• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang-undangan;

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang-undangan;"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan. Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumberdaya. Laporan Keuangan terutama digunakan untuk membandingkan realisasi pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektifitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan, dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan.

Tujuan Laporan Keuangan Pemerintah disusun untuk menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik dengan:

a.

Menyajikan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan untuk membiayai seluruh pengeluaran;

b.

Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang-undangan;

c.

Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai;

d.

Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya;

e.

Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber penerimaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman;

f.

Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan Pemerintah Daerah, mengenai kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.

Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, laporan keuangan pemerintah daerah

menyediakan informasi mengenai pendapatan, belanja, pembiayaan, aset, kewajiban,

ekuitas dana, dan arus kas pemerintah daerah.

(2)

1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta diselenggarakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang Keuangan Pemerintah Daerah. Landasan hukum penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta:

a. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 3, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1955 tentang perubahan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1955 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 827);

b. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

c. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

d. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

e. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 170, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5339);

f. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana terakhir dirubah dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

g. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);

h. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5165);

(3)

i. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah dirubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

j. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi, Dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan Dan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1447);

k. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 547);

l. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2007 Nomor 4) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 Nomor 11);

m. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 tahun 2018 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2018 No 6);

n. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2015 Nomor 17);

o. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 12 Tahun 2019 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020 (Lembaran Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2019 Nomor 12);

p. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 52 Tahun 2011 tentang Verifikasi, Klasifikasi dan Penilaian Barang Milik Daerah (Berita Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2011 Nomor 53);

q. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 33 Tahun 2016 tentang

Pengelolaan Dana Keistimewaan (Berita Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun

2016 Nomor 34);

(4)

r. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 118 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusutan Barang Milik Daerah Berupa Aset Tetap (Berita Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2014 Nomor 121);

s. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 120 Tahun 2014 tentang Pedoman Kapitalisasi Barang Milik Daerah (Berita Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2014 No 123);

t. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 112 Tahun 2015 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah (Berita Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2015 Nomor 114);

u. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 128 Tahun 2015 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta;

v. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 88 Tahun 2019 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020 (Berita Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2019 Nomor 88);

w. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 90 Tahun 2016 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah di ubah terakhir dengan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 24 Tahun 2017 tentang perubahan atas Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 90 Tahun 2016 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 Nomor 25);

x. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 98 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Barang Persediaan.

y. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 32 Tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Inventarisasi Barang Milik Daerah.

1.3. Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan

Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan SKPD 1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan SKPD 1.3. Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan SKPD Bab II Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan

2.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan SKPD

2.2. Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah

ditetapkan.

(5)

Bab III Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan SKPD

3.1. Rincian dan Penjelasan Pos-Pos Pelaporan Keuangan SKPD 3.1.1. Pendapatan-LRA

3.1.2. Belanja

3.1.3. Pendapatan-LO 3.1.4. Beban

3.1.5. Aset 3.1.6. Kewajiban 3.1.7. Ekuitas

3.2. Pengungkapan atas pos-pos aset dan kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas, untuk entitas akuntansi/entitas pelaporan yang menggunakan basis akrual pada pemerintah daerah.

Bab IV. Penjelasan atas informasi-informasi non keuangan

Bab V. Penutup

(6)

BAB II

IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

2.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan

BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

Anggaran Perubahan (Rp)

Realisasi Berlebih/

berkurang

Berlebih/

berkurang

(Rp) (Rp) (%)

Pendapatan 6.262.617.000,00 8,135,160,962.00 1,872,543,962.00 129,90 Pendapatan Asli Daerah 6.262.617.000,00 8.135.160.962,00 1,872,543,962.00 129,90 Hasil Retribusi Daerah 6.257.013.000,00 8.129.568.962,00 8.129.568.962,00 129,93

Retribusi Jasa Umum 835.200.000,00 839.782.000,00 4.582.000,00 100,55

Retribusi Jasa Usaha 5.421.813.000,00 7.289.786.962,00 1.867.973.962,00 134,45 Lain-Lain Pendapatan Asli

Daerah Yang Sah

5.604.000,00 5.592.000,00 (12.000,00) 99,79

Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan

5.604.000,00 5.592.000,00 (12.000,00) 99,79

BELANJA DAERAH 573.146.992.580,00 544.625.128.917,01 (28.521.863.662,99) 95,04 BELANJA TIDAK LANGSUNG 25.192.681.810,00 22.636.678.327,00 (2.556.003.483,00) 89,85

Belanja Pegawai 25.192.681.810,00 22.636.678.327,00 (2,556,003,483.00) 89,85 Gaji Dan Tunjangan 25.004.971.420,00 22.449.613.687,00 (2,555,357,733.00) 89,78 Insentif Pemungutan Retribusi

Daerah

187.710.390,00 187.064.640,00 (645.750,00) 99,66

BELANJA LANGSUNG 547.954.310.770,00 521.988.450.590,01 (25.865.231.729,99) 95,28 BELANJA PEGAWAI 15.458.220.000,00 15.359.850.750,00 (98.369.250,00) 99,36 Honorarium PNS 231.800.000,00 223.095.750,00 (8.704.250,00) 96,24 Honorarium Non PNS 15.226.420.000,00 15.136.755.000,00 (89.665.000,00) 99,41 BELANJA BARANG DAN JASA 80.088.758.444,00 68.781.562.892,01 (11.307.195.551,99) 85,88

Belanja Bahan Pakai Habis 1.197.273.100,00 1.074.209.180,00 (123.063.920,00) 89,72 Belanja Bahan/Material 17.309.990.660,00 13.154.658.300,00 (4.155.332.360,00) 75,99 Belanja Jasa Kantor 15.210.137.248,00 13.501.841.231,00 (1.708.296.017,00) 88,77 Belanja Perawatan Kendaraan

Bermotor

1.642.914.000,00 1.427.216.840,00 (215.697.160,00) 86,87

Belanja Cetak dan Penggandaan 496.436.600,00 463.055.125,00 (33.381.475,00) 93,28 Belanja Sewa

Rumah/Gedung/Gudang/ Parkir

21.600.000,00 17.800.000,00 (3.800.000,00) 82,41

Belanja Sewa Sarana Mobilitas 149.450.000,00 92.988.250,00 (56.461.750,00) 62,22 Belanja Sewa Alat Berat 340.550.000,00 239.980.800,00 (100.569.200,00) 70,47 Belanja Sewa Perlengkapan dan

Peralatan Kantor

7.500.000,00 4.600.000,00 (2.900.000,00) 61,33

Belanja Makanan dan Minuman 759.828.000,00 618.067.000,00 (141.761.000,00) 81,34 Belanja Pakaian Kerja 176.285.000,00 174.296.000,00 (1.989.000,00) 98,87 Belanja Perjalanan Dinas 1.132.890.000,00 884.098.259,00 (248.791.741,00) 78,04

(7)

BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

Anggaran Perubahan (Rp)

Realisasi Berlebih/berkurang Berlebih/

berkurang

(Rp) (Rp) (%)

Belanja Pemeliharaan 9,289,023,532.00 8,424,557,174.01 (864,466,357.99) 90,69

Belanja Jasa Konsultansi 16,053,892,424.00 14,866,681,860.00 (1,187,210,564.00) 92,60 Honorarium Tenaga

Ahli/Instruktur/Narasumber

208,000,000.00 190,168,000.00 (17,832,000.00) 91,43

Belanja Hibah Barang/Jasa 7,363,503,000.00 6,299,362,850.00 (1,064,140,150.00) 85,55 Belanja Bantuan Sosial

