• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Media massa merupakan suatu sumber informasi dalam kehidupan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Media massa merupakan suatu sumber informasi dalam kehidupan"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Media massa merupakan suatu sumber informasi dalam kehidupan moderen. Media massa biasa dianggap sebagai sumber berita dan hiburan. Majalah sebagai salah satu jenis media massa yang membawa pesan-pesan persuasif. Sebagaimana yang kita ketahui, saat ini penyebaran majalah tidak hanya tertuju kepada masyarakat lokal saja akan tetapi juga di masing-masing negara, bahkan di seluruh dunia.

Mesin media massa cetak dibawa VOC pertama kalinya pada abad ke-17 di Indonesia dan memulai sejarah penerbitan pers di Indonesia. Sejak itu pula bermunculan berbagai jenis media cetak di Indonesia. Majalah sebagai salah satu media massa cetak yang telah berkembang dengan pesat, hal ini bisa dilihat dari munculnya majalah yang tidak hanya bersifat umum, namun juga khusus (sumber: http://id.wikipedia.org).

Majalah adalah sebuah penerbitan berkala (buku harian) yang terbit secara teratur dan sifat isinya tidak menampilkan pemberitaan atau sari berita, melainkan berupa artikel, atau bersifat pembahasan yang menyeluruh dan mendalam. Majalah digolongkan bedasarkan pangsa pasarnya yaitu jenis kelamin, usia, hobi, minat, dan sebagainya. Majalah juga digolongkan berdasarkan sifat atau misinya yaitu majalah berita, majalah hiburan, majalah berbahasa daerah dan majalah agama (Junaedhi,1995:xiv).

(2)

Majalah merupakan refleksi dari masyarakat atau keadaan zamannya dimana pembacanya diharapkan akan mendapatkan gambaran yang utuh mengenai segala sesuatu yang sedang berkembang saat itu. Oleh karenanya majalah dapat dikatakan sebagai penemuan yang fenomenal. Edisi perdana majalah yang diluncurkan di Amerika Serikat pada pertengahan 1930-an memperoleh kesuksesan besar. Majalalah telah mampu membuat segmentasi pasar tersendiri dan membuat fenomena baru dalam media cetak di Amerika Serikat. Munculnya majalah-majalah seperti Scentific American, Psychology Today, dan

Playboy secara aktif membentuk pembaca baru (Dominick, 2000:209).

Media massa cetak dalam bentuk majalah telah lama dikenal masyarakat. Media massa cetak dalam hal ini majalah, merupakan sarana komunikasi yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan informasi selengkap dan semenarik mungkin. Informasi-informasi yang terdapat pada majalah dikemas sedemikian rupa dalam aneka bentuk publikasi sepertu liputan berita, liputan khusus, features, iklan, dan lain-lainnya sehingga menjadi menarik.

Majalah bisa menarik karena sifatnya yang lama dalam pengertian bahwa informasi yang dipublikasikan tersebut bisa disimpan tanpa harus melakukan ‘recording’ sebagaimana dalam media massa siaran, dan kemudian informasi tersebut bisa mudah didapatkan kembali sewaktu-waktu diperlukan. Dengan demikian media massa cetak bukan merupakan media komunikasi, informasi, dan persuasi yang lewat begitu saja sebagaimana yang terjadi dalam media massa siaran baik radio maupun televisi. Di sinilah letak kekuatan media massa cetak khususnya majalah.

(3)

Jenis-jenis majalah sendiri sangat banyak, seperti majalah wanita, majalah musik, majalah remaja, majalah otomotif, dan lain-lainnya yang dibuat sesuai dengan target pembacanya.

Remaja yang dalam hal ini berada dalam usia 12 sampai 17 tahun, sedang mengalami perkembangan pesat dalam aspek intelektual. Transformasi intelektual dari cara berfikir remaja ini memungkinkan mereka tidak hanya mampu mengintegrasikan dirinya ke dalam masyarakat dewasa, tapi juga merupakan karakteristik yang paling menonjol dari semua priode perkembangan.

