tersebut Baitul Mal Aceh (BMA) hanya mampu menghimpun sebesar Rp. 28,78 Milliar. sedangkan jika digabug dengan seluruh Baitul Mal Kabupaten/Kota Se-Aceh hanya sebesar Rp. 98,19 Milliar. Zakat termasuk dalam ranah keuangan publik, dana yang dihimpun dari masyarakat oleh badan amil harus dipertanggungjawabkan secara terbuka. Baitul Mal Kota Lhokseumawe tahun 2013 mengelola anggaran sebesar Rp. 7.671.002.588, yang bersumber dari penerimaan zakat sebesar Rp. 3,6 Miliar, Infaq sebesar Rp. 1,1 Miliar dan sisa anggara tahun 2012 sebesar Rp. 2 Miliar lebih. Dana yang dikelola melalui Baitul Mal Kota Lhokseumawe tahun 2013 bersumber dari gaji PNS, swasta maupun pihak lain dikabarkan rawan penyimpangan sehingga diperlukan akuntanbilitas dan transparansi dalam pengelolaan baik sumber pemasukan maupun penyaluran dana zakat, infaq dan sedekah.

(2)

ISSN Cetak : 2541‐6014 ISSN Online : 2541‐6022

Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

68

Hal ini menjadi keharusan dan tidak boleh diabaikan, karena dapat berdampak besar terhadap kepercayaan masyarakat (Hafidhuddin, 2011). Ketidak percayaan pembayar zakat (Muzakki) disebabkan belum transparansinya laporan penggunaan dana zakat untuk publik. Karena itu aturan pelaporan penggunaan dana zakat diperlakukan pada semua Amil di Indonesia (Nikmatuniayah, 2010). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kredibilitas lembaga amil zakat berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi membayar zakat (Kanji,Habbe, Mediaty, 2011). Al-Qardawi (2004, hal. 39) mencatat bahwa beberapa cendekiawan Muslim mengklaim bahwa Al-Qur'an menyebutkan zakat di 82 tempat, sedangkan menurut Al-Qardawi sendiri, kata dinyatakan sekitar 30 kali, sementara 27 kejadian yang menegaskan bersama-sama dengan urutan doa shalat atau puasa. Ini adalah bukti betapa pentingnya zakat dalam ajaran Islam.

Dasar hukum yang berkaitan dengan zakat berupa UU No. 23 Tahun 2011 Tentang Penggelolaan Zakat, PP Nomor 14 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Zakat, Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Zakat Penghasilan serta khusus untuk propinsi Aceh memimiki Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam No. 07 Tahun 2004 Tentang Pengelola Zakat, Qanun Nomor 10 Tahun 2007 Tentang Baitul Mal dan Peraturan Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 60 Tahun 2008 Tentang Mekanisme Pengelolaan Zakat. Undang-undang Pemerintahan Aceh (UUPA) memberikan kekhususan bagi provinsi Aceh salah satunya berupa kekhususan dalam pengelolaan dana zakat, dimana dana zakat dikelola oleh Baitul Mal dengan mengakui bahwa dana zakat, infaq/sedekah sebagai pendapatan asli daerah (provinsi, kabupaten/kota).

Lembaga pengelola zakat merupakan lembaga nonprofit yang bertujuan untuk membantu umat Islam menyalurkan zakat, infaq dan sedekah kepada mustahiq. Aktivitas tersebut melibatkan beberapa pihak yang saling berkait yakni pemberi zakat, pengelola, dan penerima zakat. Muzakki menginginkan akuntabilitas pengelola terhadap integritas, efisiensi dan efektivitas dana yang mereka serahkan. Sedangkan lembaga pengelola mengharapkan adanya kepercayaan pemberi dana. Penerima dana menginginkan adanya transparansi pengelolaan dana (Brown dan Moore, dalam Yulinartati 2012). Oleh sebab itu perancangan sistem informasi akuntansi zakat untuk lembaga amil zakat diperlukan dalam upaya untuk mendorong akuntabilitas dan transparansi lembaga pengelola dana zakat yang sesuai dengan PSAK 109 dan serta Qanun tentang pengelolaan dana zakat di Kota Lhokseumawe.