Barang/Jasa

8,729,484,880.00 7,347,982,023.00 (1,381,502,857.00) 84,17

BELANJA MODAL 452.407.332.326,00 437.847.036.948,00 (14.560.295.378,00) 96,78 Belanja Modal Pengadaan Tanah 402.759.645.637,00 400,312,938,560.00 (2,446,707,077.00) 99,39 Belanja Modal Pengadaan Alat-

alat Berat

150.000.000,00 133.000.000,00 (17.000.000,00) 88,67

Belanja modal Pengadaan Alat- alat Bengkel

3.008.989.200,00 2.774.563.910,00 (234.425.290,00) 92,21

Belanja Modal Pengadaan Alat- Alat Pengolah Pertanian dan Peternakan

1.500.000,00 1.500.000,00 0,00 100

Belanja Modal Pengadaan Perlengkapan Kantor

533.545.000,00 509.426.292,00 (24.118.708,00) 95,48

Belanja Modal Pengadaan Komputer

430.389.000,00 410.670.200,00 (19.718.800,00) 95,42

Belanja Modal Pengadaan Mebeulair

41.280.000,00 31.470.040,00 (9.809.960,00) 76,24

Belanja Modal Pengadaan Peralatan Dapur

11.680.000,00 10.878.068,00 (801.932 ,00) 93,13

Belanja Modal Pengadaan Alat- Alat Studio

12.700.000,00 12.636.600,00 (63.400,00) 99,50

Belanja Modal Pengadaan Alat- Alat Ukur

1.034.980.550,00 878.181.750,00 (156.798.800,00) 84,85

Belanja Modal Pengadaan Alat- Alat Kedokteran

14.800.000,00 10.955.000,00 (3.845.000,00) 74,02

Belanja Modal Pengadaan Alat- Alat Laboratorium

413.105.000,00 407.608.478,00 (5.496.522,00) 98,67

Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jalan

23.593.899.939,00 17.280.709.418,00 (6.313.190.521,00) 73,24

Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jembatan

17.181.000,00 0.00 (17.181.000,00) 0

Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jaringan Air

14.019.047.000,00 9.771.626.392,00 (4.247.420.608,00) 69,70

Belanja Modal Pengadaan Instalasi Listrik dan Telepon

63.000.000,00 41.803.300,00 (21.196.700,.00) 66,35

Belanja Modal Pengadaan Konstruksi/Pembelian Bangunan

6.276.590.000,00 5.244.260.940,00 (1.032.329.060,00) 83,55

Belanja Modal Pengadaan Instalasi Listrik/Telepon/Gas

25.000.000,00 14.808.000,00 (10.192.000,00) 59,23

Surplus/ Defisit (566.884.375.580,00) (536.590.596.405,01) 30.293.779.174,99 94,66

(8)

2.2. Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan Pendapatan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dianggarkan sebesar Rp 6.262.617.000,00 dan realisasi

sebesar Rp 8.135.160.962,00 atau 129,90 %. Belanja dianggarkan sebesar Rp 573.146.992.580,00 dengan realisasi semula sebesar Rp 544.725.757.367,01 atau

95,04%, dengan adanya koreksi dari BPK di Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jalan ada pengurangan sebesar Rp 10.274.412,00 pada Bidang Bina Marga dan Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jaringan Air sebesar Rp 90.354.038,00 pada Bidang Cipta Karya.

Sehingga koreksi dari BPK tersebut diatas mempengaruhi jumlah realisasi anggaran pada belanja berubah menjadi Rp 544.625.128.917,01, karena adanya selisih kurang akibat temuan dari BPK sebesar Rp 100.628.450,00.

Secara umum target pendapatan dan kinerja Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan

dan Energi Sumber Daya Mineral Daerah Istimewa Yogyakarta dapat dicapai dengan baik,

namun terdapat kendala dimana beberapa kegiatan realisasinya belum mencapai 95%, hal

ini terkait dengan adanya pandemi covid-19 di tahun 2020 sehingga ada beberapa kebijakan

pembatasan kegiatan. Selain itu sebagian besar adalah efisiensi sesuai kebutuhan masing-

masing kegiatan yang dirasa sudah memenuhi target.

(9)

BAB III

PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN SKPD

3.1. Rincian dan penjelasan masing-masing pos-pos pelaporan keuangan SKPD

2020 2019

3.1.1 Pendapatan-LRA Rp 8.135.160.962,00 Rp 6.764.586.695,00 Pendapatan-LRA Dinas PUP-ESDM DIY Tahun Anggaran 2020 dianggarkan Rp 6.262.617.000,00 dan realisasi 8.135.160.962,00 atau 129,90 % dengan rincian berikut:

3.1.1.1 Pendapatan Retribusi -LRA Rp 8.129.568.962,00 Rp 1.038.563.700,00 Pendapatan Retribusi-LRA Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan ESDM DIY Tahun

Anggaran 2020 dianggarkan sebesar Rp 6.257.013.000,00 dan realisasi sebesar Rp 8.129.568.962,00 atau 129,93 % dengan rincian sebagai berikut:

Tabel III.1

Anggaran dan Realisasi Retribusi Daerah

No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

1 Hasil Retribusi Daerah

a. Retribusi Pengolahan Limbah Cair - LRA

835.200.000,00 839.782.000,00 100,55%

b. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah - LRA

228.813.000,00 309.105.000,00 135,09%

c. Retribusi Tempat Penginapan/

Pesanggrahan/ Villa - LRA

18.000.000,00 16.350.000,00 90,83%

d. Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah - LRA

5.175.000.000,00 6.964.331.962,00 134,58%

JUMLAH 6.257.013.000,00 8.129.568.962,00 129,93%

3.1.1.2 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah -LRA

Rp 5.592.000,00 Rp 5.726.022.995,00

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah-LRA Dinas PUP-ESDM DIY Tahun

Anggaran 2020 dianggarkan sebesar Rp 5.604.000,00 dan realisasi sebesar Rp 5.592.000,00 atau 99,79 % dengan rincian sebagai berikut:

Tabel III.2

Anggaran dan Realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah

Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah

Hasil Penjualan Aset Lainnya - LRA 5.604.000,00 5.592.000,00 99.79%

Lain-lain PAD yang Sah Lainnya - LRA 0,00 0,00 -

Jumlah 5.604.000,00 171.506.411,00 99,79%

(10)

3.1.2. Belanja

Belanja Dinas PUP-ESDM DIY Tahun Anggaran 2020 dianggarkan sebesar Rp 573.146.992.580,00 dan realisasi yang semula sebesar Rp 544.725.757.367,01 atau

95,04%, berubah dengan adanya koreksi dari BPK di Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jalan ada pengurangan sebesar Rp 10.274.412,00 pada Bidang Bina Marga dan Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jaringan Air sebesar Rp 90.354.038,00 pada Bidang Cipta Karya. Sehingga koreksi dari BPK tersebut diatas mempengaruhi jumlah realisasi anggaran pada belanja berubah menjadi Rp 544.625.128.917,01, karena adanya selisih kurang akibat temuan dari BPK sebesar Rp 100.628.450,00. Rincian realisasi belanja sebesar Rp 544.625.128.917,01 terdiri dari:

3.1.2.1 Belanja Operasi Rp 106.778.091.969,01 Rp 199.053.027.367,00 Belanja Operasi Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan ESDM DIY Tahun

Anggaran 2020 dianggarkan sebesar Rp 120.739.660.254,00 dan realisasi sebesar Rp 106.778.091.969,01 atau 88,44%, dengan rincian sebagai berikut:

3.1.2.1.1 Belanja Pegawai Rp 37.996.529.077,00 Rp 41.498.445.368,00 Belanja Pegawai Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan ESDM DIY Tahun Anggaran 2020 dianggarkan sebesar Rp 40.650.901.810,00 dan realisasi sebesar Rp 37.996.529.077,00 atau 93,47%, dengan rincian sebagai berikut:

