• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN ANAK USIA 5-6 TAHUN DENGAN METODE BERCERITA DI TK SANTA LUSIA MEDAN T.A 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN ANAK USIA 5-6 TAHUN DENGAN METODE BERCERITA DI TK SANTA LUSIA MEDAN T.A 2012/2013."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Yesus Kristus, karena atas segala

kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi

ini dengan baik. Adapun judul skripsi ini adalah “Upaya Meningkatkan Disiplin

Anak Usia 5-6 Tahun Dengan Metode Bercerita Di TK Santa Lusia Medan T.A

2012/2013”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan PG-PAUD, FIP UNIMED

Selama penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan dukungan dan

bimbingan dari berbagai pihak. Dan kesempatan ini penulis menyampaikan

ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan

beserta stafnya.

2. Bapak Drs. Nasrun, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan beserta

jajarannya.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku Pembantu Dekan I.

4. Bapak Drs. Aman Simaremare, M.S, selaku Pembantu Dekan II.

5. Ibu Dra. Hj. Nasriah, M.Pd, selaku Ketua Prodi PG-PAUD FIP UNIMED

yang juga merangkap sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

memberikan bimbingan dan saran hingga selesainya skripsi ini.

6. Ibu Dra. Rahmulyani, M.Pd. Kons selaku dosen Pembimbing Akademik

yang selalu memotivasi penulis selama proses perkuliahan dan juga dosen

(4)

iii

7. Ibu Dra. Dorlince Simatupang, M.Pd dan Bapak Drs. Jasper Simanjuntak

M.Pd selaku Dosen Penyelaras yang telah banyak memberikan masukan

dan motivasi demi kesempurnaan skripsi ini.

8. Sr. Adriani simatupang KSFL selaku Kepala Sekolah TK Santa Lusia

Medan beserta guru-guru. Terkhusus untuk ibu Karisma wati Sinuraya

selaku guru kelas B-1 yang telah membantu penulis selama melakukan

penelitian.

9. Seluruh Civitas Akademika FIP UNIMED, dosen dan pegawai yang tidak

disebutkan namanya dalam tulisan ini.

10.Teristimewa penulis ucapkan kepada Keluargaku Ayahanda J.K Saragih

dan Ibunda R.Sinaga; Abangku tersayang Sofyan Efendi Saragih S.Pd

beserta Eda Hotlina Damanik dan ponakanku, Addvery Saragih, Nofry

Saragih; Kakak ku tersayang Frisca Weni Saragih; keluarga di Medan polu

Rontianna Saragih, Kela Wempi Silalahi yang telah memberikan cinta dan

kasih sayang yang tidak ternilai, pengorbanan baik materi maupun

motivasi beserta Doa yang tulus yang tidak pernah henti-hentinya dari

penulis kecil hingga penulis duduk dibangku perkuliahan sampai akhirnya

terselesainya skripsi ini.

11.Teristimewa untuk seluruh keluarga besar Saragih Turnip terimakasih buat

Doa dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis.

12.Sr. Beatris Sitinjak KSFL selaku Kepala Sekolah SLB-C Santa Lusia

(5)

iv

senantiasa memberikan motivasi dukungan dan murid-muridku tersayang

yang menjadi sumber inspirasi bagi penulis.

13.Teristimewa kepada seluruh sahabat Kelas B Reguler PAUD 2009 yang

telah menjadi teman seperjuangan selama empat tahun di Universitas

Negeri Medan, serta PAUD Kelas A dan C 2009 yang menjadi teman

seperjuangan dalam penyusunan skripsi ini.

14.Saudara Dearta Purba S.Pd yang menjadi sahabat setia yang selalu

memberikan doa dan dukungan selama perkuliahan hingga selesainya

skripsi ini.

15.Serta terimakasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan

namanya satu persatu yang telah banyak membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan

skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis

mengucapkan terima kasih.

Medan, Januari 2014

Penulis,

(6)

ii

ABSTRAK

Perisma Seri Saragih. Upaya Meningkatkan Disiplin Anak Usia 5-6 Tahun Dengan Metode Bercerita Di Tk Santa Lusia Medan T.A 2012/2013. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2014

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kegiatan bercerita dapat

meningkatkan disiplin anak usia 5-6 tahun di TK Santa Lusia Medan. Jenis

penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang

terdiri dari 2 siklus, dimana setiap siklus dilaksanakan 2 kali pertemuan. Objek

penelitian ini adalah peningkatan disiplin anak usia 5-6 tahun dengan metode

bercerita di TK Santa Lusia Medan T.A 2012/2013. Subjek penelitian adalah anak

kelas B-1 berjumlah 12 orang yang dipilih secara acak yaitu anak yang kurang

disiplin.. Pengambilan saAlat pengumpul data yang digunakan peneliti adalah

lembar observasi.

