• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA PANJA RUU TENTANG KEBUDAYAAN KOMISI X DPR-RI DENGAN PEMERINTAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA PANJA RUU TENTANG KEBUDAYAAN KOMISI X DPR-RI DENGAN PEMERINTAH"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA PANJA RUU TENTANG KEBUDAYAAN KOMISI X DPR-RI DENGAN PEMERINTAH Tahun Sidang Masa Persidangan Jenis Rapat Hari, Tanggal Pukul Sifat Rapat Pimpinan Rapat Sekretaris Rapat. 2016-2017 IV Rapat Kerja Ruu Tentang Kebudayaan Komisi X DPR Rl Selasa, 18 April2017 20.00 WIB- selesai Terbuka Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH Sarilan Putri Kh, S. Sos./Kabagset. Komisi X DPR-. RI. Tempat Acara. Ruang Rapat Komisi X DPR-RI : . Rapat Kerja RUU tentang Kebudayaan Komisi X dengan Pemerintah. KETUA RAPAT (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semuanya.. Yang kami hormati Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Menteri Pendayaguna Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi serta yang mewakili, Kementerian Agama serta yang mewakili, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Sudah lengkap ini ada setneg ini dari Kementerian Seketariat Negara Republik Indonesia dan Bapak lbu Anggota Komisi X DPR Rl, hadirin sekalian yang dimuliakan kepada Allah SWT.. BIDANG ARSIP DAN MUSEUM.

(2) Dalam kesempatan yang berbahagia ini marilah kita tidak henti untuk memanjatkan syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Rahmat dan Karunianya kita diberikan kesempatan untuk dapat menghadiri Rapat Kerja pada malam ini dalam keadaan sehat wal'afiat. Menurut laporan dari Seketariat saat ini Rapat Kerja Komisi X DPR Rl telah dihadiri dan ditanda tangani oleh 33 dari 52 Anggota, yang terdiri lebih dari separuh unsur Fraksi bahkan lengkap. Dengan demikian sebagaimana ditentukan Pasal 245 ayat (1) Tata Tertib DPR Rl telah terpenuhi. Dengan mengucapkan Bismillahirrahmaanirrohiem, perkenankan kami membuka Rapat Kerja hari ini dan Rapat dinyatakan terbuka untuk umum. (RAPAT DIBUKA PUKUL 22.22 WIB). Bapak/lbu dan hadirin yang kami muliakan, Sebelumnya perkenankan kami dari meja Pimpinan meminta persetujuan agenda Rapat Kerja pada mala mini; 1. Pengantar, 2. Laporan Ketua Panja Rancangan Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan, 3. Pembacaan naskah Rancangan Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan, 4. Pandangan mini Fraksi dan Pemerintah terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan, 5. Pengambilan keputusan terhadap Racangan Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan untuk ditindak lanjuti pada pembicaran tingkat II atau di Paripurna, 6. Penanda tanganan Rancangan Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan 7. Dan yang terakhir Penutup. Apakah dapat disetujui agenda Rapat Kerja Malam ini? (RAPAT: SETUJU) Demi mempersingkat waktu mari kita masuk pada agenda acara selanjutnya yaitu, laporan Ketua Panja RUU tentang Pemajuan Kebudayaan. Saya kira digabung dengan pembacaan naskah RUU tentang Pemajuan Kebudayaan.. BIDANG ARSIP DAN MUSEUM. Pada Bapak Ferdiansyah Ketua Panja kami persilakan. KETUA PANJA (H. FERDIANSYAH, S.E., M.M.): Terimakasih Pimpinan..

(3) Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua. Selamat malam. Om Swastiastu Namo Budhaya.. Yang terhormat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Yang terhormat Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Yang terhomat Menteri PAN RB atau yang mewakili, Yang terhomat Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia yang dalam ini juga diwakili, Yang terhormat Menteri Agama Republik Indonesia atau yang mewakili, Yang terhormat Kementerian Sekneg Republik Indonesia atau yang mewakili. Pimpinan dan Anggota Komisi X, Alhamdulillah dengan segala puji dan syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang kita bisa diberikan Rahmat dan Karunianya senantiasa diberikan kekuatan dalam mengembang tugas Legislasi sebagai Anggota DPR Rl.. Selanjutnya izinkanlah saya menyampaikan laporan hasil pembahasan rancangan Undang-Undang tentang Kebudayaan, yang nantinya judulnya menjadi Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan. Rancangan Undang-Undang tentang Kebudayaan merupakan rancangan Undang-Undang usul inisiatif DPR Rl melalui keputusan rapat Paripurna DPR Rl tanggal 17 Desember 2015. Berdasarkan rapat Bamus DPR Rl tanggal 25 Februari 2016 dan surat Pimpinan DPR Rl nomor PW/03473 DPR Rl/11/2017 tanggal 26 Februari 2016. Komisi X DPR Rl ditugaskan mewakili DPR Rl untuk melakukan pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Kebudayaan bersama dengan Pemerintah. Pemerintah melalui surat Presiden yang dikirimkan kepada Ketua DPR Rl No. R.12/PRESIII 2016 pertanggal 12 Februari 2016, hal penunjukan wakil untuk membahas Rancangan Undang-Undang tentang Kebudayaan menugaskan Mendikbud Rl, Menpar Rl, Menpan RB Rl, Menag Rl, dan Menkumham Rl untuk melakukan pembahasan bersama dengan DPR Rl atau secara sendiri-sendiri sesuai dengan Surpres yang disampaikan. Berdasarkan penugasan tersebut pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Kebudayaan diawali dengan rapat kerja Komisi DPR Rl dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Pariwisata Rl, Menteri Pemdayaan Aparatul Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri Agama, Menteri Hukum dan HAM Rl 12 April 2016 untuk menerima daftar inferentasi masalah yang disampaikan oleh Pemerintah dan membahasan mekanisme serta tata tertib.. BIDANG ARSIP DAN MUSEUM. Para Menteri yang kami hormati,.

(4) Pimpinan dan Anggota Komisi X yang saya hormati. Setelah rapat kerja tanggal 12 April Panja telah melaksanakan berbagai kegiataan antara lain Rapat Internal Panja, Rapat Panja, menghadiri seminar kebudayaan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Rapat dengar Pendapat dan Rapat dengar Pendapat Umum dengan berbagai pemangku kepentingan. Dalam rapat-rapat di Panja terdapat berbedaan yang cukup kursial antara draft DPR Rl dan DIM yang disampaikan oleh Pemerintah. Oleh karena itu Panja DPR Rl dan Panja Pemerintah sepakat untuk mencari solusi terhadap beberapa perbedaan tersebut dengan merumuskan butir-butir subtansi pokok yang perlu diatur dalam muatan rancangan Undang-Undang, sehingga pada tanggal 21 Februari 2017 dilaksanakan rapat kerja ke-2 untuk menyetujui butir-butir subtansi pokok usulan Panja untuk diputuskan dan dibahas lebih lanjut oleh Panja. Setelah melakukan rapat kerja ke-2 Panja melakukan pembahasan dalam bentuk rapat Panja, rapat team perumus dan rapat insikolonisasi. Beberapa rapat yang telah dilakukan Panja tentang rancangan Undang-Undang Kebudayaan, Panja melakukan uji public dengan berdasarkan rapat Panja tanggal 20 Maret 2017. Uji public pertama dilaksanakan di Provinsi Bali pada tanggal 22 sampai 24 Maret 2017, kemudian Panja kembali melakukan rapat Panja pada tanggal 29 sampai 31 Maret 2017 untuk membahas hasil uji public. Pada tanggal 29 Maret 2017 tersebut Panja menyepakati perubahan judul rancangan Undang-Undang dari rancangan Undang-Undang tentang Kebudayaan menjadi rancangan Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan. Perubahan judul rancangan Undang-Undang mempertimbangkan muattan rancangan Undang-Undang yang akan diatur dan juga merujuk pada Ayat (1) Pasal 32 Undang-Undang Dasar Negera Republik Indonesia tahun 1945 yang berbunyi, negera memajukan kebudayaan nasional Indonesia ditengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya. Setelah dilakukan uji publik pada tanggal 29 sampai 31 Maret 2017 Panja kembali melakukan uji public pada tanggal 4 sampai 6 April 2017 ke Provinsi daerah istimewa Jogyakarta dan Provinsi Ria dengan menghadirkan para pemangku kepentingan termasuk budayawan, seniman, tokoh masyarakat adat, pegiat budaya akademisi. Dalam uji tersebut hadir pula team Panja Pemerintah seluruh masukan, usulan, saran dan keritik untuk penyempurnaan rancangan Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan ditampung oleh Panja dan menjadi bahan kebijakan dalam penyempurnaan rumusan norma rancangan Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan. DPR Rl bersama Pemerintah pada awal pembahasan nampak masih ada perbedaan, hal ini dikarenakan begitu banyaknya hasana mengenai kebudayaan. Mulai berbagai diskusi dalam rapat Panja perbedaan tersebut dapat diurai, sehingga pembahasan rancangan UndangUndang tentang Pemajuan Kebudayaan tetap dilanjutkan dalam bentuk rapat Panja, rapat team Perumus, rapat team singkronisasi yang pada akhirnya rapat Panja tanggal 13 April 2017 sampai pukul 02:28 disepakati draft rancangan Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan sebagai hasil Panja. Dari seluruh rangkai oleh Panja timus dan timsin dilakukan dalma suasana demokratis dan kekeluargaan.. BIDANG ARSIP DAN MUSEUM.