TABEL III.3 Belanja Pegawai

No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

1. Belanja Gaji dan Tunjangan-LRA

a. Gaji Pokok PNS/ Uang Representasi 20.433.728.172,00 19.412.041.342,00 95,00%

b. Tunjangan Keluarga-LRA 1.860.091.654,00 1.350.118.964,00 72,58%

c. Tunjangan Jabatan-LRA 426.849.600,00 397.255.000,00 93,07%

d. Tunjangan Fungsional - - -

e. Tunjangan Fungsional Umum 966.471.400,00 581.915.000,00 60,21%

f. Tunjangan Beras 1.278.525.643,00 687.772.740,00 53,79%

g. Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus 38.024.825,00 20.343.114,00 53,50%

h. Pembulatan Gaji 1280.126,00 167.527,00 13,09%

Jumlah 25.004.971.420,00 22.449.613.687,00 89,78%

2. Insentif Pemungutan Retribusi Daerah - LRA

a. Insentif Retribusi Jasa Umum 25.056.000,00 25.056.000,00 100%

b. Insentif Retribusi Jasa Usaha 162.654.390,00 162.008.640,00 99,60%

Jumlah 187.710.390,00 187.064.640,00 99,66%

3. Honorarium PNS - LRA

a. Honorarium Tim Pelaksana Kegiatan 500.000,00 375.000,00 75,00%

b. Honorarium Pengelola Keuangan 151.500.000,00 143.820.750,00 94,93%

c. Honorarium Pengelola Kepegawaian 10.800.000,00 9.900.000,00 91,67%

(11)

d. Honorarium Perencana Program 10.800.000,00 10.800.000,00 100%

e. Honorarium Pengelola Barang 58.200.000,00 58.200.000,00 100%

Jumlah 231.800.000,00 223.095.750,00 96,24%

4. Honorarium Non PNS - LRA

a. Honorarium Harian Non PNS 15.161.350.000,00 15.071.770.000,00 99,41%

b. Honorarium Tim Pelaksana Kegiatan 65.070.000,00 64.985.000,00 99,87%

Jumlah 15.226.420.000,00 15.136.755.000,00 99,41%

Jumlah Belanja Pegawai-LRA 40.650.901.810,00 37.996.529.077,00 93,47%

Adapun rincian anggaran dan realisasi Belanja Pegawai untuk masing-masing unit kerja adalah sebagai berikut:

Tabel III.4

Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai

No Uraian Anggaran Realisasi %

1.

Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Dan Energi Sumber Daya Mineral (Induk)

32.130.152.132,00 31.281.900.916,00 97,36%

2. Balai Pengembangan Jasa Konstruksi 2.936.413.250,00 2.228.686.107,00 75,90%

3. Balai Pengelolaan Infrastruktur Air

Limbah dan Air Minum Perkotaan. 5.584.336.428,00 4.485.942.054,00 80,33%

Jumlah 40.650.901.810,00 37.996.529.077,00 93,47

3.1.2.1.2 Belanja Barang dan Jasa Rp 68.781.562.892,01 Rp 157.554.581.999,00 Belanja Barang dan Jasa Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan ESDM DIY Tahun

Anggaran 2020 dianggarkan sebesar Rp 80.088.758.444,00 dan realisasi sebesar Rp 68.781.562.892,01 atau 85,88 %, dengan rincian sebagai berikut:

TABEL III.5 Belanja Barang dan Jasa

No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

1 Belanja Bahan Pakai Habis 1.197.273.100,00 1.074.209.180,00 89,72 2 Belanja Bahan/Material 17.309.990.660,00 13.154.658.300,00 75,99 3 Belanja Jasa Kantor 15.210.137.248,00 13.501.841.231,00 88,77 4 Belanja Perawatan Kendaraan

Bermotor

1.642.914.000,00 1.427.216.840,00 86,87 5 Belanja Cetak dan Penggandaan 496.436.600,00 463.055.125,00 93,28 6 Belanja Sewa

Rumah/Gedung/Gudang/Parkir

21.600.000,00 17.800.000,00 82,41 7 Belanja Sewa Sarana Mobilitas 149.450.000,00 92.988.250,00 62,22 8 Belanja Sewa Alat Berat 340.550.000,00 239.980.800,00 70,47 9 Belanja Sewa Perlengkapan dan

Peralatan Kantor

7.500.000,00 4.600.000,00 61,33 10 Belanja Makanan dan Minuman 759.828.000,00 618.067.000,00 81,34 11 Belanja Pakaian Kerja 176.285.000,00 174.296.000,00 98,87 12 Belanja Perjalanan Dinas 1.132.890.000,00 884.098.259,00 78,04 13 Belanja Pemeliharaan 9.289.023.532,00 8.424.557.174,01 90,69 14 Belanja Jasa Konsultansi 16.053.892.424,00 14.866.681.860,00 92,60

(12)

15 Belanja Jasa Tenaga

Ahli/Instruktur/Narasumber

208.000.000,00 190.168.000,00 91,43 16 Belanja Hibah Barang/Jasa yang

Diserahkan Kepada Masyarakat/Pihak Ketiga

7.363.503.000,00 6.299.362.850,00 85,55

17 Belanja Bantuan Sosial Barang/Jasa yang Diserahkan Kepada

Masyarakat/Pihak Ketiga

8.729.484.880,00 7.347.982.023,00 84,17

Jumlah 80.088.758.444,00 68.781.562.892,01 85,88

Adapun rincian anggaran dan realisasi Belanja Barang dan Jasa untuk masing- masing unit kerja adalah sebagai berikut

:

Tabel III.6

Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Barang dan Jasa

No Uraian Anggaran Realisasi %

1.

Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Dan Energi Sumber Daya Mineral (Induk)

57.817.925.152,00 50.128.065.980,00 86.70

2. Balai Pengembangan Jasa Konstruksi 1.835.661.600,00 1.767.308.527,01 96.28 3. Balai Pengelolaan Infrastruktur Air

Limbah dan Air Minum Perkotaan.

20.435.171.692,00 16.886.188.385,00 82.63

Jumlah 80.088.758.444,00 68.781.562.892,01 85.88

Dimana belanja barang dan jasa di belanja bahan/material pada Balai PIALAMP ada

yang reklas ke aset tetap peralatan dan mesin berupa ekstrakom alat ukur senilai Rp. 697.900,00.

3.1.2.2 Belanja Modal Rp 437.847.036.948,00 Rp 149.181.644.241,68 Belanja Modal Dinas PUP-ESDM DIY Tahun Anggaran 2020 dianggarkan sebesar Rp 452.407.332.326,00 dan realisasi semula sebesar Rp 437.947.665.398,00 atau 96.80%

berubah menjadi Rp 437.847.036.948,00 atau 96,78%. Hal itu disebabkan adanya koreksi dari BPK pada Belanja Modal Pengadaan Jalan ada pengurangan sebesar Rp 10.274.412,00 di Bidang Bina Marga dan Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jaringan Air ada pengurangan sebesar Rp 90.354..038,00 di Bidang Cipta Karya. Sehingga mempengaruhi jumlah realisasi anggaran Belanja Modal Tahun 2020 yang semula sebesar Rp Rp 437.947.665.398,00, setelah adanya koreksi dari BPK berubah menjadi Rp 437.847.036.948,00 dimana ada selisih kurang sebesar Rp 100.628.450,00 dengan rincian sebagai berikut:

3.1.2.2.1 Belanja Modal Tanah Rp 400.312.938.560,00 Rp 0,00 Belanja Modal Tanah Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan ESDM DIY Tahun

Anggaran 2020 dianggarkan sebesar Rp 402.759.645.637,00 dan realisasi

(13)

Rp 400.312.938.560,00 atau 99,39%. Dimana anggarannya berasal dari dana istimewa yang pelaksanaannya dilakukan oleh Bidang Bina Marga.

3.1.2.2.2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin Rp 5.180.890.338,00 Rp 8.546.969.905,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan ESDM

DIY Tahun Anggaran 2020 dianggarkan sebesar Rp 5.652.968.750,00 dan realisasi sebesar Rp 5.180.890.338,00 atau 91.65%, dengan rincian sebagai berikut:

TABEL III.7

Belanja Modal Peralatan dan Mesin

Uraian Anggaran Realisasi %

Belanja modal Pengadaan Alat-alat Bantu 2.794.600.000,00 2.605.339.910,00 93,23 Belanja modal Pengadaan Alat Bengkel

Bermesin

650.389.200,00 584.000.000,00

89,79 Belanja modal Pengadaan Alat Ukur 1.034.980.550,00 878.181.750,00 84,85 Belanja modal Pengadaan Alat

Pemeliharaan Tanaman/Alat Penyimpan 1.500.000,00 1.500.000,00 100 Belanja modal Pengadaan Alat Kantor 11.550.000,00 11.091.156,00 96,03 Belanja modal Pengadaan Alat Rumah

Tangga

307.585.000,00

275.952.244,00 89,72 Belanja modal Pengadaan Komputer 411.759.000,00 393.625.200,00 95,60 Belanja modal Pengadaan Alat Studio 12.700.000,00 12.636.600,00 99,50 Belanja modal Pengadaan Alat Kedokteran 2.800.000,00 2.800.000,00 100 Belanja modal Pengadaan Alat Kesehatan 12.000.000,00 8.155.000,00 67,96 Belanja modal Pengadaan Unit-Unit

Laboratorium 413.105.000,00 407.608.478,00 98,67

Jumlah 5.652.968.750,00 5.180.890.338,00 91,65

Belanja Modal Peralatan dan Mesin tersebut telah dicatat menambah Aset Tetap Peralatan dan Mesin sebesar Rp 8.546.969.905,00 dan dicatat ekstrakomtabel sebesar Rp 80.688.0160,00, yang terdiri dari Induk Dinas PUP-ESDM Provinsi DIY realisasi belanja

modal peralatan dan mesin sebesar Rp. 3.604.674.538,00 dengan ekstrakom sebesar Rp. 2. 240.000,00 berupa pembelian rak sebanyak 14 unit pada bidang sekretariat pada

modal pengadaan peralatan dan perlengkapan.

