Mudji Rapontur
tentang cinta yang tak mampu aku selamatkan Oleh: Mudji Rapontur
Copyright © 2014 by Mudji Rapontur Penerbit
Mapemdapustaka Desain Sampul: Edo dan Ryan Diterbitkan melalui: www.nulisbuku.com
Daftar Isi
Persembahan 6
Pengantar 7 tentang cinta yang tak mampu aku selamatkan 9 jemput aku 12
cawan plasti 13
rumus cinta 15
tasbih 16
menangislah bersamaku 18
suatu saat kau kan mengerti 20
tanya 21
cinta rahasia 23
di ujung subuh 24
di bukit pulau sebelah 25
hembus pelukmu 26
masih hembus pelukmu 27
siang malam aku kamu 28
kepada hujan kutitip doa 30
aku ingin merindumu dengan sederhana 31
hanya janji 32
kamu 33
bayang hitam 34
ketika cinta dipertanyakan 36
kala hujan 38
kala hujan bagian dua 39
jahanam 40
luka lama kita 41
percaya aku 42
hanya mimpi 45
cerita kita tak terasa manis 46
senja dalam doa tak sama 47
sinetron 48
tusuk satu kali lagi 50
mahkota berkarat 51
arjuna 52
bukan sekedar cinta dalam drama 53
rindu datang terlalu pagi 54
kedatanganku yang ke tujuh 55
hari setelah kepergianmu 57
telepon darimu 59
catatan pinggir 61
lautan madu 63
menemanimu menulis puisi 64
embun pagiku 65
bosan bayangmu 66
dia kekasihku setahun yang lalu 67
janji pertemuan yang kau ingkari 68
fajar yang luka 70
pohon tua masa kecil kita 71
doa menjadi sarjana 72
kau tak datang malam ini 73
mahar 74
membaca kamu 75
mengapa 77
keluarlah dari bayang-bayangku 79
kau bukan pilihan hatiku 80
kenangan 81
cinta tak ada ujungnya 83
di panggung jalanan kita membagi cinta 84
lubang jarum 85
balada sumur kering 86
aku tak lagi sabar menunggu 88
pena tak berdusta aku mendua 89
cinta harus berakhir 90
di halte kunyatakan cinta 91
cerita cinta belia 92
yang terakhir 93
kesakitanmu 95
cawan berkarat 97
ku biarkan ia 99
cawan 100
kurma tanah jawi 102
cinta seumpama janji nan rahasia 103
tidurlah sebelum pagi 104
cinta lagi 105
di bawah jembatan kita bercinta 106
siang di hari jumat 107
lupa 108 januari 109 namamu 111 kau cantik 113 cinta pembangkangan 114 mengalahkan rindu 115 luka pena 116
ketika cinta tak terbalas 117
Pengantar
Menulis, bagian yang tak mampu dipisahkan dari perkembangan peradaban manusia. Lahirnya tulisan sangat berharga, sebab dengan adanya sebuah tulisan segala yang tercipta dan yang ada dalam bentuk ide dan imajinasi mampu tertuang dan tergambarkan serta berwujud yaitu berwujud tulisan itu sendiri. Menulis puisi adalah salah satu hal yang sangat sulit bagi saya, namun membaca karya-karya dalam bentuk puisi adalah hal yang sangat menarik perhatian saya. Saya percaya kekuatan membaca, saya paham betul bagaimana membaca mampu mengerakan hidup saya. Setelah menghabiskan beberapa buku kumpulan puisi di tahun 2014, sayapun berkeinginan untuk kembali menulis puisi dan mengumpulkan puisi-puisi yang pernah saya tulis sebelumnya.
Bagi saya menulis dan membaca tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Membaca digunakan oleh manusia untuk menggali ilmu pengetahuan dan informasi dari apa yang pernah ditulis sebelumnya. Menulis dan membaca mempunyai fungsi intelektual, sosial, dan emosional. Selain itu, dengan menulis dan membaca akan membuat manusia mampu menggunakan kemampuan analisis, imajinatif serta memberi stimulus untuk selalu obyektif dalam menilai segala hal yang bertumpu pada pemikiran para ilmuwan.
Salah satu keberhasilan dari menulis dan membaca adalah melahirkan individu yang mampu belajar secara mandiri. Dalam hal ini, individu mampu menggambarkan
penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap apa yang ditulis dan dibacanya. Tentu saja apa yang saya tuang dalam buku kumpulan puisi ini masih sangat jauh untuk mencapai hal tersebut. Namun sebagai wujud syukur saya akan apa yang saya baca dan kemampuan manusia menemukan tulisan, saya memberanikan diri untuk menerbitkan kumpulan puisi ini.
Dalam kumpulan puisi tentang cinta yang tak mampu aku selamatkan. Saya ingin berbagi tentang apa yang saya rasakan dan upaya saya mengartikan kata cinta itu sendiri. Buku ini berisi kumpulan rindu, janji, mimpi, penghianatan dan ingatan masa kecil saya. Tentang kawan, sahabat yang pernah bersama mengarungi kata cinta saat dewasa.
