A.
Penegasan.IudulUntuk rnenghindari kesalahpahaman terhadap pengertian
judul
skripsiini,
perlu dilakukan penjelasan maksud yang terkandungdi
dalamnya',4."1 Pidato
Piclato adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata
yangditujukan
kepacla orangbanyakr. Pidato
merupakanbentuk
utanta rnonologika-Monologika adalah ilmu tentang seni berbicara secara monolog,
dalammonologika
hanya satu oratrgyang
berbicara kepada seoranglain
atau kepadasekelompok orang2.
Dalam
kontekspenelitian ini pidato
adalah senibicara
secara monologuntuk menyampaikan pesan dakwah untuk menyampaikan pesan
dakrvah sehingga pesan tersebut bisa disampaikan dengan baik, jelas, menarik, menyentuh kesadaran audiens, dantidak
terkesan monoton Serta membosankan.Seni berbicara disebut
juga
denganistilah
retorika. Retorika adalah suatuistilah
yang secaratradisional diberikan
pada suatuteknik
bahasa sebagai seni yang didasarkan pada suatu pengetauhan yang tersusunbaik. Titik tolak
retorikaadalah berbicara. Berbicara berarti
mengucapkankata atau kalimat
kepadaI
Tini penyusu¡ Kamus Pemtrinaan dan Pengentbartgatt Bahasa, Kanus lJcsar BühLrsa Indonesia, ed. 2 cet. 10, BalaiPustaka, Jakarra,1999,hal.166:
I{errdrikus,f)ori
Wuwur', Il.etorikct l-rtrmpil Berpiclcttrt, ßcrclisktt.si, I}erurgttnterrt¿r.rl, Kanisius, Yogyakarta, 1991, hal. 48seseorang atau
kelompok
orang,untuk
mencapai suatu tujuan tertentu (misalnyamemberikan informasi atau memberikan motivasi). Retorika berarti
kesenianuntuk
berbicarabaik,
yang dicapai berdasarkan bakat( talenta)
dan ketrmpilan.Retorika menurut Aristoteles dibagi dalam tiga tiga bagian yaitu:
1.
Arranggernent, (ntengenai bentuk dan susunan pidato )2.
Expression, (mengenai penggunaan bahasa )3.
Persuation, ( mengenai bentuk persuasif)Ketiga
dimansi tersebut yang penulis gunakan untuk melihat dan meneliti kenyataan pidatodi
lapangan, khususnya Pidato klasikaldi
PAÞÍABA..{.2 Klasikal
Definisi klasikal
adalah secara bersama-samadi
dalam kelas3. Berdasar pengertiandi
lapangan,klasikal
adalah proses perranamanakhlak
secara umumkepada seluruh santri dalam satu ruang kelas melalui bentuk pidato
oleh ustadz/ustadzah. Pidato dilakukan lebih kurang 15-20 menit sebelum atau sesudah seluruh santri mengajiiqro'
ataupunAl-Qur'an
dalam kelas masing-rnasing.Dari
beberapa penegasanistilah di
atas, dapat disimpulkan maksud yang terkandung dalamjudul
penelitianini,
liaitu penulis ingin meneliti pídato atau seniberbicara
secaramonolog di dalam
menanamkan pesan-pesandakwah
oleh ustadz-ustadzahPAfu{ABA ke
dalarnhati
danfikiran
pendengar, dalamhal ini
'fim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan lìahasa, Krtnttts Re.çar Rahttsa Indone-sia,
ed 2 cet. 10, Balai Pustaì<a, Jakarta,1999. hal 507
adalah santri-santri
PAMABA.
Kemampuan pidatoitu
diukur dengan tiga dimensi retorika yang mencakup Arranggement, Expression dan Persuasif,,B.
Latar
Belakang MasalahManusia diciptakan oleh
Allah
SWT, selain sebagai makhlukindividujuga sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk individu, setiap orang memiliki pemíkiran dan
usahauntuk
mencapaitujuan
hidupnya.Untuk
mencapai tujuanhidup
tersebut, seseorangtidak
dapat melepaskandirinya dari
oranglain.
Oleh karena itu, manusia disebut sebagai makhluk sosial.Dalam
kaitannya manusia sebagaimakhluk
sosial, seseorang melakukan hubungandengan orang lain
dengan mempergunakanmedia
bahasa. Bahasamerupakan alat
penghubungyang penting dalam kehidupan manusia
sebabdengan
bahasa seseorangdapat
mengungkapkanisi hati atau
mengutarakan ide/pikiran.Dari
penggunaan bahasaini,
lahirlah suatu komunikasi.Komunikasi
adalah pengiriman dan penerimaan pesan atauberita
antaradua orang atau lebih
sehingga pesanyang dimaksud dapat
dipahamia. Istilahkomunikasi dalam
bahasainggns
dísebut dengan Communication,
berasal darikafa
Conununicate,
ataudari kata
conttnunis yangberarti SA¡/A
atauSAMA
MAKNANYA, atau pengertian bersama, dengan maksud untuk
mengubahpikiran,
sikap, perilaku, penerimaan, dan melaksanakan apa yang diinginkan olehkomulkator.
+ Tim Penyusun Kamus Penlbinaan dan Pengerrtbangan Bahasa , Kqmu,ç llesar fJcthaset Indotrcsict,
ed 2 cet l0, Balai Pustaka. Jakar'ra,1999, hal 517
Dalam garis besarnya dapat
diambil
kesimpulan bahwa komunikasi adalahpeyarnpaian informasi dan pengertian dari
seseorangkepada orang
lain.Komunikasi akan dapat berhasil
baik
apabila
sekiranyatimbul
saling pengertian,yaitu jika kedua belah pihak si pengirim dan si pnerima informasi
dapat memahami.5Banyak faklor yaîg mempengaruhi tersampaikaruya dan
saling memahami suatu pesanatau informasi .
Salah satufakfor
yang mempengaruhi keberhasilan tersampaikannyadan saling
memahami terhadap suatu pesan atauinformasi adalah bentuk retorika yang sesuai dengan konteks
dalarn berkomunikasi.Menurut
definisinya,retorika
adalah suatuistilah
yang secara tradisionaldiberikan pada
suatuteknik
bahasa sebagaiseni yang
didasarkanpada
suatupengetahuan yang tersusun baik. Jadi, retorika merupakan ilmu
yangrnembicarakan cara-cara berbicara
di
depan massa (orang banyak) dengan tutur wicara yang baik agar mampu mempengaruhi para pendengar atau audiens.6Dewasa ini, cukup banyak
kegiatan-kegiatandan bidang
pekerjaan (profesi) yang sangat membutuhkan peran pengetahuan dan kemampuan retorikayang efektif dan efisien.
