• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MATERI PELATIHAN, INSTRUKTUR DAN METODE PELATIHAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. ROOT ART CENTER & FURNITURE YOGJAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH MATERI PELATIHAN, INSTRUKTUR DAN METODE PELATIHAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. ROOT ART CENTER & FURNITURE YOGJAKARTA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MATERI PELATIHAN, INSTRUKTUR DAN METODE

PELATIHAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

PADA PT. ROOT ART CENTER & FURNITURE YOGJAKARTA

DAHLAN

*)

STIM YAPIM Maros, Jl. Dr Ratulangi No.62 Maros

ABSTRACT

This study aim to determine the effect of training materials, trainer and training methods to employee productivity at PT. Root Art Centre & Furniture. Analisys method use in this research is multipleregression. The result of research show that training materials(X1)

, trainer (X2) and training method (X3) as simultaneously have no effect to employ

productivity (Y). while partially three independent variables have no effect to employee productivity.

Keyword :Training, Trainer, Training Method, Productivity

PENDAHULUAN

Perusahaan atau organisasi memiliki berbagai macam instrumen dalam mencapai tujuannya. Instrumen-instrumen tersebut seperti sumber daya alam (bahan baku), sumber daya manusia (tenaga kerja), teknologi dan modal. Namun instrumen yang paling penting sebenarnya adalah sumber daya manusia, dimana manusia merupakan faktor penggerak terpenting dari roda organisasi atau perusahaan. Perusahaan sangat membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten dan berkualitas, terutama di era globalisasi sekarang ini. Pada era ini, semua organisasi bisnis harus siap beradaptasi dan memperkuat diri agar dapat bersaing sehingga mampu menjawab semua tantangan di masa yang akan datang.

Sumber daya manusia dalam hal ini karyawan selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi karena manusia sebagai perencana, pelaku serta penentu terwujudnya tujuan organisasi. Penggunaan tenaga kerja yang efektif dan terarah merupakan kunci kearah peningkatan kinerja karyawan sehingga dibutuhkan suatu kebijakan perusahaan untuk penggerak karyawan agar mau bekerja lebih produktif sesuai

dengan rencana yang telah ditetapkan. Jadi sesudah karyawan direkrut, dipilih dan dilantik selanjutnya dikembangkan agar lebih sesuai dengan pekerjaan dan organisasi (Flipo,1996). Salah satu upaya yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kualitas karyawan dari perusahaan tersebut adalah dengan melakukan pelatihan.

Pelatihan merupakan suatu usaha yang terencana dari perusahaan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan karyawan. Dengan pelaksanaan pelatihan yang tepat, maka perusahaan diharapkan dapat memperbaiki efektivitas kerja karyawan dalam mencapai hasil-hasil kerja yang telah ditetapkan. Pelatihan yang dilakukan dapat ditujukan baik pada karyawan lama maupun pada karyawan baru. Seperti yang dikemukankan Dessler (1997) bahwa pelatihan adalah proses mengajarkan karyawan baru atau yang ada sekarang, keterampilan dasar yang mereka butuhkan untuk menjalankan pekerjaan mereka. Sedangkan bagi karyawan lama juga perlu belajar dan dilatih dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja yang kurang baik, mempelajari pengetahuan dan teknologi serta keterampilan yang baru, juga untuk menyesuaikan dengan perkembangan

(2)

VOLUME 9 NOMOR 1 JUNI 2015 organisasi dan kebijakan organisasi yang

baru.

Dengan adanya pelatihan dalam suatu perusahaan atau organisasi, maka dapat dimungkinkan terjadi peningkatan produktivitas kerja, yang juga dikarenakan para karyawan telah memiliki modal atau kemampuan yang cukup untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi.