KAJIAN PUSTAKA

Sistem Informasi Akuntansi

Abdul Kadir dalam Gufroni, et.al. (2014) sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat menajerial dengan kegiatan strategis dari suatu organisasi untuk menyediakan kepaa pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Wisandani (2012) sistem informasi adalah penyediaan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperluka, sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi atau peraltan sistem lainnya. Hartono (1999) Suatu sistem informasi adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi dapat menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian dalam organisasi. Laudon dalam Radityo dan Zulaikha (2007) menyatakan bahwa sistem informasi merupakan seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi. Sedangkan sistem informasi akuntansi Menurut Bodnar dan Hopwood dalam Purwoko (2010), sistem informasi akuntansi adalah sebuah koleksi dari sumber daya, termasuk orang dan peralatan, didisain untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi. Pengerian sistem informasi akuntansi menurut Mulyadi (2001), Sistem informasi akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh

(3)

ISSN Cetak : 2541‐6014 ISSN Online : 2541‐6022

Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

69

manajemen untuk mengelola perusahaan. Sistem informasi akuntansi menurut Wilkinson dan Cerullo (2000: 7) adalah:

“a unified structure within in entity, such as a business firm, that employs physical resources and other components to transform economic data into accounting information, with the purpose of satisfying the information needs of a variety of users”

Wilkinson dan Cerullo (2000: 5), tujuan utama sistem informasi akuntansi adalah menyediakan informasi akuntansi untuk berbagai pengguna yaitu internal users seperti manajer atau external users seperti pelanggan. Tiga tujuan spesifik yang dapat membantu tercapainya tujuan utama, adalah sebagai berikut:

a. Mendukung operasi dari hari ke hari.

b. Mendukung pembuatan keputusan yang dilakukan oleh pengambil keputusan intern. c. Memenuhi kewajiban sehubungan dengan pengelolaan.

Menurut Romney dan Steinbart (2003) sistem informasi akuntansi terdiri dari lima komponen, adalah sebagai berikut:

a. Orang yang mengoperasikan sistem dan melaksanakan berbagai macam fungsi.

b. Prosedur manual dan otomatis, meliputi pengumpulan, pemrosesan dan penyimpanan data yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan.

c. Data yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan.

d. Software yang digunakan untuk memproses data perusahaan.

Infrastruktur teknologi informasi yang meliputi komputer, alat komunikasi jaringan.

Konsep Dasar Akuntansi Zakat, Infaq dan Sedekah

James, M et,al. (2009:9) Akuntansi adalah suatu system informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai aktivitas dan kondisi ekonomi perusahaan. Menurut AAA dalam Nurhayati (2013:3) adalah the identificion, recording, classification,

interpreting and communication economic events to permit user to make informed decisions.

Sedangkan definisi Akuntansi Islam (syariah) AAA dalam Nurhayati (2013:3) adalah

the”Accounting process” which provides appropriate information (not necessarily limited to financial data) to stakeholders of an entity which will enable them to ensure that the entity is continuously within the bouds of the Islamic Shari’ah and delivering on its socioeconomic objectives Zaid (2004: 57) Muhasabah (akuntansi syariah), yaitu suatu aktivitas yang teratur

berkaitan dengan pencatatan transaksi-transaksi, tindakan-tindakan, keputusan-keputusan yang sesuai dengan syariat, dan jumlah-jumlahnya, di dalam catatan-catatan representatif

Husein Sahatah dalam Kristin (2011) akuntansi zakat mal dianggap sebagai salah satu cabang ilmu akuntansi yang dikhususkan untuk menentukan dan menilai aset wajib zakat, menimbang kadarnya (volume), dan mendistribusikan hasilnya kepada para mustahiq dengan berdasarkan kepada kaidah-kaidah syariat Islam. Sofyan Safri (2004) menganggap bahwa akuntansi Islam tidak hanya terbatas pada menghitung dan melaporkan zakat ini tetapi jauh lebih luas dari itu, karena akuntansi Islam juga merupakan bagian dari sistem sosial umat sehingga akuntansi Islam juga harus dapat menciptakan kehidupan yang Islami sesuai syariat dan norma-norma Islam.

