• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. juga dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. juga dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan penyusuan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah. LKjIP Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020 merupakan bentuk komitmen nyata dalam mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sebagaimana diamanatkan dalam PP Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah yang diatur kemudian dalam Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan secara teknis diatur dalam Peraturan Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah .

LKjIP adalah wujud pertanggungjawaban pejabat publik kepada masyarakat tentang kinerja Lembaga Pemerintah selama satu tahun anggaran. Kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah telah diukur, dievaluasi, dianalisis dan dijabarkan dalam bentuk LKjIP Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah.

Tujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan Rencana Strategis (Renstra) dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi di masing-masing Perangkat Daerah, serta keberhasilan capaian sasaran saat ini untuk percepatan dalam meningkatkan kulitas capaian kinerja yang diharapkan pada tahun yang akan datang. Melalui penyusunan LKjIP juga dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip

good

(2)

governance

, yaitu dalam rangka terwujudnya transparansi dan akuntabilitas di lingukungan Pemerintah.

Demikian LKjIP ini kami susun semoga dapat digunakan sebagai bahan bagi pihak-pihak yang berkepentingan khususnya untuk peningkatan kinerja di masa mendatang.

Semarang, 2021

KEPALA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI JAWA TENGAH

HAERUDIN, SH, MH Pembina Tingkat I NIP. 19700729 199603 1 001

(3)

D A F T A R I S I

KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Gambaran Umum Organisasi... 1

B. Fungsi Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi JawaTengah……… 13 C. Permasalahan Utama

(strategic issued)

yang dihadapi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah…………. 13 D. Sistematika Penulisan……… 14

BAB II PERENCANAAN KINERJA... 16

A. Perencanaan Strategis……… 16

B. Perjanjian Kinerja 2020……….. 24

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA... 27

A. Capaian Kinerja Organisasi……… 27

B. Realisasi Anggaran……… 56

BAB IV PENUTUP………... 59

A. Kesimpulan……… 59

B. Penyelesaian Isu Strategis……… 59

(4)
(5)

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah………

4

Tabel 1.1 Pegawai Badan Kesbangpol Prov. Jateng Menurut Struktur dan Bidang……….

10

Tabel 1.2 Pegawai Badan Kesbangpol Prov. Jateng Menurut Pendidikan……….

10

Tabel 1.3 Pegawai Badan Kesbangpol Prov. Jateng Menurut Kepangkatan……….

11

Tabel 1.4 Sarana dan Prasarana Badan Kesbangpol Prov. Jateng…. 12 Tabel 2.1 Tujuan dan Sasaran Strategis Badan Kesatuan Bangsa

dan Politik Provinsi Jawa Tengah……… 22

Tabel 2.2 Tujuan dan Sasaran Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah Urusan Kesekretariatan.

23

Tabel 3.1 Skala Pengukuran Kinerja Laporan Kinerja Instansi Pemerintah……….

28

Tabel 3.2 Capaian Kinerja Sasaran Strategis 1……….. 29 Tabel 3.3 Realisasi Program Penguatan Ideologi dan Kewaspadaan

yang menunjang capaian kinerja pada Sasaran Strategis 1…

30

Tabel 3.4 Realisasi Program Penguatan Ketahanan Bangsa yang menunjang capaian kinerja pada Sasaran Strategis 1….

33

Tabel 3.5 Capaian Kinerja Sasaran Strategis 2……….. 46 Tabel 3.6 Realisasi Program Penguatan Politik Dalam Negeri yang

menunjang capaian kinerja pada Sasaran Strategis 2……. 47

Tabel 3.7 Capaian Kinerja Sasaran Strategis 3……… 54 Tabel 3.8 Realisasi Program Manajemen Administrasi Pelayanan

Umum, Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah yang menunjang capaian kinerja pada Sasaran Strategis 3…………

55

Tabel 3.9 Realisasi Program Perencanaan dan Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah yang menunjang capaian kinerja pada

Sasaran Strategis 3……….. 58

Tabel 3.10 Capaian Kinerja Sasaran Strategis 4……… 60 Tabel 3.11 Realisasi Anggaran Yang Mendukung………. 62

(6)
(7)
(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Organisasi

Konsekuensi terbit dan diundangkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dimana urusan Kesatuan Bangsa dan Politik masuk pada urusan pemerintahan umum yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat. Maka Badan Kesatuan Bangsa dan Politik yang merupakan OPD atau OPD pelaksana urusan Kesatuan Bangsa dan Politik beralih statusnya menjadi Instansi Vertikal.

Kemudian dalam perkembangannya, vertikalisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dan atau instansi yang melaksanakan urusan Kesatuan Bangsa dan Politik di daerah di tunda pelaksanaannya sampai dengan diundangkannya peraturan pelaksanaan urusan pemerintahan umum, maka Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah tetap merupakan OPD Provinsi Jawa Tengah dibawah Gubernur Jawa Tengah, sampai dengan peraturan tersebut diatas diundangkan. Hal ini menyebabkan OPD Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah berpayung pada dua Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah yaitu Perda Jateng Nomor 9 Tahun 2016 dan Perda Jateng Nomor 7 Tahun 2008 sebagai dasar pelaksanaan tupoksi, dengan mengacu pada peraturan Perundang-Undangan lebih tinggi yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014.

Berdasarkan hal tersebut maka Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah hanya melaksanakan fungsi Kesatuan Bangsa dan

(9)

Kesatuan Bangsa dan Politik merupakan unsur pendukung tugas Gubernur di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik, yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah (Sekda).

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis bidang Kesatuan Bangsa dan Politik;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang Kesatuan Bangsa dan Politik;

c. Pembinaan, fasilitasi dan pelaksanaan tugas di bidang Ideologi dan Kewaspadaan, Ketahanan Bangsa, dan Politik Dalam Negeri lingkup Provinsi dan Kabupaten/Kota;

d. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang Kesatuan Bangsa dan Politik;

e. Pelaksanaan Kesekretariatan Badan;

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Sedangkan struktur organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah menurut PP Nomor 18 Tahun 2016 dan Perda Jateng Nomor 9 Tahun 2016 terdiri dari :

a. Kepala Badan;

b. Sekretariat, membawahkan : 1. Subbagian Program; 2. Subbagian Keuangan;

(10)

c. Bidang Ideologi dan Kewaspadaan, membawahkan : 1. Subbidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan; 2. Subbidang Kewaspadaan Nasional.

d. Bidang Ketahanan Bangsa, membawahkan :

1. Subbidang Ketahanan Seni dan Budaya, Agama dan Kemasyarakatan;

2. Subbidang Ketahanan Ekonomi.

e. Bidang Politik Dalam Negeri, membawahkan :

1. Subbidang Sistem, Implementasi dan Kelembagaan Politik; 2. Subbidang Pemilu, Pendidikan dan Budaya Politik.

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

Untuk mengaktualisasikan tugas pokok dan fungsi tersebut, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah mempunyai struktur organisasi dapat dilihat pada gambar 1.1 di halaman berikut :

(11)

KASUBBAG

PROGRAM KEUANGAN KASUBBAG

KASUBBAG UMUM & KEPEGAWAIAN SEKRETARIS KEPALA BADAN Gambar 1.1

Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah

KASUBBID KEWASPADAAN NASIONAL KASUBBID IDEOLOGI DAN WAWASAN KEBANGSAAN KEPALA BIDANG IDEOLOGI KEWASPADAAN KASUBBID KETAHANAN EKONOMI KASUBBID KETAHANAN SENI DAN BUDAYA, AGAMA DAN KEMASYARAKATAN KEPALA BIDANG KETAHANAN BANGSA KASUBBID PEMILU, PENDIDIKAN DAN BUDAYA POLITIK KASUBBID SISTEM IMPLEMENTASI DAN KELEMBAGAAN POLITIK KEPALA BIDANG POLITIK DALAM NEGERI

(12)

Adapun uraian tugas pokok sekretariat, masing-masing bidang, dan sub bidang adalah sebagai berikut :

1. Sekretariat

Dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan.

a. Tugas :

Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang program, keuangan, umum, dan kepegawaian.

b. Fungsi :

1) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang program.

2) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang keuangan.

3) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang umum dan kepegawaian.

