• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan dalam masyarakat pasti akan terjadi sebuah perubahan sosial. Entah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan dalam masyarakat pasti akan terjadi sebuah perubahan sosial. Entah"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LatarBelakang

Kehidupan dalam masyarakat pasti akan terjadi sebuah perubahan sosial. Entah perubahan secara cepat atau secara lambat, perubahan secara besar atau kecil, maupun perubahan secara direncanakan atau tidak direncanakan. More dalam J. Dwi Handoko dan Bagong Suyanto (2004:362) menjelaskan bahwa “perubahan sosial sebagai suatu perubahan penting dalam struktursosial, pola-pola perilaku dan sistem interaksi sosial, termasuk di dalamnya perubahan norma, nilai, dan fenomena kultural”. Tidak hanya dalam hal itu saja, perubahan juga dapat berlaku dalam teknologi dan informasi yang merupakan dampak dari adanya Revolusi Industri 4.0.

Era Revolusi Industri 4.0 sekarang ini, dimana teknologi informasi dan komunikasi semakin berkembang pesat menjadikan orang menjadi lebih efisien dalam berkomunikasi dengan orang lainnya. hingga saat ini teknologi yang dipergunakan oleh semua orang umunya adalah internet. Perkembangan internet dapat dilihat dari yang awalnya sekedar perantara untuk pengiriman pesan saat ini berubah menjadi media untuk mencari hiburan, mengisi waktu luang, sarana informasi dan komunikasi jarak jauh dengan tatap muka pun serta sarana berbisnis bisa dilakukan dimana Bbsnis tidak hanya dilakukan dalam perusahaan saja namun juga ada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

(2)

2

UMKM memiliki peran krusial serta strategis pada pembangunan ekonomi nasional. (LPPI & Bank Indonesia, 2015). Dalam merealisasikan revolusi industri 4.0, semua sektor dalam industri berhadapan dengan adanya beberapa permasalahan yang terjadi. Salah satunya adalah Usaha Mikro Kecil Menengah yang keterbelakang atau tertinggal. Fakta ini menjadi perhatian bagi Presiden bahwa perlu adanya peningkatan pada sektor UMKM pada perwujudan revolusi industri 4.0. Hal ini dijelaskan pada riset Deliotte pada tahun 2016, pekerja UMKM yang berada di Indonesia sebesar 62%

namun hanya 9% pelaku UMKM yang memiliki kemampuan usaha secara online dari 57,9 Juta UMKM. Sisanya hanya mengandalkan penjualan secara langsung, tanpa melalui media - media pemasaran lainnya. kemudian kurangnya penemuan yang mengakibatkan masyarakat gampang bosan serta mudah beralih ke produk lain.

Kementrian Badan Usaha Milik Negara atau BUMN telah mengembangkan beberapa inisiatif untuk meningkatkan kualitas UMKM, mereka menyadari bahwa UMKM berpotensi dalam meningkatkan ekonomi negara, dimana dengan adanya lapangan pekerjaan baru, memajukan ekonomi negara, hingga menciptakan ide-ide baru. Sebagai bentuk upaya pemberdayaan ekonomi kerakyatan, khususnya bagi para pelaku UMKM. Kementrian BUMN bersama perusahaan milik Negara membangun Rumah Kreatif BUMN atau disingkat RKB sebagai rumah bersama untuk berkumpul, belajar, dan membina para pelaku UMKM agar menjadi UMKM Indonesia yang berkualitas. (bumn.go.id).

Program RKB dibentuk pada tahun 2016 dimana pertama kali yang di dirikan terdapat di Labuan Bajo yang didirikan oleh PT Telkom (Persero). Hingga waktu ini

(3)

3

telah berdiri 242 Rumah Kreatif BUMN di seluruh Provinsi Indonesia dengan 14 BUMN yang turut ikut berpartisipasi antara lain PT Telekomunikasi Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia, PT Bank Mandiri, PT Bank Negara Indonesia, PT Bank Tabungan Negara, PT Semen Indoneisa, PT Pertamina, PT Perusahaan Listrik Indonesia, PT Indonesia Asahan Alumunium, PT Perkebunan Nusantara, PT Angkasa Pura II, Perum Percetakan Uang Republik Indonesia, PT Bukit Asam, dan PT Semen Batu Raja. (Ibid).

