• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN PENGGUNAAN BABY OIL DAN MINYAK ZAITUN TERHADAP DERAJAT RUAM POPOK PADA ANAK USIA 3 TAHUN DI RUANG ANAK RSUD TUGUREJO SEMARANG SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERBEDAAN PENGGUNAAN BABY OIL DAN MINYAK ZAITUN TERHADAP DERAJAT RUAM POPOK PADA ANAK USIA 3 TAHUN DI RUANG ANAK RSUD TUGUREJO SEMARANG SKRIPSI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Perbedaan Penggunaan Baby Oil Dan Minyak Zaitun Terhadap Derajat Ruam Popok Pada Anak Usia ≤3 Tahun Di Ruang Melati Dan Amarilis 2 Rsud Tugurejo Semarang

Page 0 PERBEDAAN PENGGUNAAN BABY OIL DAN MINYAK ZAITUN

TERHADAP DERAJAT RUAM POPOK PADA ANAK USIA ≤3 TAHUN DI RUANG ANAK

RSUD TUGUREJO SEMARANG SKRIPSI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar Sarjana Keperawatan

Oleh:

QATRUNNADIA KURNIA RUKMITA NIM : 010214A064

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

(2)

Perbedaan Penggunaan Baby Oil Dan Minyak Zaitun Terhadap Derajat Ruam Popok Pada Anak Usia ≤3 Tahun Di Ruang Melati Dan Amarilis 2 Rsud Tugurejo Semarang

Page 1 ARTIKEL PENELITIAN

Artikel dengan judul “Perbedaan Penggunaan Baby Oil Dan Minyak Zaitun Terhadap Derajat Ruam Popok Pada Anak Usia ≤3 Tahun Di Ruang Melati Dan Amarilis 2 RSUD Tugurejo Semarang” yang disusun oleh:

Nama : Qatrunnadia Kurnia Rukmita

NIM : 010214A064

Program Studi : Keperawatan

Artikel ini telah dikonsulkan dan disetujui oleh dosen pembimbing utama skripsi Program Studi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran.

Ungaran, September 2016 Pembimbing Utama

Faridah Aini S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.KMB NIDN. 0629037605

(3)

Perbedaan Penggunaan Baby Oil Dan Minyak Zaitun Terhadap Derajat Ruam Popok Pada Anak Usia ≤3 Tahun Di Ruang Melati Dan Amarilis 2 Rsud Tugurejo Semarang

Page 2 PERBEDAAN PENGGUNAAN BABY OIL DAN MINYAK ZAITUN TERHADAP DERAJAT RUAM POPOK PADA ANAK USIA ≤3 TAHUN

DI RUANG MELATI DAN AMARILIS 2 RSUD TUGUREJO SEMARANG

Qatrunnadia Kurnia Rukmita ** Faridah Aini** Rosalina***

*) Mahasiswa Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran **) Staf Pengajar Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ***) Staf Pengajar Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran

Abstrak

Ruam popok bukan merupakan kelainan yang mematikan, namun bila dibiarkan akan semakin meluas sehingga bisa mengganggu pertumbuhan bayi. Pada kasus ringan, dapat membuat kulit bayi menjadi merah. Pada kasus yang lebih berat, dapat terjadi infeksi pada kulit bayi yang akan menimbulkan rasa sakit. Baby oil dapat membantu mempertahankan kelembaban kulit, terutama di daerah beriklim dingin dan kelembaban udara rendah sedangkan minyak zaitun mengandung vitamin E di dalamnya yang bekerja menggantikan sel-sel kulit yang rusak pada ruam popok. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbandingan penggunaan baby oil dan minyak zaitun terhadap derajat ruam popok pada bayi dan balita.

