• Tidak ada hasil yang ditemukan

MORFOLOGI UMUM DAN KLASIFIKASI HAMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MORFOLOGI UMUM DAN KLASIFIKASI HAMA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ACARA I

MORFOLOGI UMUM DAN KLASIFIKASI HAMA

i. Tujuan :

1. Mengenal binatang yang bertindak sebagai hama 2. Mengetahui ciri-ciri morfologi binatang hama 3. Mengetahui penggolongan binatang hama

ii. Tinjauan Pustaka

Morfologi merupakan ilmu tentang bentuk, dalam hal ini bentuk binatang hama. Dalam dunia binatang ada 22 filum, empat filum diantaranya merupakan binatang yang bertindak sebagai hama. Filum-filum yang berperan sebagai hama adalah filum Aschelmithes (Nemathelminthes), Mollusca, Arthropoda dan Chordata.

A. Filum Aschelminthes

Anggota dari filum ini yang berperan sebagai hama adalah dari kelas nematode. Nematode mempunyai ciri-ciri:

1. Berukuran sangat kecil 2. Bentuk silindris memanjang 3. Tidak bersegmen

4. Tidak berwarna dan transparan

5. Tidak memiliki alat sirkulasi dan pernafasan

6. Jaringan tubuhnya tersusun atas tiga lembar blastula

(2)

B. Filum Mollusca

Anggota filum ini yang banyak berperan sebagai hama adalah dari kelas Gastropoda. Hewan ini memiliki ciri-ciri :

1. Tubuhnya bersifat lunak dan dapat ditarik kedalam cangkang 2. Kepala dan kakinya bilateral simetris

3. Perutnya berbentuk spiral dan ada yang terbungkus kedalam cangkang

4. Kaki terletak dibagian ventral, digunakan untuk merayap

5. Terdapat dua pasang tentakel yang dapat diperpanjang dan ditarik kembali, pada ujung posteriornya terdapat mata

6. Mulut pada bagian anterior yang dilengkapi dengan gigi-gigi perut (radula)

7. Lubang genital pada sisi kanan belakang kepala. System reproduksinya bersifat hemaprodit karena memiliki banyak ovatestis yang dapat menghasilkan baik telur maupun sperma 8. Anus dan lubang pernafasan terletak dibagian tubuh

yangberbatasan dengan tepi cangkang C. Filum Arthropoda

Filum ini merupakan filum terbesar dalam dunia binatang. Anggotanya yang berperan sebagai hama adalah kelas Arachnida dan kelas Insekta. Filum ini dicirikan dengan :

1. Tubuh beruas-ruas

2. Tubuh terbagi dua atau tiga bagian

3. Alat tambahan (sayap,antenna,kaki) bepasangan dan beruas-ruas 4. Dinding luar tubuh berupa skeleton (eksoskeleton)

1) Kelas Arachinida

Anggota kelas ini berperan sebagai hama yang mempunyai ciri-ciri:

(3)

b. Tubuh terbagi atas 2 bagian : Chepalotorax yaitu bagian kepala dan dada menjadi satu (gnatosoma) dan abdomen (idiosoma)

c. Tidak bersayap

d. Terdapat alat tambahan berupa satu pasang celicera yang merupakan alat mulutnya dan padipalpus.

2) Kelas Insekta

Anggota kelas ini disebut hexopoda, karena memiliki enam kaki (tiga pasang). Cirri dari anggota klas ini yaitu : a. Tubuh terbagi tiga bagian yaitu caput (kepala) thorax

(dada), dan abdomen (perut)

b. Kaki tiga pasang yang tersusun atas 6 ruas

c. Mempunyai sayap satu atau dua pasang, ada pula yang tidak bersayap

d. Mempuyai satu pasang antenna

Beberapa ordo yang penting sebagai hama tanaman adalah :

1. Orthoptera, contohnya adalah belalang kayu, ordo ini memiliki caput (kepala), thorax (dada), dan abdomen (perut).

2. Odonata, contohnya adalah capung. Odonata ini memiliki sub ordo yaitu heteroptera (kepik) dengan alat mulut pencucuk penghisap. Sternorrhynca dengan alat mulut pencucuk penghisap, dan Auchenorrhynca.

3. Diptera, contohnya adalah lalat dengan alat mulut penghisap saat dewasa, dan penggigit pengunyah saat larva, sedangkan pada metamorfosisnya adalah metamorphosis sempurna. 4. Lepidoptera, contohnya kupu-kupu atau ngengat

5. Coleoptera, contohnya adalah kumbang. Tipe mulutnya yaitu penggigit pengunyah, dengan metamorfosis sempurna

(4)

dewasanya penggigit penghisap, serta memiliki metamorphosis sempurna.

