• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN DENGAN MEMODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MINI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN DENGAN MEMODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MINI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

85

PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN DENGAN MEMODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MINI

Emi Supriadi SMP Negeri 2 Gatak

ABSTRAK

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar servis bawah bola voli mini melalui penerapan pendekatan bermain dengan modifikasi alat bantu pembelajaran pada siswa kelas VII B semester I SMP Negeri Gatak 2 tahun pelajaran 2017/ 2018. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII B SMP Negeri 2 Gatak tahun pelajaran 2017/ 2018 sebanyak 32 siswa terdiri dari 18 siswa putra dan 14 siswa putri. Sedangkan obyek dalam penelitian adalah hasil belajar servis bawah bola voli mini melalui penerapan pendekatan bermain dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran. Kesimpulan dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah: Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dapat disimpulkan sebagai berikut: Penerapan pendekatan bermain dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar servis bawah bola voli mini pada siswa kelas VII B semester I SMP Negeri 2 Gatak tahun pelajaran 2017/ 2018. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil keterampilan servis bawah bola voli mini meningkat dari dari 40,6% pada kondisi awal menjadi 62,5% pada akhir siklus I dan meningkat menjadi 75% pada akhir siklus II. Kemampuan siswa dalam melakukan rangkaian gerakan servis bawah bola voli mini meningkat dari 37,5% pada kondisi awal menjadi 43,8% pada akhir siklus I dan meningkat menjadi 71,0% pada akhir siklus II. Pendekatan bermain memberikan banyak pencerahan dalam metode pembelajaran dan lebih menantang siswa untuk melakukan latihan servis bawah bola voli mini.

Kata Kunci: hasil belajar servis bawah bola voli mini, pendekatan bermain memodifikasi alat bantu pembelajaran.

Pendahuluan

Pendidikan jasmani merupakan suatu pendidikan yang didalamnya terdapat beberapa cabang olahraga yang wajib diajarkan. Ditinjau dari materi yang harus diberikan kepada siswa, materi pendidikan jasmani dibedakan menjadi dua kelompok yaitu materi pokok dan materi pilihan. Materi pokok merupakan mata pelajaran yang wajib diajarkan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Sedangkan materi pilihan merupakan kegiatan olahraga di luar jam pelajaran sekolah berupa kegiatan ekstrakuriikuler olahraga.

Langkah awal dalam proses pembelajaran permainan bola voli yaitu memperkenalkan macam-macam teknik dasar bola voli agar siswa memahami dan menguasainya. Di sekolah-sekolah, teknik-teknik dasar dalam permainan bola voli diajarkan melalui proses pembelajaran pendidikan jasmani, mulai dari sikap-siap dasar, passing, service, block, maupun smash atau spike. Dengan menguasai macam-macam teknik dasar bola voli, diharapkan siswa akan memiliki ketrampilan bermain bola voli.

Servis merupakan salah satu teknik dasar bola voli yang berperan sebagai tanda dimulainya permainan dan sebagai serangan pertama bagi regu yang melakukannya.

Berdasarkan jenisnya, servis bola voli dibedakan menjadi dua macam yaitu servia bawah

(2)

86

dan servis atas. Pentingnya peranan servis, maka harus diajarkan pada siswa, agar siswa memahami dan menguasainya sehingga dapat melakukan servis dengan baik dan benar.

Salah satu jenis servis yang diajarkan pada siswa sekolah yaitu servis bawah. Pada prinsipnya servis bawah bertujuan untuk menyeberangkan bola ke daerah permainan lawan sebagai tanda dimulainya permainan. Namun demikian, untuk meningkatkan kemampuan servis bawah bagi siswa dibutuhkan cara mengajar yang tepat. Dalam hal ini seorang guru dituntut memiliki kreasivitas dalam mengajar, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Seorang guru harus mampu menerapkan pendekatan-pendekatan pembelajaran yang tepat.

Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM) adalah pola atau model pembelajaran yang sedang digalakkan dewasa ini. Pembelajaran Kreatif sebagai bagian dari PAIKEM dapat dijadikan sebagai cermin dari PAIKEM itu sendiri. Pendekatan pembelajaran merupakan cara kerja yang mempunyai sistem untuk memudahkan pelaksanaan proses belajar mengajar dan memberikan latihan guna membantu dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan PAIKEM itu sendiri. Pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan servis bawah bola voli diantaranya adalah pendekatan bermain dengan modifikasi media pembelajaran. Dari pendekatan tersebut belum diketahui apakah dengan memodifikasi media pembelajaran khususnya sarana dan prasarana yang digunakan bisa meningkatkan hasil belajar servis bawah dalam permainan bola voli.

Siswa kelas VII BSMP Negeri 2 Gatak tahun pelajaran 2017/ 2018 adalah siswa yang baru mendapatkan materi servis bawah bola voli, sehingga kemampuan servis bawahnya masih rendah dan perlu ditingkatkan. Hal ini juga disebabkan sarana dan prasarana yang ada di SMP Negeri 2 Gatak kurang memadai sehingga perlu adanya pendekatan bermain serta modifikasi sarana dan prasarana yang diperlukan.

Berdasarkan observasi dan pengamatan yang telah dilakukan selama satu bulan, yaitu bulan Mei 2016, siswa kebanyakan melakukan servis tanpa memperhitungkan efektivitas gerakan yang dilakukan. Hal yang terpenting bola dapat menyeberang melewati net dan masuk ke permainan lawan. Tetapi ada juga pukulan servisnya yang tidak menyeberang net, bahkan tidak sampai di net. Siswa yang bolanya berhasil menyeberang net adalah 40,6% dengan KKM siswa yang memperoleh nilai 70 ke atas. Kondisi yang demikian membuat guru memecahkan masalah yang ada, sehingga siswa yang mampu melakukan servis bisa meningkat. Pembelajaran yang monoton dapat menyebabkan siswa enggan dan bosan untuk melakukan pembelajaran secara berulang-ulang. Pendekatan bermain dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran yang dikhususkan pada sarana dan prasarana dapat digunakan untuk mengatasi kendala-kendala dalam pembelajaran servis bawah bola voli terutama untuk siswa kelas VII BSMP Negeri 2 Gatak.

Pendekatan bermain bertujuan untuk meningkatkan rasa senang terhadap materi, sehingga materi yang akan diajarkan dapat diterima siswa dengan baik, namun belum diketahui memodifikasi alat bantu pembelajaran efektif untuk meningkatkan hasil belajar servis bawah bola voli. Untuk itu penulis bermaksud mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Reserch) pada siswa kelas VII B SMP Negeri 2 Gatak Tahun Ajaran 2017/

2018. Diharapkan dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dapat memberikan jalan keluar dari permasalahan yang selama ini dihadapi oleh para Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) dalam pembelajaran pendidikan

(3)

87

jasmani pada umumnya dan pembelajaran teknik servis bawah bola voli, serta mampu memperbaiki proses pembelajaran pendidikan jasmani yang akhirnya mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam bidang olahraga, khususnya pada penguasaan teknik dasar servis bawah bola voli.

Barbara L. Viera, dan Bonnie Jill Fergusson (1996: 2) berpendapat bahwa “Bola voli dimainkan oleh dua tim dimana setiap tim beranggotakan dua sampai enam orang dalam suatu lapangan berukuran 30 kaki persegi (9 meter persegi) bagi setiap tim, dan setiap tim dipisahkan oleh net”. Servis merupakan salah satu teknik dasar permainan bola voli yang memiliki fungsi ganda yaitu, sebagai tanda dimulainya permainan dan sebagai serangan pertama bagi regu yang melakukannya. Berkaitan dengan servis Barbara L.V. & Bonnie J.F.

(1996: 27) menyatakan, “Servis adalah satu-satunya teknik yang digunakan untuk memulai pertandingan”. Amung Ma’mum dan Toto Subroto (2001: 61) bahwa, “servis adalah awal terjadinya suatu permainan bola voli. Akan tetapi dalam perkembangannya servis menjadi salah satu serangan pertama yang sangat penting”.

