• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI REVITALISASI GERAKAN PRAMUKA Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Revitalisasi Gerakan Pramuka (Studi Kasus kegiatan Kepramukaan Kelas VII SMP Negeri 1 Trucuk Kabupaten Klaten 2012/2013).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI REVITALISASI GERAKAN PRAMUKA Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Revitalisasi Gerakan Pramuka (Studi Kasus kegiatan Kepramukaan Kelas VII SMP Negeri 1 Trucuk Kabupaten Klaten 2012/2013)."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI REVITALISASI GERAKAN PRAMUKA

(Studi Kasus kegiatan Kepramukaan Kelas VII SMP Negeri 1 Trucuk Kabupaten Klaten 2012/2013)

NASKAH PUBLIKASI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai

derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan

Oleh:

SUPRIHATIN A220090052

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

UNIVERISTAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura Telp (0271) 717417 Fax. 715448 Surakarta 57102

Surat Persetujuan Artikel Pubilikasi Ilmiah

Yang bertanda tangan di bawah ini Pembimbing skripsi/tugas akhir:

Nama : Drs. Suyahman, M.Si., MH

NIK : 442

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi tugas akhir dari mahasiswa:

Nama : SUPRIHATIN

NIM : A. 220090052

Fakultas/Jurusan : FKIP/PPKn

Jenis : PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

MELALUI REVITALISASI GERAKAN

PRAMUKA (Studi Kasus kegiatan

Kepramukaan Kelas VII SMP Negeri 1 Trucuk Kabupaten Klaten 2012/2013)

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dapat dipublikasikan.

Demikian persetujuan ini dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, 13 Juni 2013 Pembimbing

(3)

PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI REVITALISASI GERAKAN PRAMUKA

(Studi Kasus Kegiatan Kepramukaan Kelas VII SMP Negeri 1 Trucuk Kabupaten Klaten 2012/2013)

Suprihatin, A220090052, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013, xvii + 197 Halaman

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah, 1) Untuk medeskripkan apa yang dilakukan untuk merevitalisasi gerakan pramuka, 2) Untuk medeskripkan proses penguatan pendidikan karakter melalui revitalisasi gerakan pramuka di SMP Negeri 1 Trucuk Kabupaten Klaten. 3) Untuk medeskripkan kendala yang dihadapi sekolah dalam revitalisasi gerakan pramuka sebagai penguatan penddikan karakter di SMP Negeri 1 Trucuk Kabupaten Klaten. Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan mengkaji informasi tentang penguatan pendidikan karakter melalui revitalisasi gerakan pramuka siswa SMP Negeri 1 Trucuk, Kabupaten Klaten.

Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode studi kasus, yang diharapkan mampu mengungkapkan dan memahami kenyataan-kenyataan yang terjadi secara intesif dan mendalam yang berkenaan dengan fenomena di atas. Teknik pengumpulan data dan informasi dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.

Hasil penelitian ini menujukan bahwa: 1) Model yang diterapkan untuk merevitalisasi kegiatan kepramukaan yaitu memantapkan penerapan metode kepramukaan. Meliputi pengamalan kode kehormatan pramuka, belajar sambil melakukan, sistem kelompok, kegiatan yang menantang dan meningkatkan kesadar siswa untuk menanamkan tri satya dan dasar dharma pramuka dilingkungannya setiap hari dan Nilai karakter yang dikembangkan dalam kegiatan kepramukaan, yaitu jujur, cerdas, tangguh religius, peduli lingkungan dan peduli; 2)Proses penguatan pendidikan karakter melalui revitalisasi gerakan pramuka nilai-nilai karakter di SMP Negeri 1 Trucuk tidak semuanya kuat, tetapi ada nilai karakter yang lemah yaitu kedisiplinan, tanggung jawab, peduli lingkunga dan peduli sosial, Nilai-nilai karakter ini yang perlu dikuatkan melalui revitalisasi gerakan pramuka; 3) Hambatan-hambatan yang ada di dalam kegiatan kepramukaan dalam penguatan pendidikan karakter pada siswa yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu masalah SDM, meliputi: (a) Mabigus belum terlibat secara mendalam dan menyeluruh; (b) pembina pramuka yang laki-laki hanya satu pembina saja, karena tidak mempunyai bekal; (c) Ketrampilan pembina masih belum mencukupi dalam kegiatan pramuka; dan 4) Upaya-upaya yang dilakukan untuk menanggulangi kendala-kendala revitalisasi pramuka dalam penguatan pendidikan karakter yaitu dengan cara: (a) mengadakan rapat evaluasi; (b) musyawarah mufakat; (c) melakukan koordinasi antara anggota dengan Pembina. Untuk mengatasi siswa yang tidak mematuhi peraturan dengan cara memberikan sanksi; dan (d) dari pihak sekolah akan mecari pembina pramuka dari luar karena pembina pramuka didominan oleh prempuan.