Jenis penelitian adalah Quasi Experimental Pre Test-Post Test. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien anak berusia dibawah 3 tahun di Ruang Melati dan Amarilis 2 RSUD Tugurejo Semarang berjumlah 60 pasien dan jumlah responden sebanyak 30 anak. Teknik sampling yang digunakan accidental sampling dengan cara mengoleskan baby oil dan minyak zaitun ke area ruam popok sebanyak 3 x sehari Selma 3 hari/ alat ukur yang digunakan adalah lembar observasi. Analisis data yang digunakan adalah uji Wilcoxon dan Man Whitney..

Hasil penelitian menemukan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara ruam popok sebelum dan setelah diberikan minyak zaitun dan baby oil. Hasl penelitian juga menemukan bahwa minyak zaitun lebih efektif dalam mengatasi ruam popok yang ditunjukkan dengan nil p sebesar 0,007 (α<0,05).

Berdasarkan hasil penelitian diharapkan dapat mejadi alternative perawat dan orang tua untuk mengurangi ruam popok pada bayi dengan pemberian minyak zaitun. Namun apabila bayi dan balita alergi terhadap minyak zaitun, baby oil dapat menjadi alternative kedua untuk mengatasi ruam popok.

Kata Kunci : Minyak Zaitun, Baby Oil, Ruam Popok.

The Differences In The Using Baby Oil And Olive Oil Toward Diaper Rash Of Degrees In Children ≤3 Years In The Melati Dan Amarilis 2 Room Rsud Tugurejo Semarang

Abstract

Diaper rash is not a disorder that is lethal, but if it is not treated well it can interfere the infant growth. In mild cases, it can make baby's skin becomes red. In more severe cases, infection can occur on baby's skin that will cause pain. Baby oil can help to retain moisture, especially in cold and low humidity climate, while olive oil contains vitamin E which works by replacing damaged skin cell on the diaper rash. The purpose of this study was to analyze the comparison between using baby oil and olive oil toward the degree of diaper rash in infants and toddlers.

This type of research is a Quasi-Experimental Pre Test Post Test. The population in this study were all patients toddler at Melati and Amarilis 2 ward of RSUD Tugurejo Semarang as many as 60 patients and the number of respondents as many as 30 children. The sampling technique was

(4)

Perbedaan Penggunaan Baby Oil Dan Minyak Zaitun Terhadap Derajat Ruam Popok Pada Anak Usia ≤3 Tahun Di Ruang Melati Dan Amarilis 2 Rsud Tugurejo Semarang

Page 3 accidental sampling by applying baby oil and olive oil to diaper rash area as may as 3 times a day for 3 days. Measuring instruments used the observation sheet. The analysis data used Wilcoxon and Man Whitney test..

The study found that there is significant influence between diaper rash before and after administering of olive oil and baby oil. There result of this study also found that olive oil is more effective in treating diaper rash that is indicated by the p value 0.007 (α < 0.05).

Based on the results of the study is expected to form the alternative for caregivers anda parents to reduce diaper rash in infants by administering olive oil. However, when infants and toddler are allergic to olive oil, bby oil can be second alternative to treat diaper rash.

Keywords: Olive Oil, Baby Oil, Diaper Rash.

PENDAHULUAN

Ruam popok adalah suatu istilah untuk menggambarkan suatu ruam atau iritasi pada daerah yang ditutupi popok. Tanda pertama dari ruam popok biasanya kemerahan atau benjolan kecil pada perut bagian bawah, bokong, genital, dan lipatan paha pada permukaan yang secara langsung berkontak dengan popok yang bersih atau kotor (Juwono, 2005).

Angka kejadian ruam popok menurut Titi L, dkk (2006), angka kejadian dermatitis ada usia 3-18 bulan, puncaknya pada usia 6-9 bulan, 50% dari bayi dan anak pernah menderita dermatitis popok dengan berbagai gambaran klinis mulai dari yang ringan sampai berat. Menurut Lokananta (2004), pasien bayi dan balita rawat jalan yang menderita kelainan ini berjumlah sekitar 1 juta anak setiap tahunnya. Lebih dari 50% pasien adalah bayi berusia 3-20 bulan, sedangkan insiden puncak kelainan ini adalah pada usia 7-15 bulan. Pada satu penelitian yang dilakukan di inggris, ditemukan 25% dari 12.000 mendapati ruam popok pada bayi

mereka yang berusia 4minggu (Maryunani, 2010).

