ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Yesus Kristus, karena atas segala
kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi
ini dengan baik. Adapun judul skripsi ini adalah “Upaya Meningkatkan Disiplin
Anak Usia 5-6 Tahun Dengan Metode Bercerita Di TK Santa Lusia Medan T.A
2012/2013”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan PG-PAUD, FIP UNIMED
Selama penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan dukungan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Dan kesempatan ini penulis menyampaikan
ucapan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan
beserta stafnya.
2. Bapak Drs. Nasrun, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan beserta
jajarannya.
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku Pembantu Dekan I.
4. Bapak Drs. Aman Simaremare, M.S, selaku Pembantu Dekan II.
5. Ibu Dra. Hj. Nasriah, M.Pd, selaku Ketua Prodi PG-PAUD FIP UNIMED
yang juga merangkap sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
memberikan bimbingan dan saran hingga selesainya skripsi ini.
6. Ibu Dra. Rahmulyani, M.Pd. Kons selaku dosen Pembimbing Akademik
yang selalu memotivasi penulis selama proses perkuliahan dan juga dosen
iii
7. Ibu Dra. Dorlince Simatupang, M.Pd dan Bapak Drs. Jasper Simanjuntak
M.Pd selaku Dosen Penyelaras yang telah banyak memberikan masukan
dan motivasi demi kesempurnaan skripsi ini.
8. Sr. Adriani simatupang KSFL selaku Kepala Sekolah TK Santa Lusia
Medan beserta guru-guru. Terkhusus untuk ibu Karisma wati Sinuraya
selaku guru kelas B-1 yang telah membantu penulis selama melakukan
penelitian.
9. Seluruh Civitas Akademika FIP UNIMED, dosen dan pegawai yang tidak
disebutkan namanya dalam tulisan ini.
10.Teristimewa penulis ucapkan kepada Keluargaku Ayahanda J.K Saragih
dan Ibunda R.Sinaga; Abangku tersayang Sofyan Efendi Saragih S.Pd
beserta Eda Hotlina Damanik dan ponakanku, Addvery Saragih, Nofry
Saragih; Kakak ku tersayang Frisca Weni Saragih; keluarga di Medan polu
Rontianna Saragih, Kela Wempi Silalahi yang telah memberikan cinta dan
kasih sayang yang tidak ternilai, pengorbanan baik materi maupun
motivasi beserta Doa yang tulus yang tidak pernah henti-hentinya dari
penulis kecil hingga penulis duduk dibangku perkuliahan sampai akhirnya
terselesainya skripsi ini.
11.Teristimewa untuk seluruh keluarga besar Saragih Turnip terimakasih buat
Doa dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis.
12.Sr. Beatris Sitinjak KSFL selaku Kepala Sekolah SLB-C Santa Lusia
iv
senantiasa memberikan motivasi dukungan dan murid-muridku tersayang
yang menjadi sumber inspirasi bagi penulis.
13.Teristimewa kepada seluruh sahabat Kelas B Reguler PAUD 2009 yang
telah menjadi teman seperjuangan selama empat tahun di Universitas
Negeri Medan, serta PAUD Kelas A dan C 2009 yang menjadi teman
seperjuangan dalam penyusunan skripsi ini.
14.Saudara Dearta Purba S.Pd yang menjadi sahabat setia yang selalu
memberikan doa dan dukungan selama perkuliahan hingga selesainya
skripsi ini.
15.Serta terimakasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan
namanya satu persatu yang telah banyak membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan
skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis
mengucapkan terima kasih.
Medan, Januari 2014
Penulis,
ii
ABSTRAK
Perisma Seri Saragih. Upaya Meningkatkan Disiplin Anak Usia 5-6 Tahun Dengan Metode Bercerita Di Tk Santa Lusia Medan T.A 2012/2013. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2014
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kegiatan bercerita dapat
meningkatkan disiplin anak usia 5-6 tahun di TK Santa Lusia Medan. Jenis
penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang
terdiri dari 2 siklus, dimana setiap siklus dilaksanakan 2 kali pertemuan. Objek
penelitian ini adalah peningkatan disiplin anak usia 5-6 tahun dengan metode
bercerita di TK Santa Lusia Medan T.A 2012/2013. Subjek penelitian adalah anak
kelas B-1 berjumlah 12 orang yang dipilih secara acak yaitu anak yang kurang
disiplin.. Pengambilan saAlat pengumpul data yang digunakan peneliti adalah
lembar observasi.
