• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDENTIFIKASI CUACA EKSTRIM HUJAN ES & ANGIN PUTING BELIUNG DI SURABAYA TANGGAL 07 MARET Stasiun Meteorologi Nabire

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IDENTIFIKASI CUACA EKSTRIM HUJAN ES & ANGIN PUTING BELIUNG DI SURABAYA TANGGAL 07 MARET Stasiun Meteorologi Nabire"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V

STASIUN METEOROLOGI NABIRE

IDENTIFIKASI CUACA EKSTRIM HUJAN ES & ANGIN PUTING BELIUNG DI SURABAYA TANGGAL 07 MARET 2017

Eusebio Andronikos Sampe, S.Tr PMG Pelaksana Lanjutan Stasiun Meteorologi Nabire

I. PENDAHULUAN

SURABAYA (kompas.com) – Hujan deras disertai angin kencang dan es terjadi di Surabaya, Selasa (7/3/2017) sore. Puluhan pohon tumbang dan sejumlah fasilitas gedung dikabarkan rusak. Di kampus Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, angin merobohkan puluhan motor mahasiswa yang diparkir di halaman kampus. Sebagian motor rusak tertimpa pohon tumbang. Beberapa bagian kaca gedung juga pecah dan jatuh ke tanah. Selain di Jalan Ahmad Yani, hujan deras dan angin juga terjadi di Jalan Jemursari, Jalan Raya Prapen, Jalan Raya Ngagel dan Bundaran Waru arah Sidoarjo. Karena banyaknya pohon tumbang, lalu lintas di kawasan tersebut mengalami kemacetan. Hingga saat ini, belum jelas berapa pengguna motor yang menjadi korban tertimpa pohon tumbang di kawasan tersebut. Sementara itu, dari laporan Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika Juanda, pada pukul 15.50 WIB, dari pantauan citra radar, di wilayah Surabaya dan sekitarnya, terpantau gerakan awan Cumulonimbus atau awan CB dengan ketinggian lebih dari 4 kilometer. Awan tersebut melampaui freezing level ketikanilai reaktifasi pada citra radar sangat tinggi hingga lapisan bawah, ditunjang oleh suhu permukaan awan yang cukup rendah, sehingga sangat berpotensi hujan es.

SURABAYA (news.detik.com) - Cuaca ekstrem yang malanda sebagian Kota Surabaya dua hari ini dikarenakan awan cumulonimbus (Cb). Selain angin kencang, hujan disertai butiran es. "Memang kami mendapatkan informasi bahwa ada hujan es dan angin kencang di sekitaran Surabaya timur," kata Reni Irawadi, prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda saat dihubungi detikcom, Rabu (8/3/2017) sore. Kondisi cuaca pada sore ini di Kota Surabaya diperkirakan hampir sama dengan kemarin sore. Pada pukul 16.20 Wib, awan CB mulai bergerak dari arah selatan Surabaya hingga ke Surabaya bagian tengah dan utara. "Kondisinya sama yang kami pantau dari sini," tuturnya. Rendi menerangkan, kondisi cuaca pada sore ini juga hampir sama yang terjadi kemarin sore yakni, angin kencang yang berhembus dengan kecepatan sekitar 20-40 kilometer per jam. "Bukan badai, tapi masuk kategori angin kencang," katanya. "Potensi angin kencang hari ini juga hampir sama yang seperti kemarin. Karena memang ada kondisi awan Cb besar cakupannya," terangnya. Kondisi awan Cb hari ini diperkirakan terjadi karena adanya penguapan yang terjadi mulai dari pagi hingga sore hari di sekitar Selat Madura. Sehingga menimbulkan awan Cb dari arah pesisir selatan Surabaya. "Tadinya (awan Cb) kecil, kemudian membesar karena ada suplai uap air. Awan yang besar di dalam terjadi pergolakan angin dan mulai turun hujan serta angin dengan kecepatan sekitar 20-40 Km/jam. Angin hempasan dari awan CB menuju ke daratan atau ke tanah," paparnya. "Kondisi tersebut menjadikan pembentukan air hujan belum sempurna, sehingga terjadi hujan butiran es," jelasnya sambil menambahkan bila awan Cb dapat diprediksi sekitar 1-2 jam sebelum kejadian. "Kondisi cuaca untuk besok belum bisa diketahui apakah akan terjadi awan CB. Tapi cuaca untuk Surabaya pada besok berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat," tandasnya. Hujan angin yang terjadi di Surabaya timur sejak Pukul 16.45 Wib menumbangkan sejumlah pohon dan menimpa 2 kendaraan. Belum dilaporkan ada korban jiwa. Pantauan detikcom pada Pk 17.10 Wib, angin kencang maupun hujan mulai reda.

SURABAYA (news.detik.com) - Hujan deras yang disertai angin terjadi di Kota Surabaya dan sekitarnya. Bahkan di beberapa lokasi, sempat jatuh butiran es. Cuaca ekstrem ini terjadi sejak Pk 15.40 Wib. Hingga Pukul 16.23 Wib, hujan angin yang cukup lebat ini membuat warga was-was masih terjadi. "Disertai hujan es. Rumah tetangga ada yang bocor kena hujan es," kata Ari Setyawan yang mengaku berada di Siwalankerto Timur, Selasa (7/3/2017). Hujan es, kata dia, tak berlangsung lama. Namun, hujan deras serta angin kencang masih berlangsung.

(2)

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V

STASIUN METEOROLOGI NABIRE

Hujan butiran es juga dirasakan warga lainnya di Jemursari, Kendangsari, Ahmad Yani dan daerah lainnya. Pohon tumbang juga terjadi di sejumlah kawasan. Di Jalur MERR Ir Soekarno dilaporkan ada lima pohon tumbang. Demikian pula papan reklame banyak dilaporkan ada yang ambruk. Genangan terjadi di sejumlah kawasan. Jalur frontage Ahmad Yani dari arah Bundaran Waru sementara mengalami kepadatan karena ada reklame yang dihempas angin. Masyarakat diimbau hati-hati saat berkendara di sore ini karena cuaca tidak bersahabat. Tak hanya itu, sejumlah bangunan seperti hotel dan gedung pertemuan juga bagian penutup dindingnya terkelupas diterbangkan angin. Sebuah foto jendela kaca sebuah perkantoran di Jl A Yani pecah beredar. Sebuah tiang traffic light dilaporkan ambruk menimpa mobil. "Kami imbau hati-hati," kata Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BNB dan Linmas) Kota Surabaya Irvan Widyanto. BNP Linmas, kata Irvan, diterjunkan menyebar ke sejumlah titik bersama tim Satpol PP untuk mengantisipasi adanya dampak hujan angin yang terjadi.

Gambar 1. Sumber Informasi Hujan es & angin puting beliung di Surabaya tanggal 07 Maret 2017

(3)

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V

STASIUN METEOROLOGI NABIRE II. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Satelit Cuaca

Berdasarkan gambar satelit Himawari 8 EH pada tanggal 07 Maret 2017 yang diambil mulai pukul 08.00 s/d 11.30 UTC (15.00 s/d 18.30 WIB) memperlihatkan terdapatnya awan-awan konvektif tebal meluas disekitaran wilayah Jawa bagian timur. Terlihat kumpulan awan-awan konvektif tebal tersebut bergerak masuk ke wilayah Surabaya berasal dari arah barat pulau Jawa yaitu dari perairan samudera Hindia. Dari klasifikasi jenis awan diketahui awan yang terbentuk adalah awan Cumulonimbus (Cb) yang dapat diketahui berdasarkan suhu puncak awan pada counter line satelit Himawari 8 EH yaitu (-69) s/d (-100) 0C, yang berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat maupun angin puting beliung. Kumpulan awan Cumulunimbus tersebut bergerak menuju wilayah Surabaya pada jam 08.00 UTC.

(4)

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V

STASIUN METEOROLOGI NABIRE B. Dinamika Atmosfer

B.1 Suhu Muka Laut

Nilai analisis suhu muka laut di perairan dekat wilayah Brebes, tanggal 07 Maret 2017 berkisar 28 s/d 31 0C dengan anomaly (+0) s/d (+1). Nilai positif ini menunjukkan kondisi laut lebih hangat dan dapat menambah peluang penguapan yang tinggi sehingga menambah pasokan bagi terbentuknya awan-awan hujan di sekitar wilayah kejadian wilayah Brebes.

Gambar 4. SST dan anomaly perairan Indonesia tanggal 07 Maret 2017 (Sumber : www.bmkg.go.id/)

B.2 MJO (Madden – Julian Oscillation)

Berdasarkan data diagram fase MJO pada tanggal 07 Maret 2017 yang berada di kuadran IV, sehingga mempengaruhi kondisi curah hujan di sekitar wilayah Indonesia.

Gambar 5. Track MJO tanggal 07 Maret 2017 (Sumber : www.bom.gov.au)

(5)

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V

STASIUN METEOROLOGI NABIRE B.3 Outgoing Longwave Radiation (OLR)

Berdasarkan hasil analisis Outgoing Longwave Radiation (OLR) tanggal 07 September 2016 s/d 08 Maret 2017 nilai anomali OLR disekitar wilayah Surabaya : -10 W/m2 s/d -30 W/m2. Anomali OLR bernilai negative menandakan tutupan awan cenderung tebal dari rata-rata klimatologisnya

Gambar 6. Outgoing Longwave Radiation (OLR) tanggal 07 September 2016 s/d 08 Maret 2017 (Sumber : www.bom.gov.au)

B.4 Analisa Isobar

Berdasarkan gambar isobar dari tanggal 07 Maret 2017 terlihat bahwa secara umum wilayah Indonesia bagian selatan terdapat beberapa pola gangguan cuaca yakni 5 (lima) daerah tekanan rendah (Low Pressure). Hal tersebut menandakan bahwa kondisi yang mendukung aktifnya pergerakan massa udara dari wilayah Indonesia bagian utara menuju wilayah Indonesia bagian selatan.

Gambar 7. Analisa Isobar Jam 00.00 tanggal 07 Maret 2017 (Sumber : www.bom.gov.au)

(6)

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V

STASIUN METEOROLOGI NABIRE B.5 Angin Streamline

Dari peta streamline, pola angin dengan ketinggian 3000 feet menunjukkan diatas terlihat adanya pergerakan angin yang membawa massa udara dari samudera pasifik yang melewati wilayah Kalimantan dan terjadi pembelokan angin di atas wilayah Sumatra bagian selatan serta terjadi konvergensi tepat diatas wilayah pulau Jawa termasuk wilayah Surabaya, yang dapat menyebabkan untuk pembentukan awan – awan konvektif penghasil hujan lebat serta angin kencang maupun angin puting beliung.

Gambar 8. Analisa Streamline Jam 00.00 tanggal 07 Maret 2017 (Sumber : www.bmkg.go.id/)

B.6 Kelembaban Relatif

Berdasarkan data kelembaban relatif pada lapisan 850, 700, 500 & 200 mb jam 06.00 UTC, kelembaban relatif berkisar antara 50 - 85%. Hal ini menunjukkan potensi pertumbuhan awan di level bawah sampai level menengah cukup tinggi sedangkan potensi pertumbuhan awan di level menengah sampai level atas cukup rendah. Dapat disimpulkan bahwa pada saat kejadian hujan es dan angin puting beliung, kondisi udara basah hingga lapisan 700 mb, sangat berpotensi untuk perbentukan awan-awan konvektif di sekitar wilayah Surabaya.

Gambar 9. RH Lapisan 850, 700, 500 & 200 mb jam 06.00 UTC tanggal 07 Maret 2017 (Sumber : bmkg)

(7)

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V

STASIUN METEOROLOGI NABIRE B.7 Indeks Labilitas Udara

Nilai K.Indeks yaitu 35 yang mengindikasikan potensi pembentukan awan konvektif sedang. Nilai Lifted Indeks berkisar antara -3 yang mengindikasikan udara labil & kemungkinan potensi badai guntur yang kuat. Nilai Showalter Indeks yaitu -1 yang mengindikasikan kemungkinan terjadi badai guntur.

Gambar 10. KI, LI, SI jam 06.00 UTC tanggal 07 Maret 2017 B.8 Analisa Udara Atas (Sounding)

Berdasarkan profil sounding dari Stasiun Meteorologi Juanda Surabaya tanggal 07 Maret 2017 jam 00.00 UTC menunjukkan bahwa kelembaban udara vertikal (grafik garis warna hijau sebelah kanan) lapisan permukaan hingga lapisan ketinggian 300 mb (10 km). Kelembaban udara tersebut adalah kondisi ideal yang mendukung pertumbuhan awan konvektif. Level ketinggian yang tinggi menunjukkan pertumbuhan jenis awan Cumulunimbus, yang memiliki karakter durasi waktu hujan yang cukup singkat dan disertai angin kencang maupun angin puting dan hujan es.