Agustina (2000) mengemukakan bahwa sebagai salah satu cara untuk memperbaiki, mempertahankan dan meningkatkan kinerja karyawan, pelatihan merupakan aktivitas yang tidak dapat ditinggalkan dalam suatu perusahaan. Perusahaan merasa memerlukan pelatihan bagi karyawannya baik karyawan lama maupun karyawan baru guna mencapai tujuannya. Pelatihan memberikan berbagai manfaat, baik kepada perusahaan maupun karyawan itu sendiri. Bagi karyawan, pelatihan memberi manfaat seperti tambahan pengetahuan, keterampilan kerja, peningkatan prestasi kerja dan sebagainya. Sedangkan bagi perusahaan mereka juga memperoleh manfaat lebih seperti terjaganya stabilitas perusahaan dan karyawan.

Kusnanto (2007), menyatakan bahwa pengetahuan (knowledge), keterampilan atau keahlian (skill), kemampuan (ability), sikap mental (attitude) dan perilaku (behaviour) dapat mempengaruhi kinerja karyawan, dalam hal ini kinerja karyawan mimiliki arti sinonim dengan produktivitas kerja karyawan. Pelatihan yang diterapkan adalah untuk mempersiapkan tenaga ahli serta tenaga terampil dalam menyerap dan mengambil alih teknologi baik untuk kebutuhan perusahaan maupun untuk kebutuhan masyarakat pada umumnya, serta mempersiapkan pendidikan bagi para karyawan dalam melaksanakan kegiatan operasional dalam meniti karier pada berbagai bidang sesuai dengan keterampilannya. Seperti diketahui dari tahun ketahun terjadi fluktuasi peningkatan dan penurunan antara taget

dan realisasi dari sisi pelatihan dan produktivitas kerja dalam sebuah perusahaan. Fluktuasi peningkatan dan penurunan ini dapat menjadi indikasi bahwa pelatihan dan produktivitas kerja karyawan selama ini tidak stabil.

PT Root Art Centre & Furniture adalah Perusahaan kayu ukir yang sangat mengandalkan karyawan yang memiliki keterampilan dan keahlian khusus dalam mengukir akar kayu, olehnya itu setiap karyawan baru yang belum trampil dalam mengukir akar kayu ditempatkan pada bagian amplas sambil dilatih mengukir sedikit demi sedikit hingga dianggap mampu.

BAHAN DAN METODE

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi beberapa macam antara lain:

1) Kuisioner

Kuisioner adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respond an jawaban dari (responden) sesuai dengan permintaan pengguna. Tujuan penggunaan kuisioner ini adalah untuk mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari perusahaan PT. Root Art Centre & Forniture.

2) Wawancara

Adalah pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan narasumber guna mendapatkan informasi yang tepat yang tidak di rangkum dalam pernyataan kuisioner 3) Studi pustaka

Merupakan metode pengumpulan data sekunder yang bersumber pada literatur, majalah, internet, dan hasil penelitian sebelumnya yang diperoleh dari perpustakaan, serta berkaitan dengan masalah penelitian.

Populasi dan Sampel

(3)

Menurut Dajan (1996), “Populasi adalah populasi merupakan keseluruhan unsur-unsur yang memiliki satu atau beberapa ciri atau karakteristik yang sama”. Populasi dalam penelitian ini adalah sebagian karyawan PT. Root Art

Centre & Forniture sebanyak 34 karyawan tidak termasuk pimpinan dan kepala bagian.

2) Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah Keseluruhan dari jumlah karyawan PT.

Root Art Centre & Forniture sebanyak

34 orang tidak termasuk pimpinan dan kepala bagian.

Alasannya, karena jumlah karyawan PT.

Root Art Centre & Forniture secara

keseluruhan tanpa pimpinan dan kepala bagian adalah 34 orang. Alasan kedua adalah syarat penelitian hipotesis jumlah sampel minimal 30 orang (Sugiyono, 2004). Alasan terakhir mengacu dari pendapat Arikunto (1995), “Apabila subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika jumlah subyeknya besar atau lebih dari 100 dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih”. Selanjutnya teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian populasi yang ada secara menyeluruh.