Menurt Sugiyanto, Soedarwo dan Sunardi (1994: 26) bahwa, “servis selain sebagai poukulan awal untuk memulai permainan, servis berkembang menjadi suatu teknik yang dapat digunakan untuk menyerang”. Menurut Marta Dinata (2004: 5) “servis merupakan awal permainan, dan dapat dimasukkan kedalam kategori serangan yang pertama”. Hal senada dikemukakan Agus Mukholid (2004: 35) bahwa, “Servis tidak hanya sebagai permulaan permainan ataupun sekedar menyajikan bola, tetapi hendaknya diartikan sebagai suatu serangan awal untuk mendapatkan angka agar regunya memperoleh kemenangan”.

Berdasarkan cara pelaksanaannya, servis bola voli dibedakan menjadi dua salah satunya servis bawah (underhand service). Servis bawah merupakan bentuk servis yang sederhana dan tujuan servis tangan bawah biasanya hanya sekedar menyeberangkan bola ke daerah permainan lawan. Seperti dikemukakan Amung Ma’mum dan Toto Subroto (2001:

61) bahwa, “servis dari bawah merupakan bentuk servis yang paling mudah untuk dilakukan. Tujuan servis bawah adalah melambungkan bola menuju lapangan lawan melintasi jaring”.

Istilah pembelajaran sama dengan instruction atau pengajaran. Menurut Purwadarminta 1976 yang dikutip H.J. Gino, Suwarni, Suripto, Maryanto dan Sutijan (1998:

30) bahwa pengajaran mempunyai arti “cara (perbuatan) mengajar atau mengajarkan”. Hal ini juga dikemukakan Wina Sanjaya (2006: 74) bahwa “mengajar diartikan sebagai proses penyampaian informasi dari guru kepada siswa”.

Alat bantu merupakan alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran. Alat bantu ini lebih sering disebut alat peraga karena berfungsi untuk membantu dan mempraktekan sesuatu dalam proses pendidikan pengajaran.

Pembelajaran servis bawah bola voli dengan memodifikasi sarana dan prasarana yaitu dengan mengganti bola yang sebenarnya menggunakan bola plastik, serta lapangan yang tidak sebenarnya atau ukuran lapangan bola voli mini. Pelaksanaan pembelajarannya yaitu dengan menyuruh siswa melakukan servis bawah bola voli, secara berulang-ulang.

Dimana siswa dituntut untuk melakukan servis bawah dengan bola yang melewati net.

Metode keseluruhan merupakan cara mempraktekan seluruh rangkaian gerakan yang dipelajari. Apabila keterampilan olahraga yang diajarkan itu sifatnya sederhana dan mudah dimengerti maka keterampilan tersebut sebaiknya diajarkan secara keseluruhan, dan setiap

(4)

88

teknik bagian hanya dilatih secara khusus apabila siswa atau objek membuat kesalahan pada teknik tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, dirumuskan tujuan penelitian ini adalah: “Meningkatkan hasil belajar servis bawah bola voli mini melalui penerapan pendekatan bermain dengan modifikasi alat bantu pembelajaran pada siswa kelas VII B semester I SMP Negeri Gatak 2 tahun pelajaran 2017/ 2018”.

Metode Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan selama 5 bulan, yaitu pada bulan Juli s.d. November 2016. Penelitian tindakan kelas ini direncanakan di SMP Negeri 2 Gatak. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII B SMP Negeri 2 Gatak tahun pelajaran 2017/ 2018 yang berjumlah 32 siswa. Dengan komposisi siswa putra: 14 anak dan siswa putri: 18 anak.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini terdiri dari: tes dan observasi. Tes dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil servis bawah bola voli yang dilakukan siswa. Observasi dipergunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dan guru selama kegiatan belajar mengajar saat penerapan modifikasi alat bantu pembelajaran (sarana dan prasarana).

Teknik triangulasi sumber data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan mengecek atau sebagai pembanding data. Triangulasi dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber data dan metode. Jenis triangulasi ini dilakukan dengan mengumpulkan data sejenis tetapi menggunakan teknik atau metode. Pengumpulan data yang berbeda, dan bahkan lebih jelas untuk diusahakan mengarah pada sumber data yang sama untuk menguji kebenaran informasinya.

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus PTK dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Hasil keterampilan servis bawah bola voli dengan menganalisis nilai rata-rata tes servis bawah bola voli. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan. Kemampuan melakukan rangkaian gerakan keterampilan servis bawah bola voli: dengan menganalisis rangkaian gerakan servis bawah bola voli. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan.

Sedangkan dalam penelitian ini melalui angka-angka yang diperoleh saat unjuk kerja servis bawah bola voli. Menurut Iskandar, (2009: 131) yang menyatakan bahwa, “Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus PTK dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.

Hasil Penelitian

Kondisi awal penelitian diukur dari observasi dan tes unjuk kerja keterampilan teknik dasar servis bawah bola voli. Observasi dan tes unjuk kerja digunakan untuk mengetahui dan mengukur seberapa besar kemampuan siswa dalam melakukan sevis bawah bola voli,

(5)

89

baik mengenai keterampilan maupun mengenai rangkaian gerakan sebelum diberi tindakan berupa penerapan alat bantu dalam proses belajar mengajar yang berlangsung.

Berikut merupakan hasil observasi pada setiap indikator, sebelum diberi tindakan berupa penerapan alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar (pra siklus), dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 1. Deskripsi Kondisi Awal (Prasiklus)

Aspek yang diukur

Kondisi Awal

Cara Mengukur Jumlah Siswa yang lulus Persentase

Kelulusan Hasil keterampilan

servis bawah bola voli. 13 40,6%

Diamati saat guru memberikan materi servis bawah bola voli pada awal

pembelajaran Siswa dalam

melakukan rangkaian gerakan servis bawah

bola voli.

12 37,5%

Diamati saat proses belajar mengajar dengan menggunakan lembar observasi

peneliti

Berdasarkan hasil tes prasiklus, diketahui bahwa hanya ada beberapa siswa yang sudah mampu melakukan servis bawah bola voli mini dengan baik atau memperoleh nilai 70 ke atas. Dari hasil keterampilan servis bawah bola voli mini hanya ada 13 siswa (40,6%), dan dari kemampuan siswa dalam melakukan rangkaian servis bawah bola voli mini ada 12 siswa (37,5%). Dari data tersebut, menujukkan bahwa kemampuan siswa dalam melakukan teknik dasar servis bawah bola voli mini masih rendah. Untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran servis bawah bola voli mini, maka akan dilakukan tindakan berupa penerapan pendekatan bermain yang dilakukan dalam proses belajar mengajar yang berlangsung.

Dari hasil observasi awal, ada dua siklus yang diterapkan untuk menyelesaikan dan menjawab permasalahan yang terjadi di dalam kelas. Pada setiap siklus yang diterapkan masing-masing menggunakan penerapan pendekatan bermain dalam kegiatan belajar mengajar yang berlangsung. Untuk mengetahui adanya perubahan dari proses yang diakibatkan oleh tindakan tersebut, maka evaluasi dilakukan dengan cara melakukan observasi dan tes unjuk kerja dalam servis bawah bola voli mini pada tiap akhir siklus.

Kegiatan selanjutnya setelah observasi awal yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan serta refleksi tehadap tindakan. Serangkaian penelitian yang dilakukan terdiri dari dua siklus. Penelitian diakhiri sampai ada perubahan pada indikator partisipasi siswa ke arah yang lebih baik.

Pada dasarnya metode bermain cukup memberikan gairah baru pada pembelajaran servis bawah bola voli mini, hal ini dapat diamati dari sikap siswa yang tak kenal menyerah pada saat melakukan tes dan selalu ingin mengulangi gerakan servis bawah ketika hasilnya belum memenuhi target yang diharapkan. Masih ada kesempatan pada siklus II dengan harapan hasilnya akan lebih baik.

