Info Artikel: Diterima 27/01/2016 Direvisi 04/02/2016 Dipublikasikan 28/02/2016
Volume 4 Nomor 1, Februari 2016, Hlm 58-65
IDENTIFIKASI K
Wahyu Nanda Eka Saputra* *)
Prodi Bimbingan dan Konsel wahyu.saputra@bk.uad.ac.id
Abstract
Bagong is Punakawan Bagong have various c characteristics of Bagon the characteristics of an of an effective counselor wise in responding to honesty; (6) have the v difference value; and (8
Keyword:Punakawan, Bagon
Copyright © 2016 IICET (Padang - Indonesia) - All Rights Reserved
Indonesian Institute for Counseling, Education and Theraphy(IICET)
PENDAHULUAN
Siswa di sekolah bertugas masalah. Beberapa penelitian m terentaskan, walaupun di seko konseli yang mengalami masala Sukiman (2012) menyebutkan siswa memiliki percaya diri p tinggi. Berdasarkan temuan p perilaku agresif siswa SMA, d dengan persentase 35,32%, se secara verbal 41,30%, dan tin persentase 30,42%. Penelitian Kabupaten Ngawi masih terda berada dalam kategori tinggi, kategori rendah.
Berbagai penelitian di ata pernah ada habisnya. Permasa siswa tidak bisa mengelak bah mereka hadapi beragam jenis keluar dari permasalahan yang berusaha untuk keluar dari jera
Sebagai seorang konselo mendengar konsepunfinished konseling Gestalt (Mann, 201 lalu yang telah terpendam d mendominasi kehidupan konse business,permasalahan merek rasa sakit, kecemasan, kesediha
Volume 4 Nomor 1, Februari 2016, Hlm 58-65
ASI KARAKTERISTIK KONSELOR EFEKTIF BERDAS TOKOH PUNAKAWAN BAGONG
a*)
seling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Univers c.id
an figure. Bagong is one of the local wisdom that come s characteristics sublime. The purpose of this study w gong. Characteristics of Bagong can be referred to a co f an effective counselor. The identification results show elor based Bagong figure are (1) genuine; (2) has a sens to the phenomenon; (4) simple and patient in serving e view that every individual has a deficiency; (7) has
(8) gives the freedom to counselee for decision making.
ong, Effective Counselor
Copyright © 2016 IICET (Padang - Indonesia) - All Rights Reserved
Indonesian Institute for Counseling, Education and Theraphy(IICET)
gas untuk belajar. Akan tetapi, dalam proses belajar serin n menunjukkan bahwa masih banyak siswa mengalami p ekolah telah ada tenaga konselor yang bertugas untuk
salah) menyelesaikan masalahnya. Penelitian yang dilak an bahwa sebanyak 0,70% siswa memiliki percaya diri i pada kategori sedang, dan 20,83% siswa memiliki p
penelitian yang dilakukan oleh Hidayat, Yusri & Ily , diperoleh bahwa tindakan agresif siswa dilihat dari me sedangkan tindakan agresif yang dilakukan siswa dili tindakan agresif dilihat dari merusak dan menghancu litian yang dilakukan Saputra (2015) menyebutkan ba dapat siswa yang mengalami masalah prokrastinasi aka gi, 79,79% siswa berada dalam kategori sedang, dan si
atas menunjukkan bahwa permasalahan seakan masih me asalahan merupakan suatu kondisi yang tidak bisa dih ahwa pada suatu saat mereka akan mengalami permasala nis dan tingkatnya. Oleh sebab itu, membutuhkan usa
ang sedang dihadapinya. Hal ini perlu dilakukan sisw eratan masalahnya, akan berpengaruh terhadap kehidupa selor yang memiliki keilmuan dan pengalaman di b
ed business, yang merupakan salah satu konsep kunci 010). Unfinished business mengacu pada perasaan-per dan ingin diselesaikan saat sekarang (Sharf, 201 nseli (Flanagan & Flanagan, 2004). Konseli yang meng reka dimanifestasikan dalam perasaan terpendam seper
ihan, rasa
Volume 4 Nomor 1, Februari 2016, Hlm 58-65
RDASARKAN
ersitas Ahmad Dahlan
omes from Indonesia. y was to describe the counselor to develop ow the characteristics ense of humor; (3) the ing the counselee; (5) as the ability to see a
g.