Di Malang terdapat 2 Rumah Kreatif BUMN yaitu Rumah Kreatif BUMN BRI dan Rumah Kreatif BUMN Telkom. Rumah Kreatif BUMN BRI memberikan kegiatan pada UMKM berupa pelatihan baik pada UMKM itu pemula maupun UMKM yang tengah berjalan. Tidak sampai di situ, Rumah Kreatif BUMN BRI pun bekerja sama dengan komunitas UMKM dalam bidang tertentu agar memudahkan mereka dalam pengorganisasisan, bidang tersebut adalah jahit- menjahit, kuliner, serta kerajinan.

Sementara untuk Rumah Kreatif BUMN Telkom berfokus pada kegiatan UMKM masyarakat sekitar dimana PT. Telkom memberikan pinjaman dana dengan bunga per tahun serta memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk menjual barang atau produk yang di miliki oleh UMKM dan melatih masyarakat untuk membuat produk yang memiliki nilai jual yang tinggi, di dalamnya meliputi pelatihan desain untuk memberikan kesan yang menarik pada suatu produk dari UMKM. Tidak hanya sampai disitu para pelaku UMKM yang mengikuti program Rumah Kreaatif BUMN juga diberikan akses untuk berjualan secara online melalui situs blanja.com.

(4)

4

Jumlah UMKM di Kota dan Kabupaten Malang terus menunjukkan pertumbuhan yang bagus. Hal ini berdampak pada potensi – potensi yang dimiliki oleh UMKM semakin bervarisasi serta dapat memberikan kontribusi terkait perekonomian daerah. Hal ini dapat dilihat dari data Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, dimana Akumulasi jumlah UMKM yang ada pada Kota dan Kabupaten Malang mencapai 492.294 dengan jumlah UMKM di Kota Malang berjumlah 77.778 sedangkan di Kabupaten Malang berjumlah 141.906. (dikopukm.jatimprov.go.id)

Beradasarkan pada program RKB yang dijabarkan sebelumnya serta data UMKM yang diperoleh, peneliti lebih tertarik pada Kabupaten Malang dimana Jumlah UMKM yang dimiliki lebih banyak daripada Kota Malang sehingga peneliti memilih Rumah Kreatif BUMN Telkom dengan asumsi peneliti dapat menemukan hasil temuan lapangan yang lebih ber-variasi.

PT. Telkom Malang melalui pelaksanaan program Rumah Kreatif BUMN berusaha mengembangkan kegiatan usaha mikro mandiri di sekitar lingkungan masyarakat. Program yang dinaungi RKB telah berhasil menciptakan UMKM baru yang lebih kreatif. Sebagai contoh UKM Bu Rosyidah yang menjual baju, tas, dan aksesoris perempuan dengan bahan dasar kain percak, kemudian ada UKM Cantika Kreatif yang dapat mengolah popok menjadi tas, vas bunga, lukisan, dan lain lain, serta UKM Sumber Rejeki yang memproduksi keset dari kain bekas.

Rumah Kreatif BUMN Telkom Malang mencoba mengembangkan UMKM tidak hanya dari segi produksi namun juga dari segi pemasaran agar laku di pasar global dan juga menjadi terobosan – terobosan baru masyarakat yang ingin memiliki usaha

(5)

5

ataupun membuka usaha. Namun dalam pelaksanaannya, terdapat permasalahan yang dialami oleh Rumah Kreatif BUMN Telkom. Hal ini berdasarkan wawancara peneliti dengan Diyan Purnomo selaku pihak Rumah Kreatif BUMN Telkom, diketahui bahwa permasalahaan yang dialami dalam melaksanakan program yakni terdapatnya pelaku mitra yang mendaftar untuk mendapatkan pinjaman dana. Namun pada saat mendapatkan pinjaman dana pelaku mitra melarikan diri dan pihak Rumah Kreatif BUMN Telkom pun merasa terugikan dengan adanya kejadian seperti itu.