Hasil analisis pada pertemuan I siklus I setelah metode bercerita dilakukan

rata-rata penilaian disiplin anak 27,8% yang berarti termasuk kategori kurang.

Sedangkan pada pertemuan II siklus I setelah metode bercerita dilakukan, rata-rata

disiplin anak 35,4% termasuk kategori cukup. Hasil observasi dan refleksi pada

pertemuan I siklus II setelah metode bercerita dilakukan rata-rata penilaian

disiplin anak 51,3% yang berarti termasuk kategori baik. Sedangkan pada

pertemuan II siklus II setelah metode bercerita dilakukan, rata-rata disiplin anak

meningkat menjadi 73,6% termasuk kategori baik.

Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan bercerita

(7)

v

2.1.4.Teknik-Teknik Disiplin ... 12

2.1.5.Disiplin Belajar ... 13

(8)

vi

2.2.1. Pengertian Metode Bercerita ... 14

2.2.2. Jenis Cerita ... 15

2.2.3. Manfaat Metode Bercerita... 17

2.2.4. Teknik-teknik Bercerita ... 18

2.2.5. Langkah-langkah Bercerita ... 19

2.2.6. Metode Bercerita Meningkatkan Disiplin Anak ... 21

2.3. Kelebihan Dan Kekurangan Metode Bercerita ... 22

2.4. Kerangka Konseptual ... 22

3.4. Defenisi Operasional Variabel ... 26

3.5. Desain Penelitian ... 27

3.6. Prosedur Penelitian ... 28

3.7. Teknik Pengumpulan Data ... 30

3.8. Teknik Analisis Data ... 32

3.9. Jadwal Penelitian ... 34

(9)

vii

4.1.1. Hasil Dan Pembahasan Penelitian Siklus I ... 35

4.1.2. Hasil Dan Pembahasan Penelitian Siklus II ... 44

4.1.3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ... 55

5.2. Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 57

(10)

v

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Kisi-kisi Lembar Observasi Disiplin Anak ... 31

Tabel 3.2 Interpretasi Peningkatan Disiplin Anak ... 33

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian ... 34

Tabel 4.1 Data Kedisiplinan Anak Pada Pertemuan I siklus I ... 40

Tabel 4.2 Data Kedisiplinan Anak Pada Pertemuan II siklusI ... 41

Tabel 4.3 Rekapitulasi Disiplin Anak Pada siklus I ... 42

Tabel 4.4 Data Kedisiplinan Anak Pada Pertemuan I siklus II ... 49

Tabel 4.5 Data Kedisiplinan Anak Pada Pertemuan II siklus II ... 50

Tabel 4.6 Rekapitulasi Disiplin Anak Pada siklus II ... 51

(11)

v

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1. Desain Penelitian ... 27

Gambar 4.1 Diagram Batang Perolehan Skor peningkatan Disiplin Anak

Pada siklus I ... 43

Gambar 4.2 Diagram Batang Perolehan Skor peningkatan Disiplin Anak

Pada siklus II ... 52

Gambar 4.3 Diagram Batang Perolehan Skor peningkatan Disiplin Anak

(12)

v

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Kegiatan Harian (RKH) Siklus I Pertemuan I

Lampiran 2 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I

Lampiran 4 Rencana Kegiatan Harian (RKH) Siklus I Pertemuan II

Lampiran 5 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan II

Lampiran 7 Dokumentasi Penelitian Siklus I

Lampiran 8 Cerita Siklus I

Lampiran 9 Rencana Kegiatan Harian (RKH) Siklus II Pertemuan I

Lampiran 10 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan I

Lampiran 12 Rencana Kegiatan Harian (RKH) Siklus II Pertemuan II

Lampiran 13 Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan II

Lampiran 15 Dokumentasi Penelitian Siklus II

Lampiran 16 Cerita Siklus II

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah

Kualitas sumber daya manusia (SDM) suatu bangsa menentukan masa

depan bangsa itu sendiri. Pendidikan sangat perlu diberikan sejak dini karena anak

pada usia dini merupakan masa keemasan dimana pada masa ini setiap aspek

perkembangan sosial emosional, kognitif, bahasa, motorik halus, motorik kasar,

dan kreativitas yang ada dalam diri anak bertumbuh sangat pesat.