Masa remaja merupakan priode transisi yang penting dalam pemikiran kritis karena kognisi semacam itu mengalami perubahan seiring dengan meningkatnya kecepatan, otomatisasi, dan kapasitas untuk memperoses informasi, isi pengetahuan yang lebih luas, rentang yang lebih luas dan spontanitas dalam menggunakan strategi (Santrock,2007:170). Berfikir kreatif adalah kemampuan untuk berfikir dalam cara yang baru dan tidak biasa dan menemukan solusi yang unik terhadap masalah.

Rubrik feature dalam sebuah majalah pada dasarnya seorang yang berkisah. Penulis melukis gambar dengan kata-kata. Ia menghidupkan imajinasi pembaca, ia menarik pembaca agar masuk ke dalam cerita itu dengan membantunya mengidentifikasikan diri dengan tokoh utama.

Penulis feature untuk sebagian besar tetap menggunakan penulisan jurnalistik dasar, karena ia tahu bahwa teknik-teknik itu sangat efektif untuk berkomunikasi. Tapi bila ada aturan yang mengurangi kelincahannya untuk mengisahkan suatu cerita, ia segera menerobos aturan itu. Tulisan yang hidup

(4)

adalah senjata penting untuk menaklukkan minat pembaca di tengah persaingan antar media komunikasi yang kian ketat. Mereka dikangeni karena berjiwa personal, memiliki sudut pandang yang unik dan cerdas, serta penuh vitalitas. (sumber: http://www.sbi-info.org).

Majalah remaja Gogirl! Yang berdiri sejak tahun 2005 lalu telah menjadi salah satu majalah remaja perempuan yang banyak dibaca dan dijadikan referensi oleh remaja putri di Indonesia. Majalah ini memiliki 30 ribu pelanggan dan 58 ribu eceran yang tersebar di seluruh Indonesia, dan dijual ecerannya seharga Rp 25.000;

Majalah yang terbit setiap bulan ini dalam setiap edisinya berusaha menampilkan beberapa artikel dalam bentuk feature dalam satu tema. Tema yang diusung setiap bulannya berbeda-beda tergantung dengan berita apa yang sedang hangat di kalangan remaja, seperti tema global warming, tekhnologi, dan sebagainya. Rubrik-rubrik feature ini ditulis dengan gaya bahasa yang gampang dipahami oleh remaja disertai dengan gambar atau foto dan tata letak yang menarik.

SMA Harapan I Medan adalah salah satu sekolah swasta yang cukup terkenal di kota Medan. Remaja yang bersekolah disini kebanyakan berasal dari kalangan ekonomi menengah keatas. Di sekitar area sekolah tersebut sendiri terdapat sebuah kios majalah dimana majalah Gogirl! sejak terbitan awal sudah dijual disini dan dikonsumsi oleh pelajar disana. Penulis juga telah melakukan sedikit pengamatan bahwa banyak remaja putri di sekolah tersebut yang menjadi pembaca setia majalah Gogirl!

(5)

Berdasarkan uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk meneliti apakah rubrik Feature majalah Gogirl! berpengaruh terhadap pengetahuan remaja putri di SMA Harapan I Medan.

I.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

“Sejauhmanakah rubrik feature majalah Gogirl! berpengaruh terhadap perubahan sikap remaja putri di SMA Swasta Harapan I Medan?”

I.3 Pembatasan Masalah

Agar tidak terjadi ruang lingkup penelitian yang terlalu luas dan akan mengaburkan penelitian, maka peneliti merasa perlu membuat pembatasan masalah agar menjadi lebih jelas.

Pembatasan masalah yang akan diteliti yaitu :

1. Yang dimaksud dengan rubrik feature majalah Gogirl! dibatasi pada faktor-faktor judul, Intro, Jembatan/perangkai, tubuh, dan penutup.

2. Yang dimaksud dengan sikap remaja dibatasi pada faktor-faktor komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen konatif/perilaku.

3. Objek penelitian ini adalah murid perempuan SMA Swasta Harapan I Medan dan pernah membaca majalah Gogirl! minimal 1 kali.

(6)

4. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2011 dengan lama penelitian disesuaikan dengan tingkat kebutuhan.

I.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian I.4.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui isi rubrik feature di majalah Gogirl!