Hasil analisis pada pertemuan I siklus I setelah metode bercerita dilakukan
rata-rata penilaian disiplin anak 27,8% yang berarti termasuk kategori kurang.
Sedangkan pada pertemuan II siklus I setelah metode bercerita dilakukan, rata-rata
disiplin anak 35,4% termasuk kategori cukup. Hasil observasi dan refleksi pada
pertemuan I siklus II setelah metode bercerita dilakukan rata-rata penilaian
disiplin anak 51,3% yang berarti termasuk kategori baik. Sedangkan pada
pertemuan II siklus II setelah metode bercerita dilakukan, rata-rata disiplin anak
meningkat menjadi 73,6% termasuk kategori baik.
Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan bercerita
v
2.1.4.Teknik-Teknik Disiplin ... 12
2.1.5.Disiplin Belajar ... 13
vi
2.2.1. Pengertian Metode Bercerita ... 14
2.2.2. Jenis Cerita ... 15
2.2.3. Manfaat Metode Bercerita... 17
2.2.4. Teknik-teknik Bercerita ... 18
2.2.5. Langkah-langkah Bercerita ... 19
2.2.6. Metode Bercerita Meningkatkan Disiplin Anak ... 21
2.3. Kelebihan Dan Kekurangan Metode Bercerita ... 22
2.4. Kerangka Konseptual ... 22
3.4. Defenisi Operasional Variabel ... 26
3.5. Desain Penelitian ... 27
3.6. Prosedur Penelitian ... 28
3.7. Teknik Pengumpulan Data ... 30
3.8. Teknik Analisis Data ... 32
3.9. Jadwal Penelitian ... 34
vii
4.1.1. Hasil Dan Pembahasan Penelitian Siklus I ... 35
4.1.2. Hasil Dan Pembahasan Penelitian Siklus II ... 44
4.1.3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ... 55
5.2. Saran ... 56
DAFTAR PUSTAKA ... 57
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Kisi-kisi Lembar Observasi Disiplin Anak ... 31
Tabel 3.2 Interpretasi Peningkatan Disiplin Anak ... 33
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian ... 34
Tabel 4.1 Data Kedisiplinan Anak Pada Pertemuan I siklus I ... 40
Tabel 4.2 Data Kedisiplinan Anak Pada Pertemuan II siklusI ... 41
Tabel 4.3 Rekapitulasi Disiplin Anak Pada siklus I ... 42
Tabel 4.4 Data Kedisiplinan Anak Pada Pertemuan I siklus II ... 49
Tabel 4.5 Data Kedisiplinan Anak Pada Pertemuan II siklus II ... 50
Tabel 4.6 Rekapitulasi Disiplin Anak Pada siklus II ... 51
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Desain Penelitian ... 27
Gambar 4.1 Diagram Batang Perolehan Skor peningkatan Disiplin Anak
Pada siklus I ... 43
Gambar 4.2 Diagram Batang Perolehan Skor peningkatan Disiplin Anak
Pada siklus II ... 52
Gambar 4.3 Diagram Batang Perolehan Skor peningkatan Disiplin Anak
v
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Rencana Kegiatan Harian (RKH) Siklus I Pertemuan I
Lampiran 2 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I
Lampiran 4 Rencana Kegiatan Harian (RKH) Siklus I Pertemuan II
Lampiran 5 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan II
Lampiran 7 Dokumentasi Penelitian Siklus I
Lampiran 8 Cerita Siklus I
Lampiran 9 Rencana Kegiatan Harian (RKH) Siklus II Pertemuan I
Lampiran 10 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan I
Lampiran 12 Rencana Kegiatan Harian (RKH) Siklus II Pertemuan II
Lampiran 13 Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan II
Lampiran 15 Dokumentasi Penelitian Siklus II
Lampiran 16 Cerita Siklus II
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Kualitas sumber daya manusia (SDM) suatu bangsa menentukan masa
depan bangsa itu sendiri. Pendidikan sangat perlu diberikan sejak dini karena anak
pada usia dini merupakan masa keemasan dimana pada masa ini setiap aspek
perkembangan sosial emosional, kognitif, bahasa, motorik halus, motorik kasar,
dan kreativitas yang ada dalam diri anak bertumbuh sangat pesat.