Masalah pun tidak hanya terdapat pada pihak Rumah Kreatif BUMN Telkom selaku penyelenggara, tetapi juga pada UMKM yang mengikuti program. Pada hasil wawancara peneliti dengan UMKM yang mengikuti program, ada mitra yang merasa keberatan dalam bunga yang diberikan dalam pinjaman dana karena adanya bunga dari pinjaman dana tersebut serta terkadang pelatihan pelatihan yang dilaksanakan tidak sesuai schedule yang dijanjikan. Oleh karena itu berdasarkan penjelasan diatas peneliti ingin melakukan penelitian lebih lanjut untuk mencari mengetahui lebih dalam bagaimana Upaya Pemberdayaan UMKM Melalui Program Rumah Kreatif BUMN Telkom di Kabupaten Malang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

(6)

6

1. Bagaimana upaya Rumah Kreatif BUMN Telkom dalam memberdayakan UMKM?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan penelitian ini, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana Upaya Pemberdayaan UMKM melalui Rumah Kreatif BUMN Telkom Kabupaten Malang.

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini diharapkan memiliki manfaat pada pendidikan baik secara teoritis ataupun secara praktis. Adapun manfaat penelitian ini ialah sebagai berikut:

1. Manfaat Secara Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi konsep teori mengenai Fungsionalisme Struktural dimana fungsi dikaitkan sebagai segala kegiatan yang diarahkan kepada memenuhi kebutuhan atau kebutuhan dalam sistem.

2. Manfaat Secara Praktis

Manfaat secara praktis tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

(7)

7

a. Bagi Pemerintah, diharapkan dari hasil penelitian ini pemerintah dapat menjadikan sebagai bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan mengenai pemberdayaan UMKM yang ada di Indonesia.

b. Bagi Rumah Kreatif BUMN Telkom Kabupaten Malang, diharapkan dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi baik dari kritik maupun saran.

c. Bagi Mahasiswa, diharap hasil dari penelitian ini diharap dapat memberikan informasi bagi pembaca khususnya mahasiswa.

1.5 Definisi Konsep 1. Pemberdayaan

Secara konseptual pemberdayaan atau pemerkuasaan empowermen berasal dari kata power (kekuasaan atau keberdayaan). Karena ide pertama bersentuhan dengan kemampuan untuk membuat orang lain melakukan apa yang kita inginkan terlepas dari keinginan dan minat mereka (Edi suharno, 2006:57)

2. UMKM

UMKM adalah unit usaha produksi yang berdiri secara mandiri, yang dapat di jalankan baik dari seorangan ataupun badan usaha yang ada pada sektor ekonomi. (Tambunan, 2011:11). Menurut Partomo dan Soejono (2002) UMKM umumnya memiliki susunan organisasi yang sederhana, tidak berlebihan dalam jumlah tenaga kerja, jam kerja yang longgar, sistem kepengurusan yang sederhana, secara umum aktifitas tidak formal dan bersifat spontan, dan jarang membedakan aset milik pribadi atau aset usaha.

(8)

8 3. Rumah Kreatif BUMN

Rumah Kreatif BUMN atau yang biasa disingkat RKB adalah salat satu program yang dirancang Kementrian BUMN dengan memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas UMKN baik dari kapasitas ataupun kapabilitas. (bumn.go.id).

1.6 Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian

Penelitian yang digunakan yaitu menggunakan penelitian kuantitatif, peneliutian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan daat berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang kita ingin ketahui. Penenlitian kuantitatif dapat dilaksanakan dengan dengan penelitian deskriptif, penelitian hubungan atau korelasi, penelitian kuasi-eksperimental, dan penelitian eksperimental (Margono dalam I’anatut Thoifah, 2015). Pada penelitian ini peneliti menggunakan penelitian non eksperimental berupa penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang terjadi, yang berlangsung saat ini atau saat yang sudah terlewat.

