• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukacita dan Kehilangan Pada Orang Toraja dalam Ritual Ma’nenek: Suatu Analisis Psikologi Indigenous T2 832013008 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukacita dan Kehilangan Pada Orang Toraja dalam Ritual Ma’nenek: Suatu Analisis Psikologi Indigenous T2 832013008 BAB IV"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

83 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai deskripsi lokasi penelitian, yaitu FBS UKSW, Salatiga, karakteristik responden, hasil uji validitas dan reliabilitas alat ukur, hasil pengukuran variabel, uji statistik (korelasi berganda, ANOVA, dan uji daya beda (t-test)), dan pembahasan hasil penelitian.

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) UKSW merupakan salah satu fakultas di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang bergerak dalam bidang kebahasaan, baik pendidikan maupun sastra murni. Saat ini terdapat 2 program studi di FBS, yaitu program Pendidikan Bahasa Inggris dan Sastra Inggris. Awalnya, FBS hanya memiliki 1 program studi yaitu Pendidikan Bahasa Inggris, namun pada pertengahan tahun 2011, FBS meresmikan Sastra Inggris sebagai program studi baru di FBS.

4.2 Karakteristik Responden

Karakteristik responden penelitian ini adalah mahasiswa FBS UKSW yang mengambil matakuliah Public Speaking dari angkatan 2013. Responden penelitian berjumlah 104 mahasiswa

Public Speaking, terdiri dari 65 mahasiswa perempuan dan 39 mahasiswa laki-laki.

(2)

84

Tabel 4.1

Data Interval IPK Responden

Interval IPK Laki-laki Perempuan Frekuensi 3,46 – 3,95 8 (7,7 %) 7 (6,7 %) 15 (14,4 %) 2,96 – 3,45 5 (4,8 %) 14 (13,46 %) 19 (18,26%) 2,46 – 2,95 8(7,7 %) 15 (14,4 %) 23 (22,1 %) 1,96 – 2,45 18 (17,3 %) 29 (27,9 %) 47 (45,2 %)

1,46 – 1,95 - - -

Total 39 (37,5 %) 65 (62,5 %) 104 (100 %)

Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa dari 104 responden dalam penelitian ini didominasi oleh perempuan (62,5%) dengan rentang IPK 1,96 – 2,45.

4.3 Prosedur Penelitian 4.3.1 Pengambilan Data Awal

(3)

85 4.3.2 Persiapan Penelitian

Setelah mendapat ijin dari pihak-pihak yang bersangkutan, penulis mengurus persyaratan administrasi berupa ijin penelitian dari program Pasca Sarjana Magister Sains Psikologi dan menyiapkan instrumen yang akan digunakan dalam penelitian dan melakukan piloting kepada 46 mahasiswa.

4.3.3 Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan penulis pada bulan Maret 2015, tepat 30 menit sebelum kelas berakhir. Skala Psikologi Communication Apprehension, Self Efficacy, dan Motivasi Berprestasi dibagikan kepada 112 mahasiswa, namun yang memenuhi syarat untuk diolah dalam penelitian hanya 104 buah saja.

4.4 Seleksi Aitem dan Reliabilitas 4.4.1 Seleksi Aitem

Seleksi Aitem dilakukan dengan bantuan SPSS for windows versi 16.0 Pengujian validitas alat ukur dilakukan dengan menggunakan teknik corrected item-total correlation

untuk setiap aitem. Dasar pengambilan keputusan aitem valid harus lebih sama dengan nilai Chronbach alpha 0.30 (Azwar, 2012).

4.4.2 Uji Reliabilitas

4.4.2.1 Skala Communication Apprehension (CA)

(4)

86

proses uji coba maka didapatkan koefisien reliabilitas sebesar 0,933 dengan jumlah responden 46 dan jumlah aitem 28.

Setelah aitem yang gugur dihilangkan, dalam penelitian didapatkan nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,933 dengan jumlah responden 104 orang dan jumlah aitem sebanyak 22 aitem. Hasil seleksi item melalui corrected item-total correlation

diketahui bahwa dari 22 item yang tersisa, semuanya memiliki koefisien daya diskriminasi ≥ 0,30 dengan rentang nilai bergerak dari 0,363 s/d 0,872.

