• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menghitung Konjungsi: Tanpa Komputer? Tidak Masalah!

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Menghitung Konjungsi: Tanpa Komputer? Tidak Masalah!"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Menghitung Konjungsi:

Tanpa Komputer? Tidak Masalah!

"Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan" Roma 1:20

Sungguh waktu yang diberkati dapat hidup di planet yang berharga namun telah jatuh ini! Pengetahuan meningkat pada kecepatan yang tak terhentikan dan bimbingan Roh Kudus Yahushua terus menyempurnakan dan menyiapkan semua anak Bapa-Nya yang cemas menunggu kedatangan-Nya kembali! Setiap tiang Kebenaran akan dipulihkan.

WLC telah mempromosikan Kalender Luni-Solar-Nya untuk beberapa waktu sekarang; namun, kami meratapi dan menyesali kenyataan bahwa kami pada awalnya buta dengan metode yang benar dalam menetukan awal bulan, yang merupakan bagian yang paling penting! Kami tidak lagi percaya bahwa hari setelah bulan sabit pertama terlihat adalah Hari Bulan Baru. Setelah pembelajaran sambil berdoa yang banyak, WLC telah sampai pada kesimpulan bahwa satu-satunya fase bulan yang bisa menjadi Bulan Baru adalah waktu sesaat setelah Fase Gelap terjadi, atau yang biasa disebut dengan Bulan Baru Astronomi atau Konjungsi. Hal ini karena bulan segera mulai mengumpulkan cahaya kembali segera setelah terjadi konjungsi dengan matahari. Fakta bahwa ini tidak dapat dilihat tidak menghilangkan kenyataan bahwa bulan sekarang dimulai kembali. Konjungsi terjadi saat Bulan dan Matahari berada pada titik relatif yang sama di langit melalui pengamatan dari Bumi. Pada kondisi ini, tidak ada pantulan cahaya matahari yang dapat terlihat di permukaan bulan. Kejadian bulanan ini kadang-kadang diselingi dengan gerhana matahari penuh atau sebagian ketika bulan lewat tepat di depan matahari. Kejadian langkah yang indah ini baru-baru ini disaksikan oleh banyak orang di Australia pada tanggal 13 November 2012. Catatan: gerhana matahari yang terlihat-khusus dan tidak terlihat secara mendunia karena itu bergantung pada jalur bayangan bulan yang terbentuk di Bumi.

Konjungsi terjadi pada suatu waktu tertentu di mana pun anda berada di Bumi. Waktu yang tepat kapan Konjungsi terjadi cukup mudah untuk ditentukan dengan menggunakan teknologi modern atau metode yang digunakan oleh orang pada zaman dulu. Kedua kenyataan ini membuat waktu sesaat setelah Bulan Baru

(2)

Astronomi (Konjungsi) menjadi apa yang disebut dengan: Bulan Baru Alkitabiah. Menggunakan fajar setelah Konjungsi untuk daerah tertentu adalah satu-satunya metode yang World’s Last Chance sadari yang dapat menyatukan seluruh dunia dalam satu kali perputaran bumi pada porosnya.

Sebuah gerhana matahari total dilihat dari Pantai utara Ellis Pantai dari Cairns di Queensland, 14 November 2012. (Gambar AAP / Brian Cassey)

WLC percaya bahwa fajar pertama di tempat anda setelah Konjungsi adalah awal dari Hari Bulan Baru untuk anda; dimanapun anda berada di atas bumi. Sekali lagi, Konjungsi terjadi pada waktu tertentu dan itu adalah waktu yang sama untuk semua orang di Bumi. Hal ini umumnya dicatat dalam bentuk Coordinated Universal Time (UTC) atau Greenwich Mean Time (GMT). Anda hanya perlu mengubah waktu yang diberikan dalam UTC ke waktu lokal anda.

Berikut adalah contohnya: Konjungsi terjadi pada 11 Januari 2013 pukul 19:44 UTC. Untuk Kairo, Mesir

yang zona waktunya adalah (UTC +2), Konjungsi terjadi pada tanggal 11 Januari pukul 21:44 (9:44 PM) waktu setempat. Ini berarti bahwa Hari Bulan Baru dimulai pada 12 Januari pukul 05:27 (Fajar Astronomi).

Untuk kenyamanan Anda, WLC telah menerbitkan waktu Konjungsi di masa depan sampai tahun 2023 dalam artikel, "Future Lunar-Solar Conjunction Dates (2013-2023)."

Sekarang anda sudah mengetahui waktu Konjungsi untuk lokasi anda, tetapi di mana titik pemisahannya? Alkitab secara jelas mengungkap bahwa hari dimulai di saat fajar, dan sesuai dengan dasar pendapat Alkitab ini, WLC memakai fajar astronomi selanjutnya disebut sebagai "Fajar" sebagai akhir dari satu tanggal dan awal dari tanggal berikutnya. Dengan demikian disebut, titik waktu yang juga berfungsi sebagai titik tumpu patokan memulai Hari Bulan Baru. Jika Konjungsi terjadi sebelum fajar, maka Hari Bulan Baru dimulai di saat Fajar. Jika Konjungsi terjadi setelah Fajar, maka Hari Bulan Baru dimulai di saat Fajar berikutnya. Cara ini

(3)

benar-benar memungkinkan Yahuwah dan sistem di langit yang Dia telah tetapkan pada tempatnya. Untuk menjadi pengatur waktu dan memungkinkan Dia untuk membuat garis tanggal.

Contoh lain: Setelah anda telah merubah Konjungsi UTC atau Coordinated Universal Time ke waktu setempat,

jika Konjungsi terjadi sebelum fajar pada tanggal 10 Februari untuk lokasi Anda, bahkan jika hanya beberapa menit sebelumnya, maka Hari Bulan Baru dimulai di saat Fajar pada tanggal 10 Februari untuk anda. Jika Konjungsi terjadi setelah Fajar pada tanggal 10 Februari, bahkan hanya beberapa menit setelah itu, maka Hari Bulan Baru dimulai di saat Fajar pada tanggal 11 Februari untuk anda. Dengan demikian, seluruh dunia akan memulai Hari Bulan Baru pada revolusi bumi yang sama.

Beberapa keberatan telah diajukan terhadap ide menggunakan Konjungsi sebagai titik referensi untuk memulai bulan. Banyak pemelihara Sabat Lunar bersikeras hanya mengandalkan pada penampakan visual Bulan untuk menentukan awal bulan meskipun sejarah menunjukkan bahwa perhitungan memainkan peran integral dalam mencari Hari Bulan Baru. Mungkin, argumen yang paling umum, dan keberatan yang WLC juga percaya pada beberapa waktu yang lalu, adalah karena seseorang tidak bisa benar-benar melihat peristiwa Konjungsi tersebut; Oleh karena itu, harus diberhentikan. Namun, seperti yang kita sudah jelaskan, gerhana matahari adalah Konjungsi yang terlihat, jadi sebenarnya mereka kadang-kadang dapat dilihat, dan mereka sangat dapat diprediksi. Pemeriksaan terhadap artefak dan metodologi yang digunakan oleh orang-orang zaman dulu mengungkapkan bahwa awal bulan serta jangka waktunya sudah diketahui jauh ke depan. Rumus yang dibutuhkan untuk memprediksi gerakan Bumi, Bulan, dan Matahari sangat sedikit bedanya dari metode kuno. Rumus matematiknya sama.

Jadi, anda mungkin bertanya, "Nah, teknologi modern kita sangat bagus untuk memprediksi Bulan Baru, tetapi bagaimana orang-orang Ibrani kuno dapat memprediksi Konjungsi dengan akurat?

Ya, dengan berbagai teknologi modern kita telah membuat alat bantu yang sangat efektif dalam menemukan Konjungsi, namun bahkan alat rumah tangga sederhana dan yang paling umum juga dapat

digunakan untuk menentukan waktu kapan Konjungsi akan terjadi. Yahuwah telah memberikan kepada anak-anak-Nya yang setia yang hidup saat ini dengan sejumlah alat canggih dan pengetahuan yang teruji untuk mempelajari dan memahami intrik dari langit. Kita bisa dan harus menggunakan segala sesuatu yang tersedia untuk membantu pemahaman kita tentang pergerakan matahari, bulan, dan bintang-bintang. Seperti gerakan dan fase bulan yang sangat tepat dan dapat diandalkan, ini membuat mereka berfungsi seperti sebuah jam raksasa di

(4)

langit. Kita dapat mengamati fase bulan saat mulai berkurang dari fase seperempat akhir menuju bulan sabit sampai menyusut dan mengukur jaraknya dengan matahari yang terbit di timur. Alih-alih hanya dengan satu kesempatan untuk mengamati bulan sabit pertama yang bisa terlihat, kita mala memiliki kemampuan untuk menjalankan beberapa penampakan pengukuran pada hari-hari setelah hari Sabat pada tanggal 22 Bulan lunar. Waktu terbaik untuk melakukan pengukuran adalah disaat matahari terbit atau beberapa saat sebelumnya. Berikut langkah-langkahnya:

1 (a) Sementara memegang pita pengukur atau penggaris yang dinilai dalam sentimeter dan dibentangkan di sepanjang lengan, ukur jarak sudut antara matahari di cakrawala dan bulan sabit tipis. Ambil beberapa pembacaan dan tuliskan. Pastikan untuk mengukur dari pusat matahari ke pusat bulan.

1 (b) Jika alat-alat rumah tangga tidak ada, kita adalah "buatan yang dahsyat dan ajaib" yang benar-benar dibutuhkan oleh semua orang adalah tangan mereka. Bila diperhatikan dari sepanjang lengan, tangan dan jari-jari anda dapat menjadi alat ukur yang sempurna untuk mengukur jarak sudut! Karena perbandingan tubuh kita adalah melalui penskalaan dari semua ciptaan menggunakan aturan keseimbangan (1: 1,6), Jadi bentuk perawakan fisik anda tidak menjadi masalah. Posisi satu tangan di sepanjang lengan akan memberikan posisi yang akurat untuk mengukur perbedaan sudut, atau jarak dalam derajat, antara matahari dan bulan.

(5)

Jari kelingking seseorang dilihat ketika lengan dipanjangkan sangat dekat dengan jarak antar sudut 1°. Jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis bersama-sama mewakili jarak 5°, sementara kepalan tangan menampilkan 10°. 15° dan 25° sudut dapat diukur dengan menggunakan jarak antara jari kelingking dan jari telunjuk serta jari kelingking dan ibu jari. Untuk akurasi yang lebih baik, pastikan untuk mengukur antara dua tepi bagian dalam dari matahari dan bulan. A - Jari kelingking sangat dekat dengan jarak antar sudut 1°.

B - Jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis bersama-sama mewakili jarak 5° C - Sementara kepalan tangan menampilkan 10°

D - Dengan empat jari terbuka lebar, jarak antara kelingking dan jari telunjuk mewakili jarak sudut 15°.

E – Jari kelingking dan ibu jari dilebarkan sejauh mungkin mewakili jarak sudut 25°.

2. Langkah selanjutnya adalah menggunakan matematika yang relatif sederhana. Berikut adalah penjelasan sederhana dari rumusnya:

Bulan membutuhkan 27,322 hari untuk melakukan perjalanan 360°; ini disebut bulan sidereal. Oleh karena itu, bulan melakukan perjalanan 13.17° per hari.

(6)

Hanya dengan membagi 13.17°. Dengan 24 jam dalam sehari, kita bisa mengetahui bahwa bulan berjalan 0,55° per jam.

Sekarang, kita kembali ke pengukurannya. Ambil pembacaan rata-rata dan bagi nilainya dengan 0,55; Jumlah yang dihasilkan mengungkapkan berapa jam dari waktu pengukuran sampai Konjungsi.

3. Kemudian, jika diperlukan, bagi jumlahnya dengan 24 untuk melihat berapa hari sampai Konjungsi tersebut tiba.

Berikut adalah sebuah contohnya: Anda telah mengukur secara akurat bahwa Matahari dan Bulan memiliki

jarak sudut 25°.

Tinggal bagikan 25 ° dengan 0,55° (berapa derajat bulan berjalan dalam satu jam), yang sama dengan 45,45 dibagi 24 Ini adalah jumlah jam sampai Konjungsi tiba! Mudah!

Kemudian, jika diperlukan, Anda dapat juga membagi 45,45 dengan 24 (jumlah jam dalam sehari) untuk melihat berapa hari lagi baru itu tiba. 45,45 jam ÷ 24 jam. = 1.89 hari jaraknya dari Konjungsi pada saat pengukuran dilakukan.

Kita dapat yakin bahwa orang-orang zaman dulu dari setiap jenis kebudayaan memiliki pemahaman yang jauh lebih besar dari ilham surgawi daripada rata-rata manusia pada hari ini. Roh Kudus Yahushua sedang memulihkan di dalam hati kita setiap ketetapan ilahi. Yahuwah dengan anugerah-Nya telah merancang masing-masing kita dengan alat-alat dan pikiran yang diperlukan untuk menghitung waktu Konjungsi dengan mudah dan tepat. Segala puji bagi Yahuwah dan Anak-Nya yang mulia!

Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.

(Mazmur 139: 14)

Referensi

Dokumen terkait

Atas dasar hal tersebut penulis akan berfokus pada Perencanaan Waduk Desel Guna Penanggulangan Banjir Pada Sungai Beringin.Lokasi peninjauan dilakukan di sepanjang Sungai

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1) keterampilan komunikasi interpersonal pada klien (S)

TV Layar Lengkung Pertama di Dunia TV Samsung dengan design ‘dua warna’ bezel yang unik, dimana warna bezel dapat berubah tergantung posisi menonton dan kondisi

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No 41 Tahun 2000 tentang Pedoman Umum Pengelolaan PPK yang Berkelanjutan dan berbasis Masyarakat.. Jakarta: Departemen Perikanan

Dalam Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu menentukan pemicu biaya, mengelompokkan biaya, menghitung tarif dan menganalisis harga Tarif SPP dengan

Interaksi yang terjadi pada pemberian beberapa obat secara bersamaan kepada pasien dapat mengubah efek farmakologis dari salah satu obat misalnya seperti meningkatkan efek

Skripsi yang berjudul : Pelaksanaan Strategi Tandur dalam Pembelajaran Al-Quran Hadis pada Siswa kelas V di MI Al-Muhajirin Banjarmasin, ditulis oleh Lilis Mariani,

Dalam bukunya Suara dari Marjin (2017), Sofe Dewayani dan Pratiwi Retnaningdyah menyebut literasi seperti fashion. Dia hiruk pikuk di suatu masa dan kembali sepi ketika masa itu