Copyright © 2016 IICET (Padang - Indonesia) - All Rights Reserved
Indonesian Institute for Counseling, Education and Theraphy(IICET)
ring ditemui siswa memiliki i permasalahan yang belum uk membantu siswa (selaku ilakukan Mastur, Sugiharto & iri kategori rendah, 78,47% i percaya diri pada kategori Ilyas (2013) tentang profil menyakiti orang secara fisik dilihat dari menyakiti orang curkan harta benda dengan bahwa di salah satu SMK kademik, yaitu 7,07% siswa sisanya 13,13 siswa dalam
menjadi isu lama yang tidak dihindari oleh siswa. Setiap salahan. Permasalahan yang saha dari siswa untuk bisa iswa karena jika siswa tidak
pannya.
bersalah, dan ditinggalkan ( sebenarnya bisa segera mereka besar dan mengganggu kehidup Masalah yang dialami ko mendapatkan hasil yang sign hubungan interaksi antar prib profesional dengan tujuan mem konselor adalah keterampilan dimiliki konselor memegang n bahwa tidak ada konseli yang konseli dalam kehidupan sosia yang lebih baik. Konselor keberhasilan layanan konseling
Selain itu, ketepatan tek masalahnya juga menjadi uns konselor kepada konseli. Erfo masalah konseli dan meningka teknik konseling yang berkem teknik konseling yang tepat ses
Selain keterampilan dan menunjang keberhasilan layan adalah karakteristik konselor keberhasilan layanan konselin dalam menunjang keberhasilan keberhasilan konselor dalam terhadap keberhasilan layanan
Brammer (1979) menjela memiliki kesadaran diri dan melakukan perilaku-perilaku Kedua, memiliki kesadaran ak konseli mereka agar konselor Ketiga, memiliki kemampuan konseling pada konseli sering tetapi konselor harus mempun sebagai model dan pemberi pe matang, dan efektif dalam k memiliki sifat altruistik. Seba konselor perlu lebih mementin etika yang kuat. Konselor perlu melakukan hal yang boleh memberikan layanan konseling
Karakteristik konselor efe negeri dan memiliki sensitifita sebab itu, konselor perlu me karakteristik konselor efektif d baik dari unsur keluwesan dan konselor memiliki basis buday asli Indonesia.
Terdapat beragam keari dingkapkan oleh Goodwin & yang memiliki beragam buda pengembangan profesi konselo dari luar negeri. Salah satu ga telaah karakter ideal konselo dirumuskan bahwa konselor d serta pola pikir yang fungsion Erich Fromm mengategorikan
(Corey, 2009). Konseli akan berlama-lama memen eka selesaikan. Kondisi yang dialami konseli tersebut te idupan mereka dalam melakukan interaksi dengan diri sen
konseli perlu mendapatkan penanganan yang serius agar ignifikan. Adiputra & Saputra (2015) mengartikan k
ribadi yang unik dan berkesinambungan antara kon embantu konseli mencapai kebahagiaan. Salah satu un ilan konseling. Nelson-Jones (2005) menjelaskan kete g nilai-nilai humanistik, antara lain menghormati konseli
ng sempurna, kepercayaan bahwa konseli bisa dididik sial, dan kepercayaan bahwa konseli memiliki keingina r yang memiliki keterampilan konseling yang baik ling yang diberikan pada konseli.
teknik konseling yang dipilih konselor untuk memb nsur lain yang menunjang keberhasilan layanan konse rford (2015) menjelaskan bahwa teknik konseling dig gkatkan efektifitas layanan konseling yang diberikan. T embang saat ini. Oleh sebab itu, konselor perlu memilik sesuai dengan karakteristik permasalahan yang dialami o an teknik konseling, konselor juga perlu memperhatik yanan konseling yang diberikan konselor pada konsel lor efektif. Keterampilan dan teknik konseling sejatin
ling, akan tetapi karakteristik konselor efektif meland ilan layanan konseling. Singkatnya, karakteristik konselo m menerapkan keterampilan dan teknik konseling seh an konseling yang diberikan.
jelaskan bahwa konselor yang efektif memiliki tuju an nilai-nilai. Kesadaran ini akan mendorong kons u tidak etis terhadap konseli yang dapat memperbur akan budaya. Konselor profesional hendaknya mempela lor tidak melakukan perilaku yang bertentangan dengan uan menganalisis perasaan konselor sendiri. Konselo ng bersinggungan dengan perasaan-perasaan yang munc
unyai kesadaran dan mengontrol perasaannya sendiri. Ke pengaruh. Konselor secara tulus menampakkan diri seba kehidupan sehari-hari sehingga dapat menjadi mod ebagai konselor yang bertanggung jawab membantu ntingkan kepentingan konseli daripada kebutuhannya se
erlu mematuhi kode etik yang ada yang memberi pedo h dan tidak boleh dilakukan konselor. Ketujuh, tan ling harus didasari rasa tanggung jawab.