D. Filum Chordata

Anggota yang berperan adalah klas mamalia. Contohnya adalah babi, tupai, gajah dan lain-lain. Anggota ini memiliki ciri-ciri :

1. Seluruh tubuhnya dilindungi dan ditutupi oleh rambut-rambut halus

2. Sudah dilengkapi dengan kelenjar susu

3. Umumnya melahirkan, kecuali binatang berparuh

4. Anak-anaknya yang masih kecil disusui induknya, sehingga disebut hewan menyusui.

5. Temperature tubuhnya tidak dipengaruhi oleh makanan dan lingkungan (Mofit Eko Poerwanto dan Rukmowati Brotodjojo, 2014).

iii. Alat dan Bahan

1. Preparat awetan binatang penggerat 2. Preparat awetan nematode parasitic 3. Preparat awetan serangga

4. Preparat bekicot 5. Preparat tungau merah 6. Mikroskop

7. Gabus

iv. Langkah Kerja

1. Mengambil satu persatu preparat binatang hama dan menggambarnya secara proposional bagian-bagian tubuhnya.

(5)

3. Untuk preparat serangga, menggambar dan mengamati juga bagian-bagian tubuh yang menyusun kepalanya dari bagian-bagian dorsal maupun lateral.

4. Untuk preparat nematode dan tungau merah, mengamati dibawah mikroskop dan memperhatikan bentuk tubuhnya serta alat mulutnya.

v. Pembahasan 1. Kumbang

Coleoptera adalah salah satu ordo serangga yang lazim dikenal dengan nama kumbang. Kata "coleoptera" berasal dari bahasa Yunani κολεός, koleos, dan πτερόν, pteron, yang jika keduanya disatukan berarti "sayap berlapis", karena sebagian besar kumbang memiliki dua pasang sayap. Pasangan sayap yang berada di depan disebut "elytra". Pasangan sayap ini mengeras dan menebal yang dapat melindungi pasangan sayap di belakangnya dan juga melindungi bagian belakang tubuh kumbang.

Karakteristik kumbang umumnya memiliki exoskeleton sangat keras dan sayap depan keras (elytra). Exoskeleton kumbang terdiri atas banyak lapisan yang disebut sclerite, dipisahkan oleh jahitan tipis. Desain ini memberikan pertahanan berlapis sambil mempertahankan fleksibilitas. Anatomi umum kumbang cukup seragam, meskipun organ dan tambahan tertentu dapat sangat bervariasi dalam penampilan dan fungsi antara satu famili dengan famili lain. Seperti semua serangga, tubuh kumbang dibagi menjadi tiga bagian: kepala, dada (thorax), dan perut (abdomen).

2. Lebah

Lebah merupakan sekelompok besar serangga yang dikenal karena hidupnya berkelompok meskipun sebenarnya tidak semua lebah bersifat

demikian. Semua lebah masuk dalam suku

(6)

setiap benua, kecuali Antartika. Sebagai serangga, ia mempunyai tiga

pasang kaki dan dua pasang sayap. Lebah

menjalani metamorfosis lengkap ("holometabola") sehingga terdapat empat tahap bentuk kehidupan: telur; larva (bentuk ulat); pupa (kepompong); imago (lebah dewasa).

Lebah sering menggunakan sengatan ekornya saat merasa terganggu (terusik). Lebah menusukkan sengatan ekornya berkali-kali ke epidermis musuhnya sehingga merasa sakit. Namun, apa yang dilakukan lebah ini ternyata malah membuat sengatnya lepas (tertinggal) di kulit seseorang dan menarik alat sengat dan kantung sengat (yang memang menempel pada sengatnya), dan dalam beberapa menit kemudian lebah pun mati.

3. Lalat

Lalat adalah jenis serangga yang berasal dari subordo Cyclorrapha ordo Diptera. Secara morfologi lalat dibedakan dari nyamuk (subordo Nematocera) berdasarkan ukuran antenanya; lalat berantena pendek, sedangkan nyamuk berantena panjang. Lalat umumnya mempunyai sepasang sayap asli serta sepasang sayap kecil yang digunakan untuk menjaga stabilitas saat terbang. Lalat sangat mengandalkan penglihatan untuk bertahan hidup. Mata majemuk lalat terdiri atas ribuan lensa dan sangat peka terhadap gerakan. Beberapa jenis lalat memiliki penglihatan tiga dimensi yang akurat. Beberapa jenis lalat lain, misalnya Ormia ochracea, memiliki organ pendengaran yang sangat canggih.

(7)

4. Tonggeret

Tonggeret adalah sebutan untuk segala jenis serangga anggota subordo Cicadomorpha, ordo Hemiptera. Serangga ini dikenal dari banyak anggotanya yang mengeluarkan suara nyaring dari pepohonan dan berlangsung lama. Selain tonggeret, nama lain juga dikenal, biasanya dikaitkan dengan pola suara yang dihasilkan. Orang Sunda menyebutnya cengreret, orang Jawa menyebutnya garengpung atau uir-uir, tergantung suara yang dikeluarkan.

Serangga ini mempunyai sepasang mata faset yang letaknya terpisah jauh di kepalanya dan biasanya juga memiliki sayap yang tembus pandang. Bentuknya kadang-kadang seperti lalat yang besar, meskipun ada tonggeret yang berukuran kecil. Tonggeret hidup di daerah beriklim sedang hingga tropis dan sangat mudah dikenali di antara serangga lainnya, terutama karena tubuhnya yang besar dan akustik luar biasa yang dihasilkan dari alat penghasil suara di bawah sayapnya.

Tonggeret kadang-kadang dikira belalang atau lalat besar, meskipun mereka tidak mempunyai pertalian keluarga yang dekat.

Tonggeret lebih mempunyai hubungan dekat

secara taksonomi dengan wereng dan kutu loncat. Tonggeret memiliki fase metamorfosa yang menakjubkan, karena selama 17 tahun ia hidup dalam fase larva, sebelum akhirnya dalam 3 hari menjadi serangga dewasa dan segera memasuki fase repoduksi. Beberapa minggu setelah perkawinan Tonggeret akan mati.

5. Kupu-kupu

(8)

ruas perut. Tubuh kupu-kupu dilapisi oleh chitin ( eksoskeleton atau rangka luar) dan tersusun dalam cicin yang seragam atau segmen-segmen yang dipisahkan oleh membran fleksibel. Pada setiap bagian kupu-kupu (kepala, dada dan perut) tertutup lapisan lembut, berbulu halus dan berwarna menyolok atau menyala. Smart (1976) menyatakan ketiga bagian tubuh kupu-kupu tersebut memiliki struktur tersendiri dengan fungsi masing-masing bagian.

4. Capung

Capung atau sibar-sibar dan Capung Jarum adalah kelompok serangga yang tergolong ke dalam bangsa Odonata. Capung (subordo Anisoptera) relatif mudah dibedakan dari capung jarum (subordo Zygoptera). Capung umumnya bertubuh relatif besar dan hinggap dengan sayap terbuka atau terbentang ke samping. Sedangkan capung jarum umumnya bertubuh kecil (meskipun ada beberapa jenis yang agak besar), memiliki abdomen yang kurus ramping mirip jarum, dan hinggap dengan sayap-sayap tertutup, tegak menyatu di atas punggungnya.

Siklus hidup capung, dari telur hingga mati setelah dewasa, bervariasi antara enam bulan hingga maksimal enam atau tujuh tahun. Capung meletakkan telurnya pada tetumbuhan yang berada di air. Setelah menetas, tempayak (larva) capung hidup dan berkembang di dasar perairan, mengalami metamorfosis menjadi nimfa, dan akhirnya keluar dari air sebagai capung dewasa.

6. Walang sangit

(9)

Nama hewan ini menunjukkan bentuk pertahanan dirinya, yaitu mengeluarkan aroma yang menyengat hidung (sehingga dinamakan "sangit"). Sebenarnya tidak hanya walang sangit yang mengeluarkan aroma ini, tetapi juga banyak anggota Alydidae lainnya.

7. Belalang

Belalang adalah serangga herbivora dari subordo Caelifera dalam ordo Orthoptera. Serangga ini memiliki antena yang hampir selalu lebih pendek dari tubuhnya dan juga memiliki ovipositor pendek. Suara yang ditimbulkan beberapa spesies belalang biasanya dihasilkan dengan menggosokkan femur belakangnya terhadap sayap depan atau abdomen (disebut stridulasi), atau karena kepakan sayapnya sewaktu terbang. Femur belakangnya umumnya panjang dan kuat yang cocok untuk melompat. Serangga ini umumnya bersayap, walaupun sayapnya kadang tidak dapat dipergunakan untuk terbang. Belalang betina umumnya berukuran lebih besar dari belalang jantan.

8. Tungau

Tungau merupakan binatang sejenis kutu yang ukurannya sangat kecil, yakni 250-300 mikron berbentuk oval, punggungnya cembung dan bagian perutnya rata. Tungau ini transient, berwarna putih kotor, dan tidak bermata. Tungau betina panjangnya 300-450 mikron, sedangkan tungau jantan lebih kecil, kurang lebih setengahnya yakni 200 – 240 mikron x 150 – 200 mikron. Bentuk dewasa mempunyai 4 pasang kaki dan bergerak dengan kecepatan 2,5 cm permenit di permukaan kulit.. Bila dilihat dari sisi fisiknya, bentuk binatang ini lonjong dengan jumlah kaki 8 buah. Binatang mikrospis itu diembel-embeli kata “debu” di belakang namanya karena hidupnya dari debu.

9. Tupai

(10)

mempunyai sepasang gigi seri yang besar berbentuk pahat. Tupai memiliki otak relatif besar. Rasio besar otak berbanding besar tubuh yang terbesar pada makhluk hidup, bahkan mengalahkan manusia. Tupai memiliki tubuh kecil dan ramping, kepala dan tubuh sekitar 15cm, ekor sekitar 18 cm. Di belakangnya sering kali terjuntai ekor di atas punggungnya, lebar, tegak, berumbai dan hampir sama panjang dengan badannya. Berkat ekor panjangnya, tupai dapat melompat dari satu pohon ke pohon yang lain tanpa kehilangan keseimbangan.

vi. Kesimpulan

Dari hasil praktikum dan pengamatan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Hama yang paling mendominasi yaitu dari klas Insekta.

2. Kebanyakan serangga memiliki tipe mulut pencucuk-penghisap.

3. Sub ordo ditentukan dari ada atau tidak adanya sayap pada bagian tubuh serangga tersebut.

4. Pada filum Chordata yang bertindak sebagai hama adalah dari kelas Mamalia.

vii. Daftar Pustaka

Anonim. 2013. http://id.wikipedia.org/wiki/Kumbang (diakses pada 03 April 2014 pukul 15:38 WIB).

Anonim. 2013. http://id.wikipedia.org/wiki/Walang_sangit (diakses pada 03 April 2014 pukul 15:38 WIB).

Anonim. 2013. http://id.wikipedia.org/wiki/Tonggeret (diakses pada 03 April 2014 pukul 15:39 WIB).

Anonim. 2013. http://id.wikipedia.org/wiki/Lalat (diakses pada 03 April 2014 pukul 15:41 WIB).

Anonim. 2013. http://id.wikipedia.org/wiki/Lebah (diakses pada 03 April 2014 pukul 15:41 WIB).

(11)

Anonim. 2013. http://id.wikipedia.org/wiki/Capung (diakses pada 03 April 2014 pukul 16:17 WIB).

Anonim. 2012. http://pancarahmat.blogspot.com/2012/06/tungau.html (diakses pada 05 April 2014 pukul 14:17 WIB).

Harahap, Natalia Marry. 2012. http://starlighterry.blogspot.com/ search/label/Struktur%20Morfologi%20Kupu-kupu (diakses pada 05 April 2014 pukul 14:18 WIB).

Poerwanto, Mofit Eko dan Rukmowati Brotodjojo. 2014. Pengantar Praktikum Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman. UPN ”VETERAN” YOGYAKARTA : Yogyakarta.

Vianie, Oktha. 2013. http://okthabertin.blogspot.com/2013/05/fakta-tentang-tupai.html (diakses pada 05 April 2014 pukul 14:18 WIB).

Referensi

Dokumen terkait

serbuk sari sehingga tidak memerlukan bunga lain untuk bereproduksi. ) dapat hidup di daerah yang memiliki.. iklim lembab dan hangat pada daerah tropis dan

Perairan di sekitar Kota Tanjung Pinang Telah Tercemar logam berat dengan indeks pencemar sedang hingga parah yang meliputi: (a) pencemaran logam berat terutama berasal dari

Temperatur merupakan salah satu faktor yang penting di dalam kehidupan. Beberapa jenis mikroba dapat hidup di daerah temperatur yang luas sedang jenis lainnya pada daerah yang

serangga yang menjadi hama, pengamatan gejala yang ditimbulkan, tingkat kerusakan pada bibit di persemaian yang berumur 4-11 bulan dan keadaan umum lokasi penelitian

Di antara tradisi prasejarah yang berlanjut hingga masa kini antara lain: tradisi hidup bercocok tanam sederhana dengan sistem slash and burn, tradisi pembuatan

Selanjutnya dikatakan bahwa ada dua hal yang menyebabkan logam berat digolongkan sebagai pencemar yang berbahaya, yaitu (1) tidak dihancurkan oleh mikroorganisme yang hidup

Logo merupakan bagian dari identitas perusahaan yang dirancang terutama sebagai simbol pembeda untuk dikenali di antara perusahaan- perusahaan lainnya, sebagai bentuk komunikasi

Lumut Bryophyta merupakan jenis tumbuhan yang hidup di daerah tropis, pada umumnya lumut ditemukan pada batang pohon, kayu mati, kayu lapuk, lumut sendiri merupakan sekumpulan tumbuhan