4.4.2.2 Skala FLL Self Efficacy

Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16.0. Berdasarkan hasil perhitungan seleksi aitem pada proses uji coba maka didapatkan koefisien reliabilitas sebesar 0,911 dengan jumlah responden 46 dan jumlah aitem 30.

Setelah aitem yang gugur dihilangkan, dalam penelitian didapatkan nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,911 dengan jumlah responden 104 orang dan jumlah aitem sebanyak 25 aitem. Hasil seleksi item melalui corrected item-total correlation

diketahui bahwa dari 25 aitem yang tersisa, semuanya memiliki koefisien daya diskriminasi ≥ 0,30 dengan rentang nilai bergerak dari 0,304 s/d 0,839.

4.4.2.3 Skala Motivasi Berprestasi

(5)

87 proses uji coba maka didapatkan koefisien reliabilitas sebesar 0,910 dengan jumlah responden 46 dan jumlah aitem 36.

Setelah aitem yang gugur dihilangkan, dalam penelitian didapatkan nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,918 dengan jumlah responden 104 orang dan jumlah aitem sebanyak 30 aitem. Hasil seleksi item melalui corrected item-total correlation

diketahui bahwa dari 30 aitem yang tersisa, semuanya memiliki koefisien daya diskriminasi ≥ 0,30 dengan rentang nilai bergerak dari 0.31 s/d 0.756.

4.5 Deskripsi Hasil Pengukuran Variabel Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data tentang variabel Communication Apprehension, FLL Self Efficacy, dan Motivasi Berprestasi. Agar mudah dipahami dan dimengerti, maka data yang diperoleh dari hasil penelitian ini dideskripsikan dalam bentuk tabulasi yaitu penyajian data yang sudah diklasifikasikan atau dikategorikan ke dalam bentuk tabel sehingga dapat memberikan gambaran deskriptif tentang

Communication Apprehension, FLL Self Efficacy, dan Motivasi Berprestasi.

4.5.1 Variabel Communication Apprehension (CA)

(6)

88

Jumlah aitem yang digunakan untuk mengukur variabel

CA adalah 22 aitem valid dengan skor empiris diperoleh bergerak dari yang terkecil 45 sampai dengan yang terbesar 94.

Gambaran tinggi rendahnya Communication Apprehension

mahasiswaFBS UKSW dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2

Deskripsi Pengukuran Variabel Communication Apprehension (CA)

Kategori Interval Partisipan

Frekuensi %

Sangat Tinggi 85 ≤ x ≤ 94 35 33,65

Tinggi 75 ≤ x ≤ 84 24 23,08

Sedang 65 ≤ x ≤ 74 14 13,46

Rendah 55 ≤ x ≤ 64 24 23,08

Sangat Rendah 45 ≤ x ≤ 54 7 6,73

Mean =74,88 Min = 45 Max = 94

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, dapat dilihat bahwa 33,65% responden menilai bahwa CA di FBS UKSW berada pada kategori sangat tinggi, dengan nilai rata-rata skor CA sebesar 74,88. Dengan demikian dapat disimpulkan mahasiswa FBS UKSW memiliki CA yang tinggi dalam kelas Public Speaking.

4.5.2 Variabel FLLSelf Efficacy

(7)

89 Jumlah aitem yang digunakan untuk mengukur variabel

FLL Self Efficacy adalah 25 aitem valid dengan skor empiris diperoleh bergerak dari yang terkecil 56 sampai dengan yang terbesar 105.

Gambaran tinggi rendahnya FLL Self Efficacy mahasiswa FBS UKSW dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3

Deskripsi Pengukuran Variabel Self Efficacy

Kategori Interval Partisipan

Frekuensi %

Sangat Tinggi 96 ≤ x ≤ 105 46 44,23

Tinggi 86 ≤ x ≤ 95 25 24,04

Sedang 76 ≤ x ≤ 85 10 9,62

Rendah 66 ≤ x ≤ 75 11 10,58

Sangat Rendah 56 ≤ x ≤ 65 12 11,54 Mean = 88,38 Min = 55 Max= 105 100.00

Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, dapat dilihat bahwa 44,23% responden menilai bahwa FLL SE di FBS UKSW berada pada kategori tinggi, dengan nilai rata-rata skor FLLSE sebesar 88,38. Dengan demikian dapat disimpulkan mahasiswa FBS UKSW memiliki FLLSE tinggi di kelas Public Speaking.

