• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGADILAN MILITER III-19 JAYAPURA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGADILAN MILITER III-19 JAYAPURA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGADILAN MILITER III-19 J A Y A P U R A

PUTUSAN

Nomor : 45-K / PM.III-19 / AU /III/ 2013

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Militer III-19 Jayapura yang bersidang di Jayapura dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada Tingkat Pertama secara In Absensia telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa:

Nama lengkap : Maheri Stefanus Sabandar

Pangkat/Nrp : Praka/529465

J a b a t a n : Anggota Komunikasi Satrad 242 TJW

K e s a t u a n : Kosekhanudnas IV Biak

Tempat tgl.lahir : Ambon, 26 Desember 1981

Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

A g a m a : Kristen Protestan

Alamat tempat tinggal : Mess Wira Indera Satrad 242 Tanjung Warari

Jl.Condronegoro Samofa Biak.

Terdakwa tidak ditahan.

PENGADILAN MILITER III-19 Jayapura, tersebut di atas.

Membaca : Berita acara Pemeriksaan pendahuluan dari Satpom Lanud

Manuhua Nomor :POM-401/a/idik-20/2012 Tanggal 20 Januari 2012.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Panglima

Kosekhhanudnas IV Selaku PAPERA Nomor : Kep /70/V/2013 tanggal 3 Mei 2013.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/36/II/2013 tanggal 18 Februari 2013.

3. Penetapan Hakim Nomor :Tap/115/PM.III-19/AU/III/2013

tanggal 19 Maret 2013.

4. Penetapan Hari sidang Nomor :Tap/115/PM.III-19/AU/III/2013

tanggal 19 Maret 2013.

5. Relaas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang

kepada Terdakwa dan Para Saksi.

6. Surat surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor :

Sdak/36/II/2013 tanggal 18 Februari 2013 di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

2. Pembacaan keterangan para Saksi dipersidangan dibawah

sumpah.

Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana (requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya menyatakan bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :

(2)

“Desersi Dalam Waktu Damai“

Sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana menurut pasal 87 ayat (1) ke-2 Jo Ayat (2) KUHPM dan ketentuan perundang-undangan lain yang berlaku.

Dan oleh karenanya Oditur Militer memohon agar para Terdakwa dijatuhi dengan :

a. Pidana Pokok : Penjara selama 1 (satu) Tahun.

Pidana Tambahan : Dipecat dari Dinas TNI AU

b. Menetapkan alat bukti berupa :

Surat-surat :

a. 1 (satu) lembar Surat ijin Jalan Nomor : SIJ/12/IV/2011 tanggal 18 April 2011.

b. 1 (satu) lembar surat keterangan Pengganti Absensi Satuan Radar 242 Tanjung Warari Bulan Mei 2011 sampai dengan bulan Januari 2012 a.n .Terdakwa.

Mohon agar tetap dilekatkan dalam berkas perkara

Mewajibkan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah).

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut diatas, Terdakwa pada

pokoknya didakwa telah melakukan tindak pidana sebagai berikut:

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat seperti tersebut di bawah ini, yaitu pada tanggal dua bulan Mei tahun dua ribu sebelas atau waktu-waktu lain, setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Mei tahun dua ribu sebelas sampai dengan bulan Januari tahun dua ribu duabelas bertempat di Kesatuan Kosekhanudnas IV Kabupaten Biak atau tempat-tempat lain,setidak-tidaknya pada suatu tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer III-19 Jayapura, telah melakukan tindak pidana “ Mi li ter yang karena sal ahnya atau dengan sengaja mel akukan keti dakhadi ran tanpa i ji n dal am

waktu da mai l ebi h l ama dari ti ga pul uh hari ”

Dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa adalah Prajuri TNI AU yang sampai

sekarang masih berstatus dinas aktif di Kesatuan Kosekhanudnas IV Biak dan menjabat sebagai anggota Komunikasi Satrad 242 TJW Kosekhanudnas IV, dengan pangkat terakhir Praka NRP.529465.