Pengetahuandan
kemarnpuanretorika
merupakan keharusanbagi suatu
proseskomunikasi (face to .face comunication)
karena teriaksanadan
tercapainyatujuan
barbagaibentuk
kegiatankornunikasi
sangat tergantung kepada cara dan kesanggupan seseorang berbiearadi
hadapan orang'
lVid¡a¡a, A.W,
Drs, Komunikasi : Komunikasi ¿lan Htrbtrngan À4aÐnrakat, Burni Aksara, Jakaña, 1993, hlm 66
,A.smuni. syukir, I)us:u-dq.sat'Stralcgi l)akv'ah /¡/arr, Al-Ikhlas, Surabaya, 1983, hat 104lain atau kelompok.t Salah
satubentuk
kegiatankomunikasi
adalah dakwah.Dakwah berarti mengajak atau rnendorong audiens ke suatu tujuans sesuai dengan
finnan Allah
SWT:(\ o)éiJ .!V è\it .t çg, ,tÍ.tt
.r;¿I rLu ^ntr Artinya: Dan Allalz
menyeru (manusia)ke
Darussalam(surgt), dan
menunjukiorang yang
dikehendaki-Nya kepadajalan vang lurus (Islam)
(QS:Yunus.25).
Jadi, dakwah berarti rnengajak orang
kepadajalan
kebenaran, mengerjakan perintah, danmenjauhi
larangan agaÍ rnemperoleh kebahagiaairdi dunia
dandi
akhirat.
Dakwah merupakan kewajiban
bagi
seorangmuslim
sebagaimanaltrman Allah
SWT:'é'ryri') 4, f '¿"fr's
:i,"-":u.'¿iliú-': ;a, ¿r,'irq'"^:"í'é,",fi't
' '''rÅt
(\ .i)iJ'>.l
Artinya: Dan lrcndaklah ada di úntüra
kumu segolongan uftlútyúng
mcnyerukeputlu
keba¡ikan, ntenvuruh kepaduyutlg ma'ruf dan
nrcncegalttluri
yung ntungkar,lterekuluh
orang-orúngyang berunlzng. (QS.Ali |nran.
r c4)
Kata ntinkum ( )
yang terdapat pada ayafdi
atasbukan
berartisebagian kamu tetapi arti
sesungguhnyaadalah setiap orang dari
sekalian berkewaj i ban melaksanakan dakrvahe.t A,rwar,
Gentasari. 5.H.. ll.etorikt¡ Pt'akli.s tfuut \ie tti lle r¡tidolo, Rineka Cipta, Jakarta 1995. FIal V t lJrnari, []l Barrnawi, I-angkah-langkah Juru l)akrvah, C\/.1ìomaclhona, Solo 1989 l{al i 1
9
Kholik. syeih Abcir-rrrahnran Abdul . A,lelrxlc ttun Stt'ulegi l)t¿kwcth, PustakaAl-
Kautsar,Jakarata 1996 hal 104
Kewajiban
melaksanakan dakwah dapatdilakukan
dengan cara mastng- masing tanpa kecuali, misalnyamelalui
profesi, ketrampilan dan kegiatan sehari- hårirO. Kegiatan sehari-hari sebagai rutinitas media dakwah bisa dilakukan dalam bentukformal
dan informat. Kegiatan rutinitas sehari-hari sebagai media dakwah dalam bentukinformal
dapat dilakukanmelalui
pengajian-pengajianrutin,
majlistaklim dan lain
sebagainya.Adapun
kegiatanrutinitas
sebagaimedia
dakwahdalam bentuk formal dapat dilakukan melalui
sekolah-sekolah,baik
negerimaupun swasta, madrasah,
TPA
danlain
sebagainya'TPA (
Taman PendidikanAl-Qur'an)
merupakan media dakwah yangefektif
untuk penciidikan aqidah bagi anak-anak.Pendidikan agama
di
TPA merupakan salah satu usaha untuk menanamkannilai-nilai
akhlakbagi
anak-anak. Penanamannilai-nilai
akhlak tersebut menjadisuatu langkah
penting bagí
pembentukankarakter anak. Dengan
pemberianpendidikan akhlak
sejakdini
diharapkan akan dapat memberikanbekal positif
bagi perkembangan
jiwa
seseorang.Hal ini
seperti yang diterapkanoleh
Pengajian Anak-anakMasjid Baitul Amin (pAMABA) Mundu Depok Sleman
Yogyakarta. Pemberian pendidikanakhlak bagi santri ini dilakukan oleh
ustadz-ustadzahdalam bentuk
klasikal selama 15menit
sebelum parasantrinya
tersebut masuk ke kelas masing-masing untuk mengaji Al-Qulr'an atau sesudahnya. Pada sesi terscbut, selaindiisi
denganABD,A. Drs
Slamet Muhaimin, Prinsi¡tltrinsipMcltxlologi l)aku'oh,
Al-lkhlas,Surabava. 1994. hal 50
l0
pendidikan akhlak,
juga diisi
dengan dasar-dasar ajaran agamauntuk
membtna kepribadian mushlm para santri.Usaha menanamkan dasar-dasar
ajaran
agama sebagai dasar tercapainya suatu kepribadianmuslim
bagi anak-anak,tidak
mungkin sekaligus tercapai ataudapat dilakukan dalam wakatu yang singkat. Tetapai usaha tersebut itu
memerlukanwaktu yang diperlukan
dalam prosesnya.Untuk itu
nantinya akan tergantung kepada berbagai aspek dakwahitu
sendiri, antaralain
:Pertama
:
Subyek ustadz sebagai subyekdakwah , yang
melaksanakan pembinaan,dimana
harus memahami terhadap siapayang diajaþ
baikwatak, sifat, kemampuan dan
sebagainya.Dengan demikian
dapatlahdicari mana Çara yang paling tepat, dan sudah barang tentu juga
kemampuan Ustadz-us tadzah
di
dalam melakukan dakwahnya.Kedua : Alat yang
dipergunakan, apakah relevan dengan keadan secaraumum, baik
perkembangandan taraf
pengetahuananak yang
diajak maupun keadan lingkungan sekitarnya. Sehingga alatitu
dapat membantu lancarnyaproses
pembinaan.Ketiga
: keteraturan ddalam memberikan pembinaan,baik
waktu maupun materinya.Hal ini
sesuai dengansifat dari
prosesitu sendiri,
titJaklahtimbul sekonyong-konyong, tetapi diakan berlangsung secara
terus menerus.Pembinaan itu bukan hanya
sekedarmenurut
kemauan dan kesempatandari para
ustadz-ustadzah.Keteraturan ini
sangat pentingterutama untuk rnenghindari
adanya ef-ek-efekpsikis yang tidak
diinginkan.