(4)

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan subsistem budaya yang memiliki peran strategis dalam menumbuh kembangkan potensi dan bakat manusia, pendidikan dipandang sebagai katalisator utama dalam pengembangan sumber daya manusia, dengan anggapan bahwa semakin terdidik seseorang, semakin tinggi pula kesadarannya terhadap kesehatan, partisipasi politik dan keluarga berencana.

Gerakan Pramuka sebagai wadah pendidikan non formal yang memiliki tanggung jawab dalam rangka mendidik dan membina kaum muda Indonesia guna mengembangkan mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual, dan fisiknya sehingga menjadi sosok berkepribadian, berwatak, dan berbudi pekerti luhur serta warga negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.

(5)

KAJIAN TEORI

1. Pengertian Pendidikan. “pendidikan adalah kegiatan membimbing anak manusia menuju pada kedewasaan dan mandiri” (M.J. Langeveld dalam Jumali (2004:20). Sedangkan rumusan pendidikan sebagaimana dalam UU No.20 Tahun 2003 adalah:

Usaha sadar dan terencana unutk menciptakan suasana belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, keppribadian, kecerdasan, sikap sosial dan ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (pasal 1).

2. Pengertian Karakter. Menurut Hidayatullah (2010:16), menyatakan bahwa karakter adalah kualitas atau kekuatan mental atau moral, akhlak atau budi

pekerti individu yang nerupakan kepribadian khusus yang menjadi dorongan dan penggerakan, serta yang membedakan dengan ndividu lain.

3. Pengertian Pendidikan Karakter adalah “sebuah usaha untuk menddik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya” ( Ratna Megawati dalam Kusuma, Chepi Triatna dan Johar Permana, 2011:5).

4. Revitalisasi adalah upaya untuk melakukan perbaikan (pementingan) dari beberapa kekurangan yang ada dan diketahui sebelumnya.

5. Pengertian Gerakan Pramuka adalah “gerakan pendidikan, yang mana seluruh wadah, isi dan segenap usahanya serta hasilnya wajib diukur dengan norma-norma pendidikan dan hanya digunakan untuk pendidikan”.

(6)

Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran pada hakekatnya bersumber dari kajian teoritis dan sering diformulasikan dalam bentuk anggapan dasar. Menurut Arikunto (2010:55), “Dalam hal peneliti harus dapat memberikan sederetan asumsi yang kuat tentang kedudukan permasalahanya, asumsi yang harus diberikan tersebut diberi nama asumsi dasar atau anggapan dasar”.

1. Revitalisasi adalah upaya untuk melakukan perbaikan (pementingan) dari beberapa kekurangan yang ada dan diketahui sebelumnya.

2. Pendidikan karakter menurut Kementerian Pendidikan Nasional (2010) melalui rekayasa faktor lingkungan dapat dilakukan melalui strategi: (1) keteladanan, (2) intervensi, (3) pembiasaan yang dilakukan secara konsisten, dan (4) penguatan. Dengan kata lain perkembangan dan pembentukan karakter memerlukan pengembangan keteladanan yang ditularkan, intervensi melalui proses pembelajaran, pelatihan, pembisaan terus-menerus dalam jangka panjang yang dilakukan secara konsisten dan penguatan serta haraus dibarengi dengan nilai-nilai luhur.

