• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEUBAH PERTUMBUHAN KUALITATIF. Bentuk Ujung Daun Pertama, Bentuk Batang, dan Warna Batang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEUBAH PERTUMBUHAN KUALITATIF. Bentuk Ujung Daun Pertama, Bentuk Batang, dan Warna Batang"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PEUBAH PERTUMBUHAN KUALITATIF

Bentuk Ujung Daun Pertama, Bentuk Batang, dan Warna Batang

Berdasarkan pengamatan visual bentuk ujung daun pada dua minggu setelah tanam, genotipe SD-3 menunjukkan bentuk bulat lidah, berbeda dengan varietas pembanding lainnya yang cenderung bulat. Bentuk ujung daun pertama merupakan salah satu karakteristik genotipe SD-3. Sedangkan pengamatan untuk peubah bentuk batang dan warna batang genotipe SD-3 dan varietas pembanding tidak berbeda, yaitu berbentuk pipih dan berwarna hijau (Tabel 15).

Tabel 15. Bentuk ujung daun pertama,bentuk batang, dan warna batang genotipe SD-3 dengan empat varietas pembanding

Varietas Bentuk ujung daun pertama

Bentuk batang Warna batang

SD-3 Bulat Lidah Pipih Hijau

Supersweet Bulat Pipih Hijau

Bonanza Bulat Pipih Hijau

Sweetboy Bulat Pipih Hijau

SG 75 Bulat Pipih Hijau

Standar Bulat Pipih Hijau

Gambar 1. Bentuk ujung daun pertamadari genotipe SD-3 dan varietas pembanding

Bulat Lidah Bulat

(2)

Gambar 2. Bentuk batang dan warna batang genotipe SD-3

Warna Daun, Warna Malai, dan Warna Rambut

Warna malai dan warna rambut dapat digunakan untuk membedakan jagung manis dan jagung biasa. Pada bunga jantan, malai jagung manis berwarna putih, sedangkan pada jagung biasa berwarna kecokelatan. Di sisi lain, warna rambut sebagai bunga betina jagung manis berwarna putih, sedangkan jagung biasa cenderung berwarna merah. Untuk pengamatan warna daun digunakan standar bagan warna daun (BWD). Berdasarkan pengamatan tampak bahwa peubah warna daun, warna malai, dan warna rambut genotipe SD-3 dengan varietas pembanding tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Secara berurutan warna daun, warna malai, dan warna rambut yaitu hijau tua, putih kekuningan, dan putih kehijauan (Tabel 14)

Tabel 16. Warna daun, warna malai, dan warna rambut genotipe SD3 dengan empat varietas komersial sebagai pembanding

Varietas Warna Daun Warna Malai Warna Rambut SD-3 Hijau Tua Putih Kekuningan Putih Kehijauan Supersweet Hijau Tua Putih Kekuningan Putih Kehijauan Bonanza Hijau Tua Putih Kekuningan Putih Kehijauan Sweetboy Hijau Tua Putih Kekuningan Putih Kehijauan SG 75 Hijau Tua Putih Kekuningan Putih Kehijauan Standar Hijau Tua Putih Kekuningan Putih Kehijauan

(3)

Gambar 3.Warna daungenotipe SD-3

Gambar 4. Warna malaiSD-3Gambar 5. Warna RambutSD-3 Bentuk Tongkol dan Warna Biji

Bentuk tongkol merupakan salah satu kriteria kualitas jagung manis.

Bentuk tongkol silindris merupakan bentuk yang paling banyak disukai konsumen saat ini. Peubah bentuk tongkol diamati dengan membandingkan lingkar tongkol bagian pangkal, tengah, dan ujung tongkol dengan lingkar bagian tengah. Bentuk silindris terjadi ketika tongkol menggembung pada bagian tengah dan sedikit mengecil pada bagian tongkol.

