• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Wawancara dan Jenis Wawancara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengertian Wawancara dan Jenis Wawancara"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Pengertian Wawancara dan Jenis Wawancara

http://www.zakapedia.com/2013/10/pengertian-wawancara-dan-jenis-wawancara.html

(Zakapedia). Dalam KBBI disebutkan bahwa pengertian wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal. Atau dengan kata lain dapat juga dikatakan bahwa wawancara adalah tanya jawab antara pewawancara dengan yang diwawancarai untuk meminta keterangan atau pendapat tentang suatu hal. Jadi, sebenarnya pengertian wawancara adalah upaya yang dilakukan seseorang atau suatu pihak untuk mendapatkan keterangan, atau pendapat mengenai sesuatu hal yang diperlukannya untuk tujuan tertentu, dari seseorang atau pihak lain dengan cara tanya jawab.

Tujuan dari pewawancara untuk memperoleh keterangan atau pendapat dimaksud untuk digunakan sebagai masukan suatu penelitian atau digunakan sebagai bahan berita untuk dimuat di mass media (surat kabar, majalah, radio, televisi). Dengan demikian, kedudukan yang diwawancarai adalah sumber informasi, sedangkan pewawancara adalah penggali informasi.Dalam prakteknya ada beberapa jenis wawancara yang dapat dilakukan, antara lain:

Wawancara bebas, yaitu wawancara yang susunan pertanyaannya tidak ditentukan lebih dahulu dan pembicaraannya tergantung kepada suasana wawancara. Wawancara bebas seringkali juga disebut wawancara tidak berstruktur karena tidak terikat pada daftar pertanyaan tertentu. Contohnya, wawancara yang dilakukan seorang wartawan dengan artis atau pejabat pemerintah.

(2)

Wawancara individual, yaitu wawancara yang dilakukan oleh seorang (pewawancara) dengan responden tunggal. Wawancara individual disebut juga sebagai wawancara secara perorangan. Contohnya, wawancara formal maupun informal yang dilakukan oleh seorang wartawan dengan seorang pejabat tertentu atau seorang wartawan dengan seorang artis.

Wawancara kelompok, yaitu wawancara yang dilakukan terhadap sekelompok orang dalam waktu yang bersamaan. Sebagai contoh, wawancara yang dilakukan wartawan dengan sekelompok personal band atau para pemain dari kesebelasan sepakbola tertentu.  Wawancara konferensi, yaitu wawancara antara seorang pewawancara dengan

sejumlah responden atau wawancara antara sejumlah pewawancara dengan seorang responden. Contohnya, wawancara yang dilakukan wartawan terhadap sejumlah pimpinan perusahaan saat melakukan konferensi pers untuk publisitas, wawancara yang dilakukan oleh beberapa wartawan kepada pejabat yang menyelenggarakan konferensi pers, wawancara yang dilakukan dengan pola konferensi jarak jau (teleconference) seperti yang dilakukan oleh pewawancara TV dengan beberapa pihak yang diwawancarai di berbagai kota terpisah.

Wawancara terbuka, yaitu wawancara yang berdasarkan pertanyaan yang tidak terbatas (tidak terikat) jawabannya. Contohnya, wawancara dengan menggunakan pertanyaan yang menghendaki penjelasan atau pendapat seseorang.

Wawancara tertutup, yaitu wawancara yang berdasarkan pertanyaan yang terbatas jawabannya. Contohnya, wawancara yang menggunakan lembar daftar pertanyaan (questionaire) dengan jawaban yang telah dipersiapkan untuk dipilih, seperti setuju, tidak setuju, ya, tidak, sangat baik, cukup, kurang.

Sikap-sikap yang perlu dimiliki pewawancara

http://pasukancahaya.siswa.sman1-slo.sch.id/2013/08/03/pengertian-dan-jenis-wawancara/

Waktu lakukan wawancara, pewawancara mesti bisa menciptakan situasi supaya tidak kaku hingga responden akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diserahkan. karenanya, sikap-sikap yang perlu dimiliki seorang pewawancara yaitu seperti berikut :

 Netral ; berarti, pewawancara tidak berkomentar untuk tidak setuju pada informasi yang diutarakan oleh responden dikarenakan tugasnya yaitu merekam semua info dari responden, baik yang mengasyikkan atau tidak.

 Ramah ; berarti pewawancara menciptakan situasi yang dapat menarik ketertarikan si responden.