4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan, sesuai tugas dan fungsinya.

Sekretariat membawahkan :

1. Sub Bagian Program

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang

(13)

dan pelaporan, serta pengelolaan sistem informasi di lingkungan Badan.

2. Sub Bagian Keuangan

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang keuangan, meliputi : pengelolaan keuangan, verifikasi, pembukuan, dan akuntansi di lingkungan Badan.

3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang umum dan kepegawaian, meliputi : pengelolaan administrasi kepegawaian, hukum, hubungan masyarakat, organisasi dan tatalaksana, ketatausahaan, rumah tangga, dan perlengkapan di lingkungan Badan.

2. Bidang Ideologi dan Kewaspadaan

a. Tugas :

Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, dan pelaksanaan di bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan, dan Kewaspadaan Nasional.

b. Fungsi :

1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan.

2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang Kewaspadaan Nasional.

3) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(14)

Bidang Ideologi dan Kewaspadaan membawahkan : 1) Sub Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan

Mempunyai tugas penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, dan pelaksanaan di bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan, meliputi : pelaksanaan, fasilitasi, pengawasan dan pengkoordinasian kegiatan, serta peningkatan kapasitas aparatur Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat di bidang Ketahanan Ideologi Negara, Wawasan Kebangsaan, Bela Negara, Nilai-Nilai Sejarah Bangsa dan Penghargaan Kebangsaan.

2) Sub Bidang Kewaspadaan Nasional

Mempunyai tugas penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang Kewaspadaan Nasional, meliputi : pelaksanaan, fasilitasi, pengawasan dan pengkoordinasian kegiatan, serta peningkatan kapasitas aparatur Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat di bidang Kewaspadaan Dini, kerja sama intelkam, bina masyarakat perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing, dan lembaga asing.

3. Bidang Ketahanan Bangsa

a. Tugas

Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang Ketahanan Seni dan Budaya, Agama, Kemasyarakatan, dan Ketahanan Ekonomi.

b. Fungsi :

1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang Ketahanan Seni dan Budaya, Agama dan Kemasyarakatan.

(15)

3) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Ketahanan Bangsa membawahkan :

1) Sub Bidang Ketahanan Seni dan Budaya, Agama dan Kemasyarakatan.

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pelaksanaan di bidang Ketahanan Seni dan Budaya, Agama dan Kemasyarakatan, meliputi : pelaksanaan, fasilitasi, pengawasan dan pengkoordinasian kegiatan, serta peningkatan kapasitas aparatur Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat di bidang Ketahanan Seni dan Budaya, Agama dan Kepercayaan, Pembauran dan Akulturasi Budaya, Organisasi Kemasyarakatan, dan Penanganan Masalah Sosial Kemasyarakatan.

2) Sub Bidang Ketahanan Ekonomi.

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pelaksanaan di bidang Ketahanan Ekonomi, meliputi : pelaksanaan, fasilitasi, pengawasan dan pengkoordinasian kegiatan, serta peningkatan kapasitas aparatur Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat di bidang Ketahanan Sumber Daya Alam, Ketahanan Perdagangan, Investasi, Fiskal dan Moneter, Perilaku Masyarakat, Kebijakan dan Ketahanan Lembaga Usaha Ekonomi, Kebijakan dan Ketahanan Ormas Perekonomian.

4. Bidang Politik Dalam Negeri. a. Tugas :

Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang Sistem Implementasi dan Kelembagaan Politik, Pemilu, Pendidikan dan Budaya Politik.

(16)

b. Fungsi :

1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang Sistem Implementasi dan Kelembagaan Politik.

2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang Pemilu, Pendidikan dan Budaya Politik.

3) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai tugas dan fungsinya.

Bidang Politik Dalam Negeri membawahkan :

1) Sub Bidang Sistem, Implementasi dan Kelembagaan Politik. Mempunyai tugas penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang Sistem Implementasi dan Kelembagaan Politik, meliputi : pelaksanaan kapasitas aparatur Kesatuan Bangsa dan Politik di bidang Sistem, Implementasi, Kelembagaan Politik dan Pemerintahan, serta Kelembagaan Partai Politik.

2) Sub Bidang Pemilu, Pendidikan dan Budaya Politik.

Mempunyai tugas penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang Pemilu, Pendidikan dan Budaya Politik, meliputi : pelaksanaan, fasilitasi, pengawasan dan koordinasi kegiatan, serta peningkatan, fasilitasi, pengawasan dan koordinasi kegiatan, serta peningkatan kapasitas aparatur Kesatuan Bangsa dan Politik di bidang Sistem dan Implementasi Pemilu, Pilpres, Pilkada, Pendidikan dan Budaya Politik.

Adapun Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya didukung oleh Sumber Daya Manusia sebanyak 92 orang. Jumlah tersebut terdiri dari 59 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan 33 Non Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan komposisi

(17)

Tabel 1.1

Pegawai Badan Kesbangpol Prov. Jateng Menurut Struktur dan Bidang

Bidang dan Bagian Jumlah

Kepala Badan 1

Sekretaris 1

1. Sub Bagian Program 6

2. Sub Bagian Keuangan 18

3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 26

Kepala Bidang Ideologi dan Kewaspadaan 1

1. Sub Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan 7

2. Sub Bidang Kewaspadaan Nasional. 8

Kepala Bidang Ketahanan Bangsa 1

1. Sub Bidang Ketahanan Seni dan Budaya, Agama dan Kemasyarakatan 6

2. Sub Bidang Ketahanan Ekonomi 6

Kepala Bidang Politik Dalam Negeri 1

1. Sub Bidang Sistem, Implementasi dan Kelembagaan Politik 5 2. Sub Bidang Pemilu, Pendidikan dan Budaya Politik 5

Berdasarkan tingkat pendidikan, dari 59 orang ASN yang bekerja di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah, sebanyak 13 orang pegawai berpendidikan Strata 2 (Pasca Sarjana), 31 orang berpendidikan Strata 1 (Sarjana), 15 orang berpendidikan SLTA.

Tabel 1.2

Pegawai Badan Kesbangpol Prov. Jateng Menurut Pendidikan Jenjang Pendidikan Jumlah Strata 2 13 Strata 1 31 Diploma 3 - SLTA 15 SLTP - SD - Total 59

(18)

Sedang berdasarkan golongan kepegawaian, dari 63 orang ASN, terdiri dari Golongan II : 8 orang; Golongan III : 41 orang; Golongan IV : 14 orang;

Tabel 1.3

Pegawai Badan Kesbangpol Prov. Jateng Menurut Kepangkatan

NO PANGKAT/ GOLONGAN JUMLAH

(1) (2) (3) A GOLONGAN II 9 1 II/a - 2 II/b - 3 II/c 6 4 II/d 3 B GOLONGAN III 40 5 III/a 1 6 III/b 10 7 III/c 8 8 III/d 21 C GOLONGAN IV 10 9 IV/a 5 10 IV/b 5 11 IV/c - 12 IV/d - D TOTAL 59

Sementara untuk mendukung tupoksi tersebut Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah memiliki sarana dan prasarana sebagai berikut :

(19)

Tabel 1.4

Sarana dan Prasarana Badan Kesbangpol Prov. Jateng

NO NAMA BARANG/JENIS BARANG TAHUN 2020

JUMLAH NILAI (1) (2) (3) (4) A TANAH 1 Tanah 2 11.786.143.000 B PERALATAN MESIN 2 Alat-Alat Besar 1 640.150.000 3 Alat-Alat Angkut 20 3.084.658.400 4 Alat-Alat Bengkel - - 5 Alat-Alat Pertanian - -

6 Alat Kantor dan RT 564 2.829.841.602

7 Alat Studio & Komunikasi 92 681.425.000

8 Alat Komputer 151 1.281.486.690

9 Alat Laboratorium - -

10 Alat Keamanan - -

C GEDUNG DAN BANGUNAN

11 Bangunan Gedung 6 6.060.845.708

12 Bangunan Monumen - -

13 Tugi Titik Kontrol/Pasti - -

D JALAN, IRIGASI & JARGN

14 Jalan Jembatan - -

15 Bangunan Air / Irigasi - -

16 Tugu Titik Kontrol/Pasti 2 101.650.000

17 Instalasi 2 111.870.000

18 Jaringan - -

E ASET TETAP LAINNYA

19 Buku Perpustakaan 1.061 80.619.400

20 Brg Bercorak Kesn/Kebdy - -

21 Hewan Ternak & Tmbhn - -

F KONSTRUKSI DLM PGRJN

22 Bangunan Gedung - -

(20)