Keempat
:
Perlindungan, dimanahal ini
penting sekalidiberikan
kepada seseorangyang
sedangdalam
proses, sebab dengandemikian
merasaadanya dukungan moril, dan dapat menghindari adanya
pengaruh-pengaruh
psikis. sullivan
dan Hornai berpendapat bahwa seseorang yangtidak
merasakan aman dalam perkembangannya, maka Seseorangitu
akan mengalami kecemasan.Adler
mengatakan , bahwa Seseorang yang merasa terancam hidupnya akan terserang penyakit hargadirí
kurang. Langeveld mengatakan :bila
asas keadaantidak
terpenuhi,mungkin
sekali orangitu
akan mengalarni perkembangan yengtidak baik bahkan mungkin tidak
berkembang sama sekali,Kelima . Kesabaran dan ketekunan, karena membina
kepribadian seseorangitu bukanlah
suatu usaha denganwaktu yang relatif
singkat, dapat dirampungkan.Tetapi
prosesitu
memerlukanwaktu
yang panjang.Oleh sebab itu pafa
ustad-ustadzahdiperlukan
kesabaranyang
dan ketekunandi dalam
melaksanakan tugasnya.Tugas
pembinaan adalah rnemberikan pengaruh terhadap satu kondisi yang ada pada saatitu
dalarn seseorang. IIDengan demikian, diharapkan para santri akan tnemperoleh banyak bekal
ilmu,
selainilmu
bacatulis Al-Qur'an, juga ilmu
akhlak serta dasar-dasar agama, supaya terbentuknya sebuah kepribadianmuslim
dalamjiwa
anak-anak.Melihat begitu pentingnya
penanamanaktrlak serta
dasar-dasar aja:.an agama sebagairr
Anshari, ¡{.M
Flafì, Drs, Pantahttmtut tlut¡ l)e trgenburrctttt l)ukv'uh, AI-lkhlas, Sufabaya' 1993. haf 9l-92pernbentuk kepribadian rnuslim.para santri, maka ustad/ustadzah
dituntut
untuk memperhatikan cara penyarnpaiannya dalam berdakwah.Dakwah
hendaklah disampaikan dengan carayang baik
sesuai denganfirman Allah:
¡
ro;i"åi e ¿:.ê:cj"^:;ir"æ""ttt :#"t'¿::, ,Þ ,)y1ir
Artinya: serulah
(manusia)kepodaialan
'l.uhanmu denganhihnah
danpelaiaran yang
baik rJan bantàhlah tnereka dengan c(tr(t yang baik (QS. An-Nahl:rzs\.
Kata
bit
hikntìah rnenurutAlam
dalam bukunya yang berjudul kunci suksepenerangun dan dakwah, mengandung pengertian bahwa dakwah
haruslahdilakukan
dengan memperhatikanretorika (seni
berbicara)seperti kisah
Nabi Musa as12, ketika berdakwah kepadaFir'aun
dalam Surat Ath-Thoha ayat 4344'-Artinya: Pergilah
kantu kepadalìir'ut¿n,
sesmtgguhtlya Ialcluh
ntclutttpuui hulu's'Maka herbicaralah katnu berdua
kepadctnva rlengrtnkala-kalu
yang letnah letttbul, tttudah-tttudahania
ingat alau takttt.Kisah di
atas merupakanbukti
bahwaAllah
menyuruh supaya dakwahdilakukan dengan
mengutamakansuatu eara atau aturatl yang baik
denganpemilihan kata-kata dan pengaturan pesan
di
dalam penyampaian dakwah.l2
Alanr, SEI H. DatLrk Tonlbak. Ktutti ,\ttk.¡t'.¡ l'ctteruttgtrtt tlan I)ukv'ah. Iìineka Cipta, Jakarta,1 990. hal 4
Penyampaian dakwah .dengan
cara pidato yang tidak
memperhatikan aturandan kaidah pidato yang baik
dapat mengakibatkan pesan dakwah yangdisampaikan sering tidak mengenai
sasarandan tidak jarang
menimbulkan keresahan yang menyebabkan gagalny a sebuah dakwah.Berawal
dari sini,
penulis merasatertarik
untukmeneliti
realitas pidatodi
lapangan, khususnya penulis ingin meneliti pidato pada klasikalpAMABA.
C" Rumusan
Masalah
Berdasarkan
iatar
belakangyang telah diuraikan di
at¿s, yang menjadi masalah penelitianini
sebagai berikut.a.
Bagaimanakah pengaturan komposisi pidato dan pengorganisasian pesan pada klasikalPAMABA?
' b.
Bagaimanakah penggunaan Komposisi pidato dan pengorganisasian pesandalam bahasa persuasif pada klasikal PAMABA?
Ð.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian
ini
adalah sebagai berikut:a. untuk mengetahui pengturan komposisi pidato dan
pengorganisasian pesan pada klasikalPAMABA
b. ljntuk
mengetahui penggunaanKomposisi pìdato dan
pengorganisasian pesan dalam bahasa persuasif pada klasikalPAMABA
E" Kegunaan
Penelitian
Kegunaan penelitian
ini
dapat dibagi menjadi dua, yaitu:a,. Kegunaan
secarateoretik,
diharapkanpenelitian ini dapat
menambah pengetahuanyang
berhubungan dengankeilmuan dakwah,
khususnya mengenai penggun¿urn retorika dakwah.b.
Kegunaan prakfis, diharapkan hasil penelitianini
dapat digunakan untuk meningkatkan kegiatan dakwah, khusunya diPAMABA.
F" Kenangka
Pemiki¡'an feoretik
F.1Fengertian Pidato
Pidato merupakan salah satu bentuk dari monologika.