 Adil ; berarti pewawancara mesti dapat memperlakukan seluruh responden dengan sama. pewawancara mesti terus hormat serta sopan pada seluruh responden bagaimanapun keberadaannya.

(3)

Tips Menjawab Pertanyaan Saat Wawancara Kerja

Wawancara kerja selalu menjadi salah satu bagian yang menegangkan bagi calon karyawan. Berikut tujuh tips menjawab pertanyaan yang diajukan saat melakukan wawancara kerja. 1. Jujur

Kejujuran merupakan hal yang sangat penting saat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh HRD dalam melakukan wawancara kerja. Inilah langkah pertama bagi Anda untuk menunjukkan kepada perusahaan siapa diri Anda sebenarnya. Pastikan Anda menjawab segala pertanyaan dengan jujur, terpercaya dan bijak.

2. Bersikap Positif

Apapun pertanyaan yang diajukan oleh pihak HRD, jawab semua pertanyaannya dengan optimis dan antusias. Dengan begitu dapat menunjukkan bahwa Anda memang niat dan bersemangat untuk bekerja di perusahaan tersebut.

3. Tekankan Keterampilan dan Kemampuan Anda

Jika sebelumnya Anda pernah bekerja dalam bidang pekerjaan yang sama, dengan menunjukkan kemajuan dan pencapaian yang sudah didapat selama ini bisa menjadi referensi agar Anda diterima di perusahaan yang Anda lamar. Selain itu, Anda juga perlu menunjukkan keterampilan dan kemampuan yang dimiliki sehingga nantinya dapat dipertimbangkan di perusahaan tersebut.

4. Menjelaskan Pendidikan

Jelaskanlah jalur pendidikan maupun pelatihan yang Anda ambil selama ini. Jika Anda telah menghadiri seminar atau pelatihan yang mendukung pekerjaan Anda, jelaskan secara spesifik.

5. Sebut Motivator Anda

Jika bos atau manajer di kantor yang lama merupakan salah satu motivator besar Anda, ada baiknya jika disebutkan. Hal ini dapat mencerminkan sisi positif Anda pada saat diwawancara.

6. Hindari Pembicaraan Masalah Pribadi

Dalam melakukan wawancara kerja dengan HRD, hindari berbicara tentang apapun masalah pribadi Anda dengan pekerjaan di tempat yang sebelumnya. Apabila masalah yang dialami diketahui oleh pihak perusahaan baru, maka pihak HRD yang mewawancarai Anda akan berasumsi bahwa Anda dapat memiliki masalah yang sama dengan rekan sekerja atau manajer di perusahaan baru nantinya.

7. Terbuka dan Ramah

(4)

Cara Menghadapi Tes Wawancara Kerja – Interview

http://www.5fakta.com/headlines/1089/cara-menghadapi-tes-wawancara-kerja-interview/

1. Klarifikasi Pertanyaan dari Interviewer

Banyak dari kita terkadang merasa takut untuk mengklarifikasi pertanyaan-pertanyaan dari pewawancara atau interviewer. Hal ini terjadi karena kita khawatir bahwa pewawancara akan berpikir kamu tidak memperhatikan pada pertanyaan yang mereka ajukan. Padahal dengan mengklarifikasi pertanyaan, tujuannya adalah untuk memperjelas pertanyaan tersebut. Tentunya, diharapkan kamu tidak salah dalam menjawabnya. Selain itu, hal ini juga dapat membantu kamu lebih rilex dalam memberikan respon yang relevan dan bijak.

2. Berpikir Keras

Salah satu kesalahan yang banyak dialami pada saat wawancara adalah mengulur-ulur waktu ketika kamu tidak memiliki jawaban yang pas. Bahkan kadang secara spontan kita menjawab dengan kalimat “Saya tidak tahu.” Meski kamu tidak memiliki jawaban yang tepat dengan pertanyaan yang diajukan, ada baiknya coba untuk berpikir keras beberapa menit. Ini adalah taktik yang baik untuk mensiasati masalah ini.

“Pendekatan terbaik adalah tetap rendah hati,” kata Shon Burton, CEO HiringSolved. “Ulangi pertanyaan pewawancara, dan mulailah berpikir keras. Interviewer mungkin akan memberi petunjuk jika kamu sedang berpikir aktif bukan sengaja mengulur-ulur waktu.”