NO NAMA BARANG/JENIS BARANG TAHUN 2020

JUMLAH NILAI

(1) (2) (3) (4)

TOTAL 1.901 26.658.671.800

B. Fungsi Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah.

Berdasarkan pada tugas pokok dan fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah, maka Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah memiliki fungsi strategis yaitu sebagai lembaga yang bertanggungjawab terhadap kondusivitas wilayah, politik, demokrasi dan pembinaan organisasi kemasyarakatan (Ormas)/LSM serta memiliki peranan penting dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara, khususnya upaya untuk mempertahankan kesatuan dan persatuan bangsa dalam rangka memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

C. Permasalahan Utama

(strategic issued)

yang dihadapi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah

Identifikasi permasalahan utama

(strategic issued)

yang dihadapi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah berdasarkan tugas pokok dan fungsi yaitu :

1. Kondusivitas Wilayah :

a. Kurangnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai ideologi Pancasila, Wawasan Kebangsaan dan Nasionalisme;

b. Masih maraknya potensi gangguan keamanan dan ketertiban umum berupa aksi-aksi unjuk rasa atau demonstrasi yang bersifat anarkis; c. Masih munculnya konflik dan kegiatan terorisme atau kekerasan atas

nama agama dan penyebaran paham radikalisme akibat aktualisasi pemahaman keagamaan yang salah .

(21)

2. Toleransi :

a. Adanya kesenjangan ekonomi di daerah yang bisa menimbulkan kerawanan konflik di masyarakat terutama akibat penurunan tingkat ekonomi karena terjadinya pandemi covid 19;

b. Masih tingginya penyalahgunaan narkoba dari waktu ke waktu;

c. Derasnya arus masuk budaya asing yang kurang sesuai dengan nilai- nilai budi luhur, budi pekerti dan etika budaya bangsa yang berdampak pada adanya dekadensi moral dan nilai-nilai kearifan lokal di masyarakat;

d. Kurangnya tingkat toleransi antar umat beragama, yang berpotensi menimbulkan ketidakharmonisan hubungan antar umat beragama/penghayat kepercayaan;

e. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang demokratisi, penegakan hukum dan HAM yang berpotensi terjadinya konflik dan disintegrasi sosial.

3. Demokrasi :

a. Belum optimalnya proses penguatan kualitas dan kapasitas kelembagaan demokrasi;

b. Capaian tingkat partisipasi politik masyarakat masih dibawah target nasional.

c. Masih terjadinya konflik politik dalam pelaksanaan pilkada. D. Sistematika Penulisan

I. Pendahuluan

A. Gambaran Umum Organisasi.

B. Fungsi Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah.

C. Permasalahan Utama

(strategic issued)

yang dihadapi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah.

II. Perencanaan Kinerja

A. Perencanaan Startegis. B. Perjanjian Kinerja 2020.

(22)

III. Akuntabilitas Kinerja

A. Capaian Kinerja Organisasi. B. Perjanjian Kinerja 2020 IV. Penutup

A. Kesimpulan.

B. Penyelesaian Isu Strategis.

(23)

LKjIP Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020 | 16 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Perencanaan Strategis.

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah meliputi rencana strategis, perjanjian kinerja, pengukuran kinerja, pengelolaan data kinerja, pelaporan kinerja, reviu dan evaluasi kinerja. Rencana strategis menjadi landasan dalam penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Perencanaan strategis merupakan proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan seluruh aspek baik yang menyangkut potensi, peluang dan kendala yang ada. Perencanaan strategis harus disusun secara integral komprehensif dan implementatif sehingga dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien serta dapat mencapai hasil yang optimal.

Dalam rangka mensinergikan program dan kegiatan pembangunan di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik perlu dilakukan penyesuaian terhadap Rencana Strategis (Renstra) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah untuk menyesuaikan indikator dan target pembangunan lima tahun (2018-2023). Penyesuaian Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah ini merupakan salah satu bentuk penyesuaian terhadap Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023.

(24)

1. Visi dan Misi

Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah menetapkan Visi dan Misi selama lima tahun (2018-2023) dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Visinya adalah : "Jawa Tengah Berdikari dan Semakin Sejahtera (Tetep) Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi". Untuk mewujudkan Visi tersebut telah dituangkan kedalam empat (4) misi, yaitu sebagai berikut :

1. Membangun masyarakat Jawa Tengah yang religius, toleran dan guyub untuk menjaga NKRI;

2. Memperluas reformasi birokrasi melalui penguatan koordinasi dengan pemerintah Kabupaten/Kota;

3. Mengurangi kemiskinan dan pengangguran dengan memperkuat basis ekonomi rakyat dan membuka ruang usaha baru;

4. Menjadikan rakyat Jawa Tengah lebih sehat, lebih pintar, lebih berbudaya, dan mencintai lingkungan.

Sedangkan dari penjabaran misi tersebut kemudian dituangkan dalam Program Kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah yang terdiri dari 10 (sepuluh) Program Kerja antara lain :

1. Sekolah tanpa sekat, pelatihan tentang demokrasi dan Pemilu, gender, anti korupsi, dan magang gubernur untuk siswa SMA/SMK;

2. Peningkatan peran rumah ibadah, fasilitas pendakwah, dan guru ngaji;

3. Reformasi birokrasi di Kabupaten/Kota, sistem layanan terintegrasi; 4. Satgas kemiskinan, bantuan Desa, rumah sederhana layak huni; 5. Obligasi daerah, kemudahan akses kredit UMKM penguatan BUMDes

(25)

6. Menjaga harga komoditas dan asuransi gagal panen untuk petani serta melindungi kepentingan nelayan;

7. Pengembangan transportasi masal, revitalisasi jalur kereta, dan bandara serta pembangunan embung/irigasi;

8. Pembukaan kawasan industri baru dan rintisan pertanian intergrasi; 9. Rumah sakit tanpa dinding, sekolah gratis untuk SMAN, SMKN, SLB,

dan bantuan sekolah swasta, pondok pesatren, madrasah, dan difabel;

10. Festival seni serta pengembangan infrastruktur olah raga, rumah kebudayaan dan keperdulian lingkungan.

Dari Misi yang tertuang, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah secara langsung dan tidak langsung mendukung semua Misi yang tercantum, dengan penjelasan sebagai berikut :

1. Membangun masyarakat Jawa Tengah yang religius toleran dan guyub untuk menjaga NKRI;

Dalam mewujudkan Masyarakat Jawa Tengah yang religius, toleran dan guyub, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama), Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) dan Instansi terkait untuk meredam segala tindakan konflik SARA guna menciptakan kehidupan masyarakat Jawa Tengah yang aman dan nyaman.

2. Memperluas reformasi birokrasi melalui penguatan koordinasi dengan pemerintah Kabupaten/Kota;

Reformasi Birokrasi yang tercermin pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah melalui dengan keterbukaan informasi publik dan pelayanan publik yang responsif dalam menangani aduan dan persoalan di masyarakat. Hal tersebut didukung dengan

(26)

pelayanan publik yang mudah, murah, serta cepat didukung dengan inovasi dan teknologi informasi melalui media sosial.

3. Mengurangi kemiskinan dan pengangguran dengan memperkuat basis ekonomi rakyat dan membuka ruang usaha baru;

Program penurunan angka kemiskinan diterjemahkan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah dalam bentuk sosialisasi kepada masyarakat terkait dampak dan kesenjangan ekonomi di daerah serta meningkatkan kemitraan dengan ormas, pelaku ekonomi dam UMKM dalam rangka peningkatan kapasitas masyarakat di bidang ekonomi. Diharapkan masyarakat dapat mengatasi akan segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan perekonomian bangsa dan Negara yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. 4. Menjadikan rakyat Jawa Tengah lebih sehat, lebih pintar, lebih

berbudaya, dan mencintai lingkungan;

Dalam membentuk masyarakat Jawa Tengah lebih sehat, lebih pintar, lebih berbudaya dan mencintai lingkungan, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah telah melakukan pendidikan baik mengenai kehidupan berdemokrasi, politik, mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan Wawasan Kebangsaan, rasa cinta tanah air dan kehidupan bertoleransi antar umat beragama.