Balai Pengembangan Jasa Konstruksi (Balai PJK) realisasi belanja modal peralatan

dan mesin senilai Rp. 72.910.800,00. Dan Balai Pengelolaan Infrastruktur Air Limbah dan Air

Mimum Perkotaan (Balai PIALAMP) realisasi belanja modal peralatan dan mesin sebesar

Rp. 1.503.305.000,00 dengan ekstrakom sebesar Rp. 78.448.016,00 pada belanja modal

meubelair ekstrakonnya sebesar Rp. 77.556.000,00 pembelian gorden dan belanja modal

alat dapur ekstrakomnya sebesar Rp. 892.016,00 pembelian 2 unit kompor gas. Untuk

belanja modal pengadaan alat ukur pada Dinas PUP dan EDSM DIY (Induk) sebagian

realisasinya berasal dari dana istimewa (DAIS) sebesar Rp 364.980.550,00 berupa belanja

(14)

modal pengadaan alat GPS pada Bidang Bina Marga yang masuk pada belanja modal pengadaan alat ukur.

3.1.2.2.3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan Rp 5.244.260.940,00 Rp 9.600.452.082,00 Belanja Modal Gedung dan Bangunan Dinas PUP-ESDM DIY Tahun Anggaran 2020 dianggarkan sebesar Rp 6.276.590.000,00 dan realisasi sebesar Rp 5.244.260.940,00 atau 83.55% dengan rincian sebagai berikut:

TABEL III.8

Belanja Modal Gedung dan Bangunan

No Uraian Anggaran Realisasi %

1 Belanja Modal Pengadaan

Konstruksi/Pembelian Bangunan 6.276.590.000,00 5.244.260.940,00 83.55

Jumlah 6.276.590.000,00 5.244.260.940,00 83.55

Belanja Modal Gedung dan Bangunan sebesar Rp 5.244.260.940,00 tersebut telah dicatat menambah Aset Tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan sebesar Rp 5.214.541.440,00 dan Belanja Modal Gedung dan Bangunan sebesar Rp 29.719.500,00 dicatat dalam aset tetap konstruksi dalam pekerjaan oleh Bidang Ciptakarya dikarenakan yang terlaksana baru perencanaannya saja.

3.1.2.2.4 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan

Rp 27.108.947.110,00 Rp 131.033.228.954,68

Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan Dinas PUP-ESDM DIY Tahun Anggaran 2020

dianggarkan sebesar Rp 37.718.127.939,00 dan realisasi yang semula sebesar Rp 27.209.575.560,00 atau 72.14% berubah menjadi Rp 27.108.947.110,00 atau 71,87%. Hal

ini dikarenakan adanya koreksi dari BPK pada Belanja Modal Pengadaan Jalan ada pengurangan sebesar Rp 10.274.412,00 dan Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jaringan Air ada pengurangan sebesar Rp 90.354.038,00. Sehingga hal ini mempengaruhi jumlah realisasi anggaran Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan yang semula sebesar Rp 27.209.575.560,00 setelah ada koreksi dari BPK menjadi Rp 27.108.947.110,00, ada selisih kurang sebesar Rp 100.628.450,00 dengan rincian sebagai berikut:

TABEL III.9

Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan

Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

Belanja modal Pengadaan Jalan 23.593.899.939,00 17.280.709.418,00 73,24

Belanja modal Pengadaan Jembatan 17.181.000,00 0,00 -

Belanja modal Pengadaan Bangunan Air

Bersih/Baku 189.720.000,00 176.568.700,00 93,07

(15)

Belanja modal Pengadaan Instalasi

Pembangkit Listrik 88.000.000,00 56.611.300,00 64,33

Belanja Modal Pengadaan Konstruksi

Jaringan Air 13.829.327.000,00 9.595.057.692,00 69,38

Jumlah 37.718.127.939,00 27.108.947.110,00 71,87

Adapun rincian anggaran dan realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan untuk masing - masing unit kerja adalah sebagai berikut:

TABEL III.10

Rincian Anggaram dan Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan

No Uraian Anggaran Realisasi %

1.

Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Dan Energi Sumber Daya Mineral (Induk)

37.718.127.939,00 27.108.947.110,00 71,87

2. Balai Pengembangan Jasa Konstruksi - - -

3. Balai Pengelolaan Infrastruktur Air

Limbah dan Air Minum Perkotaan. - - -

Jumlah 37.718.127.939,00 27.108.947.110,00 71,87

Dimana realisasi pada belanja modal pengadaan jalan yang semula sebesar Rp 17.290.983.830,00 menjadi Rp 17.280.709.418,00 dikarenakan adanya temuan dari BPK

yang mengurangi jumlah realisasi sebesar Rp 10.274.412,00 terdiri dari dana APBD yang semula sebesar Rp 10.474.761.806,00 menjadi Rp 10.485.036.218,00 dikarenakan temuan dari BPK tersebut sehingga mengurangi jumlah realisasinya, dan dana istimewa (DAIS) sebesar Rp 6.795.673.200,00 yang pelaksanaannya ada pada Bidang Bina Marga.

Belanja modal pengadaan jalan, irigasi dan jaringan yang tercatat dalam aset tetap jalan, irigasi dan jaringan hanya sebesar Rp 26.859.481.548,00 pada induk Dinas PUP-ESDM DIY. Selisihnya modal pengadaan jalan, irigasi dan jaringan sebesar Rp 339.819.600,00 tidak tercatat dalam aset tetap jalan, irigasi dan jaringan melainkan tercatat pada:

a. Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Kanal Permukaan pada Bidang Sumber Daya Air sebesar Rp 3.832.000,00 tercatat pada beban perjalanan dinas sebesar Rp 600.000,00, beban makan minum rapat Rp 420.000,00 dan Persediaan alat/bahan untuk kegiatan kantor Rp 2.812.000,00.

b. Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jaringan Irigasi sebesar Rp 2.626.259.000,00 yang terdiri dari Modal Pengadaan Konstruksi Jaringan Irigasi(DAK) Rp 2.620.511.000,00 tercatat sebagai Aset Tetap Bangunan Air Irigasi. Sedangkan sisanya dari Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jaringan Irigasi sebesar Rp 5.748.000,00 tercatat pada beban

makan minum rapat Rp 476.000,00, beban perjalanan dinas dalam daerah

Rp 1.600.000,00 dan Persediaan alat/bahan untuk kegiatan kantor Rp 3.672.000,00.

(16)

c. Belanja modal Pengadaan Pembangkit Listrik Tenaga Tenaga Surya (PLTS) sebesar Rp 14.808.000,00 ada pada BidangEnergi Sumber Daya Mineral (ESDM) yang tercatat

pada Konstruksi Dalam Pekerjaan.

d. Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jalan pada Bidang Bina Marga sebesar Rp 315.431.600,00 tidak tercatat sebagai Aset Tetap Jalan, tetapi tercatat pada

Konstruksi Dalam pekerjaan sebesar Rp 202.365.900,00, beban perjalanan dinas dalam daerah Rp 2.100.000,00, dan Persediaan alat/bahan untuk kegiatan kantor Rp 10.484.000,00. Serta Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jalan pada Bidang Bina Marga dari dana istimewa (DAIS) yang tercatat pada Konstruksi Dalam Pekerjaan sebesar Rp 100.481.700,00.