3. Komunikasi NonVerbal

(5)

“Komunikasi nonverbal yang baik berbicara banyak tentang si pelamar kerja,” kata Jonna Myers, koordinator layanan karir di Southwestern Oklahoma State University. “Ini adalah sesuatu yang kebanyakan orang tidak melatihnya, tapi itu membuatnya sangat jelas ketika Anda gugup.”

Myers menganjurkan agar berlatih melakukan wawancara dengan seorang teman atau belajar menjawab pertanyaan di depan cermin. Ini bertujuan untuk melatih kontak mata, bahasa tubuh dan indikator-bahasa lain yang akan mempengaruhi penilaian tentang kamu. Jangan lupa untuk berjabat tangan erat baik sebelum dan sesudah wawancara. Ingat, jangan menjauh atau menghindar dari kontak mata selama wawancara.

4. Pahami Resume Kamu Sendiri

Mengetahui resume kamu sendiri secara luar dalam adalah bagian sangat penting agar sukses dalam sesi wawancara. Seperti kita tahu bahwa banyak pencari kerja saat ini, menyesuaikan resume mereka agar sesuai dengan perusahaan atau posisi tertentu. Karenanya, pastikan kamu meluangkan waktu untuk memahami resume kamu sendiri. Jangan sampai di resume kamu tertulis A tapi ketika diberi pertanyaan kamu justru menjawab B. Hal ini akan membuktikan bahwa kamu kurang memahami diri kamu sendiri.

5. Gali Informasi Tentang Perusahaan

Setiap pencari kerja pasti akan dihubungi terlebih dahulu oleh perusahaan setempat sebelum menghadiri sesi interview. Hal ini sebaiknya kamu manfaatkan dengan menggali informasi lebih banyak tentang posisi yang kamu apply. Dan yang terpenting adalah cari informasi tentang perusahaan yang akan kamu datangi. Ini akan memberi nilai plus buat kamu. Artinya, kamu akan tampak paham tentang posisi yang kamu apply dan juga memiliki pengetahuan seperti apa perusahaan tersebut. Pewawancara akan terkesan dengan jawaban kamu terkait posisi yang kamu inginkan.

Salah satu cara paling mudah untuk mendapatkan informasi perusahaan setempat adalah dengan menggunakan LinkedIn. Cari juga informasi tentang orang-orang yang memiliki posisi sama dengan yang kamu apply. Biasanya, di LinkedIn juga kamu bisa mendapatkan informasi tentang event-event yang sedang dilakukan oleh perusahaan tersebut.

Cara Berpakaian Saat Wawancara Kerja

http://www.gajimu.com/main/tips-karir/kiat-pekerja/cara-berpakaian-saat-wawancara-kerja Wawancara kerja memang merupakan momen penting dalam perjalanan karir Anda. Beratnya beban dalam wawancara kerja, tidak jarang membuat Anda gugup dan gelisah. Penampilan

(6)

Aturan dasar dalam berpakaian saat wawancara kerja

 Jangan sampai memakai pakaian yang terlalu kasual.

Alangkah baiknya jika Anda mengenakan busana berupa kemeja, blazer dan rok/celana. Dengan memakai pakaian tersebut, Anda mengkomunikasikan kepada pewawancara bahwa Anda dewasa, profesional dan bisa menjadi anggota dari sebuah tim. Pastikan baju yang Anda kenakan tidak terlalu longgar maupun terlalu ketat. Tampil dengan menjadi diri sendiri yang tentunya nyaman bagi pribadi dan orang lain.

 Sesuaikan pakaian dengan bidang pekerjaan yang kamu ajukan.

Jika Anda melamar ke perusahaan yang lingkungan kerjanya serius seperti bank,firma hukum, kenakan busana formal seperti blazer atau setelan. Tapi jika perusahaan yang Anda tuju adalah bidang kerja kreatif, seperti media atau agensi periklanan, berikan sedikit warna dalam penampilan Anda lewat pemakaian aksesori scarf, kalung, atau ikat pinggang.

 Pemilihan warna dalam berpakaian

Anda bisa memilih kemeja atau baju dalaman dalam warna biru lalu dipasangkan dengan blazer berwarna hitam atau abu-abu. Warna ini akan memberi kesan bahwa Anda adalah orang yang jujur dan dapat dipercaya. Sebaliknya, hindari warna merah menyala , warna ini akan memberikan kesan Anda adalah orang yang suka menantang.

 Hindari kesan seksi.

Bagi wanita, jangan sekali-kali mencoba terlihat seksi dengan memakai rok mini atau busana terlalu rendah. Penampilan seperti itu akan membuat Anda terkesan tidak profesional dan tentu saja Anda tidak mau menarik perhatian orang lain dengan cara yang salah.

