• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Ayunan - Kecamatan Abian semal - Kabupaten Byunan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Ayunan - Kecamatan Abian semal - Kabupaten Byunan."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN-PPM UNUD

PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA/BANJAR : AYUNAN / BANJAR GERIA

KECAMATAN : ABIANSEMAL

KABUPATEN : BADUNG

NAMA MAHASISWA : NI MADE NOVITA AYURINI

FAKULTAS/PS : KEDOKTERAN/IKM

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA

(2)
(3)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena berkat rahmat-Nya kegiatan KKN PPM XIII ini dapat berjalan dengan lancar. Adapun KKN-PPM ini terdiri dari kegiatan pemberdayaan kepada masyarakat di Desa Ayunan serta pendampingan keluarga.

Dalam penyelesaian program Keluarga Dampingan ini, penulis mengucapkan terimakasih atas bantuan dari berbagai pihak yaitu:

1. Dr. Ir. Lie Jasa, MT selaku dosen pembimbing lapangan yang telah memberi dukungan, pengarahan dan pendampingan terhadap penulis sehingga dapat menyelesaikan program dengan baik.

2. Bapak I Made Sugatra selaku Kepala Desa Ayunan yang membantu penulis dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program di Keluarga Dampingan.

3. Bapak I Ketut Subagia, selaku kepala keluarga dampingan yang telah bekerjasama dengan baik serta terbuka, sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar.

4. Teman-teman KKN PPM Periode XIII di Desa Ayunan yang telah memberikan semangat dan pendapat dalam pemecahan masalah yang penulis hadapi.

Akhirnya, saya berharap semoga dengan laporan pendampingan keluarga ini dapat dimanfaatkan oleh para pihak yang terlibat dalam program ini guna mencapai sasaran sesuai yang diharapkan.

Ayunan, 29 Agustus 2016

(4)

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ... 1

1.1 Profil Keluarga Dampingan... 1

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... 2

1.2.1 Pendapatan Keluarga... 2

1.2.2 Pengeluaran Keluarga ... 3

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 5

2.1 Permasalahan Keluarga ... 5

2.2 Masalah Prioritas ... 5

2.2.1 Masalah Ekonomi ... 6

2.2.2 Permasalahan Kesehatan Keluarga dan Lingkungan ... 7

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ... 8

3.1. Program ... 8

3.1.1. Masalah Ekonomi ... 8

3.1.2. Masalah Kesehatan Keluarga dan Kesehatan Lingkungan ... 9

3.2. Jadwal Kegiatan ... 9

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA ... 13

4.1 Jenis Kegiatan ... 13

4.1.1 Waktu ... 13

4.1.2 Lokasi ... 13

4.2 Hasil ... 13

(5)

iv

BAB V PENUTUP ... 15

5.1 Simpulan ... 15

5.2 Rekomendasi ... 15

(6)

1

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Dalam bab ini akan dijabarkan mengenai profil keluarga dampingan seperti perekonomian keluarga dampingan. Perekonomian yang dimaksud berupa pendapatan dan pengeluaran keuangan dari keluarga Bapak I Ketut Subagia. Identitas keluarga dampingan merupakan hal primer dalam pendataan keluarga dampingan. Dalam hal ini, mahasiswa selaku peneliti melakukan pendataan dan pendampingan terhadap keluarga miskin dengan koordinasi serta pembagian oleh Kepala Desa yang telah dilimpahkan kepada Kelian Dinas di masing-masing banjar kemudian diberikan rekomendasi keluarga kurang mampu yang bisa didampingi khususnya untuk Desa Ayunan, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung sebagai tempat penelitian mahasiswa bersangkutan.