Akuntansi sebenarnya merupakan alat bantu yang dapat dipergunakan dalam konsep pertangungunjawaban dan akuntabilitas, dimana tidak hanya terbatas pada zakat, tetapi juga aspek-aspek lain dari kehidupan manusia. Hal ini sesuai dengan ayat Al-Quran (Qs. Al-Baqarah: 2:282). Al-Moghaiwli (2001), Al-Habshi (2005), Khan (2003), Islahi and Obaidullah (2004), Bahari and Hamat(2004), Abdul Rahman (2002, 2007) and Abu Bakar (2007). Akan Tetapi, meskipun literatur akuntansi zakat masih terbatas tetapi setidaknya ada badan atau Lembaga seperti Akuntansi dan Organisasi Audit untuk Lembaga Keuangan Islam (AAOIFI 2001,a), Ikatan Akuntan Indonesia diindonesia dan Standar Akuntansi Dewan Malaysia (MASB, 2006) yang telah membuat suatu konsep dan standar dalam akuntansi zakat.

Standar Akuntansi zakat mengacu pada PSAK 109 dan mulai berlaku efektif pada 1 Januari 2012. Ruang lingkupnya hanya untuk amil yang menerima dan menyalurkan zakat dan

(4)

ISSN Cetak : 2541‐6014 ISSN Online : 2541‐6022

Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

70

infak/sedekah. PSAK ini diwajiban bagi lembaga pengelola zakat yang mendapatkan izin maupun lembaga swadaya masyarakat. PSAK 109, 17.b). Standar akuntansi zakat sesungguhnya mempunyai aturan tersendiri dengan melihat sifat zakat ini, standar akuntansi akan mengikuti bagaimana harta dinilai dan diukur. Secara umum standar akuntansi zakat akan dijelaskan sebagai berikut: penilaian dengan harga pasar sekarang, aturan satu tahun, kekayaan/aset, aktiva tetap tidak kena zakat, nisab (batas jumlah). Transaksi Zakat adalah transaksi Zakat, Infaq dan Shadaqah.

Zakat

Zakat berasal dari kata zaka’ artinya tumbuh dengan subur. Makna lain kata zaka’sebagaimana digunakan dalam Al-Qur’an adalah suci dari dosa. Nurhayati (2013:284) zakat adalah aktivitas memberikan harta tertentu yang diwajibkan Allah SWT dalam jumlah dan perhi-tungan tertentu untuk diserahkan kepada orang-orang yang berhak. Muhammad (2005:159) men-guraikan bahwa pengertian yang dapat dipetik dari firman Allah SWT diatas adalah bahwa zakat merupakan kewajiban dari setiap muslim yang memenuhi nisab (batas minimal harta yang harus dikeluarkan zakatnya), agar dapat mensucikan jiwa, individu maupun masyarakat. Zakat adalah sebutan bagi harta yang dikeluarkan oleh seorang muslim dari hak Allah untuk disalurkan kepada golongan yang berhak Sabiq Sayyid (2010:381) Zakat merupakan rukun yang ketiga dalam rukun Islam. Zakat merupakan kewajiban syariah yang harus diserahkan oleh muzakki kepada mustahiq baik melalui amil maupun secara langsung. Ketentuan zakat mengatur mengenai

persyaratan nisab, haul baik yang periodik maupun yang tidak periodik, tarif zakat (qadar), dan peruntukannya ( IAI, PSAK 109, Par.6). Orientasi zakat berarti, bahwa perusahaan berusaha untuk mencapai realisasi zakat (baik dalam arti materi maupun nilai) yang optimum. Hal ini berarti net profit bukan lagi ukuran keberhasilan manajemen perusahaan, tetapi sebaliknya zakat menjadi ukuran kinerja materi dan spiritual (etika) Nikmatuniayah (2010). Zakat adalah harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha untuk diberikan pada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam (UU Nomor 23 Tahun 2011). Adapun Fatwa MUI Tentang Pengelolaan Zakat dan Infak/Sedekah :

