• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PROSES DAN KEMANDIRIAN TERHADAP HASIL DAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SMA NEGERI 2 PADANGSIDIMPUAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PROSES DAN KEMANDIRIAN TERHADAP HASIL DAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SMA NEGERI 2 PADANGSIDIMPUAN."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN

PROSES DAN KEMANDIRIAN TERHADAP HASIL DAN

AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SMA NEGERI

2 PADANGSIDIMPUAN

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh :

NORA ALISA PULUNGAN 08106173033

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN

PROSES DAN KEMANDIRIAN TERHADAP HASIL DAN

AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SMA NEGERI

2 PADANGSIDIMPUAN

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh :

NORA ALISA PULUNGAN 08106173033

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

NORA ALISA PULUNGAN. Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Keterampilan Proses dan Kemandirian Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi SMA Negeri 2 Padanngsidimpuan. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Februari 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh pendekatan keterampilan proses terhadap hasil belajar siswa di SMA Negeri 2 Padangsidimpuan., (2) pengaruh tingkat kemandirian siswa terhadap hasil belajar biologi siswa SMA Negeri 2 Padangsidimpuan., (3) interaksi antara pendekatan keterampilan proses dan kemandirian siswa terhadap hasil belajar siswa di SMA Negeri 2 Padangsidimpuan., (4) pengaruh pendekatan keterampilan proses terhadap aktivitas belajar siswa SMA Negeri 2 Padangsidimpuan., (5) pengaruh kemandirian siswa terhadap aktivitas belajar siswa di SMA Negeri 2 Padangsidimpuan., (6) interaksi antara pendekatan keterampilan proses dan kemandirian terhadap aktivitas siswa SMA Negeri 2 Padangsidimpuan. Penelitian ini menggunakan teknik acak random sampling dengan populasi 8 kelas sebanyak 220 siswa menjadi 2 kelas sebanyak 64 siswa kelas X SMA Negeri 2 Padangsidimpian. Instrumen penelitian menggunakan tes hasil belajar bentuk pilihan ganda dan kemandirian berbentuk skala likers serta lembar observasi aktivitas siswa. Metode penelitian ini bersifat kuasi eksperimen dengan teknik analisis data menggunakan ANAVA 2 jalur pada taraf signifikansi α=0,05 dengan bantuan aplikasi SPSS ver.19.0.

Hasil penelitian menunjukkan: (1) Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan keterampilan proses terbimbing (67,75 ± 12,779 ; ̅ ± SD) sangat signifikan lebih baik dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan pendekatan keterampilan proses kreatif (54,78 ± 11,344 ; ̅ ± SD) dengan (F=20,570; P=0,00), (2) Hasil belajar siswa yang memiliki kemandirian tinggi dan rendah dengan (F=11,140; P=0,00), (3) Pendekatan keterampilan proses dan kemandirian siswa memiliki hubungan interaksi terhadap hasil belajar siswa dengan (F=4,994; P=0,000), (4) Pengaruh pendekatan keterampilan proses terbimbing terhadap aktivitas (94,94 ± 13,363 ; ̅ ± SD) signifikan lebih baik dibandingkan dengan pendekatan keterampilan proses kreatif terhadap aktivitas belajar (84,69 ± 20,464 ; ̅ ± SD) dengan (F=0,569; P=0,020), (5) Aktivitas siswa yang memiliki kemandirian tinggi lebih baik dibandingkan siswa yang memiliki kemandirian rendah dengan (F=11,140; P=0,00), (6) Pendekatan pembelajaran dan kemandirian siswa memiliki hubungan interaksi terhadap aktivitas belajar siswa dengan (F=2,987; P=0,000). Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini diharapkan kepada guru untuk dapat menerapkan pendekatan pembelajaran keterampilan proses dalam pembelajaran biologi tentang pencemaran lingkungan dalam upaya meningkatkan hasil belajar dan kemandirian siswa serta mampu menelaah kemandirian siswa.

(6)

ii ABSTRACT

NORA ALISA PULUNGAN. The Impact of Learning Skill Process Approach and Self-Reliance Toward Biology Student Activity and Learning Outcomes SMA Negeri 2 Padangsidimpuan. Thesis. Medan: Postgraduate Program State University of Medan,

February 2013.