3.1.3 Pendapatan-LO Rp 7.944.031.617,30 Rp 7.161.595.947,24 Pendapatan LO Tahun 2020 sebesar Rp 7.944.031.617,30 meliputi Pendapatan

Retribusi-LO sebesar Rp 7.855.776.218,00 dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah-LO sebesar Rp 88.255.399,30 dengan rincian sebagai berikut:

3.1.3.1 Pendapatan Retribusi-LO Rp 7.855.776.218,00

Realisasi Pendapatan Retribusi-LO pada Tahun 2020 sebesar Rp 7.855.776.218,00.

Rincian Pendapatan Retribusi-LO adalah sebagai berikut:

TABEL III.12

Rincian Pendapatan Retribusi-LO

Pendapatan Retribusi Daerah - LO

1 Retribusi Pengolahan Limbah Cair - LO Rp 839.782.000,00 2 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah - LO Rp 309.105.000,00 3 Retribusi Tempat Penginapan/ Pesanggrahan/ Villa - LO Rp 16.350.000,00 4 Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah - LO Rp 6.690.539.218,00 Jumlah Rp 7.855.776.218,00

Dimana realisasi retribusi tempat penginapan/pesanggrahan/villa sebesar Rp. 16.350.000,00 dan retribusi pemakaian kekayaan daerah sebesar Rp 3.525.000,00

berasal dari uang sewa kantin, merupakan pendapatan dari Induk Dinas PUP EDSM Prov DIY.

Balai PISAMP pendapatan berasal dari Retribusi Pengelolaan Limbah Cair sebesar Rp. 839.782.000,00 dan Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah yang berasal dari SPAM

Kartomantul sebesar Rp. 6.690.539.218,00. Dan Balai Pengembangan Jasa Konstruksi

pendapatan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah sebesar Rp 305.580.000,00.

(17)

3.1.3.2 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah -LO Rp 88.255.399,30 Realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah-LO pada Tahun 2020 sebesar Rp 88.255.399,30, adalah sebagai berikut:

TABEL III.13

Realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah-LO

Hasil dari penjualan aset lainnya sebesar Rp. 5.592.000,00 merupakan pendapatan dari Induk Dinas PUP ESDM Prov DIY yang didapat dari sewa kantin di Bidang Ciptakarya, Bidang Binamarga dan Wisma PU. Sedangkan pendapatan yang berasal dari Lain-lain PAD yang Sah Lainnya berasal dari Balai PISAMP sebesar Rp. 82.663.399,30 yang merupakan pendapatan dari denda air curah dari PDAM Sleman.

3.1.4 Beban Rp 223.274.800.630,58 Rp 334.320.132.986,45

Realisasi Beban Dinas PUP-ESDM DIY Tahun Anggaran 2020 semula sebesar Rp 223.272.112.318,08 berubah menjadi Rp 223.274.800.630,58 karena adanya

penambahan beban sebesar Rp 2.688.312,50 akibat dari temuan BPK. Realisasi beban Dinas PUP-ESDM DIY Tahun Anggaran 2020 merupakan penambahan manfaat ekonomi, jasa, pengeluaran dan konsumsi aset selama periode Tahun Anggaran 2020, dengan rincian adalah sebagai berikut:

3.1.4.1 Beban Operasi Rp 223.274.800.630,58

Realisasi Beban Operasi Dinas PUP-ESDM DIY Tahun Anggaran 2020 semula sebesar Rp 223.272.112.318,08 berubah menjadi Rp 223.274.800.630,58 karena adanya

penambahan beban sebesar Rp 2.688.312,50 akibat dari temuan BPK. Beban Operasi Dinas PUP-ESDM DIY Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp 223.274.800.630,58 yang terdiri dari Beban Pegawai sebesar Rp 37.996.529.077,00; Beban Barang dan Jasa sebesar Rp 84.196.265.879,01, dan Beban Penyusutan dan Amortsasi sebesar Rp 101.016.697.439,95 dengan rincian sebagai berikut:

3.1.4.1.1 Beban Pegawai Rp 37.996.529.077,00

Realisasi Beban Pegawai Dinas PUP-ESDM DIY Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp 37.996.529.077,00 dengan rincian sebagai berikut:

Lain-lain PAD Yang Sah

1 Hasil Penjualan Aset Lainnya - LO Rp 5.592.000,00 2 Pendapatan Denda Retribusi - LO Rp 82.663.399,30

Jumlah Rp 88.255.399,30

(18)

TABEL III.14 Realisasi Beban Pegawai

Adapun rincian anggaran dan realisasi Beban Pegawai untuk masing-masing unit kerja adalah sebagai berikut:

TABEL III.15

Realisasi Beban Pegawai Di Dinas PUP ESDM Provinsi DIY

No Uraian Nilai (Rp)

1 Induk Dinas PUP ESDM Prov DIY Rp 31.281.900.916,00 2 Balai Rp 2.228.686.107,00 3 Balai PISAMP Rp 4.485.942.054,00 Jumlah Rp 37.996.529.077,00

Realisasi Beban Barang dan Jasa Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan ESDM DIY Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp 84.196.265.879,01 dengan rincian sebagai berikut:

TABEL III.16

Realisasi Beban Barang dan Jasa

No Uraian Jumlah

1 Beban Bahan Pakai Habis Rp 0,00

2 Beban Persediaan Bahan/ Material Rp 0,00

3 Beban Jasa Kantor Rp 13.825.221.686,00

4 Beban Premi Asuransi Rp 0,00

1 Beban Gaji dan Tunjangan

a Gaji Pokok PNS/ Uang Representasi Rp 19.412.041.342,00 b Tunjangan Keluarga Rp 1.350.118.964,00 c Tunjangan Jabatan Rp 397.255.000,00 d Tunjangan Fungsional Umum Rp 581.915.000,00 e Tunjangan Beras Rp 687.772.740,00 f Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus Rp 20.343.114,00 g Pembulatan Gaji Rp 167.527,00

Jumlah Rp 22.449.613.687,00

2 Insentif Pemungutan Retribusi Daerah

a Insentif Retribusi Jasa Umum Rp 25.056.000,00 b Insentif Retribusi Jasa Usaha Rp 162.008.640,00

Jumlah Rp 187.064.640,00

3 Honorarium PNS

a Honorarium Tim Pelaksana Kegiatan Rp 375.000,00 b Honorarium Pengelola Keuangan Rp 143.820.750,00 c Honorarium Pengelola Kepegawaian Rp 9.900.000,00 d Honorarium Tim Penyelenggaraan Kegiatan Rp 0,00 e Honorarium Perencana Program Rp 10.800.000,00 f Honorarium Pengelola Barang Rp 58.200.000,00

Jumlah Rp 223.095.750,00

4 Honorarium Non PNS

a Honorarium Harian Non PNS Rp 15.071.770.000,00 b Honorarium Tim Pelaksana Kegiatan Rp 64.985.000,00

Jumlah Rp 15.136.755.000,00

3.1.4.1.2 Beban Barang dan Jasa Rp 84.196.265.879,01

(19)

5 Beban Perawatan Kendaraan Bermotor Rp 144.500.202,00

6 Beban Cetak dan Penggandaan Rp 0,00

7 Beban Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir Rp 17.800.000,00

8 Beban Sewa Sarana Mobilitas Rp 92.988.250,00

9 Beban Sewa Alat Berat Rp 239.980.800,00

10 Beban Sewa Perlengkapan dan Peralatan

Kantor Rp 4.600.000,00

11 Beban Makanan dan Minuman Rp 618.963.000,00

12 Beban Pakaian Dinas dan Atributnya Rp 0,00

13 Belanja Pakaian Kerja Rp 0,00

14 Beban Perjalanan Dinas Rp 888.398.259,00

15 Beban Pemeliharaan Rp 8.424.557.174,01

16 Beban Jasa Konsultasi Rp 8.703.969.650,00

17 Beban kursus, pelatihan, sosialisasi dan

bimbingan teknis PNS Rp 0,00

18 Beban Jasa Tenaga

Ahli/Instruktur/Narasumber Rp 190.168.000,00

19 Beban Persediaan Barang Pakai Habis Rp 51.045.118.858,00

Jumlah Rp 84.196.265.879,01

Adapun rincian anggaran dan realisasi Beban Barang dan Jasa untuk masing-masing unit kerja adalah sebagai berikut:

TABEL III.17

Realisasi Beban Barang dan JasaDi Dinas PUP ESDM Provinsi DIY

No Uraian Nilai (Rp)

1 Induk Dinas PUP ESDM Prov DIY Rp 64.809.878.838,00 2 Balai PJK Rp 1.609.740.496,01 3 Balai PIALAMP Rp 17.776.646.545,00

Jumlah Rp

84.196.265.879,01

Realisasi Beban Penyusutan dan Amortisasi Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan

Energi Sumber Daya Mineral DIY Tahun Anggaran 2020 yang semula sebesar Rp 101.014.009.127,45 berubah menjadi Rp 101.016.697.439,95, karena adanya

penambahan beban sebesar Rp 2.688.312,50 akibat dari temuan BPK. Realisasi Beban Penyusutan dan Amortisasi Dinas PUP ESDM DIY Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp 101.016.697.439,95 dengan rincian sebagai berikut:

TABEL III.18

Realisasi Beban Penyusutan dan Amortisasi

Beban Penyusutan dan Amortisasi

1 Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin Rp 7.115.297.417,11 2 Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan Rp 2.423.745.114,60 3 Beban Penyusutan Jalan, Irigasi, dan Jaringan Rp 91.477.654.908,24

Jumlah Rp 101.016.697.439,95

3.1.4.1.3

Beban Penyusutan dan Amortisasi

Rp 101.016.697.439,95

(20)

Realisasi Beban Penyusutan dan Amortisasi Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan ESDM DIY Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp 101.016.697.439,95. Adapun rincian anggaran dan realisasi Beban penyusutan dan Amortisasi untuk masing-masing unit kerja adalah sebagai berikut :

TABEL III.19

Realisasi Beban Penyusutan dan Amortisasi di Dinas PUP ESDM Provinsi DIY

No Uraian Nilai (Rp)

1 Induk Dinas PUP ESDM Prov DIY Rp 97.649.621.575,63 2 Balai PJK Rp 820.130.693,98 3 Balai PIALAMP Rp 2.546.945.170,34

Jumlah Rp 101.016.697.439,95

3.1.4.1.4 Beban Penyisihan Piutang Rp 65.308.234,62 Realisasi Beban Penyisihan Piutang Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan ESDM DIY Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp 65.308.234,62 ada pada Balai PIALAMP yaitu berupa Beban Penyisihan Piutang Retribusi sebesar Rp 33.114.927,02 yang berasal dari cadangan piutang Tahun Anggaran 2020. Dan Beban Penyisihan Piutang Lain-lain PAD yang Sah sebesar Rp 32.193.307,60 yang merupakan penyisihan Piutang Denda dari PDAM Sleman dari perhitungan denda keterlambatan pembayaran sampai dengan Bulan Desember Tahun 2020.

3.1.4.1.5 Beban Lain-lain Rp 0,00 Realisasi Beban Lain-lain Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan ESDM DIY Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp 0,00.

3.1.5 Aset Rp 3.379.844.871.955,21 Rp 3.074.319.451.917,66 Aset Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral Daerah Istimewa Yogyakarta per 31 Desember 2020 semula sebesar Rp 3.379.911.376.047,71 berubah menjadi Rp 3.379.844.871.955,21 dikarenakan adanya koreksi dari BPK. Sehingga

Aset Dinas PUP ESDM DIY Tahun Anggaran 2020 yang terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp 32.106.666.111,82, Aset Tetap semula sebesar 3.150.611.015.584,52 berubah menjadi

Rp 3.150.546.846.492,02 dan Aset Lainnya semula sebesar Rp 197.193.694.351,37 berubah menjadi Rp 197.191.359.351,37 dengan rincian sebagai berikut :

3.1.5.1 Aset Lancar Rp 32.106.666.111,82 Rp 51.415.816.669,05

Aset Lancar dengan saldo awal sebesar Rp 51.415.816.669.05 dengan total aset lancar per 31

Desember 2020 adalah sebesar Rp 32.106.666.111.82, dengan rincian sebagai berikut:

(21)

3.1.5.1.1 Kas dan Setara Kas Rp 1.334.000,00 Rp 996.000,00 Saldo Kas dan Setara Kas per 31 Desember 2020 sebesar Rp1.334.000,00 terdiri dari Kas di Bendahara Penerimaan sebesar Rp 1.334.000,00 dan Kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp 0,00.

Dimana Kas di Bendahara Penerimaan sebesar Rp. 1.334.000,00 merupakan pendapatan Balai PIALAMP dari lumpur tinja yang baru diterima oleh Bendahara Penerimaan pada hari kamis tanggal 31 Desember 2020 pukul 13.00-15.30 sehingga belum disetorkan ke kasda dikarenakan Bank tutup dan baru disetorkan tanggal 2 Januari 2020.

3.1.5.1.2 Piutang Pendapatan Rp 1.436.080.249,30 Rp 1.627.209.591,91 Piutang Pendapatan per 31 Desember 2020 sebesar Rp 1.436.080.249,30 yang merupakan piutang pendapatan yang terdapat pada Balai PISAMP. Dimana piutang pendapatan tersebut terdiri dari Piutang Retribusi sebesar Rp. 1.353.416.850,00 dan Piutang Lain-lain PAD yang sah sebesar Rp 82.663.399,30.

Piutang retribusi sebesar Rp 1.353.416.850,00 merupakan piutang air minum PDAM Bantul, PDAM Sleman dan Piutang PDAM Kota Yogyakarta, dengan rincian sebagai berikut :

 Piutang air curah dari PDAM Bantul Bulan November 2020 sebesar Rp 364.283.325,00

dimana dilakukan penagihan di Bulan Desember 2020 dan pembayaran di Bulan Januari 2021.

 Piutang air curah dari PDAM Bantul Bulan Desember 2020 sebesar Rp 347.663.250,00 dimana dilakukan penagihan di Bulan Januari 2021 dan pembayaran di Bulan Februari 2021.

 Piutang air curah dari PDAM Kota Yogyakarta Bulan Desember 2020 sebesar Rp 36.333.000,00 dimana dilakukan penagihan dan pembayaran di Bulan Januari 2021.

 Piutang air curah dari PDAM Sleman Bulan Agustus 2020 sebesar Rp 113.128.200,00

dimana dilakukan penagihan di Bulan September 2020 dan pembayaran di Bulan Oktober 2020, tetapi hingga akhir Bulan Desember 2020 PDAM Sleman belum juga

melakukan pembayaran. Sehingga piutang PDAM Sleman diharapkan pada Bulan Januari 2021 dilakukan pembayaran untuk penagihan Bulan September 2020.

 Piutang air curah dari PDAM Sleman Bulan September 2020 sebesar Rp 133.631.550,00

dimana dilakukan penagihan di Bulan Oktober 2020 dan pembayaran di Bulan November 2020, tetapi hingga akhir Bulan Desember 2020 PDAM Sleman belum

juga melakukan pembayaran. Sehingga piutang PDAM Sleman diharapkan pada Bulan

Januari 2021 dilakukan pembayaran untuk penagihan Bulan Oktober 2020

(22)

 Piutang air curah dari PDAM Sleman Bulan Oktober 2020 sebesar Rp 162.432.225,00

dimana dilakukan penagihan di Bulan November 2020 dan pembayaran di Bulan Desember 2020, tetapi hingga akhir Bulan Desember 2020 PDAM Sleman belum

juga melakukan pembayaran. Sehingga piutang PDAM Sleman diharapkan pada Bulan Januari 2021 dilakukan pembayaran untuk penagihan Bulan November 2020

 Piutang air curah dari PDAM Sleman Bulan November 2020 sebesar Rp 128.677.275,00

dimana dilakukan penagihan di Bulan Desember 2020 dan pembayaran di Bulan Januari 2021.

 Piutang air curah dari PDAM Sleman Bulan Desember 2020 sebesar Rp

67.268.025

,00 dimana dilakukan penagihan di Bulan Januari 2021 dan pembayaran di Bulan Februari 2021.