1.1 Profil Keluarga Dampingan Tabel 1.1 Identitas Keluarga

No. Nama Status Umur

(Th)

Pendidikan Pekerjaan Keterangan

1. I Ketut

Kawin 42 Tamat SD Petani/Peke bun

Istri 3. Ni Made

Mesir

(7)

2

Dalam kehidupan sehari-hari Bapak I Ketut Subagia tinggal dalam satu pekarangan rumah dengan seorang istri, seorang ibu, 2 orang kakak yang sudah berkeluarga, dan 2 orang adik yang belum berkeluarga. Rumah itu terdiri dari 5 kamar tidur dan 2 dapur yang salah satunya digunakan oleh KK lain yang tinggal di pekarangan rumah tersebut. Rumah yang ditempati oleh Bapak I Ketut Subagia tersebut masih belum rampung, dimana temboknya belum dilapisi cat tembok dan kamar yag terlihat berdebu. Selain itu keluarga Bapak I Ketut Subagia juga memelihara ayam yang kandangnya berdekatan dengan kamar tidurnya. Hal ini memungkinkan debu bertebaran yang dapat menyebabkan Infeksi Saluran Pernapasan bagian atas, kandang ayam yang berada di dekat pekarangan rumah juga dapat menyebabkan penyakit. Selain itu, kamar mandi yang dimiliki oleh Bapal I Ketut Subagia juga tergolong belum layak. Kamar mandinya tergolong kamar mandi darurat yang belum memenuhi standar.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

Ekonomi keluarga dampingan merupakan salah satu indikator dari standar tingkat kesejahteraan keluarga yang bersangkutan. Pengukuran tingkat kesejahteraan bertujuan untuk melihat dan mengidentifikasi sumber penghasilan keluarga dampingan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Pada aspek ekonomi keluarga dampingan akan dibahas beberapa indikator utama sirkulasi dana dari keluarga dampingan yakni pendapatan keluarga sebagai sumber pemasukan serta pengeluaran sebagai hasil atas penggunaan dana yang didapatkan oleh keluarga dampingan yang bersangkutan yang dalam hal ini adalah keluarga Bapak I Ketut Subagia.

1.2.1 Pendapatan Keluarga

(8)

3

Bapak I ketut Subagia juga memiliki 1 orang adik yang mengalami penyakit gangguan jiwa yang juga harus ditanggung.

Sekarang Bapak I Ketut Subagia tinggal bersama dengan seorang istri, keduanya masih belum berkeluarga dan bekerja sebagai tukang kayu.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Bapak I Ketut Subagia bekerja sebagai petani pemetik bunga pacar dan mengerjakan sawah milik orang lain sehingga pendapatan dari sawah tersebut bisa dibagi rata dengan pemilik sawah. Terkadang beliau mendapat penghasilan Rp. 50.000,00 hingga Rp. 100.000,00 per hari tergantung jumlah bunga yang dipetik dan harga bunga di pasaran.dan juga pada saat musim bung datang. Waktu kerja yang dibutuhkan pun tidak menentu sesuai dengan pekerjaan yang diambil. Selain itu, beliau juga memelihara sapi dan ayam kampung yang sewaktu-waktu dapat dijual jika memerlukan uang.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari sudah tentu Bapak I Ketut Subagia harus mengatur pengeluaran rumah tangga seperti untuk konsumsi, kesehatan, sosial dan lain – lain. Adapun rincian dari berbagai keperluan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Kebutuhan Sehari – hari ( Konsumsi)

Perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak I Ketut Subagia dalam sebulan adalah sebagai berikut :

Belanja per-hari : Rp 40.000 x 30 hari = Rp 1.200.000 Untuk biaya MCK tidak dianggarkan tergantung keperluan.

b. Kesehatan

(9)

4

Adik pertama dari Bapak I Ketut Subagia mengalami gangguan jiwa yang disebabkan karena terlalu depresi dan mengalami penyakit niskala. Pada hari – hari biasa adik dari Bapak I Ketut Subagia ini bertingkah laku yang baik seperti orang normal seperti orang lain namun pada saat rahinan dan hari raya, adik dari Bapak I Ketut Subagia ini akan mengamuk. Namun, untuk biaya kesehatan Bapak I Ketut Subagia tidak menganggarkan biaya tertentu karena disesuaikan dengan kondisi kesehatan. Selain itu, keluarga Bapak I Ketut Subagia sudah mendapatkan kemudahan didalam biaya kesehatan karena semua anggota keluarga sudah memiliki JAMKESMAS yang secara otomatis masuk ke dalam peserta Jaminan Kesehatan Nasional.