This research objectives are to know: (1) the impact of a skill process toward student learning outcomes in SMA Negeri 2 Padangsidimpuan., (2) the impact of student's self-reliance grade toward student biology learning outcomes SMA Negeri 2 Padangsidimpuan., (3) the interaction between learning skill process and student’s self -relience toward students learning outcomes in SMA Negeri 2 Padangsidimpuan., (4) the impact of skill process approach toward student learning activity SMA Negeri 2

Padangsidimpuan., (5) the impact of student’s self-relience toward student activity in SMA Negeri 2 Padangsidimpuan., (6) the interaction between skill process and self-relience toward student activity SMA Negeri 2 Padangsidimpuan. The research instrument is using multiple choice learning outcomes test and self-reliance test in the form of likers scale also student activity observation sheet. The research methodology is using quasi experiment method by ANAVA 2 tails data analyzing technique with significance level α=0,05 and SPSS ver. 19.0. application aids.

The results of this research show: (1) students learning outcomes by learning guided skill process approach (67,75 ± 12,779 ; ̅ ± SD) has high significantly much better compared to students with creative process skill learning (54,78 ± 11,344 ; ̅ ± SD) with (F=20,570; P=0,00), (2) student learning outcomes has a high self-reliance and low self-reliance with (F=11,140; P=0,00), (3) the skill process approach and the

student’s self-relience has an interaction relation toward student learning outcomes with (F=4,994; P=0,000), (4) the impact of a guided skill process toward student activity (94,94 ± 13,363 ; ̅ ± SD) significantly much better compared to student with the creative skill process approach toward learning activity (84,69 ± 20,464 ; ̅ ± SD) with (F=0,569; P=0,020), (5) student activity with high self-reliance is better than student activity with low self-reliance (F=11,140; P=0,00), (6) learning approach and student’s self-reliance has an interactiven relation toward student activity with (F=2,987; P=0,000). The follow-up of this research results expected of the teacher for applying this learning skill process approach in teaching biology about environmental pollution in the efforts of improving students learning outcome and student’s self-reliance and also analyzing a student’s self-reliance.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Keterampilan Proses dan Kemandirian Terhadap Hasil dan Aktivitas

Belajar Biologi SMA Negeri 2 Padangsidimpuan” dengan baik. Tesis ini

disusun guna memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Shalawat dan salam selalu dipersembahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW sebagai pembawa rahmat bagi alam semesta.

Pada kesempatan ini, penulis dengan kerendahan hati menyampaikan ungkapan rasa terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini. Ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Hasruddin, M. Pd., dan Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M. Si., selaku Dosen Pembimbing, yang tulus dan penuh perhatian memberikan arahan, bimbingan, motivasi, dan waktunya kepada penulis sejak awal penulisan sampai penyelesaian tesis ini.

(8)

iv

M.Pd., selaku validator ahli instrumen hasil belajar, yang telah banyak memberi masukan dan saran untuk kesempurnaan instrumen penelitian ini.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Kepala SMA Negeri 2 Padangsidimpuan, seluruh guru, dan siswa/i atas bantuan dan kerjasamanya. Terima kasih kepada teman-teman seperjuangan Pendidikan Biologi kelas A angkatan XIX dan seluruh keluarga besar Program Studi Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, serta semua pihak yang telah membantu proses pelaksanaan penelitian untuk penulisan tesis ini.

Cinta dan terimakasih yang tulus kepada ayahanda Ali Musa Pulungan, S. Pd., ibunda Yunida Muharni Harahap. S. Pd, atas doa, dorongan, semangat, dan pengorbanan baik moril maupun materil sehingga Ananda dapat menyelesaikan Studi ini dengan baik. Terimakasih juga kepada abang Baringin Syahrizal, Ismail Alimsa SH, adinda Afrina Alisa, S. Pd., Yuni Alisa, dan seluruh keluarga besar. Serta terimakasih juga penulis ucapkan kepada Asrul H, atas doa dan pengorbanan tak terhingga, untuk segala pengertian, perhatian, dan motivasi.

Menyadari akan keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki, maka saran dan kritik yang bersifat konstruktif dan inovatif dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaan tesis ini. Hanya kepada Allah SWT kita berserah, semoga kita semua berhasil mencapai apa yang dicita-citakan serta melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Amin.