Pengukuran Data Variabel

Setelah ditetapkan item-item dari variabel yang diteliti, maka langkah selanjutnya mengadakan pengukuran atas variabel-variabel tersebut. Adapun pengukuran yang digunakan untuk mengukur jawaban responden adalah skala likert (Sugiyono, 2004).

Menurut Sugiyono (2004), salah satu cara yang paling sering digunakan dalam menentukan skor adalah dengan menggunakan skala likert. Caranya menghadapkan responden dengan daftar pertanyaan sebagai alat untuk pengumpulan data atau informasi dari responden. Setiap pertanyaan tersedia

pilihan yang telah diberi skor nilai sebagai bobot dari jawaban yang ditanyakan. Dalam penelitian ini skor yang dipergunakan di mulai dengan skor tertinggi 5 (lima) dan skor terendah 1 (satu). Pemeringkatan skala likert yang dimaksud nampak pada tabel 1 (lampiran)

Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Menurut Sekaran (2003), rumusnya sebagai berikut:

Y = bo + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Keterangan: Y = Variabel terikat X1…X3 = Variabel bebas Bo = Konstanta (intercept) b1…..b3 = Koefisien regresi e = Kesalahan pengganggu (standar error )

HASIL

PENELITIAN

DAN

PEMBAHASAN

Persamaan regresi berganda dapat dilakukan dengan menginterpretasikan angka-angka yang ada di dalam Unstandardized Coefficients Beta pada tabel 2 (lampiran) dengan memperhatikan angka yang berada pada kolom Unstandardized Coefficients Beta, maka dapat disusun persamaan regresi berganda sebagai berikut:

Y = 16. 422 + 0.180X1 – 0.044X2 + 0.052X3 + e

Dari persamaan regresi di atas maka dapat diinterpretasikan beberapa hal:

a. Constant = 16.422

Nilai konstanta sebesar 16.422 menunjukkan bahwa jika tidak ada penambahan nilai dari variabel Materi Pelatihan (X1) Instruktur Pelatihan

(X2), dan metode pelatihan (X3) maka

nilai Produktivitas Kerja karyawan Pada PT. Root Art Centre & Forniture (Y) adalah sebesar 16.422.

(4)

VOLUME 9 NOMOR 1 JUNI 2015 Koefisien Regresi sebesar 0.180

menunjukkan bahwa setiap penambahan satu skor atau nilai Materi Pelatihan (X1) maka Produktivitas

Kerja karyawan Pada PT. Root Art Centre & Forniture (Y) meningkat sebesar 0.180.

c. b2 = -0.044

Koefisien Regresi sebesar -0.044 berarti bahwa setiap Pengurangan satu skor atau nilai instruktur Pelatihan (X2), maka Produktivitas Kerja

karyawan Pada PT. Root Art Centre & Forniture (Y) berkurang sebesar -0.044.

d. b3 = 0.052

Koefisien Regresi sebesar 0.052 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu skor atau nilai Metode Pelatihan (X3) maka

Produktivitas Kerja karyawan Pada PT. Root Art Centre & Forniture (Y) meningkat sebesar 0.052

e. e = kesalahan (error)

Kesalahan ini dapat menjadi gangguan dalam analisis regresi. Misalnya disebabkan faktor lain diluar ketiga variabel tersebut

Untuk mengetahui hubungan antara Materi Pelatihan, Instruktur Pelatihan dan metode Pelatihan terhadap Kinerja Karyawan PT. Root Art Centre & Forniture digunakan uji korelasi. Uji korelasi merupakan sebuah analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen.