efektif di atas adalah karakteristik konselor efektif umu ifitas budaya yang kemungkinan cenderung tidak sama d
mempertimbangkan budaya lokal atau kearifan lokal tif di Indonesia. Dalam pelaksanaannya hal ini tentu me an kedinamisan interaksi hubungan konseling antara ko aya luar negeri dibandingkan dengan konselor memiliki
arifan lokal yang ada di Indonesia. Hal ini sesuai & Giles (2003) yang mengungkapkan bahwa Indonesia
daya. Kearifan lokal di Indonesia jika ditelaah lebih d elor, memiliki potensi yang tidak kalah dengan rumusan gagasan sebelumnya dirumuskan oleh Saputra & Bhakt elor berdasarkan tokoh Punakawan Semar. Berdasark r di Indonesia perlu mengembangkan karakter tanggung
ional dalam membimbing konseli layaknya karakter y an karakter-karakter tersebut sebagai tipe karakter yan
endam permasalahan yang t tentunya akan berpengaruh i sendiri maupun orang lain.
gar layanan konseling segera konseling sebagai proses onselor dan konseli secara unsur yang perlu diterapkan eterampilan konseling yang seli tanpa syarat, pengakuan idik, keyakinan akan potensi inan yang tulus untuk dunia aik tentu akan menunjang
mbantu konseli keluar dari nseling yang diberikan oleh digunakan untuk mengatasi . Terdapat berbagai macam iliki kejelian dalam memilih
i oleh konseli.
tikan unsur lain yang dapat seli. Unsur yang dimaksud atinya dapat meningkatkan ndasi kedua unsur tersebut elor efektif dapat menunjang sehingga dapat berpengaruh
juh karakteristik. Pertama, onselor untuk menghindari buruk hubungan konseling. pelajari karakteristik budaya gan prinsip budaya konseli. selor memberikan layanan uncul dari diri konseli, akan i. Keempat, dapat berfungsi ebagai pribadi yang beradab, odel bagi konseli. Kelima, u kesejahteraan orang lain, sendiri. Keenam, memiliki doman bagi konselor untuk tanggung jawab. Konselor
mum yang berasal dari luar a dengan di Indonesia. Oleh kal untuk mengembangkan memiliki rasa yang berbeda konselor dan konseli ketika iliki sensitifitas kearifan lokal
yaitu pribadi yang memiliki be kebutuhan hubungan sosial da 2006).
Salah satu kearifan loka budaya Jawa (Dwiandiyanta
Nurgiyantoro (2011) menyebut Tak Benda Warisan Manusia”.
bagi peradapan umat manusia. berbagai unsur lain yang mend karakteristik konselor efektif y Kearifan lokal dalam to Punakawan. Jajawan Punakaw Humarni, 2014; Ningrum, Al tokoh Punakawan adalah unik tetapi, secara khusus makalah rujukan konselor untuk mengem
Bagong dipilih sebagai to banyak dimensi karakteristik p membimbing dan mendamping konselor, yaitu membimbing d mampu mengembangkan segala Tujuan dari penelitian in tokoh Punakawan, yaitu Bagon pustaka maupun hasil-hasil pe karakteristik dari salah satu Indonesia untuk mengembangk
METODELOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunak (dalam Mappiare-AT, 2013) p untuk mengorganisasikan sepe Secara harfiah, penelitian kua penafsiran terkandung mulai d pelaporan penelitian. Jenis pen research), yaitu penelitian yan Selain sumber data buku, pen dilakukan (Hadi, 1990).
HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Warbung (2015) menjela dan lucu, termasuk watak dan yang mengindikasikan macam bahkan sumber kebenaran dan bentuk dan karakter manusia y perilaku dan perbuatan manu memberi contoh bagi kehidup bahwa peran Punakawan telah poster, komik, wayang hiphop menunjukkan bahwa ada nilai ke dalam karya seni kekinian s Salah satu tokoh Punaka Bagong hakekatnya adalah tu Timuran (Christianto, 2003). menonjol dari Bagong adalah: yang kelima jarinya terbeber le jelas bentuk fisik dari tokoh Pu
i beberapa unsur karakter, yaitu (a) tanggung jawab dalam l dan cinta; dan (c) melakukan sesuatu dengan akal (Boe
kal yang berasal asli dari Indonesia adalah pewayang ta dkk., 2012) dan masih cukup populer sampai se
but bahwa Wayang telah diakui UNESCO sebagai “Kary
ia”. Wayang ini diakui sebagai karya agung karena wayan
sia. Wayang sarat nilai, baik yang tercermin pada karak ndukung. Semua itu baik dijadikan rujukan bagi konselo f yang berbasis kearifan lokal.
tokoh pewayangan yang akan diidentifikasi pada m kawan terdiri dari Semar, Gareng, Petruk, dan Bag Al Hakim & Winarno, 2014; Suwardi, 2002; Udasmor nik karena memiliki karakteristik berbeda-beda satu de lah ini akan mengidentifikasi karakteristik tokoh Pun gembangkan karakteristik konselor efektif.