2. Untuk mengetahui sejauhmana peranan rubrik feature majalah Gogirl! di kalangan remaja putri.

3. Untuk mengetahui sejauhmana pengaruh antara rubrik feature majalah

Gogirl! terhadap perubahan sikap remaja putri di SMA Harapan I

Medan. I.4.2 Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah :

1. Secara akademis, diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah dan memperkaya khasanah bacaan di Jurusan Ilmu Komunikasi mahasiswa FISIP USU.

2. Secara praktis, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi kepada pihak majalah Gogirl! dalam mengambil kebijakan maupun bagi peneliti dalam menambah pengetahuan dan wawasannya. 3. Secara teoritis, diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis

mengenai hubungan antara majalah Gogirl! dan sikap remaja.

(7)

Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berfikir dalam memecahkan masalah atau menyoroti masalahnya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana penelitian tersebut disoroti (Nawawi, 1995:40).

Menurut Kerlinger, teori merupakan himpunan konstruk atau konsep, yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi diantara variabel untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut (Rakhmat, 2004:6).

Dengan adanya kerangka teori, akan membantu peneliti dalam menentukan tujuan dan arah penelitiannya. Adapun teori-teori yang dianggap relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut :

I.5.1 Komunikasi

Istilah komunikasi berpangkal pada perkataan latin Communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari akar kata bahasa latin Communico yang artinya membagi. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama. Akan tetapi definisi-definisi kontemporer menyarankan bahwa komunikasi merujuk pada cara berbagi hal-hal tersebut dalam kalimat “kita berbagi pikiran”, “kita mendiskusikan makna”, “ kita mengirimkan pesan” (Deddy Mulyana, 2005:41).

(8)

Komunikasi adalah sebuah kebutuhan naluriah yang ada pada semua makhluk hidup. Menurut Dr. Everett Kleinjan (Cangara, 2006:1), komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia seperti halnya bernafas, sepanjang manusia ingin hidup maka ia perlu berkomunikasi.

Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan secara sekunder. Secara primer, proses komunikasi adalah proses penyampaian pikiran dan perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang atau simbol sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi antara lain; bahasa, isyarat, gambar dan lain sebagainya yang secara langsung mampu menyampaikan pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan.

Secara sekunder, proses komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah lambang sebagai media pertama. Seorang komunikator menggunakan media sekunder untuk melancarkan proses komunikasi karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Media sekunder yang sering digunakan antara lain; surat, telepon, faks, surat kabar, majalah, radio, televisi, internet dan lain sebagainya.

I.5.2 Media Massa

Media massa atau Pers adalah suatu istilah yang mulai dipergunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas.

(9)

Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering disingkat menjadi media. Media adalah bentuk jamak dari medium yang berarti tengah atau perantara. Massa berasal dari bahasa Inggris yaitu mass yang berarti kelompok atau kumpulan. Berarti, pengertian media massa adalah perantara atau alat-alat yang digunakan oleh massa dalam hubungannya satu sama lain (Soehadi, 1978:38).

Effendy (2000), menyatakan bahwa media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikasi berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah surat kabar, majalah, radio, televisi dan lain sebagainya yang bersifat dalam bidang informasi, edukasi, rekreasi, atau dalam istilah lain penerangan, pendidikan, dan hiburan. Keuntungan komunikasi dengan menggunakan media massa adalah bahwa media massa menimbulkan keserempakan, artinya sebuah pesan dapat diterima oleh komunikan dengan jumlah relatif banyak. Jadi untuk menyebarkan informasi, media massa sangat efektif dalam merubah sikap, perilaku dan pendapat komunikan.

Karakteristik Media massa menurut Cangara (2006) antara lain: 1. Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media

terdiri dari banyak orang, yakni mulai dari pengumpulan,pengelolaan sampai pada penyajian informasi.

2. Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dan penerima.

(10)

Kalau pun terjadi reaksi atau umpan balik, biasanya memerlukan waktu dan tertunda.

3. Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak, karena ia memiliki kecepatan. Bergerak secara luas dan simultan, dimana informasi yang disampaikan diterima oleh banyak orang dalam waktu yang sama.

4. Memakai peralatan teknis atau mekanis, seperti radio, televisi, surat kabar, dan semacamnya.

5. Bersifat terbuka, artinya pesannya dapat diterima oleh siapa saja dan dimana saja tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin, dan suku bangsa.