2. Bahwa menurut keterangan para Saksi dan alat bukti

berupa Surat Keterangan Pengganti Absensi atas nama Terdakwa serta sesuai surat ijin No:SIJ 12/IV/2011 tanggal 18 April 2011 Terdakwa melaksanakan cuti tahunan selama 12 hari kerja di tempat dan Terdakwa berangkat pada tanggal 18 April 2011 dengan menggunakan Pesawat TNI AU (PAUM) dan seharusnya Terdakwa sudah masuk dinas kembali pada tanggal 2 Mei 2011, namun sampai dengan sekarang Terdakwa belum kembali ke Kesatuan.

(3)

3. Bahwa Terdakwa melaksanakan cuti dengan tujuan Ambon untuk meminta restu orang tua dan sekaligus mengurus persyaratan menikah, karena Terdakwa telah menghamili putri dari seorang PNS anggota TNI AL (Lanal) Biak.

4. Bahwa Kesatuan Kosekhanudnas IV Biak telah

berusaha melakukan pencarian terhadap Terdakwa di teman - temannya maupun kerabat /keluarga terdekat Terdakwa di wilayah kota Biak, juga menghubungi ke nomor HP Terdakwa dengan nomor : 081240229183 dan 081248028569 namun kedua nomor tersebut sudah tidak aktif lagi dan Terdakwa tidak pernah berusaha memberitahukan keberadaan Terdakwa baik lewat telepon maupun surat.

5. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan

Kosekhanudnas IV Biak Terdakwa tidak dilengkapi dengan surat ijin jalan yang sah dari Dansat atau atasan lain yang berwenang dan Kesatuan sudah melakukan pemanggilan sebanyak 3 (tiga) kali namun Terdakwa tidak menghindahkannya.

6. Bahwa dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan

Kesatuan Kosekhanudnas IV Biak, tanpa ijin yang sah dari Komandan Kosekhanudnas IV Biak atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 2 Mei 2011 sampai dengan di buatkan Berita Acara tidak diketemukan Terdakwa oleh penyidik Pom Lanud Manuhua Biak pada tanggal 27 Januari 2012 atau selama 245 (dua ratus empat puluh lima) hari secara berturut-turut yang berarti lebih lama dari tiga puluh hari dan selama itu pula Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan damai serta baik Terdakwa maupun Kesatuan Kosekhanudnas IV Biak tidak sedang dipersiapkan ataupun melaksanakan suatu tugas Operasi Militer .

BERPENDAPAT, bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam pasal : 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM.

Menimbang : Bahwa berdasarkan laporan polisi Nomor :

POM-405/A/IDIK-61/VII/2011/Mna tanggal 7Juli 2011 Terdakwa telah meninggalkan kesatuan tanpa ijin sejak tanggal 23 April 2011 sampai dengan Laporan Polisi tanggal 7 Juli 2011.

Menimbang : Bahwa berdasarkan Berita Acara penyidik dari penyidik Satpom

AU tanggal 27 Januari 2012 sampai dengan sekarang Terdakwa

- Panggilan ke-2 menghadap persidangan Pengadilan Militer Nomor : B /754 /V /2013 tanggal 8 Mei 2013.

- Panggilan ke-3 menghadap persidangan Pengadilan Militer Nomor : B / 857 /V /2013 tanggal 28 Mei 2013.

- Panggilan ke-4 menghadap persidangan Pengadilan Militer Nomor : B / 1028 /VII /2013 tanggal 1 Juli 2013.

Menimbang : Bahwa berdasarkan surat Jawaban dari Pangkosek Hanudnas

(4)

Praka Maheri Stevanus Sabandar NRP 529465 dikarenakan sampai sekarang Terdakwa tidak di ketemukan.

Menimbang : Bahwa guna penyelesaian perkara dengan cepat dan demi tetap

terjaganya disiplin prajurit maka dengan memedomani ketentuan pasal 143 Undang-undang Nomor : 31 tahun 1997, Majelis Hakim menyatakan dalam memeriksa dan memutus perkara Terdakwa An. Maheri Stevanus, Praka NRP 529465 dilakukan tanpa hadirnya Terdakwa ( Secara In Absensia).