 Fatwa MUI No 8 Tahun 2011 tentang Amil Zakat, Fatwa ini mengatur mengenai syarat untuk menjadi Amil Zakat, kewajiban, hak, dan tugas Amil Zakat. Dalam fatwa ini juga dijelaskan mengenai ketentuan dalam mempergunakan biaya operasional Lembaga Amil Zakat yang diperbolehkan mengambil dari bagian dana zakat secukupnya.

 Fatwa MUI No 13 Tahun 2011 tentang Hukum Zakat atas Harta Haram , Berisi mengenai ketentuan hukum atas harta yang menjadi objek wajib zakat maupun jenis-jenis harta yang digolongkan sebagai harta haram sehingga hilang sifatnya sebagai objek wajib zakat.  Fatwa MUI No 14 Tahun 2011 tentang Penyaluran Harta Zakat dalam Bentuk Aset

Kelolaan, Fatwa ini berisi mengenai ketentuan hukum zakat yang disalurkan dalambentuk aset kelolaan dimana manfaatnya akan diberikan kepada mustahik.

 Fatwa MUI No 15 Tahun 2011 tentang Penarikan, Pemeliharaan, dan Penyaluran Harta Zakat, Berisi mengenai ketentuan hukum kewajiban amil dalam melakukan penarikan zakat, pemeliharaan zakat, distribusi zakat, serta ketentuan penyaluran zakat muqayyadah.

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dalam beberapa langkah, yaitu tinjauan pustaka, analisa kelemahan, kebutuhan dan kelayakan sistem, perancangan sistem, pembuatan prototipe aplikasi, pengujian prototipe aplikasi, pembuatan laporan akhir untuk hasil penelitian.

Pada tahapan ini peneliti akan merancang beberapa hal berdasarkan analisis kebutuhan terhadap SIA Zakat. Adapun dalam proses perancangan sistem menggunakan pendekatan

Waterfall Model. Di dalam perancangan terdapat tahapan desain sistem yang menggunakan data flow diagram (DFD) dan entity relationship diagram (ERD). Sementara dalam pembuatan

aplikasi menggunakan bahasa pemrograman codeigniter. Adapun metode perancangan dalam penelitian dapat di lihat pada Gambar 1.1

(5)

ISSN Cetak : 2541‐6014 ISSN Online : 2541‐6022

Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

71

Gambar 1.1 Metode perancangan Sistem Informasi Akuntansi Zakat. Penjabaran Fishbone diagram untuk tahapan penelitian penelitian dalam bentuk bagan ditampilkan pada gambar 1.2

(6)

ISSN Cetak : 2541‐6014 ISSN Online : 2541‐6022

Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

72

Gambar 1.2. Fishbone diagram untuk tahapan penelitian

PEMBAHASAN HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

Dalam rancangan prototype aplikasi sistem informasi akuntansi zakat telah dibuat melalui beberapa tahapan. Penggunaan aplikasi sistem informasi akuntansi zakat ini dimulai dengan melakukan proses login ke dalam sistem informasi akuntansi zakat seperti pada Gambar 5.1. Proses login yang dilakukan dengan cara memasukkan username “admin” dan password “12345” kemudian klik tombol login.

(7)

ISSN Cetak : 2541‐6014 ISSN Online : 2541‐6022

Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

73

Setelah melakukan proses login maka secara otomatis pengguna akan masuk ke dalam aplikasi (terlihat dalam Gambar 5.2. dan 5.3). Didalam menu aplikasi terdapat beberapa menu diantaranya ada “master data” yang didalamnya terdapat “Data muzakki & infaq” kemudian juga terdapat “mustahiq”.