UUD No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 3 mengatakan bahwa:

“pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional maka pendidikan harus

diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut. Hal itu

berkaitan dengan pembentukan karakter anak didik sehingga mampu bersaing,

beretika, berdisiplin, bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat.

Namun sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa sukses secara akademik

sudah menjadi hal yang paling utama dalam pendidikan sehingga seringkali

pendidikan karakter khususnya disiplin menjadi hal yang dikesampingkan.

Padahal kesuksesan seseorang tidak semata-mata ditentukan oleh pengetahuan

dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola

(14)

2

diri dan orang lain (soft skill). Hal ini mengisyaratkan bahwa pendidikan karakter

khususnya disiplin merupakan suatu pondasi yang sangat penting dan perlu

ditanamkan dan ditingkatkan sejak dini.

Pada kenyataannya disiplin seringkali dikesampingkan dalam proses

kegiatan pembelajaran. Indikasinya dapat dilihat dari tindakan siswa yang kurang

berdisiplin. Berdasarkan pengamatan peneliti ketika Praktek Pengalaman

Lapangan (PPL) di TK Santa Lusia Jl Pelita V No 1 Kec Medan Perjuangan,

Medan pada kelompok B yang berusia 5-6 tahun, peneliti melihat bahwa disiplin

anak terhadap peraturan sekolah belum tercapai secara maksimal, misalnya datang

ke sekolah tidak tepat waktu, mengumpulkan PR tidak tepat waktu, mengganggu

teman saat belajar, bercakap-cakap ketika guru berbicara di depan kelas, tidak

mendengarkan guru menerangkan, membiarkan mainan berserak setelah bermain,

tidak mengembalikan buku ke dalam loker yang telah ditentukan, anak sering

membuang sampah diluar tong sampah, mengganggu teman yang sedang bermain,

tidak serius saat kegiatan baris berbaris, bercakap-cakap saat berdoa, saling

mendorong saat bermain, anak belum dapat menaati peraturan yang ada dalam

sebuah permainan yang dimainkan, dan lain-lain.

Faktor lain yang mempengaruhi rendahnya disiplin anak adalah banyaknya

siswa tidak sebanding dengan guru. Setiap kelas memiliki 50-53 siswa dengan

guru satu orang saja. Sehingga guru tidak bisa menguasai tindakan siswa di kelas

secara spesifik. Penerapan disiplin selama ini hanya berpatok pada larangan dan

hukuman fisik. Hukuman seperti ini kadang memang diperlukan untuk

(15)

3

kenyataannya orangtua dan guru dalam melaksanakan hukuman dengan cara dan

metode yang kurang tepat sehingga yang terjadi anak bukan menjadi lebih baik

tetapi justru menjadi lebih buruk. Dengan demikian, untuk mendisiplinkan anak

orangtua dan guru sebaiknya menghindari menggunakan cara hukuman fisik.

Metode pembelajaran yang dapat diterapkan di Taman Kanak-kanak

adalah metode yang sesuai untuk belajar anak usia dini. Dalam mengenalkan

disiplin pada anak usia dini, guru dapat menggunakan beberapa metode dan

media, seperti metode karyawisata, bercakap – cakap, bercerita, bermain peran,

media cerita bergambar dan media gambar. Salah satu metode yang dapat

digunakan yaitu bercerita.

Bercerita bagi anak merupakan kegiatan yang disukai dan disenangi.

Stewigh dalam (Mustakim:2005) menyatakan bahwa “anak senang pada cerita

karena terdapat sejumlah manfaat bagi anak dalam perkembangan dan

pembentukan pribadi anak”. Bercerita merupakan karya sastra yang dapat

membantu meningkatkan dan membentuk karakter disiplin anak, meningkatkan

kemampuan eksplorasi anak melalui karakter tokoh dalam cerita. Selain itu,

kegiatan bercerita juga dapat meningkatkan imajinasi serta merangsang kognitif

anak. Melalui bercerita dapat menyampaikan pesan-pesan moral secara lisan

kepada anak.

Salah satu teknik bercerita adalah dengan menggunakan gambar. Pada

kegiatan ini, guru menyampaikan cerita berdasarkan gambar yang sudah

disediakan dan dirancang dengan baik sehingga membuat anak tertarik dan lebih

mudah memahami maksud dari cerita yang disampaikan. Dengan demikian tujuan

bercerita akan lebih mudah tercapai.

Kegiatan yang peneliti pilih pada penelitian ini adalah saat kegiatan

pembelajaran, yaitu 1) menjaga keamanan kelas yang meliputi: anak duduk

(16)

bercakap-4

cakap dengan teman saat guru berbicara di depan kelas, tidak keluar masuk ke

kamar mandi saat kegiatan pembeajaran. 2) anak mengikuti pembelajaran yang

meliputi: anak memperhatikan guru saat bercerita, menjawab pertanyaan guru

dengan sopan, mengerjakan tugas dengan baik, mengikuti instruksi yang

diberikan guru. 3) menjaga alat pembelajaran yang meliputi: anak mengambil alat

pembelajaran dari lockernya sendiri dengan rapi, anak mengembalikan alat

pembelajaran ke dalam lockernya sendiri dengan rapi, anak dapat merapikan

lockernya sendiri, dan menggunakan alat pembelajaran sesuai fungsinya. Kegiatan

ini merupakan kegiatan yang menuntut anak untuk sopan, disiplin, bersabar

menunggu giliran, bertanggungjawab terhadap barangnya sendiri. Disinilah dinilai

apakah anak berdisiplin dalam mengikuti pembelajaran.

Dari hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Dessy Rey Masly

Simanungkalit, 2012) dengan judul Pengaruh metode bercerita terhadap

pembentukan disiplin anak usia 5-6 tahun di TK An-Nisa T.A 2011/2012

menyatakan bahwa metode bercerita berpengaruh terhadap pembentukan disiplin

anak.

Berdasarkan hasil observasi penulis, disiplin anak kelompok B yang

berusia 5-6 tahun masih kurang memuaskan. Karena hasil penelitian sebelumnya

yang menggunakan metode bercerita menyatakan adanya pembentukan disiplin

anak, maka dipandang perlu bagi penulis untuk melakukan penelitian yang

(17)

5

1.2.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka

dapat didefenisikan masalah dalam penelitian ini, yaitu:

1. Masyarakat beranggapan bahwa sukses secara akademik sudah menjadi

hal yang paling utama dalam pendidikan sehingga seringkali pendidikan

karakter khususnya disiplin menjadi hal yang dikesampingkan.

2. Banyaknya siswa dalam satu kelas tidak sebanding dengan jumlah guru.

3. Penerapan disiplin hanya berpatok pada larangan dan hukuman fisik oleh

guru dan orangtua.

4. Belum maksimalnya metode bercerita yang digunakan untuk

meningkatkan disiplin anak.

1.3.

Batasan Masalah

Agar penelitian ini dapat terlaksana dengan baik dan terarah, maka

penelitian ini dibatasi pada upaya meningkatkan disiplin pada kegiatan

pembelajaran anak usia 5-6 tahun dengan metode bercerita di TK Santa Lusia

Medan.

1.4.

Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan

masalah penelitian ini adalah apakah metode bercerita dapat meningkatkan

disiplin pada kegiatan pembelajaran anak usia 5-6 tahun di TK Santa Lusia

(18)

6

1.5.

Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah yang telah dibuat maka tujuan penelitian ini adalah untuk

meningkatkan disiplin anak usia 5-6 tahun dengan metode bercerita di TK Santa

Lusia Medan T.A 2012/2013.

1.6.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagi anak, meningkatkan disiplin sebagai dasar berperilaku yang baik.

2. Bagi guru dan calon guru TK, sebagai bahan masukan untuk

menggunakan metode bercerita dalam pembelajaran, khususnya dalam

meningkatkan sikap disiplin anak.

3. Bagi sekolah, sebagai bahan pertimbangan dalam menggunakan metode

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan peneliti

selama 2 siklus diperoleh beberapa kesimpulan yaitu:

a. Metode bercerita dapat meningkatkan disiplin anak usia 5-6 Tahun di TK

Santa Lusia Medan T.A 2012-2013.

b. Hasil observasi dan refleksi pada pertemuan I siklus I setelah metode

bercerita dilakukan rata-rata penilaian disiplin anak 27,8% yang berarti

termasuk kategori kurang. Sedangkan pada pertemuan II siklus I setelah

metode bercerita dilakukan, rata-rata disiplin anak 35,4% termasuk

kategori cukup. Hal ini menunjukkan bahwa kedisiplinan anak dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran semakin meningkat, namun belum

optimal. Untuk itu perlu bagi penulis untuk melakukan Siklus berikutnya.

c. Pada siklus II dilakukan perbaikan pembelajaran dengan tetap

menggunakan metode bercerita, tetapi kegiatan bercerita dilakukan dengan

menggunakan media (gambar) yang sesuai dengan cerita yang akan

dibawakan. Hasil observasi dan refleksi pada pertemuan I siklus II setelah

metode bercerita dilakukan rata-rata penilaian disiplin anak 51,3% yang

berarti termasuk kategori baik. Sedangkan pada pertemuan II siklus II

setelah metode bercerita dilakukan, rata-rata disiplin anak meningkat

menjadi 73,6% termasuk kategori baik.