Piutang Lain-lain PAD yang sah sebesar Rp 82.663.399.30 merupakan denda piutang air minum PDAM Sleman, dengan rincian sebagai berikut:

 Penagihan piutang air curah pada PDAM Sleman yang jatuh tempo tanggal 9 Mei 2020 dengan nilai Pokok tagihan sebesar Rp 92.929.837,00 dengan denda yang harus dibayar sebesar 8% dari nilai pokok tagihan sebesar Rp 9.292.983,70 yang menjadi pendapatan lain-lain PAD yang sah.

 Penagihan piutang air curah pada PDAM Sleman yang jatuh tempo tanggal 8 Juni 2020 dengan nilai Pokok tagihan sebesar Rp 176.811.075,00 dengan denda yang harus dibayar sebesar 8% dari nilai pokok tagihan sebesar Rp 14.144.886,00 yang menjadi pendapatan lain-lain PAD yang sah.

 Penagihan piutang air curah pada PDAM Sleman yang jatuh tempo tanggal 10 Juli 2020 dengan nilai Pokok tagihan sebesar Rp 188.136.225,00 dengan denda yang harus dibayar sebesar 8% dari nilai pokok tagihan sebesar Rp 15.050.898,00 yang menjadi pendapatan lain-lain PAD yang sah.

 Penagihan piutang air curah pada PDAM Sleman yang jatuh tempo tanggal 9 Agustus 2020 dengan nilai Pokok tagihan sebesar Rp 178.916.400,00 dengan denda yang harus dibayar sebesar 8% dari nilai pokok tagihan sebesar Rp 14.313.312,00 yang menjadi pendapatan lain-lain PAD yang sah.

 Penagihan piutang air curah pada PDAM Sleman yang jatuh tempo tanggal 10 September 2020 dengan nilai Pokok tagihan sebesar Rp 106.980.570,00 dengan denda

yang harus dibayar sebesar 8% dari nilai pokok tagihan sebesar Rp 8.558.445,60 yang menjadi pendapatan lain-lain PAD yang sah.

 Penagihan piutang air curah pada PDAM Sleman yang jatuh tempo tanggal 10 Oktober

2020 dengan nilai Pokok tagihan sebesar Rp 113.128.200,00 dengan denda yang harus

(23)

dibayar sebesar 6% dari nilai pokok tagihan sebesar Rp 6.787.692,00 yang menjadi pendapatan lain-lain PAD yang sah

 Penagihan piutang air curah pada PDAM Sleman yang jatuh tempo tanggal 9 November 2020 dengan nilai Pokok tagihan sebesar Rp 133.631.550,00 dengan denda

yang harus dibayar sebesar 6% dari nilai pokok tagihan sebesar Rp 8.017.893,00 yang menjadi pendapatan lain-lain PAD yang sah

 Penagihan piutang air curah pada PDAM Sleman yang jatuh tempo tanggal 10 Desember 2020 dengan nilai Pokok tagihan sebesar Rp 162.432.225,00 dengan denda

yang harus dibayar sebesar 4% dari nilai pokok tagihan sebesar Rp 6.497.289,00 yang menjadi pendapatan lain-lain PAD yang sah

3.1.5.1.3 Piutang Lainnya Rp 0,00 Rp 0,00 Saldo Piutang Lainnya per 31 Desember 2020 sebesar Rp 0,00.

3.1.5.1.4 Penyisihan Piutang Rp (123.084.909,48) Rp (57.776.674,86) Saldo Penyisihan Piutang per 31 Desember 2020 sebesar Rp (123.084.909,48) berasal dari Balai PIALAMP yang merupakan penyisihan piutang retribusi sebesar Rp (90.891.601,88) dan penyisihan piutang lain-lain PAD yang sah sebesar Rp (32.193.307,60) .

Piutang Retribusi ada pada Balai PIALAMP sebesar Rp (90.891.601,88) yang berasal dari peyisihan piutang retribusi Tahun 2019 sebesar Rp (57.776.674,86) dan penyisihan piutang retribusi Tahun 2020 Rp (33.114.927,02).

Sedangkan Penyisihan Piutang Retribusi Lain-lain PAD yang sah yang ada pada Balai PIALAMP sebesar Rp (32.193.307,60) berasal dari Piutang air curah PDAM Sleman dengan rincian sebagai berikut:

 Penyisihan Piutang Denda dari PDAM Sleman dengan tanggal pembayaran 24 September 2020 dengan Kualitas diragukan 50% dari Rp 9.292.983,70 adalah sebesar

Rp 4.646.491,85, sehingga menjadi penyisihan piutang retribusi lain-lain PAD yang sah,

 Penyisihan Piutang Denda dari PDAM Sleman dengan tanggal pembayaran 14 September 2020 dengan Kualitas diragukan 50% dari Rp 14.144.886,00 adalah sebesar

Rp 7.072.443,00, sehingga menjadi penyisihan piutang retribusi lain-lain PAD yang sah,

 Penyisihan Piutang Denda dari PDAM Sleman dengan tanggal pembayaran 12 Oktober

2020 dengan Kualitas diragukan 50% dari Rp 15.050.898,00 adalah sebesar Rp

7.525.449,00, sehingga menjadi penyisihan piutang retribusi lain-lain PAD yang sah,

(24)

 Penyisihan Piutang Denda dari PDAM Sleman dengan tanggal pembayaran 16 November 2020 dengan Kualitas diragukan 50% dari Rp 14.313.312,00 adalah sebesar

Rp 7.156.656,00, sehingga menjadi penyisihan piutang retribusi lain-lain PAD yang sah,

 Penyisihan Piutang Denda dari PDAM Sleman dengan tanggal pembayaran 28 Desember 2020 dengan Kualitas diragukan 50% dari Rp 8.558.445,60 adalah sebesar

Rp 4.279.222,80, sehingga menjadi penyisihan piutang retribusi lain-lain PAD yang sah,

 Penyisihan Piutang Denda dari PDAM Sleman dengan tanggal pembayaran 7 Januari 2021 dengan Kualitas Kurang Lancar 10% dari Rp 6.787.692,00adalah sebesar Rp 678.769,20, sehingga menjadi penyisihan piutang retribusi lain-lain PAD yang sah,

 Penyisihan Piutang Denda dari PDAM Sleman dengan tanggal pembayaran 7 Januari 2021 dengan Kualitas Kurang Lancar 10% dari Rp 8.017.893,00 adalah sebesar Rp 801.789,30, sehingga menjadi penyisihan piutang retribusi lain-lain PAD yang sah,

 Penyisihan Piutang Denda dari PDAM Sleman dengan tanggal pembayaran 7 Januari 2021 dengan Kualitas Lancar 0,5% dari Rp 6.497.289,00 adalah sebesar Rp 32.486,45, sehingga menjadi penyisihan piutang retribusi lain-lain PAD yang sah.

3.1.5.1.5 Persediaan Rp 30.792.336.772,00 Rp 49.845.387.752,00

Saldo awal persediaan sebesar Rp 49.845.387.752,00 dengan total Persediaan sampai dengan akhir per 31 Desember 2020 sebesar Rp 30.792.336.772,00, dengan rincian sebagai berikut :

TABEL III.20

Saldo Persediaan pada masing-masing unit kerja

No. Uraian Jumlah

1. Dinas PUP-ESDM (Induk) Rp 28.917.451.125,00

2. Balai PJK Rp 165.050.215,00

3. Balai PIALAMP Rp 1.709.835.432,00

Jumlah Rp 30.792.336.772,00

Dimana Persediaan per 31 Desember 2020 sebesar Rp 30.792.336.772,00 terdiri dari :

TABEL III.21 Saldo Persediaan

No Uraian Jumlah

1. Persediaan Bahan Rp 2.319.192.436,00

2. Persediaan Suku Cadang Rp 660.000,00

3. Persediaan Alat/Bahan Untuk Kegiatan Kantor Rp 367.154.940,00

4. Persediaan Untuk Dijual/Diserahkan Rp 28.105.329.396,00

Jumlah Rp 30.792.336.772,00

Persediaan untuk dijual/diserahkan kepada pihak ketiga/masyarakat ada pada induk

Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral DIY sebesar

Rp 28.105.329.396,00 dengan rincian sebagai berikut:

(25)

 Persediaan untuk dijual/diserahkan kepada pihak ketiga/masyarakat berupa Aset Jalan Irigasi dan Jaringan yaitu Jalan VIP Lanud Adisucjipto sebesar Rp 5.373.745.000,00 pada Tahun 2017 dalam kondisi baik.