Gambar 5.2 Menu Master Data

Gambar 5.3. Menu Input data Muzakki dan Mustahiq

Pada menu aplikasi ini cara pertama yang dilakukan yakni dengan memasukkan terlebih dahulu data muzakki atau mustahiq. Adapun cara memasukkan datanya yakni klik menu data muzakki & infaq pada menu master data akan muncul tampilan seperti (Gambar 5.4 dan Gambar 5.6) yang digunakan untuk menambah data muzakki atau mustahiq.

(8)

ISSN Cetak : 2541‐6014 ISSN Online : 2541‐6022

Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

74

Gambar 5.4. Menu Menambah data muzakki

Untuk menambah data klik tombol tambah data maka akan muncul tampilan Gambar 5.5 yang digunakan untuk menambah data muzakki.

Gambar 5.5 form untuk menambah data muzakki

Pada form tambah data muzakki & infaq (Gambar 5.5) tersebut terdapat jenis dimana didalam terdapat dua pilihan yakni muzakki dan infaq. Apabila data baru yang akan diinput sebagai muzakki maka pilih jenis muzakki dan apabila data baru yang akan diinput sebagai pemberi infaq maka pilih jenis infaq. Setelah semua data diisi maka klik tombol simpan. Secara otomatis data akan masuk ke dalam tabel data muzakki & infaq.

Langkah selanjutnya memasukkan data mustahiq dilakukan denga cara klik mustahiq pada menu master data maka akan tampil menu seperti pada Gambar 5.6.

(9)

ISSN Cetak : 2541‐6014 ISSN Online : 2541‐6022

Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

75

Gambar 5.6. Menu Menambah data mustahiq

Setalah menu seperti Gambar 5.6 kemudian memasukkan data mustahiq maka klik tombol tambah data maka akan muncul form seperti pada Gambar 5.7. Setelah memasukkan data klik tombol simpan. Maka secara otomatis data mustahiq akan tersimpan.

Gambar 5.7. form untuk menambah data muzakki

Selain terdapat menu Master Data terdapat juga menu Transaksi yang berisi Setoran Zakat/Infak seperti pada gambar 5.8. menu ini digunakan untuk menginput jumlah setoran zakat/infaq.

(10)

ISSN Cetak : 2541‐6014 ISSN Online : 2541‐6022

Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

76

Gambar 5.8 Menu Setoran Zakat/infak

Untuk menambahkan data pada Setoran Zakat di menu Transaksi silahkan klik tombol tambah data, jika telah diklik maka akan muncul tampilan sebagai berikut:

Gambar 5.9 Menu Input setoran Zakat/Infak

Pada kolom Muzakki/Infaq dipilih terlebih dahulu Muzakki atau Infaq (Gambar 5.9). Setelah dipilih secara otomatis kolom Nama akan muncul dengan sendirinya sesuai dengan data yang telah tersimpan sebelumnya. Kemudian pada kolom Jenis Setoran silahkan dipilih Zakat Mal atau Infaq/Sedekah. Kemudian kolom terakhir adalah Jumlah Pembayararan diisikan. Setelah data diisikan semua silahkan klik tombol simpan maka secara otomatis data akan tersimpan dalam

database.

Selain ada menu Setoran Zakat/Infaq di Transaksi juga terdapat menu Penyaluran Zakat. Jika zakat akan disalurkan silahkan klik menu Penyaluran Zakat maka akan muncul (Gambar 5.10 dan Gambar 5.11) seperti berikut:

(11)

ISSN Cetak : 2541‐6014 ISSN Online : 2541‐6022

Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

77

Gambar 5.10 Menu penyaluran Zakat/Infak

Untuk menambah data silahkan klik Tambah Data maka akan muncul tampilan sebagai berikut:

Gamabr 5.11 Menu untuk menginput penyaluran zakat/infak

Pada kolom Mustahiq silahkan klik pilihannya pada siapa zakat akan diberikan. Setelah klik Mustahiq maka secara otomatis alamat akan keluar dengan sendirinya. Kemudian pada kolom Jumlah yang Disalurkan diisi jumlah dana yang akan diberikan. Untuk kolom Peruntukkan dipilih apa Konsumtif atau Produktif. Sumber Dana juga dipilih apa dari Zakat Mal atau Infaq/Sedekah. Dan Jenis Mustahiq juga dipilih berdasarkan 7 golongan (asnaf) penerima zakat. Setelah data diisikan maka klik tombol simpan.