Upaya mengatasi ruam popok salah satunya dengan baby oil dan minyak zaitun. Baby oil ini digunakan untuk membersihkan kulit bayi dari kotoran-kotoran yang mengering atau mengeras. Misalnya, di daerah lipatan-lipatan seperti lipatan paha, atau siku tangan bagian dalam. Kandungan minyak yang terdapat pada baby oil mempermudah proses pengangkatan kotor-kotoran di tubuh bayi. Baby oil

juga dapat berfungsi

mempertahankan kelembaban kulit, terutama di daerah beriklim dingin dan kelembaban udara rendah (Priyono, 2010:54).

Baby Oil memiliki beberapa kandungan, seperti Mineral Oil. Minyak jenis ini di dapat dari petroleum yang sangat aman untuk kulit. Pretolleum bekerja melapisi kulit sehingga kadar air di dalam kulit tidak cepat menguap dan kulit tetap terjaga kelembabannya. (Mawan, 2004)

Ruam popok dapat dicegah dengan cara membersihkan sebaik mungkin daerah yang tertutup popok setelah bayi kencing atau buang air

(5)

Perbedaan Penggunaan Baby Oil Dan Minyak Zaitun Terhadap Derajat Ruam Popok Pada Anak Usia ≤3 Tahun Di Ruang Melati Dan Amarilis 2 Rsud Tugurejo Semarang

Page 3 besar dengan air bersih, kemudian

dikeringkan bahkan sampai ke setiap lipatan kulit juga. Sebelum memakaikan popoknya lagi oleskan

baby oil ke bokong. Pemberian baby oil ke pantat dimaksudkan untuk

mencegah amonia menempel di kulit dan untuk mempermudah mengangkat mekonium, oleh sebab itu baby oil baik digunakan untuk mengatasi ruam popok (Mawan, 2004). Menurut penelitian dari US pharmacist mengatakan bahwa mineral oil atau baby oil ( 50%-100%) sangat aman dan efektif untuk

perawatan ruam popok

(Steven&Gabriel, 2012:6).

Minyak Zaitun adalah minyak yang diperoleh dari buah yang berasal dari pohon zaitun (Olea

Europaea). Minyak zaitun diakui

sebagai salah satu minyak nabati sehat karena mengandung lemak jenuh lebih sedikit , dan menggubah linoleat (omega - 6 ) dan asam linolenat (omega - 3 ) asam lemak esensial pada rasio 8:01 yang direkomendasikan (Fahrudin, 2013:2).

Salah satu kandungan dalam minyak zaitun yaitu Vitamin E. Vitamin E termasuk dalam dalam jenis vitamin yang bisa larut dalam lemak, kandungan vitamin E pada minyak zaitun akan menembus lapisan membrane sel dan masuk ke dalam sel sehingga dapat mencegah terjadinya proses oksidasi lemak dan memegang peranan sangat penting dalam melindungi lapisan jaringan lemak yang melapisi dinding sel-sel kulit. Vitamin E dapat berguna bagi perlindungan sel-sel kulit akibat radikal bebas, melindungi kerusakan

DNA sel-sel kulit, serta meningkatkan regenerasi sel-sel kulit. (Lokanata, 2004:16)

Berdasarkan penelitian dari Hamzah yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh perawatan perianal dengan baby oil terhadap penurunan derajat diaper dermatitis pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Bajeng Kabupaten Gowa. Semua bayi yang mengalami diaper dermatitis yang berada di wilayah kerja Puskesmas Bajeng Kabupaten Gowa sebanyak 21 orang. Berdasarkan hasil analisis statistik Paired t-test diperoleh nilai hitung p=0,000 lebih kecil dari α=0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh perawatan perianal dengan baby oil terhadap penurunan derajat diaper dermatitis pada bayi.

