• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

GUBERNUR GORONTALO

KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 07 / 34 / I /2015

TENTANG

PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT KOMISI PENANGGULANGAN AIDS (KPA) PROVINSI GORONTALO

GUBERNUR GORONTALO,

Menimbang : a. bahwa perkembangan epidemi virus HIV dan AIDS di Provinsi Gorontalo mengalami peningkatan yang signifikan setiap tahunnya, bahkan implikasinya sudah sampai pada komunitas masyarakat pedesaan;

b. bahwa penyebaran epidemi HIV dan AIDS yang semakin meningkat tersebut, apabila tidak ditangani secara serius akan sangat membahayakan kelangsungan hidup masyarakat dan masa depan bangsa, bahkan dapat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia, baik di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, maupun keamanan dan ketertiban masyarakat;

c. bahwa Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Gorontalo sebagai lembaga non struktural yang berfungsi sebagai wadah koordinasi, fasilitasi dan advokasi dalam pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS dipandang perlu menetapkan komposisi Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Gorontalo;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Keputusan Gubernur Gorontalo tentang Pembentukan Struktur Organisasi Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Gorontalo.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1974 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3039);

2. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Gorontalo (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 258, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4060);

3. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

(2)

4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5063);

5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan Pengawasan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4593):

8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2006 tentang Komisi Penanggulangan AIDS Nasional Provinsi dan Kabupaten/Kota;

9. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV dan AIDS di Provinsi Gorontalo (Lembaran Daerah Provinsi Gorontalo Tahun 2014 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Gorontalo Nomor 05); 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2009

tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Daerah.

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 32) Memperhatikan : 1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1507 Tahun 2005

tentang Pedoman Pelayanan Konseling dan Testing HIV/AIDS Secara Sukarela (Voluntary Conselling and Testing);Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Pembentukan Komisi Penanggulangan AIDS dan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Rangka Penanggulangan HIV dan AIDS di Daerah;

2. Keputusan Gubernur Gorontalo Nomor 121/08/III/2012 tentang Pembentukan Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Gorontalo;

3. Peraturan Gubernur Gorontalo Nomor 41 tahun 2012 tentang Pelaksanaan Penanggulangan HIV dan AIDS di Provinsi Gorontalo.

(3)

MEMUTUSKAN : Menetapkan :

KESATU : Pembentukan Struktur Organisasi Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Gorontalo, terdiri dari : A. Sekeretaris

B. Pengelola Program

C. Pengelola Monitoring dan Evaluasi D. Pengelola keuangan

E. Pengelola Administrasi

F. Pengelola Sistem Informasi HIV/AIDS G. Office-Boy

H. Supir

KEDUA : Pengelola dalam Struktur Organisasi Sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU masing-masing mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Sekretaris bertugas dan bertanggung jawab untuk :

1. Memimpin sekretariat sehingga berfungsi dengan baik; 2. Meyakinkan bahwa kebijakan program penanggulangan

AIDS yang telah ditetapkan KPAN dan KPA di daerah telah dijalankan sesuai dengan rencana;

3. Melaksanakan pertemuan bulanan, dan meyakinkan bahwa program penanggulangan AIDS di daerah telah terlaksana dan terkoordinasi dengan baik;

4. Melaksanakan tugas sehari-hari dalam memimpin, mengelola, mengendalikan, memantau, & mengevaluasi pelaksanaan penaggulangan AIDS di daerah;

5. Melaksanakan tugas sehari-hari dalam menghimpun, menggerakan, menyediakan dan memanfaatkan sumber daya berasal dari pusat, daerah, masyarakat, dan bantuan luar negeri secara efektif dan efisien untuk kegiatan penanggulangan HIV dan AIDS;

6. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing instansi yang tergabung dalam keanggotaan KPAP;

7. Memimpin dalam penyebarluasan informasi mengenai upaya penanggulangan HIV dan AIDS kepada aparat dan masyarakat;

8. Melakukan pembinaan terhadap staf sekretariat dan perangkat KPA di daerah serta memfasilitasi KPA Kab/Kota;

9. Memfasilitasi KPA Kabupaten/Kota, perangkat KPAP dan masyarakat sipil peduli AIDS;

b. Pengelola Program bertugas dan bertanggung jawab untuk: 1. Menjalankan tugas dan fungsi serta kebijakan program

pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS yang dikelola Sekretariat;