Pada menu Transaksi juga terdapat Penerimaan Pendapatan yang dipergunakan oleh tim Baitul Mal dalam mengontrol pendapatan yang didapat dari Zakat/Infaq per hari. Jika pihak Baitul Mal ingin mengetahui jumlah pendapatan maka klik menu Penerimaan Pendapatan pada Transaksi maka akan muncul tampilan (Gambar 5.12 dan Gambar 5.13).

(12)

ISSN Cetak : 2541‐6014 ISSN Online : 2541‐6022

Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

78

Gambar 5.12. menu utama penerimaan dana zakat/infak

Jika ingin menambah data maka klik tombol Tambah Data akan tampil sebagai berikut:

Gambar 5.13. menu untuk input jumlah penerimaan zakat/infak

Pada kolom Jenis Penerimaan dipilih apa dari Zakat atau Infaq. Setelah itu diisikan Jumlah Penerimaan dan klik tombol simpan. Transaksi Biaya Operasional yang dapat digunakan oleh pihak Baitul Mal dalam hal kebutuhan dalam sehari-hari untuk operasional kantor. Jika ingin menambah data maka klik menu Biaya Operasional maka akan muncul tampilan sebagai (gambar 5.14. dan 5.15) berikut:

(13)

ISSN Cetak : 2541‐6014 ISSN Online : 2541‐6022

Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

79

Gambar 5.14 Menu utama input transaksi biaya operasional Kemudian klik tombol Tambah Data maka akan muncul tampilan sebagai berikut:

Gambar 5.15 untuk menginput data biaya operasional

Pada kolom Kategori Penggunaan pilih terlebih dahulu ada Pembelian Aset, Beban Pegawai, Beban Penyusutan, Beban Umum dan Administrasi, dan juga Beban administrasi dan PPH. Setelah itu isikan Jumlah Penggunaannya berapa, kemudian klik tombol simpan (gambar 5.16, dan Gambar 5.17). Menu selanjutnya di dalam Transaksi juga terdapat Pembelian Aktiva Tetap. Jika ingin menambah data maka klik Pembelian Aktia Tetap maka akan muncul tampilan sebagai berikut:

(14)

ISSN Cetak : 2541‐6014 ISSN Online : 2541‐6022

Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

80

Gambar 5.16 menu utama untuk transaksi pembelian aset,beban, biaya penyusutan Kemudian klik tombol Tambah Data maka akan muncul tampilan sebagai berikut:

Gambar 5.17 menu untuk menambah transaksi umum

Desain prototipe yang telah dijelaskan maka form hasil dapat dilihat seperti berikut:

(15)

ISSN Cetak : 2541‐6014 ISSN Online : 2541‐6022

Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

81

b.

Form penerimaan zakat

c.

Form mustahik

(16)

ISSN Cetak : 2541‐6014 ISSN Online : 2541‐6022

Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

82

e.

Form Penyaluran operasional

1)

Bagian amil dari zakat/infak/sedekah

2)

Penggunaan

(17)

ISSN Cetak : 2541‐6014 ISSN Online : 2541‐6022

Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

83

g.

Arus kas investasi penerimaan penjualan aktiva tetap

h.

Dana non halal

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada Baitul Mal Kota Lhokseumawe, BAZMAL Universitas Malikussaleh, dan Baitul Muklisin, serta pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal yaitu :

1. Sistem Informasi yang dibangun pada sistem informasi akuntansi zakat dapat menggantikan proses secara manual sehingga dapat mempercepat proses pencatatan dan pelaporan.

