8 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Suatu investasi dalam bidang industri atau dalam bidang lainnya bertujuan untuk memperoleh standar yang layak dikemuadian harinya. Banyak faktor- faktor yang menyebabkan kegagal dan kerugian finasial yang sebenarnya dapat dievaluasi sebelum keputusan itu diambil. Cara untuk meminimalisir suatu kelayakan tersebut yakni dengan cara mengevaluasi secara mendalam, kita dapat menggambarkan hambatan-hambatan apa saja yang mungkin timbul dikemudian hari, serta seberapa jauh hambatan itu dapat diatasi atau diperbaiki. Evalusi rencana investasi akan memberikan gambaran seberapa jauh investasi pada suatu proyek tertentu dapat dipertanggungjawabkan dari berbagai macam aspek.
A. Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu
Peneliti Objek Tahun Kesimpulan
Mayora Evaluasi Rumah pemondokan kos di sekitar Universitas muhammadiyah Malang.
2014 Berdasarkan aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologis, aspek manajemen dan organisasi, aspek ekonomi dan sosial, aspek keuangan layak diteruskan.
Wulan dan putra
Kelayakan bisnis guest house family dibandar lampung
2012 Berdasarkan aspek keuangan
layak untuk diteruskan.
Wiguna Evaluasi Kelayakan Bisnis Investasi The Safin Hotel Di Jawa Tengah
2017 Berdasarkan Aspek Keuangan tidak layak diteruskan.
B. Tinjauan Teori
1. Studi Kelayakan Bisnis
Studi kelayakan bisnis menurut (Kasmir dan Jakfar, 2012) adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang usaha atau bisnis yang akan dijalankan dalam menentukan layak atau tidak layaknya suatu usaha atau bisnis yang dilaksanakan. Bisnis yaitu usaha yang dijalankan mampu memberikan keuntungan. Dalam menilai bisnis harus mempelajari secara mendalam yang artinya meneliti dengan sungguh-sungguh atas data yang telah diperoleh kemudian dianalisis dengan metode-metode tertentu, sehingga memperoleh hasil yang optimal dari penelitian tersebut. Kelayakan yang artinya meneliti secara mendalam yang dilakukan untuk menentukan bahwa usaha / bisnis yang dijalankan memberikan keuntungan finansial dan non finansial sesuai dengan tujuan tidak hanya untuk perusahaan yang menjalankan tetapi juga bagi investor, kreditur, pemerintah, dan masyarakat luas yang mereka ingingkan.
Adapun tahapan dalam melaksanakan studi kelayakan bisnis yang antara lain sebagai berikut :
a. Penemuan Ide
Dalam pemilihan jenis usaha haruslah memperhatiakan potensi produk apa
yang dipasar nantinya laku dijual dan dapat menguntungkan. Suatu produk
dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar yang masih belum terpenuhi, memenuhi kebutuhan manusia tetapi produk tersebut belum tersedia dan untuk mengganti produk yang sudah ada dengan produk lain yang mempunyai nilai tambah.
b. Tahap Penelitian
Setelah beberapa ide telah dipilih, selanjutnya dilakukan penelitian secara mendalam memakai metode ilmiah. Dimulai dengan mengumpulakn data, lalu mengolah data berdasarkan teori-teori yang relevan, menganalisis dan menginterprestasikan hasil pengolahan data dengan alat-alat analisis yang sesuai, menyimpulkan hasil sampai membuat laporan hasil penelitian tersebut, dengan melakukan penilaian terhadap aspek-aspek yang perlu dilakukan penilaian.
c. Tahap Evaluasi
Eavluasi yaitu membandingkan sesuatu dengan satu atau lebih standar atau kriteria, dimana standar atau kriteria tersebut dapat bersifat kuantitatif ataupun kealitatif. Ada 3 macam evaluasi yaitu pertama, mengevaluasi usulan suatu bisnis yang akan didirikan, kedua, mengevalusi bisnis yang sudah dibangun, ketiga, mengevalusi bisnis yang sudah dioperasionalkan secara rutin.
d. Tahap Pengusulan Yang Layak
Usulan bisnis yang dianggap layak dan terdapat keterbatan-keterbatasan
yang dimiliki manajemen untuk merealisasikan perlu dilakukan pemilihan
rencana yang dianggap manajemen sanggup dan mampu
mengoperasionalkannya dengan melewati segala pertimbangan yang telah dilewati.
e. Tahap Rencana Pelaksanaan
Setelah rencana bisnis dipilih untuk direalisasikan, perlu dibuat rencana kerja pengoperasionalan bisnis tersebut. Mulai dari jenis pekerjaan, waktu yang dibutuhkan, jumlah sumber daya yang dimiliki, ketersedianaan dana dan sumber-sumber dana laninnya, kesiapan manajemen, dan lain-lain.
f. Tahap Pelaksanaan
Merealisasi pengoperasionalan suatu bisnis. Jika bisnis tersebut telak dijalankan tahapan berikutnya yaitu melaksanakan operasioanal bisnis secara rutin. Dalam operasinal ini, perlu kajian-kajian untuk mengevaluasi bisnis dari fungsional keuangan, SDM, Produksi, Pemasaran, dan Manajememen agar mampu memberikan hasil yang optimal.
2. Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis
Dalam Studi kelayakan bisnis terdapat aspek-aspek yang harus dianalisis, sebagai berikut:
a. Aspek Pasar dan Pemasaran
Aspek pasar dan pemasaran merupakan pokok kajian dalam studi
kelayakan bisnis. Kajian yang dilakukan dalam aspek pasar dan
pemasaran bertujuan untuk menguji serta menilai sejauh mana potensi
pasar dan pemasaran dari produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan
dapat mendukung pengembangan usaha atau bisnis yang akan dijalankan (Sucipto, 2010).
Analisa aspek pemasaran akan dilakukan dengan cara menggunakan metode bauran pemasaran, yakni menggunakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya sesuai segmentasi yang dipilih, alat-alat bauran pemasaran dapat diklasifikasikan menjadi 4 unsur, yaitu produk, harga, lokasi dan distribusi, dan promosi (Kasmir dan Jakfar, 2012).
Untuk mengetahui potensi pasar dimasa yang akan datang menggunakan metode Peramalan yang merupakan cara untuk memperkirakan bagaimana potensi pasar yang akan datang dengan mempertimbangkan beberapa asumsi-asumsi tertentu yang mungkin terjadi di masa yang akan datang dari hasil riset yang telah dilakukan.
Ada beberapa metode dalam melakukan peramalan, yakni sebagai berukut:
1) Metode least square
Metode ini sering deguanakan banyak perusahaan dikarenakan pada waktu data yang tersedia mempunyai kecenderungan berbentuk garis lurus. Maka persamaannya adalah:
𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑥 Keterangan:
Y = Variabel yang diramalkan
X = Unit waktu
a = Konstanta yang menununjukan besarnya harga (ramalan) apabila X sama dengan 0
b = variabilitas per X, yaitu menunjukan bersarnya nilai perubahan nilai Y dari setiap perubahan satu unit X
Didalam mempergunakan model peramalan penjualan produk seperti diatas, maka Y adalah variabel yang akan diramalakan dan X merupakan nilai waktu. Untuk memnentukan nilai X ditentukan terlebih dahulu nilai a dan b. untuk mencari besarnya a dan b menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑎 =
𝑎̇𝑌𝑛
= 𝑌 dan 𝑏 =
𝑎̇𝑋𝑌𝑎̇𝑋2
Dengan syarat bahwa 𝑎̇ X = 0, n adalah sama dengan jumlah data.
2) Metode Kuadratik
Metode kuadratik adalah metode non linier, dan jika gambar berbentuk lengkung, metode ini biasanya digunakan/diterapkan untuk data historis dimana jika gambar yang menentukan garis tidak lurus atau berbentuk parabola (Jihadi, 2001). Perasamaan dari metode kuadratik yaitu:
Y= a+bx+cx
2Keterangan:
Y = Variabel yangan akan diramalkan
a = Konstatanta, yang akan menunjukan besarnya harga Y (ramalan) apabila sama dengan 0
x = unit waktu
Sedangkan koefesiennya adalah sebagai berikuit:
a = (∑Y - c∑X
2) / n b = (∑XY - ∑X
2)
c = (n ∑ X
2Y) − ((∑ X
2)(∑ Y)) (n ∑ X
4) − ((∑ X
2)
2)
Dengan syarat ∑X
2= 0
3) Metode Eksponensial Sederhana (Simple Eksponential)
Metode ini digunakan jika data historis digambar menjadi kurve cenderung berbentuk naik turun, akan tetapi kenaikan dan penurunannya tidak terlalu drastis (Jihadi, 2001). Fungsi persamaan metode tersebut sebagai berikut:
Y = log a =+ log b X
Dengan syarat ∑X = 0, berarti dalam menentukan prediksinya yaitu sama halnya dengan metode least square yakni 0 (nol). Koefesien a dan b dapat dicari sebagai berikut:
log 𝑎 = ∑ log 𝑌 𝑁 log 𝑏 = ∑ 𝑋 log 𝑌
∑ 𝑋
2b. Aspek Teknis
Aspek teknis merupakan aspek yang berhubungan dengan pembangunan suatu usaha yang harus dilakukan dengan pertimbangan yang matang dalam hal-hal yang harus diperhatikan menganai aspek teknis yaitu masalah penentuan lokasi, luas produksi, tata letak (layout), pennyusunan peralatan/perlengkapan usaha, dan pemilihan teknologi (Kasmir dan Jakfar, 2012).