i tokoh Punakawan yang diidentifikasi karakteristiknya k positifnya. Bagong adalah salah satu tokoh Punakaw ingi para Pandawa (Tavinayati, 2014). Tugas dari Bag g dan mendampingi konseli yang sedang terlibat masa gala potensi yang dimiliki.
ini adalah mengidentifikasi dan mendeskripsikan kar gong. Identifikasi dan deskripsi yang dilakukan bersum penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Hasil dari tu tokoh Punakawan, yaitu Bagong dapat menjadi r ngkan karakteristik konselor efektif yang berbasis kearifa
TIAN
akan metode penelitian kualitatif deskriptif/intepretif. M ) penelitian kualitatif sering disebut sebagai gaya ilmiah
perangkat fenomena yang tidak terukur, yang tampak tid ualitatif deskriptif/intepretif menunjuk pada uraian data lai dari saat pengumpulan data, penyajian dan analisis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah p yang menggunakan sumber data berupa buku dan bac penelitian ini juga menggunakan sumber data hasil-ha
AN PENELITIAN
elaskan bahwa Punakawan merupakan tokoh pewayan an tingkah polahnya. Mereka melambangkan orang keb am-macam peran, seperti penasihat para ksatria, pengh an kebijakan. Tokoh Punakawan pada dasarnya adalah ia yang banyak mempunyai nilai-nilai falsafah yang men
nusia yang paling rendah secara kasta dalam falsafa upan manusia (Prayoga, Fianto & Hidayat, 2015). Suh lah menjadi inspirasi penciptaan karya seni di luar wa op, dan sebagainya. Hadirnya panakawan dalam bentuk lai daya hidup (life force) dari wayang Punakawan yang n sesuai konteksnya.
akawan adalah Bagong. Bagong adalah bayangan lain tunggal dan memiliki peran penting dalam pergelaran 3). Ningrum, Al Hakim & Winarno (2014) mengga h: (1) tubuhnya bulat, matanya lebar, dan bibirnya tebal; r lebar yang memiliki simbol bahwa selalu siap sedia un Punakawan Bagong dapat digambarkan secara jelas pad
lam pekerjaan; (b) memiliki Boeree, 2007; Feist & Feist,
ngan. Wayang berasal dari i sekarang (Sunarto, 2006).
Karya-karya Agung Lisan dan
yang mempunyai nilai tinggi rakter tokoh, cerita, maupun selor untuk mengembangkan
makalah ini adalah tokoh agong (Albiladiyah, 2011; oro, 1999). Masing-masing dengan yang lainnya. Akan unakawan Bagong sebagai
ya karena Bagong memiliki awan yang ikut serta dalam agong hampir sama dengan asalah menjadi pribadi yang
karakteristik dari salah satu umber dari beberapa sumber ari identifikasi dan deskripsi i rujukan bagi konselor di rifan lokal.
tif. Menurut Van Doren, 1991 iah baru karena dapat tampil tidak sederhana, dan kacau. data untuk ditafsirkan. Sifat is data, sampai pada upaya h penelitian pustaka (library acaan sebagai sumber data. -hasil penelitian yang telah
angan yang berbentuk aneh kebanyakan dengan karakter ghibur, kritisi sosial, badut, h manivestasi dari beberapa enyiratkan tentang karakter afah jawa dan mampu bisa uharno (2015) menjelaskan wayang kulit purwa, seperti tuk dan fungsi baru ini tentu ang dapat ditransformasikan
Identifikasi karakteristik berdasarkan beberapa sumbe menggambarkan Bagong mirip yang disimbolkan dari bentuk kehidupan di dunia. Makna m dunia.
Selain menggunakan sum dilakukan berdasarkan hasil-h Bagong adalah bayangan Sem Seketika itu, bayangannya beru serta sangat lucu. Prayoga, F termasuk Punakawan yang dih jalur kebenaran, dan juga me kelebihan dan kekurangan.