 Hindari pemakaian aksesoris yang berlebihan.

Aksesoris yang berlebihan seperti kalung, cincin, gelang, dsb dapat menganggu/mengalihkan perhatian pewawancara. Wanita juga disarankan untuk tidak membawa tas tangan karena cenderung untuk menggeledah di dalamnya ketika gugup. Cukup membawa folder/agenda.

 Penampilan yang baik bagi Pria

Bagi pria, disarankan untuk memakai pakaian dengan warna agak gelap seperti biru atau hitam.

Kenakan sepatu pantofel yang sudah dipoles dengan baik. Kenakan kaus kaki hitam yang cukup panjang sehingga kaki berbulu tidak akan terlihat jika Anda menyilangkan kaki.

Perhatikan kerapian

(7)

Anda harus memberikan kesan professional

 Jangan menggumam, berbicaralah dengan jelas dan penuh percaya diri

 Tenangkan diri Anda sebelum memasuki ruang wawancara kerja, jangan gelisah.

 Perhatikan body language Anda : Berikan jabatan tangan yang tegas dan cukup kuat. Duduk tegak. Lakukan kontak mata dengan pewawancara. Jangan lupa untuk tersenyum.

 Beri kesan professional dan organize, dengan membawa folder/agenda. Buka agenda/ catatan yang telah Anda siapkan. Catat bila ada informasi penting yang perlu dicatat.

 Hindari bawang putih, alcohol, rokok dan hal-hal lain yang membuat nafas Anda tidak sedap.

 Sebelum interview, pastikan Anda dalam kondisi fit.

 Sebelum menemui pewawancara, coba pergi dulu ke toilet untuk mengecek penampilan Anda lagi. Jangan sampai keringat Anda berbekas di baju, atau ada sisa makanan yang menempel di baju.

 Hindari pemakaian parfum yang terlalu menyengat, jadi pakai parfum secukupnya saja.

 Jangan mengunyah permen karet.

TIPS PERSIAPAN INTERVIEW

1. Datang 30 menit sebelum jadwal interview dimulai, dengan tujuan untuk menghindari hal-hal yang tidak terduga. Hal ini juga berguna untuk menguasai situasi dan menghindari grogi.

2. Jangan begadang malam sebelumnya agar tampil segar-bugar.

3. Siapkan pakaian dan perlengkapan yang perlu dibawa sehari sebelumnya agar tidak panik saat hendak berangkat.

4. Pakailah pakaian rapi, bersih, tidak berkeringat, dan usahakan tetap wangi. Gunakan pakaian yang nyaman untuk dipakai, janganlah menggunakan Jeans atau T-sirt.

5. Usahakan untuk menatap lawan bicara anda pada saat interview, bersikaplah percaya diri namun jangan berlebihan.

6. Berilah jawaban setiap pertanyaan dengan tenang, hindari memotong kalimat atau memaksakan sesuatu.

(8)

Dalam tes wawancara kerja, kepercayaan diri merupakan hal terpenting yang harus ditampilkan dengan sebaik-baiknya. Selain itu ada beberapa hal yang harus ditampilkan dengan baik ketika anda menghadapi tes wawancara kerja, yang juga akan memberikan nilai lebih dalam diri Anda, seperti :

Keberanian / Persuasi, tunjukan tekad Anda untuk menyelesaikan pekerjaan meskipun banyak halangan. Tunjukan sikap yang baik serta sisi agresif Anda, dimana hal itu menunjukan bahwa Anda adalah orang yang ramah namun kuat menghadapi tekanan dan sulit untuk diintimidasi. Anda harus bisa menunjukan bahwa Anda bisa memberikan pengaruh baik dan kuat bagi orang lain.

Mengedepankan nilai – nilai pribadi dan bersikap etis, yaitu selalu meyakini apa yang Anda lakukan dan selalu menekankan pelayanan. Tunjukan bahwa Anda selalu bertindak sesuai dengan apa yang benar dan membangun kepercayaan. Dari sini, akan terlihat bahwa Anda adalah pribadi yang serius dengan apa yang Anda lakukan dan dapat dipercaya.

Berkomitmen, tunjukan bahwa Anda memiliki dedikasi yang tinggi pada pekerjaan. Tunjukan kalau Anda bertanggug jawab dan rela berkorban untuk orang lain ketika hal itu diperlukan. Berikan keyakinan pada para pewawancara bahwa Anda memiliki komitmen yang kuat terhadap apa yang sedang Anda kerjakan.