4.5.3 Variabel Motivasi Berprestasi

(8)

90

tinggi rendahnya variabel Motivasi Berprestasi, digunakan 5 kategori yakni: sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi.

Jumlah aitem yang digunakan untuk mengukur variabel Motivasi Berprestasi adalah 30 aitem valid dengan skor empiris diperoleh bergerak dari yang terkecil 70 sampai dengan yang terbesar 134.

Gambaran tinggi rendahnya Motivasi BerprestasimahasiswaFBS UKSW dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4

Deskripsi Pengukuran Variabel Motivasi Berprestasi

Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, dapat dilihat bahwa 41,35% responden menilai bahwa Motivasi Berprestasi mahasiswa FBS UKSW yang mengambil matakuliah Public Speaking berada pada kategori tinggi, dengan nilai rata-rata skor MB sebesar 111,62 Dengan demikian dapat disimpulkan mahasiswa di kelas Public Speaking UKSW memiliki MB yang positif dalam tingkat rata-rata tinggi dalam mengikuti mata kuliah Public Speaking.

Kategori Interval Partisipan

Frekuensi %

Sangat Tinggi 122 ≤ x ≤ 134 34 32,69

Tinggi 109 ≤ x ≤ 121 43 41,35

Sedang 96 ≤ x ≤ 108 19 18,27

Rendah 83 ≤ x ≤ 95 5 4,81

Sangat Rendah 70 ≤ x ≤ 82 3 2,88

(9)

91 4.6Hasil uji Statistik

Hasil uji statistik penelitian dapat diketahui dengan pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan SPSS windows versi 16.0

4.6.1 Uji Normalitas Korelasi Multivariat

Untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi skor dalam setiap variabel, maka dilakukanlah uji normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan memakai bantuan SPSS versi 16. Suatu populasi dapat dikatakan normal apabila nilai-p pada uji Kolmogorov Smirnov lebih besar dari 0,05. Uji normalitas data penelitian dapat dilihat dalam Tabel 4.5

Tabel 4.5

Uji Kolmogorov-Smirnov Contoh Tunggal

Residual untuk CA

N 104

Parameter Normala,b Rerata ,0000000

Simpangan

Baku

9,62120977

Perbedaan Paling Ekstrims Absolut 0,112

Positif 0,056

Negatif -0,112

Kolmogorov-Smirnov Z 1,145

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,145

(10)

92

Berdasarkan tabel 4.5 tersebut dapat diketahui bahwa, berdasarkan uji one sample Kolmogorov Smirnov (K-S), diketahui nilai Kolmogorov Smirnov adalah 1,145 dan signifikan pada 0,145. Oleh karena nilai signifikansi variabel

Communication Apprehension 0,145 (p>0,05), maka dapat disimpulkan bahwa data residual terdistribusi normal. Dengan demikian, data penelitian ini memenuhi asumsi normalitas, korelasi, dan anova dua arah yang layak digunakan untuk memprediksi Communication Apprehension berdasarkan FLL Self Efficacy dan Motivasi Berprestasi.

4.6.2 Uji Kesetaraan Ragam Galad Acak untuk Analisis Sidik Ragam

Uji levene dalam kesetaraan ragam galad acak digunakan untuk menguji asumsi analisis sidik ragam dimana setiap variabel dependen harus memiliki varian yang sama didalam setiap variabel independen (Ghozali, 2006). Jika terdapat lebih dari satu variabel independen, maka harus ada homogeneity of variance di dalam cell yang dibentuk oleh variabel independen kategorikal. Kriteria pengujian ini yaitu nilai Levene’s test of homogeneity of variance di atas 5% (probabilitas > 0,05). Hasil uji Levene untuk kesetaraan ragam galad acak dalam penelitian ini dapat dilihat dalam Tabel 4.6

Tabel 4.6

Uji Levene Untuk Kesetaraan Ragam Galad Acak

Communication Apprehension

Statistik Levene db1 db2 Sig.