Media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan lembaga, yakni suatu institusi ataupun organisasi. Pesan yang disampaikan melalui media massa bersifat umum (public) karena ditujukan kepada umum dan mengenai kepentingan umum.kemampuan media massa dapat menimbulkan keserempakan (simultaneity) pada khalayak dalam menerima pesan-pesan yang disebarkan.

Fungsi media terbagi menjadi 4, yaitu :

1. Fungsi pengawasan (surveillance), penyediaan informasi tentang lingkungan.

2. Fungsi penghubungan (correlation), dimana terjadi penyajian pilihan solusi untuk suatu masalah.

(11)

3. Fungsi pentransferan budaya (transmission), adanya sosialisasi dan pendidikan.

4. Fungsi hiburan (entertainment) yang diperkenalkan oleh Charles Wright yang mengembangkan model Laswell dengan memperkenalkan model dua belas kategori dan daftar fungsi. Pada model ini Charles Wright menambahkan fungsi hiburan. Wright juga membedakan antara fungsi positif (fungsi) dan fungsi negatif (disfungsi).

I.5.3 Majalah

Majalah berasal dari kata magazine yang berarti storehouse atau gudang. Dikatakan gudang karena majalah menampung segala jenis tulisan seperti: artikel, puisi, cerita pendek, sketsa, berita dan sebagainya dengan gaya penulisan feature. Pada abad 21 majalah mengalami kemajuan dengan ditandai semakin menarik isi majalah. Pada awal penerbitannya, majalah hanya berupa katalog dari buku-buku yang saat itu akan dijual. Lama-kelamaan sudah dilengkapi dengan essay, artikel dan ulasan yang sifatnya umum serta ditujukan untuk umum.

Pengertian majalah menurut Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer adalah sebuah terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai laporan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca dan menurut waktu penerbitannya dibedakan atas majalah bulanan, tengah bulanan, mingguan dan sebagainya, dan menurut

(12)

pengkhususan isinya dibedakan atas majalah berita, majalah wanita, remaja, olah raga, sastra, ilmu pengetahuan tertentu dan sebagainya.

Meskipun majalah dan surat kabar sama-sama sebagai media cetak, majalah tetap dapat dibedakan dengan surat kabar karena majalah memiliki karakteristik sendiri, antara lain:

a. Penyajian lebih dalam

Frekuensi terbit majalah pada umumnya adalah mingguan, selebihnya dwi mingguan, bahkan sebulanan. Berita-berita dalam majalah disajikan lebih lengkap, karena dibubuhi latar belakang peristiwa dikemukakan secara kronologis.

b. Nilai aktual lebih lama

Apabila aktualitas surat kabar hanya berumur satu hari, maka nilai aktualitas majalah bisa satu minggu bahkan lebih. Kita tidak akan menganggap usang majalah yang terbit dua atau tiga hari yang lalu. Sebagaimana kita alami bersama, membaca majalah tidak akan tuntas dalam sehari saja.

c. Gambar atau foto lebih banyak

Jumlah halaman majalah yang lebih banyak, sehingga selain penyajian beritanya yang mendalam, majalah juga menampilkan gambar atau foto yang lengkap, dengan ukuran kertas yang kadang berwarna, serta kualitas kertas yang lebih baik daripada surat kabar. Foto-foto yang ditampilkan di majalah biasanya

(13)

memiliki daya tarik tersendiri, apalagi bila foto tersebut sifatnya eksklusif.

d. Cover (sampul) sebagai daya tarik

Cover atau sampul majalah merupakan daya tarik tersendiri selain foto. Cover ibarat pakaian dan aksesorisnya pada manusia. Cover majalah biasanya menggunakan kertas yang bagus dengan gambar dan warna yang menarik. Menarik tidaknya cover suatu majalah sangat bergantung pada tipe majalah serta konsistensi majalah tersebut dalam menampilkan ciri khasnya.

I.5.4 Rubrik

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), rubrik adalah karangan yang bertopik tertentu dalam surat kabar,majalah,dan sebagainya. Misalnya dalam suatu majalah remaja terdapat rubrik puisi,cerita pendek,rubrik kesehatan,rubrik zodiak,rubrik iptek,ataupun rubrik musik.