 Persediaan untuk dijual/diserahkan kepada pihak ketiga/masyarakat berupa Aset Jalan Irigasi dan Jaringan yaitu PIP Sleman, Bantul, Kulon Progo, gunung Kidul, Yogyakarta sebesar Rp 14.717.334.100,00 pada Tahun 2018 dalam kondisi baik

 Persediaan untuk dijual/diserahkan kepada pihak ketiga/masyarakat berupa Aset Jalan Irigasi dan Jaringan yaitu Instalasi Listrik rumah tangga sebesar Rp 2.861.276.300,00 pada Tahun 2019 dalam kondisi baik

 Persediaan untuk dijual/diserahkan kepada pihak ketiga/masyarakat berupa Aset Jalan Irigasi dan Jaringan yaitu Embung Langen Sari sebesar Rp 1.019.374.000,00 pada Tahun 2015 sampai dengan Tahun 2017 dalam kondisi baik

 Persediaan untuk dijual/diserahkan kepada pihak ketiga/masyarakat berupa Aset Jalan Irigasi dan Jaringan yaitu Sumur bor/resapan di Sendangmulyo, Minggir, Sleman sebesar Rp 475.270.144,00 pada Tahun 2020 dalam kondisi baik

 Persediaan untuk dijual/diserahkan kepada pihak ketiga/masyarakat berupa Aset Jalan Irigasi dan Jaringan yaitu Sumur bor/resapan di Sumber Arum, Moyudan, Sleman sebesar Rp 565.272.222,00 pada Tahun 2020 dalam kondisi baik

 Persediaan untuk dijual/diserahkan kepada pihak ketiga/masyarakat berupa Aset Lain- lain yaitu Jasa Konsultansi Perencanaan Verifikasi Rumah Tidak Layak Huni di Gunung Kidul sebesar Rp 483.300.000,00 pada Tahun 2020

 Persediaan untuk dijual/diserahkan kepada pihak ketiga/masyarakat berupa Aset Lain- lain yaitu Jasa Konsultansi Perencanaan Verifikasi Rumah Tidak Layak Huni di Sleman sebesar Rp 215.600.000,00 pada Tahun 2020

 Persediaan untuk dijual/diserahkan kepada pihak ketiga/masyarakat berupa Aset Lain- lain yaitu Jasa Konsultansi Perencanaan Verifikasi Rumah Tidak Layak Huni di Kulon Progo sebesar Rp 460.328.000,00 pada Tahun 2020

 Persediaan untuk dijual/diserahkan kepada pihak ketiga/masyarakat berupa Aset Lain- lain yaitu Jasa Konsultansi Perencanaan Verifikasi Rumah Tidak Layak Huni di Bantul sebesar Rp 200.337.500,00 pada Tahun 2020

 Persediaan untuk dijual/diserahkan kepada pihak ketiga/masyarakat berupa Aset Lain-

lain yaitu Jasa Konsultansi Perencanaan Verifikasi Rumah Tidak Layak Huni di Kota

Yogyakarta sebesar Rp 68.365.000,00 pada Tahun 2020

(26)

 Persediaan untuk dijual/diserahkan kepada pihak ketiga/masyarakat berupa Aset Lain- lain yaitu Jasa Konsultansi Perencanaan dan Verifikasi Pembangunan Baru Rumah Layak Huni sebesar Rp 142.615.000,00 pada Tahun 2020

 Persediaan untuk dijual/diserahkan kepada pihak ketiga/masyarakat berupa Aset Lain- lain yaitu Jasa Konsultansi Perencanaan Penanganan Rumah Tidak Layak Huni di Gedangsari, Gunung Kidu sebesar Rp 147.976.000,00 pada Tahun 2020

 Persediaan untuk dijual/diserahkan kepada pihak ketiga/masyarakat berupa Aset Lain- lain yaitu Jasa Konsultansi Perencanaan Penanganan Rumah Tidak Layak Huni di Saptosari, Gunung Kidul sebesar Rp 108.563.750,00 pada Tahun 2020

 Persediaan untuk dijual/diserahkan kepada pihak ketiga/masyarakat berupa Aset Lain- lain yaitu Jasa Konsultansi Perencanaan Penanganan Rumah Tidak Layak Huni di Playen, gunung Kidul sebesar Rp 133.814.880,00 pada Tahun 2020

 Persediaan untuk dijual/diserahkan kepada pihak ketiga/masyarakat berupa Aset Lain- lain yaitu Jasa Konsultansi Perencanaan Penanganan Rumah Tidak Layak Huni di Ngawen, Gunung Kidul sebesar Rp 53.938.500,00 pada Tahun 2020

 Persediaan untuk dijual/diserahkan kepada pihak ketiga/masyarakat berupa Aset Lain- lain yaitu Jasa Konsultansi Perencanaan Penanganan Rumah Tidak Layak huni di Semanu, Gunung Kidul sebesar Rp 31.967.200,00 pada Tahun 2020

 Persediaan untuk dijual/diserahkan kepada pihak ketiga/masyarakat berupa Aset Lain- lain yaitu Jasa Konsultansi Perencanaan Penanganan Rumah Tidak Layak Huni di Nglipar, Gunung Kidul sebesar Rp 63.377.500,00 pada Tahun 2020

 Persediaan untuk dijual/diserahkan kepada pihak ketiga/masyarakat berupa Aset Lain- lain yaitu Jasa Konsultansi Perencanaan Penanganan Rumah Tidak Layak Huni di Tepus, Gunung Kidul sebesar Rp 34.518.000,00 pada Tahun 2020

 Persediaan untuk dijual/diserahkan kepada pihak ketiga/masyarakat berupa Aset Lain- lain yaitu Jasa Konsultansi Perencanaan Penanganan Rumah Tidak Layak Huni di Semin, Gunung Kidul sebesar Rp 55.955.000,00 pada Tahun 2020

 Persediaan untuk dijual/diserahkan kepada pihak ketiga/masyarakat berupa Aset Lain- lain yaitu Jasa Konsultansi Penanganan Rumah Tidak Layak Huni di Nanggulan, Kulon Progo sebesar Rp 39.340.000,00 pada Tahun 2020

 Persediaan untuk dijual/diserahkan kepada pihak ketiga/masyarakat berupa Aset Lain-

lain yaitu Jasa Konsultansi Perencanaan Penanganan Rumah Tidak Layak Huni di Kokap,

Kulon Progo sebesar Rp 59.389.900,00 pada Tahun 2020

Referensi

Dokumen terkait

Jika nyala kedua lampu mobil itu diamati oleh seseorang yang diameter pupil matanya 2 mm, dan jarak maksimum mobil dengan orang tersebut supaya nyala kedua lampu

Dari persamman diatas terlihat bahwa NA maupun θ co tidak tergantung pada ukuran (dimensi) serat cakap silang (cross talk) n Cahaya Di Dalam Serat Propagasi cahaya pada

Akan tetapi, dengan melihat hasil dari ketiga faktor kritis diatas, yoghurt simbiotik dalam kemasan HDPE pada penyimpanan suhu 2-4°C memiliki umur simpan yang paling

Berdasarkan hasil perhitungan dan data pengolahan SPSS (lihat lampiran) diketahui nilai koefisien regresi kemandirian belajar sebesar 0,439 dengan standar error

OOP memberikan kemudahan dalam pembuatan sebuah program, keuntungan yang didapat apabila membuat Program berorientasi objek atau object oriented programming (OOP)

Peralatan atau alat berat dalam pekerjaan sipil banyak berkaitan dengan pemindahan tanah (earth moving) dan segala aspek yang timbul dari peralatan yang digunakan untuk

Melakukan penundaan penerbitan rekomendasi dan izin lokasi baru pada kawasan hulan dan Iahan gambut serta areal penzgunaan lain. berdasarkan Peta Indikatif Penundaan Izin

[r]