Orientasi pada pekerjaan / stamina, tunjukan bahwa Anda bisa bekerja cepat serta mampu menahan pekerjaan yang berat dan memakan waktu. Buat para pewawancara itu yakin bahwa Anda mengatur waktu dan tenaga untuk menyelesikan pekerjaan secara konsisten.

Interpersonal & Kharisma, tampilkan sisi ramah dalam diri Anda sehingga akan tampak pribadi Anda yang pandai bergaul dan mudah berbaur dengan lingkungan.

Disiplin, tunjukan bahwa Anda mampu memotivasi diri sendiri untuk menyelesaikan suatu pekerjaan hingga selesai. Tunjukan bahwa Anda bertanggung jawab dalam merencanakan sesuatu dan menjalankannya sesuai rencana.

(9)

Berpikir dan beranalogi besar, bahwa Anda cenderung mampu menyelesaikan suatu pekerjaan dan dapat melihat proses penyelesaiannya dengan secara jelas serta akurat. Tunjukan bahwa Anda mampu melihat tujuan akhir dari apa yang Anda kerjakan dan apa saja yang perlu dilakuka untuk mewujudkannya.

Kesempatan untuk menciptakan kesan pertama yang baik tak memakan lama. Menurut penelitian, 30 detik hingga empat menit pertama merupakan waktu kritis yang sangat menentukan. Nah, agar tak salah langkah saat wawancara kerja, hindarilah beberapa gerak tubuh yang bisa mengundang penafsiran negatif pada diri Anda.

Senyum palsu

Masuklah ke ruangan wawancara dengan percaya diri dan senyum yang tulus. Senyum yang terpaksa akan sangat terlihat dan membuat Anda terlihat seperti orang yang suka berpura-pura. Senyum yang tulus mengesankan Anda orang yang percaya diri, terbuka, dan nyaman dengan keadaan sekitar. Tapi hindari juga tersenyum terus-menerus yang bisa memberikan sinyal yang salah pada calon atasan Anda.

Gerakan dan posisi tangan

Gerakan tangan memegang peranan penting dalam mengekspresikan bahasa tubuh Anda. Melipat tangan di dada merupakan bahasa tubuh yang wajib dihindari. Melipat tangan di dada mengesankan Anda menjaga jarak, bersikap tertutup, atau malah terkesan bosan dengan pembicaraan ini. Mungkin saran ini sudah sering Anda dengar, tapi kenyataannya saat sedang gugup masih banyak orang melakukannya.

Menepuk-nepukkan tangan atau terus menggerakkan tangan menandakan Anda sangat gelisah. Gerakan ini secara tidak langsung juga bisa membuat orang yang mewawancarai Anda menjadi tidak nyaman dan terganggu.

Hindari juga mengetuk-ketukan tangan ke meja saat proses wawancara. Melakukan hal ini secara tidak langsung Anda mengirimkan sinyal kalau Anda bosan atau merasa lebih tahu dari si pewawancara.

Sebaiknya letakkan tangan Anda secara santai dan terbuka di posisi yang paling membuat Anda santai. Hindari terlalu banyak menggunakan gerakan tangan atau jari untuk menghindari kesan yang salah.

Jabatan tangan

(10)

Menyentuh wajah

Menyentuh wajah sebaiknya dihindari saat wawancara kerja. Gerakan ini dapat menyiratkan Anda gugup atau tidak jujur terhadap pernyataan Anda.

Posisi kaki

Duduklah dengan kedua kaki menyentuh lantai yang menggambarkan Anda nyaman dan percaya diri. Saat gugup atau cemas Anda sering tak membuat gerak tubuh secara tidak sadar. Salah satu yang paling sering ditemui adalah menggerak-gerakan kaki tanpa henti. Gerakan kaki ini menandakan Anda sangat tidak nyaman bahkan tak sabar ingin keluar dari ruangan.

Kontak mata & posisi duduk

Kontak mata dengan si pewawancara memang baik. Tapi terus-menerus menatap si pewawancara tanpa henti juga bisa membuat dia tidak nyaman. Ahli gerak tubuh Janine Driver mengatakan, 60 persen kontak mata sudah cukup membuat Anda terlihat antusias. Selain mata, fokuskan tatapan pada segitiga bagian atas wajah yaitu area sekitar alis kanan-kiri dan pertengahan hidung.