Kemudian, dari Program Kerja yang tercantum, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah sesuai dengan tupoksinya termasuk dalam Program Kerja ke-1, ke-2, ke-3 ke-5 dan ke-10 yaitu :

(27)

Selama ini telah dilaksanakan pendidikan terkait demokrasi dan politik terhadap seluruh elemen masyarakat mulai dari Ormas/LSM, Toma/Toga, Aparatur Pemerintah, Pemuda dan Pelajar dan lain-lain. 2. Peningkatan peran rumah ibadah, fasilitas pendakwah, dan guru

ngaji;

Fasilitasi pendakwah dan guru ngaji telah dilibatkan dalam partisipasi mengikuti Pendidikan Politik, Wawasan Kebangsaan, Pancasila dan Ekonomi Kerakyatan. Melalui kerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk meningkatan peran rumah ibadah dalam menjaga dan merawat keberagaman serta meningkatkan kerukunan umat beragama.

3. Reformasi birokrasi di Kabupaten/Kota, sistem layanan terintegrasi; Komunikasi dan Koordinasi bersama Badan/Kantor Kesbangpol Kab/Kota telah terintegrasi dalam sistem layanan yang terpadu, sehingga segala bentuk laporan situasi kondisi di daerah dapat dianalisis dan dicegah secara deteksi dini terhadap konflik dan persoalan di daerah.

4. Obligasi daerah, kemudahan akses kredit UMKM penguatan BUMDes dan pelatihan start up untuk wirausahawan muda;

Peningkatan Ketahanan Ekonomi tidak hanya dalam bentuk sosialisasi terkait dengan mencegah akan dampak dan kesenjangan ekonomi namun kedepannya akan dilakukan kerjasama dengan Instansi terkait untuk memberikan pelatihan kepada wirausahawaan muda untuk dapat memperluas akses dan membuka lapangan kerja baru.

5. Festival seni serta pengembangan infrastruktur olah raga, rumah kebudayaan dan kepedulian lingkungan;

(28)

Pagelaran seni yang telah dilaksanakan merupakan cerminan dari festival budaya untuk mengenalkan masyarakat akan pentingnya budaya yang dimiliki. Bentuk lain seperti napak tilas terhadap sejarah perjuangan bangsa termasuk cara untuk lebih memahami akan perjuangan para pahlawan merupakan budaya akan cinta terhadap tanah air.

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah sesuai dengan tupoksinya, mengambil fokus dalam membantu mewujudkan Misi ke-1 Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah yaitu : "Membangun Masyarakat Jawa Tengah yang religius toleran dan guyub untuk menjaga NKRI" dengan cara mewujudkan wilayah Jawa Tengah yang aman dan kondusif serta saling menghormati dan menjaga kerukunan antar umat beragama dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 2. Tujuan

Tujuan merupakan implementasi dari misi dan menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai oleh organisasi dimasa mendatang. Tujuan adalah sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis. Tujuan tidak harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai dimasa mendatang. Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi. Dengan berlandaskan misi yang telah ditetapkan, maka Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah dalam kurun tahun 2018 – 2023 menetapkan tujuan sebagai berikut : ”Mewujudkan

(29)

3. Sasaran

Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Instansi Pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Dalam sasaran dirancang pula indikator sasaran. Yang dimaksud dengan indikator sasaran adalah ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun yang bersangkutan. Setiap indikator sasaran disertai dengan rencana tingkat capaiannya (targetnya masing-masing). Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu/tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang ditetapkan dalam rencana strategis. Atas dasar arti dan makna penetapan sasaran dimaksud, maka dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah dalam kurun waktu tahun 2018 – 2023, ditetapkan sasaran-sasaran sebagai berikut :

a. Meningkatnya jumlah masyarakat yang paham terhadap kesatuan bangsa.

b. Meningkatnya jumlah masyarakat yang paham terhadap politik.

Tujuan dan sasaran strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah beserta indikator kinerjanya dapat dijelaskan dalam table 2.1 berikut :

(30)

Tabel 2.1

Tujuan dan Sasaran Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah

No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Tujuan dan Sasaran Target Capaian Kondisi Akhir 2019 2020 2021 2022 2023 (1) (2) (3) (4) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 1. Mewujudkan masyarakat yang paham dalam menjaga Kesatuan Bangsa dan Politik A. Persentase masyarakat yang paham terhadap kesatuan bangsa dan politik 80% 81% 83% 86% 90% 90% a. Meningkatnya jumlah masyarakat yang paham terhadap kesatuan bangsa 1. Persentase masyarakat yang paham terhadap kesatuan bangsa 80% 81% 83% 86% 90% 90% b. Meningkatnya jumlah masyarakat yang paham terhadap politik 2. Persentase masyarakat yang paham terhadap politik 80% 81% 83% 86% 90% 90%

(31)

Tabel 2.2

Tujuan dan Sasaran Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah Urusan Kesekretariatan No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Tujuan dan Sasaran Target Capaian Kondisi Akhir 2019 2020 2021 2022 2023 (1) (2) (3) (4) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 1. Meningkatkan tata kelola organisasi perangkat daerah Nilai Kepuasan Masyarakat 60 65 70 75 80 80 1. Meningkatnya kualitas pelayanan perangkat daerah 1. Nilai Kepuasan Masyarakat 60 65 70 75 80 80 2. Meningkatnya akuntabilitas kinerja perangkat daerah 2. Nilai SAKIP PD 63,19 65,44 68,69 73,19 78,44 78,44

(32)

B. Perjanjian Kinerja 2020

Perjanjian Kinerja adalah dokumen yang berisikan penugasan dari Gubernur Jawa Tengah kepada Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujud komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja yang terukur berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada capaian output tetapi termasuk kinerja outcome kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

Tujuan disusunnya Perjanjian Kinerja adalah :

1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur.

2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur. 3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan

sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi. 4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring,

evaluasi dan supervisi atas perkembangan/ kemajuan kinerja penerima amanah.

5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah pada Tahun 2020 telah melakukan Perjanjian Kinerja dengan Gubernur Jawa Tengah guna mewujudkan target kinerja sesuai dengan lampiran perjanjian ini.

(33)

Guna mewujudkan kinerja yang telah diperjanjikan, maka Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah pada Tahun Anggaran 2020 telah melaksanakan 5 (lima) program dan 29 kegiatan yang didukung oleh APBD Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp. 26.438.313.000,- terdiri dari : 1. Program Manajemen Administrasi Pelayanan Umum, Kepegawaian dan

Keuangan Perangkat Daerah terdiri dari 15 kegiatan sebagai berikut : 1.1. Kegiatan Administrasi Pelayanan Keuangan Perangkat Daerah.

1.2. Kegiatan Pelayanan Jasa Surat Menyurat dan Kearsipan Perangkat Daerah.

1.3. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah.

1.4. Kegiatan Penyediaan Jaminan Barang Milik Daerah.

1.5. Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah.

1.6. Kegiatan Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar Daerah Perangkat Daerah.

1.7. Kegiatan Pelayanan Penyediaan Makan Minum Rapat Perangkat Daerah.

1.8. Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan/Buku Perpustakaan Perangkat Daerah.

1.9. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/ Gedung Kantor/ Kendaraan Dinas/ Operasional Perangkat Daerah. 1.10. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Sarana Kantor dan Rumah

Tangga Perangkat Daerah.

1.11. Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Kantor. 1.12. Kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas

(34)

1.14. Kegiatan Pelayanan Informasi Perangkat Daerah.

1.15. Kegiatan Pengelolaan Administrasi Kepegawaian Perangkat Daerah. 2. Program Perencanaan dan Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah terdiri dari

3 kegiatan sebagai berikut :

2.1. Kegiatan Penyusunan Dokumen Perencanaan Perangkat Daerah. 2.2. Kegiatan Penyusunan Dokumen Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah. 2.3. Kegiatan Perencanaan, Pengendalian dan Pembinaan Kesbangpol 3. Program Penguatan Ideologi dan Kewaspadaan terdiri dari 3 kegiatan

sebagai berikut :

3.1. Kegiatan Penanganan Konflik Sosial.

3.2. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Elemen Masyarakat dalam Bidang Kewaspadaan dan Deteksi Dini.