2. Jenis Penelitian

Penelitian evaluasi adalah upaya menilai keseluruhan hasil dari sebuah kegiatan atau program. Konsep pengawasan akan lebih memfokuskan penilaian pada hal tertentu saja seperti keadaan waktu saat program masih dalam proses implementasi.

bila didefinisikan, evaluasi adalah upaya bagaimana menilai capaian tertentu dalam

(9)

9

sebuah program. Menilai hasil atau capaian aktivitas dapat berupa kegiatan proyek atau program, baik dipertengahan ataupun pada akhir program. (Prayogo, 2011)

Definisi evaluasi yang lebih masuk akal adalah evaluasi merupakan proses sosial dalam membuat penilaian tentang nilai atau nilai. penelitian penilaian mengacu pada prosedur untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang meningkatkan kemungkinan untuk mendemonstrasikan daripada hanya menyatakan bahwa beberapa kegiatan bernilai (Suchman dalam John & Howard, 2007).

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Rumah Kreatif BUMN Kabupaten Malang yang berlokasi di Jl. Raya Pakis No.69, Krajan, Pakisjajar, Kec. Pakis, Malang, Jawa Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini berdasarkan pada program dari Rumah Kreatif BUMN Telkom serta tingginya jumlah UMKM yang berada di Kabupaten Malang menjadikan peneliti beasusmsi dengan banyaknya jumlah UMKM menjadikan hasil temuan lapangan nanti lebih bervariasi. (dikopukm.jatimprov.go.id)

4. Teknik Penentuan Subjek Penelitian

Penentuan subjek penelitian menjadi salah satu hal yang krusial pada melakukan penelitian. Penentuan subjek penelitian yang tepat memungkinkan diperolehnya data dan informasi yang valid serta akurat karena subjek penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sample sumberdata dalam pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini ialah orang yang diklaim paling paham perihal apa yang kita harapkan dari subyek penelitian. Subyek

(10)

10

yang dipilih sebagai subjek untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu:

a. Pengurus Rumah Kreatif BUMN Telkom

b. UMKM yang mengikuti program kemitraan Rumah Kreatif BUMN

Pemilihan pengurus Rumah Kreatif BUMN Telkom Kabupaten Malang sebagai subjek penelitian karena model perencanaan dan pelaksanaan program dilakukan oleh pengurus Rumah Kreatif BUMN Telkom sedangkan pemilihan pelaku UMKM karena mereka merupakan target dari program Rumah Kreatif BUMN Telkom. Pada penelitian ini peneliti akan mengambil sekiranya 3 UMKM untuk dijadikan sebagai subjek karena peneliti ingin mengetahui dampak dari program Rumah Kreatif BUMN sehingga peneliti berasumsi akan menemukan jawaban yang berbeda dari 3 UMKM yang akan menjadi subjek penelitian.

Pemilihan 2 kategori narasumber yang disebutkan diatas dikarenakan penelitian ini bertujuan untuk menilai atau mengevaluasi dari program kerja Rumah Kreatif BUMN Telkom Kabupaten Malang dalam memberdayakan UMKM. Sehingga perlunya temuan data dari hasil lapangan baik itu dari pihak Rumah Kreatif BUMN Telkom Kabupaten Malang serta dari pihak UMKM yang mengikuti Program tersebut.

(11)

11 1.7 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan jenis sumber data secara lisan dan tertulis. Adapun teknik yang digunakan pada pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara (Interview) adalah pengumpulan data dengan megajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (peneliti) kepada subjek.

Wawancara yang digunakan adalah wawancara mendalam (deep interview).