Monologika
adalahilmu
tantang seni bicara secara monolog, yaitu hanya satu orang yang berbicara.Pidato
yangberarti
pengungkapanpikiran dalam bentuk
kata-kata yangditujukan kepada orang banyakl3
merupakansalah satu bentuk
komunikasi.Komunikasi yaitu proses pengiriman dan penerimaÍrn pesan atauberita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahamira.
Penyampaian pesan yang
baik
dan tepatialah
dapat mempengaruhijiwa
pendengar,dan
dapat membuat mereka sedih, marah, bersemangat, sadar, dan síkapmentallainnya,
sesuai clengan firmanAllah
dalam suratAn-Nisa'
ayat63'.(lî)ry ,i;",ry*í,¿ø'5,
't
Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengernbangan Bahasa, Kantu,ç JJesar Baha.çalndonesia,ed 2 cet, 10, Balai Pustaka, Jakarta.l999, hal.166
Artinya: ...dan
katakanlah kepadu mereka perkatanyang
berbekns pada mereka.(An-Nisa' 63)Penyampaian
pidato
hendalah disampaikan dengan seni berbicara atau yang disebut dengan rethorika.Menurut
Aristoteles rethorika dibagi dalam tiga bagianyaitu:
F.2
,Aranggement (Bentuk Fidato)
Menurut
banyakteori
sebetulnyahampir
semuapidato
sama,terdiri
daripendahuluan, isi, dan penutup.l5 Dari
gagasansentral lalu diiabark¿n
dan dipaparkan kedalam pendahuluan,isi,
dan penutup.Namun
yangperlu
menjadi pusat perhatian adalah bagaimana mengatur komposisidari
bentuk pidato yang sedemikian runut da-n terfokus sehingga terhindar dari pembicaran yang melantur dan tidakjelas
arahnya'o yang mengakibatkan pidato yang disampaikan bertele- tele dan bahkan mengakibatkan pendengar malah menggerutu.supaya bentuk dan
susunan pesantercipta
denganbaik perru
adanya pengaturan pesanyaitu
pengaturan organisasi pesan dan komposisi pesan, sebab terkadang ada seseorang berpidato panjang lebar tetapitidak
memperoleh apa-apadari
padanyaselain kelelahan dan
kebosanan,hal ini di
karenakan biasanyapembicara memiliki banyak bahan tetapi tidak mampu
mengorganisasikantt
Ti*
Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus llesctr Bqhasa Indonesia._
ed.2 cet 10, Balai Pustaka, Jakarta_1999, hal. 517.''
Stewartt-
Tubbs dan Sytvia Mess, Human .()ommttttication, Remaja Rosdakarya., Bandung, 1990. hal 13416 Suyuti, Ahmaci, .latlitah Khofih yartg Kreatif elan Simpatik, Pustaka Amani, jakar-ta, 1995, hal 257
pesannya, tidak mampu menuangkannya ke dalam komposisi dan organisasi pesan yang baik.
F "2.a.
Pengaturan
komposisiPidato
Ada tiga prisip
pengaturankomposisi pidato yaitu
kesatuan (unity), pertautan ( coherence),
dantitik
berat ( Emphasis ).a.
Kesatuan(unity)Pidato
sebagaisuatu satu
kesatuanyang utuh tidak dapat
dipisah-pisahkan
antzra satu bagian dengan bagianlain yang meliputi.
kesatuan dalam isi, tujuan, sifat (mood).Dalam isi
harus ada tunggal yang mendominasi seluruh uraian, yangmenentukan dalam pemilihan
bahan-bahanpenunjang. Pidato
harusmempunyai satu
macamtujuan di
antaratiga tujuan, yaitu:
menghibur, memberitahu, atau mempengaruhi. Dalam pidato mempengaruhi (persuasif)boleh dilakukan.
Pesuasif dapatdilakukan
dengan menyampaikan kisah-kisah lucu (anekdot)
sepanjang menambahdaya
persuasi pembicaraan.Dalam pidato
informatif,
anekdot dipergunakan dengan pertimbangan dapat rnemperjelas uraian.Kesatuan
harus tampak dalarn sifat
pembicaraan(mood). Sifat ini
mungkin serius,informal,
formal, anggun, atau bermain-main.b.
Pertautan (colzerence)Pertautan menunjukkan bagian uraian yang berkaitan satu sama lain.
Pertautan rnenyebabkan perpindahan
dari
satupokok ke pokok
yanglain
berjalan lanear, sebaliknya hilangnya pertautan menyebabkan gagasan yangtersendat-sendat atau khalayak
tidak
mampumenarik
gagasanpokok
dariseluruh
pembicaraan,ini
biasanya disebabkan perencanaanyang tidak
memadai, pemikiran yang ceroboh dan penggunaan kata-kata yang jelek.Pertaut¿n biasanya mempergunakan gema (echo) yang berarti gagasan atau kata yang terdahulu diulang kembali dalam
kalimat
baru. Gema dapat berupa sinonim, perulangan kata,kata ganti, seperti:ini, itu,
hal tersebut, ia, mereka, at¿u istilah lain yang mengantikan kata-kata terdahulu.lTc. Titik
berat (emphasis)Bila
persatuandan
pertautan membantu penengaruntuk
mengikutidengan mudah jalannya pembicaraan,
titik
berat menunjukkan mereka pada bagan-bagianpenting yang patut
diperhatikan.Hal-hal yang
harusdititik
beratkan tergantung pada
isi
komposisi pidato, tetapi pokok-pokoknya harus sama, gagasanutama ( cenÍral ideas ), ikhtisar uraiaan, pmikiran
baru,perbedaan pokok, hal yang harus
dipikirkan
khalayak, adalah contoh-contoh bagian yang harusdititik
beratkan atau ditekankan.Point-point
diatas bisa dinyatakan dengan hentian, tekanan suara yangdinaikkan,
perubahan nada, isyarat, dan sebagainya. Dapatpula didahului
dengan keterangan penjelasseperti: "akhirnya
sampailalzpada tnli pembicar(tan süya.--" atau "
,sauclara-sauclarct, yang terpenling bagi kita adalah....
"
dan sebagainyals .r7 Rahmat, Jalaluddin, llelorika Mo¿len¡, Rosda Kary4 Bandung,2002, hal. 3-]
r8 Rahmat, Jalatuddin. Iletctrikct lç,Í<¡¿lcrtt, Rosda Kar v-a, Bandung, 2002. hal.
i4
F.z"b.