Sebagai tambahan juga d Pujiyanto (2014) dalam pene selalu tersenyum. Ningrum, A berasal dari bahasa arabbaqha anak bungsu Semar, di mana to sama halnya dengan saudaran dengan kebebasan. Penelitian s bagho(lalim/jelek) dan bagha berpegang pada koridor bahw bombastis (ngibul), provokatif,
PEMBAHASAN
Berdasarkan penyajian ha Punakawan memiliki bebera pembimbing yang tulus; (2) menanggapi fenomena; (4) se tinggi kejujuran; (6) memilik kemampuan melihat suatu pe keputusan. Delapan karakteris karakteristik konselor efektif y
Karakteristik konselor ef memberikan layanan konseling bahwa konselor dalam member
Gambar 1.1. Bentuk fisik Punakawan Bagong Sumber: Dhika (2013)
tik Punakawan Bagong dilakukan dengan mengumpu ber pustaka berupa buku. Salah satunya adalah irip Semar tetapi hitam gelap sehingga di sebut sebagai b tuk Bagong adalah manusia harus sederhana, sabar, dan mendalam dari karakter Bagong adalah tidak terlalu k
sumber pustaka berupa buku, identifikasi karakteristik il-hasil penelitian. Warbung (2015) dalam penelitian Semar yang akan menjadi teman Semar ketika Bago erubah wujud menjadi Bagong. Bagong bersifat lancang , Fianto & Hidayat (2015) dalam penelitiannya men ihormati, dipercaya dan mendapat tempat di hati para ks memiliki kekurangan. Jadi manusia yang sejati adalah
dilakukan penelitian lain yang mengidentifikasi karakte nelitiannya menyebutkan bahwa Bagong memiliki wa Al Hakim & Winarno (2014) dalam penelitiannya men qha yang artinya dapat membedakan antara baik dan b a tokoh Bagong diciptakan dari bayangan Semar. Bagon ranya yaitu gareng dan petruk, di mana Bagong juga s n selanjutnya dilakukan Rosyid (2013) yang menjelaska ghaa (berontak) yakni memberontak bila terdapat kem hwa berita adalah fatwa yang berlawanan dengan fina tif, dan pembual.
hasil penelitian di atas, dapat dijelaskan bahwa Bagong erapa karakteristik. Karakteristik Bagong terangku 2) melakukan interaksi sosial dengan menyelingi hum sederhana dan sabar dalam melayani individu yang dib
iliki pandangan bahwa setiap individu memiliki ke perbedaan nilai; dan (8) memberi kebebasan individu teristik Bagong tersebut dapat dirujuk dan diimplemen
f yang berbasis kearifan lokal Indonesia.
efektif yang pertama adalah pembimbing yang tulus. Ke ling kepada konseli merupakan unsur yang fundamental.
berikan layanan konseling pada konseli benar-benar tulu
pulkan beberapa informasi lah Achmad (2012), yang i bayangan Semar. Karakter an tidak terlalu kagum pada lu kagum dengan kehidupan
tik Punakawan Bagong juga tiannya menjelaskan bahwa gong diturunkan ke dunia. ng dan suka berlagak bodoh enyebutkan bahwa Bagong ksatria karena berada dalam lah manusia yang memiliki
kteristik Bagong. Hidajat & wajah dengan karater yang enyebutkan bahwa Bagong buruk. Bagong merupakan ong memiliki karakter yang a suka bercanda dan penuh kan bahwa Bagong dari kata munkaran. Konsep tersebut finatan lil alamin, menjauhi
ong sebagai salah satu tokoh kum sebagai berikut: (1) umor; (3) bijaksana dalam dibimbing; (5) menjunjung i kekurangan; (7) memiliki idu untuk mandiri memilih entasikan konselor sebagai
empatik, konselor tidak akan demikian akan lebih mungkin (1957) menyatakan bahwa ke kondisi memadai yang diperluk Karakteristik konselor efe Sen (2012) menjelaskan humo Cruthirds (2006) menjelaskan dalam individu, kelompok, ata karena itu memiliki dampak pa alat yang bersifat multifungsi pendapat tersebut, humor dapa pada konseli sehingga proses k Karakteristik konselor e kebijaksanaan (wisdom) kons tersebut dibuktikan oleh bebera konselor secara filosofis meng sejumlah besar kebajikan kog mana kekuasaan konseli unt dilakukan dalam proses konse Osterlund (2014) menjelaskan berpotensi akan mengubah kemampuan untuk mendapatka kepedulian terhadap orang lain
Karakteristik konselor ef dibimbing. Permasalahan yan menutup kemungkinan juga p konseling. Dalam hal ini, Cav menghadapi konseli yang sulit konselor untuk bertoleransi p konseli, tidak merasa boros berikutnya.
Karakteristik konselor e dimensi yang perlu diperhatika jujur memiliki makna bahwa k keluar dari permasalahannya memberikan layanan konseling dan jujur terhadap segala perm
Karakteristik konselor efe kekurangan. Corey (2009) men bahwa setiap individu pernah dilakukan konselor adalah beru di masa mendatang.
