• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekarang ini peningkatan jasa penerbangan mengalami peningkatan yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekarang ini peningkatan jasa penerbangan mengalami peningkatan yang"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sekarang ini peningkatan jasa penerbangan mengalami peningkatan yang cukup signifikan, peningkatan tersebut tidak lepas dari meningkatnya mobilitas setiap orang yang membutuhkan jasa transportasi yang cepat, oleh karena itu jasa transportasi penerbangan menjadi pilihan yang sangat cocok untuk memenuhinya kebutuhan tersebut. Peningkatan jasa penerbangan itu juga ditandai dengan peningkatan jumlah pesawat yang dimiliki setiap perusahaan penerbangan (airline). Dengan semakin banyaknya jumlah armada otomatis akan semakin banyak pula proyek pemeliharaan pesawat (Arcraft Maintenance) yang harus dilakukan oleh sebuah perusahaan penerbangan. Kegiatan perawatan pesawat merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan oleh setiap perusahaan penerbangan untuk merawat setiap pesawatnya agar pesawat tersebut tetap layak dan aman untuk dioperasikan.

(2)

Pada proses perawatan pesawat perusahan penerbangan (airline) selaku pemegang AOC (Aircraft Operation Certificate) akan bekerjasama dengan perusahaan perawatan pesawat yang sudah mempunyai izin dalam melakukan perawatan pesawat atau sudah mempunyai AMO (Approved Maintenance

Organization). Perusahan penerbangan akan melimpahkan proyek perawatan

pesawat kepada perusahan AMO (Approved Maintenance Organization). Dalam proses proyek perawatan pesawat ini keberhasilan dan kegagalan dari pelaksanaan kegiatan tergantung dari manajemen kegiatan proyek itu sendiri, kurang terencananya proses kegiatan serta pengendalian yang kurang efektif akan mengakibatkan keterlambatan, menurunnya kualitas pekerjaan, dan membengkaknya biaya pelaksanaan perawatan pesawat.

Perencanaan kegiatan-kegiatan pada proyek proses perawatan pesawat merupakan masalah yang sangat penting diperhatikan karena perencanaan kegiatan merupakan dasar untuk proyek bisa berjalan dan agar proyek yang dilaksanakan dapat selesai dengan waktu yang diharapkan. Pada tahapan perencanaan proyek, diperlukan adanya estimasi durasi waktu pelaksanaan proyek dan perencanaan biaya yang tepat. Realita di lapangan menunjukkan bahwa waktu penyelesaian sebuah proyek bervariasi, akibatnya perkiraan waktu penyelesaian suatu proyek tidak bisa dipastikan akan dapat ditepati. Tingkat ketepatan estimasi waktu penyelesaian proyek ditentukan oleh tingkat ketepatan perkiraan durasi setiap kegiatan di dalam proyek. Selain ketepatan perkiraan waktu, penegasan hubungan antar kegiatan suatu proyek juga diperlukan untuk perencanaan suatu proyek. Keterlambatan penyelesaian proses kegiatan perawatan pesawat adalah kondisi yang sangat tidak dikehendaki, karena hal ini dapat merugikan kedua

(3)

belah pihak baik dari segi waktu maupun biaya. Oleh karena itu harus dibuat perencanaan yang matang dan bentuk jaringan kerja yang terstruktur agar kegiatan proyek perawatan pesawat dapat tercapai sesuai keinginan. Dalam kaitannya dengan waktu dan biaya, perusahaan yang merawat pesawat harus bisa seefisien mungkin dalam penggunaan waktu di setiap kegiatan atau aktifitas, karena penggunaan waktu yang efektif dan efisien akan mempengaruhi biaya yang akan efisien pula. Oleh karena itu dalam proses kegiatan perawatan pesawat harus dilakukannya pengoptimalan. Dalam unsur-unsur dalam melakukan proses perawatan banyak sumber daya yang digunakan salah satu nya yang terpenting adalah sumber daya manusia atau tenaga kerja (man power) yang melakukan kegiatan-kegiatan pekerjaan dalam proses perawatan. Dilihat pentingnya unsur tenaga kerja pada proyek perawatan pesawat ini maka dari itu optimasi tenaga kerja dikira sangat dibutuhkan untuk efisiensi waktu penyelesaian proyek.

Penulis disini akan mengangkat judul “Optimasi Tenaga Kerja pada Proyek Perawatan CPCP (Corrosion Preventive Control Program) pada Pesawat Boeing B737-900ER di PT. BAT dengan Metode CPM (Critical Path Method)” Alasan pengangkatan judul ini untuk pengoptimalan tenaga kerja agar dapat membuat keuntungan yang maksimal bagi waktu penyelesaian proyek, serta penulis menekankan kepada cara pembuatan dan menganalisa sebuah jaringan kerja pada perawatan pesawat menggunakan metode CPM (Critical Path

Method). Metode CPM akan menjadi metode yang akan dipakai penulis untuk

mebuat jaringan kerja pada proyek tersebut. Metode CPM merupakan suatu metode optimasi dalam bidang teknik manajemen yang sudah tidak asing lagi, tapi disini penulis akan mencoba untuk menerapkan pada proyek proses perawatan

(4)

pesawat. Metode CPM (Critical Path Method) akan diterapkan kepada analisis perawatan pesawat terlebih kepada pembuatan jaringan kerja dan analisis waktu perawatan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan permasalahan yang akan menjadi obyek kajian didalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana cara membuat jaringan kerja pada pemeliharaan CPCP (Corrosion Preventive Control Program) pesawat Boeing B737-900ER menggunakan metode CPM (Critical Path Method)?