Ada 3 faktor penting bahan pertimbangan penentuan lokasi antara lain sebagai berikut (Dadang, 2018) :
1) Strategi pemerintah dalam proyek industri yaitu pemerintah baik pusat atau daerah mempunyai peranan tertentu dalam menunjang pembangunan industri dalam negeri
2) Bobot pengaruh letak daerah pemasaran produk dan sumber bahan baku terhadap efesiensi operrasi proyek yaitu menentukan lokasi proyek sehubungan dengan letak pasar dan bahan baku.
3) Faktor lingkungan yaitu kondisi dimana lingkungan tersebut mampu mendukung jalannya proses operasional usaha.
Luas produksi adalah adalah jumlah produk yang seharusnya diproduksi untukmencapai keuntungan yang optimal (Jihadi, 2001).
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam penentuan luas prodsuksi sebagai berikut:
1) Batasan permintaan.
2) Tersedianya kapasitas teknis atau kapasitas ekonomis.
3) Jumlah dan kemampuan tenaga kerja.
4) Kemampuan finansial dan mananjemen.
layout (tata letak) merupakan suatu proses dalam menentukan bentuk
dan penempatan fasilitas yang dapat menentukan efesiensi operasional usaha. Untuk memperoleh layout yang baik, maka perusahaan perlu menentukan hal-hal sebagai berikut:
1) kapasitas dan tempat dibutuhkan harus dipertimbangkan.
2) peralatan dan perlengkapan yang sesuai dibutuhkan.
3) lingkungan dan estetika 4) arus informasi
Pemilhan teknologi adalah seberapa jauh derajat mekanisasi yang diingkan dan manfaat ekonomi yang dikerjakan , maka dari itu perlu diperhatikan dalam pemilihan teknoligi antara lain:
1) ketepatan teknologi dengan bahan bakunya.
2) Keberhasilan teknologi ditempat lain.
3) Pertimbangan teknologi lanjutan.
4) Besarnya bianya investasi dan biaya pemeliharaan.
5) Kemampuan tenaga kerja dengan pengembangnya.
c. Aspek Manajemen
Aspek manajemen merupakan aspek yang menyangkut rencana
mengenai masalah sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki. Dalam
aspek manajemen menarapkan fungsi-fungsi manajemen (Kasmir dan
Jakfar, 2012) antara lain sebagai berikut:
1) Perencanaan (Planning)
Proses menentukan arah yang telah ditempuh dan kegiatan- kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
2) Pengorganisasian (Organizing)
Proses pengelompokan-pengelompokan kegiatan-kegiatan atau pekerjaan –pekerjaan dalam uni-unit.
3) Pelaksanaan (Actuating)
Proses untuk melaksanakan/mengerakan kegiatan-kegiatan dalam organisasi.
4) Pengawasan (Controling)
Proses untuk mengukur dan menilai pelaksanaan tugas yang telah dijalankan.
d. Aspek Keuangan
Aspek keuangan merupakan aspek kunci dari suatu studi kelayakan bisnis, karena meskipun aspek lain tergolong layak, jika aspek keuangan memberikan hasil yang tidak layak, maka usulan proyek akan ditolak karena tidak memberikan manfaat ekonomi. Evalusi aspek keuangan biasa dilkukan setelah aspek lain-lain dilakukan.
Selama evaluasi aspek ini menghitung perkiraan jumlah dana modal
kerja awal. Disamping jumlah kebutuhan dana pembiayaan dan
sumber dana, juga akan mempelajari struktur pembiayaan bagaimana
yang paling menguntungkan dan berapa bagian dari jumlah kebutuhan dana tersebut dapat atau wajar untuk dibiayai dengan pinjaman dari pihak ketiga, dari mana sumbernya dan berapa biaya-biayanya.
1) Sumber Dana
Sumber dana digunakan untuk mendanai suatu kegiatan investasi.