c. Sosial

Dalam kehidupan bermasyarakat tentu banyak pengeluaran yang harus ditanggung oleh Bapak I Ketut Subagia. Hal ini ditambah lagi dengan adat-istiadat yang ada di Banjar yang menuntut pengeluaran tambahan selain kebutuhan pokok. Keperluan sosial yang harus dikeluarkan oleh Bapak I Ketut Subagia seperti iuran banjar, uang suka duka (ngaben, pawiwahan), upacara yadnya, dan berbagai kegiatan adat-istiadat lainnya.Untuk berbagai pengeluaran sosial seperti itu, Bapak I Ketut Subagia tidak menganggarkan secara khusus. Hal ini disesuaikan dengan kondisi keuangan saat itu. Namun, apabila beliau tidak memiliki uang diisaat yang mendesak, maka Bapak I Ketut Subagia terpaksa untuk berhutang terlebih dahulu.

d. Lain – lain

(10)

5

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai masalah-masalah yang dianggap sebagai permasalahan utama sehingga harus diprioritaskan untuk dibahas dan ditanggapi agar dapat menentukan solusi yang sekiranya tepat. Permasalahan tersebut bisa meliputi masalah keuangan, pendidikan, hingga masalah kesehatan. Berikut adalah beberapa prioritas permasalahan yang dialami BapakI ketut subagia:

2.1 Permasalahan Keluarga

Untuk mengidentifikasi suatu permasalahan, maka dibutuhkan suatu pendekatan secara langsung terhadap keluarga dampingan. Pendekatan tersebut dapat dilakukan melalui wawancara secara langsung dan observasi tempat (lingkungan rumah) dengan mengunjungi keluarga dampingan. Setelah mengunjungi rumah keluarga dampingan yang dalam hal ini rumah Bapak I Ketut Subagia, didapatkan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh beliau. Adapun permasalahn tersebut meliputi masalah keuangan maupun permasalahan keluarga.

Bapak I Ketut Subagia yang hanya menamatkan diri dari pendidikan SD saja sudah tentu sangat susah untuk mencari pekerjaan yang layak. Hal ini membuat beliau bekerja menggarap sawah milik orang lain dengan pendapatan minim bahkan tidak menentu. Hal ini bertambah berat semenjak adik pertamanya mengalami gangguan kejiwaan dan harus menanggung biaya pengobatan saat penyakitnya kumat.

2.2 Masalah Prioritas

(11)

6

2.2.1 Masalah Ekonomi

(12)

7

2.2.2 Permasalahan Kesehatan Keluarga dan Lingkungan

Dari segi kesehatan keluarga Bapak I Ketut Subagia sudah cukup baik namun salah satu dari keluarganya mengalami gangguan kejiwaan karena depresi dan terkena penyakit yang secara medis tidak dapat terdeteksi. Beliau akan bersikap dan perilaku seperti masyarakat lumrah saat hari-hari biasa, namun pada hari-hari raya tertentu beliau akan mengamuk dan keluarga sulit untuk menangulanginya. Sebelumnya adik dari Bapak I Ketut Subagia sudah mendapatkan perawatan di RSJ Bangli namun pada saat itu keadaan Adik dari Bapak I Ketut Subagia sudah membaik sehingga diijinkan kembali ke rumah.

(13)

8

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan dalam memecahkan permasalahan yang terdapat dalam keluarga dampingan yang bersangkutan.

3.1. Program

Dengan identifikasi dan memprioritaskan masalah maka muncul usaha pemecahan masalah. Usaha-usaha tersebut merupakan program-program yang akan diberikan kepada keluarga dampingan untuk memecahkan masalah di dalam keluarga tersebut terutama masalah yang akan diprioritaskan. Program-program tersebut berupa alternatif-alternatif yang merupakan saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan.

3.1.1. Masalah Ekonomi

(14)

9

3.1.2. Masalah Kesehatan Keluarga dan Kesehatan Lingkungan

Untuk masalah kesehatan adik dari Bapak I Ketut Subagia, disarankan untuk selalu melakukan pemeriksaan rutin atau check up ke rumah sakit untuk menghindari kejadian yang semakin buruk pada adik beliau. Untuk biaya kesehatan yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan rutin dan biaya pengobatan tersebut dapat ditanggung menggunakan Jaminan Kesehatan Nasional.