(11)

93 Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai uji Levene dalam penelitian ini adalah 0,061 (p>0,05), maka data tersebut dapat dikatakan memiliki ragam yang sama atau homogen. Dengan demikian, asumsi homogeneity of variance terpenuhi untuk melanjutkan ke uji Two Way ANOVA.

4.7Uji Hipotesis

Hipotesis Pertama: Ada hubungan antara FLL Self Efficacy dan Motivasi Berprestasi dengan CA pada mahasiswa di FBS UKSW.

Untuk menguji hipotesis ini, penulis menggunakan analisis korelasi berganda (multiple correlation). Korelasi ganda merupakan angka yang menunjukan arah kuatnya hubungan antara dua variabel independen secara bersama-sama atau lebih dengan satu variabel dependen (Sugiyono, 2010)

4.7.1 Analisis Korelasi Multivariat

(12)

94

4.7.2 Uji Signifikan Simultan (uji F)

Hasil uji signifikan (uji F) untuk variabel bebas X1 (Self Efficacy) dan X2 (Motivasi Berprestasi) mahasiswa FBS UKSW

Salatiga dapat dilihat dalam Tabel 4.7 Tabel 4.7

Hasil Uji Regresi Berganda Signifikan Nilai F

Daftar Sidik Ragamb

Model Db JK KT F Sig.

1

Regresi 5795,029 2 2897,515 30,694 ,000b Sisa 9534,471 101 94,401

Total 15329,500 103 a. Peubah Gayut: Communication Apprehension

b. Prediktor: (Konstanta), Motivasi Berprestasi, FLL Self Efficacy, Jenis Kelamin

Keterangan: Jnsklm n= Jenis Kelam in; JK= Jum lah Kuadrat ; db=derajat bebas; KT=Kuadrat Tengah.

Dari Tabel 4.7 diketahui bahwa FLL Self Efficacy dan Motivasi Berprestasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Communication Apprehension mahasiswa FBS UKSW. Hal tersebut dapat dilihat dari besarnya nilai F hitung 30,694 dengan tingkat signifikansi 0,000 (p<0,05).

(13)

95 4.7.3 Uji Signifikan Parameter Individual/Parsial (Uji t)

Uji t dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh Self Efficacy dan Motivasi Berprestasi terhadap Communication Apprehension mahasiswa FBS UKSW secara parsial. Hasil uji signifikansi parsial (uji t) dapat dilihat dalam Tabel 4.8

Tabel 4.8

Hasil Uji Berganda Signifikansi Nilai t

Koefisiena

Model Koefisien Tak

Terbakukan

Koefisien Terbakukan

t Sig.

B Kesalahan Baku

Beta

1

(Konstanta) 16,181 7,655 2,114 ,037

FLL Self Efficacy ,388 ,069 ,456 5,610 ,000 Motivasi Berprestasi ,235 ,062 ,310 3,809 ,000 a. Peubah Gayut: Communication Apprehension

Berdasarkan Tabel 4.8 tersebut dapat dilihat bahwa FLL Self Efficacy dan Motivasi Berprestasi berpengaruh secara parsial terhadap Communication Apprehension mahasiswa FBS UKSW. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai t hitung FLL Self Efficacy

sebesar 5,610 dengan nilai signifikansi 0,000 (p<0,05) serta nilai t hitung Motivasi Berprestasi sebesar 3,809 dengan signifikansi 0,000 (p<0,05).

Berdasarkan tabel di atas, variabel FLL Self Efficacay

(14)

96

Motivasi Berprestasi memiliki pengaruh terhadap

Communication Apprehension.

