• Tidak ada hasil yang ditemukan

Membahas tentang perbedaan Kepemimpinan Transformasional dengan Kepemimpinan Transaksional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Membahas tentang perbedaan Kepemimpinan Transformasional dengan Kepemimpinan Transaksional"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

TEORI KEPEMIMPINAN

(SITUASI, PERILAKU, SIFAT, DAN

TRANSFORMASI)

Disampaikan pada Pertemuan Kelima (Selasa, 8 Maret 2011)

Semester Gasal

Tahun Akademik 2011

(2)
(3)

Membahas tentang perbedaan Kepemimpinan Transformasional dengan Kepemimpinan Transaksional

Dengan kepemimpinan

(4)

Pemimpin mengubah dan memotivasi para pengikut dengan :

1) Membuat mereka lebih menyadari pentingnya hasil tugas;

2) Membujuk mereka untuk mementingkan kepentingan Tim atau organisasi mereka dibandingkan dengan kepentingan pribadi;

3) Mengaktifkan kebutuhan mereka yang lebih tinggi.

(5)

Bagi Bass (1985), kepemimpinan transformasional dan transaksional itu berbeda tetapi bukan proses yang sama-sama ekslusifnya. Kepemimpinan tranformasional lebih meningkatkan motivasi dan

kinerja pengikut dibandingkan dengan

(6)

Transformation Behaviors Perilaku Transformasional Transformation Behaviors Perilaku Transformasional

Idealized Inflence

Pengaruh IdealIndividlalized consideration Pertimbangan IndividualInspirational motivation Motivasi InspirasionalIntellectlal stimllation Stimulasi Intelektual

Idealized Inflence

Pengaruh IdealIndividlalized consideration Pertimbangan IndividualInspirational motivation Motivasi InspirasionalIntellectlal stimllation Stimulasi Intelektual Transactional Behavior Perilaku Transaksional Transactional Behavior Perilaku Transaksional

Contingent reward

Penghargaan Berhubungan

Active Management by exception

Manajemen Aktif

dengan

Pengecualian

Passive

management by exception

Manajemen Pasif

dengan

Pengecualian

Contingent reward

Penghargaan Berhubungan

Active Management by exception

Manajemen Aktif

dengan

Pengecualian

Passive

management by exception

Manajemen Pasif

dengan

Pengecualian

Perilaku Transformasional dan Transaksional

Slmber : Kepemiminan dalam Organisasi (Gery Yukl : 305)

Perilaku Transformasional dan Transaksional

Slmber : Kepemiminan dalam Organisasi

(7)

"Karakteristik

pemimpin

Transformasional adalah bahwa

mereka menghasilkan visi baru,

sebuah visi yang memisahkan

mereka dari pesaing, dan dari

mana

organisasi

sekarang"

(Symons, 2006, hal 18).

(8)

Kepemimpinan

Transformasional

(BASS,1985)

Kondisi Eksternal :

„

Struktur lingkungan luar (ada tekanan terhadap situasi, ketidakpuasan „

masyarakat)

Kondisi perubahan (berubah cepat, bergejolak, ketidakpastian)„

Kondisi pasar (turbulen) „

Pola hubungan kepemimpinan (orang tua:pemimpin) sebagai penolong „

(9)

Kepemimpinan

Transformasional

(BASS,1985)

Kondisi internal:

„

Struktur Organisasi (organik, prosedur adaptif, otoritas tidak jelas, „

desentralisasi)

Teknologi Organisasi (teknologi batch) „

Sumber kekuasan & pola hubungan anggota „

organisasi (sumber kekuasaan

penguasaan informasi, hubungan informal)

Tipe kelompok kerja (kerja tim-variatif, sifat pekerjaan umumnya yang „

(10)