Tabel 17. Bentuk tongkol dan warna bijigenotipe SD-3 dengan empat varietas komersial sebagai pembanding

Varietas Bentuk tongkol Warna biji

SD-3 Silindris mengerucut Kuning muda

Supersweet Silindris mengerucut Kuning muda

Bonanza Silindris Kuning

Sweetboy Silindris Kuning

SG 75 Silindris Kuning

Standar Silindris Kuning

(4)

Hasil pengamatan visual menunjukkan bahwa genotipe SD 3 dan Supersweet memiliki kecenderungan bentuk tongkol silindris mengerucut, sedangkan varietas Bonanza, Sweetboy, dan SG 75 memiliki bentuk tongkol silindris. Berdasarkan hasil penelitian Nugroho (2000) menyatakan bahwa hasil perbandingan relatif antara lingkar tongkol pada bagian pangkal, tengah, dan ujung tongkol dengan lingkar tongkol bagian tengah memperlihatkan ketidakefektifan dalam menggambarkan bentuk tongkol yang sebenarnya. Hal ini disebabkan karena sulitnya menentukan letak pengukuran lingkar tongkol, khususnya lingkar tongkol bagian ujung. Ujung tongkol merupakan bagian yang paling menentukan bentuk tongkol yang sesungguhnya. Pengukuran lingkar tongkol bagian ujung dilakukan pada biji terakhir. Pada tongkol-tongkol yang pengisian bijinya kurang sempurna, biji terakhir tidak terletak pada bagian paling ujung sehingga tongkol yang seharusnya mempunyai lingkar tongkol yang relatif jauh lebih kecil pada bagian ujung sehingga tampak seperti lebih besar dan lebih silindris dari bentuk sebenarnya.

Gambar 6. Bentuk tongkol dan warna biji

SD-3 (1), Supersweet (2), Bonanza (3), Sweetboy (4), dan SG-75 (5) Pengamatan pada peubah warna biji atau endosperma dilakukan pada tongkol hasil penyerbukan sendiri. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya efek metaxenia. Ekspresi warna biji dikendalikan oleh gen yang bersifat dominan sehingga ketika jagung manis diserbuki oleh serbuk sari jagung manis lain dengan warna yang lebih tua, maka hasilnya jagung manis tersebut

1 2 3 4 5

(5)

akan memiliki warna biji yang lebih tua juga. Genotipe SD-3 dan varietas Supersweet memiliki warna biji kuning muda, sedangkan varietas Bonanza, Sweetboy, dan SG 75 memiliki kecenderungan kuning.

Uji preferensi merupakan upaya mengidentifikasi tingkat kesukaan konsumen terhadap peubah komoditi (jagung manis) yang dievaluasi. Hasil uji preferensi konsumen terhadap bentuk tongkol dibandingkan dengan genotipe SD- 3 menyatakan bahwa 73.33% konsumen memiliki tingkat preferensi yang kurang suka terhadap bentuk tongkol Supersweet. Di sisi lain, 53% konsumen menunjukkan lebih suka terhadap bentuk tongkol dari varietas Bonanza (Tabel 16). Secara umum, konsumen lebih suka terhadap bentuk tongkol yang silindris (Varietas Bonanza, Sweetboy, dan SG75) dari pada bentuk seperti kerucut (SD-3 dan Supersweet).

Hasil uji preferensi konsumen terhadap warna biji dibandingkan dengan genotipe SD-3 memperlihatkan bahwa 53.33% konsumen memiliki tingkat preferensi yang kurang suka terhadap warna biji varietas Supersweet. Sementara itu, 46.67% konsumen menunjukkan lebih suka terhadap warna Biji SG 75. Hasil tersebut menunjukkan varietas yang memiliki warna biji kuning (Bonanza, Sweetboy, dan SG 75) lebih disukai daripada warna kuning muda (SD-3 dan Supersweet).