Karakteristik konselor efe Hal ini seperti yang diungkap adalah menyadari nilai-nilai ya mereka sendiri. Konselor haru saya lakukan? Apakah saya m menjadi konselor? Kesadaran berinteraksi dengan orang lain. Karakteristik konselor efe keputusan. Karakteristik yang asas kemandirian. Prayitno (20 menganalisis, menilai dan me atas apa yang ada pada diri keputusan sendiri untuk bertind sebagai akibat keputusan terseb
an berusaha untuk memaksakan nilai-nilai pribadinya in untuk mengikuti pedoman etis. Senada dengan pernya ketulusan konselor dalam sebuah hubungan konselin
lukan untuk perubahan perilaku konseli.
efektif yang kedua adalah melakukan interaksi sosial d or adalah fenomena universal yang ditunjukkan oleh b an humor sebagai komunikasi lucu yang menghasilkan atau organisasi. Selain itu, humor adalah elemen umum d
pada kelompok kerja tertentu. Humor lebih dari konsep si yang dapat digunakan untuk mencapai berbagai tujua apat menjadi salah satu media bagi konselor untuk menu s konseling dapat dilaksanakan konselor dan konseli den efektif yang ketiga adalah bijaksana dalam menang nselor menjadi salah satu karakteristik yang perlu d erapa pendapat. Menurut Tukiainen (2010) konsep kebij ngidentifikasi tugas-tugas yang tepat untuk dilakukan. Ko ognitif dan praktis, dan konseling yang berlandaskan
ntuk mengambil sebuah keputusan secara mandiri d nseling dan hal tersebut dapat meningkatkan kesejahte kan bahwa kebijaksanaan konselor diekspresikan mela
h hubungan konseling. Kebijaksanaan konselor m tkan wawasan dari pengalaman, kecerdasan emosional, lain.
efektif yang keempat adalah sederhana dan sabar dala ang dihadapi oleh konseli memiliki tingkat dan jen a permasalahan konseli tidak segera terselesaikan setela
avanagh (1982) menjelaskan bahwa konselor perlu m lit menyelesaikan permasalahannya. Sikap sabar ditunju i pada keadaan yang ambigu, mampu berdampingan
s waktu, dan dapat menunda pertanyaan yang akan
efektif yang kelima adalah menjunjung tinggi keju tikan konselor dalam memberikan layanan konseling pad a konselor bersifat terbuka, otentik dan penuh keikhlasan nya (Cavanagh, 1982). Kejujuran yang ditunjukka ling menjadi model bagi konseli untuk melakukan perila rmasalahan yang dialami.
efektif yang keenam adalah memiliki pandangan bahwa enyatakan bahwa salah satu karakteristik yang perlu di ah mengalami suatu kesalahan, termasuk konselor. Ak erusaha untuk mengakui kesalahan yang telah diperbuat
efektif yang ketujuh adalah memiliki kemampuan meli kapkan Brammer (1979) yang menyatakan bahwa kara i yang terkandung dalam dirinya. Konselor memerlukan arus mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan, siapakah a mampu menjadi pribadi yang bermakna bagi orang
ran ini akan mendorong konselor untuk menjadi p in.
efektif yang kedelapan adalah memberi kebebasan konse ng terakhir ini terkait dengan salah satu asas dalam bi
(2012) yang menyatakan bahwa konselor yang mendor menyimpulkan sendiri, kemudian mempersepsi, merasa iri sendiri dan lingkungannnya, dan pada akhirnya ko tindak dan mampu bertanggungjawab serta menanggung
sebut.
a pada konseli dan dengan nyataan sebelumnya, Rogers ling merupakan salah satu
l dengan menyelingi humor. banyak budaya. Romero & an emosi dan kognisi positif m dari interaksi manusia dan sep lelucuan, itu merupakan juan. Berdasarkan beberapa enumbuhkan perasaan rileks
engan baik.
nggapi fenomena. Dimensi diperhatikan konselor, hal ebijaksanaan memungkinkan n. Konsep ini mengacu pada n filosofis adalah proses di i didorong. Hal ini sering hteraan konseli. Selain itu, elalui pribadi konselor dan mencakup sikap reflektif, al, kemampuan kognitif, dan
alam melayani konseli yang jenis yang beragam. Tidak telah mendapatkan layanan memiliki kesabaran dalam njukkan dengan kemampuan n secara psikologis dengan kan disampaikan pada sesi
ejujuran. Kejujuran adalah pada konseli. Konselor yang san dalam membantu konseli kan oleh konselor ketika erilaku serupa, yaitu terbuka
wa setiap individu memiliki dimiliki adalah pemahaman Akan tetapi, hal yang perlu at dan melakukan perbaikan
elihat suatu perbedaan nilai. arakteristik konselor efektif an kesadaran akan posisi diri kah saya? Apakah yang bisa g lain? Mengapa saya mau i pribadi yang tulus dalam
KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN
Bagong adalah salah satu karakteristik yang dapat diiden Indonesia. Hasil identifikasi m Bagong terdiri dari (1) pembim bijaksana dalam menanggapi f (5) menjunjung tinggi kejujur memiliki kemampuan melihat memilih keputusan.
