TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
Manajemen bertanggung jawab untuk mengadopsi kebijakan akuntansi yang baik, menyelenggarakan pengendalian internal yang memadai, dan menyajikan laporan keuangan yang wajar berada di puncak manajemen, bukan di pundak auditor .
TANGGUNG JAWAB AUDITOR
Berdasarkan SAS 1 (AU 110), “Auditor bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit guna memperoleh kepastian yang layak tentang apakah laporan keuangan talah bebas dari salah saji yang material, apakah itu disebabkan oleh kekeliruan ataupun kecurangan. Karena sifat bukti audit dan karakteristik kecurangan, auditor dapat memperoleh kepastian yang layak, tetapi tidak absolut, bahwa salah saji yang material dapat dideteksi. Auditor tidak bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit guna memperoleh kepastian yang layak bahwa salah saji, apakah yang disebabkan oleh nkekeliruan ataupun kecurangan, yang tidak material bagi laporan keuangan dapat dideteks Auditor mempunyai tiga tingkat tanggung jawab untuk menemukan dan melaporkan tindakan illegal :
1. Pengumpulan Bukti Jika Tidak Ada Alasan untuk Percaya Bahwa Ada Tindakan Ilegal yang Berdampak Tidak Langsung
2. Pengumpulan Bukti dan Tindakan Lainnya Apabila Ada Alasan Ubtuk Mempercayai BahwaTindakan Ilegal yang Berdampak Langsung aatu Tidak Langsung Telah Terjadi
3. Tindakan Apabila Auditor Mengetahui Suatu Tindakan Ilegal Hubungan antara Berbagai Siklus
kecuali pada posisi awal dan akhir perusahaan. Sebuah perusahaan dimulai dengan memperoleh modal, umumnya berbentuk kas. Dalam perusahaan manufaktur, kas digunakan
untuk membeli bahan baku, aktiva tetap, dan barang jasa untuk membuat persediaan (siklus
akuisisi dan pembayaran). Kas juga digunakan untuk memperoleh tenaga kerja (siklus
penggajian dan personalia). Hasil gabungan dari kedua siklus ini adalah persediaan (siklus
pesediaan dan pergudangan). Berikutnya, persediaan dijual dan menghasilkan penagihan
serta perolehan kas (siklus penjualan dan penagihan). Kas yang dihasilkan lalu digunakan
untuk membayar deviden dan bunga atau membiayai perluasan modal serta memulai kembali
siklus-siklus tersebut.
MENETAPKAN TUJUAN AUDIT
Para auditor melaksanakan audit atas laporan keuangan dengan menggunakan pendekatan siklus, yaitu pengujian audit atas transaksi-transaksi yang
menghasilkan
saldo akhir dan juga dapat melaksanakan pengujian audit atas saldo akun serta pengungkapan yang terkait.
auditor menyimpulkan bahwa :
1. Transaksi - transaksi tersebut telah dicatat dengan tepat, tujuan ini disebut sebagai tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi ( transaction –
related audit objectives). Sebagai contoh : terdapat tujuan audit khusus yang berkaitan dengan transaksi penjualan serta tujuan audit khusus yang
berkaitan dengan transaksi retur dan pengurangan harga penjualan. 2. Beberapa tujuan audit harus dipenuhi untuk setiap saldo akun yang disebut sebagai tujuan audit yang berkaitan dengan saldo ( balance-related audit objectives). Sebagai contoh: ada tujuan audit khusus yang berkaitan dengan saldo piutang usaha dan tujuan audit khusus yang berkaitan dengan saldo utang usaha.
3. Tujuan audit berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan informasi dalam laporan keuangan yang disebut tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan ( presentation and disclosure related audit objectives). Sebagai contoh: ada tujuan audit khusus yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan untuk piutang usaha serta wesel bayar
Cutoff – Transaksi dan peristiwa telah dicatat dalam periode akuntansi yang benar.
Hak dan Kewajiban – Entitas itu memegang hak atau kendali atas aktiva dan kewajiban merupakan kewajiban entitas itu.
TUJUAN AUDIT YANG BERKAITAN DENGAN TRANSAKSI
dengan asersi manajemen, dan yang berkaitan dengan transaksi untuk
memberikan kerangka kerja guna membantu auditor mengumpulkan bukti audit yang cukup kompeten yang diisyaratkan oleh standard pekerjaan lapangan ketiga dan memutuskan bukti audit yang tepat yang harus dikumpulkan bagi kelas transaksi sesuai dengan situasi penugasan audit. Tujuan audit ini tetap sama antara satu audit ke audit lainnya, tetapi bukti-buktinya bervariasi, tergantung situasinya.
Ada perbedaan antara tujuan audit umum yang berkaitan dengan transaksi dan tujuan audit khusus yang berkaitan dengan transaksi bagi setiap kelas
transaksi. Dapat dikembangkan menjadi enam tujuan audit umum yang berkaitan dengan transaksi bagi setiap kelas transaksi yang akan diaudit.
1. Keterjadian transaksi yang dicatat memang ada 2. Kelengkapan transaksi yang terjadi telah dicatat
3. Keakuratan transaksi yang dicatat dinyatakan pada jumlah yang benar 4. Posting dan pengikhtisaran transaksi yang dicatat dimasukkan ke dalam file induk dan pengikhtisaran dengan benar
5. Klasifikasi transaksi yang dicatat dalam jurnal klien telah diklasifikasikan secara tepat
6. Penetapan waktu transaksi dicatat pada tanggal yang benar
Keenam tujuan audit umum yang berkaitan dengan transaksi diterapkan
pada setiap kelas transaksi, setelah auditor menetapkan tujuan audit umum yang berkaitan dengan transaksi . hal itu dapat digunakan untuk mengembangkan tujuan audit khusus yang berkaitan dengan transaksi bagi setiap kelas transaksi yang akan diaudit.
untuk asersi keakuratan. Asersi keakuratan mempunyai dua tujuan karena harus menyediakan bagi auditor pedoman untuk menguji keakuratan transaksi.
TUJUAN AUDIT YANG BERKAITAN DENGAN SALDO
Tujuan audit berkaitan dengan saldo serupa dengan tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi yang baru saja dibahas, tujuan tersebut mengikuti asersi
manajemen dan memberikan kerangka kerja guna membantu auditor