Untuk kesehatan lingkungannya diawali dengan melakukan kegiatan diskusi, memberikan juga pemahaman mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan membantu melakukan pembersihan rumah secara teratur dan menata barang-barang rumah dengan rapi. Selain itu perlu juga diberikan pemahaman mengenai pentingnya kebersihan kamar mandi dan penggunaan air bersih agar kesehatan tetap terjaga.

3.2. Jadwal Kegiatan

Dalam sub bab ini mahasiswa membahas mengenai jadwal (waktu dan kegiatan) yang dari awal kunjungan hingga hari terakhir kunjungan yang dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan di keluarga Bapak I Ketut Subagia. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah seperti tabel 3.1..

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan

No Hari/Tanggal Kegiatan Jumlah jam

1. Sabtu, 23 juli 2016 Koordinasi dan meminta rekomendasi untuk KK dampingan dan bertanya tentang keadaan

(15)

10

menyiapkan canang untuk digunakan sehari-hari

Diskusi dengan KK Dampingan 2 jam

13.

Jumat , 5 Agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan dan membantu kegiatan keluarga

3jam

14. Minggu, 7 Agustus 2016

Membantu menyapu pekarangan 3 jam

15.

Senin, 8 Agustus 2016 Diskusi dengan KK Dampingan dan membersihkan lingkungan rumahnya

3 jam

16.

Selasa, 9 Agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan dan membantu menyiapkan canang dan segehan

3jam

(16)

11

17. 2016 dan membantu menyiapkan

canang dan segehan 18. Kamis, 11 Agustus

2016

Diskusi dengan KK Dampingan dan membersihkan lingkungan rumahnya

2 jam

19. Jumat, 12 Agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan dan membersihkan lingkungan rumahnya

2jam

20. Sabtu, 13 Agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan dan membantu menyiapkan canang dan segehan

2 jam

21. Senin, 15 Agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan dan membantu membuat porosan

3 jam

22. Selasa, 16 Agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan 1 jam

23. Kamis, 18 Agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan dan membantu menyiapkan canang dan segehan

2 jam

24. Jumat, 19 Agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan dan membantu membuat porosan

2jam

25. Sabtu, 20 Agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan dan membersihkan lingkungan rumahnya

2 jam

26. Minggu, 21 Agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan dan membantu membuat porosan

3 jam

27. Senin, 22 agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan dan membantu menyiapkan

(17)

12

canang dan segehan 28. Selasa, 23 Agustus

2016

Membantu memetik bunga Pacar ke sawah

4 jam

29. Rabu, 25 Agustus 2016

Membantu berkebun dan menanam tanaman TOGA

3 jam

30. Sabtu, 27 Agustus 2016

Perpisahan dengan KK dampingan dengan menyerahkan tanaman, sembako dan beberapa bingkisan

2 jam

(18)

13

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Jenis Kegiatan

Adapun pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini adalah dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XI di Desa Ayunan dimana untuk jadwal kunjungan ke keluarga dampingan minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan.

4.1.1 Waktu

Adapun waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini adalah termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan.

4.1.2 Lokasi

Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Ayunan, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, sedangkan secara spesifik lokasi KK Dampingan dari keluarga Bapak I Ketut Subagia adalah di Tempekan Bucu, Banjar Geria, Desa Ayunan, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung.

4.2 Hasil

(19)

14

4.3 Kendala

(20)

15

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari pembahasan diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu :

1. Masalah utama yang dihadapi keluarga bapak I Ketut Subagia yaitu masalah ekonomi dimana beliau mempunyai penghasilan yang tidak menentu. Hal dapat disarankan adalah memberikan pemahaman bagaimana cara mengelola uang yang baik dan meningkatkan produksi melalui pemeliharaan ternak berupa ayam dan sapi yang nantinya dapat menambah pendapatan.

2. Untuk masalah yang lainnya, seperti kesehatan keluarga dan kesehatan lingkungan, terdapat masalah dimana ruangan memiliki lantai yang kotor dan barang-barang yang tidak tertata dengan rapi. Selain itu terdapat kandang ayam yang berada di dekat ruang tidur sehingga dapat menjadi sumber penularan penyakit. Disini telah dilakukan pembersihan ruangan yaitu menata barang-barang agar terlihat lebih bersih dan rapi.