(6)

90

Tabel 2. Deskripsi Hasil Tes Belajar Siswa Pada Siklus 1

Aspek yang diukur

Tahap Awal Siklus I

Cara Mengukur Jumlah

Siswa yang lulus

Persentase Kelulusan

Jumlah Siswa yang lulus

Persentas e Kelulusan Hasil

keterampilan servis bawah

bola voli mini. 13 40,6% 20 62,5%

Diukur saat guru memberikan materi servis bawah bola voli mini.

Kemampuan siswa dalam melakukan

rangkaian gerakan servis bawah bola voli

mini.

12 37,5% 14 43,8%

Diamati saat proses belajar mengajar dengan menggunakan lembar observasi peneliti

Dari tabel pencapaian hasil di atas, menujukkan bahwa kemampuan siswa dalam melakukan teknik dasar servis bawah bola voli mini meningkat sesuai target capaian yang dicantumkan pada proposal. Meskipun demikian, masih perlu peningkatan pada metode yang diterapkan. Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada pertemuan keempat ini adalah sebagai berikut:

Dari hasil tes pada siklus I menunjukkan bahwa hasil keterampilan servis bawah bola voli mini meningkat dari 40,6% pada kondisi awal menjadi 62,5% pada akhir siklus I.

Kemampuan siswa dalam melakukan servis bawah meningkat dari 37,5% pada kondisi awal menjadi 43,8% pada akhir siklus I.

Kendala yang dihadapi guru/siswa bisa diatasi sedikit demi sedikit meskipun masih perlu peningkatan dan pengembangan. Demi tercapainya hasil yang maksimal pendekatan internal pada setiap individu anak masih sangat berperan terhadap semangat siswa.

Berdasarkan hasil pengamatan dan kendala-kendala dalam pembelajaran siklus satu, maka perlu ada perbaikan-perbaikan pada siklus berikutnya, antara lain adalah: (1) Mempersiapkan siswa secara fisik dengan menghimbau siswa supaya tidak melakukan gerakan yang menguras tenaga sebelum latihan, misalnya bermain kejar-kejaran dengan temannya, dan (2) Melakukan pendekatan internal lebih intensif pada siswa yang dirasa masih kurang berhasil.

Pada dasarnya metode bermain cukup memberikan gairah baru pada pembelajaran servis bawah bola voli mini, hal ini dapat dilihat dari hasil tes yang memuaskan.

(7)

91

Tabel 3. Deskripsi Hasil Tes Belajar Siswa Pada Siklus 2

Aspek yang diukur

Prasiklus Siklus 1 Siklus 2

Cara Mengukur Jumlah

Siswa yang lulus

Persentase Kelulusan

Jumlah Siswa

yang lulus

Persentase Kelulusan

Jumlah Siswa

yang lulus

Persentase Kelulusan

Hasil keterampi

lan servis bawah bola voli

mini.

13 40,6% 20 62,5% 24 75%

Diukur saat guru memberikan materi servis bawah bola

voli mini.

Kemampu an siswa dalam melakuka

n rangkaian

gerakan servis bawah bola voli

mini.

12 37,5% 14 43,8% 23 71,9%

Diamati saat proses belajar mengajar

dengan menggunaka

n lembar pengamatan

penelitian

Adapun keberhasilan yang diperoleh pada siklus kedua adalah sebagai berikut: dari hasil tes pada siklus II menunjukkan bahwa hasil keterampilan servis bawah bola voli mini meningkat dari 40,6% pada kondisi awal menjadi 62,5% pada akhir siklus I dan meningkat menjadi 75% pada akhir siklus II. Kemampuan siswa dalam melakukan rangkaian gerakan servis bawah bola voli mini meningkat dari 37,5% pada kondisi awal menjadi 43,8% pada akhir siklus I dan meningkat menjadi 71,0% pada akhir siklus II. Pendekatan bermain memberikan banyak pencerahan dalam metode pembelajaran dan lebih menantang siswa untuk melakukan latihan servis bawah bola voli mini.