Medan, Maret 2013 Penulis,

(9)

v

BAB II. KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN... 11

2.1. Kerangka Teoritis ... 11

2.1.1. Hakikat Belajar ... 11

2.1.2. Aktivitas Belajar Siswa ... 13

2.1.3. Hakikat Pendekatan dalam Pembelajaran Biologi ... 16

2.1.4. Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Biologi ... 18

2.1.4.1 Pendekatan Pembelajaran Keterampilan Proses Terbimbing ... 23

2.1.4.2 Pendekatan Pembelajaran Keterampilan Proses Kreatif 29 2.1.4.3 Perbandingan Pendekatan Keterampilan Proses Terbimbing dan Kreatif ... 33

2.1.5. Kemandirian ... 35

2.2. Penelitian Relevan ... 41

2.3. Kerangka Berpikir ... 42

2.3.1. Pengaruh Pendekatan Keterampilan Proses Terhadap Hasil Belajar Siswa ... 42

2.3.2. Pengaruh Kemandirian Siswa Terhadap Hasil Belajar ... 45

2.3.3. Interaksi Pendekatan Keterampilan Proses Terhadap Hasil Hasil Belajar Siswa ... 46

2.3.4. Pengaruh Pendekatan Keterampilan Proses Terhadap Hasil Belajar Siswa ... 47

(10)

vi

BAB III. METODE PENELITIAN... 52

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 51

3.2. Populasi dan Sampel ... 51

3.2.1 Populasi ... 51

3.2.2 Sampel ... 51

3.2.3 Desain Penelitian ... 52

3.3. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 53

3.4. Definisi Operasional... 56

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 58

3.8. Teknik Analisis Data ... 66

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 69

4.1. Hasil Penelitian ... 69

4.1.1. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa ... 69

4.1.2. Deskripsi Data Kemandirian ... 70

4.1.3. Deskripsi Data Aktivitas ... 71

4.2. Pengujian Hipotesis ... 72

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 78

4.4. Keterbatasan Penelitian ... 90

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 91

5.1. Simpulan ... 91

5.2. Implikasi ... 92

5.3. Saran ... 94

(11)

vii

DAFTAR TABEL

(12)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Model Pembelajaran Banarthy Berbasis Keterampilan

Proses Sains ... 22 Gambar 2.2. Proses Pembelajaran dengan Pendekatan Keterampilan

Proses Terbimbing ... 29 Gambar 2.3. Proses Pembelajaran denngan Pendekatan Keterampilan

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu kegiatan mengoptimalkan perkembangan potensi, kecakapan, dan sebagai salah satu modal untuk mencapai kemajuan bangsa yang sekaligus meningkatkan harkat martabat manusia. Menurut Skiner dalam Susilo (2007), belajar merupakan suatu wahana untuk meningkatkan hasil belajar, pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai. Pembelajaran juga menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi siswa.

Pembelajaran mempunyai dua karakteristik yaitu pertama, dalam proses pembelajaran melibatkan proses mental siswa secara maksimal, bukan hanya menuntut siswa sekedar mendengar dan mencatat, akan tetapi menghendaki aktivitas siswa dalam proses berfikir. Kedua, dalam pembelajaran membangun suasana dialogis dan proses tanya jawab terus menerus yang diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan berfikir siswa untuk memperoleh pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri (Sagala, 2008).

(14)

2

pelajaran di dalam kelas sangat didominasi oleh metode tradisional seperti ceramah dan pemberian tugas. Pelajaran hanya berjalan searah yaitu hanya dari guru ke siswa, sehingga dalam pembelajaran hanya beberapa siswa yang aktif sedangkan yang lain lebih banyak terlihat pasif.

Berdasarkan Daftar Kumpulan Nilai (DKN) di SMA Negeri 2 Padangsidimpuan menunjukan hasil belajar siswa masih rendah yaitu dengan nilai rata-rata 6,2, daya adopsi informasi masih rendah, dan belum sesuai dengan kreteria ketuntasan belajar yang telah ditetapkan yaitu 6,5. Hasil keadaan ini menunjukan bahwa rendahnya hasil belajar siswa tersebut diantaranya adalah sikap pasif siswa dalam proses belajar mengajar, materi terlalu sulit bagi siswa, proses pembelajaran yang terlalu monoton dan kurang bervariasi, guru kurang kreatif dalam menyampaikan materi, masih diterapkan budaya menghafal dari pada memahami di dalam proses belajar, didominasi guru yang sanngat besar sehingga siswa kurang mandiri di dalam proses belajar.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMA/MA disebutkan bahwa pelajaran biologi bertujuan agar siswa memiliki kemampuan diantaranya: (1) Mengembangkan penguasaan konsep dan prinsip biologi dan saling keterkaitan dengan IPA lainnya; (2) Menerapkan konsep dan prinsip biologi untuk menghasilkan karya teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia; dan (3) Meningkatkan kesadaran dan berperan serta dalam menjaga kelestarian lingkungan (Depdiknas, 2007).

