(12) PATEN INDONESIA (11) ID5000001783 B
(19) DIREKTORAT JENDERAL
KEKAYAAN INTELEKTUAL °2 “mm”
(51) Klasit'lkasrlF’Ca C 11D 10/04(2006101). C 11D 9/00(2006.01), C (71) Nama dan Alamat yang Mengayukan Pennohonan Pawn 110 3100000601) LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jl. Perpustakaan No. 3 A Kampus USU
(21) No. Permohonan Paten . 800201701854 Medan 20155,
INDONESIA
(22) Tanggal Penenmaan 23 Marat 2017
(30) Data Pnontas (72) Nama Inventor:
(31) Nomor (32) Tanggal (33) Negara Ir LIIIS Sukeksi,M,Sc, Ph D, ID
13) Tanggal Pengumuman 08 Desember2017
3) Dokumen Pembandmg
WO 2016/079480 A1 Pemenksa Paten . Ir Ahmad Faun
LA 200400412 B
Jumlah Klaim : 3
Judul InvenSI SABUN PUMPKIN BATANGAN BERSIFAT NATURAL DENGAN PENGISI BAHAN LABU KUNING
lbstrak:
Sabun mandr mempakan suatu began yang tldak terpisahkan dad sistem kehldupan manUSIa sehan-han’. Sekarang mi sabun
mm yang umum dlgunakan adalah sabun klmra yang mengandung sodium laurat sulfat (SLS) den unsur klmia Iainnya yang berfungsi
bagal pewama. pewangi, pengawet maupun agen pembusa yang berasal dan bahan kimla Bahan bahan klmla tersebut memlliki
(urangan yaknl sulitnya tamer oleh llngkungan sehrngga merusak llngkungan, dapat juga bersrfat racun bagl tubuh karena sebahagian zal kimla tersebut akan terserap kedalam tubuh. sehlmgga dapat mempengaruhl tungsi organ organ tubuh Sekarang mi. dengan
ingkatnya kesadaran akan kesehatan dan lingkungan banyak tuntutan untuk menggunakan produk natural yang bersifat ramah
ungan Sabun mandl batangan dapat dikembangkan menjadl sabun mandl batangan yang berSIfat natural, Sabun adalah suatu reaksr
antara asam kar’ooksilat dengan natrium ataupum kalium hidroksrda.Asam karboksilat tersebut dapat berasal dan bemagal macam
hewanr maupun nabatx Lemak yang digunakan dalam pembuatan sabun natural ini adalah lemak nabatl yang berasal dan mmyak
den mrnyak kelapa sawit dengan tambahan agen gewarna dan pewangi natural labu kuning Penambahan labu kunmg tersebut
\enrngkatkan kualltas sabun karena Iabu kunmg banyak mengandung ant: oksdan serta vitamtn E yang bermanfaat bagi kesehatan
10
15
2O
25
30
35
I 4..O0:
.44
Deskripsi
SABUN PUMPKIN BATANGAN BERSIFAT NATURAL DENGAN PENGISI BAHAN LABU KUNING
Biting Teknik Invensi
Invensi ini berkaitan dengan sabun pumpkin (labu kuning) yang bersifat natural den berbentuk padat, terbuat dari bahan baku natural seperti campuran minyak kelapa dengan minyak
kelapa sawit sum bahan pengisi berasal dari labu kuning. Bahan pengisi yang berasal dari labu
kuning ini juga berfungsi sebagai bahan pewama pada sabun. Sabun yang dihasilkan dari proses
ketiga unsur diatas dengan penambahan kaustik soda akan menghasilkan sabun yang bersifat
natural dan halal. Salah satu syarat sabun untuk komposisi sepeni ini adalah sabun tersebut harus
dapat menghasilkan busa sabun bila digunakan, dan busa sabun tersebut terasa lembut dikulitl
Latar Belakang Invensi
Bagi masyarakat modem sekarang perawatan kulit merupakan bagian yang tak tcrpisahkan
khususnya
bagi
kaum
wanita.