SARAN
Delapan karakteristik ko kearifan lokal asli Indonesia. Dih satu rujukan konselor di Indon konselor efektif. Sehingga, ko dapat secara efektif berpengaru
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, S. W. 2012. Wisdom AzNa Books.
Adiputra, S., & Saputra, W. N.
Albiladiyah, S. I. 2011. Panaka
Boeree, C. G. 2007.Personality Inyiak Ridwan Muzir. Jog
Brammer, L. M. 1979.The Help
Cavanagh, M. E. 1982. The California: Brooks/Cole P
Christianto, W. N. 2003. Pera Gaya Jawa Timuran.Huma
Corey, G. 2009. Theory an Brooks/Cole.
Dhika. 2013. Mengenal Puna diakses 4 Februari 2016.
Dwiandiyanta, B. Y., Wijaya, Wayang Kulit.Internatio
Elliot, G. R. 2011. When Va
Counseling Association J
Erford, B. T. 2015.40 Techniq
Feist, J., & Feist, G. J. 2006.Th
Flanagan, J. S., & Flanagan, R New Jersey: John Wiley &
Goodwin, R., & Giles, S. 20 Journal of Cross-Cultura
Hadi, S. 1990.Metodologi Res
Hidajat, R., & Pujiyanto. 2014 Indonesia.Asian Journal ARAN
atu tokoh Punakawan yang populer dalam Pewayangan iidentifikasi sebagai karakteristik konselor efektif yang b
i menunjukkan bahwa karakteristik konselor efektif berd bimbing yang tulus; (2) melakukan interaksi sosial deng pi fenomena; (4) sederhana dan sabar dalam melayani juran; (6) memiliki pandangan bahwa setiap individu m ihat suatu perbedaan nilai; dan (8) memberi kebebasan
konselor efektif tersebut adalah karakteristik konselo . Diharapkan rumusan karakteristik konselor efektif ter onesia untuk mengembangkan diri menjadi konselor ya konselor dapat memberikan layanan konseling yang be aruh secara signifikan terhadap perubahan tingkah laku k
dom Van Java: Mendedah Nilai-Nilai Kearifan Jawa.
N. E. 2015.Teori Dasar Konseling.Lampung: Aura Pub
akawan dalam Pewayangan.Jantra: Jurnal Budaya dan
ality Theories: Melacak Kepribadian Anda Bersama Psik Jogjakarta: Prismasophie.
Helping Relationship: Process and Skills.New Jersey: Pr
he Counseling Experience: A Theoretical and Practic le Publishing Company.
eran dan Fungsi Tokoh Semar-Bagong dalam Pergela Humaniora,15 (3): 285-301.
and Practice of Counseling and Psychotherapy. B
unakawan dalam Cerita Wayang Kulit. (Online), (http 6.
a, A. B. M., Maslim, M., & Suyoto, 2012. New Shado tional Journal of Advanced Science and Technology, 43:
Values and Ethics Conflict: The Counselor’s Role and
n Journal, 37 (1): 39-45.
niques Every Counselor Should Know.Hoboken, NJ: Pea
.Theories of Personality. New York: McGraw Hill.
, R. S. 2004. Counseling and Psychotherapy Theories y & Sons, Inc.
2003. Social Support Provision and Cultural Values i ral Psychology, 34 (10): 1-6.
esearch.Yogyakarta: Andi Offset.
14. Open Your Mask: Traditional Paradox of Mask Pup al of Social Sciences & Humanities,3 (1): 19-27.
gan Jawa. Bagong memiliki berbasis kearifan lokal asli rdasarkan tokoh Punakawan ngan menyelingi humor; (3) ni individu yang dibimbing; u memiliki kekurangan; (7) san individu untuk mandiri
selor efektif yang berbasis tersebut dapat menjadi salah yang memiliki karakteristik bermakna bagi konseli dan u konseli.
a. Bantul, Yogyakarta: IN
ublishing.
an Sejarah,6 (12): 178-189.
sikolog Dunia.Alih bahasa:
: Prentice-Hall, Inc.
ctical Approach. Monterey.
elaran Lakon Wayang Kulit
. Belmont, CA: Thomson
http://www.mahardhika.net),
dow Modeling Approach Of 43: 95-103.
nd Responsibility. Alabama
earson Education, Inc.
ies in Context and Practice.
s in Indonesia and Britain.
Hidayat, H., Yusri, & Ilyas, A. (1): 1-5.
Humarni, S. 2014.Fungsi Sos Februari 2016.
Mann, A. 2010.Gestalt Therap
Mappiare-AT, A. 2013. Tipe-T dan Konseling.Malang: E
Mastur, Sugihanto, DYP., & S untuk Meningkatkan Kep
Nelson-Jones, R. 2005. Practic Counselling Model. Lond
Ningrum, D. S., Al Hakim, S. Media Penanaman Karak Kewarganegaraan Unive
Nurgiyantoro, B. 2011. Wayan 34.