4.7.4 Koefisien Determinasi (R Kuadrat)

Analisis koefisien determinasi (R kuadrat) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi dari variabel FLL Self Efficacy dan juga Motivasi Berprestasi secara simultan terhadap Communication Apprehension mahasiswa FBS UKSW Salatiga. Nilai koefisien determinasi (R kuadrat) dapat dilihat dalam Tabel 4.9

Tabel 4.9

Hasil koefisien Determinasi Ringkasan Model

Model Summary

Model R R Kuadrat R Kuadrat

Terkorelasi

Kesalahan

Taksiran

1 ,615a ,378 ,366 9,71600

Berdasarkan Tabel 4.9 diatas dapat tampak nilai koefisien korelasi (R) adalah 0,615 dengan nilai signifikansi 0,000 (p<0,05) yang menujukkan adanya korelasi positif antara FLL Self Efficacy

(X1) dan Motivasi Berprestasi (X2) dengan Communication Apprehension (Y). Selain itu, diperoleh angka R square (R2) adalah 0,378. Hal ini berarti 37,8% variasi dari Communication Apprehension bisa dijelaskan oleh variasi dari FLL Self Efficacy

(X1) dan Motivasi Berprestasi (X2), sedangkan sisanya 62,2%

(15)

97 4.7.5 Uji Pengaruh Antar Subjek

Hipotesis kedua: Ada pengaruh interaksi FLL Self Efficacy dan jenis kelamin terhadap Communication Apprehension mahasiswa di FBS UKSW.

Hasil ada atau tidaknya pengaruh interaksi FLL SE dapat dilihat dalam tabel 4.10

Tabel 4.10

Analisis Sidik Ragam Interaksi FLL Self Efficacy dan Motivasi Berprestasi terhadap Communication Apprehension

Peubah Gayut: Communication Apprehension

Sumber Ragam Db JK KT F Sig.

Model Koreksi 8895,100a 34 261,621 2,806 ,000

Intercept 195001,634 1 195001,634 2091,122 ,000

SE 2276,262 4 569,065 6,102 ,000

MB 975,046 4 243,761 2,614 ,043

Jnsklmn 11,798 1 11,798 ,127 ,723

SE * MB 928,896 16 61,926 ,664 ,810

SE * jnsklmn 277,157 4 69,289 ,743 ,566

MB * jnsklmn 455,514 4 113,878 1,221 ,310

SE * MB * jnsklmn 743,924 2 371,962 3,989 ,023

Kesalahan 6434,400 69 93,252

Total 596436,000 104

Total Koreksi 15329,500 103

a. R Kuadrat = ,580 (Penyesuaian Kuadrat= ,373)

Berdasarkan Tabel 4.10 terlihat bahwa tidak ada interaksi antara FLL Self Efficacy dan jenis kelamin terhadap

(16)

98

Hipotesis ketiga: Ada interaksi Motivasi Berprestasi dan jenis kelamin terhadap Communication Apprehension.

Hasil ada tidaknya interaksi bisa dilihat pada Tabel 4.10.

Berdasarkan Tabel 4.10 terlihat bahwa tidak ada interaksi antara Motivasi Berprestasi dan jenis kelamin terhadap

Communication Apprehension (0,310 p > 0,05)

4.7.6 Sumbangan Efektif

Sumbangan efektif digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan efektif dari masing-masing variabel bebas. Untuk mengetahui sumbangan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

SE X = nilai β x koefisien korelasi X Yx 100% SE X = nilai β x koefisien korelasi X Yx 100%

(17)

99 Tabel 4.11

Sumbangan Peubah FLL Self Efficacy dan Motivasi Berprestasi terhadap Communication Apprehension

Peubah Koefisien

terbakukan

Koefisien Korelasi X dan Y

Sumbangan Efektif

FLL Self Efficacy 0,456 0,537 24,48%

Motivasi Berprestasi 0,310 0,429 13,30%

Total 37,78%

Tabel tersebut menunjukkan bahwa FLL Self Efficacy

memberikan pengaruh signifikan sebesar 24,48% ( = 0,456 dengan koefisien korelasi 0,537) sedangkan Motivasi Berprestasi memberikan pengaruh signifikan sebesar 13,30% ( = 0,310 dengan koefisien korelasi 0,429). Hasil ini menunjukkan bahwa sumbangan variabel FLL Self Efficacy lebih besar terhadap

Communication Apprehension dibandingkan pengaruh Motivasi Berprestasi terhadap Communication Apprehension. Total sumbangan efektif dari kedua peubah bebas yaitu FLL Self Efficacy dan Motivasi Berprestasi adalah 37,78%. Dengan demikian total sumbangan efektif dari peubah bebas lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini adalah sebesar 62,22%.