Sedangkan berdasarkan penelitian dari Maretha yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian minyak zaitun

(olive oil) terhadap derajat ruam

popok pada anak diare pengguna

diapers usia 0-3 bulan, didapatkan P value pada uji Wilcoxon Test 0,011

(<0,05) yang artinya ada pengaruh pemberian minyak zaitun terhadap derajat ruam popok pada anak diare pengguna diapers usia 0-36 bulan.

Dari uraian tersebut yang menyatakan bahwa baby oil dan minyak zaitun efektif terhadap derajat ruam popok, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai perbedaan penggunaan

baby oil dan minyak zaitun terhadap

ruam popok pada pasien bayi dan balita berusia ≤3 tahun yang memakai diapers.

(6)

Perbedaan Penggunaan Baby Oil Dan Minyak Zaitun Terhadap Derajat Ruam Popok Pada Anak Usia ≤3 Tahun Di Ruang Melati Dan Amarilis 2 Rsud Tugurejo Semarang

Page 4 METODE

Jenis penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dan desain penelitian yang digunakan adalah “Quasi Experimental Pre Test-Post

Test” dengan intervensi yang

diberikan pada 2 kelompok yang pada masing-masing kelompok akan diberikan intervensi yang berbeda. Kelompok pertama diberikan intervensi baby oil dan kelompok kedua akan diberikan minyak zaitun. Kemudian akan dibandingkan perubahan derajat ruam popok, sebelum dan sesudah diberikan minyak zaitun dan baby oil. Penelitian ini juga membandingkan perbedaan perubahan derajat ruam popok antara kelompok intervensi (kelompok yang diberikan minyak zaitun dan kelompok yang diberikan baby oil). Hal ini sesuai dengan pernyataan Sastroasmoro dan Ismael (2010) bahwa pada penelitian eksperimen, peneliti melakukan perlakuan dan mengukur hasil (efek) perlakuannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien anak berusia dibawah 3 tahun di Ruang Melati dan Amarilis 2 RSUD Tugurejo Semarang. Hasil studi pendahuluan menunjukkan jumlah pasien anak usia ≤ 3 tahun sebanyak 35 anak dari 60 pasien selama bulan November 2015.

Pasien yang dijadikan sampel penelitian akan diambil dari seluruh ruang anak di RSUD Tugurejo Semarang yang berusia ≤3 tahun yang mengalami ruam popok. Penentuan kelompok intervensi dilakukan dengan teknik sampling

accidental

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

Diagram 1

Derajat ruam popok anak sebelum dan sesudah diberikan minyak zaitun. 0 2 4 6 8 10

Ringan Sedang Berat

Sebelum diberikan Minyak Zaitun setelah diberikan minyak zaitun Berdasarkan Diagram 1 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar derajat ruam popok responden sebelum diberi minyak zaitun adalah derajat sedang yaitu sebanyak 9 orang (60,0%), dan yang derajat berat sebanyak 6 orang (40,0%). Sedangkan sebagian besar derajat ruam popok responden setelah diberi minyak zaitun adalah derajat ringan yaitu sebanyak 10 orang (66,7%), dan yang derajat sedang sebanyak 5 orang (33,3%).

Diagram 2

Derajat Ruam Popok Anak Sebelum dan Sesudah Diberikan Baby Oil

0 2 4 6 8 10 12

ringan sedang berat

sebelum diberikan Baby Oil sesudah diberikan Baby Oil

(7)

Perbedaan Penggunaan Baby Oil Dan Minyak Zaitun Terhadap Derajat Ruam Popok Pada Anak Usia ≤3 Tahun Di Ruang Melati Dan Amarilis 2 Rsud Tugurejo Semarang

Page 5 Berdasarkan Diagram 2 di atas dapat

diketahui bahwa sebagian besar derajat ruam popok responden sebelum diberi baby oil adalah derajat sedang yaitu sebanyak 10 orang (66,7%), dan yang derajat berat sebanyak 5 orang (33,3%). Dan dapat diketahui bahwa sebagian besar derajat ruam popok responden setelah diberi baby oil adalah derajat sedang yaitu sebanyak 11 orang (73,3%), dan yang derajat ringan sebanyak 4 orang (26,7%).