5.2 Rekomendasi

Adapun saran yang bisa diberikan sebagai tindak lanjut dari solusi yang telah diberikan yaitu :

1. KK Dampingan disarankan agar lebih mengatur keuangan agar terdapat uang yang disisihkan untuk tabungan sehingga dapat memenuhi kebutuhan setiap hari dan nantinya bisa digunakan untuk memperbaiki rumah.

2. Untuk kesehatan keluarga disarankan untuk melakukan pengecekan rutin ke fasilitas pelayanan terdekat dan untuk biaya pengobatannya nanti telah tercover oleh Jaminan Kesehatan Nasional.

(21)

16

(22)

17

(23)

18

Gambar 3. Saat membantu mejejaitan alat banten berupa canang dan porosan

(24)

19

Gambar 5. Membantu memetik bunga pacar di sawah

(25)

1

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Dalam bab ini akan dijabarkan mengenai profil keluarga dampingan seperti perekonomian keluarga dampingan. Perekonomian yang dimaksud berupa pendapatan dan pengeluaran keuangan dari keluarga Bapak I Ketut Subagia. Identitas keluarga dampingan merupakan hal primer dalam pendataan keluarga dampingan. Dalam hal ini, mahasiswa selaku peneliti melakukan pendataan dan pendampingan terhadap keluarga miskin dengan koordinasi serta pembagian oleh Kepala Desa yang telah dilimpahkan kepada Kelian Dinas di masing-masing banjar kemudian diberikan rekomendasi keluarga kurang mampu yang bisa didampingi khususnya untuk Desa Ayunan, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung sebagai tempat penelitian mahasiswa bersangkutan.

1.1 Profil Keluarga Dampingan Tabel 1.1 Identitas Keluarga

No. Nama Status Umur

(Th)

Pendidikan Pekerjaan Keterangan

1. I Ketut

Kawin 42 Tamat SD Petani/Peke bun

Istri 3. Ni Made

Mesir

(26)

2

Dalam kehidupan sehari-hari Bapak I Ketut Subagia tinggal dalam satu pekarangan rumah dengan seorang istri, seorang ibu, 2 orang kakak yang sudah berkeluarga, dan 2 orang adik yang belum berkeluarga. Rumah itu terdiri dari 5 kamar tidur dan 2 dapur yang salah satunya digunakan oleh KK lain yang tinggal di pekarangan rumah tersebut. Rumah yang ditempati oleh Bapak I Ketut Subagia tersebut masih belum rampung, dimana temboknya belum dilapisi cat tembok dan kamar yag terlihat berdebu. Selain itu keluarga Bapak I Ketut Subagia juga memelihara ayam yang kandangnya berdekatan dengan kamar tidurnya. Hal ini memungkinkan debu bertebaran yang dapat menyebabkan Infeksi Saluran Pernapasan bagian atas, kandang ayam yang berada di dekat pekarangan rumah juga dapat menyebabkan penyakit. Selain itu, kamar mandi yang dimiliki oleh Bapal I Ketut Subagia juga tergolong belum layak. Kamar mandinya tergolong kamar mandi darurat yang belum memenuhi standar.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

Ekonomi keluarga dampingan merupakan salah satu indikator dari standar tingkat kesejahteraan keluarga yang bersangkutan. Pengukuran tingkat kesejahteraan bertujuan untuk melihat dan mengidentifikasi sumber penghasilan keluarga dampingan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Pada aspek ekonomi keluarga dampingan akan dibahas beberapa indikator utama sirkulasi dana dari keluarga dampingan yakni pendapatan keluarga sebagai sumber pemasukan serta pengeluaran sebagai hasil atas penggunaan dana yang didapatkan oleh keluarga dampingan yang bersangkutan yang dalam hal ini adalah keluarga Bapak I Ketut Subagia.

1.2.1 Pendapatan Keluarga

(27)

3

Bapak I ketut Subagia juga memiliki 1 orang adik yang mengalami penyakit gangguan jiwa yang juga harus ditanggung.

