• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fungsi Legislasi DPD-RI Berdasarkan Pasal 22D Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Fungsi Legislasi DPD-RI Berdasarkan Pasal 22D Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

i

SKRIPSI

FUNGSI LEGISLASI DPD-RI BERDASARKAN

PASAL 22D UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA

REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

I PUTU HENDRA WIJAYA NIM. 1003005188

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

ii

FUNGSI LEGISLASI DPD-RI BERDASARKAN

PASAL 22D UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA

REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

Skripsi ini dibuat untuk memperoleh Gelar Sarjana Hukum

Pada Fakultas Hukum Universitas Udayana

I PUTU HENDRA WIJAYA NIM. 1003005188

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS UDAYANA

(3)
(4)
(5)
(6)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa

(Tuhan Yang Maha Esa), atas segala rahmat dan anugrahNya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “FUNGSI LEGISLASI DPD-RI

BERDASARKAN PASAL 22D UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 1945”.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan bantuan

yang sangat berharga dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. I Made Arya Utama, SH., MH. Selaku Dekan Fakultas

Hukum Universitas Udayana;

2. Bapak Dr. Gde Made Swadhana, SH., MH., selaku Pembantu Dekan I

Fakultas Hukum Universitas Udayana;

Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Udayana;

6. Bapak Prof. Dr. I Made Subawa, SH., MS., selaku Dosen Pembimbing

I yang telah banyak membantu dan memberikan masukan dalam

(7)

vi

7. Ibu Ni Made Ari Yuliartini Griadhi, SH., MH., selaku Dosen

Pembimbing II yang telah dengan sabar membimbing penulis hingga

skripsi ini selesai;

8. Bapak I Made Budi Arsika, SH., LLM., selaku Pembimbing Akademik

yang telah membimbing penulis selama menempuh perkuliahan di

Fakultas Hukum Universitas Udayana;

9. Kedua orang tua saya, I Putu Artha dan Luh Sutami Aryani, SH.,

beserta adik saya Ni Kadek Herni Wijayanti, SE dan keluarga besar

saya yang telah memberikan pengertian dan perhatian, nasihat serta

dorongan semangat sehingga penulis bisa menyelesaikan perkuliahan

dan skripsi ini;

10.Seorang terkasih dalam hidup saya, Luh Gede Cintya Adriani, SE yang

telah dengan sabar menemani dan memberikan semangat dalam segala

hal termasuk dalam kelancaran penyelesaian skripsi ini;

11.Kakak-kakak UKM Pramuka UNUD (kak Purnama Putra, kak Gede

Mudastra, kak Alit Sukarma, kak Gungde Kesuma, kak Agus Sutawan,

kak Ciria Angga, kak Ilham Wahyudi, kak Ghanez Ricisandhy) yang

setia memberikan motivasi demi kelancaran skripsi ini

12.Teman-teman BRC (Hadi Kusuma, Panca Sudiarta, Rick Anjasmara,

Krisna Permadi Budha, Bagus Oka Mahendra, Gusti Pramana, Bagus

Kartika Yudha, Permata Giri, Bagus Yogantara, Anton Gunawan)

(8)

vii

13.Teman-teman KKN-PPM VII Tanglad 2013 (Eko Frimayana, Larassati

Anggrina, Kusumaningtyas, Ai Indria, Ardiya Suginama, Ketut

Suryana, Agus Widiatmika, Chandra Mandira, Adi Permadi) yang

telah memberikan semangat;

14.Teman-teman Fakultas Hukum Universitas Udayana yang telah

membantu dan memberikan dorongan positif;

15.Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu

yang telah membantu kelancaran penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari, bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna

dengan begitu banyaknya kekurangan, disamping karena terbatasnya pengetahuan

penulis. Sehingga segala kritik dan saran yang membangun sangat penulis

harapkan demi kesempurnaan tulisan ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga skripsi ini dapat

bermanfaat khususnya bagi mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Udayana.

Denpasar, Agustus 2016

(9)

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DALAM ... i

HALAMAN PRASYARAT GELAR SARJANA HUKUM ... ii

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ... iii

HALAMAN PENGESAHAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI ... iv

HALAMAN KATA PENGANTAR ... v

HALAMAN DAFTAR ISI ... viii

HALAMAN SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ... xii

(10)

ix

1.7Metode Penelitian ... 16

1.7.1 Jenis Penelitian ... 16

1.7.2 Jenis Pendekatan ... 16

1.7.3 Bahan Hukum ... 17

1.7.4 Teknik Pengumpulan Bahan Hukum ... 19

1.7.5 Teknik Analisis ... 20

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) SEBAGAI LEMBAGA PERWAKILAN DAERAH DI TINGKAT PUSAT ... 21

2.1Perkembangan Lembaga Perwakilan Daerah di Indonesia ... 21

2.2Tinjauan Umum Tentang DPD (Dewan Perwakilan Daerah) ... 27

BAB III DASAR PEMIKIRAN PEMBENTUKAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH SEBAGAI LEMBAGA YANG MEMPUNYAI FUNGSI LEGISLASI DI INDONESIA ... 33

3.1Sejarah Singkat Awal Pembentukan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Di Indonesia ... 33