Organisasi
Fesanselaian memperhatikan unity, coherensi, emphasis, harus
puladiperhatikan susunan pidato. Pidato yang tertib (well organized )
akanmenciptakan
suasana yangfavorehle,
membangkitkanminat,
memperlihatkan pembagian pesanyang jelas
sehingga memudahkanpengertian,
mempertegas gagasanpokok dan menunjukkan
perkembanganpokok-pokok pikiran
secara logis.Organisasi pesan dapat
mengikuti
enam macam urutan (sequence) yaitrr' deduktif,induktif,
kronologis, logis, spesial, dantopikal'
- urutan deduktif, dimulai
dengan menyatakandulu
gagasan utama,kemudìan memperjelasnya dengan keterangan
penunjang,penyimpulan
dan bukti-- urutan induktif: dengan mengemukakan perincian-perincian
dan kemudian menarik kesimPulan.-
Urutan kronologis: pesan disusun berdasarkan urutan waktu terjadinyaperistiwa.
- Urutan logis:
pesan disusun berdasarkan sebab-keakibat
atau akibat-ko-sebab.
- Urutan spesial: pesan disusun berdasarkan tempat, cara ini
dipergunakan
bila
pesan berhubungan dengansubyek geografi
danlisik
lokasi.Urutan topikal: pesan disusun
berdasarkantopik
pembicaraan.Klasifikasinya dari yang penting
kepadayang kurang penting,
dariyang mudah kepada yang sukar, dari yang dikenal kepada
yang aslng.F.3.
FenggunaanKomposisi
Fesan dan organisasi pesandalam
Bahasa Persuasif,F.3. a. Fenggunaan Expression (Bahasa)
Bahasa dan kat¿-kalz atau kalinrat merupakan alat utama yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada audience, sebab bahasa dan
kata-kata adalah terdapat dalam pikiran manusia. karena itu, suatu
proseskomunikasi baru akan
berlangsung denganefektif dan efisien, apabila
terjadipersamaan persepsi atas lambang-lambang bahasa yang diberikan
oleh komunikator kepada audience.Kaitanya bahasa dengan pidato adalah dengan kemampuan
dankemahiran
berbahasadapat
menciptakan kesan yangdalam di hati
pendengar terhadap apa yang disampaikan, sebab dengan kepandaian menggunakan bahasayang baik, maka ilustrasi-ilustrasi yang
disampaiakndapat
memperjelas dan menghidupkarrpidato
sehinggapidato yang
disampaikanmenarik,
segar, dan hidup.Banyak
da'i
atau penceramah(
pendakrvah ) yangtidak
sampai pesannya kepada khalayak karena dai tersebuttidak
mampu menuangkan ke dalarn bahasal9
re Rahnrat, Jalaluddin, ILetorika Mulent. Rosda Karya, Bandung, 2002, hal 35
yang baik sehingga dakwah yang disajikan kering,
bahasanyatak
bergaya, sehinggaminat
dan interest khalayakhilang,
seorangdai dituntut untuk
mampu mengelitik perhatian khalayaknya dengan berbagai cara.2oSehuburgan dengan
itu,
seorang pembicara sangatperlu
mengetahui bagaimana cara menggunakan bahasa atau kata-kata denganbaik
dan tepat, agar tersampaikan pesan dengan benar.Hal-hal yang perlu
diperhatikandalam
pengguna¿nbahasa
díantaranya, penggunaan ianggam bahasa, dan penggunaan humor.A. " Langgam
Berpidato
tidak
hanya satu langgam, tetapi diperlukan langgamlain
yang sesuai dengan keadaan dan tempat pidato. Beberapa langgam dalam berpidato :- Langgarn khotbah: yaitu suara tidak tetap dalam suatu
statusmelainkan mempunyai gaya tempo naik dan turun, diucapkan lambat- lambat tetapi jelas.
- Langgam Sentimentil: dipakai pada tempat-tempat tertentu
yangdipandang perlu
adanyapembangkit emosi seperti sidang
umum, rapat-rapat akbar.- Langgam Agitator: dikernukakan secara eksplosif atau
agresifmenyerang
lawan
dengan argumenyang
mantap. Biasan¡'a dipakai pada rapatpolitik.
- Langgam Theatreal: menyampaikan langgam seperti orang
yangsedang rnain sandirvara, lebih banyak menggunakan action.
2"
Djamaludin Abidin, kontunikasi ¿la¡t Rahastt ¿lak¡v¿th, GIP, Jakarta, 1996, hlm I
Langgam
Conservatie:
dipergunakan dalam pembicaraan biasa padalingkungan yang terbatas, tenang dan bebas dimana
banyak persamaannya dengan orang bersilaturahmi biasa.Langgam Diktatif: dipergunakan dalam kuliah dan
memberikan pelajaran.2rE"
I{umor
Salah satu bentuk kemahiran
bahasadalam pidato selain
penggun¿Ìan ianggamdan
tekanan suÍrra adalah p€nggunaånhumor,
denganhurnor
mampu memancing perhatian pendengar, menyegarkan suasana, dan menjadikan pidato tidak membosankan.Hanya saja yang perlu diingat, humor tidak boleh terlalu
keterlaluan, sehingga memberi kesan bahwa pembicaraantidak
sungguh-sungguh, dan dapat mengakibatkaninti
permasalahan pesan yang hendak disampaikan tidak masuk kedalam kesadaran audiens, dan menyebabkan inti permasalah yang
akan disamapaikanmenjadi kabur,
sehinggaaudiens terlena
denganhumor
yang dibawakan.Hal inilah yang sering
mengakibatkan audiens hanya memperoleh kesenanganmenikmati humor, tetapi
pesan dakwahnyatidak masuk.
Namun demikianjika dalam
penggunaanhumor
sesuai denganporsi
yangdi
inginkan maka pidato yang disampaikan menjadi hidup dan menyegarkanpikiran
audience2' Ya' qub,
Dr H
Hamzah, PubÌisi,çÍik Islant Tehnik Dakvtah dan Lender.sip, CV Diponegoro, Bandung, 1981, hal 101-102.sehingga pendengar
punya perhatian yang penuh
terhadappidato yang
akandisampaikan.
Beberapa pengamat
pidato
membagifungsi humor
kedalamtiga
bagianyaitu:
-
sebagaiembun yang
menyegarkanotak atau
mengendorkan syaraf yang sudah tegang-
untuk mngundang inspirasi dan semangat baru bagi mubalig- sebagaí alat untuk menarik
perhatianjamaah dan
mengendalikansltuast
Humor
ada yang sehat, ada pula yangkotor
ataujorok,
ada yang bermutu ada pula yangtidak
bermutu. Namun pada dasarnya humordibagi
menjadi dua' yaitu:a.