2. Bagaimana cara menentukan jalur kritis, dan total waktu penyelesaian pada pemeliharaan CPCP (Corrosion Preventive Control Program) pesawat Boeing B737-900ER menggunakan metode CPM (Critical Path

Method)?

3. Bagaimana cara optimasi tenaga kerja pada pemeliharaan CPCP (Corrosion Preventive Control Program) pesawat Boeing B737-900ER menggunakan metode CPM (Critical Path Method)?

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah pada penyusunan dan penulisan tugas akhir ini hanya mengenai analisa kurun waktu serta bagaimana cara untuk menghasilkan optimasi tenaga kerja agar mendapatkan waktu penyelesaian yang optimal berdasarkan metode CPM. Disini objek penelitian studi kasus hanya pada proyek perawatan

(5)

pesawat CPCP (Corrosion Preventive Control Program) pada pesawat Boeing B737-900ER yang dilaksanakan di PT. BAT.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan pada penulisan tugas akhir ini secara garis besar adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui cara membuat jaringan kerja pada pemeliharaan CPCP (Corrosion Preventive Control Program) pesawat Boeing B737-900ER menggunakan metode CPM (Critical Path Method).

2. Mengetahui cara menentukan jalur kritis, dan total waktu penyelesaian pada pemeliharaan CPCP (Corrosion Preventive Control Program) pesawat Boeing B737-900ER menggunakan metode CPM (Critical Path

Method).

3. Mengetahui cara optimasi tenaga kerja pada pemeliharaan CPCP (Corrosion Preventive Control Program) pesawat Boeing B737-900ER menggunakan metode CPM (Critical Path Method).

1.5 Metode Penulisan

Dalam penyusunan karya akhir ini penulisan melakukan beberapa penelitian yang dapat digunakan dalam membantu penulis agar dapat memperoleh data-data lengkap agar mendukung pokok bahasan. Untuk itu penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut :

(6)

1. Studi Pustaka

Penulis melakukan studi pustaka yang bertujuan mencari data-data yang hasilnya dapat digunakan dalam mencari pemecahan terhadap hambatan-hambatan dan penyimpangan yang terjdi pada perusahaan berdarkan data yang diperoleh, maka dengan bantuan literature dan buku buku lainnya dapat membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini.

2. Studi Lapangan a. Observasi

Mengamati/melihat langsung mengenai suatu objek yang akan diteliti, dalam hal ini penulis melakukan penelitian langsung di PT. BAT . b. Wawancara

Melakukan Tanya jawab dengan pihak-pihak yang terkait untuk memperoleh informasi atau data sebagai perbandingan dari catatan laporan yang ada yang dibutuhkan penulis dan berhubungan dengan objek penulisan tugas akhir ini.

1.6 Sistematika penulisan

Dalam Sistematika penulisan tugas akhir ini terdiri dari 6 (enam) bab. Untuk memudahkan dalam pemahaman dan pembahasan tugas akhir ini, penulis memberikan gambaran secara garis besar mengenai isi masing masing bab sebagi berikut :

(7)

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini, penulis menyajikan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini, penulis menyajikan landasan teori yang dikemukakan antara lain definisi Dasar Perawatan Pesawat, Jaringan Kerja, serta Metode CPM (Critical Path Method).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang langkah-langkah yang akan dilakukan oleh penulis untuk menguraikan tahapan-tahapan yang dilakukan dari awal penelitian, pelaksanaan sampai dengan kesimpuan.

BAB IV PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA

Bab ini disajikan mengenai penjelasan secara teoritis, maupun penjelasan secara kualitatif. Seperti sejarah singkat perusahaan, data-data yang didapat dilapangan.

BAB V ANALISA HASIL

Bab ini menguraikan analisa dari hasil pengolahan data dari data-data yang didapat dilapangan secara langsung, serta pembahasan masalah yang diambil dalam penulisan Tugas Akhir.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini merupakan bab penutup dari proses penelitian. Dalam bab ini dikemukanan dan disajikan kesimpulan dari temuan temuan penelitian yang menjawab perumusan masalah yang ada.

(8)

Kemudian dikemukanan saran saran tidak lanjut yang berkaitan dengan kesimpuln diatas atau saran untuk melakukan penelitian lanjutan.

Referensi

Dokumen terkait

Ringkasnya, meskipun struktur kristal serbuk ferit hasil sintesis telah sama dengan produk komersial, namun sifat-sifat magnetik magnet yang dihasilkan masih belum dapat

Setelah mengikuti sesi ini peserta didik mampu untuk menjelaskan anatomi, topografi, histologi, fisiologi dan biokimia dari traktus urogenitalia pria, menegakkan diagnosis

Suka duka dalam membesarkan anak hingga dapat berkarier membawa pengaruh dalam kehidupan ketiga subjek terutama dalam keputusannya mengasuh cucu, pola asuh yang diterapkan kepada

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas anugerah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan Tugas Akhir dengan judul “Analisa Laju

Data pada tabel diatas menunjukkan bahwa untuk variabel motivasi diwakili oleh 8 item pernyataan. Pernyataan 19, 9% responden menyatakan sangat setuju bahwa kebutuhan

Dari gagasan-gagasan tersebut, dapat disimpulkan wacana yang terkandung yang dimana wacana tersebut merupakan konstruksi dari citra yang diinginkan mengenai etnis

Hasil keseluruhan dari evaluasi terhadap karakteristik fisik granul dan tablet yang tertera pada Tabel 2 dan Tabel 3 memberi gambaran bahwa kelima formula tablet lepas

L : Ya Tuhan Yesus yang telah mati di kayu salib, hanya oleh karena kasihMu kepada orang berdosa ini. P : Ajarilah kami selalu mengingat Tuhan yang mati di kayu