Simpulan dan Saran

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dapat disimpulkan sebagai berikut:

Penerapan pendekatan bermain dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar servis bawah bola voli mini pada siswa kelas VII B semester I SMP Negeri 2 Gatak tahun pelajaran 2017/ 2018. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil keterampilan servis bawah bola voli mini meningkat dari dari 40,6% pada kondisi awal menjadi 62,5% pada akhir siklus I dan meningkat menjadi 75% pada akhir siklus II. Kemampuan siswa dalam melakukan rangkaian gerakan servis bawah bola voli mini meningkat dari 37,5% pada kondisi awal menjadi 43,8% pada akhir siklus I dan meningkat menjadi 71,0% pada akhir siklus II. Pendekatan bermain memberikan banyak pencerahan dalam metode pembelajaran dan lebih menantang siswa untuk melakukan latihan servis bawah bola voli mini.

Berdasar simpulan di atas, dapat disarankan: (1) Hendaknya pendekatan bermain dapat dikembangkan dan digunakan dalam pembelajaran servis bawah bola voli mini di sekolah;

(2) Dalam proses pembelajaran harusnya guru memperhatikan kondisi siswa dan menggunakan strategi mengajar yang bervariasi. Dengan demikian akan meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan jasmani; (3) Siswa harus siap untuk mengikuti pembelajaran dengan strategi pembelajaran apapun yang diberikan guru dan selalu bersedia dengan kesadaran sendiri untuk mengikuti petunjuk dan arahan yang diberikan guru; (4) Siswa perlu lebih meningkatkan berbagai aktivitas dan mengembangkan berbagai metode belajar sekaligus sebagai sarana

Pra siklus

Siklus 1 Siklus2

(8)

92

memperluas pengetahuan dan wawasannya. Belajar secara mandiri, mengerjakan tugas-tugas dari guru untuk berlatih mempraktikan teknik dan gerakan yang ada dalam pelajaran; (5) Disarankan bagi peneliti di masa mendatang untuk dapat mengembangkan penelitian tentang pendekatan pembelajaran, sebab pada dasarnya terdapat beberapa pendekatan pembelajaran lain yang dapat digunakan untuk memodifikasi teknik pembelajaran penjasorkes.

Daftar Pustaka

Agus Mukholid. 2004. Pendidikan Jasmani. Jakarta: Yudhistira.

Amung Ma’mum & Toto Subroto. 2001. Pendekatan Ketrampilan Taktis Dalam Permainan Bolavoli Konsep & Metode Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

Barbara L. V. & Bonnie J. F. 1996. Bolavoli Tingkat Pemula. Alih Bahasa. Monti. Jakarta: Raja Grafindo.

Iskandar. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada(GP) Press.

Marta Dinata. 2004. Belajar Bolavoli. Jakarta: Penerbit Cerdas Jaya.

Sugiyanto, Soedarwo dan Sunardi. 1994. Kepelatihan Bolavoli. Surakarta: UNS Press.

Referensi

Dokumen terkait

Proses adsorpsi menghasilkan efek pendinginan yang terjadi pada botol labu yang kedua, dimana pada tekanan rendah panas dari lingkungan diserap untuk menguapkan adsorbat

Analisis Zat Pewarna Pada Minuman Sirup Yang Dijual Di Sekilah Dasar Kelurahan Lubuk Pakam III Kecamatan Lubuk Pakam, Skripsi , FKM-USU, Medan.. Putranto, D.,

[r]

Susunan sistematika penulisan naskah secara berurut sebagai berikut: JUDUL (dalam bahasa Indonesia dan Inggris), Nama penulis, ABSTRAK (dalam bahasa Inggris bila makalah dalam

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...v.. UCAPAN

PADA PETERNAKAN MADU MURNI ASSYIFAK. GRINGSING

Aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran menggunakan model bamboo dancing meliputi memperhatikan ketika guru menerangkan dan ketika temannya

Dengan adanya masalah tersebut penulis membuat sebuah aplikasi media pembelajaran kosa kata bahasa Inggris yang ditujukan bagi anak dengan menggunakan teknologi