4.7.7 Uji Beda t-tes

Hipotesis 4: Ada perbedaan signifikan Communication Apprehension ditinjau dari jenis kelamin.

(18)

100

mendiskripsikan atau menggambarkan keseluruhan data

Communication Apprehension yang telah terkumpul sebagaimana adanya.

Tabel 4.12

Statistik Deskriptif Data Communication Apprehension Pada Jenis Kelamin

Group Statistics

Jnsklmn N Rataan SimpanganBaku

Kesalahan Baku Taksiran Communication

Apprehension

1=laki-laki 39 75.74 11.175 1.789 2= perempuan 65 74.15 12.822 1.590

Tabel 4.13

Hasil Signifikansi Uji Perbedaan Communication Apprehension

Uji Levene Untuk Kesetaraan Varian

Uji t untuk kesetaraan rataan

F Sig. t db Sig.

(2-tailed)

Communication Apprehension

Diasumsikan varian

sama 2.327 .130 .642 102 .523

Diasumsikan varian

berbeda .664 88.834 .508

Hasil uji contoh independen menunjukkan t = 0,642< 1,983 atau (p> 0,05) dengan signifikansi sebesar 0,523 > 0,05. Artinya tidak ada perbedaan Communication Apprehension

ditinjau dari jenis kelamin, H1 ditolak. Hal ini dapat dilihat

(19)

101 Tabel 4.14

Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis

Pernyataan Keputusan

H1 Ada pengaruh signifikan antara FLL Self Efficacy dan Motivasi Berprestasi terhadap Communication Apprehension

Ha diterima

H2 Tidak ada interaksi antara FLL Self Efficacy dengan jenis kelamin terhadap

Communication Apprehension

Ha ditolak

H3 Tidak ada interaksi antara Motivasi

Berprestasi dan jenis kelamin terhadap

Communication Apprehension

Ha ditolak

H4 Tidak Ada perbedaan signifikan Communication Apprehension ditinjau dari Jenis Kelamin

(20)

102

4.8Pembahasan

Berdasarkan hasil analisa data dengan menggunakan uji korelasi berganda, uji anova dua arah dan independen sampel t-test, maka pembahasan diurutkan sesuai hipotesis penelitian sebagai berikut:

a. Hipotesis Pertama: Ada Hubungan FLL Self Efficacy

dan Motivasi Berprestasi dengan Communication Apprehension

Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh koefisien korelasi berganda sebesar R= 0,615 dengan nilai signifikan 0,000 (p<0,05). Artinya, ada hubungan positif dan signifikan antara

FLL Self Efficacy dan Motivasi Berprestasi dengan

Communication Apprehension. Demikian juga ditemukan hasil koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,378 yang menggambarkan bahwa sumbangan pengaruh FLL Self Efficacy

dan Motivasi Berprestasi terhadap Communication Apprehension

sebesar 37,8 % sedangkan sisanya 62,2 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif dan signifikan secara simultan antara FLL Self Efficacy dan Motivasi Berprestasi dengan Communication Apprehension. Hasil temuan ini mengindikasikan bahwa;

(21)

103 yang dimiliki tinggi, disertai dengan keinginan untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi, Sehingga CA tetap tinggi. Hasil temuan ini secara empirik mendapat dukungan dari penelitian sebelumnya diantaranya adalah; Indi (2009) dan Azar (2013) yang memperlihatkan bahwa Self Efficacy dan Motivasi Berprestasi memiliki hubungan secara simultan dengan

Communication Apprehension. Dengan demikian,

Communication Apprehension akan tetap eksis pada posisinya apabila pihak-pihak yang bersangkutan tidak mempertimbangkan faktor-faktor lain, seperti faktor eksternal yang diuraikan oleh Miller (2002).