Humor sosialYaitu humor yang tidak
mengandungtendensi apapun
sekedar penyegar suasana dengan kelucuan-keiucuan sehinggapidato
tidak membosankan.b.
Humorpolitik
Yaitu humor yang di
dalarnnya mengandungatau
membawa pesan tertentu, biasanya sesuai pokok pikiran pembaca.:2Berdasarkan
macamnya humor dapat pula dibagi dan
dikeiornpokkan kedalam tujuh bagian yaitu.:'Tlasrah
Lr¡bis, Metorlologi clan Retorika Dakwah, CV.Turisina,.lakar-ta 1991 l{al 80
a.
ExuggerationYaitu
dengancara melebih-lebihkan
sesuatu secafatidak
proporsional' Biasanya dilakukanuntuk
memþongkar kejelekan sej elas-j elasnya denganmaksud
mengoreknya, sehingga
exa4,gerationsering digunakan
untuk sebuah sindiran-sindiran.b.
ParodiYaitu meniru gaya suatu karya seperti
prosa,puisi, iklan yang
seriussecara enaknya,
ditiru
dengan meksud melucu.Parodi dapatjuga
berupa peniruan suara, atau gayabicara seorang tokoh'c.
BarlesgueYaitu teknik
membuat humor dengan memperlakukan hal-hal yang serius secara seenaknya atau hal-hal seenaknya secara serius.d.
Perilaku aneh Para tokohYaitu teori
humor yang menyatakan bahwakita
memperoleh kesenanganbila
melihat hal-hal yangganjil
atau menyimpang dari perilaku orang lain, kesenanganitu
menjadiluar
biasabila
obyek yangkita
tertawakan orang besar atautokoh, tetapi boleh jadi
kelucuanitu timbul dari
kehebatan mereka dalam rnenghadapi situasi tertentu'e.
Perilaku orang anehYaitu biasanya bersifat cerita tentang orang aneh yang
mengandung kelueuandi
dalamnya misalnya cerita tentang Abunawus.f.
Belokan mendadakTeknik ini
dirumuskanoleh Monroe
sebagaiberikut,
bawalah khalayak andauntuk
meyakini bahwa anda bicara biasa, kemudian katakanlah ataubelokkanlah dengan pernyataan yang tidak disangka-sangka,
parupendengar dikagetkan pada bagran akhir dengan
mengemukakanpernyataan yang tidak
disangka-sangkayang
mengandung kelucuan- kelucuan.g.
PunsYaitu teknik
melnperïnainkankata
dengan maksucl rnembuat kelucuan- kelucuan.23F.3.b Fersuasif
Persuasif adalah proses memp€ngaruhi pendapat" sikap dan tindakan orang dengan menggunakan
manipulasi psikologi
sehinggaorang
tersebut bertindak seperti atas kehendaknya sendiri.Persuasif
yang
dimaksuddisini
adalah suatuteknik komunikasi
dengantujuan merangsang dan membangkitkan emosi audiens melalui
sentuhanpsikologi,
ajakanlewat
sentuhanpsikologi
dalam retorika dikenal dengan istilah imbauan pesan. Ada lima macam imbauan pesan yaitu:a.
Imbauan rasionalYaitu rneyakinkan orang lain dengan
pendekatanlogis atau
dengan penyajianbukti-bukti
yang ihniah dan masuk akal.rr Rahmat, Jalaluddin, Psikologi Komunika.çi, Rosda Karya, Bandung, 2000,ha| 134
b.
Imbauan emosionalYaitu
menggunakan pernyataan-pernyataan atau bahasa yang.
menyentuh
emosi audiens dengan mempermainkan bahasa atau ekspresi penyampaian seperti dengan menggunakan kata-kat
a
atav kalimat yang bernada syahdu'c.
Imbauan talofi Qtunishment)Yaitu menghimbau dengan cara menakut-nakuti atau menggunakan pesan- pesan
yang
mencemaskan, mengancam,at¡u
meresahkan dengan cara menggambarkan konsekuensiburuk
sehingga membangkitkan rasa takut yang menirnbulkan ketegangan emosional.d.
Imbauan ganjaran (reward)Yaitu
imbauan dengan menggunakanrujukan
yang menjanjikan audienssesuatu yang mereka perlukan atau mereka inginkan dengan
caramengiming-imingi hal yang menguntungkan atau yang
menjanjikan harapan dan membutuhkan kegairahan emosi.Teknik ini
sering dikaitkan denganteknik
imbauan takut dalam penyampaian sebuah pesan.e.
Imbauan motivasionalYaitu
menghimbau dengan menggunakan imbauanmotiv
appeals yang menyentuhkondisi intern
dalamdiri
manusia sepertimotif biologis
yaitumotif akan
kebutuhanpsikis dan materi. Materi psikologls yaitu rnotif
yang menyentuh aspek kejiwaan.2a
2a Rahmat, Jalaludclin, Psikologi Konntnikasi, Rosda Karya, Banclung,2000, hal 298
G"
Metodologi Penelitian
Metode
yang digunakandalam penelitian ini
adalah metode analisis isi(content analysis), analisa isi adalah suatu metode untuk mengamati
danmengukur isi komunikasi dalam hal ini isi pidato (retorika),
analisaisi
bisa digunakan untuk mengamati semua bentuk komunikasi seperti surat kabar, buku,puisi, dan pidato.25
Content
analysis tidak
seperti mengamatiperilaku orang
atau meminta orang untuk menjawab skala-skala atau mewawancarai orang, tetapi sang peneliti rnenganrbilkomunikasi yang telah dihasilkan orang (pada penelitian ini
yangdirnaksud
komunikasi yang dihasilkan
orang adalahpidato
yangtelah
penulisrekam selama pengamatan) kemudian
menggunakan pertanyaan-pertanyaan tentangkomunikasi
tersebut 26,untuk
rnenjawab permasalahanyang
ada pada penelitian.Dengan analisis
isi, peneliti
bekerja secaraobyektif
dan sistematis untuk rnendeskripsikanisi
komunikas i27 atauisi
pidato. Perlu ditegaskandi sini'
yang dimaksud denganisi pidato bukanlah isi
ataumateri
pengajian,tetapi
kaidah-kaidah pidato yang
di
gunakan oleh ustadz-ustadzah'25 Rakhmat, Jalaluddin, Drs,
M.
