Kedudukan Pranata Hak Atas Tanah Adat dalam Sistem Hukum Agraria Nasional
Teks penuh
Dokumen terkait
Hak milik atas tanah adalah hak turun temurun, terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah, dengan mengingat ketentuan dalam Pasal 6 ( Pasal 20 ayat (1)
Pada pasal 18 UUPA dinyatakan bahwa untuk kepentingan umum, termasuk kepentingan bangsa dan Negara serta kepentingan bersama dari rakyat, hak-hak atas tanah dapat dicabut,
Dalam ketentuan Pasal 51 UUPA ditunjuk hak- hak atas tanah yang dapat dipergunakan sebagai ja- minan utama dengan dibebani hak tanggungan adalah hak milik, Hak Guna
Pendaftaran hak atas tanah menurut Pasal 19 UUPA ditujukan kepada pemerintah agar melakukan pendaftaran tanah-tanah di seluruh wilayah Republik
Undang-Undang Pokok Agaria (UUPA) terhadap hak ulayat, yaitu UU no 5 tahun 1960 (LN 1960 no 104) mengakui berlakunya hukum adat mengenai tanah, sebagaimana dicantumkan dalam pasal
Pokok Agraria, Isi dan Pelaksanaannya, jilid 1, Djambatan, Jakarta, hlm.. Subyek hak ulayat adalah suatu masyarakat hukum adat, bukan perorangan dan hak ini tidak
Diakuinya hak ulayat didalam UUPA dalam Pasal 3 UUPA yang menyatakan bahwa Hak ulayat adalah hak dari persekutuan hukum adat, untuk menggunakan dengan bebas tanah-tanah yang masih
Pengakuan hak∕hak ulayat masyarakat adat yang merupakan pengejawantahan dari hak - hak atas jabaran dalam pasal 5 UUPA dinyatakan: Hukum agraria yang berlaku atas bumi air dan ruang