Onong Uchjana Effendy mengutarakan definisi mengenai rubrik dalam Kamus Komunikasi, bahwa Rubrik berasal dari bahasa Belanda yaitu Rubriek, yang artinya ruangan pada halaman surat kabar, majalah atau media cetak lainnya mengenai suatu aspek atau kegiatan dalam kehidupan masyarakat, misalnya rubrik wanita, rubrik olahraga, rubrik pendapat pembaca dan sebagainya (Effendy, 1989: 316).

Dalam kegiatan membaca kita banyak mendapatkan banyak informasi. Salah satu jenis bacaan yang dapat dibaca adalah majalah

(14)

remaja ataupun majalah anak-anak. Dalam suatu majalah banyak sekali rubrik yang menarik untuk dibaca. Bacaan berbentuk rubrik sangat membantu kita yang memiliki hobi tertentu. Misalnya anda yang memiliki hobi bermain musik akan terbantu dengan kehadiran rubrik musik Beberapa rubrik dalam majalah disebut rubrik tetap dan ada juga yang tidak tetap. Rubrik tetap adalah rubrik yang selalu ada pada tiap edisi.

I.5.5 Feature

Feature adalah merupakan racikan salad atau cuci mulut dalam rangka hidangan jurnalistik. Santapan ekstra agar makanan yang berat-berat terasa lebih nikmat. Feature tidak hanya berupa cerita human

interest, bisa cerita sejarah atau wawancara mengenai pribadi seseorang.

Tulisan jenis ini masuk ke dalam segi hiburan (Wolseley, 2007:52). Jenis-jenis Feature :

1. Soft news, yaitu berita yang sifatnya enteng dan tidak serius. Tulisannya tidak mendalam dan pada umumnya feature jenis ini ditulis dengan singkat saja.

2. News feature, yaitu tulisan feature yang biasanya dimuat dalam majalah berita. Muatan beritanya sangat dominan, banhkan dibuat lebih rinci dan mendalam.

(15)

3. How to do, yaitu tulisan yang mengajarkan masyarakat atau pembaca untuk bisa melakukan sesuatu pekerjaan sesuai yang diajarkan oleh pakar atau ahlinya.

4. Artikel ilmiah populer, yaitu tulisan feature yang menampilkan tema yang terkait dengan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. 5. Pengalaman pribadi, yaitu tulisan feature yang selalu

ditampilkan di media massa tentang pengalaman seseorang yang luar biasa. Semakin seru cerita pengalamannya semakin baik.

6. Human interest, yaitu tulisan feature yang sasarannya adalah orang-orang terkenal atau yang memiliki nilai jual tinggi, namun bisa juga tulisan yang menjual kesedihan orang-orang kebanyakan.

7. Memperkenalkan produk, yaitu tulisan feature yang memuat informasi tentang produk-produk tertentu.

8. Sejarah, yaitu jenis tulisan feature yang fungsinya untuk mengingatkan masyarakat akan sejarah yang sudah lama.

Menurut Paryati Sudarman (2008:54), anatomi feature atau susunan bangunan dalam tulisan feature pada umumnya terdiri atas :

1. Judul (title)

Judul dalam karya feature memiliki fungsi untuk menggugah pembaca.

(16)

Intro adalah kalimat pembuka pada penulisan feature. Intro merupakan paragraf pertama dalam penulisan feature. Tujuan utamanya adalah untuk menarik pembaca untuk mengikuti cerita yang kita tulis dan membuat jalan supaya alur ceritanya tetap lancar.

3. Jembatan/perangkai

Seringkali disebut dengan istilah peralihan, merupakan kalimat penghubung antara intro dengan tubuh tulisan. Fungsinya adalah sebagai perantara antara intro dan tubuh tulisan.

4. Tubuh

Tubuh feature berisi tentang situasi dan proses yang disertai dengan penjelasan mendalam tentang mengapa dan bagaimana sesuatu yang kita tulis itu terjadi.

5. Penutup

Merupakan alenia terakhir yang berisi pesan-pesan yang mengesankan.

I.5.6 Sikap

Menurut Gordon Allport (1995: 5), sikap merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu. Dapat dikatakan bahwa kesiapan yang dimaksudkan merupakan kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respon.

(17)

Secord & Backman (1964:5), mendefinisikan sikap sebagai keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi) dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan sekitarnya.

Sikap dikatakan sebagai suatu respons evaluatif. Respons hanya akan timbul apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya reaksi individual. Respons evaluatif berarti bahwa bentuk reaksi yang dinyatakan sebagai sikap itu timbulnya didasari oleh proses evaluasi dalam diri individu yang memberi kesimpulan terhadap stimulus dalam bentuk nilai baik-buruk, positif-negatif, menyenangkan-tidak menyenangkan, yang kemudian mengkristal sebagai potensi reaksi terhadap objek sikap.

Struktur sikap menurut Mann (1969:24) terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang yaitu :

a. Komponen kognitif

Yaitu pengetahuan, persepsi, kepercayaan, dan kerangka berfikir yang dimiliki individu mengenai sesuatu. Seringkali komponen kognitif ini dapat disamakan dengan pandangan (opini), terutama bila menyangkut masalah atau problem yang kontroversial.

b. Komponen afektif

Merupakan perasaan individu terhadap objek sikap dan menyangkut masalah emosi seperti perhatian, rasa senang, dan

(18)

rasa puas. Aspek emosional inilah yang biasanya berakar paling dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling bertahan terhadap pengaruh-pengaruh yang mungkin akan mengubah sikap seseorang.

c. Komponen konatif/perilaku

Yaitu berisi tendensi atau kecenderungan untuk bertindak atau untuk bereaksi terhadap sesuatu dengan cara-cara tertentu. I.5.7 Remaja

Menurut Hurlock (2002:206) remaja adalah mereka yang berada pada usia 12-18 tahun. Monks, dkk (2004:262) memberi batasan usia remaja adalah 12-21 tahun. Berdasarkan batasan yang diberikan para ahli, dapat dilihat bahwa mulainya masa remaja relatif sama, tapi berakhirnya masa remaja sangat bervariasi. Bahkan ada yang dikenal juga dengan istilah remaja yang diperpanjang, dan remaja yang diperpendek.

Menurut Erickson (Gunarsa,2003:7) masa remaja adalah masa terjadinya krisis identitas atau pencarian jati diri. Karekteristik remaja yang sedang berproses untuk mencari identitas diri ini juga sering menimbulkan masalah pada diri remaja dan berimbas pada lingkungan sosialnya.

Menurut Piaget (dalam Santrock,2007:123) remaja termotivasi untuk memahami dunianya karena hal ini merupakan suatu bentuk adaptasi biologis. Remaja secara aktif mengkonstruksikan dunia

(19)

kognitifnya sendiri, dengan demikian informasi-informasi dari lingkungan tidak hanya sekedar dituangkan ke dalam pikiran mereka. Agar dunia itu dapat dipahami, remaja mengorganisasikan pengalaman-pengalamannya, memisahkan gagasan penting dari gagasan-gagasan yang kurang penting, dan menggabungkan gagasan-gagasan-gagasan-gagasan itu satu sama lain. Mereka juga mengadaptasikan pemikiran mereka yang melibatkan gagasan baru karena informasi tambahan ini dapat meningkatkan pemahaman mereka.

I.5.8 Teori S-O-R

Teori S-O-R adalah singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Objek materialnya adalah manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen antara lain: sikap, opini, prilaku, kognisi, dan konasi.

Menurut model ini, organism menghasilkan perilaku tertentu jika ada kondisi stimulus tertentu pula. Efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan.

Unsur-unsur model ini adalah : a. Pesan (stimulus, S)

b. Komunikan (Organism, O) c. Efek (Response, R)

Respon atau perubahan sikap bergantung pada proses terhadap individu. Stimulus yang merupakan pesan yang disampaikan kepada

(20)

komunikan dapat diterima atau ditolak. Komunikasi yang terjadi dapat berjalan apabila komunikan memberikan perhatian terhadap stimulus yang disampaikan padanya. Sampai pada proses komunikan tersebut memikirkannya sehingga timbul pengertian dan penerimaan atau mungkin sebaliknya. Perubahan sikap dapat terjadi berupa perubahan kognitif, afektif, atau behavioral.