2. Dengan menggunakan Sistem Informasi akuntansi zakat ini laporan pertanggungjawaban pengelolaan dana zakat lebih cepat dan akurat karena dilakukan secara komputerisasi. 3. Sistem informasi akuntansi zakat ini dapat meningkatan akuntabilitas dan transparansi

pengelolaan dana zakat yang wajib disampaikan kepada masyarakat.

Saran

Setelah melakukan penelitian yang dilakukan pada lembaga amil zakat di Kota Lhokseumawe, beberapa saran yang perlu diperhatikan dalam mencapai tujuan peningkatan pekerjaan sebagai berikut :

1.

Perlunya peningkatan sumber daya aparatur terhadap penguasaan teknologi komputer secara merata sehingga tidak terpusat pada satu orang saja.

2.

Perlunya pelatihan dan pendampingan terhadap pengunaan aplikasi dan sosialisasi kepada pengelola dana zakat di lembaga amil zakat di Kota Lhokseumawe

3.

Perlunya peningkatan fasilitas komputer untuk menunjang ketersediaan data dan informasi yang dibutuhkan oleh lembaga amil zakat.

(18)

ISSN Cetak : 2541‐6014 ISSN Online : 2541‐6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

84

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rahman, A.R. (2002), “Zakat accounting, creating business wealth”, Akauntan Nasional, August, pp. 11-16.

Abdul Rahman, A.R. (2007), “Pre-requisites for effective integration of zakah into mainstream Islamic financial system in Malaysia”, Islamic Economic Studies, Vol. 4 No. 2, pp. 91-107. Abu Bakar, N.B. (2007), “A zakat accounting standard (ZAS) for Malaysian

companies”,American Journal of Islamic Social Sciences, Vol. 24 No. 4, pp. 74-92.

Al-Habshi, S.M. (2005), “Zakat recognition and measurement of business wealth: an analysis of the growth condition”, in Shanmugam, B. et al. (Eds), Issues in Islamic Accounting, University Putra Malaysia Press, Serdang

Al-Moghaiwli, M.H. (2001), “Accounting for zakat and earnings management in Saudi Arabia”,

Armiadi Musa (2014). Konferensi Internasional Tentang Zakat,

(http://www.baitulmal.acehprov.go.id)

Bahari, Z. and Hamat, Z. (2004), “Rethinking zakat on employment income: the case of Malaysia”, paper presented at 6th ASEAN Inter-University Seminars on Social Development, Penang, May 14-16

Baitul Mal Kota LHokseumawe. (2014). Realisasi Zakat di Baitul Mal Kota Lhokseumawe

(http://www.Baitulmal.Lhokseumawekota.go.id,)

BAZNAS, Zakat Perusahaan dan Potensinya, Majalah Zakat, Edisi , April – Mei 2014) Kol. 4, Jakarta, BAZNAS

Dewan Standar Akuntansi Keuangan. 2011. PSAK Syari’ah Nomor 109. Ikatan Akuntansi Indonesia, Jakarta

Gufroni, Acep Irham dkk (2014), Sistem Informasi UPZ (unit Pengumpul Zakat) Terintegrasi

Berbasis Web (studi kasus: Baznas Kota Tasikmalaya): Jurnal Sistem Komputer, Vol. 4

No. 2 Edisi November 2014

Hafidhuddin, D. 2011. PSAK Zakat Harus Dipaksakan, Majalah Akuntan Indonesia, No.3, September-Oktober 2011

Hartono, Jogiyanto. 1999. Analisis dan Desain, Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. ANDI. Yogyakarta

Ikatan Akuntan Indonesia. 2008. Standar Akuntansi Keuangan No. 109 Tentang Akuntansi Zakat dan Infak/Sedekah. Jakarta: Salemba Empat

Islahi, A.A. and Obaidullah, M. (2004), “Zakah on stocks: some unsettled issues”, Journal of King James M, Reeve.,Carls S. Waren., Yusuf, Amir. (2009). Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia,