Sekarang Bapak I Ketut Subagia tinggal bersama dengan seorang istri, keduanya masih belum berkeluarga dan bekerja sebagai tukang kayu.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Bapak I Ketut Subagia bekerja sebagai petani pemetik bunga pacar dan mengerjakan sawah milik orang lain sehingga pendapatan dari sawah tersebut bisa dibagi rata dengan pemilik sawah. Terkadang beliau mendapat penghasilan Rp. 50.000,00 hingga Rp. 100.000,00 per hari tergantung jumlah bunga yang dipetik dan harga bunga di pasaran.dan juga pada saat musim bung datang. Waktu kerja yang dibutuhkan pun tidak menentu sesuai dengan pekerjaan yang diambil. Selain itu, beliau juga memelihara sapi dan ayam kampung yang sewaktu-waktu dapat dijual jika memerlukan uang.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari sudah tentu Bapak I Ketut Subagia harus mengatur pengeluaran rumah tangga seperti untuk konsumsi, kesehatan, sosial dan lain – lain. Adapun rincian dari berbagai keperluan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Kebutuhan Sehari – hari ( Konsumsi)

Perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak I Ketut Subagia dalam sebulan adalah sebagai berikut :

Belanja per-hari : Rp 40.000 x 30 hari = Rp 1.200.000 Untuk biaya MCK tidak dianggarkan tergantung keperluan.

b. Kesehatan

(28)

4

Adik pertama dari Bapak I Ketut Subagia mengalami gangguan jiwa yang disebabkan karena terlalu depresi dan mengalami penyakit niskala. Pada hari – hari biasa adik dari Bapak I Ketut Subagia ini bertingkah laku yang baik seperti orang normal seperti orang lain namun pada saat rahinan dan hari raya, adik dari Bapak I Ketut Subagia ini akan mengamuk. Namun, untuk biaya kesehatan Bapak I Ketut Subagia tidak menganggarkan biaya tertentu karena disesuaikan dengan kondisi kesehatan. Selain itu, keluarga Bapak I Ketut Subagia sudah mendapatkan kemudahan didalam biaya kesehatan karena semua anggota keluarga sudah memiliki JAMKESMAS yang secara otomatis masuk ke dalam peserta Jaminan Kesehatan Nasional.

c. Sosial

Dalam kehidupan bermasyarakat tentu banyak pengeluaran yang harus ditanggung oleh Bapak I Ketut Subagia. Hal ini ditambah lagi dengan adat-istiadat yang ada di Banjar yang menuntut pengeluaran tambahan selain kebutuhan pokok. Keperluan sosial yang harus dikeluarkan oleh Bapak I Ketut Subagia seperti iuran banjar, uang suka duka (ngaben, pawiwahan), upacara yadnya, dan berbagai kegiatan adat-istiadat lainnya.Untuk berbagai pengeluaran sosial seperti itu, Bapak I Ketut Subagia tidak menganggarkan secara khusus. Hal ini disesuaikan dengan kondisi keuangan saat itu. Namun, apabila beliau tidak memiliki uang diisaat yang mendesak, maka Bapak I Ketut Subagia terpaksa untuk berhutang terlebih dahulu.

d. Lain – lain

(29)

5

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai masalah-masalah yang dianggap sebagai permasalahan utama sehingga harus diprioritaskan untuk dibahas dan ditanggapi agar dapat menentukan solusi yang sekiranya tepat. Permasalahan tersebut bisa meliputi masalah keuangan, pendidikan, hingga masalah kesehatan. Berikut adalah beberapa prioritas permasalahan yang dialami BapakI ketut subagia:

2.1 Permasalahan Keluarga

Untuk mengidentifikasi suatu permasalahan, maka dibutuhkan suatu pendekatan secara langsung terhadap keluarga dampingan. Pendekatan tersebut dapat dilakukan melalui wawancara secara langsung dan observasi tempat (lingkungan rumah) dengan mengunjungi keluarga dampingan. Setelah mengunjungi rumah keluarga dampingan yang dalam hal ini rumah Bapak I Ketut Subagia, didapatkan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh beliau. Adapun permasalahn tersebut meliputi masalah keuangan maupun permasalahan keluarga.