Adapun keterkaitan model S-O-R dalam penelitian ini adalah : 1. Stimulus yang dimaksud adalah pesan yang disampaikan dalam

rubrik Feature majalah Gogirl!

2. Organisme yang dimaksud adalah remaja putri SMA Harapan I Medan.

3. Respon yang dimaksud adalah sikap remaja putri. I.6 Kerangka Konsep

Kerangka yaitu hasil pemikiran rasional yang merupakan uraian yang bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dan dapat mengantarkan penelitian pada rumusan hipotesa.

Konsep adalah penggambaran secara tepat fenomena yang hendak diteliti yakni istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, Kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial.

(21)

Kerangka konsep disusun sebagai perkiraan teoritis dan hasil yang akan dicapai, setelah dianalisa secara kritis berdasarkan bahan persepsi (pengamatan) yang dimiliki. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel.

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel bebas (x)

Variabel bebas merupakan sejumlah gejala faktor, unsur-unsur, yang menentukan atau mempengaruhi munculnya gejala atau faktor lain yang pada gilirannya gejala atau faktor yang kedua itu disebut variabel terikat. Variabel bebas disini adalah rubrik feature majalah Gogirl! (Nawawi,1995:56).

2. Variabel terikat (y)

Variabel terikat adalah sejumlah gejala yang dipengaruhi oleh adanya variabel bebas bukan karena adanya variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah sikap remaja putri. 3. Variabel antara (z)

Variabel antara berada diantara variabel bebas dan terikat, yang berfungsi sebagai penguat atau pelemah hubungan antara variabel bebas dan terikat. Variabel antara dalam penelitian ini adalah karakteristik identitas responden.

(22)

I.8 Opeasional Variabel

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah diuraikan diatas, maka variabel operasional sebagai berikut :

Tabel 1 Operasional Variabel

Variabel teoritis Variabel operasional Variabel bebas (X)

Rubrik Feature Majalah Gogirl!

a. Judul (title) b. Intro

c. Jembatan/perangkai d. Tubuh

e. penutup Variabel Terikat (Y)

Sikap Remaja Putri

a. komponen kognitif - pengetahuan - persepsi - kepercayaan - kerangka berfikir b. komponen afektif - perhatian - senang - puas c. komponen konatif/perilaku Variabel bebas (x) Rubrik feature majlalah Gogirl!

Variabel terikat (y) Sikap remaja putri

Variabel antara (Z) Karakteristik responden

(23)

- kecenderungan bertingkah laku - kecenderungan menerima stimulus - pembentukan sikap Variabel Antara (Z) Karakteristik Responden a. frekuensi membaca b. pekerjaan orangtua c. penghasilan orangtua I.9 Definisi operasional

Definisi operasional merupakan penjabaran lebih lanjut tentang konsep yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep. Definisi operasional adalah suatu petunjuk pelaksanaan mengenai cara-cara untuk mengukur variabel-variabel. Definisi operasional juga merupakan suatu informasi alamiah yang sangat membantu penelitian lain yang akan menggunakan variabel yang sama (Singarimbun, 1995:46).

1. variabel bebas (Rubrik Feature majalah Gogirl!) a. judul/title :

Pilihan kalimat judul yang digunakan dalam rubrik feature majalah Gogirl!..

b. Intro :

Kalimat-kalimat dalam paragraf pertama yang digunakan dalam bangunan cerita yang ditulis dalam rubrik feature majalah Gogirl!

c. Jembatan/perangkai :

Mencoba melukiskan identitas dan situasi tertentu yang dipaparkan dalam tulisan rubrik feature majalah Gogirl!

(24)

d. Tubuh :

Penjelasan mendalam mengenai isu tertentu dalam rubrik feature majalah Gogirl!.

e. Penutup :

Pesan-pesan yang dari sebuah tulisan rubrik feature majalah

Gogirl! yang terletak di akhir penulisan.

2. Variabel terikat (sikap remaja putri)

a. Komponen kognitif : yaitu komponen yang berhubungan dengan apa yang diketahui oleh manusia dan berhubungan dengan kepercayaan, pengetahuan, persepsi dan kerangka berfikir.