3.3. Kegiatan Peningkatan Pengamalan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan.

4. Program Penguatan Ketahanan Bangsa terdiri dari 3 kegiatan sebagai berikut :

4.1. Kegiatan Penguatan Ketahanan Ekonomi. 4.2. Kegiatan Ketahanan Seni Budaya dan Etnisitas.

4.3. Kegiatan Toleransi Umat Beragama dan Pemberdayaan Ormas. 5. Program Penguatan Politik Dalam Negeri terdiri dari 2 kegiatan sebagai

berikut :

5.1. Kegiatan Penguatan Pendidikan dan Budaya Politik.

5.2. Kegiatan Penguatan Sistem dan Implementasi Kelembagaan Politik. Secara singkat gambaran mengenai keterkaitan antara Tujuan, Sasaran, Indikator dan Target Kinerja yang telah disepakati antara Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah dengan Gubernur

(35)

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

Sebagai tindak lanjut pelaksanaan PP 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan tata cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun Laporan Kinerja yang melaporkan progress kinerja atas mandat dan sumber daya yang digunakannya.

Dalam rangka melakukan evaluasi keberhasilan atas pencapaian tujuan dan sasaran organisasi sebagaimana yang telah ditetapkan pada perencanaan jangka menengah, maka digunakan skala pengukuran sebagai berikut :

Tabel 3.1

Skala Pengukuran Kinerja Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

NO SKALA CAPAIAN KINERJA KATEGORI

1 Lebih dari 100% Sangat Baik

2 75 – 100% Baik

3 55 – 74 % Cukup

4 Kurang dari 55 % Kurang

(36)

Jawa Tengah telah melaksanakan seluruh program dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya.

(37)

Sesuai dengan Perjanjian Kinerja Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020 dan Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah, setidaknya terdapat 4 (empat) sasaran strategis yang harus diwujudkan pada tahun ini, yaitu :

a. Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya Jumlah Masyarakat Yang Paham Terhadap Kesatuan Bangsa.

Untuk mengukur capaian kinerja pada Sasaran Strategis 1, dimaksud maka dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut :

Tabel 3.2

Capaian Kinerja Sasaran Strategis 1

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian % Capaian Tahun 2019 % Capaian Terhadap Target Akhir Renstra (2023) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Meningkatnya jumlah masyarakat yang paham terhadap kesatuan bangsa Persentase masyarakat yang paham terhadap Kesatuan Bangsa 81% 88,61% 109,40 110,51 90

Capaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis 1, Meningkatnya Jumlah Masyarakat Yang Paham Terhadap Kesatuan Bangsa sebesar 88,61%. Hal ini diukur dari indikator persentase masyarakat yang paham terhadap Kesatuan Bangsa tercapai sebesar 88,61% melebihi target yang telah ditetapkan yaitu 81% sehingga persentase capaian kinerja pada Sasaran Strategis 1 sebesar 109,40% atau Katergori Sangat Baik.

(38)

Capaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis 1 Tahun 2020 dibandingkan dengan Tahun 2019 mengalami penurunan dari 110,51% (Tahun 2019) menjadi 109,40% (Tahun 2020). Analisis penyebab penurunan Capaian Kinerja pada Sasaran Strategis 1 yaitu terbatasnya jumlah masyarakat yang menerima sosialisasi terkait kesatuan bangsa.

Untuk realisasi kinerja sampai dengan tahun 2020 telah tercapai 88,61% apabila dibandingkan dengan target jangka menengah yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah sebesar 90%.

Tabel 3.3

Realisasi Program Penguatan Ideologi dan Kewaspadaan yang menunjang capaian kinerja pada Sasaran Strategis 1 Kegiatan Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %

Capaian Capaian Tahun 2019 Capaian Kinerja pada akhir Periode Renstra (2023) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Penanganan Jumlah laporan Laporan 3 3 100 100 15 Konflik Sosial konflik sosial

Jumlah laporan Laporan 150 150 100 101,59 726 konflik yang tertangani Jumlah Orang 70 70 100 100 2.180 masyarakat yang ikut dalam Penyelesaian konflik sosial. Jumlah Paket/ 1 1 100 100 5 Pemetaan/Mapping Mapping

(39)

Kegiatan Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian Capaian Tahun 2019 Capaian Kinerja pada akhir Periode Renstra (2023) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Peningkatan Kapasitas Elemen Masyarakat dalam Bidang Kewaspadaan dan Deteksi Dini Jumlah kunjungan VIP/VVIP tertangani Kali 9 37 411,11 100 88 Jumlah Dukungan Pengamanan Pemilu Kali 21 21 100 100 69 Jumlah Kader Resolusi Konflik yang terbentuk Orang 375 375 100 100 6.900 Jumlah Laporan Deteksi Dini Laporan 6 6 100 100 60 Jumlah Pantauan Orang Asing Orang 4.000 2.938 73,45 111,38 30.200

Jumlah Unjuk Rasa Tertangani Kali 200 332 60,25 103,81 1.550 Peningkatan Pengamalan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan

Jumlah Kader Bela Negara yang terbentuk Orang 100 100 100 100 2.375 Jumlah Kader Gerakan Nasional Revolusi Mental yang terbentuk Orang 300 300 100 100 3.605 Jumlah Kader Pancasila yang terbentuk Orang 50 50 100 100 2.175 Jumlah masyarakat yang paham Ideologi Pancasila Orang 100 100 100 100 5.700

(40)

Kegiatan Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian Capaian Tahun 2019 Capaian Kinerja pada akhir Periode Renstra (2023) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Jumlah Masyarakat yang paham Wasbang dan nilai-

nilai sejarah perjuangan bangsa

Orang 100 100 100 100 6.425

Tabel 3.4

Realisasi Program Penguatan Ketahanan Bangsa yang menunjang capaian kinerja pada Sasaran Strategis 1

Kegiatan Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian Capaian Tahun 2019 Capaian Kinerja pada akhir Periode Renstra (2023) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Penguatan Jumlah Kajian Dokumen 2 2 100 100 39 Ketahanan Strategik atas

Ekonomi Pemetaan/Mapping Kondisi Ketahanan

Bangsa di Jawa Tengah

Jumlah Laporan Laporan 45 45 100 100 385 fasilitasi/

Pembinaan/ Monev Bidang Ketahanan

(41)

Kegiatan Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian Capaian Tahun 2019 Capaian Kinerja pada akhir Periode Renstra (2023) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Jumlah Kemitraan dengan Ormas dalam rangka peningkatan kapasitas masyarakat bidang ketahanan ekonomi Kelompok 20 20 100 100 100 Jumlah Masyarakat yang mengikuti Pembinaan dan Pengembangan Ketahanan Ekonomi Orang 350 350 100 100 6.570

Penguatan Jumlah pembinaan Orang 90 90 100 100 1.120 Ketahanan Seni Budaya dan Etnisitas Etnisitas dengan Negara Jumlah Fasilitasi

Gelar Seni dan

Kelompok 14 14 100 100 263

Budaya Daerah

Jumlah Pembinaan Orang 180 180 100 100 2.160 Dalam Rangka

Harmonisasi dan Kerukunan Antar

Etnis serta Akulturasi Budaya

Jumlah Pembinaan Orang 90 90 100 100 1.520 dan

Pengembangan Penguatan Generasi Muda

(42)

Kegiatan Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian Capaian Tahun 2019 Capaian Kinerja pada akhir Periode Renstra (2023) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Penguatan Jumlah Generasi Orang 180 180 100 100 1.120 Toleransi Muda Lintas

umat Agama dan beragama dan Penghayat pemberdayaan Kepercayaan yang

Ormas difasilitasi

Jumlah orang yang Orang 90 90 100 100 1.920 dilakukan pembinaan dalam rangka pemeliharaan keharmonisan dan kerukunan antar umat beragama dan penghayat kepercayaan Jumlah orang yang

difasilitasi Pemberdayaan Ormas dalam rangka Penanganan Masalah Sosial Kemasyarakatan Orang 50 50 100 100 2.200

Analisis penyebab keberhasilan Capaian Kinerja pada Sasaran Strategis 1 Tahun 2020 sebagai berikut :

(43)

Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Forum Pembauran Bangsa Indonesia (FPBI), Penguatan Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK), dan Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial. Forum-forum ini berperan penting dalam mengantisipasi setiap permasalahan atau gangguan yang mungkin timbul ditengah masyarakat karena forum ini merupakan wadah informasi, komunikasi, konsultasi dari berbagai unsur terkait dalam rangka mewujudkan sinergitas dan harmonisasi dalam menghadapi dan mengatasi permasalahan yang terjadi dan berkembang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

2. Terjalinnya koordinasi dan konsolidasi antara Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, alim ulama dan Ormas/LSM dalam melakukan deteksi dini dan pencegahan terkait berbagai permasalahan khususnya masalah konflik sosial yang dapat mengganggu kondusifitas wilayah. 3. Adanya rencana aksi terpadu penanganan konflik sosial di daerah yang

difokuskan kepada kasus-kasus sosial yang ada di masing-masing daerah demi menjaga kondusifitas wilayah di daerah

4. Adanya sosialisasi dan pembinaan kepada masyarakat khususnya kalangan pelajar dan generasi muda serta berbagai etnis dan paguyuban yang ada di Provinsi Jawa Tengah dalam rangka memberikan pemahaman tentang nilai-nilai wawasan kebangsaan dan penguatan ideologi Pancasila guna membangun kesadaran bela negara dan menciptakan kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat.

5. Meningkatkan koordinasi antara aparatur Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Jawa Tengah dengan Kepolisian, Satpol PP, Kominda, Forkopimda, TNI, pihak Imigrasi, Kejati, dan Instansi terkait dalam mendeteksi,

(44)

mencegah, dan mengantisipasi secara dini berbagai gejolak sosial politik yang dapat mengganggu tatanan kehidupan bermasyarakat.

6. Sistem pelaporan cepat dan tanggap dari Badan/Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten/Kota ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah melalui Posko Rajawali tentang perkembangan situasi dan kondisi daerah serta pelaporan yang berkaitan dengan tugas dan urusan bidang Kesatuan Bangsa dan Politik di daerah.

7. Melaksanakan rapat tim dan rapat koordinasi terkait dengan penanganan masalah strategis di daerah dalam rangka menyamakan persepsi, visi dan misi serta menghasilkan rekomendasi secagai acuan dalam penyelesaian potensi konflik. Rapat tim atau rapat koordinasi yang dilakukan melibatkan Kepolisian, Satpol PP, Kominda, Forkopimda, TNI, pihak Imigrasi, Kejati, dan Instansi terkait.

8. Melakukan tindakan intelijen serta mengintensifkan kembali monitoring dan evaluasi situasi dan kondisi daerah.

9. Meningkatkan pendidikan wawasan kebangsaan dan nasionalisme kepada kelompok-kelompok yang dinilai memiliki berbedaan faham di masyarakat dan kelompok-kelompok radikal sebagai salah satu bentuk upaya deradikalisasi.

10. Sinergitas Ormas, toleransi beragama dan etnisitas serta penguatan ekonomi, seni dan budaya.

Kegiatan unggulan dalam mendukung pencapaian target kinerja pada Sasaran Strategis 1 sebagai berikut :

1. Kegiatan Penguatan Peran Tokoh Agama dalam Memperkokoh Kerukunan Antar Umat Beragama di Jawa Tengah.

(45)

Gambar diatas pelaksanaan Kegiatan Penguatan Peran Tokoh Agama dalam Memperkokoh Kerukunan Antar Umat Beragama di Jawa Tengah

Narasi Kegiatan Penguatan Peran Tokoh Agama dalam Memperkokoh Kerukunan Antar Umat Beragama di Jawa Tengah sebagai berikut :

a. Kemajemukan beragama harus selalu dijaga untuk mempertahankan kerukunan hidup beragama demi keutuhan bangsa dan Negara.

b. Upaya pembangunan forum strategis kerukunan antar umat beragama dan penghayat kepercayaan perlu dibangun sejak di kalangan generasi muda, sebab generasi mudalah yang menjadi penerus pembangunan bangsa.

c. Untuk memperkuat dan mempererat persatuan bangsa antara lain dilakukan melalui peningkatan kualitas imam, amal dan kerukunan

(46)

intern serta antar umat beragama guna bersama-sama membangun masa depan bangsa Indonesia yang sejahtera.

d. Seluruh komponen banhsa harus dilibatkan dalam pelaksanaan kerukunan antar umat beragama dan penghayat kepercayaan.

2. Kegiatan Gelar Seni dan Budaya Daerah Provinsi Jawa Tengah

Gambar diatas pelaksanaan Kegiatan Gelar Seni dan Budaya Daerah Provinsi Jawa Tengah

Narasi Kegiatan Gelar Seni dan Budaya Daerah Provinsi Jawa Tengah sebagai berikut :

a. Provinsi Jawa Tengah dianggap merupakan pusat kebudayaan Jawa karena memiliki enam warisan budaya yang diakui dunia dimana warisan tersebut merupakan produk-produk kebudayaan Jawa dari

(47)

b. Pemerintah Daerah bersama masyarakat Jawa Tengah berkewajiban bersama-sama menjaga kelestarian, mereinventarisasi, mereformulasi dan mengaktualisasi kebudayaan Jawa ini agar terus hidup dan digunakan sebagai pedoman perilaku masyarakat agar menjadi manusia yang berkarakter, berbudaya dan bermartabat.

c. Seni tari dan potensi daerah layak dijadikan komiditas daerah, sehingga keberadaannya tidak sekedar hanya warisan masa lalu, namun sesuatu yang harus terus dilestarikan dan diperkenalkan kepada generasi penerus dan masyarakat.

3. Kegiatan Jawa Tengah Kampung Bhinneka.

Gambar diatas pelaksanaan Kegiatan Jawa Tengah Kampung Bhinneka yang dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah.

(48)

Narasi Kegiatan Jawa Tengah Kampung Bhinneka :

a. Kegiatan Jawa Tengah Kampung Bhinneka dilaksanakan dalam rangka membangun wawasan kebangsaan, melestarikan dan membudayakan Pancasila dalam menghadapi pandemi Covid-19.

b. Memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai Ideologi, dasar negara beserta pengamalan atau implementasinya dalam menghadapi pandemi Covid - 19.

c. Mewujudkan kondusifitas dan iklim sejuk untuk memperkokoh kesatuan dan persatuan bangsa khususnya di wilayah Jawa Tengah ditengah pandemi Covid - 19.

d. Membangun wawasan kebangsaan, melestarikan dan membudayakan Pancasila dalam menghadapi pandemi Covid-19.

e. Berbagi pemikiran mengenai persoalan dan isu strategis terkait penanganan Covid - 19 di Jawa Tengah.

Realisasi sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran Strategis 1, adalah sebesar Rp. 6.043.887.000,- atau 93,43% dari total pagu sebesar Rp. 6.469.006.000,-. Hal ini berarti terdapat efisiensi sebesar Rp. 425.119.000,- atau 6,57% dari pagu yang ditentukan.

Analisis atas efesiensi penggunaan sumber daya keuangan sebagai berikut :

1. Dalam mengalokasikan anggaran untuk program dan kegiatan berdasarkan prioritas secara efektif, efesiensi dan dapat diukur hasilnya. 2. Pengawasan Kuasa Pengguna Anggaran dan PPTK dalam hal tertib

pelaksanaan, pertanggungjawaban, dan pelaporan.

3. Kegiatan yang bersifat rutin terdapat sisa anggaran dikarenakan penggunaanya sesuai dengan kebutuhan yang ada seperti sisa uang harian peserta kegiatan, makanan dan minuman peserta kegiatan,

(49)

Capaian kinerja Sasaran Strategis 1 didukung dari pelaksanaan Program dan Kegiatan sebagai berikut :

1. Program Penguatan Ideologi dan Kewaspadaan. a. Kegiatan Penanganan Konflik Sosial.

b. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Elemen Masyarakat dalam Bidang Kewaspadaan dan Deteksi Dini.

c. Kegiatan Peningkatan Pengamalan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan.