Menimbang : Bahwa para Saksi setelah dipanggil berdasarkan ketentuan

Undang-undang namun sampai waktu yang ditentukan para Saksi tersebut tidak dapat hadir karena ada tugas khusus dari satuannya, Oleh karenanya dengan berpedoman pada pasal 155 Undang-undang Nomor 31 tahun 1997, Maka keterangan para Saksi dalam Berita Acara Pemeriksaan disertai dengan Berita Acara Pengambilan sumpah dibacakan sebagai berikut :

Saksi-I : Nama lengkap : Erwin Aprilian, Pangkat: Lettu Lek/536447,

Jabatan : Ps.Kominikasi Satrad 242 TJW,Kesatuan :

Kosekhanudnas IV Biak.,Tempat tanggal lahi : Malang, 29 April 1984; Jenis kelamin: Laki-laki; Kewarganegaraan: Indonesia; Agama: Islam; Alamat tempat tinggal : Komplek Satrad 242 TJW No. 8.Jl. condronagora Samofa Biak Kab.Biak

Keterangan Saksi yang dibacakan dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut :

3, Bahwa dari ijin cuti yang diberikan hingga batas toleransi

dari Komandan Satrad 242 TJW yaitu sampai akhir bulan Mei 2011 tapi sampai akhir bulan mei 2011 Terdakwa belum kembali ke Kesatuan dan dari Satuan berusaha menghubungi nomer HP Terdakwa namun nomor tersebut sudah tidak aktif lagi.

4. Bahwa sejak Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin

tersebut, Saksi tidak pernah menerima atau mendengar Terdakwa melaporkan keberadaannya, baik secara tertulis maupun secara lisan, sehingga Saksi tidak mengetahui keberadaan Terdakwa sampai saat ini.

5. Bahwa Saksi tidak mengetahui secara pasti alasan

Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin tersebut , namun Saksi mengetahui bahwa saat ini Terdakwa mempunyai perkara asusila dengan seorang perempuan yang menuntut pertanggung jawaban Terdakwa karena telah hamil .

Saksi-II : Nama lengkap : Sumardi,Pangkat : Praka/529533, Jabatan :

Anggota Kesehatan Satrad 242 TJW,Kesatuan: Kosekhanudnas IV Biak ,, Tempat tanggal lahir : Bantul, 18 Mei 1980, Jenis kelamin: Laki-laki; Kewarganegaraan : Indonesia; Agama : Islam,

(5)

Alamat tempat tinggal : Komplek Satrad 242 TJW No. 8.Jl. condronagora Samofa Biak Kab.Biak.

Keterangan Saksi yang dibacakan dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak 2002 waktu

Saksi sekolah kejuruan kesehatan di Bandung sedangkan Terdakwa Kejuruan Jurkom, dalam kedinasan antara Saksi dengan Terdakwa hubugan antara atasan dan bawahan, Namun tidak ada hubungan famili atau keluarga.

2. Bahwa menurut Saksi Terdakwa melaksanakan cuti

tahunan selama 12 hari kerja di tempat dan Terdakwa berangkat persyaratan menikah, karena Terdakwa telah menghamili putri dari seorang PNS anggota TNI AL (Lanal) Biak.

4. Bahwa Kesatuan Kosekhanudnas IV Biak telah

berusaha melakukan pencarian terhadap Terdakwa di teman - temannya maupun kerabat /keluarga terdekat Terdakwa di wilayah kota Biak, juga menghubungi ke nomor HP Terdakwa dengan nomor : 081240229183 dan 081248028569 namun kedua nomor tersebut sudah tidak aktif lagi .

5. Bahwa pada hari Rabu tanggal 8 Juni 2011 Terdakwa

menghubungi Saksi Via HP yang menyampaikan bahwa ia akan kembali ke Biak dengan menggunakan kapal laut dan meminta sejumlah uang kepada Saksi kemudian Saksi mengirimkannya sebesar Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) dari Rekening Bank BRI namun hingga saat ini Terdakwa belum kembali ke Kesatuan.

6. Bahwa sejak Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin

yang sah dari Komandan Satuan atau atasan lain yang

berwenang Terdakwa tidak pernah memberitahukan

keberadaannya kepada Kesatuan baik secara tertulis maupun secara lisan, sehingga Saksi tidak mengetahui keberadaan Terdakwa samapi saat ini.