Bapak I Ketut Subagia yang hanya menamatkan diri dari pendidikan SD saja sudah tentu sangat susah untuk mencari pekerjaan yang layak. Hal ini membuat beliau bekerja menggarap sawah milik orang lain dengan pendapatan minim bahkan tidak menentu. Hal ini bertambah berat semenjak adik pertamanya mengalami gangguan kejiwaan dan harus menanggung biaya pengobatan saat penyakitnya kumat.

2.2 Masalah Prioritas

(30)

6

2.2.1 Masalah Ekonomi

(31)

7

2.2.2 Permasalahan Kesehatan Keluarga dan Lingkungan

Dari segi kesehatan keluarga Bapak I Ketut Subagia sudah cukup baik namun salah satu dari keluarganya mengalami gangguan kejiwaan karena depresi dan terkena penyakit yang secara medis tidak dapat terdeteksi. Beliau akan bersikap dan perilaku seperti masyarakat lumrah saat hari-hari biasa, namun pada hari-hari raya tertentu beliau akan mengamuk dan keluarga sulit untuk menangulanginya. Sebelumnya adik dari Bapak I Ketut Subagia sudah mendapatkan perawatan di RSJ Bangli namun pada saat itu keadaan Adik dari Bapak I Ketut Subagia sudah membaik sehingga diijinkan kembali ke rumah.

(32)

8

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan dalam memecahkan permasalahan yang terdapat dalam keluarga dampingan yang bersangkutan.

3.1. Program

Dengan identifikasi dan memprioritaskan masalah maka muncul usaha pemecahan masalah. Usaha-usaha tersebut merupakan program-program yang akan diberikan kepada keluarga dampingan untuk memecahkan masalah di dalam keluarga tersebut terutama masalah yang akan diprioritaskan. Program-program tersebut berupa alternatif-alternatif yang merupakan saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan.

3.1.1. Masalah Ekonomi

(33)

9

3.1.2. Masalah Kesehatan Keluarga dan Kesehatan Lingkungan

Untuk masalah kesehatan adik dari Bapak I Ketut Subagia, disarankan untuk selalu melakukan pemeriksaan rutin atau check up ke rumah sakit untuk menghindari kejadian yang semakin buruk pada adik beliau. Untuk biaya kesehatan yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan rutin dan biaya pengobatan tersebut dapat ditanggung menggunakan Jaminan Kesehatan Nasional.

Untuk kesehatan lingkungannya diawali dengan melakukan kegiatan diskusi, memberikan juga pemahaman mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan membantu melakukan pembersihan rumah secara teratur dan menata barang-barang rumah dengan rapi. Selain itu perlu juga diberikan pemahaman mengenai pentingnya kebersihan kamar mandi dan penggunaan air bersih agar kesehatan tetap terjaga.

3.2. Jadwal Kegiatan

Dalam sub bab ini mahasiswa membahas mengenai jadwal (waktu dan kegiatan) yang dari awal kunjungan hingga hari terakhir kunjungan yang dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan di keluarga Bapak I Ketut Subagia. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah seperti tabel 3.1..

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan

No Hari/Tanggal Kegiatan Jumlah jam

1. Sabtu, 23 juli 2016 Koordinasi dan meminta rekomendasi untuk KK dampingan dan bertanya tentang keadaan

(34)

10

menyiapkan canang untuk digunakan sehari-hari

Diskusi dengan KK Dampingan 2 jam

13.

Jumat , 5 Agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan dan membantu kegiatan keluarga

3jam

14. Minggu, 7 Agustus 2016

Membantu menyapu pekarangan 3 jam

15.

Senin, 8 Agustus 2016 Diskusi dengan KK Dampingan dan membersihkan lingkungan rumahnya

3 jam

16.

Selasa, 9 Agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan dan membantu menyiapkan canang dan segehan

3jam

(35)

11

17. 2016 dan membantu menyiapkan

canang dan segehan 18. Kamis, 11 Agustus

2016

Diskusi dengan KK Dampingan dan membersihkan lingkungan rumahnya

2 jam

19. Jumat, 12 Agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan dan membersihkan lingkungan rumahnya

2jam

20. Sabtu, 13 Agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan dan membantu menyiapkan canang dan segehan

2 jam

21. Senin, 15 Agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan dan membantu membuat porosan

3 jam

22. Selasa, 16 Agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan 1 jam

23. Kamis, 18 Agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan dan membantu menyiapkan canang dan segehan

2 jam

24. Jumat, 19 Agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan dan membantu membuat porosan

2jam

25. Sabtu, 20 Agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan dan membersihkan lingkungan rumahnya

2 jam

26. Minggu, 21 Agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan dan membantu membuat porosan

3 jam

27. Senin, 22 agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan dan membantu menyiapkan

(36)