Berdasarkan data yang diperoleh dari SPSS 16.0 dapat ditafsirkan hubungan antara variabel-variabel sebagai berikut: a. Hubungan Materi Pelatihan (X1)

dengan Kinerja Karyawan PT. Root Art Centre & Forniture (Y)

Berdasarkan data dari tabel 8 dapat diperoleh korelasi antara Materi Pelatihan (X1) dengan Kinerja

Karyawan PT. Root Art Centre & Forniture (Y) yaitu sebesar 0.151, hal

ini berarti terdapat hubungan yang sangat rendah antara Materi Pelatihan (X1).dengan Kinerja Karyawan PT.

Root Art Centre & Forniture ( Y ) b. Hubungan Instruktur Pelatihan (X2)

dengan Kinerja Karyawan PT. Root Art Centre & Forniture (Y)

Berdasarkan data dari tabel 8 dapat diperoleh korelasi antara Instruktur Pelatihan (X2) dengan Kinerja

Karyawan PT. Root Art Centre & Forniture (Y) yaitu sebesar 0.053, hal ini berarti terdapat hubungan yang sangat rendah antara Instruktur Pelatihan (X2) dengan Kinerja

Karyawan PT. Root Art Centre & Forniture (Y).

c. Hubungan metode Pelatihan (X3)

dengan Kinerja Karyawan PT. Root Art Centre & Forniture (Y)

Berdasarkan data dari tabel 8 dapat diperoleh korelasi antara metode Pelatihan (X3) dengan Kinerja

Karyawan PT. Root Art Centre & Forniture (Y) yaitu sebesar 0.099, hal ini berarti terdapat hubungan yang sangat rendah antara metode Pelatihan (X3) dengan Kinerja Karyawan PT.

Root Art Centre & Forniture (Y). Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel bebas atau independen yaitu Materi Pelatihan (X1), instruktur

Pelatihan (X2) dan metode Pelatihan (X3)

dengan variabel terikat atau dependen yaitu Kinerja Karyawan PT. Root Art Centre & Forniture (Y) dengan Nilai R2 terletak antara 0 sampai dengan 1.

Tujuan menghitung koefisien determinasi adalah untuk mengetahui pengaruh variabel bebas ( independen ) terhadap variabel terikat (dependen). Dari hasil analisis data dapat diperoleh hasil pada tabel 5 (lampiran) tersebut dapat diketahui bahwa Materi Pelatihan, Instruktur Pelatihan Dan Metode Pelatihan berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan PT. Root Art Centre & Forniture sebesar 0.025 atau 2.50%, hal ini menunjukkan

(5)

bahwa pengaruh Materi Pelatihan, Instruktur Pelatihan Dan Metode Pelatihan mempunyai pengaruh yang yang tidak terlalu segnifikan terhadap Kinerja Karyawan PT. Root Art Centre & Forniture. Jadi sekitar 97.50% dipengaruhi oleh faktor-faktor yang tidak diteliti. Dengan demikian, hubungan (R) Materi Pelatihan, Instruktur Pelatihan Dan Metode Pelatihan dengan Kinerja Karyawan PT. Root Art Centre & Forniture dapat juga dikatakan sangat rendah yaitu sebesar 0.158 atau 15.80%.

1. Uji F (Uji Simultan)

Uji F digunakan untuk menghitung pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Dalam uji ini untuk mengetahui pengaruh variabel Materi Pelatihan (X1), Instruktur

Pelatihan (X2) Dan Metode Pelatihan (X3)

terhadap Kinerja (Y) secara bersama-sama terhadap variabel Kinerja Karyawan PT. Root Art Centre & Forniture (Y) yang digambarkan pada tabel 6 (lampiran). H1 : b1 ≥ b2 ≥ b3 ≥ 0 Materi Pelatihan

(X1), Instruktur Pelatihan (X2) Dan

Metode Pelatihan (X3) berpengaruh

terhadap Kinerja Karyawan PT. Root Art Centre & Forniture (Y). H0 : b1 = b2 = b2 = 0, tidak ada

pengaruh Materi Pelatihan (X1),

Instruktur Pelatihan (X2) Dan

Metode Pelatihan (X3) terhadap

Kinerja Karyawan PT. Root Art Centre & Forniture (Y).