2. Program Penguatan Ketahanan Bangsa. a. Kegiatan Penguatan Ketahanan Ekonomi. b. Kegiatan Ketahanan Seni Budaya dan Etnisitas.

c. Kegiatan Toleransi Umat Beragama dan Pemberdayaan Ormas.

b. Sasaran Strategis 2 : Meningkatnya Jumlah Masyarakat Yang Paham Terhadap Politik.

Untuk mengukur capaian kinerja pada Sasaran Strategis 2, dimaksud maka dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut :

Tabel 3.5

Capaian Kinerja Sasaran Strategis 2 Sasaran Strategis Indikator

Kinerja Target Realisasi % Capaian % Capaian Tahun 2019 % Capaian Terhadap Target Akhir Renstra (2023) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Meningkatnya Jumlah Masyarakat Yang Paham Terhadap Politik Persentase Masyarakat yang paham terhadap Politik 81% 88,02% 108,67 109,36 90

(50)

Capaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis 2, Meningkatnya Jumlah Masyarakat Yang Paham Terhadap Politik sebesar 88,02%. Hal ini diukur dari indikator Persentase masyarakat yang paham terhadap politik tercapai sebesar 88,02% melebihi target yang telah ditetapkan yaitu 81% sehingga persentase capaian kinerja pada Sasaran Strategis 2 sebesar 108,67% atau Kategori Sangat Baik.

Capaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis 2 Tahun 2020 dibandingkan dengan Tahun 2019 mengalami penurunan dari 109,36% (Tahun 2019) menjadi 108,67% (Tahun 2020). Analisis penyebab penurunan Capaian Kinerja pada Sasaran Strategis 2 yaitu terbatasnya jumlah masyarakat yang menerima sosialisasi terkait pendidikan politik

Untuk realisasi kinerja sampai dengan tahun 2020 telah tercapai 88,02%apabila dibandingkan dengan target jangka menengah yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah sebesar 90%.

Tabel 3.6

Realisasi Program Penguatan Politik Dalam Negeri yang menunjang capaian kinerja pada Sasaran Strategis 2

Kegiatan Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian Capaian Tahun 2019 Capaian Kinerja pada akhir Periode Renstra (2023) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Penguatan Pendidikan dan Budaya Jumlah Kader Partai Politik yang

terdidik

(51)

Kegiatan Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian Capaian Tahun 2019 Capaian Kinerja pada akhir Periode Renstra (2023) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Jumlah Orang 0 0 100 100 2.560 masyarakat yang ikut Sosialisasi penanganan dampak Pemilu/Pilkada

Jumlah Masyarakat Orang 540 540 100 100 16.600 yang ikut Pendidikan Politik yang berdasarkan Pancasila dan UUD'45 Jumlah Orang 400 400 100 100 2.480 masyarakat yang ikut Sosialisasi Sistem dan Implementasi Pemilu/Pilkada

Penguatan Hasil Pendataan Laporan 35 35 100 100 175 Sistem dan Parpol

Implementasi Jumlah Fasilitasi Orang 500 500 100 100 2.500 Kelembagaan

Politik

Forkopimda Jumlah Ormas dan

Toma/ Toga yang

Orang 80 80 100 100 1.360 ikut Penguatan

Peran Politik

Jumlah Parpol Orang 50 50 100 100 2.000 yang terkibat

dalam pelatihan penatausahaan Bantuan Keuangan

Parpol

Jumlah Pemilih Orang 500 500 100 100 16.700 Pemula yang ikut

(52)

Kegiatan Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian Capaian Tahun 2019 Capaian Kinerja pada akhir Periode Renstra (2023) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Jumlah Pengembangan Demokrasi di Jawa Tengah Orang 50 50 100 100 1.900

Dua hal yang menjadi penekanan dalam mendukung keberhasilan Capaian Kinerja Strategis 2 adalah nilai Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) dan tingkat partisipasi hak pilih masyarakat dalam Pemilu tahun 2020 di Provinsi Jawa Tengah. Untuk Skor IDI tahun 2020 dirilis pada tahun 2019 sehingga yang menjadi acuan skor IDI tahun 2019 dengan penjelasan sebagai berikut : 1. Angka IDI tahun 2019 sebesar 77,22 naik 5,05 poin dibandingkan tahun

2018, dengan seluruh aspek masuk dalam kategori sedang.

2. Kenaikan angka IDI tahun 2019 didorong oleh kenaikan aspek kebebasan sipil (2,22 poin) dan aspek hak-hak politik (0,99 poin) dan aspek lembaga demokrasi (3,40 poin).

3. Secara umum aspek kebebasan sipil mengalami kenaikan meski masih terdapat indikator yang menurun yaitu indikator kebebasan berpendapat dan indikator aturan pembatasan kebebasan menjalankan agama.

4. Penurunan aspek hak-hak politik terutama karena menurunnya persentase anggota perempuan DPRD Provinsi Jawa Tengah.

(53)

5. Penurunan aspek lembaga demokrasi terjadi karena bertambahnya jumlah kebijakan pejabat Pemerintah Daerah yang dinyatakan bersalah oleh keputusan PTUN.

Sedangkan tingkat partisipasi hak pilih masyarakat dalam Pilkada tahun 2020 di Provinsi Jawa Tengah sebesar 80,21% melebihi target nasional sebesar 77,5%.

Program Politik Dalam Negeri yang dilaksanakan merupakan upaya untuk terciptanya pembangunan politik yang berkarakter dengan menjunjung tinggi etika dan budaya demokrasi berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pembangunan politik dalam negeri dimaksud untuk mendukung penguatan demokrasi dan menciptakan stabilitas politik.

Kegiatan unggulan dalam mendukung pencapaian target kinerja pada Sasaran Strategis 2 sebagai berikut :

(54)
(55)

Narasi Kegiatan Forkopimda Provinsi Jawa Tengah :

a. Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Jawa Tengah dibentuk berdasarkan Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014, maksud dan tujuan yaitu untuk memaksimalkan fungsi koordinasi antar unsur Forkopimda dalam pelaksanaan pembangunan dan penyelesaian masalah - masalah aktual di daerah.

b. Tugas dan Fungsi :

• Membina dan memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat terhadap keungkinan timbulnya ancaman stabilitas nasional dan stabilitas daerah Provinsi Jawa Tengah.

• Mengamankan pelaksanaan kebijakan nasional dan kebijakan di daerah Provinsi Jawa Tengah.

• Membahas masalah aktual di Provinsi Jawa Tengah yang berpotensi mengancam stabilitas nasional di daerah, baik yang direkomendasi oleh Komunitas Intelijen Daerah, Tim Terpadu Penangan Gangguan Konflik dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat maupun masalah aktual yang diajukan oleh unsur Pimpinan Satuan Kerja di Provinsi Jawa Tengah.

• Memberikan masukan kepada Gubernur Jawa Tengah dalam menentukan kebijakan daerah dan menyikapi setiap persoalan dan perkembangan keadaan dalam berbagai aspek kehidupan Sosial Masyarakat, Bangsa dan Negara di Provinsi Jawa Tengah.

• Memfasilitasi hubungan kerja Forum Koordinasi Pimpinan Daerah dengan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah dan hubungan antar instansi di Provinsi Jawa Tengah.

(56)

• Memberikan rekomendasi sebagai bahan pertimbangan bagi Gubernur Jawa Tengah mengenai kabijakan yang terkait dengan diteksi dini dan pringatan dini terhadap ancaman stabilitas nasional dan stabilitas daerah Provinsi Jawa Tengah.

• Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Gubernur Jawa Tengah secara periodik.

Realisasi sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran Strategis 2, adalah sebesar Rp 3.872.179.700,- atau 99,52% dari total pagu sebesar Rp. 3.890.900.000,-. Hal ini berarti terdapat efisiensi sebesar Rp. 18.720.300,- atau 0,48% dari pagu yang ditentukan.

