GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP
LANSIA TENTANG SENAM LANSIA DI PANTI
SOSIAL TRESNA WERDHA SABAI
NAN ALUIH SICINCIN
Agustika Antoni
Akademi Keperawatan Baiturrahmah Padang
agustikaantoni@rocketmail.com
Abstrak
Indonesia sebagai salah satu negara di Asia mengalami peningkatan penduduk lansia (60 tahun ke atas) yang cukup pesat. Dalam kurun waktu sekitar 50 tahun peningkatannya sudah mencapai tiga kali lipat.Di Sumatera Barat juga terjadi peningkatan jumlah lansia dari tahun ke tahun, berdasarkan data yang peneliti dapat dari biro pusat statistik yaitu sebayak 346,574 jiwa berdasarkan sensus tahun 2011. (Data Statistik Indonesia, 2011). tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan sikap lansia di Panti Sosial Tresna Werda Sabai Nan Alui Pariaman. Jenis Penelitian ini adalah penelitian Deskriptif dengan jumlah sampel sebanyak 54 lansia dengan teknik pengambilan sampel dengan simple random sampling. Hasil penelitaian 98,1% Responden memiliki pengetahuan tinggi tentang senam lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin dan 83,3% Responden bersikap lansia positif tentang senam lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin
Key Words : Senam Lansia, Lansia
Pendahuluan
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.. Salah satu isu kependudukan yang mulai menghangat pada dekade terakhir ini adalah peningkatan jumlah penduduk lanjut usia (lansia) di beberapa negara di dunia dan khususnya di Indonesia.(UU Kesehatan no 36 tahun 2009).
Indonesia sebagai salah satu negara di Asia mengalami peningkatan penduduk lansia (60 tahun ke atas) yang cukup pesat. Dalam kurun waktu sekitar 50 tahun peningkatannya sudah mencapai tiga kali lipat. Menurut data BPS (1998), jumlah lansia (60 tahun ke atas) di Indonesia pada tahun 1971 sekitar 4,9 persen dari jumlah penduduk, sedangkan pada tahun 1990 sekitar 6,7 persen, kemudian meningkat . (http://www.askep-kti.co.cc.maret.2011).
Penduduk Indonesia yang berusia lanjut selalu menunjukkan peningkatan setiap tahunnya, menurut Survey Pemantauan Anak Sekolah (SUPAS) Lembaga Demografi, Universitas Indonesia, persentase jumlah penduduk lansia tahun 1985 sebesar 3,4 % , tahun 1990 meningkat menjadi 5,8 % dan tahun 2000 mencapai 7,4 %. Pada tahun 2006 mencapai 8,5 % dan pada tahun 2020 diperkirakan jumlah lansia mencapai 22,5 % (Depkes RI, 2009)
Di Sumatera Barat juga terjadi peningkatan jumlah lansia dari tahun ke tahun, berdasarkan data yang peneliti dapat dari biro pusat statistik yaitu sebayak 346,574 jiwa berdasarkan sensus tahun 2011. (Data Statistik Indonesia, 2011). Panti sosial selain
sebagai rumah hunian bagi para lansia yang tidak mampu secara ekonomi, disini lansia juga mendapat bimbingan-bimbingan dan aktivitas-aktivitas yang menunjang kesehatan seperti pemeriksaan kesehatan secara rutin setiap minggunya dan juga dilaksanankan senam lasia untuk kebugaran tubuh yang dilaksanakan rutin 2 kali dalam seminggu.
Berdasarkan studi awal yang peneliti lakukan di Lansia yang menjadi kelolaan di Panti Tresna Werdha ini 116 orang lansia,63 laki-laki dan 53 orang perempuan, dengan rentang umur 60-75 tahun, dengan daerah asal dari berbagai daerah di Sumatera Barat, para lansia ini dibagi 8-12 orang per kelompok dan ditampung di wisma yang berjumlah 14 wisma.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti ”Gambaran tingkat pengetahuan dan sikap lansia tentang senam lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin.
Metodologi Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai tingkat pengetahuan dan sikap lansia tentangsenam lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin.
Populasipenelitian ini adalah Seluruh lansia yang berada di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin yang berjumlah116 orang lansia.
Teknik pengambilan sampel dengan teknik simple random sampling. Jumlah sampel ditentukan berdasarkan rumus : (Notoatmodjo, 2005).