4. Bahwa Saksi tidak mengetahui secara pasti alasan

Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin tersebut , namun Saksi mengetahui saat ini Terdakwa mempunyai perkara asusila dengan seorang perempuan yang menuntut pertanggung jawaban Terdakwa karena telah hamil .

Saki-III : Nama lengkap : Agung Wibowo,Pangkat : Kopda/527422, Jabatan

: Anggota Kominikasi Satrad 242 TJW ,Kesatuan: Kosekhanudnas IV Biak ,Tempat tanggal lahir : Ponorogo, 10 Maret 1980, Jenis kelamin: Laki-laki; Kewarganegaraan : Indonesia; Agama : Islam, Alamat tempat tinggal : Komplek Satrad 242 TJW No. 8.Jl. condronagora Samofa Biak Kab.Biak.

Keterangan Saksi yang dibacakan dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut :

(6)

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak pindah di Satrad 242 TJW tahun 2005 dalam kedinasan antara Saksi dengan Terdakwa hubugan antara atasan dan bawahan, Namun tidak ada hubungan famili atau keluarga.

berusaha melakukan pencarian terhadap Terdakwa di teman - temannya maupun kerabat /keluarga terdekat Terdakwa di wilayah kota Biak, juga menghubungi ke nomor HP Terdakwa dengan nomor : 081240229183 dan 081248028569 namun kedua nomor tersebut sudah tidak aktif lagi .

4. Bahwa sejak Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin

yang sah dari Komandan Satuan atau atasan lain yang

berwenang Terdakwa tidak pernah memberitahukan

keberadaannya kepada Kesatuan baik secara tertulis maupun secara lisan, sehingga Saksi tidak mengetahui keberadaan Terdakwa samapi saat ini.

Menimbang : Bahwa Terdakwa tidak hadir dipersidangan tanpa alasan yang sah

menurut Undang-undang :

1 Bahwa walaupun dalam berkas perkara dari Pomau Lanud Manuhua Biak Nomor: Pom-401/A/IDIK-20/I/2012/Mna tanggal 30 Januari 2012, tidak dilengkapi dengan keterangan Terdakwa

namun telah dilengkapi dengan Berita Acara tidak

diketemukannya Terdakwa yang menyatakan bahwa Terdakwa telah meninggalkan dinas dari Kesatuan terhitung mulai tanggal 23 April 2011 saat melaksanakan cuti tahunan sampai dengan dibuatnya Laporan Polisi pada tanggal 27 Januari 2012, dan Kesatuan Satrad 242/TJW telah melakukan pemanggilan dan pencarian terhadap Terdakwa namun sampai saat ini belum diketemukan keberadaannya dan Kesatuan Satrad 242/TJW telah melakukan pemanggilan dan pencarian terhadap Terdakwa namun sampai saat ini belum diketemukan keberadaannya.

2. Bahwa sesuai dengan Pasal 124 ayat (4) Pasal 141 (10)

jo pasal 143 UU No. 31 tahun 1997 maka dalam perkara desersi yang Terdakwanya tidak diketemukan Berita Acara Pemeriksaan Terdakwa tidak merupakan lengkapnya suatu berkas perkara, oleh karena itu surat panggilan dan Berita Acara tidak Diketemukan Tersangka menjadi persyaratan berkas perkara untuk diajukan kepersidangan dan diputus In Absensia (tanpa hadirnya Terdakwa).

Menimbang : Bahwa dari barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke

persidangan berupa :

Barang-barang : Nihil.

(7)

Surat-surat :

a. 1 (satu) lembar Surat ijin Jalan Nomor : SIJ/12/IV/2011 tanggal 18 April 2011.

b. 1 (satu) lembar surat keterangan Pengganti Absensi Satuan Radar 242 Tanjung Warari Bulan Mei 2011 sampai dengan bulan Januari 2012 a.n .Terdakwa.