Jangan terlalu sering menatap bagian bawah wajah terutama bagian mulut dan dahi yang bisa membuat si pewawancara menjadi tidak nyaman. Jika pewawancara Anda lebih dari satu, tatap mereka secara bergantian. Hindari tatapan kosong yang membuat lawan bicara Anda kurang nyaman.

Duduklah dengan posisi yang nyaman, tidak terlalu tegak maupun tidak terlalu bersandar. Condongkan tubuh sedikit (sedikit saja) ke arah pewawancara untuk menandakan Anda fokus dan antusias.

6 Kesalahan Bahasa Tubuh yang Kerap Dilakukan Saat Wawancara Kerja

Berikut bahasa tubuh yang perlu diperhatikan:

Kontak Mata

Adalah hal penting untuk melakukan kontak mata dengan orang yang sedang diajak bicara. Ini menunjukkan keseriusan dan penghormatan kepada lawan bicara. Namun, ada batasannya. Terlalu banyak atau terlalu tajam menatap mata pewawancara kerja bisa dianggap sebagai pribadi yang kelewat agresif dan tidak pantas, sebaliknya, jarang menatap mata bisa dianggap ada yang ditutupi atau berbohong.

(11)

Memutarkan Bola Mata

Kontak mata adalah hal yang baik asalkan dijaga kepantasannya. Namun, hal yang pasti buruk untuk dilakukan saat wawancara kerja adalah memutarkan bola mata. Tanpa sadar, banyak orang yang memutarkan bola matanya saat tidak setuju dengan pendapat orang lain atau merasa cara pandang orang lain terdengar konyol. Penting untuk diingat, pernyataan yang kedengarannya konyol dari seorang pewawancara kerja bisa saja merupakan tes untuk melihat ekspresi tingkat hormat Anda kepadanya. Hal yang pasti, jangan memutarkan bola mata yang mengesankan kesombongan saat bicara kepada pewawancara.

PosturTubuh

Selama wawancara kerja, upayakan untuk duduk dengan tegak dan rapi menghadapkan kaki dan dada ke pewawancara. Dengan melakukan ini, Anda memberi kesan ketertarikan kepada perbincangan. Upayakan tidak membungkuk -untuk menunjukkan rasa hormat- dan tidak duduk kelewat tegak -yang mengesankan keangkuhan dan tegang-.

Jabat Tangan

Sama seperti kontak mata, jabat tangan juga bisa menjadi salah satu indikator yang digunakan pewawancara dalam menilai sikap Anda. Ada beberapa tipe jabat tangan yang sebaiknya dihindari, yakni yang kelewat kuat sehingga menyakiti lawan jabat tangan atau yang seperti ikan mati --tak ada peluk telapak dan seperti lemas.

Mengetuk-ngetukkan Jari atau Kaki

Kebiasaan mengetuk-ngetukkan jari atau kaki selama wawancara kerja bisa membuat Anda dinilai sebagai orang yang tak sabaran atau berkesan sombong --karena kesannya ingin cepat melakukan hal lain di tempat lain.

Suara

Referensi

Dokumen terkait

1. Proses penerimaan sinyal bergantung pada kinerja penerima FM dan posisi dimana pengguna berada. Oleh karena itu sangat dibutuhkan penerima FM dengan kinerja yang baik,

[r]

Zat yang ditetapkan tersebut, yang sering kali dinyatakan sebagai konstituen atau analit, menyusun sebagian kecil atau sebagian besar sampel yang di analisis (Day

Melalui Model Pembelajaran berbasis masalah dengan mode Whatsapp, Youtube peserta didik dapat menjabarkan karakteristik getaran harmonis persamaan getaran harmonis dan energi

Penulis membuat dua tahap yaitu halaman login ketika akan melakukan pembelian dimaksudkan untuk menentukan apakah pengguna sudah memiliki akun atau akan melakukan

Mas Andre, Kak Said, Dek Budi, Mas Anggara terima kasih atas canda tawa kalian yang ikut serta memenuhi cerita dalam buku perjalanan saya di fakultas kebanggaan

Peningkatan eosinofil di sirkulasi darah dikaitkan dengan keadaan-keadaan alergi dan infeksi parasit internal (contoh, cacing darah atau Schistosoma mansoni).

Dilihat dari konsistensi dan homogenitas pada saat pengamatan, dari penggolongan Dilihat dari konsistensi dan homogenitas pada saat pengamatan, dari