Kedua, ada kemungkinan bahwa sebagian besar mahasiswa merasa mempunyai keyakinan, namun sebenarnya

(22)

104

b. Hipotesis Kedua: Ada interaksi antara FLL Self efficacy

dan Jenis Kelamin dengan Communication Apprehension

Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai F = 0,743 dan nilai signifikansi sebesar 0,566 (p> 0,05). Hal ini berarti, tidak ada pengaruh interaksi antara FLL Self Efficacy dan Jenis Kelamin terhadap Communicaction Apprehension mahasiswa di kelas Public Speaking. Temuan ini mengindikasikan bahwa;

Pertama, pada dasarnya, mahasiswa di kelas Public Speaking, baik laki-laki maupun perempuan, memiliki pandangan yang sama, dan menganggap bahwa FLL Self Efficacy mereka hampir sebagian besar sama. Hasil temuan ini didukung oleh hasil penelitian dari Cubukcu (2008) yang menyatakan bahwa baik mahasiswa lai-laki maupun perempuan memiliki tingkat Self Efficacy yang sama. Namun sayangnya, mahasiswa di kelas

Public Speaking tetap memiliki CA yang tinggi. Oleh sebab itu, penting bagi mahasiswa untuk melakukan hal lain yang positif, yang bisa digunakan dalam menurunkan tingkat CA.

c. Hipotesis Ketiga: Tidak ada interaksi antara Motivasi Berprestasi dan Jenis Kelamin dengan Communication Apprehension

(23)

105 Pertama, pada umumnya, mahasiswa laki-laki dan perempuan memiliki Motivasi Berprestasi yang sama, sehingga ada usaha yang selalu dilakukan untuk mendapatkan prestasi yang bagus. Hasil temuan ini didukung oleh hasil penelitian dari Abdullahi (2000), Bakar (2010), dan Ray (1993) yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh interaksi Motivasi Berprestasi dan Jenis Kelamin terhadap Communication Apprehension.

d. Hipotesis Keempat: Tidak ada perbedaan

Communication Apprehension ditinjau dari Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil uji statistik, diketahui bahwa nilai t-hitung adalah 0,642, dan nilai t-tabel adalah 1,983. karena nilai t-hitungt-tabel (0,642 ≤ 1,983), maka dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan Communication Apprehension antara laki-laki dan perempuan. Selain itu, diketahui bahwa nilai Fhitung

sebesar 0,127 dengan nilai signifikansi 0,723 (p> 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan Communication Apprehension mahasiswa di kelas Public Speaking UKSW ditinjau dari jenis kelamin. Hal ini mengindikasikan bahwa;

(24)

106

Gambar

Tabel 4.1 Data Interval IPK Responden
Tabel 4.5 Uji Kolmogorov-Smirnov Contoh Tunggal
Tabel 4.6 Uji Levene Untuk Kesetaraan Ragam Galad Acak
Tabel 4.7 Hasil Uji Regresi Berganda Signifikan Nilai F
+7

Referensi

Dokumen terkait

Digital Repository Universitas Jember Digital Repository Universitas Jember... Digital Repository Universitas Jember Digital Repository

gagal apabila ”huruf a peserta yang lulus kualifikasi pada proses prakualifikasi kurang dari 5.. (lima) untuk selek si umum atau kurang dari 3 (tiga) untuk

Comparison of the various types of the Fe-catalyst (Co, Al, and Zeolite) leads to the conclusion that Co-catalyst is suitable for producing multi wall carbon nanotubes

Gambar 4.10 Pengaruh waktu esterifikasi terhadap densitas crude. fruktosa

seleksi gagal apabila peserta yang lulus kualifiksi pada proses prakualifikasi kurang dari 5 (lima) untuk seleksi umum atau kurang dari 3 (tiga) untuk seleksi

• Nira batang sorgum merupakan bahan baku bioetanol yang dipilih pada pra perancangan pabrik ini karena yield yang tinggi, pertimbangan ekonomi, ketersediaan, dan

PT Maris Sustainable Indonesia,, part of Maris Group, is one of the technology provider companies. that is working closely with scientists

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul: “ Analisis Kesehatan Keuangan Pemerintah Daerah dalam Mendukung Pelaksanaan.. Otonomi Daerah ”