Adalah alat bukti yang menunjukkan ketidakhadiran Terdakwa ditempat yang diwajibkan baginya sehingga menjadi perkara ini, Barang bukti berupa surat tersebut kesemuanya ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain maka karenanya dapat mempercepat pembuktian atas perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah

hal-hal yang diperiksa dari barang bukti, Kemudian setelah menghubungkan yang satu dengan lainnya maka Majelis Hakim memperoleh fakta hukum yang pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa benar, Terdakwa adalah Prajurit TNI AU yang

sampai sekarang masih berstatus dinas aktif di Kesatuan Kosekhanudnas IV Biak dan menjabat sebagai anggota Komunikasi Satrad 242 TJW Kosekhanudnas IV, dengan pangkat terakhir Praka NRP.529465.

2. Bahwa benar, menurut keterangan para Saksi dan alat

bukti berupa Surat Keterangan Pengganti Absensi atas nama Terdakwa serta sesuai surat ijin No:SIJ 12/IV/2011 tanggal 18 April 2011 Terdakwa melaksanakan cuti tahunan selama 12 hari kerja di tempat dan Terdakwa berangkat pada tanggal 18 April 2011 dengan menggunakan Pesawat TNI AU (PAUM) dan seharusnya Terdakwa sudah masuk dinas kembali pada tanggal 2 Mei 2011.

3. Bahwa benar, Terdakwa melaksanakan cuti dengan

tujuan Ambon untuk meminta restu orang tua dan sekaligus mengurus persyaratan menikah, karena Terdakwa telah menghamili putri dari seorang PNS anggota TNI AL (Lanal) Biak guna mempertanggung jawabkan atas perbuatannya.

4. Bahwa benar, setelah batas waktu yang diberikan kepada

Terdakwa sudah habis Terdakwa tidak kembali ke Kesatuan hingga saat ini.

5. Bahwa benar, Kesatuan Kosekhanudnas IV Biak telah

berusaha melakukan pencarian terhadap Terdakwa di teman - temannya maupun kerabat /keluarga terdekat Terdakwa di wilayah kota Biak, juga menghubungi ke nomor HP Terdakwa dengan nomor : 081240229183 dan 081248028569 namun kedua nomor tersebut sudah tidak aktif lagi dan Terdakwa tidak pernah berusaha memberitahukan keberadaan Terdakwa baik lewat telepon maupun surat.

6. Bahwa benar, selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan

(8)

7. Bahwa benar, dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan Kosekhanudnas IV Biak, tanpa ijin yang sah dari Komandan Kosekhanudnas IV Biak atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 2 Mei 2011 sampai dengan di buatkan Berita Acara tidak diketemukan Terdakwa oleh penyidik Pom Lanud Manuhua Biak pada tanggal 27 Januari 2012 atau selama 245 (dua ratus empat puluh lima) hari secara berturut-turut yang berarti lebih lama dari tiga puluh hari dan selama itu pula Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan damai serta baik Terdakwa maupun Kesatuan Kosekhanudnas IV Biak tidak sedang dipersiapkan ataupun melaksanakan suatu tugas Operasi Militer .

Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa

hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut :

Bahwa Majelis Hakim pada prinsipnya sependapat dengan Tuntutan Oditur Militer dalam hal pembuktian unsur dakwaannya, namun demikian mengenai pidana yang di mohonkan dalam tuntutannya, Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sendiri dalam putusan ini.

Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam

dakwaannya yang disusun secara tunggal mengandung unsur-unsur sebagai berikut : berikatan dinas secara sukarela pada angkatan perang, yang wajib berada dalam dinas secara terus menerus dalam tenggang waktu ikatan dinas tersebut dan semua sukarelawan lainya pada anggatan perang dan wajib Militer selama mereka itu berada dalam dinas.

Bahwa seorang militer ditandai dengan : Pangkat, NRP, Jabatan dan Kesatuan di dalam melaksanakan tugasnya atau berdinas memakai seragam sesuai dengan Matranya, lengkap dengan tanda pangkat, lokasi kesatuan dan atribut lainnya.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah serta

alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

Bahwa benar, Terdakwa adalah Prajurit TNI AU yang sampai sekarang masih berstatus dinas aktif di Kesatuan Kosekhanudnas IV Biak dan menjabat sebagai anggota Komunikasi Satrad 242 TJW Kosekhanudnas IV, dengan pangkat terakhir Praka NRP.529465.