Buku I, Jakarta: Salemba Empat

Journal of Accounting, Accountability and Performance, Vol. 7 No. 1

Kanji, L., dan Abd. Hamid Habbe, Mediaty. 2011,Faktor Determinan Motivasi Membayar Zakat,

(http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/file/387a71645e06a7998e64844810f877d1f.pdf

Khan, M.A. (1994/2003), “Accounting issues and concepts for Islamic banks”, Accounting Issues in Islamic Banking, The Institute of Islamic Banking and Insurance, London

Kristin, Ari P. Umi Khairul Ummah 2011. Penerapan Akuntansi Zakat Pada Lembaga Amil Zakat (Studi pada LAZ DPU DT Cabang Semarang) VALUE ADDED, Vol. 7 , No.2, Maret 2011 – Agustus 2011

Muhammad. 2005. Pengantar Akuntansi Syari’ah. Jakarta: Salemba Empat. Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi 3. Salemba Empat. Jakarta

(19)

ISSN Cetak : 2541‐6014 ISSN Online : 2541‐6022

Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

85

Nikmatuniayah. 2010.Perlunya Pelaporan Zakat untuk Publik. Jurnal Teknis. Vol. 5 No. 2, Agustus. hal. 91-96.

Nurhayati, Sri&Wasilah. 2013. Akuntansi Syariah di Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat

Pemerintah Provinsi Aceh. 2007. Qanun Nomor 10 Tahun 2007 Tentang Baitul Mal. Banda Aceh: Sekretariat Daerah

Purwoko (2010), Perancangan Sistem Informasi Pembelian dan Persedian: Jurnal commIT, Vol. 4 No. 1 Edisi Mei 2014.

Radityo, D, dan Zulaikha. 2007. Pengujian Model DeLone and McLone Dalam Pengembangan

Sistem Informasi Manajemen (Kajian Sebuah Kasus). Prosiding Simposium Nasional

Akuntansi (SNA) X

Republik Indonesia. 2011. Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat. Jakarta: Sekretariat Negara

Romney, Marshall, B. dan Steinbart. 2003. Accounting Information System. Nineth Edition. Pearson Education, Inc

Sabiq, Sayid, 2010, Fiqih Sunnah Jilid (1), Depok: Fathan Media Prima

Wilkinson, Joseph W, Cerrullo, et al. 2000. Accounting Information Systems: Essential Concepts and Applications. John Wiley and Soon. New York

Gambar

Gambar 1.1 Metode perancangan Sistem Informasi Akuntansi Zakat.
Gambar 1.2. Fishbone diagram untuk tahapan penelitian
Gambar 5.2 Menu Master Data
Gambar 5.4. Menu Menambah data muzakki
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan 2 strategi ini berhasil dalam meningkatkan muzakki pada Lembaga Amil Zakat Infaq Shadaqah Nahdlatul Ulama Lampung, dengan penghimpunan yang selalu meningkat,

Form Menu Master Data Rekening seperti yang tampak pada

2. Pemberlakuan sanksi kepada masyarakat yang tergolong muzakki yang tidak menunaikan kewajiban zakat. Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat

Selanjutnya kita akan mencoba untuk menambahkan data asistan lab, dengan cara klik menu master, lalu asistan lab Maka akan muncul gambar seperti dibawah ini:..

Gambar 4.17 Flowchart Sistem.. 4.5 Flowchart Program Mulai Tampilkan Form login dan presensi Tampilkan Menu master Transaksi, Laporan.. Flowchart Program Menu Master Menu

81 QIEMA (Qomaruddin Islamic Economy Magazine) Vol. 5) Memiliki jaringan pelayanan yang cukup luas. 6) Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai untuk pelayanan muzakki.

Tampilan Menu Danau Klik danau Field terisi Isi field tambah danau Data terpilih Klik data pada tabel danau. Field dikosongkan Klik Reset Data ditambah Klik Oke Tampilan menu ubah

Penelitian ini merupakan penelitian action research yang bertujuan untuk mengimplementasikan sistem informasi akuntansi zakat (SIMAZIS) pada Lembaga Amil Zakat Infaq