(4)

2. Mengamati, memeriksa dan mengikuti semua proses penyusunan program dalam prinsip kemitraan yang dikelola Sekretariat;

3. Melakukan koordinasi dengan bidang-bidang dan POKJA-POKJA KPAP dalam merealisasikan program pencegahan dan penaggulangan HIV dan AIDS;

4. Melakukan fungsi advokasi, sosialisasi dan penyebarluasan KIE, termasuk langkah-langkah pelaksanaannya;

5. Memfasilitasi dan melakukan fungsi penghubung dengan perangkat KPAP dibawah koordinasi Sekretaris;

6. Mengerjakan tugas-tugas lain yang diperintahkan sekretaris dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS.

c. Pengelola Monitoring dan Evaluasi bertugas dan bertanggung jawab untuk:

1. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan sesuai perencanaan;

2. Melakukan pengumpulan data untuk memastikan kelengkapan dan kualitas data;

3. Melakukan pengelolaan dan analisa data Menyajikan data hasil monev yang menggambarkan kemajuan program dalam bentuk laporan grafik, tabel maupun pemetaan fisik

4. Melakukan koordinasi untuk memastikan laporan dari KPA Kab/Kota telah dikirim ke KPA Provinsi;

5. Membuat laporan hasil monev setiap bulannya dan mendistribusikan ke KPA Nasional;

6. Bekerja sama dengan Pengelola Program, Pengelola Administrasi dan Pengelola Keuangan untuk menyusun jadwal kunjungan lapangan dan supervisi ke mitra pelaksana untuk memantau cakupan dan kualitas serta temuan-temuan lainnya;

7. Bersama Sekretaris, Pengelola Program, Pengelola Administrasi dan Pengelola Keuangan dalam menindaklanjuti temuan-temuan hasil monitoring dan evaluasi;

8. Mengerjakan tugas-tugas lain yang diperintahkan Sekretaris dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS.

d. Pengelola Keuangan bertugas dan bertanggung jawab untuk:

1. Mengelola keuangan sekretariat;

2. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan unit kelembagaan KPAP dan KPA Kab/Kota;

(5)

3. Melaksanakan kegiatan pengelolaan keuangan, termasuk pelaporannya secara baik dan benar sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku;

4. Mendokumentasikan seluruh dokumen keuangan meliputi: kontrak, aturan-aturan, korespondensi keuangan, dokumen pembukaan rekening bank, serta bukti pendukung dana secara kronologis dan aman; 5. Melakukan pencairan/transferan dana

kegiatan/program berdasarkan usulan Pengelola Program yang telah disetujui sekretaris;

6. Melakukan pengadaan barang dan sarana sekretariat bersama Pengelola Administrasi sesuai kebutuhan melalui proses berdasarkan peraturan dan ketentuan yang berlaku;

7. Menganalisa dan mengklarifikasi semua pengeluaran dari berbagai sumber dana agar tidak terjadi penyimpangan dan dilaksanakan sesuai peruntukannya secara transparan dan akuntabel sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku;

8. Membuat laporan keuangan bulanan/dan atau triwulan secara tepat waktu dan akurat sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku;

9. Mengerjakan tugas-tugas lain yang diperintahkan Sekretaris KPA Prov. Gorontalo dalam uapaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS di Prov. Gorontalo.

e. Pengelola Administrasi bertugas dan bertanggungjawab untuk:

1. Melaksanakan kegiatan administrasi Sekretariat Gorontalo meliputi:

a) Persuratan; b) Pengarsipan;

c) Notulensi sekretariat (Internal Meeting);

d) Dokumen lain termasuk dokumentasi gambar;

2. Melakukan inventarisasi dan pemeliharaan peralatan sekretariat agar tetap bisa berfungsi dengan baik;

3. Menyediakan data base anggota, pengurus, dan staff Sekretariat;

4. Melaksanakan kegiatan sekretariat termasuk rumah tangga sekretariat, kebersihan dan kerapihan, kelancaran kegiatan, dan logistik sekretariat;