SC, Metode Penelitiqn Komttnikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1998, hal. 89,,, Flournoi, Don Michael, (ed), Atnli.sis Lsi SuraÍ Kabtu' Surut Kubar lt¡clone'sitt, Gajah Mada University Press, Yogyakañ4 1989, hal l2
:7 Arikunto, Suharisrni, h4anagemen ]'enelilian, PT funeka Cìipta, Jakarta' 1995, hal 321 '
Terhadap hasil pidatg yang penulis rekam selanjutnya
diajukanpertanyaan-pertanyaan
untuk menjawab
permasalahan padapenelitian,
adapun langkah kerja secara terperinci akan dipaparkan di bawah ini:i.
Lokasi atau daerah PenelitianLokasi penelitian difokuskan
pada PengajianAnak-Anak Masjid Baitul Amin (PAMABA)
PadusunanMundu catut Tunggal Depok
slemanYogYakarta.
2.
Penentuan subjek PenelitianDalam
menentukansubjek penelitian pada skripsi ini tidak
diiakukan sempling, tetapi ditentukan berdasarkan waktu penelitian yaitu selama satubulan +
12kali
pertemuan, (12 Pidato), yaitu Ustadz-ustadzah'3.
Metode PengumPulan dataDalam penelitian ini
penulis mengunakantiga
tnetocie pengurnpulan data yaitu metode observasi, metode intervierv, dan metode dokumentasi'3. a. Metocie obvervasi
observasjadaiahserangkaianpencatatandanpengamatan
terhadap gejala-gejala yang menjadi objek penelitian secara sistematis,sesuai cíengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini,
penulismenggunakan observasi berstruktur
yaitu
pencatatan secara sistematís perìiaku terrentu yang rnenjadi iokus perhatian, untuk menaneiai haiitu
maka
dipakai tanda check iV) untuk mengisi
checkltsÍyang
sudahpenuiis buai.
observasi
a?ãv peîgamatan digunakan untuk mengumpulkan datautama dalam penyampaian pidato yang berhubungan
cíenganpengaturan úrrongement, penggJnaaî expression úan bahasa persuasif pada klasikal
PAMABA.
3.b. Metode Interview
Adapun yang dimaksud dengan wawancara atau interview adalah .,percakapan
dengan maksud tertentu,
percakapandilakukan oleh
duapihak, yaitu pewawancara (interviwer) yang menyajikan
pertanyaandengan pihak yang diwawancarai (intreviwee) yang memberikan jawaban atas pertanYaan ca,Lõ
Jadi interview atau wawancara adalah jalan
mendapatkaninformasi dengan cara bertanya
langsungkepada informan.
Dalam pelaksanaannya,penulis
menggunakaninterview
bebas (berpedoman secara garis besarnya saja) yang berhubungan dengan peneiitian'Daiam interview atau
wawancaraini, penuiis
mengumpuikan keterangan dan data <iari pengurus cian orang-orang yang intens daiarn pendirianPAMABA. Dari
data <ian keterangan yang terkumpui riapat<iigunakan
untuk
melengkapijawaban
terhadap masaiah utama yangbelum ciiperoleh iewat observasi, dan juga digunakan
uniukmemperoieh
Aata-dalaatau informasi penting untuk
meiengkapipeneiitian, seperti hai ihwai yang
berhubungan denganPAMABA
2s l-lxy Molco ng, I)enelititttt KtrolitQlif, Remaja lìos<la karla Oilìet. 13andung, 1998, hal
li5
sebagai lokasi penelitian, tentang
pelaksanaanklasikal dan lain
sebagainYa.
3.c. Metode Dokumentasi
Metodeinidigunakanuntukmeneiitidokumenatauarstp-arstp yangadahubungannyadenganpenelitian.Metodeinipenulisgunakan untuk
melengakapi dat¿atau iniormasi yang belum diperoleh
lewatobservasi dan intervtew
4.
Anaiisis DataSetelahdataterkumpulcienganlengkap,seianìutnya<lilakukan
pembuatankategori untuk
masing-masingkiteria
pelrnasalahan yangingin diteiiti,
pembuatankategori ini dibuat
sedemikianrupa
sehinggamampumenganalisisisiretorikadakwahkiasikaiyangmenjadiobjek
penelitian.
Seteiah kategori
<iilakuakankemudian ciilakukan koding, yaifu
pemberran kode tertentu terhadap objek anaiisa untuk lnembeciakan aniara datayangsatu dengan <iata yang iainnya, sehingga oatz-data yang sejenis akan terkumpui berdasarkan kategori rnasing-masing'
Barulah
seteiahkotling
diiakukan kernuciiantiipiiih
ciata yang satuciengan data
yangiain lalu dikumpuikan tnenurut keiornpok
rnasing-masing untuk kemudian
clianaiisis dengan metodedeskriptif ki¡alitatif,
-i-..:''). - jisusu¡,
.j¿ia:,: bc¡ii¿,il iap+i.aii ¡,aiig slsici;iatis,jaii si;p
i'ü¡iË JLiärij Lrtiii ií i.
di saj ii.^aii i¡niu k- dii;aca.
Adapun
secara ringkas proses pengamatan terhadappidato
klasikalPAMABA
sebagai berikut:a.
Merekam pidatob.
Mentransfer dalam bentuk tulisanc.
Menganalisaisinya, dicari
kandunganretorika pidatonya,
kemudiandiklasifikasikan
sesuai dengan permasalahan yang ada pada penelitian,untuk kemudian dianalisa dan dikemas ke dalam bentuk
yang sistematis dan siap disajikan untuk dibaca.tI.
Sistematika FembahasanDalam penelitian
ini
akan dibahas ke dalam empat bab yang akan terbagi menjadi beberapa sub-sub bab.BAB I PENDAHULUAN, berisi
tentang penegasanjudul, latar
belakangmasalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kerangka pemikiran
teorítik, metodologi penelitian, sistematíka pembahasan.BAB II GAMBARAN UMUM TEN'|ANG PAMABA,
bETiSiKAN tCNtANgsejarah dan
perkembanganPAMABA, misi dakwah PAMABA,
keanggctanPAMAtsA,
pengajianklasikal, Struktur
kepengurusanPAMABA periode 2002'
2004.BAB III REALITAS PENGAJIAN KLASIKAL PAMABA,
YAN9bensikan tentang penggunaan arenggement" ekpresien dan persuasif.