(5) Para Menteri, Pimpinan dan Anggota Komisi X DPR Rl yang kami hormati. Pembahasan Rancangan Undang-Undang tetang Pemajuan Kebudayaan oleh Panja diiringi beberapa dinamikan dan pembahasannya, antara lain mengenai rumusan definisi tentang kebudayaan, subtansi yang diatur mengenai kebudayaan atau nurai atau produk kebudayaan, posisi kebudayan masyarakat kominal atau masyarakat adat atau masyarakat pengembang, izini pemanfaattan oleh industry besar dari pihak asing yang menganai jenis sangsi atau ketentuan pidana. Proses pembahasan rancangan Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan sudah berjalan 7 kali masa sidang, karena terdapat materi yang cukup krusial yang menjadi pembahasan Panja, sehingga membutuhkan 3 kali perpanjangan masa sidang, Panja menyadari betul bahwa rancangan Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan ini memiliki tingkat urgensi dan mengandung subtasi yang strategis serta bermanfaat bagi perkembangan dan kemajuan bangsa serta peradaban bangsa. Perdebatan yang telah dilakukan oleh Panja sehingga saya tidak ingin mengulangi berkali-kali mengapa rancangan UndangUndang tentang Pemajuan Kebudayaan ini perlu, tapi saya ingin menyampaikan manfaat yang diperoleh masyarakat dari pokok-pokok bahasan ataupun norma-norma dalam rancangan Undang-Undang ini saat disahkan menjadi Undang-Undang. Pokokpokok bahasan ataupun norma-norma yang dimaskud antara lain sebagai berikut. 1. Kebudayaan sebagai investasi bukan biaya. Dalam rancangan Undang-Undang ini ditegaskan bahwa kebudayaan merupakan investasi masa depan untuk membangun peradaban bangsa, sehingga harus ada keyakinan yang kuat bahwa dengan Pemajuan Kebudayaan maka Indonesia akan maju dan dapat bertahan sampai dengan usia bumi ini berakhir. Dalam konteks ini rancangan Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan memiliki paradikma bahwa kebudayaan sebagai investasi bukan biaya. 2. System pendataan kebudayaan terpadu. Untuk waktu yang akan datang akan ada system data utama kebudayaan yang mengintegrasikan seluruh data kebudayaan dari berbagai sumber dan dari berbagai Kementerian dan Lembaga. Sistem itu disebut dengan system pendataan kebudayaan terpadu yang berisi tentang objek Pemajuan Kebudayaan, sumber daya manusiaan kebudayaan, lembaga kebudayaan, pranata kebudayaan, sarana prasarana kebudayaan dan data lain terkait kebudayaan. Data tersebut dapat diakses oleh setiap orang dengan tetap mempertimbangkan kedaulatan, keamanan dan ketahanan Nasional. 3. Pokok pikiran kebudayaan daerah. Setiap daerah baik Kota maupun Kabupaten, maupun juga Provinsi akan lahir forum, majelis atau lembaga yang duduk bersama dengan Pemerintah daerah untuk menyusun dan merumuskan pokok-pokok pikiran daerahnya. Mengenai tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus pengetahua local, technology local. BIDANG ARSIP DAN MUSEUM.

(6) 4.. 5.. 6.. 7.. 8.. atau diganti ini sekarang pengentahuan tradisional , technology tradisional, seni dan Bahasa dalam penyusunan pokok-pokok pikiran kebudayaan daerah. lnilah para budayawan daerah pegiat budaya, seniman, dan para pemangku kepentingan lainnya yang akan berkumpul dan berdiskusi untuk memajukan kebudayaan daerahnya. Strategi kebudayaan. Berbagai pokok-pokok pikiran kebudayaan daerah yang telah disusun dan dirumuskan oleh setiap Kabupaten Kota dan Provinsi, maka secara rasional akan disusun strategi kebudayaan. Indonesia memiliki pontesi yang luar biasa dalam kebudayaan, namun sampai saat ini belum memiliki strategi kebudayaan. Melalui rancangan Undang-Undang ini Indonesia sebagai negara dan bangsa akan memiliki strategi kebudayaan yang akan disusun oleh Pemerintah Pusat dengan melibatkan masyakarat melalui para ahli yang memiliki kopetensi dan kredibilitas. Rencana induk Pemajuan Kebudayaan. Rancangan Undang-Undang ini akan melahirkan rencana induk Pemajuan Kebudayaan untuk jangka waktu 20 tahun yang menjadi dasar penyusunan dan dimuat dalam rencana pembangunan jangka panjang dan rencana pembangunan jangka panjang menengah, dan dapat dilakukan evaluasi setiap 5 tahun. Dengan demikian arah pembangunan bangsa yang akan lebih kuat karena didasari oleh kebudayaan. Dana peralihan kebudayaan. Dalam hal pendanaan selain melalui APBN dan APBD sumber pendanaan kebudayaan lainnya adalah dana peralihan kebudayaan yang dibentuk oleh Pemerintah. Dana peralihan kebudayaan yang dimaksud adalah sejumlah asset finansial yang ditutupkan atau dihibahkan orang ataupun lembaga untuk dikelolah dengan baik melalui sebuah lembaga wali amanat dan disalurkan serta dimanfaatkan kepentingan Pemajuan Kebudayaan. Pemanfaattan kebudayaan. Dalam rancangan Undang-Undang ini industry besar dan atau pihak asing yang akan melakukan pemanfaattan objek Pemajuan Kebudayaan untuk kepentingan komersil wajib memiliki izin dari Menteri dan harus memenuhi syarat sebagai berikut; a. Memiliki persetujuan atas dasar informasi awal, b. Adanya pemanfaattan dan adanya pembagian pemanfaat, c. Pencantuman asal usul objek Pemajuan Kebudayaan. Penghargaan. Setiap orang yang berkontribusi atau berprestasi luar biasa dalam Pemajuan Kebudayaan akan mendapatkan penghargaan, selain itu Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah memberikan fasilitas kepada sumber daya manusia kebudayaan yang luar biasa dan atau berprestasi luar biasa seperti maestro dan empu. Fasilitas tersebut adalah dalam bentuk biaya hidup, materi dan atau saran. BIDANG ARSIP DAN MUSEUM.

(7) prasarana sesuai dengan kemampuan keuangan negara yang diberikan untuk mengembangkan karya-karyanya. 9. Sangsi. Dalam rancangan Undang-Undang ini terdapat sangsi yang diberikan kepada setiap orang yang dengan sengaja dan secara melawan hukum mengahancurkan, merusak, menghilangkan atau mengakibatkan tidak dapat dipakainya sarana prasarana Pemajuan Kebudayaan. Para Menteri, Pimpinan dan Anggota Dewan yang kami hormati Komisi X. Demikian Bapak-Bapak ataupun Norma dari rancangan Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan terkait dengan manfaat yang akan diperoleh oleh masyarakat, Pemerintah, Pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan bidang kebudayaan. Dalam rapat kerja Komisi DPR Rl hari ini kami mengharapkan agar laporan Panja Rancangan Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan, hasil keputusan Panja tanggal 13 April 2017 dan rapat internal Komisi X DPR Rl, serta tentunya disini ada tambahan berdasarkan hasil yang disampaikan pada forum lebih yang tadi diselesaikan, dan teruskan untuk pengambilan keputusan pembicataan tingkat II pada sidang paripurna terdekat. Para Menteri, Pimpinan dan Anggota Komisi X CPR Rl yang kami hormati. Rancangan Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan ini terdiri dari 9 Bab 61 Pasal dengan sistematika Bab 1 Ketua Umum, Bab 2 Kemajuan, Bab 3 Hak dan Kewajiban, Bab 4 Tugas dan Wewenang, Bab 5 Pendanaan, Bab 6 Pendanaan, Bab 7 Larangan, Bab 8 Ketentuan Pidana, dan Bab 9 Ketentuan Penutup. Terlampir tentang Pemajuan Kebudayaan hasil keputusan Panja tanggal 13 April 2017 dan rapat internal Komisi X DPR Rl, serta tempat Bapak dan lbu perwakilan fraksi, serta Pemerintah ada juga catatan terhadap dari rancangan Undang-Undang kebudayaan dan hasil telah kita selesaikan tadi berdasarkan hasilloby yang baru kita selesaikan. Para Menteri, Pimpinan dan Anggota Komisi X CPR Rl yang kami hormati. Demikian laporan Panja rancangan Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan Komisi X DPR Rl ini disampaikan, sepenuhnya saya berharap kepada forum rapat yang berbahagia pada malam hari ini untuk mengambil keputusan sebelum diteruskan untuk pengambilan keputusan dalam pembahasan tingkat II di rapat Paripurna nanti. Semoga dalam rapat kerja Komisi X DPR Rl hari ini Pimpinan dan Anggota dapat menerima laporan Panja tentang Pemajuan Kebudayaan juga termasuk Pemerintah. Sebelum mengakhiri laporan ini saya ingin menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada seluruh Anggota Panja. lzinkanlah kami menyebutkan satu per satu yang hadir pada malam hari ini.. BIDANG ARSIP DAN MUSEUM.

(8) Yang pertama tentunya dalam hal ini ada selaku Pimpinan, Dr. Abdul Fikri, yang selanjutnya dari Fraksi PDI Perjuangan yang hadir pada malam hari ini Drs. lr. Wayan Koster, M.M, Yang terhormat DR. SBY Rianty Sukamdan, Yang terhormat Dr. Sofiantan, Yang terhormat Saudara lrenes Yusiani Roba Putri, Yang terhormat Saudara Asdi Nanang, Juga dari Fraksi Partai Golkar yang terhormat yang hadir pada hari ini, lr. Bambang Sutrisno, DR Marlinda lrwanty, S.E., M.Si, Yang terhormat dari Fraksi Gerindra lr. H. Nuroji, Ida Bagus Putu Sukata, S.E., M.Si, Dari Fraksi Parta Amanat Nasional yang terhormat Saudara Anang Hermansyah, Dari Fraksi PKB yang terhormat H. Dedi Wahyudi S.Pd, Yang terhormat Saudari Arzetty Bilbina Setyawan, S.E., M.A.P, Dari Fraksi PKS yang terhormat lbu Hj. Ledia Hanifa Amaliah, S.Si., M.Psi.T, Yang terhormat dari Fraksi PPP Bapak H. Doni Ahmad Munir, S.T., M.M, yang terhormat DR. Reni Marlinawati, Dari Fraksi Nasdem yang terhormat Drg. Hj. Yayuk Sri Raharuningsi, MM., MH, Dari Fraksi Hanura yang terhormat Saudara H. Dadang Rusdiana, S.E., M.Si. Mudah-mudahan tidak terlewat semua. Yang terhormat dari Fraksi PKB Ora. Hj. Lathifa Shohib, Dr. H. Zainul Arifin Noor, SE., MM, Yang terhormat lbu Anita Jacoba Gah, SE. Makanya kami mengecek satu per satu, saya sebagai Ketua Panja harus mengucapkan terima kasih atas partisipasi dan dukungan selama ini. Tidak lupa juga terima kasih kepada ternan-ternan dari Panja Pemerintah yang sampai detik ini masih dikomandoi oleh saudara Hilma Farid, lbu Rini, Karjono yang hadir pada hari ini dari Kemenat, dari Kemensekneg, Kemenpar Pak Harry Untoro dan juga seluruh tenaga ahli Komisi X, team perancang dan peneliti dari badan keahlian DPR, wartawan, para pemangku kepentingan yang juga turut serta berpartisipasi terhadap jalanya ataupun kelancaran pembahasan sidang-sidang rapat Panja. Juga seluruh jajaran dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan seluruh pasangan kerja yang ada di Komisi X DPRI. Oleh karena itu kami selaku Pimpinan Panja juga memohon maaf apabila dalam memimpin selama memimpin Panja ada hal-hal yang kurang berkenan dalam rangka pemajuan pembahasan tentang RUU tentang Pemajuan Kebudayaan sampai dengan hari ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa ALLAH SWT selalu memberikan petunjuk kepada kita dalam memajukan kebudayaan.. BIDANG ARSIP DAN MUSEUM. Dan sebagai kata akhir kami ingin menyampaikan dua pantun sebagai berikut; Di kerajaan Pajajaran ada seorang resi Yang sakti mandraguna Mari jadikan kebudayaan sebagai investasi Bukan hanya biaya.