Analisis atas efesiensi penggunaan sumber daya keuangan sebagai berikut :

1. Dalam mengalokasikan anggaran untuk program dan kegiatan berdasarkan prioritas secara efektif, efesiensi dan dapat diukur hasilnya. 2. Pengawasan Kuasa Pengguna Anggaran dan PPTK dalam hal tertib

pelaksanaan, pertanggungjawaban, dan pelaporan.

3. Kegiatan yang bersifat rutin terdapat sisa anggaran dikarenakan penggunaanya sesuai dengan kebutuhan yang ada seperti sisa belanja sewa hotel dan sisa penggunaan biaya perjalanan Dinas.

Capaian kinerja Sasaran Strategis 2 didukung dari pelaksanaan Program dan Kegiatan sebagai berikut :

1. Program Penguatan Politik Dalam Negeri.

a. Kegiatan Penguatan Pendidikan dan Budaya Politik.

(57)

c. Sasaran Strategis 3 : Meningkatnya Kualitas Pelayanan Perangkat Daerah.

Untuk mengukur capaian kinerja pada Sasaran Strategis 3, dimaksud maka dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut :

Tabel 3.7

Capaian Kinerja Sasaran Strategis 3 Sasaran Strategis Indikator

Kinerja Target Realisasi % Capaian % Capaian Tahun 2019 % Capaian Terhadap Target Akhir Renstra (2023) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Meningkatnya kualitas pelayanan perangkat daerah Nilai Kepuasan Masyarakat 65% 87,65% 134,84 140,90 80

Capaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis 3, Meningkatnya Kualitas Pelayanan Perangkat Daerah sebesar 87,65%. Hal ini diukur dari indikator Nilai Kepuasan Masyarakat tercapai sebesar 87,65% melebihi target yang telah ditetapkan yaitu 65% sehingga persentase capaian kinerja pada Sasaran Strategis 3 sebesar 134,84% atau Kategori Sangat Baik.

Untuk realisasi kinerja sampai dengan tahun 2020 telah tercapai 87,65% apabila dibandingkan dengan target jangka menengah yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah sebesar 80%.

(58)

Tabel 3.8

Realisasi Program Manajemen Administrasi Pelayanan Umum, Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah yang menunjang

capaian kinerja pada Sasaran Strategis 3 Kegiatan Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %

Capaian Capaian Tahun 2019 Capaian Kinerja pada akhir Periode Renstra (2023) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Administrasi Pelayanan Keuangan Perangkat Daerah Jumlah Laporan Keuangan PD (jenis) Bulan 12 12 100 100 60 Pelayanan Jasa Surat Menyurat dan Kearsipan Perangkat Daerah Jumlah bulan terpenuhinya pelayanan jasa surat menyurat dan kearsipan perangkat daerah Bulan 12 12 100 100 60 Penyediaan Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah Jumlah bulan terpenuhinya Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah Bulan 12 12 100 100 60 Penyediaan Jaminan Barang Milik Daerah Jumlah bulan terpenuhinya premi asuransi barang milik daerah Bulan 12 12 100 100 60 Penyediaan Jasa Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Jumlah bulan terpenuhinya jasa Kebersihan dan Pelayanan Bulan 12 12 100 100 60

(59)

Kegiatan Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian Capaian Tahun 2019 Capaian Kinerja pada akhir Periode Renstra (2023) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar Daerah Perangkat Daerah Jumlah bulan terpenuhinya pelaksanaan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam dan luar

daerah Bulan 12 12 100 100 60 Pelayanan Penyediaan Makan Minum Rapat Perangkat Daerah Jumlah bulan terpenuhinya Penyediaan Makan Minum Rapat Perangkat Daerah Bulan 12 12 100 100 60 Penyediaan Bahan Bacaan/Buku Perpustakaan Perangkat Daerah Jumlah bulan tercukupinya kebutuhan Bahan Bacaan/Buku Perpustakaan Perangkat Daerah Bulan 12 12 100 100 60 Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat Daerah Jumlah bulan terpenuhinya Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat Daerah Bulan 12 12 100 100 60

(60)

Kegiatan Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian Capaian Tahun 2019 Capaian Kinerja pada akhir Periode Renstra (2023) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Pemeliharaan Rutin /Berkala Sarana Kantor dan Rumah Tangga Perangkat Daerah Jumlah bulan tercukupinya Pemeliharaan Rutin /Berkala Sarana Kantor dan Rumah Tangga Perangkat Daerah Bulan 12 12 100 100 60 Penyediaan Sarana dan Prasarana Kantor Jumlah unit penyediaan sarana dan prasarana kantor perangkat daerah Paket 1 1 100 100 5 Pendidikan dan Pelatihan Formal

Jumlah ASN yang mengikuti Diklat/ Workshop/ Bintek/Seminar Orang 240 240 100 100 1.200 Pelayanan Informasi Perangkat Daerah Jumlah laporan informasi publik perangkat daerah Laporan 1 1 100 100 5 Pengelolaan administrasi kepegawaian perangkat daerah Jumlah bulan terpenuhinya pelayanan kepegawaian perangkat daerah Bulan 12 12 100 100 60

(61)

Realisasi sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran Strategis 3, adalah sebesar Rp. 5.627.865.204,- atau 92,50% dari total pagu sebesar Rp. 6.084.400.000,-. Hal ini berarti terdapat efisiensi sebesar Rp. 456.534.796,- atau 7,50% dari pagu yang ditentukan.

Analisis atas efesiensi penggunaan sumber daya keuangan sebagai berikut :

1. Sisa anggaran Belanja Tidak Langsung karena terdapat pegawai memasuki masa pensiun.

2. Dalam mengalokasikan anggaran untuk program dan kegiatan berdasarkan prioritas secara efektif, efesiensi dan dapat diukur hasilnya. 3. Pengawasan Pengguna Anggaran dan PPTK dalam hal tertib pelaksanaan,

pertanggungjawaban, dan pelaporan.

Capaian kinerja Sasaran Strategis 3 didukung dari pelaksanaan Program dan Kegiatan sebagai berikut :

1. Program Manajemen Administrasi Pelayanan Umum, Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah.

a. Kegiatan Administrasi Pelayanan Keuangan Perangkat Daerah. b. Kegiatan Pelayanan Jasa Surat Menyurat dan Kearsipan Perangkat

Daerah.

c. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah.

d. Kegiatan Penyediaan Jaminan Barang Milik Daerah.

e. Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah.

f. Kegiatan Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar Daerah Perangkat Daerah.

g. Kegiatan Pelayanan Penyediaan Makan Minum Rapat Perangkat Daerah.

Gambar

Gambar 1.1  Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik  Provinsi Jawa Tengah………………………………………………
Gambar  diatas  pelaksanaan  Kegiatan  Penguatan  Peran  Tokoh  Agama  dalam  Memperkokoh Kerukunan Antar Umat Beragama di Jawa Tengah
Gambar  diatas  pelaksanaan  Kegiatan  Gelar  Seni  dan  Budaya  Daerah  Provinsi  Jawa  Tengah
Gambar diatas pelaksanaan Kegiatan Jawa Tengah Kampung Bhinneka yang dibuka  secara resmi oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui dan menganalisis penerapan prinsip-prinsip good governance dengan variabel akuntabilitas, transparansi,

Guru Memberi salam dan berdo’a; siswa di arahakan mengisi daftar hadir dan guru Mengecek kehadiran; Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan; Mendiskusikan

Dengan demikian pendidikan dan pelatihan merupakan human investment yang imbalannya dapat dirasakan beberapa tahun kemudian bagi negara atau daerah tersebut

Pada tampilan ini menggambarkan tentang contoh animasi pergeseran tanah normal, berisi gambar tanah yang bergeser disertai petunjuk geseran,di bagian pojok kiri atas

Ditinjau dari segi filsafat secara menyeluruh Metafisika ( Mistik ) adalah ilmu yang memikirkan hakikat di balik alam nyata. Metafisika membicarakan hakikat dari

bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 154 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008

Dijelaskan pada koding di bawah ini dimana kondisi sidik jari yang ditempelkan pada sensor fingerprint dengan database adalah match, maka program akan memberi

Dari sisi organisasi juga ini bermanfaat, contohnya kita menjadi lebih mudah dapat informasi terbaru seputar Kota Tangerang, lalu kita juga menjadi merasa lebih dekat dengan warga