Osterlund, L. C. 2014. Wisdom
Prayitno. 2012.Jenis Layanan
Prayoga, D. S., Fianto, A. Y. Upaya Pengenalan Warisa
Rogers, C. H. 1957. The Nece Consulting Psychology, 2
Romero, E. J., & Cruthirds, K. Perspectives,20 (2): 58-6
Rosyid, M. 2013. Membingk Komunikasi Penyiaran Is
Saputra, W. N. E. 2015. Per Cognitive restructuring Universitas Negeri Malan
Saputra, W. N. E., & Bhakti, Semar. Makalah disajika Berbasis Multibudaya, Se
Sen, A. 2012. Humour Analysis
Sharf, R. S. 2012. Theories Brooks/Cole.
Suharno. 2015. Seni Dalam Ontologis.Jurnal Panggu
Sunarto. 2006. Pengaruh Islam 51.
Suwardi. 2002. Mistik Kejawe
A. 2013. Profil Siswa Agresif dan Peranan Guru BK.J
Sosial Wayang di Daerah Transmigrasi. (Online), (epr
rapy: 100 Key Points and Techniques. New York: Routle
e-Tipe Metode Riset Kualitatif untuk Eksplanasi Sosia : Elang Mas.
Sukiman. 2012. Konseling Kelompok dengan Teknik Kepercayaan Diri Siswa.Jurnal Bimbingan dan Konseling
actical Counselling And Helping Skills: Text And Activ ndon: SAGE Publications.
S., & Winarno, S. 2014. Peran Tokoh Punakawan dala akter di Desa Bendosewu Kecamatan Talun Kabupaten iversitas Negeri Malang, 1 (1): 1-11.
ang dan Pengembangan Karakter Bangsa.Jurnal Pendid
om in the Counseling Relationship.Jesuit Higher Educa
an dan Kegiatan Pendukung Konseling. Padang: Univers
Y. A., & Hidayat, W. 2015. Penciptaan Buku Novel Gr risan Budaya kepada Anak-Anak.Jurnal Desain Komun
Necessary and Sufficient Conditions of Therapeutic Person , 21: 95-103.
, K. W. 2006. The Use of Humor in the Workplace. 8-69.
gkai Sejarah Pers Islam di Tengah Terpaan Era Dig Islam, 1 (1): 1-18.
Perbandingan Prokrastinasi Akademik Siswa SMK me ing dan Cognitive Defusion. Tesis tidak diterbitkan
lang.
ti, C. P. 2015.Telaah Karakter Ideal Konselor berdas ikan di Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling Semarang, 22 Desember 2015.
ysis and Qualitative Research.Social Research Update,
ies of Psychotherapy and Counseling: Concepts an
m Bingkai Budaya Mitis: Nilai Life Force dan Tran ggung,25 (3): 236-248.
lam dalam Perwujudan Wayang Kulit Purwa.Jurnal Sen
wen di Hotel Natour Garuda.Humaniora,7 (1): 71-94.
K.Jurnal Ilmiah Konseling,2
eprints.ung.ac.id), diakses 4
utledge.
sial Budaya dan Bimbingan
nik Restrukturisasi Kognitif ling,1 (2): 74-80.
Activities For The Lifeskills
alam Wayang Kulit sebagai ten Blitar.Jurnal Pendidikan
ndidikan Karakter, 1 (1):
18-ucation,3 (2): 74-84.
ersitas Negeri Padang.
Graphic Punakawan sebagai munikasi Visual,4 (1): 1-9.
sonality Change. Journal of
e. Academy of Management
Digital. At-Tabsyir: Jurnal
melalui Penerapan Teknik itkan. Malang: Pascasarjana
dasarkan Tokoh Punakawan g dengan Tema Konseling
te,63: 1-4.
and Cases. Belmont, CA:
ransformasinya ke Budaya
eni Rupa dan Desain, 3:
Tavinayati. 2014.Mahabharata Pencipta. (Online), (eprin
Tukiainen, A. 2010. Philosoph (Online), (www.society-f
Udasmoro, W. 1999. Memah Humaniora, 12: 28-48.
Warbung, T. 2015. Tinjauan Ik
(2): 155-161.
rata dan Ramayana Versi Indonesia dalam Perspektif rints.unlam.ac.id), diakses 4 Februari 2016.
ophical Counselling as a Process of Fostering Wisdom y-for-philosophy-in-practice.org), diakses 4 Februari 201
ahami Karakteristik Unconscious Filosofi Jawa melalu .
Ikonografi pada Lukisan “Hidup Ini Indah Apapun Ke
tif Perlindungan Hak Moral
om in the Form of Virtues, 016.
lalui Tokoh Wayang Bima.