Berdasarkan uraian fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke satu yaitu “Militer” telah terpenuhi.

(9)

Unsur ke-2 : “Dengan sengaja Melakukan ketidak hadiran tanpa izin”

Bahwa kesengajaan (Dolus) adalah merupakan bagian dari kesalahan (Schuld). Menurut Memori Van Toelichting (Mvt) atau memori penjelasan yang dimaksud dengan sengaja adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya.

Bahwa menurut Doktrin, apabila dalam suatu rumusan tindak pidana digunakan istilah dengan sengaja atau istilah lain “Dengan sengaja” ditafsirkan secara luas yaitu tidak hanya betul-betul dikehendaki dan atau diinsyafi oleh sipelaku tetapi juga hal-hal yang mengarah atau berdekatan dengan kehendak atau keinsyafannya itu.

Bahwa yang dimaksud ” tanpa izin” berarti ketidakhadiran atau tidak beradanya si pelaku (Terdakwa) di suatu tempat tersebut (kesatuan) sebagaimana lazimnya seorang prajurit antara lain didahului dengan apel pagi, melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan atau yang menjadi tanggungjawabnya, kemudian apel siang. tanpa sepengatahuan atau seijin Komandan atau Pimpinannya. Sebagaimana lazimnya setiap prajurit yang

bermaksud meninggalkan Kesatuannya wajib menempuh

prosedur yang berlaku di kesatuannya.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah dan

dengan adanya alat bukti lain dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar, Terdakwa telah meninggalkan dinas tanpa

ijin Komandan satuan atau atasan lain yang berwenang pada tanggal 2 Mei 2011 sampai dengan adanya Berita tidak ditemukan Terdakwa tanggal 27 Januari 2012 Terdakwa belum kembali ke Kesatuan.

2. Bahwa benar, Selama meninggalkan dinas tanpa ijin

yang sah dari Komandan satuan maupun atasan lain yang

berwenang Terdakwa tidak pernah memberitahukan

keberadaannya kepada Satuan baik lewat telepon maupun surat sehingga oleh Kesatuan Terdakwa dinyatakan desersi terhitung mulai tanggal 2 Mei 2011 dan sampai dengan sekarang belum kembali.

3. Bahwa benar, dari pihak Kesatuan telah berusaha untuk

mencari Terdakwa disekitar Kota Sarmi, namun sampai dengan saat ini Terdakwa belum diketemukan.

4. Bahwa benar, selama pergi meninggalkan kesatuan,

keberadaan Terdakwa tidak diketahui dan Terdakwa juga tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya baik secara lisan maupun tertulis ke Kesatuannya, sehingga dari Kesatuan telah berupaya mencari Terdakwa di sekitar Kota Biak namun Terdakwa tidak diketemukan.

Berdasarkan uraian fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua “Dengan sengaja Melakukan ketidak hadiran tanpa izin” telah terpenuhi.

Unsur ke-3 : “Dalam waktu damai”

(10)

Bahwa yang dimaksud “dalam waktu damai” berarti bahwa si Pelaku/Terdakwa atau seorang prajurit melakukan ketidakhadiran tanpa izin itu Negara Republik Indonesia tidak dalam keadaan perang yang ditentukan oleh Undang-undang demikian pula Kesatuan Terdakwa / si Pelaku tidak melaksanakan atau tidak dipersiapkan untuk tugas-tugas Operasi Militer (Pasal 58 KUHPM) yaitu perluasan dalam keadaan perang.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah dan

dengan adanya alat bukti lain di persidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar, Terdakwa telah meninggalkan Dinas tanpa

ijin dari atasan ataupun satuan sejak tanggal 2 Mei 2011 sampai dengan tanggal 27 Januari 2012 atau selama 245 (dua ratus empat puluh lima hari secara berturut-turut

2. Bahwa benar, tanggal sejak tanggal 2 Mei 2011 sampai

dengan tanggal 27 Januari 2012 atau selama 245 (dua ratus empat puluh lima hari secara berturut-turut Negara Republik Indonesia tidak dalam keadaan perang yang ditentukan oleh Undang-undang demikian pula Terdakwa maupun Kesatuan Terdakwa tidak melaksanakan atau tidak dipersiapkan untuk tugas-tugas Operasi Militer

Berdasarkan uraian fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke Tiga “Dalam waktu damai” telah terpenuhi.