5. Mengerjakan tugas-tugas lain yang diperintahkan Sekretaris dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS;

(6)

f. Pengelola Sistem Informasi HIV/AIDS bertugas danbertanggungjawab untuk:

1. Melaksanakan inventarisasi dan mengolah data, pengumpulan dan penyajian informasi, dokumentasi kegiatan, serta melaksanakan tata usaha Bagian Humas; 2. Melaksanakan inventarisasi dan mengolah data, menyiapkan bahan penyusunan rancangan kebijakan penyelenggaraan publikasi;

3. Merencanakan, menyusun dan membuat materi audio visual, CD interaktif dan internet terkait upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS;

4. Merencanakan, menyusun dan membuat materi Komunikasi, Informasi dan Edukasi terkait upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS;

5. Mengerjakan tugas-tugas lain yang diperintahkan Sekretaris dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS.

g. Office-Boy bertugas dan bertanggungjawab untuk:

1. Memelihara kebersihan kantor, kerapihan dan logistik Sekretariat KPA Provinsi Gorontalo ;

2. Menjaga kebersihan peralatan kantor dan memastikan semua ATK tetap berada pada tempatnya masing-masing;

3. Mendistribusikan undangan dan surat-surat keluar ; 4. Mengerjakan pekerjaan dapur, membuat minum untuk

sekretaris, staf dan tamu KPA Provinsi Gorontalo ;

5. Membersihakn pring, gelas, sendok dan peralatan dapuir lainnya ;

6. Membantu staf untuk foto copy laporan ;

7. Mengerjakan tugas-tugas lain yang diperintahkan Sekretaris dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS.

h. Supir bertugas dan bertanggungjawab untuk:

1. Memelihara dan menjaga kebersihan kendaraan kantor ; 2. Bertanggungjawab terhadap keamanan kendaraan kantor; 3. Mengantar dan menjemput Sekretaris dan staf yang

berkaitan dengan urusan kantor ;

4. Mengerjakan tugas-tugas lain yang diperintahkan Sekretaris dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS.

KETIGA : Tenaga atau personalia yang akan ditempatkan pada Sekretariat KPA Provinsi Gorontalo sebagaimana dimaksud pada diktum KESATU, dipilih dan ditetapkan setiap tahun oleh Ketua Harian Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Gorontalo melalui Sekretaris.

(7)

KEEMPAT : Kepada personalia yang ditunjuk melalui surat keputusan Ketua Harian KPA Provinsi Gorontalo sebagaimana Diktum KETIGA, diberikan upah kerja/penghasilan berdasarkan keputusan Ketua Harian KPA Provinsi Gorontalo dan dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Gorontalo;

KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Gorontalo

pada tanggal 5 Januari 2015 GUBERNUR GORONTALO,

ttd

RUSLI HABIBIE

Tembusan :

1. Yth. Wakil Gubernur Gorontalo

2. Yth. Bupati/Walikota se Provinsi Gorontalo

Referensi

Dokumen terkait

meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Kekuatan merupakan bagian dari komponen kesegaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan. Seorang atlet Pencak

• Mengganti/memasang water meter konsumen dan melakukan tera ulang secara berkala untuk menurunkan tingkat kebocoran • Dimensi jaringan pipa induk. distribusi terlalu

Alat ini dilengkapi dengan sensor suhu dan kelembaban DHT11, motor inkubator digunakan untuk proses pemutaran telur, sensor suara digunakan untuk mendeteksi apabila

Analisis kurikulum dilakukan melalui tahapan pengkajian materi pelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan standar isi

Tutorial Pengelola Website Subdomain SKPD di Lingkungan Pemkot Malang Berbasis Wordpress | 9  Tampilan/Appereance, adalah menu yang.. digunakan untuk mengganti tampilan

Walaupun demikian peluang peningkatan produktivitas padi masih cukup terbuka lebar mengingat kita memiliki inovasi teknologi pertanian diantaranya (1) padi

Untuk menampung container yang isinya terdiri dari berbagai komponen dan komponen yang telah dibuat dapat ditempatkan sesuai dengan posisi yang kita inginkan3. • Apa default