Pada tabel 10 menunjukkan angka hasil uji F menghasilkan Fhitung sebesar

0.257 Sementara itu, nilai pada tabel distribusi nilai F pada taraf signifikansi 5% adalah 2.92 Oleh karena Fhitung 0.25 < Ftabel

2.92, maka H1 ditolak dan H0 ditterima, dengan tingkat signifikansi 0.856 lebih besar dari 0.05 artinya antara Materi Pelatihan , Instruktur Pelatihan Dan Metode Pelatihan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Kinerja

Karyawan PT. Root Art Centre & Forniture.

2. Uji t (Uji Parsial)

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen yang terdiri dari Materi Pelatihan (X1), Instruktur Pelatihan (X2)

Dan Metode Pelatihan (X3) terhadap

Kinerja (Y). Pada tabel 7 (lampiran) dapat kita lihat hasil uji t tersebut.

Berdasarkan data hasil olahan SPSS 16.0 di atas, maka diperoleh penjelasan sebagai berikut:

a. Variabel Materi Pelatihan mendapatkan statistik uji t = 0.679 dengan signifikansi 0.502, Koefisien hasil uji t dari Materi Pelatihan menunjukkan tingkat signifikansi 0.502 yaitu lebih besar dibandingkan dengan 0.05 (5%). Untuk t hitungyang dihasilkan adalah sebesar 0.679 sedangkan t tabelnya adalah 1.697 Karena nilai thitung lebih kecil dari ttabel

(0.679 < 1.697), maka dapat disimpulkan bahwa Materi Pelatihan tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan PT. Root Art Centre & Forniture.

b. Variabel Instruktur Pelatihan mendapatkan statistik uji t = -0.167 dengan signifikansi 0.869, Koefisien hasil uji t dari Instruktur Pelatihan menunjukkan tingkat signifikansi 0.869 yaitu lebih besar dibandingkan dengan 0.05 (5%). Untuk t hitungyang dihasilkan adalah sebesar -0.167 sedangkan t tabelnya adalah 1.697 Karena nilai thitung lebih kecil dari ttabel

(-0.167 < 1.697 ), maka dapat disimpulkan bahwa Instruktur Pelatihan tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan PT. Root Art Centre & Forniture.

c. Variabel Metode Pelatihan mendapatkan statistik uji t = 0.238 dengan signifikansi 0.813 Koefisien hasil uji t dari Metode Pelatihan

(6)

VOLUME 9 NOMOR 1 JUNI 2015 menunjukkan tingkat signifikansi

0.813 yaitu lebih besar dibandingkan dengan 0.05 (5%). Untuk t hitungyang dihasilkan adalah sebesar 0.238 sedangkan t tabelnya adalah 1.697 Karena nilai thitung lebih kecil dari ttabel (

0.238 < 1.697 ), maka dapat disimpulkan bahwa Metode Pelatihan tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan PT. Root Art Centre & Forniture

SIMPULAN

Berdasarkan permasalahan dan pembahasan tentang pengaruh pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Root Art Centre & Forniture. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji F, maka dapat diketahui bahwa variabel bebas yang terdiri dari materi pelatihan (X1), pelatih (X2), dan metode pelatihan (X3) secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat, yaitu produktivitas kerja (Y). Hal ini dibuktikan dari nilai F hitung yang lebih kecil dari F tabel. 2. Berdasarkan hasil uji t, maka dapat

diketahui bahwa variabel bebas yang terdiri dari materi pelatihan (X1), pelatih (X2), dan metode pelatihan (X3) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat, yaitu produktivitas kerja (Y). Hal ini dibuktikan dari nilai t hitung masing-masing variabel bebas yang lebih kecil dari t tabel.