Tabel 18. Hasil uji preferensi bentuk tongkol dan warna biji yang di evaluasi terhadap empat varietas komersial dibandingkan genotipe SD-3

Varietas Tingkat preferensi (%)

Bentuk tongkol Warna biji

Kurang Sama Lebih Kurang Sama Lebih Supersweet 73.33 6.67 20.00 53.33 6.67 40.00 Bonanza 40.00 6.67 53.33 46.67 13.33 40.00 Sweetboy 60.00 6.67 33.33 33.33 26.67 40.00

SG 75 46.67 6.67 46.67 40.00 13.33 46.67

Secara umum, jika dibandingkan antara genotipe SD-3 dan Supersweet yang sama-sama bersari bebas memperlihatkan bahwa genotipe SD-3 lebih unggul dibandingkan dengan varietas Supersweet. Keunggulan SD-3 terletak pada daya tumbuh, tinggi tanaman, tinggi tongkol utama, umur muncul tassel, umur reseptif, bobot tongkol berkelobot dan tanpa kelobot per tanaman serta per plot,

(6)

jumlah baris biji, jumlah tongkol per plot, bobot 1000 benih, tanaman sehat, tanaman yang dipanen, produktivitas, dan potensi hasil. Genotipe SD-3 unggul di 16 peubah, sedangkan varietas Supersweet hanya unggul di 5 peubah (Tabel 19).

Tabel 19. Keunggulan genotipe SD-3 terhadap varietas supersweet berdasarkan aspek peubah yang berbeda nyata pada uji Dunnett taraf 5%.

Nomor Peubah Varietas

SD3 Supersweet

1. Daya Tumbuh (%)

2. Warna hipokotil (Hijau)

3. Tinggi tanaman (cm)

4. Tinggi tongkol utama (cm)

5. Diameter batang (cm)

6. Rebah batang (%)

7. Umur muncul tassel (HST)

8. Umur Reseptif (HST)

9. Bobot tongkol berkelobot per tanaman (g) 10. Bobot tongkol tanpa kelobot per tanaman(g)

11. Panjang tongkol (cm)

12. Diameter tongkol (cm)

13. Jumlah baris biji pada tongkol

14. Jumlah tongkol per plot

15. Bobot 1000 benih (g)

16. Bobot tongkol berkelobot per plot (kg) 17. Bobot tongkol tanpa kelobot per plot (kg) 18. Tanaman sehat yang tumbuh (%)

19. Tanaman yang dipanen (%)

20. Produktivitas (ton tongkol tanpa kelobot/ha) 21. Potensi hasil (ton tongkol kelobot/ha)

Total 16 5

Keterangan : √ lebih baik

Jagung manis genotipe SD-3 merupakan hasil persilangan antara Hawaii Supersweet dengan galur-galur jagung IPB tahan penyakit bulai dengan hawar daun, sedangkan tetua varietas Supersweet merupakan hasil intoduksi dari Thailand yang tahan terhadap karat daun dan toleran terhadap penyakit bulai.

Berdasarkan tabel deskripsi oleh pemulianya, genotipe SD-3 memiliki tinggi tanaman antara 82-128 cm sedangkan varietas Supersweet memiliki tinggi tanaman rata-rata 200 cm. Umur reseptif genotipe SD-3 rata-rata 50 HST, sedangkan varietas Supersweet umumnya 54 HST pada dataran rendah dan 74 HST pada dataran tinggi. Keragaman tanaman genotipe SD-3 relatif masih ada penyimpangan warna hipokotil, sedangkan varietas Supersweet cenderung agak

(7)

seragam. Pada aspek daya hasil, potensi genotipe SD-3 dapat mencapai 15 ton tongkol muda per ha, sedangkan varietas Supersweet memiliki potensi hasil 12.7 ton per ha berkelobot.

Genotipe SD-3 dibandingkan dengan varietas hibrida yang dijadikan pembanding berdasarkan peubah yang diamati menunjukkan bahwa genotipe SD-3 dibandingkan secara agregat masih kalah dengan varietas Bonanza dan SG 75, tetapi lebih unggul daripada Sweetboy.Secara parsial genotipe SD-3 memiliki keunggulan pada beberapa peubah yang diamati(Tabel 20).

Tabel 20. Keunggulan genotipe SD-3 dibandingkan dengan varietas hibrida berdasarkan peubah yang berbeda nyata pada uji Dunnett taraf 5%.