12

canang dan segehan 28. Selasa, 23 Agustus

2016

Membantu memetik bunga Pacar ke sawah

4 jam

29. Rabu, 25 Agustus 2016

Membantu berkebun dan menanam tanaman TOGA

3 jam

30. Sabtu, 27 Agustus 2016

Perpisahan dengan KK dampingan dengan menyerahkan tanaman, sembako dan beberapa bingkisan

2 jam

(37)

13

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Jenis Kegiatan

Adapun pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini adalah dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XI di Desa Ayunan dimana untuk jadwal kunjungan ke keluarga dampingan minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan.

4.1.1 Waktu

Adapun waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini adalah termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan.

4.1.2 Lokasi

Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Ayunan, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, sedangkan secara spesifik lokasi KK Dampingan dari keluarga Bapak I Ketut Subagia adalah di Tempekan Bucu, Banjar Geria, Desa Ayunan, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung.

4.2 Hasil

(38)

14

4.3 Kendala

(39)

15

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari pembahasan diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu :

1. Masalah utama yang dihadapi keluarga bapak I Ketut Subagia yaitu masalah ekonomi dimana beliau mempunyai penghasilan yang tidak menentu. Hal dapat disarankan adalah memberikan pemahaman bagaimana cara mengelola uang yang baik dan meningkatkan produksi melalui pemeliharaan ternak berupa ayam dan sapi yang nantinya dapat menambah pendapatan.

2. Untuk masalah yang lainnya, seperti kesehatan keluarga dan kesehatan lingkungan, terdapat masalah dimana ruangan memiliki lantai yang kotor dan barang-barang yang tidak tertata dengan rapi. Selain itu terdapat kandang ayam yang berada di dekat ruang tidur sehingga dapat menjadi sumber penularan penyakit. Disini telah dilakukan pembersihan ruangan yaitu menata barang-barang agar terlihat lebih bersih dan rapi.

5.2 Rekomendasi

Adapun saran yang bisa diberikan sebagai tindak lanjut dari solusi yang telah diberikan yaitu :

1. KK Dampingan disarankan agar lebih mengatur keuangan agar terdapat uang yang disisihkan untuk tabungan sehingga dapat memenuhi kebutuhan setiap hari dan nantinya bisa digunakan untuk memperbaiki rumah.

2. Untuk kesehatan keluarga disarankan untuk melakukan pengecekan rutin ke fasilitas pelayanan terdekat dan untuk biaya pengobatannya nanti telah tercover oleh Jaminan Kesehatan Nasional.

(40)

16

(41)

17

(42)

18

Gambar 3. Saat membantu mejejaitan alat banten berupa canang dan porosan

(43)

19

Gambar 5. Membantu memetik bunga pacar di sawah

Gambar

Tabel 1.1 Identitas Keluarga
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan
Gambar 1 dan 2. Kondisi rumah keluarga Bapak I Ketut Subagia
Gambar 3. Saat membantu mejejaitan alat banten berupa canang dan porosan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam melaksanakan proses pembelajaran, seharusnya guru tidak hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab, hafalan (model pembelajaran langsung), karena masih

[r]

[r]

Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan problem focused coping lebih efektif dalam menurunkan stres pengasuhan pada orangtua yang memiliki anak retardasi mental dari

[r]

Perceived service adalah persepsi atau penilaian terhadap kualitas pelayanan yang diterima konsumen, contohnya apabila petugas provider “X” segera datang ke rumah

Sistem informasi yang digunakan membahas mengenai sistem transaksi, akuntansi pada perusahaan masih manual yang mengakibatkan masih tingginya tingkat kesalahan

" رعش ي هتارغتو يضورعلا نزولا ةينان نم ةيناخو ،يدأا يليلحتلا ثحبلا عون "ىرغصلا ةجرفنما يوحنلا