•
Living state:
Wet Mount Method Hanging drop Preparat•
Fixed state:
pewarnaan•
Fiksasi:
• Melekatkan spesimen pada obyek glass
• Membunuh kuman tanpa merubah morfologinya
• Mencegah enzym yang dapat merusak morfologi sel
• Sebagai intensifier sehingga kuman mudah di cat
• Macam fiksasi:
Secara phisic: pemanasan
Secara chemis: methyl/ethyl alkohol, formalin, asam asetat
•
Sifat cat:
• Mempunyai : struktur cincin benzena
gugus chromofor menentukan warna cat gugus auxochrome menentukan sifat
elektrolit dissosiasi/ kemampuan membentuk salt linkages dengan protein jaringan dll.
Macam cat:
Basic dyes: garam-garam cat yang chromofor (ion-ion cat)nya kation dengan anion: Cl, SO4, asetat, oksalat
ex. Methylen blue, safranin, crystal violet
Acid dyes: khromofornya anion dengan kation: Na+, K+, Ca+, NH4+
•
Preparasi smear:
• Smear: lesi, exudate, darah, jaringan atau koloni kuman yang terisolir
Types of stain
•
Simple stains
•
Differential stains
•
Special stains
Pewarnaan sederhana
• Menggunakan satu macam zat warna • Kuman terwarnai zat warna
• Ex. Methylen blue kuman berwarna biru
Pewarnaan negatif
• Zat warna Iodin Ink
• Kuman tidak terwarnai dengan bakcground gelap
Pewarnaan differensial
1. Pewarnaan Gram:
Paling umum digunakan
Tehnik pengecatan diagnostik
Cat:
crystal violet (primary stain)
Lugol (mordan)
Alkohol
Safranin (counter stain)
Bakteri Gram positif purple
positive negative
primary
stain
mordant
decolorization
2. Pewarnaan tahan asam
ZEIHL-NEELSON METHOD
• Pewarnaan differensial untuk bakteri tahan asam kelompok kuman ycobacterium
• Pewarnaan kapsul
• Counterstain: Loeffler’s methylen blue
• ANTHONY METHOD:
Crystal violet 20% CUSO4
Pewaranaan spora
• Types:
• Moeller Modified Method
Carbol Fuchsin, Ethanol, Loeffer’s Methylen Blue Vegetative cell biru, spora merah
• Pewarnaan Schaeffer fulton
− Bahan malachite green, safranin − Spora kuman hijau
− Vegetative cell merah
Pewarnaan NEISSER
• Zat warna Neisser AB Neisser C
Melihat granula metakhromatik
• Pewarnaan flagella
• Pewarnaan Leiffson
• Pewarnaan Bailey