Untuk
terlihat
tampil
lebih
menarik,
tak
segan
mereka
mengcluarkan lebih banyak uang untuk biaya perawatan kulit. Beragam jenis produk kecantikan
dan perawaban kulit ditawarkan, salah satunya sabun mandi. Berbagai jenis sabun mandi ditawarkan balk bersifat padat maupun cair sena diklaim dapat menghaluskan kulit, pembersih muka, anti acne, sampai berfungsi sebagai pemutih. Namun, meluasnya pemakaian produk sabun mandi sebagai perawatan kulit oleh masyarakat tanpa batas, dikhawatirkan bisa menimbulkan efek—efek samping yang akan mengganggu kesehatanu
Produk perawatan kulit termasuk golongan kosmetika bukan chat, sehingga fungsinya tidak untuk mempengaxuhi tubuh manusia. Sedikit masyarakat yang tahu bahwa struktur dan
fungsi kulit sangat dipengaruhi lingkungan, karena itu penggunaan produk perawatan kulit yang
salah dapat menimbulkan efek samping. Artinya, munculnya kelainan pada kulit dapat terjadi karena pemakaian yang berlebihan, penggunaan bahan-bahan kimia yang tidak tepat, sena
pembuatan yang tidak baik pada produk perawatan kulit tersebul. Padahal, penggunaan produk
perawatan kulit yang salah dapat memicu efek samping yang sulit terdeteksi. [ni terjadi karena
kebanyakan produk yang dipakai biasanya beberapa jenis den komposisi dari produk merupakan
campuran beragam bahan dengan sifat yang berbeda-bcda. Selain itu, tidak semua komposisi bahan dicantumkan dalam label. Lebih menyulitkan lagi karena tidak semua penderita yang
mcngalami masalah, segera konsultasi kc dokter. lnilah yang kemudian menjadi penyebab efek
10
15
20
25
30
35
Menurut Perkumpulan Ahli Dermatologi, di beberapa negara Eropa dan Amerika, salah
satu kosmetik yang sering memberi efek samping adalah pemakaian produk perawatan kulit
seperti
sabun
mandi.
Sabun
mandi
adalah
kebutuhan
utama
sehari-hari
manusia
yang
dipergunakan sebagai alat untuk membersihkan tubuh. Berbagai jenis sabun mandi yang beredar
dipasaran,
ada
yang
berbentuk
padat
ada juga
yang
berbentuk
cairan.
Begitu juga
dengan
komposisi
sabun
mandi
yang beredar dipasaran.
Sebahagian
besar
sabun mandi
padat yang
beredar di pasaran mengandung berbagai macam komposisi kimia seperti Sodium Lauryl Sulfate
atau SLS. Selain itu juga mengandung, sepei’ti bahan aktif, bahan pengawet, bahan anti mikroba,
bahan anti oksidan, parfum, serta zat warna yang bersifat kimia.
Sebahagian besar sabun cair yang beredar di pasaran memiliki komposisi seperti purfied
water, sodium laureth sulfate, cocamidopropyl betaine, sodium stearate, glycerine,
phenoxyethanol, methylparaben, ethylparaben, propylparaben, butylparaben, citric acid, glycol
distearate, chamomilla recutita (matricaria) flower water, PEG-40 hydrogenated castor oil,
trideceth—9, bisabolal, propylene glycol, fragrance, tetrasodium EDTA, ethoxydiglycol, PEG-26
jojoba acid, PEG-26 jojoba Ethanol, dam butylene glycol, simmondsia chinensis.
Sementara komposisi sabun mandi batangan adalah lebih sederhana terdiri dari, sodium
soap, water, fragrance, glycerin, titanium dioxide, paraben, trichlorohydroxy diphenyl ether,
tetrasodium EDTA, triclocarban, etidronic acid, cl 11680, dan cl 12150
Putglied water (Air)
Sabun cair umumnya mcngandung pelarut purfied water atau terkadang disebut
demineralized water, juga disebut aqua yang berani air. Sementara sabun padat juga
mengandung
sedikit
air
yang
berasal
dari
proses
penyabunan
ataupun
bahan
pengisi
yang
ditambahkan mempunyai kandungan air. Oleh karena air adalah sarana untuk pertumbuhan
mikroorganisme ataupun bakteri, maka umumnya sabun cair dan padat mengandung pengawet
yang disebut dengan paraben dan sebagainya Berbagai jenis paraben dapat ditambahkan dalam
sabun seperti methylparaben, ethylparaben, propylparaben, dam butylparaben.
Paraben
Dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Chat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia
No: HK.00.05.42.1018 tentang Bahan Kosmetik menyantumkan daftar bahan yang diizinkan
digunakan
dalam
kosmetik
dengan
pembatasan
dan
persyaratan
penggunaan.
Diantaranya
penggunaan bahan paraben yaitu nama dagang dari 4—Hydroxybenzoic acid, its salt and esters
dengan nomor ACD 12 di daftar pengawet. Dijelaskan bahwa ester adalah methyl, ethyl, propyl,
isopropyl,
butyl,
isobutyl,
don phenyl.