(15)

3

dan cara hidup manusia tetapi juga turut memberikan sumbanngan besar terhadap ilmu pengetahuan kepada dunia pendidikan. Dari berbagai penelitian dan pengembangan program melalui pendekatan yang tepat, dapat memberikan hasil yang lebih baik. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar adalah pendekatan pembelajaran yang tepat. Oleh karena itu sangat diupayakan pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahamannya terhadap konsep-konsep yang sedang dipelajari.

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan di SMA Negeri 2 Padangsidimpuan, proses belajar mengajar yang dilaksanakan siswa sangat berfokus pada guru, siswa kurang terdorong untuk belajar dengan giat karena kurangnya kesempatan dalam penyelesaian setiap permasalahan pada materi biologi yang diberikan kepadanya. Akhirnya perolehan nilai yang diperoleh siswa kurang sesuai dengan data nilai pendidikan SMA Negeri 2 Padangsidimpuan masih belum optimal, dengan demikian penggunaan proses pembelajaran yang biasa dilakukan memberikan hasil yang kurang memuaskan. Hal tersebut terlihat dari rata-rata nilai ujian biologi dalam kurun waktu 2 tahun terakhir yaitu: (1) Tahun ajaran 2009/2010 = 63,55 dan (2) tahun ajaran 2010/2011 = 62,00.

(16)

4

menemukan sendiri pemecahan suatu masalah dan pemikiran akan sikap menghadapi persoalan-persoalan yang baru.

Untuk mengatasi kesenjangan tersebut, maka salah satu cara yang dapat diterapkan dalam menyampaikan materi biologi adalah menyesuaikan pendekatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran yang dipilih hendaknya sesuai dengan metode, media, dan sumber belajar lainnya yang dianggap relevan dalam menyampaikan informasi, dan membimbing siswa agar terlibat secara optimal, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman belajar dalam rangka menumbuh kembangnkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik, dengan demikian pemilihan pendekatan pembelajaran yang sesuai dapat membangkitkan dan mendorong timbulnya aktivitas siswa untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran tertentu.

Selain pendekatan pembelajaran yang tidak sesuai dan kurangnya pengetahuan siswa, rasa percaya diri dan kemandirian juga sangat diperlukan dalam pembelajaran biologi. Hal ini dikarenakan kemandirian yang rendah juga dapat berpengaruh buruk terhadap hasil belajar, sesuai dengan pernyataan Surya (2007), menyatakan bahwa gejala prestasi belajar rendah selain dipengaruhi oleh kapasitas intelektual yang rendah juga dipengaruhi faktor-faktor non intelektual. Faktor-faktor tersebut berupa aspek-aspek kepribadian seperti kurang matang, kurang mandiri.

(17)

5

2009), bahwa seseorang yang memiliki kemandirian tinggi akan mencapai keberhasilan bagaimanapun yang dimilikinya. Kemandirian juga sangat menentukan prestasi belajar dan dalam melakukan keterampilan proses pada pembelajaran biologi. Herprawati (2006), menyatakan bahwa prestasi belajar rendah sebesar 20,69% disebabkan oleh kurangnya kemandirian siswa, dan terdapat hubungan positif antara kemandirian dengan prestasi belajar siswa. Akinoglu (2008), juga mengatakan bahwa eratnya kaitan antara kemandirian dengan hasil belajar dan dalam melakukan keterampilan proses pada pembelajaran biologi. Siswa yang memiliki rasa kemandirian yang tinggi lebih mampu melakukan keterampilan proses dan aktivitas dengan baik.

Pembelajaran bermakna perlunya keterlibatan siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran. Siswa akan lebih mudah memahami setiap materi pelajaran apabila materi tersebut dikaitkan dengan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. Guru mengajak siswa dalam menyususn langkah-langkah penyelesaian masalah hingga membuat kesimpulan, sehingga dengan hasil kerja kerasnya siswa lebih mampu menguasai setiap materi pelajaran yang diajarkan. Ahli psikologi Frankl (dalam Johnson, 2009), menjelaskan bahwa ada tiga hal dalam menemukan makna pada saat belajar yaitu: (1) Dengan melakukan tindakan atau menciptakan permasalahan; (2) Menghayati sesuatu yang baru; dan (3) Melalui sikap untuk melakukan penyelesaian setiap masalah.