Tabel 5

Perbedaan Ruam Popok Pada Anak Sebelum Dan Sesudah Diberikan

Minyak Zaitun. Ruam popok Pretest (Mean, SD) Posttest (Mean, SD) p value Sebelum dan sesudah diberikan minyak zaitun 4,13 ± 0,83 1,87 ± 0,91 0,001

Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa derajat ruam popok sebelum dan sesudah diberikan minyak zaitun diperoleh nilai rerata sebelumnya sebesar 4,13 dan setelahnya menurun menjadi sebesar 1,87. Derajat ruam popok tersebut turun sebesar 2,26. Hasil uji statistik dengan Wilcoxon diperoleh nilai p sebesar 0,001 (< 0.05), sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh yang signifikan antara ruam popok sebelum dan setelah diberikan minyak zaitun.

Tabel 6

Perbedaan Ruam Popok Pada Anak Sebelum Dan Sesudah Diberikan

Baby Oil. Ruam popok Pretest (Mean, SD) Posttest (Mean, SD) p value Sebelum dan sesudah diberikan baby oil 4,20 ± 0,67 2,87 ± 0,64 0,000

Berdasarkan Tabel 6 diketahui bahwa derajat ruam popok sebelum dan sesudah diberikan baby oil diperoleh nilai rerata sebelumnya sebesar 4,20 dan setelahnya menurun menjadi sebesar 2,87. Derajat ruam popok tersebut turun sebesar 1,33. Hasil uji statistik dengan Wilcoxon diperoleh nilai p sebesar 0,000 (< 0.05), sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh yang signifikan antara ruam popok sebelum dan setelah diberikan baby oil.

Tabel 6

Perbedaan Ruam Popok Pada Anak Sesudah Diberikan Minyak Zaitun

dan Baby Oil

Ruam popok Minyak zaitun (Mean, SD) Baby oil (Mean, SD) p value Sesudah diberikan minyak zaitun dan baby oil 1,87 ± 0,91 2,87 ± 0,64 0,007

Tabel 6 diketahui bahwa derajat ruam popok sesudah diberikan minyak zaitun diperoleh nilai rerata sebesar 1,87 dan setelahnya diberikan baby oil sebesar

(8)

Perbedaan Penggunaan Baby Oil Dan Minyak Zaitun Terhadap Derajat Ruam Popok Pada Anak Usia ≤3 Tahun Di Ruang Melati Dan Amarilis 2 Rsud Tugurejo Semarang

Page 6 2,87. Hasil uji statistik dengan Man

Whitney diperoleh nilai p sebesar

0,007 (< 0.05), sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara ruam popok yang diberikan minyak zaitun dengan yang diberikan baby oil.

Berdasarkan nilai penurunan rata-rata ruam popok pada responden penelitian diketahui bahwa penurunan pada responden yang menggunakan minyak zaitun sebesar 2,26, sementara pada responden yang menggunakan baby oil sebesar 1,33. Nilai penurunan ruam popok menggunakan minyak zaitun ternyata lebih besar sehingga dapat dinyatakan penggunakan minyak zaitun lebih efektif menurunkan ruam popok dibandingkan penggunaan baby oil

Pembahasan

1. Perbedaan ruam popok setelah diberikan minyak zaitun dan baby oil

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pemberian minyak zaitun dan baby oil mampu menurunkan terjadinya ruam popok pada bayi, namun demikian terdapat perbedaan penurunan ruam popok antara pemberian minyak zaitun dengan baby oil. Pemberian minyak zaitun menyebabkan kejadian ruam popok sebagian besar dalam derajat ringan sementara pemberian baby oil sebagian besar masih dari derajat sedang. Rerata penurunan deajat ruam popok pun lebih tinggi dengan penggunaan minyak zaitun yaitu sebear 2,26 sementara pemberian baby oil terjadi penurunan yang lebih

kecil yaitu 1,33. Berdasarkan uji statistik menggunakan Man Whitney didapatkan p value sebesar 0,007 (<0,05) sehingga dinyatakan terdapat berbedaan yang bermakna penurunan kejadian ruam popok menggunakan minyak zaitun dengan menggunakan baby oil.