- pengetahuan

meningkatkan pengetahuan remaja putri di SMA Harapan I setelah membaca rubrik feature majalah Gogirl!

- Persepsi

suatu proses dimana remaja putri di SMA Harapan I sadar akan segala sesuatu dalam lingkungannya melalui indera-indera yang dimilikinya setelah membaca rubrik feature majalah Gogirl!

(25)

kepercayaan dari apa yang dilihat atau apa yang akhirnya diketahui oleh remaja putri di SMA Harapan I setelah membaca rubrik feature majalah Gogirl

- Kerangka berfikir

pemahaman mendasar remaja putri di SMA Harapan I yang menjadi pondasi bagi pemikiran-pemikiran selanjutnya.

b. Komponen afektif : yaitu komponen pembentukan dan perubahan sikap pada khalayak setelah mengenal aspek kognitif dan komponen ini menyangkut kehidupan emosional seseorang yang dapat diamati secara langsung. - Perhatian

Adanya perhatian secara sadar oleh remaja putri di SMA Harapan I terhadap sejumlah kecil informasi dari sejumlah besar informasi yang tersedia di rubrik feature majalah

Gogirl!

- Senang

perasaan senang remaja putri di SMA Harapan I setelah membaca tulisan dalam rubrik feature majalah Gogirl! - Puas

perasaan puas remaja putri di SMA Harapan I setelah membaca tulisan dalam rubrik feature majalah Gogirl!

(26)

c. Komponen konatif/perilaku : yaitu komponen yang berhubungan dengan kecenderungan untuk bertingkah laku atau bereaksi terhadap sesuatu.

- Kecenderungan bertingkah laku

keinginan remaja putri di SMA Harapan I untuk merubah perilaku setelah membaca rubrik feature majalah Gogirl!

- Kecenderungan menerima stimulus

Rangsangan yang diterima oleh remaja putri di SMA Harapan I setelah membaca rubrik feature majalah

Gogirl!

- Pembentukan sikap

Sikap yang diperlihatkan oleh remaja putri di SMA Harapan I setelah membaca rubrik feature majalah

Gogirl!

I.10 Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan yang bersifat dugaan sementara mengenai hubungan antara dua variabel atau lebih. Menurut Champion, hipotesis merupakan penghubung antar teori dan dunia empiris (Rakhmat, 2004:14).

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai nberikut :

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara rubrik feature majalah Gogirl! terhadap sikap remaja putri SMA Swasta Harapan I.

(27)

Ha : Terdapat pengaruh antara rubrik feature majalah Gogirl! terhadap sikap remaja putri SMA Swasta Harapan I.

Gambar

Tabel 1 Operasional Variabel

Referensi

Dokumen terkait

Dari pembahasan yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu: (1) tipe sepatu Cheetah adalah tipe sepatu yang dianggap paling bermasalah berdasarkan nilai sigma;

Perancangan Galeri Karya Sampah Anorganik merupakan suatu lembaga mandiri di bawah naungan pemerintah yang dimana dalam prosesnya, membantu pemerintah dalam pengelolaan sampah yang

Dalam proses pembelajaran yang mayortitas menggunakan indera penglihatan, pada tunanetra tugas tersebut dikompensasikan kepada indera pendengaran dan/atau perabaan,

Reaksi dekomposi katalitik metana dengan katalis Fe/Mo/MgO menghasilkan diameter luar nanotube karbon yang ingin dicapai pada tujuan penelitian, yaitu nanotube karbon yang

Perjanjian internasional yang dikenal dengan nama singkat Perjanjian Ruang Angkasa (Space Treaty) tersebut kemudian diakui sebagai perjanjian induk yang memuat

Definisi lain mengatakan bahwa aditif makanan atau bahan tambahan makanan adalah bahan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan dalam jumlah kecil, dimana bahan aditif

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah dengan menggunakan jumlah populasi yang tepat, metode seleksi elitism dan mutation rate yang tepat, algoritma

Walaupun dampak potensial Fintech pada industri keuangan, untuk menciptakan stabilitas dan akses ke layanan (Philippon, 2016) dan beberapa sektor keuangan dan