No Peubah Keunggulan SD-3 terhadap-

Bonanza Sweetboy SG 75

1. Daya Tumbuh (%)

2. Warna hipokotil (Hijau) 3. Tinggi tanaman (cm) 4. Tinggi tongkol utama (cm)

5. Diameter batang (cm)

6. Umur muncul tassel (HST)

7. Umur Reseptif (HST)

8. Umur panen (HST)

9. Bobot tongkol berkelobot/tanaman

10. Bobot tongkol tanpa kelobot/tanaman 11. Panjang tongkol (cm)

12. Diameter tongkol (cm)

13. Jumlah baris biji pada tongkol

14. Jumlah tongkol per plot

15. Bobot 1000 butir benih (g)

16. Bobot tongkol berkelobot/plot (kg)

17. Bobot tongkol tanpa kelobot/plot (kg)

18. Tanaman sehat yang tumbuh (%)

19. Tanaman yang dipanen (%)

20. Produktivitas (ton tongkol tanpa kelobot/ha)

21. Potensi hasil (ton tongkol

berkelobot/ha)

Total 6 11 8

Keterangan : √ = SD-3 lebih unggul daripada varietas pembanding

Jika dibandingkan antara genotipe SD-3 dan varietas Bonanza, genotipe SD-3 unggul pada peubah daya tumbuh, umur muncul tassel, umur reseptif, jumlah tongkol per plot, tanaman sehat yang tumbuh, dan tanaman yang dipanen.

(8)

Jika dibandingkan antara genotipe SD-3 dengan varietas Sweetboy, SD-3 unggul pada peubah daya tumbuh, umur muncul tassel, umur reseptif, jumlah baris biji, jumlah tongkol per plot, bobot 1000 butir benih, bobot tongkol berkelobot dan tanpa kelobot per plot, tanaman sehat yang tumbuh, tanaman yang dipanen, dan produktivitas. Selanjutnya, jika dibandingkan genotipe SD-3 dengan varietas SG- 75, SD-3 lebih unggul pada peubah daya tumbuh, umur muncul tassel,umur reseptif, diameter batang, bobot tongkol berkelobot pertanaman, jumlah baris biji, jumlah biji per baris, dan bobot 1000 butir benih. Peubah-peubah yang memperlihatkan genotipe SD-3 unggul pada semua varietas pembanding, yaitu peubah daya tumbuh, umur muncul tassel,dan umur reseptif. Tabel 18 memperlihatkan bahwa genotipe SD-3 lebih unggul daripada Bonanza di 6 peubah, Sweetboy di 11 peubah, dan SG 75 di 8 peubah.

Gambar

Tabel 15.  Bentuk ujung daun pertama,bentuk batang, dan warna batang genotipe  SD-3 dengan empat varietas pembanding
Gambar 2. Bentuk batang dan warna batang genotipe SD-3
Gambar 3.Warna daungenotipe SD-3
Gambar 6. Bentuk tongkol dan warna biji
+4

Referensi

Dokumen terkait

Solusi yang ditawarkan adalah dengan melakukan modifikasi pada kulkas sehingga pengguna dapat mengecek isi kulkas melalui handphone dengan mengirim pesan singkat (SMS)

Berdasarkan beberapa pandangan dan uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa pengaruh kemajuan pendidikan terhadap kepemimpinan wanita terlihat lebih

Penelitian ini dilakukan untuk menerangkan perilaku dan pola pengasuhan induk terhadap anak gajah Sumatera yang berada di Taman Margasatwa Ragunan (TMR).. Data

Sedangkan ayam hutan yang diperoleh dengan cara membeli dan pemberian merupakan keturunan ayam hutan merah hasil persilangan... Responden yang tidak melakukan

Jika pemilihan topik dilakukan dengan baik, maka akan memberikan kesempatan kepada anak untuk mempelajari fakta dalam konteks yang berarti/bermakna dalam pengembangan

Berdasarkan dari penjelasan diatas maka penelitian ini dilakukan untuk mengungkap dan mengetahui dinamika pengambilan keputusan pada dewasa awal dalam melakukan perilaku

S usia 23 tahun dengan kehamilan pertama atau primigravida, ibu mengatakan mengalami mual muntah pada pagi hari dan tidak nafsu makan, hal ini sesuai dengan teori

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan