BUPATI KARANGASEM
PROVINSI BALI
PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 67 TAHUN 2017
TENTANG
TATA CARA PEMBAYARAN BIAYA PENUNJANG OPERASIONAL BUPATI DAN WAKIL BUPATI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Menimbang
BUPATIKARANGASEM,
bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 8 Peraturan
Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan
Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, perlu
menetapkan Peraturan Bupati tentang Tata Cara Pembayaran Biaya Penunjang Operasional Bupati Dan Wakil Bupati;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655) ; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4938);
5. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494) ;
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587),
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679) ;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 210, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4028);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembarsin Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
11. Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2008 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 4) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Karangasem Tahun 2017 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 7);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2016 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 8);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN
BIAYA PENUNJANG OPERASIONAL BUPATI DAN WAKIL BUPATI.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasall
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Karangasem.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Karangasem.
3. Bupati adalah Bupati Karangasem.
4. Biaya penunjang operasional adalah biaya untuk mendukung pelaksanaan tugas Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
5. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.
6. Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk di dalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut.
7. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan Daerah yang ditetapkan dengan Peraturan
BAB II
PERUNTUKAN BIAYA PENUNJANG OPERASIONAL
Pasal 2
Biaya penury ang operasional Bupati dan Wakil Bupati dianggarkan pada Perangkat Daerah Sekretariat Daerah Kabupaten Karangasem.
Pasal 3
(1) Biaya penunjang operasional Bupati dan Wakil Bupati sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, dipergunakan
untuk :
a. kegiatan koordinasi yang meliputi koordinasi
vertikal, horizontal dan sub ordinatif;
b. penanggulangan kerawanan sosial masyarakat; c. pengamanan; dan
d. kegiatan khusus lainnya guna mendukung pelaksanaan tugas Bupati dan Wakil Bupati.
(2) Penggunaan Biaya Penunjang Operasional Bupati dan Wakil Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan kondisi keuangan daerah, khususnya berdasarkan Pendapatan Asli Daerah dengan tetap memperhatikan prinsip efisiensi,
efektivitas, kehematan dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Pasal 4
Penggunaan Biaya Penunjang Operasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) meliputi:
a. biaya koordinasi yang dilakukan bersama dengan Pemerintah, Pemerintah Negara Lain, Pemerintah Daerah Lain, Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Desa, Pemerintah Desa Lain, Masyarakat dan/atau kelompok masyarakat dalam rangka membangun keharmonisan hubungan koordinasi serta kegiatan lain yang mendukung pelaksanaan tugas Bupati/Wakil Bupati;
b. biaya penanggulangan kerawanan sosial masyarakat digunakan untuk membiayai kegiatan dalam rangka pencegahan dan penanggulangan kerawanan sosial yang disebabkan karena kemiskinan/kesusahan/musibah, keterbatasan dana, konflik sosial, bencana yang menimpa warga/masyarakat Karangasem di dalam maupun diluar daerah Karangasem;
c. biaya pengamanan dapat digunakan membiayai kegiatan
pengamanan dalam pelaksanaan tugas Bupati/Wakil
Bupati
serta
dalam
rangka
pencegahan
dan
penganggulangan
gejolak
dan
konflik
sosial
di
masyarakat, guna menciptakan konduktifitas wilayah,
d. biaya kegiatan khusus lainnya dapat digunakan untuk
membiayai kegiatan kenegaraan, promosi, protokoler,
pemberian untuk masyarakat yang berprestasi, kegiatan
olahraga, sosial, seni, budaya, keagamaan, penguatan
rasa kebangsaan dan kesatuan, pemberian apresiasi
kepada orang dan/atau masyarakat yang membantu
tugas Bupati dan Wakil Bupati, dan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan
yang
bersifat
sosial
dan
kemasyarakatan diluar kegiatan sebagaimana dimaksud
pada huruf a, huruf b dan huruf c.
BAB III
PENGELOLAAN DAN PERTANGUNGJAWABAN Pasal 5
(1) Pengeluaran Biaya Penunjang Operasional Bupati dan
Wakil
Bupati dilakukan
secara triwulan
dengan
pembagian
secara
proporsional
untuk
setiap
triwulannya.
(2) Mekanisme
Pengeluaran
dan
Pertanggungjawaban
penggunaan Biaya Penunjang Operasional Bupati dan
Wakil Bupati menggunakan mekanisme Pembayaran
Belanja
Langsung
(SPM-LS)
dengan
kelengkapan
dokumen yang dipersyaratkan sebagai berikut:
a. Triwulan I, berupa :
1. Kwitansi;
2. Ringkasan Peraturan Daerah mengenai APBD
Tahun Anggaran berjalan;
3. Surat pernyataan Pembagian Alokasi Biaya
Penunjang Operasional Bupati dan Wakil Bupati
pertriwulan; dan
4. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Penggunaan
Dana.
b. Triwulan II, Triwulan III, Triwulan IV berupa :
1. Kwitansi;
2. Daftar Rincian Pengeluaran Biaya Penunjang
Operasional
Triwulan
sebelumnya
yang
ditandatangani oleh Bupati dan Wakil Bupati;
3. Bukti penerimaan seperti : Kwitansi/bukti tanda
terima atau bukti lainnya yang sahdan/atau
surat pernyataan rincian penggunaan dengan
bermaterai;4. Dasar pemberian Biaya Operasional Bupati :
a. Surat;
b. Surat undangan; c. Proposal;
d. Surat permohonan; e. Telaahan staf; dan
f. Perintah tertulis dari Bupati/Wakil Bupati.
(3) Setelah pembayaran diterima dari Rekening Kas Umum
Daerah, penggunaan lebih lanjut Biaya Operasional
Bupati dan Wakil Bupati dapat dilakukan melalui: a. Bendahara Pengeluaran Sekretariat Daerah
Kabupaten Karangasem; dan b. Bupati dan Wakil Bupati.
(4) Penggunaan lebih lanjut Biaya Operasional Bupati dan
Wakil Bupati melalui bendahara sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) huruf a, didukung dengan bukti tanda terima/kuitansi atau tanda bukti lainnya yang sah. (5) Penggunaan lebih lanjut Biaya Operasional oleh Bupati
dan Wakil Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
huruf b, guna menjaga kewibawaan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dapat didukung dengan bukti berupa surat pernyataan rincian penggunaan dana
Biaya Operasional yang ditandatangani oleh Bupati /
Wakil Bupati.
(6) Sisa penggunan
Biaya Penunjang Operasional per
triwulan dapat dimanfaatkan pada triwulan berikutnya
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 6
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Karangasem Nomor 1 Tahun 2012 tentang Tata
Cara Pembayaran Biaya Penunjang Operasional Bupati dan
Wakil Bupati (Berita Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Nomor 1) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 7
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan
Agar setiap orang mengetahuinya, pengundangan Peraturan Bupati
penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Karangasem.
memerintahkan
dengan
m i
Ditetapkan di Amlapura
pada tanggal 7 Desember 2017
BUPATI K .RANGASEM..
7
CfHK 1 GUSTI AYU MAS SUMATRI
Diundangkan di Amlapura pada tanggal 7 Desember 2017
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KARANGASEM,
I GEDE ADNYA MULYADI