Kadar maksimumnya 0,4
persen (asam)
untuk ester
10
tunggal
serta 0,8
persen (asam) untuk ester campuran yang ditambahkan kedalam
sediaan
kosmetik dengan tujuan utama untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme .Sementara,
penggunaan
pengawet
paraben
sebenamya
mengundang
kontroversi
karena
beberapa
penelitian
menunjukkan
paraben
bisa
memicu
masalah
kcsehatan
serius
seperti
pencetus kanker den masalah
kesuburan
pada pria.
Ada juga penelitian
yang dilakukan
oleh
Kyoto Prefectural University of Medicine, bahwa beberapa jenis paraben yang amen, bisa juga
bermutasi mcnjadi racun berbahaya sat terkena sinar matahari. Lain halnya dengan parailmuwan dari FDA yang menyatakan paraben man, tetapi masih dibutuhkan penelitian lanjutan.
Diperkirakan lebih dari 90 persen dari semua produk kosmetik mengandung satu atau lebih
paraben. Faktanya, paraben merupakan zat pengawct yang paling banyak digunakan di dunia
karena keberhasilannya, rendahnya risiko iritasi yang mungkin timbul dan stabilitasnyai Padadasarnya, setiap bahan kimia yang ditempelkan pada kulit dapat menyebabkan kelainan kulit.
Jika aplikasi penama pada kulit memben'kan kelainan disebut iritan, kemudian kalau terjadi kelainan setelah pemakaian berulang disebut Pcncctus keracunan, kanker, atau kelainan kulit yang mengancam kesehatan bukan hanya dari paraben saja tetapi bisa juga dari bahan kimia lain seperti Sodium Lauryl Sulfate (SLS) dam Ammonium Lauryl Sulfate (ALS),
Propylen
Glycol,
Isopropyl
alcohol,
Diethanolamine
(DEA),
Triethanolamine
(TEA).
Penggunaan
pengawet
golongan
paraben
yang
lebih
dari
satu
dan
nama~nama
bahan
bukan
dengan nama dagang sulit dipahami.
Sodium Laulyl Sulfate (SLS)
SLS adalah bahan kimia berbahaya bagi kulit yang biasanya dapat ditemukan dalam
produk sabun dan produk pembersih lainnya. Bahan kimia mi, merupakan salah satu bahan
pembersih yang bersifat surfaktan dan berfungsi untuk mengangkat kotoran yang bersifat lemak
atau minyak. SLS ini bersifat sebagai bahan pcmbersih yang sangat kuat, dan biasanya SLS ini
dicampur
kc
dalam
produk
pembersih
seperti
sabun,
karena
mcmiliki
kcmampuan
untuk
menghasilkan busa yang banyak. Selain memiliki kemampuan yang kuat sebagai zat pembersih.
SLS ini jika digunakan dalam jangka waktu lama, dapat mengakibatkan iritasi yang Iinggi pada kulit. Dan untuk jangka pendeknya mengakibatkan alergi, gatal-gatal, kulit kering senakemerahan. Efek samping ini dapat terlihat jelas pada orang yang mcmiliki jenis kulit sensitive.
Selain itu karena daya pembersihnya yang kuat, SLS ini dapat mengangkat dam mengikis lemak
yang sangat berguna bagi kulit. Padahal lemak memiliki peran yang sangat penting bagi kulii
karena dapat melindungi kulit dari radikal bebas, sengatan Sinai matahari dam juga hal-hal yang
10
dapat mengakibatkan katarak pada mata ketika terserap oleh kulit,
meskipun tanpa adanya
kontak langsung dengan mata.
Berbagai produk sabun, memiliki klaim yang berbeda-beda, ada yang untuk memutihkan
kulit, mencerahkan kulit, mengikis kulit serta untuk semua jenis kulit.
Fungsi perawatan kulit
yang sederhana ternyata menjadi rumjt dengan beragam komposisi, meski jenisnya sama.
Menurut Perkumpulan ahli Dermatologi, di beberapa negara Eropa dan Amerika. Salah
satu nontoh kosmetik yang sering memakai bahan-bahan berbahaya ini adalah produk-produk
perawatan kulit.
Produk tersebut biasanya memiliki campuran bermacam-macam bahan. Untuk
itu, sebagai konsumen hams mcmperhatikan komposisi seperti bahan anti mikroba, bahan anti
oksidan, bahan aktif, bahan pengawet, parfum,
serta zat wama.
Salah
satu produsen kosmetik
temama di Inggris, menycbutkan bahwa setiap harinya kaum perempuan terpapar 515 bahan
kimia dari berbagai produk kecantikan. Bahan kimia tersebut biasanya adalah bahan dasar untuk
produk-produk kecantikan seperti pembersih, pelembab kulit, perawatan rambut, dan beberapa
produk kecantikan lainnya.
Yang pcrlu disadari bahwa bahan bahan tersebut tidak hanya merusak kulit, tetapi juga
akan menganggu kesehatan jika digunakan dalam jangka waktu yang lama. Beberapa
diantaranya malah dapat digolongkan sebagai bahan karsinogenik (zat yang bisa menyebabkan
kanker) dam digunakan oleh perusahaan kosmetik karena bahan tersebut relatif murah.
Sabun berfungsi untuk membersihkan okulit dari kotoran, melindungi kulit dari kuman
pcnyakit dan bakteri juga untuk menyehatkan kulit.Namun apa yang terjadi jika sabun yang
digunakan justru mengandung bahan-bahan berbahaya. Selain dapat menyebabkan kulit menjadi
rusak,
kandungan
berbahaya dalam
kosmetik juga dapat
menyerap
kc
dalam
kulit
dan
darah
sehingga membahayakan kesehatan.
Olch karena itu tujuan dari pembuatan sabun mandi batangan natural dan halal ini adalah
untuk menghasilkan sabun yang lebih baik dari segi kualitas clan lebih menyehatkan kulit.
Disamping itu sabun ini dapat menjadi alternative pilihan bagi konsumen sclain sabun kimia
yang banyak beredar dipasaxan. Juga sabun natural ini tidak mencemarkan lingkungan karena
limbah sabun yang dihasilkan juga bersifat natural.
Ringkasan Invensi
Berdasarkan latar belakang dan‘ invensi yang telah dipaparkan diatas, maka telah
ditemukan altematif untuk konsumen dapat menggunakan produk sabun mandi batangan yang
bersifat natural, halal dan tidak mencemarkan lingkungan.
Secara garis besar invensi ini menghasilkan sabun mandi batangan yang berasal dari
lo
ditambah dengan pengisi labu kuning sebagai pewarna den pengharurn yang'ju‘ga lacrflmgsi
untuk kesehatan kulit dan halal. Selain itu sabun yang dihasilkan ini juga diproses tanpa
menggunakan unsur tambahan seperti pengawet, pewama dan pewangi sintetis.
Produk sabun Pumpkin batangan yang bersifat natural terdiri dari: minyak kelapa 26%
berat, minyak kelapa sawit 26% berat, kaustik soda 8% berat, air 12% berat, bubur pumpkin 29%
berat, dengan rasio minyak kelapa dengan minyak kelapa sawit adalah 1:1.
Uraian Lengkap Invensi
Bahan—bahan natural yang digunakan dalam invensi ini telah dipilih untuk menghasilkan
sabun yang mempunyai sifat keras, sehingga baik untuk dijadikan sabun batangan, mempunyai busa atau bulb yang melimpah, mempunyai daya bersih yang tinggi, tidak menimbulkan kulit
kering, serta dapat menyehatkan kulit.
Umumnya sabun batangan adalah reaksi
antara asam
karboksilat dengan kaustik soda atau disebut dengan proses safoniflkasi seperti yang terlihat
pada reaksi dibawah ini:
R-COOH + NaOH R-COONa + H20
Sementara dalam invensi ini asam karboksilat yang digunakan berasal dari campuran pada
komposisi tertentu lemak atau minyak kelapa dan minyak kelapa sawit dengan kauslik soda dan
persamaan reaksinya dapat dilihat dibawah ini:
//o
LEMAK
BASA KUAT
SABUN
GLISEROL
Dari reaksi diatas dapat dilihat bahwa jika lemak atau minyak direaksikan dengan natrium
hidroksida atau basa kuat akan menghasilkan sabun dan gliserol. Untuk menghasilkan sabun
mandi natural batangan dengan kualitas seperti terscbut diatas maka sabun ini dibuat dengan
menggunakan lemak atau minyak natural direaksikan dengan kaustik soda dan pengisi labu
I) Minyak kelapa
Minyak kelapa merupakan minyak yang dihasilkan dari daging buah kelapa.
Minyak
kelapa telah mempunyai reputasi lama dan sangat dihargaj dalam banyak budaya diseluruh
S dunia, bukan hanya sebagai makanan berharga saja namun juga sebagai chat yang efektif.
Minyak kelapa terdiri dari berbagai mam jenis asam karboksilat yang dapat diolah menjadi
. produk turunan yang mempunyai nilai ekonomis. Minyak kelapa adalah minyak jenuh sepeni
terlihat dalam tabel Z. Asam lemak jenuh dari minyak kelapa berkisar 90% mulai dari asam
kaproat sampai
asam
Arachidat.
Hanya
sekitar
10% berupa asam
lemak tak jenuh
berupa
10 palmitat, oleat dan linoleat.
Fraksi asam lemak kaproat hingga kaprat merupakan bahan yang baik digunakan sebagai
plasticizer dan juga sebagai bahan pelumas. Fraksi asam lemak kaprat dan lamat adalah sebagai
bahan baku utama pembuatan asam lemak dan lemak alkohol yang digunakan untuk bahan baku
sabun dan produk pembersih lainnya.
15
Tabel l Komposisi Asam Karboksilat pada Minyak Kelapa :
No Asam Lemak Rumus Kimia Jumlah (Va)
_-W
Asam Lemak Jenuh :
I
Kaproat
C5111 .COOH
0,0 — 0,8
2 Kaprilat C1HnCOOH 5.5 — 9.5
3 Kaprat CnggCOOH 4,5 - 9,5
4 Laurat C] 1H23COOH 44,0 — 52,0
5 Miristat C.31~127COOH 13,0 — 19,0
6 Palmitat C|5H31COOH 7,5 - 10.5
7 Stearat CnH35COOH 1,0 — 3.0
8 Arachidat C19H39COOH 0,0 — 0,4
Asam Lemak Tidak Jenuh :
10 Asam Oleat CanCOOH 5,0 — 8,0
10
Dari table diatas dapat dilihat bahwa minyak kelapa hamlpir.60% mangandiing'asam Yemak
rantai pendek dan sedang (C6-C12) atau disebut dengan Medium Chain Trigliserida (MCT).
Pemanfaatan clan penelitian tentang minyak kelapa sebagai sumber asam lemak MCT yang alami
dan bebas perlakuan kimia, semakin berkembang. Minyak kelapa dengan MCT nya semakin
penting peranannya baik dari segi teknologi proscs pangan maupun fannakologi dan nutrisi
klinis. German dan Dillard (2004) melaporkan asam lemak laurat (C12 minyak kelapa i 50%)
bersifat antivirus, antibakteri, antikaries, antiplak, dan antiprotozoa. Selain itu asam kaprat
kaproat
dan kaprilat (C6-C10 minyak kelapa i
15%) juga mempunyai efek antimikroba
dan antivirus. Selain banyak efek positif dari MCT, kelebihan lain daIi minyak kelapa adalah
kandungan antioksidan dan senyawa bioaktif lainnya.
Minyak kelapa yang memiliki kandungan asam laurat dan vitamin E yang tinggi, selain itu
minyak kelapa memiliki susunan molekul yang kecil sehingga mudah diserap serta memberikan
tekstur yang lembut dan halus pada kulit. Suhirman (2004) menyatakan bahwa asam laurat
12) bersifat anti bakteri lebih kuat dibandingkan kaprilat 8), kaprat 10) dan miristat
(C-14). Andi (2005) menambahkan bahwa asam laurat menghancurkan dinding sel mikroba bakteri
dan virus yang terdiri dari lipid, kandungan lipid dihancurkan maka dinding selnya hancur, isi SCI
kelua: sehingga mikroba matii Asaam lemak jenuh rantai menengah dapat diubah menjadi
monolaurat, monokaprilat, dan monokaprat yang berfungsi sebagai antimikroba. Salah satu
bakteri patogen yang terdapat pada kulit adalah Staphylococcus aureus yang merupakan bakteri
penyebab intoksitasi dan sering terdapat pada pori—pori clan permukaan kulit sehingga dapat pula
menjadi penyebab terjadinya berbagai macam infeksi
seperti jerawat,
bisul, pneumonia, dam
lainnya. Selain itu minyak kelapa jika dijadikan sabun akan memiliki sifat kekerasan yang sangat
baik untuk jenis sabun padat atau batangan, memiliki busa yang relative banyak atau melimpah
serta mcmpunyai daya bersih yang tinggi. Oleh karena itu untuk mengimbangi sifat minyak
kelapa tersebut, maka produk sabun ditambah minyak kelapa sawit yang memiliki busa stabil
sena melembabkan juga mempunyai kekerasan yang baik.
2)
Minyak Kclapa Sawit
Minyak kelapa sawit merupakan minyak yang sangat umum digunakan sebagai bahan
pembuat sabun batanganl
Hampir semua sabun batangan yang ada di
pasaran menggunakan
minyak kelapa sawit. Minyak kelapa sawit berfungsi untuk menghasilkan sabun yang keras dan
dapat bertahan lama sat digunakan. Jika minyak kelapa sawit terlalu banyak digunakan dapat
10
Tabeli! Komposisi Asam Karboksilat pada Minyak Kelapa SawiI:
No Asam Lemak Rumus Kimia Jumlah (“0
2 Kapri lat C7HI7COOH ‘
3 Kaprat CqH .‘oCOOH
-4 Laurat CHHBCOOH O.)
S Miristat C13H37COOH I
6 Palmitat ClanCOOH 44
7 Stearat CnH35COOH S
Asam Lemak Tidak Jenuh :
9 Asam Palmitoleal C15H39COOH
-W Asam Clea! CnH33COOH 39
ll Asam Linoleat C17H31COOH IO
12 Asam alfa linoleat a C17H3|COOH 0,3
Minyak
sawit termasuk minyak yang memiliki Radar asam lemak jenuh yang tinggi‘Minyak sawit berwujud cair pada temperatur mangan dan memiliki beberapa jenis asam lemak
15 jenuh dan lemak tak jenuh, salah satu kandungan lemak jenuhnya’adalah asam palmitat. Minyak
20
25
tersebut merupakan ester gliserol palmitat maupun ester gliserol lainnya yang apabila disabunkan
dengan suatu basa kuat, kemudian ditambahkan dengan suatu asam, akan menghasilkan gliseroL
asam palmitat disamping asam lemak lainnya. Sememara salah satu kandungan lemak tak jenuh
yang paling tinggi pada minyak kelapa sawit adalah asam oleat berkisar sekitar 39%. Adapun
sifat dari asam clear ini dalam industri kosmetik adalah sebagai pelembab kulit. sehingga dalam
pembuatan sabun sangat baik ditambahkan pada komposisi tenentu sebagai
pelembab kulit.
Asam lemak tak jenuh memiliki ikatan rangkap sehingga titik lelehnya lebih mndah daripada
asam lemak jenuh yang tak memiliki ikatan rangkap, sehingga sabun yang dihasilkan juga akan
lebih lembek dam mudah meleleh pada temperatur tinggi. Sabun yang terbuat dari 100% minyak
kelapa sawit akan bersifat keras den sulit berbusa‘ Maka dari itu. jika akan digunakan sebagai
10
15
20
25
30
terjadinya proses penyabunan campuran minyak tersebut hams dimaksikan dengan alkali kaustik
soda.
3) Kaustik Soda
Jenis alkali yang umum digunakan dalam proses sapOnifikasi adalah NaOl-I, KOH,
NazCOJ, NHaOH, dan etanolamina. NaOH, atau yang biasa dikenal dengan kaustik soda dalam
industri sabun, merupakan alkali yang paling banyak digunakan dalam pembuatan sabun keras.
KOH banyak digunakan dalam pembuatan sabun cair karena sifatnya yang mudah lam: dalam
air. Kaustik soda membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan kc dalam air. Umumnya
digunakan dalam berbagai bidang industri, kebanyakan digunakan sebagai basa dalam proses
produksi bubur kayu dan kenas, tekstil, air minum, sabun dan dctcrjen. Kaustik soda mumi
berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet, serpihan, bersifat lembap cair dan secara
spontan menyerap karbon dioksida dari udara bebas, sangat larut dalam air dan akan melepaskan
panas ketika dilarutkan, karena pada proses pelarutannya dalam air bereaksi secara eksotermis.
4)
Labu Kuning (Pumpkin)
Labu kuning adalah jenis buah atau sayur berfungsi sebagai makanan yang mengandung
kalori, karbohidrat, protein, lemak, mineral (kalsium, fosfor, besi, natrium, kalium, tembaga dan
seng), beta karoten, tiamin, niasin, sen-at, °dan vitamin C. Paling banyak kandungan nutrisi dari
labu kuning adalah beta—karaten yang merupakan pro-vitamin A, yaitu yang akan diubah mcnjadi
vitamin A. Hal ini berguna bagi tubuh umuk mcnjaga kesehatan mata dan kulil, kekebalan mbuh
dart sistem reproduksi. Labu juga dikenal sebagai “rajanya sumber beta-karolen. Labu kuning
kaya akan vitamin A, C dan E dan mineral, yang berfungsi sebagai anti oksidan yang baik. Salah
satu khasiat Vitamin yang banyak membantu dalam ha] ini adalah vitamin E. kandunganya
sekitar 0,44 gram. Vitamin ini berfungsi menjaga kekencangan kulit. Selain itu khasiat vitamin C
dalam labu kuning untuk menangkal radikal bebas. Karena labu kuning mengandung banyak
vitamin dan mineral yang bagus untuk kulit sehingga mencegah penuaan dini yang terlalu cepat,
Ke-empat jenis campuran tersebut diatas yaitu, minyak kelapa, minyak smut kaustik soda
dan labu kuning direaksikan untuk membentuk sabun mandi batangan yang bersifat natural
dengan proses dingin.
Pada proses dingin campuran minyak kclapa dan minyak sawit sena kaustik soda dibiarkan
dalam suatu tempat tanpa dipanaskan. Pertama—tama yang dilakukan adalah melarutkan kaustik
soda padat. Timbang berat tenentu kaustik soda dan timbang berat tenentu air. Larutkan kaustik
soda tersebut kedalam air. Reaksi antara kaustik soda (NaOH) dan uap air (H20) mempakan
10
mereaksikan minyak/lemak. Setelah seluruh kaustik soda larut dengan ditandai wama bening
larutan kemudian minyak kelapa dan minyak sawit pada berat tertentu ditambahkan dan diaduk
menggunak mixer.
Setelah kedua campuran minyak terlihat homogen kemudian dimasukkan
labu kuning pada berat tertentu. Scbelum dicampur pertama-tama labu kuning tersebut dikukus
terlebih dahulu. Setelah lembut labu kuning tersebut dipisahkan dari kulit dan bijinya kemudian
disaring untuk menghasilkan
adonan labu kuning yang lembut dan
halus.
Setelah campuran
minyak dan
labu kuning terlihat homogen,
kemudian ditambahkan
laxutan kaustik soda
dan
diaduk dengan mixer sampai terbentuk campuran kental dan terlihat homogen. Proses
pengadukan sekitar
IS
menit, kemudian larutan kental tersebut dimasukkan kedalam cetakan.
Proses ini memerlukan waktu untuk reaksi sempuma selama 24 jam dam dihasilkan sabun
berkualitas tinggi. Kemudian sabun yang dihasilkan dipotong sesuai dengan ukuran dam
disimpan untuk pemakaian sebulan kemudian.
Adapun syarat-syarat terjadinya proses dingin adalah sebagaj berikut:
. Minyak/lemak yang digunakan hams mumi - Konsentrasi NaOH hams terukur dengan teliti - Temperatur hams terkontrol dengan baik
Contoh bahan dam basil pembuatan sabun Pumpkin dengan pemanis potongan sabun hitam
seperti terlihat pada gambar dibawah ini
terdiri dari:
A. Komposisi Bahan Baku
Komposisi
bahan
baku
dan
bahan
pengisi
adalah
sangat
penting
dalam
proses
pembuatan sabun natural ini. Seperti diketahui proses reaksi penyabunan yang terbentuk dari
pencampuran minyak dan kaustik soda akan terbentuk sabun dam gliserin. Jika gliserin yang
tetbentuk berlebih akan menyebabkan sabun tidak berbusa. Begitu juga jika kaus‘ik soda
"n
10 15
20
25 30 35
11
' wlebih ml“! sabun yang dihasilkan akan bersifat sangat alkali, hal ini akan menyebabkan
iritasi kulit. Oleh karena itu komposisi bahan baku hams benar—benar sesuai untuk menghindari
kelebihan gliserin maupun kaustik soda
B. Komposisi Bahan Baku dan Bahan Pengisi
Selain bahan baku tersebut, sabun natural mi juga ditambahkan pengisi labu kuning.
Fungsi dari bahan penglsi ini adalah, selain untuk meningkatkan jumlah kuantiti produk juga
meningkatkan kualitas dari produk sabun ini. Banyaknya labu kuning yang ditambahkan juga
hams sesuai komposisi,jika labu kuning berlebih tidak akan menghasilkan busa dan jika kurang
menyebabkan wama kuning pucat.
C. Pemrosesan Bahan Pengisi
Selain jumlah labu kuning yang hams ditambahkan dalam proses pembuatan sabun,
maka labu kuning tersebut juga hams di proses terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai bahan
pengisi. Proses yang dilakukan pertama—tama pilih labu yang telah benar-benar matang untuk
memperoleh
warna
kuning
natural.
Kcmudian
labu
tersebut
dicuci
dan
dipotong-potong
kemudian dikukus dcngan menggunakan air. Setelah isi buah labu lembut, kemudian dipisahkan
dari kulit dan bijinya. Kcmudian labuatersebut disaring selanjutnya digunakan sebagai bahan
pengisi.
Adapun
tujuan
dari
pengukusan
selain
untuk
menghilangkan
getah
juga
untuk
menghasilkan labu yang mempunyai tekstur yang lembut.
D. Memiliki Kandungan Gliserin .
Karena sabun natural ini menggunakan bahan baku minyak kelapa dan minyak kelapa
sawit sebagai bahan baku utama, maka sabun yang dihasilkan adalah sabun yang mcngandung
gliserin. Gliserin adalah zat yang berfungsi dapat menjaga kelebaban kulit.