Tidak pernah ada kata terlambat, tidak pernah ada kata salah. Saat kita terus berkemauan untuk memperbaiki apa yang kita lahirkan. Begitu juga atas kelahiran kumpulan puisi tentang cinta yang tak mampu aku selamatkan. Tentu saja ada kekurangan di baris dan bait kata, namun demikianlah yang mampu tertuang dari apa yang dirasa dalam sebuah kata-kata. Selamat menikmati, anak pertama saya.
Yogyakarta, 05 Desember 2014 Mudji Rapontur
1. jemput aku
jemput aku di beranda rumahku ku kan menyambutmu dengan senyum bawakan aku puisi tadi malam
agar aku tahu makna dari bait terakhir yang kau bacakan
jemput aku di beranda rumahku kalaupun turun hujan ku kan berikan teh nenekku untuk menghangatkan bawakan aku novel tadi malam
agar aku tahu akhir dari sebuah pencarian cinta satu malam
jemput aku di beranda rumahku pagi ini ku kan mengajakmu segera pergi jangan bawakan aku puisi atau novel
cukup hadirmu aku bisa membaca semua yang indah dari puisi dan novelmu
jemput aku pagi ini
sebab aku tak ingin melewati pagi tanpa kau di beranda rumahku.
2. tasbih
doa di malam gersang kian menua
harap-harap cemas akan pertemuan yang tak kunjung padam doa di malam gersang kian deras air mata
tanya-tanya paksa lirih mengalir bangunkan bunyi tasbih
jauh menerawang langit masa kecil yang tak kenal lelah ketika doa diajarkan dalam mimbar ilmu dini hari jauh waktu telah kita telanjangi
ketika hati kita tak mampu menahan diri berucap dusta
kau tahu Tuhan berkata jangan aku demikian paham sama seperti mu tapi manusia itulah kita
alfa membara dalam setiap detik menggoda ikrar janji sehidup semati kau sepakati
bersama tasbih di atas sajadah yang kian lusuh di tengah malam ia meminta doa
apa kita masih meminta pertemuan apa kita masih mengharap tunai perjanjian sedang Tuhan perintahkan jangan
dan tasbih menangis lirih akan cinta manusia yang begitu perih
kau aku
tasbih dan sajadah lusuhmu manusia
yang hanya mampu meminta dalam doa
3. di ujung subuh
peluk aku biar bebas dingin berkelana
sebelum sang surya menemukan persembunyian kita belai aku biar segala kerinduan lunas terbaca
sebelum sang jantan berkokok kabarkan pertemuan kita
kini di ujung subuh yang sama
tak ada lagi pertemuan-pertemuan rahasia kini di ujung subuh yang sama
tak ada janji-janji kita ucap lagi
waktu jualah yang memaksa kita berubah
ketika cinta menua dan keramas pagi menjadikan malas bagaimana lagi aku ingin memulainya
ketika kita memang benar menua
di ujung subuh tak ada lagi janji pertemuan rahasia di ujung subuh tak ada lagi merdu bisik manja cinta di ujung subuh aku ingin kembali pada sang pencipta
4. jahanam
jahanam ucapmu tanpa ragu
dan aku terdiam menahan merah malu
beraninya kau memadu asmara di belakang kamarku bergulat setan dengan sahabat lahirku
5. senja dalam doa tak sama senja tanda pulang
sang surya berpamitan begitu mesra aku masih menunggumu di depan Gereja
sedang kumandang adzan memaksaku mengambil air wudu
aku pergi ke Masjid depan Gerejamu menunaikan kewajiban perintah tuhanku kau berganti menungguku
menunggu aku memanjatkan doa-doamu
aku keluar dan kau siap untuk pulang ku kayuh sepeda tua
kau membonceng begitu mesra
tetangga kita selalu memandang penuh tanya kau selalu acuh begitu juga denganku
6. lautan madu
senja menguning di ujung pantai
remang cahayanya mengintip kita memadu kasih kau teriakkan gelisahmu lari menerjang ombak
aku ingin mengikuti caramu, namun suaraku tak sekuat dugaanmu
kita berjalan pelan di pasir putih nun dingin matahari berlahan turun
tenggelam di ujung pandang samudra
kita membasahi telapak kaki dan senja berganti malam
kau ingin membasahi tubuhku tapi aku menolak kehendakmu kau kata bulan sedang merindu
dan kita bisa menuang cinta di lautan madu aku tak mampu lagi menolak alasanmu
7. pohon tua masa kecil kita
pohon tua tempat kita dulu mengukir nama baru saja tumbang
aku menyaksikan masa kecil kita penuh tawa riang walau kau selalu menangis saat anjing tetangga tiba-tiba datang
dan bodohnya aku lari tinggalkan kau seorang diri
pohon tua yang tumbang hamburkan segala kenangan masa kecil yang tak pernah ada perang
itu lima belas tahun yang lalu kini kita mulai dewasa tapi benih-benih cinta tumbuh sejak kita kelas lima
aku ingin kembali di masa kecil kita dulu kau dan aku tak pernah lama untuk berseteru tak seperti hari ini saat kau menjadi kekasihku