) N(d 1 N n 2
Dimana besar populasi 116 orang (N) ) 116(0,1 1 116 n 2 116(0,01) 1 116 n 1,16 1 116 n 2,16 116 n =54 Keterangan : N = Besar Populasi n = Besar Sampel
d = Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan (0,1)
Jadi jumlah sampel penelitian adalah 54 lansia.Tehnik pengambilan sampel Random sampling.
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
PSTW Sabai Nan Aluih merupakan salah satu Panti Sosial yang ada di Sumatera Barat. Panti Sosial ini berlokasi di Sicincin Kabupaten Padang Pariaman tepatnya Di Jl. Raya Padang Bukittinggi Km. 48 dengan luas lokasi 10.200 m. Panti Sosial ini memiliki fasilitas 14 wisma, 1 kantor, 1 gedung serba guna, 1 poliklinik, 1 mushola, 1 ruang
kesenian dan 2 buah rumah dinas. Jumlah lansia yang berada di PSTW Sabai Nan Aluih Sebanyak 116 lansia.
Karakteristik Umum Responden Umur
Tabel 1.1
Distribusi Frekuensi Lansia Menurut Umur Di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin
Umur Responden
Mean SE SD Min-Max
72.46 814 5.980 50-82
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa usia responden rata-rata 72.46 tahun dengan standar eror of mean 814, standar devisiasi 2.990 dan usia minimal 50 tahun sedangkan usia maksimal responden 82 tahun.
Jenis Kelamin
Tabel 1.2
Distribusi Frekuensi Lansia Menurut Jenis Kelamin Di Panti Sosial Tresna Wedha Sabai Nan Aluih
Jenis kelamin F % Laki –laki Perempuan 29 25 53.7 46.3 Jumlah 54 100
Dari tabel 1.2 diketahui bahwa karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin laki-laki sebanyak 29 responden (53,67%), sedangkan jenis kelamin perempuan sebanyak 25 responden (46,3%).
Pendidikan
Tabel 1.3
Distribusi Frekuensi Reponden Menurut Pendidikan Di Panti Sosial Tresna Wedha Sabai Nan Aluih
Pendidikan F % SD SLTP SLTA PERGURUAN TINGGI 7 20 25 2 13,0 37,0 46,3 3,7 Jumlah 54 100
Dari tabel 1.3 diketahui bahwa karakteristik responden berdasarkan pendidikan adalah tamat SD sebanyak 7 responden (13,0%), tamat SLTP sebanyak 20 responden (37,0%), tamat SLTA sebanyak 25 responden (46,3%), dan tamat Perguruan Tinggi sebanyak 2 responden (3,7%).
Hasil Penelitian
Pengetahuan Lansia Tentang Senam Lansia Tabel 1.4
Ditribusi Frekuensi Reponden Berdasarkan Pengetahuan Lansia Tentang Senam LansiaDi Panti Sosial Tresna Wedha
Sabai Nan AluihSicincin
No Pengetahuan Keseluruhan f % 1. 2. Tinggi Rendah 53 1 98.1 1.9 Jumlah 54 100
Dari tabel1.4 diatas dapat bahwa dari 54 responden, 53 (98.51%) responden memiliki pengetahuan tinggi tentang pengetahuan secara keseluruhan tentang senam lansia dan 1 responden (1.9%) tingkat pengetahuan rendah tentang pengetahuan secara keseluruhan terhadap senam lansia.
Sikap Lansia Tentang Senam Lansia
Tabel 1.5
Ditribusi Frekuensi Sikap LansiaTentang Senam Lansia Di Panti Sosial Tresna Wedha Sabai
Nan Aluih Sicincin
No Sikap f % 1. 2. Positif Negatif 45 9 83,3 16,7 Jumlah 54 100,0
Dari tabel1.5 diatas dapat bahwa dari 54 responden, 45 (83.3%) responden memiliki sikap positif tentang senam lansia sedangkan 9 responden (16.7%) memiliki sikap negatif tentang senam lansia.
Pembahasan
Pengetahuan Lansia Tentang Senam Lansia
Dari tabel1.4 diatas dapat bahwa dari 54 responden, 53 (98.1%) responden pengetahuan tinggi terhadap pengetahuan tentang senam lansia.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan, terdapat kesamaan dengan hasil penelitian Arifatul Unsiyanah (2006) di Desa Kalirejo Lampung Tengah, dimana terdapat (72.6%) responden memiliki tingkat pengetahuan tinggi tentang senam lansia.
Menurut Depkes RI (1997),manfaat senam lansia bagi kesehatan adalah dapat sebagai pencegah suatu penyakit, sebagai pengobatan, dan sebagai perbaikan dari suatu penyakit.
Notoatmodjo (2003) mengungkapkan bahwa pengetahuan dapat membantu sikap seseorang. Dalam hal ini dengan retannya penyakit pada lanjut usia diharapkan lansia dapat mempertahankan kesehatannya dengan produktif dalam kebiasaan sehari dalam kehidupan bermasyarakat.
Maka dengan demikian peneliti dapat mengansumsikan bahwa pengetahuan merupakan hal yang mempengaruhi lansia dalam melakukan senam lansia secara teratur.Tingginya pengetahuan lansia tentang pengetahuan tentang senam lansia karena
saat dilakukan penelitian lansia mengatakan sering mendapatkan informasi tentang senam lansia tersebut dari penyuluhan yang diberikan tenaga kesehatan yang ada maupun dari mahasiswa kesehatan yang ada di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin. Lansia yang ada di panti 2 kali dalam seminggu mendapatkan instruktur senam lansia oleh pihak panti. Dengan adanya informasi dan pelaksanaan senam lansia yang dilakukan oleh lansia secara langsung lansia sudah mempunyai tingkat pengetahuan yang tinggi
Sikap LansiaTerhadap Senam Lansia
Dari tabel1.5 diatas dapat bahwa dari 54 responden, 45 (83.3%) responden memiliki sikap positif tentang senam lansia.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan, terdapat kesamaan dengan hasil penelitian Arifatul Unsiyanah (2006) di Desa Kalirejo Lampung Tengah, dimana terdapat (60.9%) responden bersikap positif tentang senam lansia.
Menurut Notoadmojo (2003), sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial.
Berdasarkan hasil yang didapatkan maka peneliti mengansumsi bahwa lebih dari setengah responden memiliki sikap yang positif tentang senam lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin. Banyaknya sikap lansia yang positif terhadap senam lansia karena dengan seringnya lansia mendapatkan informasi-informasi atau penyuluhan tentang tujuan, manfaat senam lansia maka lansia akan berfikir dan bersikap positif terhadap hal yang diberikan oleh orang lain yang dirasa bermanfaat olehnya.
Kesimpulan
1.Mayoritas lansia memiliki pengetahuan tinggi tentang senam lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin
2.Mayoritas lansia bersikap positif tentang senam lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin
Daftar Pustaka
A.
Unsiyanah. 2006. Kareteristik senam lansia di posyandu lestari.
http://www.askep-kti.co.cc.maret .2011. B.
Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Budiman Chandra, 1995, Pengantar Statistik Kesehatan. Jakarta. EGC. Depkes RI, 2003. Latihan Fisik Untuk Usia Lanjut.
Depkes RI, 2003. Buku Pedoman Pelaksanaan posyandu lanjut usia
Marniyah. (2007). Pengaruh Senam Yoga Terhadap Peningkatan Kebugaran Pada Lansia di Panti Werdha Hargo Dedali Surabaya. Skripsi Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga.
Notoatmodjo, 2003, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.. Jakarta. Rineka Cipta. Notoatmodjo, 2005, Metodologi Penelitian. Kesehatan. Jakarta . Rineka Cipta. Rahmania. (2008). Pengaruh Olah Raga Senam Lansia Terhadap Tingkat Depresi Pada
Usia Lanjut di Panti Werdha Hargo Dedali Surabaya. Skripsi Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga
Risdianto. (2009). Hubungan Dukungan Sosial dengan Kualitas Hidup Lanjut Usia di Desa Kembang Kuning Cepogo Boyolali. Skripsi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta
Santosa.1994 . Tentang Senam Lansia. http://tutorial kuliah,blogspot.com. april. 2011. Siti Bandiyah,2009. Lanjut usia dan keperawatan gerontik. yogjakarta.Nuha Medika UUD RI. 1998.No 13. Kesejahteraan lanjut usia.