Unsur ke - 4 : “Lebih lama dari tiga puluh hari”

Unsur ini merupakan penentuan atau batasan waktu

ketidakhadiran Terdakwa.

Bahwa melakukan ketidakhadiran lebih lama dari tigapuluh hari berarti Terdakwa tidak hadir tanpa ijin berturut-turut lebih dari waktu tiga puluh hari.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah serta

alat bukti lain dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar, Terdakwa telah meninggalkan dinas tanpa

ijin yang sah dari atasan yang berwenang sejak tanggal 2 Mei 2011 sampai dengan tanggal 27 Januari 2012 sesuai dengan berita acara tidak diketemukannya Terdakwa yang dibuat oleh penyidik Satpom AU atau selama 245 (dua ratus empat puluh lima hari secara berturut-turut

2. Bahwa benar, sejak tanggal 2 Mei 2011 sampai dengan

tanggal 27 Januari 2012 atau selama 245 (dua ratus empat puluh lima) hari secara berturut-turut adalah kurun waktu lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari .

Berdasarkan uraian fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur keempat “Lebih lama dari tiga puluh hari” telah terpenuhi.

Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diterangkan diatas yang

merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam Persidangan, pengadilan berpendapat bahwa cukup bukti yang sah dan cukup meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana :

“Militer yang dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari”

(11)

Sebagaimana diatur dan diancam menurut Pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM.

Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam

mengadili perkara ini, Majelis Hakim ingin menilai sifat hakikat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut :

1. Bahwa sifat dari perbuatan Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah dari atasan yang berwenang karena Terdakwa telah menghamili putri dari seorang PNS Anggota TNI AL dan tidak bertanggung jawab hal itu menunjukkan Terdakwa hanya mementingkan kepentingan pribadi dari pada kepentingan dinas.

2. Bahwa perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa pada hakikatnya kurangnya kesadaran pada diri Terdakwa untuk dapat memahami norma-norma hukum serta aturan-aturan yang berlaku dilingkungan TNI.

3. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut dapat

menyebabkan terbengkalainya tugas yang harus dilaksanakan yang pada akhirnya dapat mengakibatkan gagalnya pencapaian tugas satuan.

Menimbang : Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya

memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara yang baik sesuai falsafah Pancasila.

Menimbang : Bahwa sebelum menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam

perkara ini perlu terlebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu :

Hal-hal yang meringankan :

- Nihil.

Hal-hal yang memberatkan :

1. Bahwa Perbuatan Terdakwa sangat bertentangan dengan sendi-sendi kehidupan prajurit dan tidak sesuai dengan Sapta Marga ke-5 dan Sumpah Prajurit ke-2.

2. Bahwa Perbuatan Terdakwa dapat berpengaruh terhadap pembinaan disiplin di Satuannya.

3. Bahwa sampai saat ini Terdakwa tidak diketahui

keberadaannya dan belum kembali ke Kesatuan.

4. Terdakwa tidak bertanggung jawab terhadap tugas yang dibebankan kepadanya.

Menimbang : Bahwa perbuatan Terdakwa meninggalkan Satuan tanpa ijin dari

Atasan, Hal ini menunjukkan Tindakan Terdakwa yang mementingkan diri sendiri dengan mengabaikan kepentingan Satuan tanpa mengindahkan aturan yang berlaku serta menarik diri dari dinas oleh karenanya Majelis Hakim menilai Terdakwa harus dipisahkan dari dinas TNI AU.

Menimbang : Bahwa dari uraian tersebut diatas maka Majelis Hakim

(12)

Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus

dibebani untuk membayar biaya perkara .