Kemampuan menginspirasi dan

memotivasi pengikut untuk meraih hasil yang lebih besar dari yang semula

direncanakan

Visi pemimpin memberi pengikut dengan

motivasi untuk kerja keras yang memberikan imbalan internal

Untuk meraih visi mereka, pemimpin

transformasional membuat perubahan penting dalam perusahaan atau unit, yakni tentang:

Misi

Cara berbisnis

Sumber daya manusia

(11)

Faktor-faktor yang

Menggambarkan Pemimpin

Transformasional

Karisma. Pemimpin menanamkan rasa

bernilai, hormat, bangga dan artikulasi visi

Perhatian Individlal. Pemimpin

memperhatikan kebutuhan pengikut dan memberi proyek agar pengikut maju

Stimllasi Intelektlal. Pemimpin membantu

pengikut memikirkan ulang situasi dengan rasional dan mendorong pengikut untuk

kreatif

Imbalan Kontinjen. Pemimpin

menginformasikan pengikut apa yang harus dilakukan untuk dapat imbalan

Manajemen dengan pengeclalian.

Pemimpin membiarkan pengikut mengerjakan tugas dan tidak

mengintervensi kecuali tujuan tugas tsb

(12)

Pendekatan Leader-Member

Exchange (LMX)

Tidak

ada

konsistensi

perilaku

pemimpin

terhadap

setiap

bawahannya

Setiap hubungan adalah unik

Hubung

orang-per-orang

menentukan perilaku bawahan

Mengelompokkan

bawahan

ke

dalam:

Anggota in-group

(13)

Pendekatan Leader-Member

Exchange (LMX)

Anggota in-group

• Memiliki ikatan dan

sistem nilai sama

• Interaksi reguler dengan pemimpin

• Menerima penugasan dan imbalan lebih baik • Berpandangan positif

tentang organisasi dan punya kinerja dan

kepuasan kerja lebih tinggi

Anggota in-group

• Memiliki ikatan dan

sistem nilai sama

• Interaksi reguler dengan pemimpin

• Menerima penugasan dan imbalan lebih baik • Berpandangan positif

tentang organisasi dan punya kinerja dan

kepuasan kerja lebih tinggi

Anggota

out-group

Sedikit kesamaan dengan pemimpin • Interaksi terbatas dengan pemimpin • Jarang menerima

penugasan dan imbalan baik

Menjadi bosan dan sering resign

Anggota

out-group

• Sedikit kesamaan dengan pemimpin • Interaksi terbatas dengan pemimpin • Jarang menerima

penugasan dan imbalan baik

(14)

Mengapa Kepemimpinan Transformasional? 4 Dimensi (4I)

Kepemimpinan Transformasional (Bass & Avolio, 1994; Sarros &

Butchatsky, 1996)

4 Dimensi (4I) Kepemimpinan Transformasional (Bass & Avolio, 1994; Sarros &

Butchatsky, 1996) Idealized Influence Idealized Influence Inspirational motivation Inspirational motivation Intellectual stimulation Intellectual stimulation Individualized consideration Individualized consideration

Perilaku pemimpin yang membuat pengikut kagum, hormat & percaya. Perilaku pemimpin yang membuat pengikut kagum, hormat & percaya.

Pemimpin mampu artikulasi harapan pengikut, komit terhadap tujuan & mampu gugah spirit tim melalui penumbuhan entusiasme & optimisme.

Pemimpin mampu artikulasi harapan pengikut, komit terhadap tujuan & mampu gugah spirit tim melalui penumbuhan entusiasme & optimisme.

Pemimpin mampu tumbuhkan ide baru, beri solusi kreatif & motivasi pada pengikut untuk cari pendekatan yang baru dalam pelaksanaan tugas. Pemimpin mampu tumbuhkan ide baru, beri solusi kreatif & motivasi pada pengikut untuk cari pendekatan yang baru dalam pelaksanaan tugas.