(8)

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V

STASIUN METEOROLOGI NABIRE

Berdasarkan profil sounding dari Stasiun Meteorologi Juanda Surabaya tanggal 07 Maret 2017 jam 12.00 UTC menunjukkan bahwa kelembaban udara vertikal (grafik garis warna hijau sebelah kanan) lapisan permukaan hingga lapisan ketinggian 350 mb (9 km). Kelembaban udara tersebut adalah kondisi ideal yang mendukung pertumbuhan awan konvektif. Level ketinggian yang tinggi menunjukkan pertumbuhan jenis awan Cumulunimbus, yang memiliki karakter durasi waktu hujan yang cukup singkat dan disertai angin kencang maupun angin puting dan hujan es. Terlihat dari lapisan 700 s/d 600 mb & 450 mb, garis suhu dan garis titik embun saling berimpit. Hal ini sangat mendukung pembentukan awan – awan konvektif (awan cumulunimbus) dan berpotensi terjadinya cuaca buruk.

Gambar 11. Profil Sounding jam 12.00 UTC tanggal 07 Maret 2017 III. KESIMPULAN

1. Berdasarkan analisa dinamika atmosfer secara global diatas menunjukkan bahwa SST, OLR & MJO berpengaruh pada kejadian hujan es dan angin puting beliung di wilayah Surabaya

2. Kelembaban relatif (RH) pada lapisan 850, 700, 500 & 200 mb bernilai 50 – 85 %. Hal ini menunjukkan bahwa pada saat kejadian kejadian hujan es & angin puting beliung, kondisi udara basah hanya hingga lapisan 700 mb, sangat berpotensi untuk perbentukan awan-awan konvektif di sekitar wilayah Surabaya. 3. Analisa pola streamline terlihat adanya pergerakan angin yang membawa massa udara dari samudera

pasifik yang melewati wilayah Kalimantan dan terjadi pembelokan angin di atas wilayah Sumatra bagian selatan serta terjadi konvergensi tepat diatas wilayah pulau Jawa termasuk wilayah Surabaya, yang dapat menyebabkan untuk pembentukan awan – awan konvektif penghasil hujan lebat serta angin kencang maupun angin puting beliung.

4. Dari citra satelit HIMAWARI menunjukkan bahwa pengumpulan awan-awan cumulonimbus telah terjadi sejak pukul 08.00 s/d 11.30 UTC tanggal 07 Maret 2017, menunjukkan sebaran awan-awan konvektif di wilayah Jawa bagian timur termasuk wilayah Surabaya.

5. Indeks labilitas udara :

 Nilai K.Indeks yaitu 35 yang mengindikasikan potensi pembentukan awan konvektif sedang.  Nilai Lifted Indeks berkisar antara -3 yang mengindikasikan udara labil & kemungkinan potensi

badai guntur yang kuat.

(9)

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan Fasilitas Peralatan Ukur Tanah terhadap Hasil Belajar Survey dan. Pemetaan pada mata pelajaran Melakasanakan Pengukuran Konstruksi

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karuniaNya yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga dapat tersusunnya skripsi yang

Tidak seperti kebanyakan detektor dalam kromatografi gas, detektor KCKT Tidak seperti kebanyakan detektor dalam kromatografi gas, detektor KCKT tidak merusak komponen zat yang

Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh.. Oleh karena itu, harus didatangkan

(3) Dana penyelenggaraan pendidikan berbasis masyarakat dapat bersumber dari penyelenggara, masyarakat, Pemerintah, Pemerintah Daerah dan/atau sumber lain yang tidak

Badan Kepegawaian Daerah Kota Bima yang merupakan salah satu dari satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemerintah Kota Bima tentunya berkewajiban menyusun rencana

(Zeenot, 2013) Pengobatan sendiri atau disebut dengan swamedikasi merupakan upaya yang paling banyak dilakukan masyarakat untuk mengatasi penyakit sebelum

Sistem yang dibuat ini berfungsi untuk membantu wisatawan baik lokal maupun manca yang ingin berwisata di kota Yogyakarta dalam mencari obyek wisata yang ada di Yogyakarta agar