3.2Perkembangan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Sebagai Lembaga Legislatif Di Indonesia ... 35

(11)

x

BAB IV FUNGSI LEGISLASI DEWAN PERWAKILAN DAERAH

DITINJAU BERDASARKAN PASAL 22D UNDANG-UNDANG DASAR

NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 ... 45

4.1Fungsi Legislasi Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Berdasarkan Pasal 22D UUD NRI Tahun 1945 ... 45

4.2Fungsi Legislasi Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Pasca Hasil judicial review di Mahkamah Konstitusi... 50

4.3Perbandingan Fungsi legislasi Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dengan Negara Lain ... 56

4.3.1 Perbandingan Dengan Senate di Amerika Serikat ... 56

4.3.2 Perbandingan Dengan National Council of Province di Afrika Selatan ... 73

BAB V PENUTUP ... 77

5.1Kesimpulan ... 77

5.2Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA

(12)

xi

DAFTAR TABEL/BAGAN

Tabel 1 : Perbandingan Keanggotaan dan Kewenangan DPD dengan

Senat ... 68

Bagan 1 : Alur Legislasi dalam Konstitusi Amerika Serikat ... 70

Bagan 2 : Pembentukan Undang-Undang Menurut UUD Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 ... 71

(13)

xii

ABSTRAK

Dalam perjalanan sejarah kelembagaan negara di Republik Indonesia, khususnya yang mewakili kepentingan daerah, Indonesia setidaknya pernah memiliki tiga lembaga perwakilan daerah diantaranya, Senat, Utusan Daerah (UD) dan Utusan Golongan (UG). Akhirnya melalui amandemen ketiga UUD NRI Tahun 1945, terbentuklah Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI). Landasan konstitusional kewenangan DPD diatur dalam pasal 22D UUD NRI Tahun 1945, namun terdapat ketimpangan proses legislasi perihal kewenangan, yakni di dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (PPPU) dan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (MD3).

Penelitian hukum ini adalah merupakan penelitian hukum dengan aspek normatif, dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan dengan menggunakan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan lembaga perwakilan daerah, dan proses legislasi. Selanjutnya digunakan pendekatan historis, yaitu dengan menelusuri sejarah dan perkembangan lembaga perwakilan daerah di Indonesia. Selanjutnya, pendekatan perbandingan, yaitu dengan membandingkan kewenangan lembaga perwakilan daerah di Indonesia dengan negara lain.

Putusan judicial review Mahkamah Konstitusi diharapkan bisa memperkuat kewenangan DPD dalam sistem dua kamar (bikameral) yang benar-benar sesuai dengan konsep trias prolitica.

(14)

xiii ABSTRACT

In the history of the state institutional in the Republic of Indonesia, especially those representing the interests of the region, Indonesia previously had at least three regional representative institure include, the Senate, the Representatives of Regional (UD) and the Representatives of Group (UG). Finally, through the third amendment to the Constitution of the Republic of Indonesia Year 1945, forming the Republic of Indonesia Regional Representative Board (DPD). The cornerstone of the constitutional authority of DPD regulated in article 22D of the Constitution of the Republic of Indonesia Year 1945, but there is inequality of the legislative process concerning the authority, which is in the Act 12 Year 2011 about Establishment Regulation Legislation (PPPU) and Act 17 Year 2014 about People's Consultative Assembly, the House of Representatives, Regional Representatives Board, and the Regional House of Representatives (MD3).

The study of this law is a legal research with the normative aspects, using the approach of legislation by using legislation relating to local representative bodies, and the legislative process. Then used a historical approach, by tracing the history and development of representative institutions in the area of Indonesia. Furthermore, the comparative approach, by comparing the local authority representative institution in Indonesia with other countries.

Judicial review verdict of the Constitutional Court is expected to strengthen the authority of the DPD in the system of two chambers (bicameral) completely in accordance with the concept of trias prolitica.

Keywords: Institute of Regional Representatives, Legislative Process, Judicial Review

Referensi

Dokumen terkait

Pemilihan ukuran keramik sudah sesuai dengan standar koordinasi modular, yaitu 3M, Dimensi keramik yang ada dipasaran, sedangkan pembagian ruang dalam unit hunian tidak

Dalam hal ini yang divisualisasikan adalah model basis data spasial yang menggambarkan lokasi kabel utama listrik dan jalur yang dilewatinya serta informasi- informasi lainnya

108/DSN-MUI/X/2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pariwisata Berdasarkan Prinsip Syariah (Studi Kasus Di Kampung Coklat Desa Plosorejo Kecamatan Kademangan Kabupaten

Pada pembelajaran seni budaya berbasis pendidikan multikultural terdapat tiga aspek yang nantinya akan dapat mensukseskan pendidikan multikultural, ketiga aspek

Oleh karena itu tidak hanya orang dewasa saja yang dapat menggunakan internet tapi anak-anak pun dapat secara langsung menggunakannya.Namun seharusnya untuk anak-anak

NO PROGRAM AKUN URAIAN PAGU

Seiring dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat , guru dituntut untuk kreatif dalam menyajikan pembelajaran agar anak didik dapat menguasai