UUD No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 3 mengatakan bahwa:
“pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional maka pendidikan harus
diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut. Hal itu
berkaitan dengan pembentukan karakter anak didik sehingga mampu bersaing,
beretika, berdisiplin, bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat.
Namun sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa sukses secara akademik
sudah menjadi hal yang paling utama dalam pendidikan sehingga seringkali
pendidikan karakter khususnya disiplin menjadi hal yang dikesampingkan.
Padahal kesuksesan seseorang tidak semata-mata ditentukan oleh pengetahuan
dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola
2
diri dan orang lain (soft skill). Hal ini mengisyaratkan bahwa pendidikan karakter
khususnya disiplin merupakan suatu pondasi yang sangat penting dan perlu
ditanamkan dan ditingkatkan sejak dini.
Pada kenyataannya disiplin seringkali dikesampingkan dalam proses
kegiatan pembelajaran. Indikasinya dapat dilihat dari tindakan siswa yang kurang
berdisiplin. Berdasarkan pengamatan peneliti ketika Praktek Pengalaman
Lapangan (PPL) di TK Santa Lusia Jl Pelita V No 1 Kec Medan Perjuangan,
Medan pada kelompok B yang berusia 5-6 tahun, peneliti melihat bahwa disiplin
anak terhadap peraturan sekolah belum tercapai secara maksimal, misalnya datang
ke sekolah tidak tepat waktu, mengumpulkan PR tidak tepat waktu, mengganggu
teman saat belajar, bercakap-cakap ketika guru berbicara di depan kelas, tidak
mendengarkan guru menerangkan, membiarkan mainan berserak setelah bermain,
tidak mengembalikan buku ke dalam loker yang telah ditentukan, anak sering
membuang sampah diluar tong sampah, mengganggu teman yang sedang bermain,
tidak serius saat kegiatan baris berbaris, bercakap-cakap saat berdoa, saling
mendorong saat bermain, anak belum dapat menaati peraturan yang ada dalam
sebuah permainan yang dimainkan, dan lain-lain.
Faktor lain yang mempengaruhi rendahnya disiplin anak adalah banyaknya
siswa tidak sebanding dengan guru. Setiap kelas memiliki 50-53 siswa dengan
guru satu orang saja. Sehingga guru tidak bisa menguasai tindakan siswa di kelas
secara spesifik. Penerapan disiplin selama ini hanya berpatok pada larangan dan
hukuman fisik. Hukuman seperti ini kadang memang diperlukan untuk
3
kenyataannya orangtua dan guru dalam melaksanakan hukuman dengan cara dan
metode yang kurang tepat sehingga yang terjadi anak bukan menjadi lebih baik
tetapi justru menjadi lebih buruk. Dengan demikian, untuk mendisiplinkan anak
orangtua dan guru sebaiknya menghindari menggunakan cara hukuman fisik.
Metode pembelajaran yang dapat diterapkan di Taman Kanak-kanak
adalah metode yang sesuai untuk belajar anak usia dini. Dalam mengenalkan
disiplin pada anak usia dini, guru dapat menggunakan beberapa metode dan
media, seperti metode karyawisata, bercakap – cakap, bercerita, bermain peran,
media cerita bergambar dan media gambar. Salah satu metode yang dapat
digunakan yaitu bercerita.
Bercerita bagi anak merupakan kegiatan yang disukai dan disenangi.