(18)

6

mengembangkan keterampilan-keterampilan tertentu seperti keterampilan dalam menyelesaikan masalah, keterampilan mengambil keputusan, keterampilan dalam menganalisis data, berpikir logis, dan sistematis. Salah satu pendekatan pembelajaran yang melibatkan keaktivan siswa untuk menemukan adalah pendekatan keterampilan proses. Jenis pendekatan keterampilan proses yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu keterampilan proses terbimbing dan keterampilan proses kreatif.

Penggunaan pendekatan keterampilan proses terbimbing siswa dapat terarah dalam menyelesaikan permasalahannya dalam belajar, sedangkan penggunaan pendekatan keterampilan proses kreatif siswa dapat lebih memiliki kesempatan dalam menentukan dan menyelesaikan setiap permasalahannya dalam belajar. Situasi dan kondisi pembelajaran yang demikian menjadikan pembelajaran akan lebih bermakna dalam menyelesaikan semua permasalahan dan siswa akan lebih termotivasi pada materi yang disajikan guru.

1.2. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah yang terdapat di dalamnya antara lain:

1. Rendahnya hasil belajar biologi siswa dengan nilai rata-rata masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal 62.

(19)

7

3. Pembelajaran biologi di kelas masih didominasi oleh penggunaan metode konvensional yang kegiatannya lebih berpusat pada guru.

4. Selama pembelajaran biologi di kelas, guru jarang menumbuhkan kreativitas siswa dalam belajar.

5. Berdasarkan hasil observasi pembelajaran biologi dengan pendekatan keterampilan proses sangat jarang bahkan belum pernah dilakukan oleh guru 6. Dalam pembelajaran biologi siswa kurang berperan pada setiap

langkah-langkah penyelesaian masalah, sehingga menjadikan siswa tidak memahami materi pelajaran dan mengakibatkan kurang kemandirian siswa dalam belajar. 7. Tingkat kemandirian siswa sangat mempengaruhi hasil belajar siswa.

8. Kemandirian yang tinggi dapat meningkatkan aktivitas dalam pembelajaran biologi.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah penelitian ini, maka masalah yang diteliti dibatasi pada:

1. Materi pelajaran biologi pada kelas X semester ganjil yaitu materi pokok bahasan Pencemaran Lingkungan.

2. Pendekatan pembelajaran yang digunakan meliputi keterampilan proses terbimbing dan keterampilan proses kreatif.

(20)

8

4. Penelitian ini difokuskan pada efektivitas pendekatan keterampilan proses terbimbing dan keterampilan proses kreatif dalam materi Pencemaran Lingkungan ditinjau dari kemandirian.

5. Aktivitas belajar siswa yang diteliti dengan melihat aspek-aspek kerjasama, menulis, tanggung jawab, bertannya, dan menjawab pertanyaan.

1.4. Rumusan Masalah

Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh pendekatan keterampilan proses terhadap hasil belajar biologi siswa di SMA Negeri 2 Padangsidimpuan?

2. Apakah ada pengaruh tingkat kemandirian siswa terhadap hasil belajar biologi di SMA Negeri 2 Padangsidimpuan?

3. Apakah terdapat interaksi antara pendekatan keterampilan proses dan kemandirian siswa terhadap hasil belajar biologi siswa di SMA Negeri 2 Padangsidimpuan?

4. Apakah ada pengaruh pendekatan keterampilan proses terhadap aktivitas belajar siswa di SMA Negeri 2 Padangsidimpuan?

5. Apakah ada pengaruh kemandirian siswa terhadap aktivitas belajar siswa di SMA Negeri 2 Padangsidimpuan?

(21)

9

1.5. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Untuk mengetahui pengaruh pendekatan keterampilan proses terhadap hasil belajar biologi di SMA Negeri 2 Padangsidimpuan.

2. Untuk mengetahui pengaruh tingkat kemandirian terhadap hasil belajar siswa di SMA Negeri 2 Padangsidimpuan.

3. Untuk mengetahui interaksi antara pendekatan keterampilan proses dan kemandirian siswa terhadap hasil belajar biologi siswa di SMA Negeri 2 Padangsidimpuan.

4. Untuk mengetahui pengaruh pendekatan keterampilan proses terhadap aktivitas belajar siswa di SMA Negeri 2 Padangsidimpuan.