Pemimpin mau dengarkan masukan pengikut & perhatikan kebutuhan pengikut akan pengembangan karir. Pemimpin mau dengarkan masukan pengikut & perhatikan kebutuhan pengikut akan pengembangan karir.

Breakthrough leadership Breakthrough leadership Pemimpin mampu membawa

perubahan yang mendasar & besar dalam kehidupan pengikut karena memiliki pemikiran metanoiac (meta = perubahan,

nous/noos = pikiran; Yunani).

Pemimpin mampu membawa

perubahan yang mendasar & besar dalam kehidupan pengikut karena memiliki pemikiran metanoiac (meta = perubahan,

nous/noos = pikiran; Yunani).

(15)

Menuju Kepemimpinan Transformasional 4 Dimensi (4I)

Kepemimpinan Transformasion al

4 Dimensi (4I) Kepemimpinan Transformasion al Idealized Influence Idealized Influence Inspirational motivation Inspirational motivation Intellectual stimulation Intellectual stimulation Individualized consideration Individualized consideration Syarat

(Kotter, 1997; Covey, 2000)

Syarat

(Kotter, 1997; Covey, 2000)

Worldview

Nilai-nilai pribadi Motivasi

Pengetahuan

mengenai industri & organisasi

Relasi yang kuat dalam industri & organisasi

Kemampuan/ Keahlian

Reputasi & catatan rekor 1 .2 .3 .4 . 5 . 6 . 7 .

Manajemen Keorganisasian Komunikasi Pengambilan

Keputusan

(16)

P en g en d al ia n S tr at eg i Im p le m en ta si S tr at eg i A n a lis is Li n g ku n g an Fo rm u la si S tr at eg i

Model Manajemen Strategis

Pendekatan TEAM dalam koridor syariah Ranah Organisasi

(17)

SUPERLEADERSHIP

(

Seni Memimpin Pemimpin)

Pada intinya, seorang slperleader dinilai mampu membuat pencapaian besar apabila pemimpin di bawahya terdiri dari para pengikut yang memiliki kemampuan dan kemauan.

(18)

Slperleader harus punya kemampuan mendelegasikan, memotivasi, serta mendidik para pengikutnya agar senantiasa berorientasi pada hasil, tanpa mengabaikan proses yang disempurnakan secara berkesinambungan.

Sangatlah penting seorang slperleader

(19)

Disamping

memilih

dan

membesarkan bibit unggul untuk

dijadikan

pemimpin,

seorang

slperleader

harus

memiliki

kemampuan

dan

keterampilan

mendelegasikan dan memotivasi.

Dalam hal pendelegasian, pemimpin

harus pandai “menjual” idenya

dengan

semangat

dan

urutan

berpikir

“it is my problem”

menjadi

(20)

Acuan dalam Slperleadership :

Kita harus menunjukan minat dan dukungan secara berkelanjutan.

Acap kali para pemimpin senior ingin menunjukan “kekuasaan”, kejayaan pengetahuan dari pengalamannya sehingga mendorong mereka untuk “tampil beda” dengan apa yang telah kita gariskan. Hati-hati dengan komentar negatif dan lihatlah selalu situasi pada persoalan dan keputusan yang diambil. Ingatlah selalu bahwa mereka benar-benar memainkan peranan penting dalam proses pencapaian tujuan organisasi.

(21)

Teori Motivasi dari Frederick Irving Herzberg

Adaptasi dari Herzberg, F. Work and Nature of Man. Cleveland : (World Publishing, 1966)

50% 40 30 20 10 0 10 20 30 40 50%

Faktor Motivasi

intrinsik

Kebijakan Perusahaan dan

Administras i

Pencapa ian

Rekogni si

Kerja Tanggung Jawab Kemajua

n

Pengembang an

Supervisi Hubungan dengan atasanKondisi Kerja

Gaji

Hubungan dengan rekan kerja Kehidupan Pribadi Hubungan dengan

bawahanStatus Rasa Aman Faktor

(22)

Seorang Slperleader sebaiknya menerapkan pendekatan yang disebut dengan Appreciative Inqliry

atau AI.