(9) Banyak gadis di tanah Pasundan Berlari-lari di bukit Cerdel Mari jadikan kebudayaan sebagai haluan pembangunan nasional Disini sudah tidak ada gadis, gadisnya ada sudah seri 5 semua. Sebelum juga mengakhiri izinkanlah kami juga bersama tadi juga diputuskan dalam rapat loby, bahwa catatan-catatan terhadap rancangan Undang-Undang yang tertera dan sudah ada di depan Bapak dan lbu sudah disepakati oleh seluruh FraksiFraksi dan juga disepakati oleh Pemerintah. Betul Bapak lbu ya, dari Pemerintah betul Pak ya. Oleh karena itu izinkanlah kami mungkin juga tidak perlu membacakan keseluruhan Pak, bahwa intinya dari catatan-catatan itu hasil loby semua disepakati dan menjadi lampiran yang tidak terpisahkan. Kami selaku Pimpinan Panja untuk laporan Panja ini, berikut dengan rancangan Undang-Undang itu sendiri yang terdiri dari batang tubuh dan juga mengenai penjelasannya.. Bapak/lbu yang kami hormati, Tentunya secara singkat beberapa hal yang telah kami sampaikan, intinya semua kita coba dalam konteks catatan-catatan yang terhadap rancangan UndangUndang Pemajuan Kebudayaan. Baik itu subtansi, redaksional, tanda baca atau nohta kita coba selesaikan secara keseluruhan dan bisa diselesaikan dengan baik dan disetujui oleh seluruh Fraksi-Fraksi yang ada di DPR Rl termasuk dari perwakilan Pemerintah yang hadir pada malam hari ini kebetulan hadir,. Yang terhormat saudara Mendikbut dan saudara Menteri Pariwisata. ltu sementara Pimpinan dan Bapak lbu sekalian yang kami hormati. Untuk mempersingkat kami sebagai laporan Panja dan mohon kiranya laporan ini sekali lagi bisa diterima dengan baik. Terima kasih. Wabillahi Taufik Walhidayah, Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.. BIDANG ARSIP DAN MUSEUM. KETUA RAPAT; Wa'alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

(10) Terima kasih Kebudayaan.. Bapak Ferdiansyah Ketua Panja. RUU tentang. Pemajuan. Sesungguhnya acara selanjutnya sesuai dengan agenda rapat adalah pembacaan naskah RUU tentang Pemajuan Kebudayaan, hanya tadi sudah disampaikan bahwa naskah sudah disetujui. Dan apakah pembacaan naskah RUU tersebut cukup kita anggap sudah dibacakan? (RAPAT: SETUJU) Artinya berarti sudah diterima laporannya. Selanjutnya kami persilakan kepada Anggota Komisi X DPR Rl untuk membacakan pandangan mini Fraksi terhadap RUU tentang Pemajuan Kebudayaan dan nanti dilanjutkan dengan pandangan dari Pemerintah. Mohon untuk karen a waktunya sudah jam 11, F.PKB (H. DEDI WAHIDI, S.Pd.): lya Pak sebentar Pak. Terima kasih Pimpinan. Sehubungan waktu sudah jam 11, besok pilkada, ada tugas-tugas perbantuan, paling tidak kita ikut ruing-riung. Kemudian oleh karena itu maka mohon tidak bermaksud membatasi ternan-ternan Fraksi, kiranya bisa diringkas dan langsung kepada sikap. Selanjutnya biasanya selalu dimulai dari Fraksi besar, mohon untuk keadilan kali ini bisa dimulai dari Fraksi terkecil. Terima kasih. KETUA RAPAT: Kita balik dari Fraksi terkecil begitu ya, minta tetap dari yang besar Pak. Tapi catatannya adalah tetap singkat begitu ya, artinya tidak terlalu panjang. Saya kira himbauannya cukup dan kemudian selanjutnya ini karena mungkin ada keperluan sehingga Fraksi yang besar meminta didahulukan.. BIDANG ARSIP DAN MUSEUM. Selanjutnya kepada Fraksi PDI Perjuangan dipersilakan, singkat saja Pak Wayan..

(11) F-PDIP (Dr. lr. I WA VAN KOSTER, M.M.): Terima kasih Pak Ketua. PANDANGAN AKHIR MINI FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DPR Rl TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PEMAJUAN KEBUDAYAAN Disampaikan oleh Wayan Koster, Nomor Anggota A21 0 Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita sekalian. Om Swastiastu. Merdekalll. Yang terhormat Pimpinan Komisi X DPR Rl, Yang terhormat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Pariwisata dan Menteri lain yang diwakili, Rekan-rekan Anggota Komisi X dan hadirin yang kami muliakan. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat karunia-nya sehingga pada hari ini kita bisa hadir secara bersama-sama melaksanakan rapat kerja, antra Komisi X DPR Rl dengan Pemerintah dalam rangka pengambilan keputusan tingkat I Rancangan Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan. Sepatutnya kita bersyukur karena gagasan dan keinginan untuk melahirkan UndangUndang Kebudayaan sudah muncul sejak tahun 1980-an, namun baru saat ini gagasan dan keinginan yang baik tersebut dapat diwujudkan setelah melalui proses panjang atas inisiatif Komisi X DPR Rl untuk mengajukan Rancangan Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan, dan kita patut bersyukur karena ternyata Pemerintah memiliki pandangan yang sama dalam mewujudkan hal tersebut. Sehubungan dengan itu kami dari Fraksi POl Perjuangan menyampaikan sebagai berikut. Indonesia adalah Negara besar dengan alam yang sangat indah telah dianugerahi kekayaan yang beragam yaitu suku bangsa, adat istiadat, bahasa, pengetahuan technology local, tradisi kehadapan local dan semi. Kekayaan yang beragam tersebut merupakan warisan bangsa bernilai luhur dan membentuk identitas bangsa sebagai sumber daya dan kekuatan dalam membangun bangsa ditengah dinamika perkembangan dunia. Amanat untuk mewujudkan Pemajuan Kebudayaan tersebut sejatinya telah tertuang dalam Pasal 32 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yakni, Negara memajukan kebudayaan Indonesia ditengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyakarat dalam memelihara dan mengembangankan nilai-nilai budayanya. Meskipun sudah menjadi amanat konsitusi namun, sampai saat ini kita belum memiliki payung hukum berupa Undang-. BIDANG ARSIP DAN MUSEUM.

(12) Undang untuk mengatur suatu kebijakan guna memajukan kebudayaan di Indonesia bagi penyelenggara di Pusat maupun di Daerah. Ketiadaan payung hukum tersebut, secara regulasi telah membuat para penyelenggara di Pusat maupun di Daerah kurang memiliki komitmen keberpihakan dan tanggung jawab dalam membangun kebudayaan secara baik berkesinambungan yang tercermin dalam APBN dan APBD. Hal demikian mengakibatkan bangsa Indonesia saat ini menghadapi berbagai masalah dan tantangan dalam pembangunan bangsa dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat sesuai tujuan nasional sebagaimana diamanatkan dalam UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945, atas nama kepentingan demi peningkatan kesejahteraan rakyat, pembangunan bangsa yang telah berjalan selama ini lebih beroreontasi dan memprioritaskan pembangunan ekonomi yang dipenuhi dengan menggali sumber-sumber pendapatan Negara melalui eksploitasi sumber daya alam secara besar-besaran seperti minyak, gas, batu bara, emas, dan sumber daya alam lainnya. Pendekatan pembangunan seperti itu memang secara nyata telah menampakan hasilnya yaitu, menjadikan perekonomian berbasis sumber daya alam sebagai tumpuan pembangunan diberbagai bidang dalam mengatasi pengangguran dan kemiskinan serta mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat. Selain mampu bermanfaat secara positif para pembangunan seperti ternyata juga telah memunculkan dampak negative seperti, masalah lingkungan, menurunnya kapasitas perekonomian, ketidak adilan, ketimpangan social, dan masalah lainnya. Oreontasi dalam prioritas pembangunan ekonomi tidak diimbangin dengan konhemen dan keberpihakan pada pembangunan kebudayaan karena adanya pandangan bahwa budaya tidak penting yang hanya menghabiskan dan menjadi bedan anggaran Negara. ltulah sebabnya muncul berbagai masalah seperti kurang terperlihara eagar budaya, punahnya adat istiadat, tradisi, dan nilai-nilai kearifan local, degeladrasi moral, pragmatisme dan lunturnya nilai-nilai budaya bangsa yang bernilai luhur di tengah-tengah dinamikan perkembangan dunia. Oleh karena itu hadirnya tentang Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting dan strategis sekaligus momentum yang akan menjadi landasan dalam memajukan kebudayaan nasional Indonesia, bagi penyelenggara Negara di Pusat dan di Daerah serta bagi masyarakat. Dalam memajukan kebudayaan diperlukan kerangkap pendanaan dengan penampakan kebudayaan sebagai investasi masa depan dan peradaban bangsa, bukan sebagai beban biaya pembangunan dengan tidak menerapkan tolak ukur yang bersifat pragmatis dan jangka pendek, yaitu suatu cara pandang bahwa pembangunan kebudayaan hanyalah program yang menghabiskan anggaran Negara yang kurang bermanfaat bagi masa depan bangsa. Tentu saja upaya besar tersebut harus didukung dengan suatu perubahan cara pandang terhadap pendekatan dalam pembangunan bangsa yang selama ini mengandalkan pada ekonomi berbasis sumber daya alam kesuatu cara pandang baru yaitu, mengandalkan ekonomi berbasis kebudayaan. Eskploitasi sumber daya alam yang dilakukan secara terus menerus maka dengan. BIDANG ARSIP DAN MUSEUM.