5. Untuk mengetahui pengaruh kemandirian siswa terhadap aktivitas belajar siswa di SMA Negeri 2 Padangsidimpuan.

(22)

10

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini, diharapkan akan memberi manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai bahan literatur atau referensi yang dapat digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai penggunaan pendekatan pembelajaran keterampilan proses terhadap hasil belajar biologi siswa.

b. Sumbangan pemikiran bagi guru, pengola, pengembang, dan lembaga-lembaga pendidikan dalam memahami dinamika dan karakteristik siswa. c. Sebagai bahan pertimbangan, landasan empiris maupun kerangka acuan

bagi peneliti pendidikan yang berkaitan dengan penelitian ini. 2. Manfaat Praktis

a. Memberi inovasi dalam dunia pendidikan khususnya dalam pemilihan pendekatan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran biologi.

b. Memberi motivasi kepada guru khususnya guru biologi untuk mengembangkan pendekatan pembelajaran keterampilan proses.

(23)

87

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah diuraikan pada bab VI, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada pengaruh pendekatan keterampilan proses terhadap hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan dengan di SMA Negeri 2 Padangsidimpuan.

2. Ada pengaruh kemandirian siswa terhadap hasil belajar biologi di SMA Negeri 2 Padangsidimpuan.

3. Terdapat interaksi antara pendekatan keterampilan proses dan terhadap hasil belajar biologi siswa di SMA Negeri 2 Padangsidimpuan.

4. Ada pengaruh pendekatan pembelajaran keterampilan terhadap aktivitas belajar siswa di SMA Negeri 2 Padangsidimpuan.

5. Ada pengaruh pendekatan keterampilan proses terhadap aktivitas belajar siswa di SMA Negeri 2 Padangsidimpuan.

(24)

88

5.2. Implikasi

Hasil pengujian hipotesis memberikan kesimpulan bahwa penggunaan pendekatan pembelajaran keterampilan proses terbimbing pada hasil belajar biologi siswa memberikan pengaruh yang signifikan dibandingkan dengan penggunaan pembelajaran keterampilan proses kreatif. Hasil belajar siswa yang dibelajarkan pembelajaran keterampilan proses terbimbing lebih baik dibandingkan dengan pendekatan pembelajaran keterampilan proses kreatif. Hal ini disebabkan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran keterampilan proses terbimbing, maka materi biologi khususnya pokok bahasan pencemaran lingkungan yang bersifat abstrak sehingga sulit dipahami oleh siswa misalnya bagaimana faktor-faktor penyebab pencemaran yang dapat merusak kehidupan manusia lebih kongkrit pokok bahasan pencemaran lingkungan dapat dipahami siswa.

Hasil belajar siswa yang memiliki kemandirian tinggi lebih baik jika dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang memiliki kemandirian rendah. Hal ini dikarenakan kemandirian merupakan suatu tolak ukur tingkat kemandirian diri seseorang sangat menentukan prestasi dimanapun ia berada.

(25)

89

percobaan berlangsung dan peranan guru yang kurang tepat dalam menjelaskan setiap tahapan dalam percobaan.

Aktivitas siswa yang memiliki kemandirian tinggi lebih baik jika dibandingkan dengan aktivitas siswa yang memiliki kemandirian rendah. Hal ini mengungkapkan bahwa rasa kemandirian diri seseorang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Siswa yang memiliki kemandirian tinggi lebih mampu dan yakin berdasarkan pengalaman dan pengetahuannya dalam melakukan setiap kegiatan dalam percobaan, berbeda halnya dengan siswa yang memiliki kemandirian rendah mereka merasa ragu-ragu dan takut salah dalam mengerjakan setiap tahapan percobaan.

Hasil belajar memiliki hubungan interaksi dengan pendekatan pembelajaran keterampilan proses dan kemandirian. Hal ini dikarenakan mata pelajaran biologi sangat tepat apabila dibelajarkan dengan pendekatan pembelajaran keterampilan proses, karena mata pelajaran biologi memfokuskan pembahasan pada masalah-masalah biologi di alam sekitar melalui proses dan sikap ilmiah, siswa juga dituntut untuk menemukan sendiri setiap permasalahan yang diberikan oleh guru, sehingga siswa lebih mampu menguasai konsep dan pemahaman dalam belajar. Selain pendekatan pembelajaran yang tepat kemandirian yang tinggi juga sangat mempengaruhi hasil belajar siswa, maka dari itu siswa yang memiliki percaya diri tinggi lebih baik menguasai konsep dan pemahaman.