Sumber perolehan dana dapat dicari memlalui sumber modal sendiri dan atau modal asing (pinjaman). Sumber modal dibagi 2 macam yakni:
a) Modal Sendiri
Modal sendiri yaitu modal yang berasal dari pemilik perusahaan. Keuntungan modal sendiri yakni tidak adanya beban bunga yang harus dibayarkan perusahaan, namun harus membayar deviden. Deviden diberikan ketika perusahaan mendapatkan keuntungan dan besarnya deviden yang harus dibayarkan tergantungang tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan. Perusahaan juga tidak ada kewajiban untuk mengembalikan modal yang telah digunakan.
b) Modal Asing (Pinjaman)
Modal asing atau modal pinjaman adalah modal yang
diperoleh dari pihak diluar perusahaan. Penggunaan modal
asing atau modal pinjaman dalam suatu pembiayaan suatu
usaha akan dikenakan beban biaya bunga yang harus
dibayarkan dari pihak perusahaan kepada pihak yang telah
meminjamkan. Besarnya beban yang harus dibayarkan perusaaan jumlahnya relatif dan jangka waktu pembayaran beban tergantung kesepakatan yang dilakukan pihak perusahan dan pihak yang meminjamkan dengan ketentuan yang berlaku.
Kelebihan dari modal asing atau modal pinjaman, biasanya pihak perusahaan termotivasi untuk menjalankan operasional perusahaan dengan sungguh-sungguh atas kewajiban yang harus dibayarkan terhadap pihak yang meminjamkan.
2) Proyeksi Laba Rugi
Analisa proyek laba rugi dimaksudkan untuk mengetahui kemungkikan bisnis tersebut memperoleh keuntungan atau kerugian pada tiap-tiap periode tertentu, sesuai dengan kapasitas yang direncanakan dan diasumsikan pada akhir-akhir tiap periode pendapatan. Langkah-langkah perhitungan laba rugi yakni sebagai berikut:
a) Perhitungan biaya dan perkiraan pendapatan berdasarkan rencana yang telah ditetapkan.
b) Perhitungan pembayaran bunga dan pokok pinjaman.
Dari proyeksi laba rugi akan dapat memberikan gambaran bagi
pihak perusahaan untuk menentukan kebijakan harga jual barang
atau jasa yang ditawarkan.
3) Analisa Aliran Kas (Operational cash flow)
Aliran kas merupakan Langkah pertama dalam analisa ekonomi dikarenakan dalam aliran kas terdapat jumlah uang masuk dan keluar dalam suatu perusahaan mulai dari investasi dilakukan sampai dengan berakhirnya investasi tersebut (Kasmir dan Jakfar, 2012). Tujuan dari aliran kas (Operational cash flow) yakni untuk mempermudah mengetahui perkembangan uang sesuai dengan waktu.
Untuk mencari aliran kas (Operational cash flow) menggunakan rumus sebagai berikut:
a) Jika aktivitas didanai oleh modal sendiri Operational cash flow = EAT + Depreasiasi
b) Jika seluruh aktivitas didanai oleh modal asing
Operational cash flow = EAT + depreasiasi + bunga(1-tax)
4) Biaya Modal
Biaya-biaya peggunaan modal adalah biaya yang dimana untuk menenentukan berapa besar biaya sesungguhnya dari masing- masing sumber dana yang telah dipakai dalam menjalankan usaha.
Perlu juga unutuk menentukan biaya penggunaan modal rata-rata
dari keseluruhan dana yang akan dipakai dan menjadikannya
sebagai patokan untuk mengetahui tingkat keuntungan yang akan
didapatkan. Dalam perhitungannya biaya modal dari masing-
masing sumber baik dari biaya modal sendiri ataupun modal asing, pembiayaan harus dihitung setelah pajak.
5) Penilaian Investasi a) Payback Period (PP)
Metode payback period merupakan Teknik penilaian terhadap jangka waktu (Periode) pengembalian investasi suatu proyek atau usaha. Rumus perhitungan Payback Period sebagaia berikut:
𝑃𝑃 = 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
𝐾𝑎𝑠 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ/𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑋 1 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛
Keterangan:
PP = Tingkat pengembalian Investasi = Jumlah investasi
Kas bersih/tahun = Jumlah pendapatan bersih pertahun
Untuk menilai apakah usaha layak diterima atau tidak diterima, maka hasil perhitingan PP sekarang lebih kecil (<) dari umur investasi.
b) Net Present Value (NPV)
NPV merupakan perhitungan nilai bersih sekarang investasi
dengan nilai sekarang dengan penerimaan kas bersih
(operasional ataupun terminal cash flow) dimasa yang akan
datang. Rumus perhitungan NPV sebagai berikut :
𝑁𝑃𝑉 = −𝐴
𝑜+ ∑ 𝐴
𝑡(1 − 𝑟)
𝑡𝑛
𝑡=0