Menimbang : Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa :

Surat-surat :

a. 1 (satu) lembar Surat ijin Jalan Nomor : SIJ/12/IV/2011 tanggal 18 April 2011.

b. 1 (satu) lembar surat keterangan Pengganti Absensi Satuan Radar 242 Tanjung Warari Bulan Mei 2011 sampai dengan bulan Januari 2012 a.n .Terdakwa.

merupakan bukti petunjuk adanya tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa maka perlu ditentukan statusnya untuk tetap dilekatkan dalam berkas perkara .

Mengingat : 1. Pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM .

2. Pasal 26 ayat (1) KUHPM.

3. Pasal 143 UU Nomor 31 Tahun 1997 ,

4. Pasal 190 ayat (1) dan ayat (2) UU Nomor 31 Tahun 1997 dan ketentuan perundang-undangan lain yang bersang kutan.

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu : Maheri Stefanus Sabandar, Praka

NRP 529465, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “Desersi dalam waktu damai”

2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan :

Pidana Pokok : Penjara selama 1 (satu) Tahun .

Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas Militer.

3. Menetapkan barang bukti berupa :

Surat-surat :

a. 1 (satu) lembar Surat ijin Jalan Nomor : SIJ/12/IV/2011 tanggal 18 April 2011.

b. 1 (satu) lembar surat keterangan Pengganti Absensi Satuan Radar 242 Tanjung Warari Bulan Mei 2011 sampai dengan bulan Januari 2012 a.n. Terdakwa.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 10.000 (sepuluh ribu rupiah).

5 Memerintahkan kepada Oditur Militer jika Terdakwa diketemukan agar segera di

Eksekusi.

(13)

Demikian diputuskan pada hari Senin tanggal 15 Juli 2013 di dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Wing Eko Joedha Harijanto, S.H Mayor Sus NRP 524432 sebagai Hakim Ketua serta Asep Ridwan Hasyim, S.H Mayor Laut (KH) NRP 12360/P dan Akhmad Jailanie, S.H Kapten Chk NRP 517644 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua di dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut diatas, Oditur Militer Yuli Wibowo, S.H Mayor Laut (KH) NRP 13123/P dan Panitera Iskandar, S.H., M.H Lettu Chk NRP 21960346030574 serta dihadapan umum dan tanpa hadirnya Terdakwa.

Hakim Ketua

Cap/Ttd

Wing Eko Joedha Harijanto, S.H Mayor Sus NRP 524432

Hakim Anggota I Hakim Anggota II

Ttd Ttd

Asep Ridwan Hasyim, S.H Akhmad Jailanie, S.H

Mayor Laut (KH) NRP 12360/P Kapten Chk NRP 517644

Panitera

Ttd

Iskandar, S.H., M.H Lettu Chk NRP 21960346030574

Salinan sesuai dengan aslinya

Panitera

Referensi

Dokumen terkait

Untuk melakukan Edit data pada modul ABK, tujuannya untuk memperbaiki data hasil entry atau menambah SDMK lainnya. Prinsipnya langkah-langkahnya sama dengan entry data.

Tes adalah hasil belajar siswa, tes terdiri dari dari dua macam yaitu pretest dan posttest. Pretest yaitu butir soal yang digunakan untuk mengetahui apakah kelas

Jadi naiknya LDR akan menyebabkan Efisiensi naik karena peningkatan kredit yang diberikan lebih besar daripada kenaikan biaya bunga dan biaya operasional lain. Pengaruh IPR

vokasional, orangtua dan anak perlu memilih apakah masih akan tetap meneruskan pendidikan formal atau tidak. Pada beberapa kasus, ada anak yang memiliki nilai

Simpulan penelitian ini dinyatakan sebagai berikut. 1) Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TAI memberikan prestasi belajar yang lebih baik daripada

1. Penunjukan langsung Dukungan Operasi kontrak No.13S.1 Pj/061/D.lV/2001 merupakan kewenangan GM dan diputuskan dalam kaitan situasi mendesak karena kenaikan TDL. Tidak

Jika dilihat dari klasifikasi yang ditentukan oleh Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor: 06/Per./M.KUMKM/V/2006 ten- tang Pedoman

Perancangan sistem diperlukan untuk mengetahui bagaimana sistem ini (firmware DD-WRT) nantinya akan dijalankan pada access poin D-LINK DIR-600 mulai dari konsep sistem sampai