E. Bahan Pengisi
Sabun natural ini menggunakan bahan pengisi labu kuning. Kegunaan labu kuning
tersebut telah diuraikan diatas. Maka sabun natural ini nantinya dapat diberi nama sebagai sabun
natural labu kuning atau jenis sabun pumpkin.
F. Jumlah Air yang Digunakan
Dalam proses pembuatan sabun menggunakan kaustik soda yang dilarutkan dalam air.
Jumlah air yang digunakan dalam hal ini dikurangkan sebanyak 80% dari total labu kuning yang
10
15
20
25
30
35
12 '. ‘, '
n.
n.
G. Proses Dingin
Seperti
yang
telah
diterangkan
diatas
proses
pembuatan
sabun
natural
ini
adalah
mcnggunakan proses dingin. Pada proses dingin tidak dilakukan proses pemanasan dalam proses
penyabunannya.
H. Wama Kuning
Wama sabun natural yang dihasilkan berwama kuning. Wama mi dihasilkan dari wama labu yang ditambahkan sebagai bahan pengisi.
l. Dapat menghilangkan bau badan
Karena sabun dibuat dari bahan baku minyak kelapa yang pada proses pembuatan
minyak kelapa diberi berlebih sehingga produk sabun masih mengandung sedikit minyak kelapa
yang mengandung asam laurati Sepeni telah diuraikan diatas asam laurat dapat menghancurkan
dinding sel mikroba bakteri dam virus yang terdiri dari lipid, kandungan lipid dihancurkan maka
dinding
selnya
hancur,
isi
sel
keluar sehingga mikroba mati.
Sehingga
dengan
menggunakan
10
15
20
25
30
35
13
Klaim:
1. Sabun Pumpkin baumgan yang bersifat natural terdiri dari:
- minyak kelapa 26% beret,
- minyak kelapa sawit 26% berat,
kaustik soda 8% berat.
air 12% berat,
bubur pumpkin 29% berat,
dengan rasio minyak kclapa dengan minyak kelapa sawit adalah 1:1
2. Sabun Pumpkin batangan yang sesuai dengan klaim 1, dimana sabun Pumpkin dengan pH
berkisar 9, kandungan alkali bebas < 0,] 5611a kandungan asam lemak bebas < 2,5.
3. Sabun Pumpkin batangan yang sesuai dengan klaim l, dimana sabun Pumpkin dapat
digunakan sebagai kesehatan kulit, antimikroba, antivirus, memiliki daya pcmbersih tinggi
10
15
20
25
Abstrak
SABUN PUMPKIN BATANGAN BERSIFAT NATURAL
DENGAN PENGISI BAHAN LABU KUNING
Sabun mandi merupakan suatu bagian yang tidak terpisahkan dari sistem kehidupan
manusia sehari-hari. Sekarang ini sabun mandi yang umum digunakan adalah sabun kimia yang
mengandung
sodium
[aural
sulfa!
(SLS)
dan
unsur
kimia
lainnya
yang
berfungsi
sebagai
pewama, pewangi, pengawet maupun zat pembusa yang berasal dari bahan kimia. Bahan bahan
kimia tersebut memiliki kekurangan yakni sulitnya tcrurai oleh lingkungan sehingga merusak
lingkungan, dapat juga bersifat racun bagi tubuh karena sebahagian dari lat kimia tersebut akan
terserap kedalam tubuh, sehimgga dapat mempengamhi fungsi organ organ mbuh. Sekarang ini,
dengan
meningkatnya
kesadaran
akan
kesehatan
dan
lingkungan,
banyak
tuntutan
untuk
menggunakan
produk
natural
yang
bersifat
ramah
lingkungan.
Sabun
mandi
batangan
dapat
dikembangkan menjadi sabun mandi balangan yang bersifat natural. Sabun adalah suatu reaksi
kimia antara asam karboksilat dengan natrium ataupum kalium hidroksida. Asam karboksilat
Iersebut dapat berasal dari berbagai macam lemak hewani maupun nabati‘ Lemak yang
digunakan dalam
pembuatan sabun
natural
ini
adalah
lemak
nabati yang berasal
dari
minyak
kelapa dan minyak kelapa sawit dengan tambahan zat pewama dan pewangi natural labu kuning‘
Penambahan labu kuning tersebut unmk meningkatkan kualitas sabun karcna labu kuning banyak
mengandung anti oksdan serta vitamin E yang bennanfaal bagi kesehatan kulit. Sabun ini juga
memiki fungsi untuk menghilangkan bau badan karena adanya kandungan asam laurat yang