AI adalah sebuah pendekatan dalam pengembangan organisasi yang menawarkan proses untuk secara positif mengeksplorasi, secara kolektif berimajinasi, secara kolaboratif merancang, dan secara bersama-sama berkomitmen melangkah ke masa depan;

AI berusaha menemukan hal-hal terbaik yang terdapat pada diri orang, organisasi, dan dunia yang relevan di sekeliling mereka. Ini adalah sebuah seni dan praktik bertanya secara positif tanpa syarat yang memperkuat kapasitas sistem untuk memahami, mengantisipasi, dan mempertinggi potensi positif.

Sebagai ganti dari penilaian negatif dan diagnosis masalah, ada discovery, dream, design, dan destiny.

(23)

Fase discovery adalah fase pencarian yang tekun dan ekstensif untuk memahami “apa yang terbaik” dan “apa yang telah terjadi atau dikerjakan”.

Fase dream merupakan sebuah eksplorasi yang memberikan kekuatan mengenai “apa yang mungkin”.

Fase design melibatkan penentuan pilihan mengenai “apa yang seharusnya”

Fase destiny secara spesifk terfokus pada komitmen serta langkah kedepan, baik secara personal maupun organisasi. Hasilnya adalah perubahan seluruh organisasi dalam praktik manajemen, proses SDM, sistem pengukuran, sistem layanan pelanggan, dan proses kerja serta aspek lainnya.

(24)

Peran Slperleader

Dalam praktik, THE JAKARTA CONSULTING GROUP (JCG) menganjurkan slperleader

untuk sekurang-kurangnya dapat memainkan sembilan macam peran berikut dengan baik :

Kapten (captain)Dokter (doctor)Eksekutor

Ahli Strategi

Pelatih (coach) dan pembimbing

(colnselor)

Group dynamizer

Change agent

Entreprenelr

(25)

Mengembangkan Karateristik Slperleadership

Memiliki Kecerdasan EmosionalKomunikatif

Mendengarkan secara AktifBersikap Positif

Apresiatif

Pandai menggunakan Leverage

Mampu mengatasi masalah “Wilayah Abu-abu”Sekokoh besi, Selembut Beludru

Memiliki semangat Entreprenelrship

Mampu mengalokasikan Sumber DayaMemegang Peran Strategis

Mampu “Melakukan Aksi Spiral”

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini berhasil menerapkan metode Certainty Factor dalam membangun aplikasi penataan warna rambut berdasarkan warna kulit dengan menggunakan data

Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa pemberian glukosa secara intraperitoneal dengan dosis yang diprediksi dapat menyebabkan hiperglikemia pada hewan

Hal tersebut meliputi pencegahan pengguna dalam mengakses laman khusus, Internet Protocol (IP), alamat, ekstensi nama domain, penutupan laman dari laman server di mana

Dalam pengolahan data penjualan Food and Beverages pada Café Dawiels Bandar Lampung masih menggunakan sistem manual, yang berarti dalam pencatatan data transaksi

Ada beberapa faktor pendukung pengembangan dan keberlanjutan kemitraan PKBM Terampil, pertama pengelola PKBM Terampil aktif dalam menjalin kemitraan, hal ini

Soerianegara (1993) menyatakan hutan mangrove adalah yang tumbuh pada tanah aluvial di daerah pantai dan sekitar muara sungai yang dipengaruhi pasang surut air

Tujuan rancang bangun trainer Yamaha Mio-J YMJet-FI ini adalah untuk mengetahui cara kerja sistem EFI Yamaha Mio-J, mengetahui komponen-komponen apa saja yang

Namun demikian diperlukannya kerja sama antara pengawas sekolah, kepala sekolah dan staf tenaga administrasi demi tercapainya kinerja tenaga administrasi secara efekti