(26)

90

adalah model pembelajaran yang mengintegrasikan aktivitas ke dalam sistem penyajian materi secara terpadu. Mata pelajaran biologi merupakan pelajaran yang sangat tepat apabila dibelajarkan dengan pendekatan pembelajaran keterampilan proses, karena mata pelajaran biologi lebih menekankan pada aktivitas siswa menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep, teori dan sikap ilmiah di pihak siswa yang dapat berpengaruh positif terhadap kualitas maupun produk pendidikan. Selain penggunaan pendekatan pembelajaran yang tepat kemandirian tinggi juga menentukan hasil karya seseorang. Kemandirian yang rendah merupakan penghambat seseorang untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya, sebaliknya bila seseorang mempunyai kemandirian yang tinggi, maka orang tersebut akan dapat lebih mampu mengelola diri dalam berbagai aktivitas dan keterampilannya.

5.3. Saran

(27)

91

(28)

96

DAFTAR PUSTAKA

Adawiyah, R. 2011. Pengembangan Model Konseling Behaviour dengan Teknik Modeling untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa SMPN 4 Wanasari Brebes. Jurnal Bimbingan Konseling. 16 (1), 74-88.

Afolabi and Akinbobola. 2010. Analysis of Science Process Skills in West African Senior Secondary School Certificate Physics Practical Examinations in Nigeria. American-Eurasian Journal of Scientific Research 5 (4): 234-240.

Akinoglu, O. 2008. Assesment og the Process Skill Project Implementation process in Science Education Upon Student’s Points Views, International Journal of Intruction. Vol 1, No. 2. Marmara Unyversity.

Anonim Daftar Kumpulan Nilai. (2010/2011). SMA Negeri 2 Padangsidimpuan. Arikunto, S. (2012). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta.

Azwar, S. 2006. Pengukuran Sikap Manusia, Edisi Ke 2 Jogjakarta: Pustaka Pelajar.

Baharuddin, H., dan, Nur, E., (2008), Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar- Ruzz Media.

Banathy Bela H. 1988. Intructional Systems. Terjemahan Suhardjo D, Solo: Sebelas Maret University Perss.

Beyer, Barry K. 1991. Teaching Thinking Skill: A Handbook for Elementary School Teacher. New York, USA: Allyn & Bacon.

Bieron, Joseph F & Frank J, Dinan. Case Studies Across a Science Curriculum. Available from: Curriculum. Htm (cited 2000 March 12).

Dahar, R.W. (1991). Kesiapan Guru Mengajar Sains di Sekolah Dasar Ditinjau Dari Segi Pengembangan Keterampilan Proses Sains. Bandung: Disertasi, FPS IKIP Bandung.

Depdiknas. 2007. Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP), Jakarta: Depdiknas.

(29)

97

Egine anh Hilal. 2008. The Effect of Scientific Process Skill Educatioon on Students’ Scientific Creativity, Science Attitudes and Achhievements. Journal of Forum on Science Learning and Teaching. Vol.9 Issue 1.

Hamalik, O. 2004. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Penerbit Bumi Aksara.

Hartono, B. 2003. Melatih Anak Percaya Diri. Jakarta: Puspa Swara.

Harlen, W. 2000. Purpose and Procedurs for Assessing Science Process Skills. Assessment in Education, 6 (1). 129-140.

Herron, M.D. 1972. The nature of process skill. School Review, 79(2), 171-212. (online article). http://edweb.edu./-wip/four_levels.htm.htm) diakses tanggal 8 Juli 2012.

Herprawati. 2006. Hubungan Antara Penerimaan Teman Kelompok Teman Sebaya dengan Kemandirian Siswa Kelas XI IPS SMA 5 Bekasi. Tesis, Jakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Islam As-Syafi’iyah.

Haryono. 2006. Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Keterampilan Proses Sains. Jurnal Pendidikan Dasar. 7 (1). 1-13.

Holstein, H. (1984). Cshuler lerner selbstanding: Situationen selbtandigen lernen in schulunterricht. Munchean: Ehrenwirth Verlag Gmbh & Co. KG. Muchen. (terjemahan: Tjun Surjaman (Ed). Murid belajar Mandiri. Bandung: Remaja Karya.

Indrawati. (2008). Keterampilan Proses Sains (Tinjauan Kritis dari Teori ke Praktis). Bandung: P3GIPA Depdiknas.

Istiana. 2009. Pengaruh Metode Pemberian Tugas dan Kemandirian Terhadap Hasil Belajar Psikologi Pendidikan Fakultas Psikologi UMA. Tesis. Medan PPS-UNIMED.