Stewigh dalam (Mustakim:2005) menyatakan bahwa “anak senang pada cerita
karena terdapat sejumlah manfaat bagi anak dalam perkembangan dan
pembentukan pribadi anak”. Bercerita merupakan karya sastra yang dapat
membantu meningkatkan dan membentuk karakter disiplin anak, meningkatkan
kemampuan eksplorasi anak melalui karakter tokoh dalam cerita. Selain itu,
kegiatan bercerita juga dapat meningkatkan imajinasi serta merangsang kognitif
anak. Melalui bercerita dapat menyampaikan pesan-pesan moral secara lisan
kepada anak.
Salah satu teknik bercerita adalah dengan menggunakan gambar. Pada
kegiatan ini, guru menyampaikan cerita berdasarkan gambar yang sudah
disediakan dan dirancang dengan baik sehingga membuat anak tertarik dan lebih
mudah memahami maksud dari cerita yang disampaikan. Dengan demikian tujuan
bercerita akan lebih mudah tercapai.
Kegiatan yang peneliti pilih pada penelitian ini adalah saat kegiatan
pembelajaran, yaitu 1) menjaga keamanan kelas yang meliputi: anak duduk
bercakap-4
cakap dengan teman saat guru berbicara di depan kelas, tidak keluar masuk ke
kamar mandi saat kegiatan pembeajaran. 2) anak mengikuti pembelajaran yang
meliputi: anak memperhatikan guru saat bercerita, menjawab pertanyaan guru
dengan sopan, mengerjakan tugas dengan baik, mengikuti instruksi yang
diberikan guru. 3) menjaga alat pembelajaran yang meliputi: anak mengambil alat
pembelajaran dari lockernya sendiri dengan rapi, anak mengembalikan alat
pembelajaran ke dalam lockernya sendiri dengan rapi, anak dapat merapikan
lockernya sendiri, dan menggunakan alat pembelajaran sesuai fungsinya. Kegiatan
ini merupakan kegiatan yang menuntut anak untuk sopan, disiplin, bersabar
menunggu giliran, bertanggungjawab terhadap barangnya sendiri. Disinilah dinilai
apakah anak berdisiplin dalam mengikuti pembelajaran.
Dari hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Dessy Rey Masly
Simanungkalit, 2012) dengan judul Pengaruh metode bercerita terhadap
pembentukan disiplin anak usia 5-6 tahun di TK An-Nisa T.A 2011/2012
menyatakan bahwa metode bercerita berpengaruh terhadap pembentukan disiplin
anak.
Berdasarkan hasil observasi penulis, disiplin anak kelompok B yang
berusia 5-6 tahun masih kurang memuaskan. Karena hasil penelitian sebelumnya
yang menggunakan metode bercerita menyatakan adanya pembentukan disiplin
anak, maka dipandang perlu bagi penulis untuk melakukan penelitian yang
5
1.2.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka
dapat didefenisikan masalah dalam penelitian ini, yaitu:
1. Masyarakat beranggapan bahwa sukses secara akademik sudah menjadi
hal yang paling utama dalam pendidikan sehingga seringkali pendidikan
karakter khususnya disiplin menjadi hal yang dikesampingkan.
2. Banyaknya siswa dalam satu kelas tidak sebanding dengan jumlah guru.
3. Penerapan disiplin hanya berpatok pada larangan dan hukuman fisik oleh
guru dan orangtua.
4. Belum maksimalnya metode bercerita yang digunakan untuk
meningkatkan disiplin anak.
1.3.
Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat terlaksana dengan baik dan terarah, maka
penelitian ini dibatasi pada upaya meningkatkan disiplin pada kegiatan
pembelajaran anak usia 5-6 tahun dengan metode bercerita di TK Santa Lusia
Medan.
1.4.
Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan
masalah penelitian ini adalah apakah metode bercerita dapat meningkatkan
disiplin pada kegiatan pembelajaran anak usia 5-6 tahun di TK Santa Lusia
6
1.5.
Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah yang telah dibuat maka tujuan penelitian ini adalah untuk
meningkatkan disiplin anak usia 5-6 tahun dengan metode bercerita di TK Santa
Lusia Medan T.A 2012/2013.
1.6.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagi anak, meningkatkan disiplin sebagai dasar berperilaku yang baik.
2. Bagi guru dan calon guru TK, sebagai bahan masukan untuk
menggunakan metode bercerita dalam pembelajaran, khususnya dalam
meningkatkan sikap disiplin anak.
3. Bagi sekolah, sebagai bahan pertimbangan dalam menggunakan metode
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan peneliti
selama 2 siklus diperoleh beberapa kesimpulan yaitu:
a. Metode bercerita dapat meningkatkan disiplin anak usia 5-6 Tahun di TK
Santa Lusia Medan T.A 2012-2013.
b. Hasil observasi dan refleksi pada pertemuan I siklus I setelah metode
bercerita dilakukan rata-rata penilaian disiplin anak 27,8% yang berarti
termasuk kategori kurang. Sedangkan pada pertemuan II siklus I setelah
metode bercerita dilakukan, rata-rata disiplin anak 35,4% termasuk
kategori cukup. Hal ini menunjukkan bahwa kedisiplinan anak dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran semakin meningkat, namun belum
optimal. Untuk itu perlu bagi penulis untuk melakukan Siklus berikutnya.
c. Pada siklus II dilakukan perbaikan pembelajaran dengan tetap
menggunakan metode bercerita, tetapi kegiatan bercerita dilakukan dengan
menggunakan media (gambar) yang sesuai dengan cerita yang akan
dibawakan. Hasil observasi dan refleksi pada pertemuan I siklus II setelah
metode bercerita dilakukan rata-rata penilaian disiplin anak 51,3% yang
berarti termasuk kategori baik. Sedangkan pada pertemuan II siklus II
setelah metode bercerita dilakukan, rata-rata disiplin anak meningkat
menjadi 73,6% termasuk kategori baik.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran
yaitu:
a. Bagi guru TK diharapkan agar dapat menggunakan metode bercerita untuk
meningkatkan disiplin anak usia 5-6 tahun.
b. Bagi sekolah terutama kepala sekolah diharapkan untuk dapat
menghimbau guru-guru untuk menerapkan disiplin dalam kegiatan
sehari-hari.
c. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat melanjutkan penelitian
ini, sehingga diperoleh hasil yang menyeluruh dan dapat dijadikan bahan
1
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto S, Suhardjono, Supardi, 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Aqib, 2010. Penelitian Tindakan kelas. Bandung: Yrama Widya
Bachri, Bachtiar S, 2005. Pengembangan Kegiatan Bercerita Di Taman
Kanak-kanan dan Prosedurnya. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan Dan Ketenagaan Perguruan Tinggi
Bimo, 2012. Teknik Bercerita Untuk Anak Usia Dini.
http://kakbimo.wordpress.com/makalah-ringkas/ diakses pada tanggal 27 Maret 2013
Dewi, Rosmala,2010. Profesionalisasi Guru Melalui Pendidikan Tindakan Kelas.
Medan: Pasca Sarjana Unimed
Hana, Jasmin, 2011. Terapi Kecerdasan Anak Dengan Dongeng. Yogyakarta: Berlian Media
Hanako, Indah, 2012. Cerdas Dan Ceria Dengan Cerita Teladan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Hurlock, Elizabeth B, 1980. Psikologi Perkembangan Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga
Ibung, Dian, 2009. Mengembangkan Nilai Moral Pada Anak. Jakarta: Elex Media Komputindo
Prakoso, A. (kakawam@facebook.com) 6 Maret 2013. Metode Bercerita
Meningkatkan Disiplin Anak. E-mail kepada Perisma S dalam
(perisma.saragih@facebook.com)
Riyanto, Yatim, 2009. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group
Roswitha, 2009. Mendisiplinkan Anak Dengan Cerita. Yogyakarta: ANDI
Saleh, Samsubar, 2004. Statistik deskriptif. Yogyakarta:UPP AMP YKPN
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Suryadi, 2006. Kiat Jitu dalam Mendidik Anak Berbagai Masalah Pendidikan dan
2
Wesly, Chandra. 2013. Pengertian Dan Definisi Metode Menurut Ahli
(http://candrawesly.blogspot.com/2012/04/pengertian-dan-definisi-metode menurut.html) diakses 18 maret 2013
Wibowo, Agung, 2012. Pendidikan Karakter Usia Dini (Strategi Membangun