BAB IV PENUTUP yang berisikan
kesimpulan, saran*sarandan
pesan, danDaliar
Pustaka.A.Kesimpulan
1. a.
Pada pengaturan komposisi pesan, yaitu rata-rata pencermah sudah cukupbanyak yang memperhatikan komposisi pesannya, walaupun
masih ditemukan adanya kerusakan pada empasis dan coherensinya.b.
Sedangkan pada penggunaan organisasí pesan dominan yang dipaikai adalah deduktif dan topikal.2. a.
Penggunaanterhadap ekspresi
penggunaån bahasa/eþresion, udahbanyaknya
variasi baik pada
penggunaan langgam bahasaatau
humor, dengan adanya variasi tersebut menjadiakn pidato yang disampaikan tidak terkesanmonoton
dan mernbosankantetapi
malah kelihatan rnenarik dan hidup.b.
Pada penggunaan bentuk-bentuk persuaif dapatdiarnbil
kesirnpulanbahwa
iambauan pesanyang sering
digunakanadalah iambaun
pesan ganjaran dantakut,
imbaunaini
dirasaefektif
karena melihat audiencenya masih anak-anak, yang cenderung untuk senang mencoba dan meniru dari pada diajak untuk berfikir.B.
Sarnrn-sâËãn"{Berdasarkan kesimpulan dan pemaparan hasil penelitian diatas maka ada beberapa saran :
BI
1.
Kepada para penceramah klasiaklPAMABA
a.
Hendaklah dalam penyampaianpidato klasikal PAMABA
lebih bervariatiflagi
dalam penggunaan bahasa atau bentuk persuasif, supaya pidatom yærg disamapaikantidak
terkesan monoton danmembosankan, tetapi diharapkan
pidato
yzmg disampikan telihat hidup dan menarik.b. Hendaklah dalarn
penggunaan arenggement penceratnah lebihmemperhatikan pada coherensinya sihingga pidato
yangdisamapikan
terkesan sistirnatik, mudah diikuti dan
diarnbil intisarinya yang menjadi gagasan utamanya.c. Hendaklaþ penceramali diakhir pidato yang
disampaika¡mernberiakan
lhtlsar
globaldari
pernbicaraanuntuk
rnempeftegas tmsur emphasisnl'a.2. Bagr para penceranaìt secara urnuln, dalam
menyampaikan pidato hendaklah rnernperhatikarr kaidah-kaidahretonka
seiringgapidato
yang disampaikan rnemungkirrkan dapat diterirna dengan .jelas dan membekas dihati pendengamya3.
Bagr para peneli dalam bidangilmu
da-liwah, diharapkan lebih dikernbanglagi
cìalant penelitian selar{utn¡aguna
lnellelnukansatu tehnlk
piclato82
Penutup
Puji
syukur Alhammdulillah kehadirat Allahhurabbi, yang telah mernberikan Rahmaddan
Hidayalr-Nyalah, selúnggapenulis dapat
menyelesaikanskripsi
ini.Sernoga skripsi <iapat bennanfaat bagi kernajuan, khususnya dibidang ihnu dakwah.
Dalarn penulisan skripsi
ini
penyrsun rnenyaCari baiiwaslripsi ìni jauh
dari kesempurnaan,dån tidak luput dari
kesalahan dan kekurangan. Menyadarihal
itu penlusun sangat berharap ataskritik
dan rnasukan dari pernbaca demi kesetnpuraan penulisan skripsi ini.Penyusun rnengucapkan banyak terima kasih kepada semua
fihak
yang telah membantu terselesainya penyusunanskripsi ini,
secaramoril
mauputt materiil,semoga amalnya dijadikan arnal yang bennarfaat di dunia dan akhirat. Arninn.
ì1 -1
Alam,
SEIH.
Datuk Tombak,Kunci
Sukses Penerangan dan Dal:wah, Rineka Cipta, Jakarta, 1990.Anshari, A. M. Hafî, Drs,
Pemc¿hamandan
PengamalctnDakwalt,
Al-ikhlas, Surabaya, 1993.Anwar,
Gentasari, S.H,
RetorikaPruktis
dan Seni llerb¡dato, Rineka Cipta, J 1995.Arikunto,
Suharismi, Managemen Penelittan, PT Rineka Cipta, Jakatta,1995.Asmara, Toto, Komunikasi Dakwah,
CV
Gaya Media Pratama, Jakarta, 1987.Astnuni, syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islant,
Al-lkhlas,
Surabaya, 1983.Exy Molcong, Penelitian
Kualitatif,RemajaRosda
Karya Offset, Bandung, 1998.Basrah, Lubis, Metodologi dan Retorika Dahttah,
CV
Turisina, Jakarta, 1991.Dep. A gam a F.I, Al -q ur' an dan T' erj e ntah, J akarata, 19 84 I 19 8 5 .
Devito,
Joseph A.., Kornunikasiantar
tnúnusia,alih
bahasa,lr. Agus
MaulanMSM,
Professional Books, J akarta, 1997 .
Flournoi, Don
Michael,
(ed),Analisis
Isi Surat Kabar SuratKahar
Indonesia, Gajah Mada University Press, Yagyakarta, 1989.Hasanudin, A..H,
lletorika Dakwah
dan PublisistÌk Kepentimpinan, Usaha Nasional, Surabaya,1982.Hendrikus,
Dori Wuwur,
[ì.etr¡rika T'rampilBerpidalo,
Rertli,tku.si, Berargumettlusi, Kanisius, Yo gy-akart a, 199 | .Khatig, svaikh, Abdurrahman
Abdul,
Melode dan Strategi t{uhuah IsIam, PustakaAl-
Kautsar, J akarta, 1 99 6.
Rahmat, Jalaluddin, Metode I'enelil.ian Komunikasl, Rosda Karya, Bandung, 1989' ---,Pslkologi Kotnunikasl, Rosda Karya, Bandung, 2000.
---,lLeÍoriku Mocler¡2, Rosda Karya, Bandung. 2002.
Stewat
L.
'l-ubbsdan
g1,lyi¿Mess, Ílumun (onnnikut¡rlz,
I{enra.ja Rosda Kan'a- iìandung, 1990.uturt{
Indonesia, ed. 2 cet. Balai
Umari,