Minyak zaitun (olive oil) dipercaya dapat digunakan untuk perawatan bekas luka, serta area-area yang terdapat keriput dan pecah-pecah akibat kulit kering atau penuaan sel kulit, dapat juga digunakan untuk stretching atau penarikan pada kulit, sehingga dapat mengatasi masalah bekas kehamilan (stretch marks) (Kartika, 2011). Minyak zaitun (olive oil) mempengaruhi masalah kelembaban kulit sehingga terdapat penurunan derajat ruam popok sesudah diberikan minyak zaitun (olive oil). Dari hasil penelitian ini menurut peneliti seperti bahan yang dapat mengurangi kelembaban kulit terutama pada ruam popok.

Minyak zaitun memiliki kandungan utama yaitu vitamin E yang bermanfaat membantu meningkatkan elastisitas kulit, selain itu vitamn E yang mempunyai manfaat sebagai anti oksidan alami. Vitamin E termasuk dalam dalam jenis vitamin yang bisa larut dalam lemak, kandungan vitamin E pada minyak zaitun akan menembus lapisan membrane sel dan masuk ke dalam sel sehingga dapat mencegah terjadinya proses oksidasi lemak dan memegang peranan sangat penting dalam melindungi lapisan jaringan lemak yang melapisi dinding sel-sel kulit. Vitamin E dapat berguna bagi

(9)

Perbedaan Penggunaan Baby Oil Dan Minyak Zaitun Terhadap Derajat Ruam Popok Pada Anak Usia ≤3 Tahun Di Ruang Melati Dan Amarilis 2 Rsud Tugurejo Semarang

Page 7 perlindungan sel-sel kulit akibat

radikal bebas, melindungi kerusakan DNA sel-sel kulit, serta meningkatkan regenerasi sel-sel kulit.

Kandungan lain dalam minyak zaitun selain vitamin E adalah Squalen. Pada tahun1950, McKenna menemukan bahwa kulit manusia mengeluarkan sangat tinggi Squalen. Squalene adalah cairan eter organic, dimana cairan eter organiic ini sangat bermanfaat sekali untuk sistem kekebalan tubuh manusia (imun). Squalen bekerja merangsang makrofag pokok kekebalan tubuh sel-sel yang berada di lapisan pelindung bagian dalam dan luar sel, sehingga squalen yang dihasilkan dari minyak zaitun ini sangat baik untuk menjaga kekebalan tubuh sebagai lapisan pelindung bagian luar yaitu kulit.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan, maka disimpulkan bahwa:

1. Sebagian besar derajat ruam popok responden sebelum diberi minyak zaitun adalah derajat sedang yaitu sebanyak 9 orang (60,0%), dan setelah diberi minyak zaitun sebagian besar derajat ringan yaitu sebanyak 10 orang (66,7%). Sebagian besar derajat ruam popok responden sebelum diberi baby oil adalah derajat sedang yaitu sebanyak 10 orang (66,7%), dan yang derajat berat sebanyak 5 orang (33,3%). Setelah diberikan baby oil derajat ruam popok responden

sebagian bear derajat sedang yaitu sebanyak 11 orang (73,3%), dan yang derajat ringan sebanyak 4 orang (26,7%). 2. Ada perbedaan yang signifikan

antara ruam popok yang diberikan minyak zaitun dengan yang diberikan baby oil. Berdasarkan penurunan nilai rata-rata ruam popok penggunaan minyak zaitun ternyata lebih besar sehingga dapat dinyatakan penggunakan minyak zaitun lebih efektif menurunkan ruam popok dibandingkan penggunaan baby oil

Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan sebagai berikut:

1. Bagi rumah sakit

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan referensi untuk menggunakan minyak zaitun (olive oil)dan baby oil untuk mengobati ruam popok pada anak.