(13) sendirinya pada jangka waktu tertentu sumber daya alam tersebut pasti akan habis dengan menyisakan berbagai persoalan baru yang sulit dikelola. Oleh karena itu kedepan cara pandang ini sudah harus mulai dipersiapkan untuk ditingga, tidak lagi dijadikan sebagai ambalan pembangunan. Tetapi sudah saat dipersiapkan suatu perubahan .......... , berupa pendekatan baru yaitu, menjadikan kebudayaan sebagai basis dan tulang punggung pembangunan bangsa agar sesuai dengan kekayaan alam yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dari sabang sampai merauke. Pendekatan baru ini akan lebih memasukan pembangunan bangsa akan bisa direncanakan dan dikelola secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahetraan rakyat lahir dan batin yang merata, baik keadilan serta yang penting adalah untuk mewujudkan masyarakat Indonesia sesuai dengan prinsip trisakti yaitu, berdaulat secara kritik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. Untuk mencapai tujuan tersebut maka hadirnya Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan ini harusnya dijadikan sebagai momentum dengan melakukan suatu gerakan perubahan berupa gerakan dari dalam pembangunan yaitu, mengharus utamakan kebudayaan dalam pembangunan dengan menjadikan kebudayaan sebagai haluan pembangunan bangsa yang melibatkan penyelenggara Negara baik di Pusat maupun di Daerah serta peran aktif masyarakat dengan semangat gotong royong. Pada sisi lain hadirnya Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan ini dilakukan semakin memperkokoh landasan pelaksana kebijakan dan program revolusi mental yang direncakan dalam program Naulacita Pemerintahan Presiden Jokowidodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Oleh karena itu, agar Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan ini dapat dilakukan secara efektif, maka kami Fraksi PDI Perjuangan mendorong agar Pemerintah segera menyiapkan dan menyelesaikan peraturan pelaksana sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang ini dan peraturan perUndang-Undangan lainnya. Dengan tambahan serta pemikiran tersebut diatas maka Fraksi POl Perjuangan menyatakan menyetujui rancangan UndangUndang tentang Pemajuan Kebudayaan untuk dilanjut dan disahkan pada rapat Paripurna DPR Rl. Mengakhiri pandangan kami,izinkanlah kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada anggota Komisi X OPR Rl dari semua Fraksi dan Pemerintah serta semua pihak atas kerjasamanya yang baik dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan ini sehingga Undang-Undang ini bisa diselesaikan dengan target waktu yang direncanakan.. BIDANG ARSIP DAN MUSEUM. Oemikianlah pandangan mini Fraksi POl Perjuangan OPR Rl terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan, atas segala perhatiannya Bapak lbu dan hardirini sekalian yang terhormat kami ucapkan terima kasih. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Om Shanti-Shanti-Shanti Om.

(14) Merdekal!! KETUA RAPAT; Terima kasih Pak Wayan Koster dari Fraksi POl Perjuangan. Dan yang selanjutnya dari Fraksi Partai Golkar silakan. F-PG (DR. MARLINDA IRWANTI, S.E., M.Si.): Terima kasih Pimpinan. PENDAPAT FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA DPR Rl TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDNAG TENTANG PEMAJUAN KEBUDAYAAN Dibacakan oleh DR. Marlinda lrwanti, S.E., M.Si, Nomor Anggota 280 Daerah Pemilihan Jawa Tengah Jeporo. Yang terhormat Pimpinan Komisi X DPR Rl, Yang terhormat Bapak Menterin Pendidikan dan Kebudayaan Rl, Yang terhormat Bapak Menteri Hukum dan Hak Asasi Man usia Rl, Yang terhormat Bapak Menteri Pariwisata Rl, Yang terhormat Bapak Menteri Agama Rl, Yang terhormat Bapak Menteri Seketaris Negara Rl, Yang terhormat Bapak Menteri PAN dan RB Republik Indonesia, Yang terhormat dan kami banggakan Pimpinan dan Anggota Komisi X DPR Rl dan hadirin yang kami hormati.. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Salam Sejahtera Untuk Kita Semua Pada kesempatan yang berbahagia ini, perkenankanlah kami mengajak para hadirin sekalian untuk memanjatkan puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga, kita bisa menghadiri rapat kerja untuk pendapat akhir mini Fraksi pada malam hari ini, dan pengambilan keputusan terhadap hasil pembicaraan tingkat I Rancangan UndangUndang tentang Pemajuan Kebudayaan.. BIDANG ARSIP DAN MUSEUM. Hadirin yang kami hormati,. Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman suku bangsa dan adat istiadat yang memperkaya hasana kebudayaan nasional, hal tersebut menjadi asset berharga yang jika dikembangkan akan menjadi investasi jangka panjang bagi.

(15) bangsa Indonesia untuk mempertinggi martabat dan meneguhkan kesadaran masyarakat akan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan tujuan nasional bangsa Indonesia yaitu, melindungi segenam bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia termasuk budaya nasional. Kewajiban negara untuk melindungi budaya nasional dipertegas dalam Pasal 32 ayat (1) UUD Tahun 1945, Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia ditengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayannya. Berdasarkan amanat konsitusi negara Pemerintah berkewajiban memamjukan kebudayaan nasional Indonesia menuju kearah kemajuan peradaban budaya dan persatuan dengan tidak menolak nilai-nilai baru dari kebudayaan asing selama dapat mengembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsa sendiri, serta mempertinggi derajat kemanuasiaan bangsa Indonesia, budaya juga harus dijadikan sebagai haluan pembangunan nasional. Untuk itu Pemerintah harus berani mengalokasikan anggaran yang memadai untuk memajukan kebudayaan nasional, karena anggaran untuk budaya bukan biaya tetapi merupakan investasi bangsa untuk masa yang akan datang. Sampai saat ini, peraturan perUndang-Undangan mengenai kebudayaan belum komprehensif dan relevan dengan dinamika masyarakat diera globalisasi. Oleh karena itu Fraksi Partai Golkar memandang kehadiran rancangan Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan merupakan langkah maju bangsa Indonesia, tidak hanya untuk melestarikan akan tetapi juga untuk Pemajuan Kebudayaan nasional, kebudayaan juga harus dikelolah secara professional agar mampu menjadi komoditas yang bisa memberikan kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya.. Hadirin yang kami hormati, Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan technology derasnya arus informasi dari budaya luar sangat sulit untuk dibendung. Untuk itu kehadiran rancangan Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan sangat dibutuhkan sebagai benteng pertahanan dalam melindungi kelestarian budaya nasional, sekaligus menjadi landasan untuk pengembangan budaya nasional kedepan. Kami berharap berbagai sektor kehidupan nasional baik dibidang politik, ekonomi, maupun pendidikan harus berbasis budaya dan mencerminkan identitas bangsa Indonesia. Selain daripada itu, diharapkan pada masa yang akan datang budaya nasional Indonesia tidak hanya mampu bertahan dari pengaruh budaya luar, akan tetapi lebih jauh lagi bisa mewarnai kebudayaan dunia secara positif.. BIDANG ARSIP DAN MUSEUM. Hadirin yang kami hormati,. Terkait dengan Rancangan Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan yang akan segera disahkan menjadi Undang-Undang, Fraksi Partai Golkar memiliki beberapa catatan yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari RUU ini, diantaranya:.

(16) 1. Dalam penyusunan pokok pikiran kebudayaan daerah, perlu memperhatikan dan menjaga originalitas budaya daerah. Untuk itu, harus dibuka peluang seluas-luasnya bagi berbagai elemen masyarakat dan para ahli yang memiliki kompetensi serta kredibilitas dalam obyek pemajuan kebudayaan untuk program aktif dalam penyusunan pokok pikiran tersebut. 2. Pemajuan kebudayaan nasional harus relevan dengan perkembangan zaman dan mampu memanfaatkan zaman teknologi sebagai wahana promosi dan publikasi. 3. Keseriusan Pemerintah, untuk mengalokasikan anggaran dalam pemajuan kebudayaan merupakan kunci sukses kemajuan budaya nasional karena merupakan investasi bangsa di masa yang akan datang.. Hadirin yang kami hormati, Berdasarkan berbagai pertimbangan yang telah disampaikan, dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, dengan mengharapkan ridha Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, Fraksi Partai Golongan Karya menyatakan setuju Rancangan Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan untuk dibawa ke Pembahasan Tingkat II dan disahkan menjadi Undang-Undang dalam Rapat Paripurna terdekat. Semoga Allah SWT selalu memberikan petunjuk dan hidayah-Nya kepada kita semua dalam menjalankan tugas kita untuk terus berkarya demi mewujudkan bangsa yang adil, makmur dan sejahtera. Dan mengakhiri, saya juga akan berpantun. Ke ragunan melihat raya, ke Taman Mini mencari angsa, Anggaran Budaya bikin biaya, tapi investasi untuk generasi penerus bangsa. Di lbukota mencari nafkah, memberi keluarga rezeki yang halal, jangan kita salah melangkah, jadikan budaya sebagai haluan pembangunan nasional.. Wabillahi Taufiq Waf Hidayah, Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Terima kasih Bu Marlinda dari Fraksi Golkar dan selanjutnya Fraksi Partai Gerindra. F-P.GERINDRA (Jr. H. NUROJI): PENDAPAT AKHIR MINI FRAKSI PARTAI GERINDRA DPR Rl TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PEMAJUAN KEBUDAYAAN. BIDANG ARSIP DAN MUSEUM Disampaikan oleh: lr. H. Nuroji Nomor Anggota A-348.

(17) Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua. Salam Indonesia Raya.. Yang terhormat Pimpinan dan Anggota Komisi X DPR Rl; Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Pariwisata, Menteri Agama atau yang mewakili, Menteri Hukum dan HAM atau yang mewakili, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi atau yang mewakili serta Para Hadirin yang berbahagia. Segala puji bagi Allah SWf yang telah menganugerahkan karunia-Nya sehingga kita berada di ruang rapat ini untuk melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugas konstitusional yang telah diamanahkan oleh rakyat kepada kita. Pimpinan dan Anggota Komisi X dan Para Menteri, Wakil Pemerintah yang kami hormati. Tuhan Yang Maha Esa telah menganugerahkan bangsa Indonesia kekayaan atas keberagaman suku bangsa, adat istiadat, bahasa, pengetahuan dan teknologi lokal, tradisi, kesenian dan kearifan lokal yang merupakan warisan budaya bernilai luhur yang membentuk identitas bangsa di tengah dinamika perkembangan peradaban dunia. Kebudayaan nasional Indonesia adalah keseluruhan proses dan hasil interaksi antar kebudayaan yang hidup dan berkembang di Indonesia. Perkembangan budaya bersifat dinamis karena adanya interaksi antar kebudayaan baik yang ada di dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri. Adanya dinamika ini menyebabkan bangsa Indonesia menghadapi berbagai macam permasalahan, tantangan dan sekaligus peluang dalam bidang kebudayaan, pegaruh globalisasi bukan hanya membawa dampak positif bagi suatu bangsa, namun dapat juga memberikan pengaruh negative terhadap perkembangan budaya bangsa. Begitu juga interaksi antara kebudayaan ini harus dikelola dengan baik agar tidak merusak keluhuran dan kearifan nilai budaya nasional. Nilai-nilai luhur budaya nasional yang selama ini memperkokoh jati diri bangsa harus tetap dijaga dan dikembangkan, segala warisan budaya yang dianugerahkan kepada kita juga harus tetap terjaga dan terlindungi dengan baik. Pemanfaatan produk-produk kebudayaan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat dilakukan dengan tetap menjaga keluhuran dan kearifan lokal. Tentu saja dengan tetap memberikan ruang yang seluasluasnya bagi berkembangnya budaya bangsa melalui proses interaksi, asimiliasi, inovasi, dan kolaborasi antar budaya. Untuk itu, diperlukan langkah strategis dalam upaya memajukan kebudayaan nasional. Upaya ini sesuai dengan amanat Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya. Penyusunan Rancangan Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan ini adalah salah satu upaya kita mewujudkan Pasal 32 ayat (1) tersebut di atas, karen a sampai saat ini belum ada Undang-Undang yang dapat mengayomi upaya-upaya. BIDANG ARSIP DAN MUSEUM.

(18) pemajuan kebudayaan secara lebih terpadu walaupun sudah ada terlebih dahulu Undang-Undang lain turunannya seperti Undang-Undang Nom or 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2009 tentang Perfilman dan Undang-Undang nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan. Pimpinan dan Anggota Komisi X dan Para Menteri, Wakil Pemerintah yang kami hormati. Rancangan Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan hadir untuk menjawab tantangan bangsa dalam pembangunan kebudayaan. Seperti diketahui sudah sejak Tahun 1982 Undang-Undang tentang Kebudayaan sudah mulai dibicarakan dan sampai saat ini belum dapat terealisasikan wujudnya. Maka dengan hadirnya Rancangan Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan ini, Fraksi Partai Gerindra sangat menyambut baik serta berharap bangsa ini dapat menghadapi tantangan globalisasi dan dapat memantapkan peluang pembangunan kebudayaan untuk mensejahterakan masyarakat. Fraksi Gerindra sangat setuju bahwa Rancangan Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan ini dibuat dengan memandang prinsip bahwa kebudayaan adalah investasi. Bukanlah semata-mata sebagai biaya. Hal ini dimaksud supaya lebih mendorong semangat memajukan kebudayaan kita tanpa harus menjadi beban terhadap penggunaan anggaran keuangan negara. Sebaliknya kebudayaan yang maju selain dapat memperbaiki celah bangsa, menjaga jati diri bangsa, juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahterana masyarakat apalagi sektor ekonomi kreatif dan pariwisata yang dapat memanfaatkan produk-produk kebudayaan terus tumbuh sebagai penyumbang yang besar terhadap PDB. Di sisi lain, kita juga perlu payung hukum untuk upaya-upaya perlindungan, pemeliharaan, penyelamatan dan pengembangan obyek-obyek pemajuan kebudayaan. Dengan maraknya pencurian dan perusakan situs-situs purbakala belakangan ini seperti terjadi pada situs trowulan dimana batu-batu peninggalan purbakala dicuri dengan diangkut truk-truk pencurian koleksi museum di Yogyakarta dan banyaknya klaim oleh pihak asing terhadap obyek kebudayaan kita seperti reog ponorogo, lagu rasa sayange dan masih banyak lagi masalah lain seperti disimpannya beberapa peninggalan sejarah kita di Museum di luar negeri. Fraksi Gerindra merasa sangat prihatin atas kondisi ini. Karena itu, kami menaruh perhatian yang besar terhadap Pembahasan Rancangan Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan ini dari mulai pembahasan awal, merumuskan materi pengaturan sampai dengan perumusan norma dan juga sinkronisasinya. Kami Fraksi Gerindra konsisten hadir membahas, memberikan masukan, mendiskusikan sehingga terselesai Draft Rancangan Undang-Undang ini.. BIDANG ARSIP DAN MUSEUM. Pimpinan dan Anggota Komisi X dan Para Menteri, Wakil Pemerintah yang kami hormati. Terhadap materi pengaturan, sistematika dan penormaannya, Fraksi Gerindra berpandagnan Rancangan Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan ini sudah sangat mengakomodir kebutuhan pengaturan mengingat masalah kebudayaan adalah masalah.

(19) kebudayaan adalah masalah yang sangat luas dan universal, maka Rancangan Undang-Undang ini disusun secara garis besar, mengatur pada pokok-pokoknya saja, tidak mengatur secara rinci untuk memberikan kelenturan kepada Pemerintah dalam menyusun ketentuan-ketentuan teknisnya yang tercermin dari jumlah pasal yang hanya terdiri dari 61 pasal dan 9 bab. Perlu pemikiran yang bijak untuk merumuskan pengaturan di bidang ini supaya lebih terjadi keseimbangan antara hak-hak berkebudayaan masyarakat dengan menjamin kebebasan, berkreasi dengan kebutuhan upaya pemajuan yang harus dilakukan oleh negara. Perlu pemikiran yang arif juga adalah upaya perlindungan dan pengembangan serta pemanfaatan obyek-obyek pemajuan kebudayaan tidak saling bertabrakan, tidak merusak, serta dengan tetap menjaga nilai-nilai luhur obyek pemajuan. Karena itu, kami menghargai semua pihak terlibat karena telah terjadi sosial dinamis dan produktif dalam rangka merumuskan norma-norma tersebut. Kearifan pemikiran ini juga diperlukan agar supaya kelah Undang-Undang ini bisa diterima oleh semua pihak terutama kalangan seniman, budayawan yang selama ini sering salah persepsinya bahwa Undang-Undang Kebudayaan ini hanya akan mengatur-atur kebebasan mereka serta akan mengeksploitasi mereka. Karena itu Rancangan Undang-Undang ini juga harus dapat menjamin kebebasan berekspresi masyarakat dengan tetap memperhatikan nilai-nilai dan norma yang disepakati bersama, termasuk pemilihan judul pemajuan kebudayaan, kami merasa itu sudah tepat untuk menggambarkan bahwa Undang-Undang ini tentu tidak mengatur kebudayaan secara keseluruhan kalau memang sangat luas pengertian. Namun hal yang mengatur pada bagaimana memajukan kebudayaan nasional sesuai amanat Pasal 32 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Akhirnya dengan terselesainya penyusunan Rancangan Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan ini, Fraksi Gerindra mencatat beberapa hal antara lain: 1. Setelah cukup lamanya Rancangan Undang-Undang Kebudayaan ini dibicarakan dan dibahas namun selalu gagal disahkan, maka inilah saat yang tepat untuk melahirkan Undang-Undang di bidang kebudayaan mengingat tantangan dan keluhan yang dihadapi oleh bangsa ini semakin kompleks, dan memerlukan perangkat perundang-undangan yang baik. 2. Dari segi judul, materi pengaturan dan sistematika Rancangan UndangUndang sudah cukup baik, sudah mencakup apa yang telah diamanatkan Pasal 32 ayat (1) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 begitu juga dari sisi penormaan Rancangan Undang-Undang ini sudah cukup jelas termasuk pengaturan kewenangan dan kewajiban yang sang at jelas. 3. Menurut kami masih ada hal-hal yang perlu menjadi perhatian nanti dalam pengimplementasiannya antara lain: 1) Dalam proses penyusunan strategi kebudayaan melalui penyusunan pokok-pokok pikiran kebudayaan daerah harus dipastikan terjadi pelibatan masyarakat secara maksimal, jangan sampai terjadi birokratisasi kebudayaan mengingat yang melaksanakan adalah Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah, jangan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah menunjuk wakil-wakil masyarakat tidak berdasarkan keahlian dan kompetensi bidangnya, tapi dengan pertimbangan lain misalnya karena kedekatan atau kepentingan politik.. BIDANG ARSIP DAN MUSEUM.

(20) 2) Dalam hal penyusunan peraturan pendelegasian berupaya Peraturan Pemerintah dan Peraturan Presiden serta Peraturan Menteri diharapkan Pemerintah melaksanakannya dengan teliti dan seksama. 3) Dalam pasal pendanaan, memang masih perlu dimintai komitmen dan political will Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah untuk menjamin tersedianya anggaran pemajuan kebudayaan dalam konteks cara pandang bahwa kebudayaan adalah investasi masa depan baik penganggaran dalam APBN maupun APBD serta pengelolaan dana perwakilan. 4) Untuk tercapainya tujuan ... , Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah juga harus berkomitmen melaksanakan Pasal 7 secara sungguh-sungguh yaitu melakukan pengharus-utamaan kebudayaan melalui pendidikan. Berdasarkan pandangan yang sudah disampaikan di atas, maka dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim Fraksi Gerindra menyetujui Rancangan Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan untuk disahkan dan dibawa dalam Pengambilan Keputusan Tingkat II dalam Rapat Paripurna berikut. Kami juga tidak lupa menghaturkan ucapan terima kasih kepada seluruh Pimpinan dan Anggota Panja, Anggota Komisi X dan para mitra dari Pemerintah serta para tenaga ahli dan tim lainnya telah bekerja sama dengan baik dan melakukan pembahasan RUU ini. Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.. Wassalamu'alaikum Warrahmatul/ahi Wabarakatuh.. Jakarta, 18 April 2017 Pimpinan Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Wakil Ketua,. Wakil Sekretaris,. BIDANG ARSIP DAN MUSEUM Jr. ENDRO HERMONO, M.B.A.. Jr. SUFMI DASCO AHMAD KETUA RAPAT:. Terima kasih Bapak lr. H. Nuroji atau Cing Oji. Selanjutnya Fraksi Partai Demokrat..

(21) F-PD (ANITA JACOB GAH, S.E.): Terima kasih Pimpinan. PENDAPAT AKHIR MINI FRAKSIPARTAIDEMOKRAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PEMAJUAN KEBUDAYAAN Disampaikan oleh Anita Jacoba Gah, S.E. Nomor Anggota A-445 Assalamu'a/aikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera untuk kita semua.. Demokrat Peduli Serap Aspirasi dan Resolusi untuk Kesejahteraan Rakyat Yang terhormat Pimpinan dan Para Anggota Komisi X DPR Rl, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Rl, Menteri Pariwisata Rl, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Rl, Menteri Agama Rl, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Rl serta Hadirin yang kami hormati. Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga pada hari ini kita dapat menjalankan tugas konstitusional kita sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dalam Rapat Komisi X DPR Rl guna memberikan Pandangan Mini Fraksi Partai Demokrat atas Rancangan Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan.. Saudara Pimpinan dan Anggota Komisi X DPR Rl, serta para Menteri yang kami hormati. Kebudayaan adalah sesuatu yang berkaitan dengan hasil karya cipta, rasa dan karsa masyarakat. Peran budaya dalam kehidupan bernegara sangatlah penting karena budaya merupakan nilai-nilai kehidupan yang berbentuk karakter moral suatu bangsa, sehingga pada akhirnya menentukan mutu serta kualitas sumber daya manusia di suatu bangsa. Pembahasan mengenai kebudayaan sangat diperlukan di tengah erah globalisasi dimana pengaruh pemahaman serta kebudayaan asing begitu berhasil memasuki negeri ini. Kita tidak lupa beberapa kebudayaan kita yang telah diklaim oleh negara-negara lain, kita sebut saja Malaysia paling banyak mengklaim kebudayaan Indonesia mulai dari naskah kuno, rending, lagu rasa sayang dari Maluku, Tari Reog dari Ponorogo, kain batik dan masih banyak lainnya. Pemerintah sudah melakukan upaya maksimal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui Direktorat barisan dan diplomasi budaya telah menetapkan 444 karya budaya telah ditetapkan sebagai warisan budaya, tak benda hingga Tahun 2016. Beberapa. BIDANG ARSIP DAN MUSEUM.

(22) diantaranya termasuk Batik, rendang, soto betawi, gado-gado, tari piring keroncong, tugu, gambang keromong, lancing, tari saman dan masih banyak lagi. Gempuran arus informasi asing juga tidak sedikit, masih banyak memberikan dampak negative pada generasi muda bangsa kita, sehingga perlu ketahanan budaya untuk menangkis budaya pengaruh, bahaya pengaruh asing. Namun usaha tersebut akan lebih maksimal jika kebudayaan di masyarakat dilindungi oleh payung hukum yang nantinya juga diharapkan dapat memberikan perlindungan terhadap kearifan budaya lokal. Kebudayaan merupakan investasi masa depan bangsa demi terwujudnya tujuan nasional sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Keberagaman budaya daerah menjadi landasan pembentuk identitas bangsa di satu sisi, namun di sisi lain kita belum memberikan penguatan atau payung hukum dalam rangka melindungi dan memajukan kebudayaan nasional Indonesia. Untuk itu, Fraksi Partai Demokrat berpandangan bahwa hadirnya UndangUndang tentang Pemajuan Kebudayaan diperlukan untuk meningkatkan ketahanan budaya dan kontribusi budaya Indonesia di tengah peradaban dunia melalui perlindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan kebudayaan sehingga budaya kemudian menjadi bagian penting dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat. Saudara Pimpinan dan Anggota Komisi X DPR Rl serta para Menteri yang kami hormati. Fraksi Partai Demokrat setuju dengan revisi judul Rancangan Undang-Undang tentang Kebudayaan menjadi Rancangan Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan, karena didalamnya terdapat haluan sebagian dasar pembangunan nasional yang mencakup aspek ekonomi, politik, sosial dan budaya yang didalamnya sudah tercakup oleh obyek pemajuan kebudayaan yang meliputi tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, pengetahuan lokal, teknologi lokal dan seni. Pemahaman kebudayaan sangatlah luas sehingga dalam hal ini diperlukan peran serta Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, dukungan semua lapisan masyarakat diperlukan tidak hanya terbatas dari segi anggaran namun dari sisi pelaksanaan sehingga UndangUndang ini pada akhirnya bisa mengakomodir beberapa kepentingan dari stakeholder terkait termasuk budayawan, maestro, tokoh masyarakat, tokoh adat, Pemerintah Daerah dan pemangku kepentingan lainnya. Fraksi Partai Demokrat berpandangan bahwa Rancangan Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan sangat diperlukan karena bertujuan untuk memperteguh jati diri bangsa, memperteguh persatuan dan kesatuan bangsa, meningkatkan kesejahteraan rakyat, mencerdaskan kehidupan bangsa, memperkayaan keragaman budaya, meningkatkan citra bangsa, mewujudkan masyarakat madani, mengembangkan nilainilai luhur budaya bangsa dan mempengaruhi arah perkembangan peradaban dunia sehingga kebudayaan menjadi haluan pembangunan nasional. Perlindungan kebudayaan dapat dilakukan oleh setiap orang terutama Pemerintah baik di tingkat pusat hingga tingkat daerah dimana perlindungan kebudayaan yang disebut dalam Rancangan Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan meliputi inventarisasi, pengamanan, pemeliharaan, penyelamatan dan publikasi. Dalam Rancangan Undang-. BIDANG ARSIP DAN MUSEUM.

(23) Undang tentang Pemajuan Kebudayaan juga diatur terkait hak dan kewajiban setiap orang dalam berekspresi serta menjamin perlindungannya. Pemerintah di sisi lain bertugas dan memiliki wewenang untuk memberikan dukungan sarana dan prasarana kebudayaan serta menjamin tersedianya sumber pendanaan untuk pemajuan kebudayaan baik dari APBN, APBD maupun sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai ketentuan Undang-Undang. Fraksi Partai Demokrat berpandangan kearifan lokal, budaya, bahasa daerah, dan ciri khas masing-masing daerah sangat perlu dilindungi Undang-Undang sehingga ke depan akan berimplikasi positif terhadap devisa negara, sehingga dengan adanya perlindungan terhadap kebudayaan akan mendorong perkembangan pariwisata Indonesia terutama di daerah. Saudara Pimpinan dan Anggota Komisi X DPR Rl serta Para Menteri yang kami hormati. Berdasarkan hal tersebut di atas mengingat penting dan strategisnya UndangUndang tentang Pemajuan Kebudayaan dan memajukan kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat, Fraksi Partai Demokrat berpendapat bahwa kehadiran strategisnya Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan yang komprehensif sangat dibutuhkan dalam rangka membangun peradaban bangsa dan sebagai wujud perlindungan identitas negara. Sehubungan dengan hal tersebut, Fraksi Partai Demokrat DPR Rl menyetujui agar rancangan strategis Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan ini dilanjutkan dalam Pembicaraan Tingkat II untuk mendapatkan persetujuan dan pengesahan dalam Rapat Paripurna.. Jakarta, 18 April 2017 Pimpinan Fraksi Partai Demokrat Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Ketua,. Sekretaris,. Edhie Baskoro Yudhoyono, M.Sc.. Mukrianto, S.H. BIDANG ARSIP DANDidikMUSEUM. Terima kasih. KETUA RAPAT: Terima kasih lbu Anita Jacoba Gah dari Fraksi Partai Demokrat..

(24) Selanjutnya Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa. Fraksi PAN lebih dulu. F-PAN (ANANG HERMANSYAH): Saya akan cepat singkat dan padat, karena sudah malam. PENDAPAT AKHIR MINI FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA TERHADAP UNDANG-UNDANG TENTANG PEMAJUAN KEBUDAYAAN Juru Bicara: Anang Hermansyah Nomor Anggota: A-488 Daerah Pemilihan Jatim IV Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua.. Yang terhormat Pimpinan Komisi X DPR Rl; Yang terhormat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Rl, Menteri Pariwisata Rl, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi Rl, Menteri Agama Rl, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Rl; Anggota Dewan yang kami hormati dan saya cintai serta hadirin yang berbahagia. Puji dan syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kita semuanya sehingga kita dapat menghadiri rapat dalam rangka pengambilan keputusan terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan pada hari ini. Saya akan langsung pada hal yang sangat penting yang ingin saya sampaikan disini. Saudara Menteri, Pimpinan dan Anggota Dewan yang terhormat, serta Hadirin yang berbahagia. Dalam rangka memberikan pendapat akhir dan pendalaman terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan, izinkanlah Fraksi PAN menyampaikan beberapa pokok pikiran, inilah yang menjadi hal yang sangat penting dari pembahasan berapa bulan ini mengenai Rancangan Undang-Undang ini. Pertama, Fraksi PAN berpendapat bahwa tanggung jawan memajukan kebudayaan sejatinya adalah tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa yang harus difasilitasi, didukung oleh negara. Upaya memajukan kebudayaan tersebut tidak hanya sekedar melestarikan budaya Indonesia agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman, akan tetapi juga upaya mempromosikan budaya Indonesia agar dikenal oleh masyarakat dunia. Pemerintah sudah mempersiapkan serangkaian program nyata. BIDANG ARSIP DAN MUSEUM.

(25) untuk benar-benar menjadikan keragaman dan kekayaan budaya Indonesia sebagai asset yang tidak hanya perlu dimajukan tetapi juga perlu disosialisasikan. Terlebih dengan momentum masyarakat ekonomi Asean yang saat ini telah berjalan Indonesia harus menjadikan inilah sebagai momentum untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia di mata dunia khususnya di kawasan Asia Tenggara. Kebudayaan bangsa yang harus dimajukan tentunya adalah budaya bangsa yang tercipta dalam rangka menjadikan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama. Kedua, Fraksi PAN juga memandang pentingnya penguatan masyarakat sipil untuk bersama-sama dalam melindungi, mengamankan, memelihara kekayaan serta keragaman budaya, bangsa dalam bingkai kebhinekaan. Keterlibatan masyarakat sipil ini menjadi poin penting dalam rangka membangun kekuatan kultural sehingga upaya pemajuan kebudayaan dapat dilaksanakan dengan maksimal oleh seluruh masyarakat sebagai pemilik sah budaya-budaya nusantara. Ketiga, Rancangan Undang-Undang tentang Kemajuan Budaya ini harus menjamin bahwa asas-asas dalam pemajuan kebudayaan benar-benar menjadi dasar dan pedoman dalam melakukan perlindungan, pengamanan, pemeliharaan, penyelamatan, publikasi, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan khususnya berkaitan dengan azas kelokalan sebagaimana termaktub dalam Pasal 3 huruf c. Jangan sampai azas kelokalan ini justru menjadikan masyarakat terkotak-kotak dan berujung pada munculnya fanatisme kedaerahan dan etnis sentrisme yang cenderung memandang rendah terhadap kebudayaan lainnya. Salah satu tujuan pemajuan kebudayaan sebagai termaktub dalam Pasal 4 huruf f adalah untuk meningkatkan citra bangsa. Dalam konteks ini, Fraksi PAN menekankan agar tujuan untuk meningkatkan citra bangsa tersebut harus dibarengi dengan upaya konkrit untuk menjadikan citra tersebut menjadi sebuah realitas yang nyata. Perhatian khusus tersebut dapat dilaksanakan dengan membentuk pangkalan data, manuskrip nusantara serta mengupayakan penarikan manuskrip nasional yang sampai saat ini masih tersimpan di beberapa negara lain, sebab berdasarkan data kantor berita Antara terdapat 26 ribu manuskrip kuno Indonesia yang berada di Perpustakaan Leiden Belanda. Keenam, Fraksi PAN berpendapat bahwa pengarusutamaan kebudayaan melalui pendidikan sebagai termaktub dalam Pasal 7 harus dibarengi dengan Political Will Pemerintah baik daerah dan pusat untuk memasukan obyek Pemajuan Kebudayaan sebagai bagian mata pelajaran yang bersifat muatan lokal di masing-masing daerah, sehingga Lembaga Pendidikan sebagai saran transfer knowledge mampu menginternalisasi nilai-nilai kebudayaan lokal kepada para siswa di daerah. Ketujuh, dalam rangka pengamanan obyek pemajuan kebudayaan dari kemungkinan pengambil-alihan oleh pihak asing sebagaimana termaktub dalam Pasal 22 ayat (3), Fraksi PAN memberikan catatan bahwa Pemerintah nantinya harus merumuskan kebijakan yang tidak hanya sekedar mengamankan obyek kebudayaan dari pihak asing tetapi juga mengamankan dari kemungkinan terjadinya pengambilalihan atau privatisasi oleh pihak-pihak tertentu sebagai contoh pada Tahun 2015 terjadi klaim pribadi atas nama produk medoan yang dilakukan oleh salat satu oknum warga Banyumas Jawa Tengah. Medoan yang merupakan hak komunitas seluruh masyarakat Banyumas itu justru diklaim oleh pribadi, karya bersama milik 1 masyarakat tentu tidak boleh diklaim menjadi hak pribadi. Untuk itulah dalam konteks ini Pemerintah. BIDANG ARSIP DAN MUSEUM.

(26) perlu memadukan ketentuan ini dengan Undang-Undang Merk dan indikasi geografis yang sudah disahkan pada Tahun 2016 yang lalu. Kedelapan atau yang terakhir, berkaitan dengan kebijakan dengan dana perwalian kebudayaan sebagaimana yang termaktub dalam Pasal 50, Fraksi PAN minta agar ketentuan ini diperjelas sejelas-jelasnya menyangkut sumber dan peruntukan dana perwalian amanah tersebut, jangan sampai keberadaan dana perwalian malah justru bertentang dengan ketentuan pendanaan yang ada dalam Rancangan Undang-Undang ini, yaitu bersumber dari APBN dan sumbangan lain yang tidak bertentang dengan Undang-Undang. Fraksi PAN berharap Rancangan Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan ini nantinya dapat memberikan perlindungan terhadap nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang di seluruh tanah air, sebab salah satu cita-cita negara sebagaimana termaktub dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia serta memajukan kesejahteraan umum. Pimpinan Komisi X DPR Rl, Menteri Pendidikan, Kebudayaan Rl, Pariwisata, Pemberdayaan Aparatur Negara, Agama Rl dan Hukum Hak Asasi, dan Anggota serta Dewan, hadirin yang berbahagia. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim Fraksi Partai Amanat Nasional Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia menyatakan menyetujui Rancangan Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan untuk selanjutnya dapat ditindaklanjuti menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Demikianlah Fraksi PAN DPR Rl atas Rancangan Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan ini. Semoga apa yang kita lakukan senantiasa mendapatkan ridha bimbingan serta petunjuk dari Allah swr, Tuhan Yang Maha Esa, amin. Billahi Taufiq Waf Hidayah, Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.. KETUA RAPAT: Terima kasih Pak Anang Hermansyah dari Fraksi Partai Amanat Nasional dan selanjutnya Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa. F-PKB (ARZETTY BILBINA, S.E.): Matur Suwun Pimpinan. PENDAPAT FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA BIDANG ARSIP DAN MUSEUM TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PEMAJUAN KEBUDAYAAN Disampaikan oleh Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa DPR Rl Arzetty Bilbina, Nomor Anggota A-62.

(27) Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.. Yang kami hormati Pimpinan Komisi X, saudara Menteri yang hadir, Bapak/lbu Anggota Komisi X, Sekretariat, Tenaga Ahli, Hadirin/Hadirat yang berbahagia. Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga pada hari ini kita bersama-sama dapat menghadiri rapat ini dalam keadaan sehat wal'afiat. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW, semoga kita menjadi bagian umat yang mampu menterjemahkan risalahnya dalam mengadaptasikan kaedah, menjaga tradisi-tradisi lama yang baik sembari menyesuaikan tradisi-tradisi modern yang lebih baik. Bapak/lbu Hadirin yang kami hormati, Terdapat beberapa dimensi mengapa Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa memandang penting tentang Rancangan Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan untuk mendorong persetujuan menjadi Undang-Undang. Pertama, amanat Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 yang menyatakan bahwa: 1. Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya. 2. Negara menghormati bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional. Sebagai bangsa yang besar dengan letak geografisnya, Bangsa Indonesia telah memiliki karakter tersendiri dan memiliki ciri khas peradaban yang berkembang secara alami, sehingga berbicara kebudayaan tidak cukup hanya menjustifikasi budaya sebagai produk warisan nenek moyang Bangsa Indonesia, akan tetapi agenda-agenda pelestarian tradisi eagar budaya perlu dibarengi dengan upaya menggerakan kelompokkelompok masyarakat dalam mengembangkan potensi dengan segenap kreativitasnya agar memiliki kemandirian dan posisi tawar baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional dan melindungi dengan Undang-Undang tentang Kebudayaan. Kedua, era globalisasi pasti membawa pengaruh pada perubahan peradaban tidak saja hanya secara fisik, namun juga perubahan pemikiran dan perilaku. Munculnya gerakan-gerakan radikal yang terjadi di beberapa negara membuktikan bahwa kita Bangsa Indonesia harus mampu membentengi diri dan menjawab tantangan zaman bahwa peradaban dan kebudayaan bangsa Indonesia harus lebih menjelas dan memiliki dasar tertulis dalam bentuk Undang-Undang. Ketiga, Undang-Undang tentang Kebudayaan secara implemetatif diperlukan untuk melindungi, mengembangkan, memanfaatkan dan juga melakukan pembinaan untuk pelestarian eksistensi dan juga ketahanan ragam unsur kebudayaan Indonesia. Oleh karena itu, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa menyampaikan catatan urgensi pengaturan dalam Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan, yaitu: 1. Aspek Perlindungan, bahwa segala bentuk kebudayaan merupakan asset negara yang sangat potensial bagi kemakmuran bangsa karena memiliki nilai. BIDANG ARSIP DAN MUSEUM.

(28) 2.. 3.. 4.. 5.. ekonomi yang tinggi, wajib mendapat sistem perlindungan yang tepat dan memadai. Mengingat berbagai potensi kebudayaan Indonesia banyak diakui oleh pihak asing tanpa adanya benefit sharing, sehingga terjadi konflik kepentingan antara negara maju dan juga negara berkembang seperti Indonesia. kelemahan kita dalam mengembangkan sistem perlindungan karena terbatasnya data, dokumentasi dan juga informasi. Aspek Pengembangan Kebudayaan, bahwa Indonesia memiliki potensi kebudayaan sangat besar baik budaya kontenporer maupun kearifan lokal. Hanya saja sumber daya yang banyak itu belum dikonsulidasi dengan baik, terdapat sejumlah kementerian atau lembaga yang memiliki tugas dan fungsi di bidang kebudayaan, namun masih bergerak sendiri-sendiri. Oleh karena itu, di tengah globalisasi ini penting melakukan sinergitas dan kapitalisasi kebudayaan, bahwa kapitalisasi budaya di Indonesia sebenarnya telah muncul meski dalam skala kecil di daerah-daerah. Kita mengapresiasi para kepala daerah yang punya inisiatif memanfaatkan kearifan lokal sebagai budaya pembangunan. ltulah sebabnya beberapa daerah seperti di Bali, Yogyakarta hingga Kota Bandung bisa memiliki industry kreatif yang kontribusinya besar buat pendapatan hasil daerah. Aspek pemanfaatan kebudayaan, dalam semua dimensinya adalah komponen fundamental pembangunan berkelanjutan. Kebudayaan erat kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan atau yang lebih dikenal dengan istilah sustainable development sebagai pengganti millennium development goals. Sebagai sebuah sektor aktivitas melalui warisan budaya benda, dan tak benda, industry-industri kreatif dan berbagai bentuk ekspresi seni, kebudayaan adalah kontributor utama pembangunan ekonomi, stabilitas sosial dan perlindungan lingkungan. Perbedaan budaya yang ada menciptakan rasa cinta tanah air, karena keanekaragaman budaya adalah suatu kekayaan yang dimiliki suatu bangsa. Tidak hanya hasil tambang, komoditi ekspor mempengaruh pendapatan negara, faktor budaya juga menjadi daya tarik dan kekayaan yang bisa dimiliki suatu bangsa. Budaya mengajarkan kita akan nilai-nilai luhur yang memiliki keunikan dan kegunaannya masing-masing. Ketika kita memandang bahwa keanekaragaman budaya adalah suatu kekayaan, maka dengan sendirinya kita akan berusaha menjaga kekayaan kita tersebut, sehingga rasa nasionalisme, sikap memiliki dan menghargai kekayaan bangsa akan timbul di dalam diri. Aspek Pembinaan oleh Pemerintah Pusat dan Daerah mutlak dimaksimalkan. Pemerintah melakukan inventarisasi obyek pemajuan kebudayaan melalui sistem pendataan kebudayaan terpadu, mulai dari pencatatan, pendokumentasian, penetapan dan pemutakhiran. Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa mengusulkan penambahan 1 pain dalam obyek pemajuan kebudayaan yaitu tentang situs, karena situs adalah wujud material konkrit untuk bisa memahami sejarah peradaban leluhur kita. Peninggalan sejarah ini harus mendapatkan perlindungan.. BIDANG ARSIP DAN MUSEUM. Pimpinan dan segenap Anggota, hadirin yang kami hormati..

(29) Dengan memperhatikan dan mempertimbangkan semua proses yang sudah berlangsung di Dewan selama ini, dengan memohon ridha, rahmat dan mafiroh Allah SWT, saya mengucapkan Bismil/ahirrahmanirrahim, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa memutuskan dan menyetujui Rancangan Undang-Undang tentang Kebudayaan untuk segera dibahas lebih lanjut pada tingkat berikutnya sesuai peraturan perundangundangan. Atas segala perhatian yang diberikan, maka Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa mengucapkan banyak terima kasih, mohon maaf atas segala kekhilafan, kesalahan. Semoga Allah SWT senantiasa ridha dan hidayah-Nya kepada kita semua.. Wallahumma Fiq lila Aquamitoriq, Wassalamu'alaikum Warrahmatul/ahi Wabarakatuh. Jakarta, 17 April 2017 Pimpinan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa. Ketua,. Sekretaris. Ora. Hj. IDA FAUZIYAH, M.Si.. H. CUCUN AHMAD SYAMSURIJAL, S.Ag.. Terima kasih.. KETUA RAPAT; Terima kasih lbu Arzetty Bilbina dari Fraksi PKB, Dan selanjutnya Fraksi PKS.. F.PKS (LEOlA H. AMALIAH); PENDAPAT AKHIR MINI FRAKSI PARTAI KEADILAN KESEJAHTERA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PEMAJUAN KEBUDAYAAN. BIDANG ARSIP DAN MUSEUM. Disampaikan oleh Ledia Hanifah Amaliah, S.Si., M.PSi. T. Nomor Anggota A-98 Daerah Pemilihan Jawa Barat I.. Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera untuk kita semua..

(30) Yang sama-sama kita hormati Pimpinan dan Anggota Komisi X DPR Rl, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia beserta seluruh jajaran, Menteri Pariwisata Republik Indonesia beserta seluruh jajaran, serta aparatul sipil negara yang menyertai dan mewakili Menteri yang mendapatkan amanah, rekan-rekan wartawan serta hadirin yang kami muliakan.. Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan nikmatnya kepada kita, sehingga pada saat ini kita bisa hadir dalam melaksanakan tugastugas kenegaraan. Sholawat dan Salam semoga senantiasa tercurah bagi Rasullah SAW insan yang telah mengajarkan kepada kita tentang hakikat keadilan yang harus ditegakan demi membangun masyarakat yang sejahtera. Pimpinan dan Dewan beserta hadirin yang kami hormati,. Saya tidak membacakan keseluruhan pandangan mini Fraksi kami, kami hanya akan membacakan sebagian kecilnya saja sehingga nanti akan memberikan gambaran yang lebih luas. Partai Keadilan Sejahtera memiliki peraturan pembangunan yang telah ditetapkan tercapai dan secara khusus menegaskan bahwa pembangunan sosial budaya perlu diperhatikan dengan gerakan kebudayaan yang progresif. Partai Keadilan Kesejahtera menilai kebudayaan dalam tatarran konseptual akademik sudah saat dimodelisasi menjadi gerakan baru yang progresif dalam hal pengkaderan seniman budayawan yang tercerahkan. Pembentukan komunitas budaya di wilayah Kota dan Desa, serta perakitan jaringan kebudayaan local, nasional dan global. Dengan demikian kebudayaan Indonesia sangat menghargai warisan budaya nasional selektif, adaktif terhdapa arus budaya global modern. Pimpinan dan Anggota Dewan serta hadirin yang kami hormati,. Sejak penyusunan draft RUU ini Fraksi PKS berpendapat, bahwa rancangan Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan ini harus bertujuan meninggikan peradaban bangsa, memperkuat persatuan dan kesatuan, menampilkan kesantunan terhadap lingkungan dan menumbuhkan kreatifitas produktifitas serta meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Sebagaimana dalam Pasal 28 C ayat (1) UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, maka kebudayaan tidak boleh hanya dilihat dalam kondisi statis dan masa lampau saja tetapi juga tentang dinamika dimasa yang akan datang. Oleh karena itu kebudayaan memiliki tujuan mendorong tumbuhnya kreatifitas dan mendorong semakin tingginya produktifitas bangsa diera globalisasi.. BIDANG ARSIP DAN MUSEUM. Pimpinan dan Anggota Dewan serta hadirin yang kami hormati,.

(31) Beberapa catatan yang ingin kami sampaikan terkait dengan rancangan UndangUndang tentang Pemajuan Kebudayaan ini ada 3 hal; 1. Fraksi PKS berpendapat bahwa dalam rancangan Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan telah memberikan kewenangan kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk menyusun pokok pikiran kebudayaan, strategi kebudayaan dan rencana induk kemajuan kebudaan. Oleh karena itu Fraksi PKS mengingatkan, bahwa penyelesaian regulasi turunan dari kewenangan yang telah diberikan harus segara dilaksanakan demi terwujudnya tujuan Pemajuan Kebudayaan dengan sebaik-baiknya. 2. Fraksi PKS berpendapat bahwa agar dapat merealisasikan Pemajuan Kebudayaan secara maksimal diperlukan adanya kerjasama yang baik dan intens, antar Kementerian Lembaga terkait dengan Pemajuan Kebudayaan. Oleh karena itu Fraksi PKS menekankan bahwa kordinasi antar Kementerian Lembaga harus dipastikan berjalan dengan baik dan intens agar tujuan dari Pemajuan Kebudayaan dapat terimplementasikan. 3. Fraksi PKS berpendapat bahwa Pasal 49 ayat (1) dan (2) dalam Rancangan Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan 1n1, mengamanatkan pembentukan dana perwalian kebudayaan kepada Pemerintah Pusat. Oleh karena itu Fraksi PKS mengingatkan bahwa penyelesaian regulasi turunan dana perwalian kebudayaan untuk segera diselesaikan juga. Pimpinan dan hadirin yang kami hormati,. Berkaittan dengan pengambilan keputusan tingkat mengenai rancangan Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan dengan memohon taufik ALLAH SWf dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, kami Fraksi Partai Keadilan Sejahtera mengatakan menyetujui atas rancangan Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan untuk dilanjutkan kepembahasan tingkat II untuk disahkan menjadi Undang-Undang di dalam rapat Paripurna. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dan berpartisipasi aktif dalam pembahasan RUU tentang Pemajuan Kebudayaan ini. mudah-mudahan apa yang kita telah lakukan ini bisa menjadi bagian dari ikhtiar dalam mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh bangsa Indonesia, semoga ALLAH senantiasa memberikan kekuattan kepada kita untuk memberikan kerja terbaik bagi bangsa dan negara Indonesia.. swr. BIDANG ARSIP DAN MUSEUM. Billahi Taufik Walhidayah, Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.. Jakarta, 21 Rajab 1438 Hijriah 18 April2017 Masehi Pimpinan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR Rl.

(32) Sekretaris,. Ketua,. H. Sukamta, Ph. D Nomor Anggota A-113. Dr. H. Jazuli Juwaini, M.A Nomor Anggota A-117 Terima kasih. KETUA RAPAT; Terima kasih lbu Ledia Hanifah dari Fraksi Partai PKS, Dan selanjutnya Fraksi PPP. F-PPP (H. DONY AHMAD MUNIR, S.T., M.M.):. PENDAPAT AKHIR MINI FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN TERHADAP RUU TENTANG PEMAJUAN KEBUDAYAAN Disampaikan oleh juru bicara PPP, Dony Ahmad Munir /nsyaal/ah singkat saja pendapat akhir mini dari Fraksi PPP. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.. Pimpinan dan Anggota Komisi X yang kami hormati, Para Menteri dan yang mewakilinya yang kami hormati. Alhamdulil/ah pada malam hari ini kita akan segera mengesah RUU Pemajuan Kebudayaan yang akan diteruskan pada pengam,bilan keputusan tingkat ke II, insyaal/ah dalam keadaan sehat wal'afiat. Sholawat dan Salam semoga terlimpah curahkan kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW kepada para keluarga, para sahabatnya, dan seluruh umatnya akan taat akan risalah dan tuntunannya.. BIDANG ARSIP DAN MUSEUM. Badak dan lbu yang kami hormati,. Seletah melalui proses pembahasan yang cukup panjang, tahapan demi tahapan pembahasan telah kita lalui dan setelah Fraksi PPP mengkaji secara teliti, cermat dan. ', , ,, ,,~;: ~ ': I,,.

(33) mendalam terhadap RUU Pemajuan Kebudayaan menyampaikan pendapat akhir sebagai berikut.. ini,. perkenankanlah. kami. 1. Yang pertama dari sisi mekanisme pembahasan RUU ini telah dibahas sesuai dengan tata tertib DPR Rl dan peraturan perundangan yang berlaku. 2. Yang kedua dari sisi kandungan materi RUU Pemajuan Kebudayaan ini semuanya telah memenuhi syarat untuk ditetapkan menjadi sebuah perundangundangan. Oleh karena itulah, dengan mengucapkan bissmillahirrahmaanirrahiem dan bertawakal kepada ALLAH SWf, Fraksi PPP menyetujui RUU tentang Pemajuan Kebudayaan ini untuk diteruskan kepada pengambilan keputusan tingkat ke II pada rapat Paripurna. Dengan harapan yang pertama, berdasarkan konsep Pemajuan Kebudayaan diatas Fraksi PPP berharap yang pertama, 1. Kebudayaan Indonesia menjadi maju setara dengan budaya bangsa-bangsa 1· maju lainnya, 2. Budaya Indonesia menjadi identitas bagi masyarakat Indonesia sendiri, 3. Budaya Indonesia dihormati oleh seluruh masyarakat dunia, 4. RUU Pemajuan Kebudayaan selayaknya dipandang sebagai strategi dan wahanan untuk menyiapkan suatu bangsa Indonesia dengan banyak budayanya yang jamak memanfaatkan apa yang akan muncul dalam proses masa depan sebagai sebuah kesempatan. :! :. Selanjutnya kami pun berhap hal-hal yang harus ditindak lanjuti sebagai turunan dari Undang-Undang ini Fraksi PPP catat, Fraksi PPP mencatat ada 15 PP yang harus segera diterbitkan, kemudian ada 3 peraturan Presiden dan 2 peraturan Menteri supaya harus segera dapat direalisasikan. Dan Fraksi PPP mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah menunjukan edukasinya unfdk menyelesaikan RUU tentang Pemajuan Kebudayaan ini. Semoga Allah SWf meridhoi ikhtiar kita dan semoga itikat amalan kita dibalas oleh Allah SWf. Demikianlah pendapat akhir mini mengucapkan terima kasih.. Fraksi. PPP,. atas perhatiannya. Pimpinan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPR Rl Ketua,. BIDANG ARSIP DAN MUSEUM '. Dr. Hj. Reni Marlinavv~ti Nomor Anggota A-~~~4 "<.H ~~.. kami.

Referensi

Dokumen terkait

Pada Gambar 3a ditunjukkan hasil pemvakuman sebelum pompa turbomolekul diganti, dalam sepuluh menit pertama kevakumannya telah mencapai 8 mbar, dan dalam menit-menit

Para menteri, Pimpinan dan Anggota Komisi V yang kami hormati, pemerintah secara resmi telah menyampaikan DIM RUU Perubahan atas Undang-Undang Nomor 38 Tahun

Alokasi anggaran pendidikan Islam masih kurang satu triliun koma empat puluh delapan milar (1 triliun 48 miliar). Di samping itu Ditjen Pendis belum mampu memenuhi bukan nggak

Bapak Menteri dan beserta seluruh jajaran yang saya hormati. Saya doakan semoga Bapak selalu diberi kesehatan Pak karena saya salut dengan kerjaan Bapak beserta jajaran yang

Pimpinan Sidang, Anggota Dewan, dan hadirin yang kami hormati, Berkaitan dengan Usul Inisiatif Para Anggota Komisi VII DPR-RI mengenai RUU tentang Energi maka

14.00-Selesai Komisi L Rapat Panja Komisi VIII DPR RI mengenai RUU tentang Penghapusan Kekerasan Seksual dengan Panja Pemerintah Acara : Membahas DIM RUU..

Pak ketua pak Dirjen ada dua hal yang ingin saya sampaikan, yang pertama setelah saat rapat yang pertama RUU arsitek beberapa waktu yang lalu saya sudah menyampaikan suara

Terima kasih Kang Rian, pas 5 menit. Kami persilakan selanjutnya Fraksi Partai Demokrat. Kang Dede mau mengambil sekarang atau nanti? Oh mangga. Assalammu’alaikum