3. Penguatan pendidikan karakter dalam gerakan pramuka serta visi dan misi

gerakan pramuka diharapkan mampu memberikan kepada seluruh siswa. 4. Penguatan pendidikan karakter dalam revitalisasi gerakan pramuka serta tujuan

gerakan pramuka merupakan kegiatan ekstrakulikuler kesiswaan 5. Penguatan pendidikan karakter dalam revitalisasi gerakan pramuka

6. Penguatan pendidikan karakter dalam kegiatan ekstrakulikuler pramuka disekolah yaitu memperhatikan.

Rancangan atau Desain Penelitian

(7)

METODE PENELITIAN

Tempat penelitian ini adalah di SMP Negeri 1 Trucuk, Kabupaten Klaten.

Tahap-tahap pelaksanaan kegiatan sejak pesiapan sampai penulisan laporan

penelitian secara keseluruhan dilakukan selama lebih empat bulan, yaitu bulan

Januari 2013 sampai dengan bulan April 2013. Penelitian ini termasuk penelitian

kualitatif, karena dalam penelitian ini menggunakan metode pengamatan,

wawancara atau penelaahan dokumen. Sugiyono (2010:5), jenis-jenis penelitian dapat

dikelompokkan menurut bidang, tujuan, metode, tingkat eksplanasi dan jenis data.

Penelitian ini memfokuskan diri pada studi kasus. Adapun studi kasus dalam penelitian

ini adalah penguatan pendidikan karakter melalui revitalisasi gerakan pramuka Studi

Kasus Kegiatan Ekstrakulikuler Kepramukaan kelas VII SMP Negeri 1 Trucuk,

Kabupaten Klaten.

[image:7.595.115.557.117.330.2]

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik mencatat dokumen atau obsevasi, wawancara dan catat-mencatat.

Gambar 1. Rancangan Desain Penelitian Visi Dan Misi Gerakan

Pramuka

Tujuan Gerakan Pramuka

Kurikulum Gerakan Pramuka

Kegiatan Ekstrakulituler Pramuka

Pendidikan Karakter

Revitalisasi Gerakan Pramuka

Ekstrakulikuler Pramuka siswa kelas VII SMP Negeri 1 Trucuk, Kabupaten Klaten Tahun 2012/2013

(8)

a. Observasi. Menurut Herdiansyah (2010:131) observasi adalah “adanya perilaku yang tampak dan adanya tujuan yang ingin dicapai” Sejalan dengan Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2011:145), “observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis”.

b. Wawancara Semi-Terstruktur (Semi-structure Interview). Menurut Sugiyono (2010:320), wawancara semi terstruktur adalah “bentuk wawancara dimana wawancara ini untuk mengetahui permasalahan secara lebih terbuka dan

fihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-ide”. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Penguatan pendidikan karakter dapat mempengaruhi revitalisasi gerakan

pramuka yang dilakukan pembina pramuka terhadap siswa, revitalisasi gerakan pramuka terhadap siswa akan mendorong siswa untuk aktif dan kreatif dalam

kegiatan kepramukaan, gerakan pramuka membangun karakter anak bangsa melalui penyelenggaraan pendidikan budi pekerti dan pelatihan ketrampilan dalam regu-regu kecil yang dinamis

Simpulan

1. Apa yang dilakukan untuk Merevitalisasi Gerakan Pramuka di SMP Negeri 1

Trucuk, Kabupaten Klaten

Bahwa disimpulkan model yang diterapkan untuk merevitalisasi kegiatan

kepramukaan yaitu memantapkan penerapan metode kepramukaan. Meliputi pengamalan

kode kehormatan pramuka, belajar sambil melakukan, sistem kelompok, kegiatan yang

menantang dan meningkatkan kesadar siswa untuk menanamkan tri satya dan dasar

dharma pramuka dilingkungannya setiap hari.

2. Proses Penguatan Pendidikan Karakter melalui Revitalisasi Gerakan Pramuka

di SMP Negeri 1 Trucuk Kabupaten Klaten

Bahwa disimpulkan proses penguatan pendidikan karakter dalam

(9)

tidak semuanya kuat, tetapi ada nilai karakter yang lemah yaitu kedisiplinan,

tanggung jawab, peduli lingkunga dan peduli sosial, Nilai-nilai karakter ini yang

perlu dikuatkan melalui revitalisasi gerakan pramuka.