(20)

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran

yaitu:

a. Bagi guru TK diharapkan agar dapat menggunakan metode bercerita untuk

meningkatkan disiplin anak usia 5-6 tahun.

b. Bagi sekolah terutama kepala sekolah diharapkan untuk dapat

menghimbau guru-guru untuk menerapkan disiplin dalam kegiatan

sehari-hari.

c. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat melanjutkan penelitian

ini, sehingga diperoleh hasil yang menyeluruh dan dapat dijadikan bahan

(21)

1

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto S, Suhardjono, Supardi, 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Aqib, 2010. Penelitian Tindakan kelas. Bandung: Yrama Widya

Bachri, Bachtiar S, 2005. Pengembangan Kegiatan Bercerita Di Taman

Kanak-kanan dan Prosedurnya. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan Dan Ketenagaan Perguruan Tinggi

Bimo, 2012. Teknik Bercerita Untuk Anak Usia Dini.

http://kakbimo.wordpress.com/makalah-ringkas/ diakses pada tanggal 27 Maret 2013

Dewi, Rosmala,2010. Profesionalisasi Guru Melalui Pendidikan Tindakan Kelas.

Medan: Pasca Sarjana Unimed

Hana, Jasmin, 2011. Terapi Kecerdasan Anak Dengan Dongeng. Yogyakarta: Berlian Media

Hanako, Indah, 2012. Cerdas Dan Ceria Dengan Cerita Teladan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Hurlock, Elizabeth B, 1980. Psikologi Perkembangan Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga

Ibung, Dian, 2009. Mengembangkan Nilai Moral Pada Anak. Jakarta: Elex Media Komputindo

Prakoso, A. (kakawam@facebook.com) 6 Maret 2013. Metode Bercerita

Meningkatkan Disiplin Anak. E-mail kepada Perisma S dalam

(perisma.saragih@facebook.com)

Riyanto, Yatim, 2009. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group

Roswitha, 2009. Mendisiplinkan Anak Dengan Cerita. Yogyakarta: ANDI

Saleh, Samsubar, 2004. Statistik deskriptif. Yogyakarta:UPP AMP YKPN

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Suryadi, 2006. Kiat Jitu dalam Mendidik Anak Berbagai Masalah Pendidikan dan

(22)

2

Wesly, Chandra. 2013. Pengertian Dan Definisi Metode Menurut Ahli

(http://candrawesly.blogspot.com/2012/04/pengertian-dan-definisi-metode menurut.html) diakses 18 maret 2013

Wibowo, Agung, 2012. Pendidikan Karakter Usia Dini (Strategi Membangun

Gambar

Tabel 3.1. Kisi-kisi Lembar Observasi Disiplin Anak ...............................  31
Gambar 3.1. Desain Penelitian ................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka memberdayakan para calon purnabakti, Pemerintah Kabupaten Demak memberikan pelatihan kewirausahaan yang dimaksudkan untuk mempersiapkan mental dalam

Hal itu untuk menarik minat orang yang datang ke supermarket/hypermarket yang sebenarnya tidak berencana membeli suatu produk consumer goods jadi membeli tanpa berpikir panjang

Potensi dari obat-obatan herbal untuk anthelmintic ini ialah memiliki efek samping yang rendah, penggunaannya mudah, bahannya mudah untuk didapatkan, bersifat

Þò Ó»¬±¼» л²»´·¬·¿²òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui praktek pembagian warisan masyarakat keturunan arab di Pasar Kliwon Surakarta, penelitian ini menggunakan penelitian hukum empiris, data

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dosis pupuk nitrogen memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman pada minggu kedua, jumlah daun pada minggu

output , melainkan berorientasi input yaitu melihat kepada anggaran tahun lalu dikalikan dengan inflasi. Penyusunan anggaran seperti ini tidak akan membantu suatu instansi

terhadap Inokulasi Mikroba Bermanfaat dan Interaksi Kedua Perlakuan Terhadap Tinggi Tanaman, Jumlah Daun, Jumlah Cabang, Berat Akar Segar, Berat Akar Kering,