Johnson, E. B. 2009. Contextual Teaching and Learning. Mizan Media Utama: Bandung. (Diterbitkan oleh: Ibnu Setiawan).

Kunandar. 2009. Langkah Muda Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

(30)

98

Long, H.B. (1988). Self-directed learning reconsidered. In H.B.Long & Associentes, self directed learning: Aplication and Theory, Athens, GA: Adult education department, the universyti of Georgia.

Merril, David, M. (2009). Intructional Design Theory. New Jersey: Education Tecnology Publication Inc.

Paidi. 2009. Peningkatan Scientific Skill Siswa Melalui Implementasi Metode Guided Keterampilan Proses Sains Pada Pembelajaran Biologi di SMA 1 Sileman. Jurnal Penelitian FMIPA. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.

Rahayu, E. H. Susanto, dan D, Yulianti. 2011. Pembelajaran Sains dengan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemandirian Siswa. Jurnal Pendidikan Indonesia. Jurusan Biologi. Fakultas FMIPA. Universitas Negeri Semarang. Semarang.

Romizoski. A. J. 1981. Designing Intructional System Decision Making In Course Planning And Curriculum Desaign. New York: Nicolas.

Rustaman. N. Y. 2005. Perkembangan Penelitian Pembelajaran Keterampilan Proses dalam Pemdidikan Sains. Makalah Seminar Nasional II. FMIPA. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Sagala. S. 2007. Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alphabeta.

Sardiman. A. M. 2007. Interaksi dan Mitivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Semiawan, C. R. (1992). Pendekatan Keterampilan Proses Terbimbing. Bandung: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Semiawan, C. R. (2009). Pendekatan Keterampilan Prose bagaimana mengaktifkan siswa dalam Belajar”. Jakarta: Gramedia.

Sihombing, JSL. (2005). Pengaruh Strategi Pembelajaran Pendekatan Keterampilan Proses dan Minat Blajar Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa

SMAN 1 Sumbul”. Tesis , Medan: PPS UNIMED.

Sinurat, S. B. (2008). “Pengaruh Strategi Pembelajaran Keterampilan Proses dan Minat Baca Terhadap Hasil Belajar IPA SD”. Tesis. Medan: PPS UNIMED.

(31)

99

Sudjana. (2002). Metode Statistik. Bandung: Tarsito.

Sulistyoweni. (1996). Model Pembelajaran untuk Kemandirian Mahasiswa, disertasi. Jakarta: PPS IKIP Jakarta.

Surya. M. 2007. Hubungan Antara Kemandirian dengan Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Ilmu Pendidikan. Vol 3. No. 46.

Sutrisno. 2008. Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Keterampilan Proses dan Motivasi Belajar Biologi Siswa Dharmawangsa. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Meda.

Susilo. C. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Sarana Pengembangan Konfensionalisme Guru. Malang. Bayu Media Publishing.

Winaputra, U.S. (2006). Strategi Belajar Mengajar IPA Modul 1-9. Jakarta: Dekdikbud.

Winkel, W.S. (1991). Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.

Gambar

Tabel 2.2.
Gambar 2.1.  Model Pembelajaran Banarthy Berbasis Keterampilan  Proses Sains  ........................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi perekonomian yang membaik dan tingkat inflasi yang jauh lebih rendah pada kuartal pertama I 2017 (y-o-y) diperkirakan dapat mendorong tercapainya target penurunan

 Dalam welfare state, hak kepemilikan diserahkan kepada swasta sepanjang hal tersebut memberikan insentif ekonomi bagi pelakunya dan tidak merugikan secara sosial,

Buton Utara surat izin belajar/pernyataan mengikuti studi lanjut 365 15201002710242 DARWIS SDN 5 Wakorumba Utara Kab... Peserta Nama Peserta

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka di dapat rumusan masalah yaitu, “Bagaimana menerapkan aplikasi data mining penjualan motor

Berdasarkan data dari BPS (2016) dapat diketahui bahwa jumlah penduduk yang berada di Provinsi Kalimantan Barat terus meningkat selama tahun penelitian yang

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa modal sendiri, berpengaruh signifikan dan modal pinjaman tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat rentabilitas

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Yang

Ketidaksesuaian yang terjadi pada hasil diagnosa dokter dan sistem disebabkan oleh perhitungan nilai CF suatu gejala dapat mempengaruhi lebih dari satu penyakit, yang