3. Kendal-kendala yang dihadapi Sekolah dalam Revitalisasi Gerakan Pramuka Sebagai Penguatan Pendidikn Karakter di SMP Negeri 1 Trucuk, Kabupaten

Klaten

Bahwa bahwa hambatan-hambatan yang ada di dalam kegiatan kepramukaan

dalam mengembangkan karakter kepemimpinan siswa yaitu faktor internal dan eksternal.

Faktor internal yaitu masalah SDM, meliputi: (1) Mabigus belum terlibat secara

mendalam dan menyeluruh; (2) pembina pramuka yang laki-laki hanya satu pembina saja,

karena tidak mempunyai bekal; (3) Ketrampilan pembina masih belum mencukupi dalam

kegiatan pramuka.

4. Upaya-Upaya yang dilakukan untuk Menanggulangi Kendal-kendala yang dihadapi

Sekolah dalam Revitalisasi Gerakan Pramuka Sebagai Penguatan Pendidikn Karakter

SMP Negeri 1 Trucuk, Kabupaten Klaten

Bahwa upaya-upaya yang dilakukan untuk menanggulangi kendala-kendala

revitalisasi pramuka dalam penguatan pendidikan karakter yaitu dengan cara: (1)

mengadakan rapat evaluasi; (2) musyawarah mufakat; (3) melakukan koordinasi antara

anggota dengan Pembina. Untuk mengatasi siswa yang tidak mematuhi peraturan dengan

cara memberikan sanksi; dan (4) dari pihak sekolah akan mecari pembina pramuka dari

(10)

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Hidayatullah, M. Furqon. 2010. Pendidikan Karakter: Membangun Peradaban Bangsa..Surakarta: Yuma Pustaka.

Jumali, dkk. 2010. Landasan Pendidikan. Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Kemendiknas. 2010. Pedoman Pendidikan Karakter Bangsa. Jakarta: Ditjen PMPTK, Direktorat Pembinaan Diklat.

Kesuma, Dharma dkk. 2011. Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Komalasari, Devi .2012. “Revitalisasi Kegiatan Kepramukaan Sebagai Wahana

Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa Dalam Perspektif Pkn Di Sekolah: Studi Kasus Pengembangan Ekstrakulikuler di SMP Negeri 2 Cipaku”. Skripsi S-1. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Srikandi, Kresna. 2012. Revitalisasi Gerakan Pramuka (Online). Tersedia: http://kresnasrikandi.blogspot.com/2012/02/revitalisasi-gerakan-pramuka.html Diakses pada tanggal 21 januari 2013. Pukul 20.30 WIB.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualita-tif, dan R&D,cetakan ke-11. Bandung: Alfabeta.

Gambar

Gambar 1. Rancangan Desain Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini Selasa tanggal Dua Puluh Tiga bulan Juli tahun Dua Ribu Dua Belas (23-07-2013) dimulai pukul 10.00 WIB s/d pukul 11.00 WIB bertempat di Dinas Kesehatan Kabupaten

Pada saat Peraturan Daerah ini berlaku, Retribusi yang masih terutang berdasarkan Peraturan Daerah yang lain, sepanjang tidak diatur dalam Peraturan Daerah ini

Hasil pra-research yang dilakukan peneliti pada Instagram beberapa waktu lalu juga menghasilkan bahwa review konsumen sebelumnya yang telah melakukan pembelian

Dengan menggunakan media infografis, dapat memudahkan dalam penyampaian informasi atau secara cepat dan jelas mengenai museum tokoh pahlawan di Jakarta kepada masyarakat

Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Tingkat

Pembelajaran Mikro dilaksanakan pada semester enam untuk memberi bekal awal pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Dalam kuliah ini, mahasiswa dalam satu

Penulis mengucapkan syukur atas kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan kasih sayang-Nya, melimpahkan kemudahan dan jalan ketenangan hati serta semangat berusaha untuk

Menurut Pergub No 56 Th.2014 tentang pedoman pemberian hibah dan bantuan sosial yang bersumber dari Anggaran pendapatan dan belanja daerah provinsi banten, bahwa syarat