Pelatihan yang terdiri dari Materi Pelatihan, Instruktur dan Metode Pelatihan tidak berpengaruh kepadaProduktivitas Kerja karyawan Root Art Centre & Furnitur disebabkan karena Perusahaan ini memang tidak pernah mengadakan pelatihan secara formal

DAFTAR PUSTAKA

As’ad, Moh, (2000), Psikologi Industri, Edisi Keempat, Liberty, Yogyakarta. Agustina, Ika, Hartati, (2005),

Pelaksanaan Pendidikan dan

Pelatihan Pengaruhnya Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja

Karyawan, Skripsi. Brawijaya

Malang.

Dajan, Anton, (1996), Pengantar Metode Statistik, Jilid 1 & 2, LP3ES, Jakarta Dessler, Gary, (1997), Manajemen

Sumber Daya Manusia, Edisi Ketujuh, Alih Bahasa oleh Benjamin Molan, Prenhallindo, Jakarta.

Dharma, Agus, (1995), Manajemen Prestasi kerja, CV. Rajawali, Jakarta. Edwin B. Flipo, (1996), Manajemen Personalia, Edisi Keenam, Erlangga, Jakarta.

Gomes, F. C., (2002), Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Keempat, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta.

Handoko, T. Hani, (1999), Manajemen

Sumber Daya Manusia, Liberty,

Yogyakarta.

Kusnanto, Dwi, (2007), Analisis

Pengaruh Kompetensi dan

Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di PT. PLN (Persero)

APJ Mojokerto, Thesis,

Universitas Brawijaya, Malang. Mangkunegara, Anwar, Prabu, (2001),

Manajemen Sumber Daya

Manusia Perusahaan, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. Manullang, Marihot, Amh., (1990), Dasar-Dasar Manajemen, Edisi Revisi,

(7)

Cetakan Ketujuh, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.

---, (2004), Manajemen Personalia, Edisi Ketiga, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Moekijat, (1991), Latihan dan Pengembangan Pegawai, Cetakan Ketujuh, bandung, Mandar Maju. ---, (2000), Manajemen Personalia, Cetakan Ketiga, Sinar Baru, Bandung.

Nitisemito, Alex, S. (1996), Manajemen Personalia (Manajemen Sumber Daya Manusia), Edisi Revisi, Cetakan Kedelapan, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Payaman, J. Simanjuntak, (1998), Pengantar Ekonomi Sumber Daya

Manusia, Lembaga Penerbit

Fakultas Ekonomi.

Purwono, Moh, (2001), Manajemen

Personalia, Terjemahan, Edisi

Ketiga, Erlangga, Jakarta.

Sarwoto, Bambang, (1999), Kasus-kasus Sumber Daya Manusia, Badan Penerbitan IPWI, Jakarta.

Sekaran, Uma, (2003), Research Methods for Business : A Skill Building Approach,2ndEdition, New York : John Wiley and Son.

Simamora, Henry, (1997), Manajemen Sumber Daya Manusia, Bagian Penerbitan STIE YKPN, Yogyakarta.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. (1997), Metode Penelitian Survey, PT. Pustaka LP3ES, Jakarta

Sugiyono, (2004), Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Ketujuh, Penerbit CV. Alvabeta, Bandung.

Swasta, dan Sukotjo, (2003), Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Ketiga, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

LAMPIRAN

Tabel 1

Pemeringkatan Skala Likert

NO JAWABAN NOTASI SKOR

1 2 3 4 5 Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

SS S N TS STS 5 4 3 2 1 Sumber: Sugiyono (2004)

(8)

VOLUME 9 NOMOR 1 JUNI 2015 Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Berganda Sumber: Data diolah dari SPSS 16.0, 2013

Tabel 3. Uji Korelasi

Correlations Y X1 X2 X3 Pearson Correlation Y 1.000 .151 .053 .099 X1 .151 1.000 .472 .432 X2 .053 .472 1.000 .379 X3 .099 .432 .379 1.000 Sig. (1-tailed) Y . .197 .384 .289 X1 .197 . .002 .005 X2 .384 .002 . .013 X3 .289 .005 .013 . N Y 34 34 34 34 X1 34 34 34 34 X2 34 34 34 34 X3 34 34 34 34

Sumber: Data diolah dari SPSS 16.0, 2013

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficient s t Sig. Correlations B Std. Error Beta

Zero-order Partial Part 1 (Constant) 16.422 4.869 3.373 .002 X1 .180 .265 .146 .679 .502 .151 .123 .122 X2 -.044 .262 -.035 -.167 .869 .053 -.030 -.030 X3 .052 .218 .049 .238 .813 .099 .043 .043 a. Dependent Variable: Y

(9)

Tabel 4. Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0.80 – 1.000 0.60 – 0.799 0.40 – 0.599 0.20 – 0.399 0.00 – 0.199 Sangat Kuat Kuat Cukup Kuat Rendah Sangat Rendah

Sumber: Data dari Metode dan Teknik Menyusun Tesis, 2010

Tabel 5. Koefisien Determinasi (R2) Sumber: Data diolah dari SPSS 16.0, 2013

Tabel 6. Hasil Uji F

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 8.159 3 2.720 .257 .856a

Residual 318.105 30 10.604

Total 326.265 33

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1 b. Dependent Variable: Y

Sumber: Data diolah dari SPSS 16.0, 2013

Model Summary Mod el R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .158a .025 -.072 3.25630 .025 .257 3 30 .856 a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

(10)

VOLUME 9 NOMOR 1 JUNI 2015 Tabel 7. Hasil Uji t

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardiz ed Coefficient s t Sig. Correlations B Std. Error Beta

Zero-order Partial Part 1 (Constant) 16.422 4.869 3.373 .002 X1 .180 .265 .146 .679 .502 .151 .123 .122 X2 -.044 .262 -.035 -.167 .869 .053 -.030 -.030 X3 .052 .218 .049 .238 .813 .099 .043 .043 a. Dependent Variable: Y

Gambar

Tabel 3. Uji Korelasi  Correlations  Y  X1  X2  X3  Pearson Correlation  Y  1.000  .151  .053  .099  X1  .151  1.000  .472  .432  X2  .053  .472  1.000  .379  X3  .099  .432  .379  1.000  Sig
Tabel 4. Interpretasi Koefisien Korelasi  Interval Koefisien  Tingkat Hubungan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa (1) terdapat hubungan positif dan signifikan antara pengetahuan kewirausahaan dengan

Pada proses biotransformasi yang dilakukan pada kondisi ruangan dengan kondisi terang pada siang hari dan gelap pada malam hari pada kisaran temperatur 20-26 o C, gagal

kolum B boleh dijelaskan sebagai benar pada tingkat keyakinan (level of confidence) 95%. Nilai ‘sig’ perlulah sentiasa diterjemah terlebih dahulu sebelum melihat kepada

Berdasarkan hasil analisis sidik keragaman menunjukkan perlakuan media tanam dan konsentrasi pupuk organik cair memberikan pengaruh nyata terhadap rerata diameter

Keuntungan lain dapat timbul dari metode AOP berbasis ozonisasi yakni diantaranya berpotensi menurunkan tingkat toksisitas dan kemungkinan mengalami mineralisasi lengkap terhadap

Pajak penerangan jalan terbukti memberikan kontribusi yang mempunyai pengaruh cukup berarti terhadap peningkatan pendapatan asli daerah Kabupaten Banjarnegara,

Masa Keterlambatan Penyampaian Laporan (MKPL) dan Tidak Menyampaikan Laporan. MKPL transaksi adalah masa setelah berakhirnya MPL transaksi sampai dengan akhir bulan berikutnya

Sedangkan skor capaian tentang partisipasi dalam penyelenggaraan POS PAUD (Y) diperoleh persentase orang tua yang berpartisipasi aktif sebesar 63 % dan berpartisipasi