2. Perawat

Perawat dapat mengajarkan ibu yang mempunyai bayi menderita ruam popok dalam menggunakan minyak zaitun dan baby oil dalam mengobati ruam popok 3. Masyarakat

Masyarakat dapat memahami bahwa minyak zaitun dan baby oil dapat digunakan untuk mengobati ruam popok pada bayi sehingga dapat memberikan penanganan awal jika bayinya menderita ruam popok

4. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya dan

(10)

Perbedaan Penggunaan Baby Oil Dan Minyak Zaitun Terhadap Derajat Ruam Popok Pada Anak Usia ≤3 Tahun Di Ruang Melati Dan Amarilis 2 Rsud Tugurejo Semarang

Page 8 informasi tambahan dalam

melakasanakan penelitian yang lebih kompleks dalam penanggulangan anak dengan ruam popok

KEPUSTAKAAN

Abdul,M&Abdul,N. (2001). Buku

ajar metodologi penelitian kesehatan. Yogyakarta: Nuha

Medika.

Diena. 2009. Popok moderen bisa

sebabkan mandul, Diakses pada

tanggal 12 Meil 2014. http://Diena anakbunda.net/new/. Fahrudin, Imam. (2013). Kandungan

nutrisi minyak zaitun.

http://kesehatan.kompasiana.com /makanan/2013/10/09/kandungan -nutrisi-minyak-zaitun-597118.html, diperoleh pada tanggal 30 april 2014. Hadiwinata,Lydia Natasha. (2013).

Bagaimana cara pemkaian baby oil.

http://family.fimela.com/bayi-

balita/tumbuh- kembang/bagaimana-cara-pemakaian-baby-oil-yang-tepat, diperoleh pada tanggal 10 mei 2014.

Hidayat, A Aziz Alimul. (2007). Riset

keperawatan dan teknik

penulisan ilmiah. Jakarta: Salemba Medik.

Hidayat, A. Aziz Alimul. (2008).

Pengantar ilmu keperawatan

anak 1. Jakarta: Salemba

Medika.

Hidayat, A. Aziz Alimul. (2009).

Metode penelitian keperawatan teknik analisa data. Jakarta:

Salemba Medika.

Hidayat, A. Aziz Alimul. (2011).

Metode penelitian keperawatan dan teknik analisis data. Jakarta:

Salemba Medika.

Juwono, Lilian. (2005). Panduan

lengkap perawatan untuk bayi dan balita. Ahli bahasa Surya

Satyanegara & Anton Cahaya Widjaja. Jakarta: Arcan.

Maryuni, Anik.(2010). Ilmu

kesehatan anak dalam

kebidanan. Jakarta: Cv.trans info

media.

Nanny Lia Dewi, Vivian. (2010).

Asuhan neonatus bayi dan anak balita. Jakarta: Salemba Medika.

Notoadmodjo, Soekidjo. (2010).

Metodologi penelitian kesehatan.

Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. (2005). Asuhan keperawatan bayi dan anak. Jakarta: Salemba Medika

.(2008). Konsep dan penerapan

metodologi penelitian ilmu keperawatan. Edisi 2. Jakarta:

Salemba Medika.

Rukiyah, Ai Yeyeh & Lia Yulianti. (2010). Asuhan neonatus bayi

dan anak balita. Jakarta: TIM.

Sudarti & Endang Khoirunnisa.

Asuhan kebidanan neonatus, bayi, dan anak balita. Ahli

bahasa andry hartono, Sari kurnianingsih & Setiawan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Referensi

Dokumen terkait