Patton menyatakan bahwa cara utama yang dilakukan oleh para ahli metodologi kualitatif supaya memahami persepsi, perasaan, dan pengetahuan orang-orang dengan cara wawancara mendalam dan intensif (Patton, Michael Quinn, 1980:29). Oleh karena itu wawancara mendalam merupakan teknik yang paling utama digunakan saat penelitian kualitatif.

Pada penelitian ini wawancara dengan pengurus Rumah Kreatif BUMN Telkom Kabupaten Malang akan dilakukan di kantor. Sedangkan wawancara dengan pelaku UMKM yang mengikuti program Rumah Kreatif BUMN Telkom akan dilakukan ketika mereka mengikuti kegiatan pelatihan atau ketika ada pelaku UMKM yang konsultasi di kantor Rumah Kreatif BUMN. Jikalau data dan atau waktu wawancara dianggap kurang maka peneliti akan melakukan wawancara di waktu luang narasumber demi mendapatkan hasil data yang valid.

(12)

12 2. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yang bertujuan memeperoleh informasi atau data. Istilah observasi dalam penelitian kualitatif dapat pula disebut teknik pengamatan seperti halnya yang disampaikan oleh Douglas ialah membuat pernyataan bahwa di dalam kehidupan sehari-hari orang menggunakan kebenaran yang berbeda-beda, akan tetapi yang paling penting adalah pengalaman langsung (Douglas dalam Ahmadi, Rulam. 2014:162).

Pada penelitian ini observasi dilakukan dengan peneliti berpartisipasi pada kegiatan kegiatan Rumah Kreatif BUMN Telkom baik pada saat ada pelatihan, ataupun saat ada kunjungan ke peserta UMKM agar hasil pengamatan lebih valid

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak lupa digunakan, salah satu hal penting yang harus dilakukan guna melengkapi data dan pendukung penelitian. Dokumentasi yang digunakan yaitu pengambilan foto atau gambar saat melakukan penelitian dan juga merekam saat melakukan wawancara (Imam Gunawan, 2013:162)

Dokumentasi penelitian dilakukan dengan cara mengambil gambar atau foto serta merekam saat melakukan wawancara dengan narasumber yang bersangkutan ataupun ketika ada kegiatan yang dilaksanakan dari Rumah Kreatif BUMN dan bila memungkinkan peneliti juga menyertakan dokumen sekunder berupa surat ataupun arsip data.

(13)

13 1.8 Teknik Analisis Data

Nasution (1988) menyatakan “Analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian”

Hasil tersebut akan dianalisis dan dituangkan dalam paragraf serta memberikan gambaran tentang hasil data kemudian akan digambarkan secara sistematis agar dapat menarik kesimpulan dari data yang diperoleh. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model analisis interaktif yang diperkenalkan oleh Miles dan Huberman (Miles dan Huberman, 1992). Kegiatan ini terdiri dari 3 tahap yaitu:

1. Data Reduction (Reduksi data)

Data yang didapat dari lapangan jumlahnya relatif banyak, oleh karena itu perlu dicatat dengan teliti serta rinci. seperti sudah dikemukakan, semakin lama peneliti ke lapangan, maka jumalah data akan semakin banyak, kompleks serta rumit. oleh karena itu perlu dilakukan analisis data dengan cara reduksi data. Mereduksi data artinya meringkas, menentukan pokok-pokok yang utama, memfokuskan pada hal – hal yang krusial, dicari tema serta polanya. Dengan demikian data yang direduksi akan memberikan memberikan gambaran yang lebih padat dan jelas sehingga mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencari bila diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik komputer mini, dengan memberikan kode pada aspek – aspek tertentu.

(14)

14 2. Penyajian data (Data Display)

Tahap selanjutnya setelah mereduksi data ialah menyajikan data. Pada penelitian kuantitatif penyajian data dapat dilakukan dengan berbagai bentuk antara lain uraian singkat, hubungan antar kategori, bentuk bagan, bagan alur, dan semacamnya.

Penyajian data akan memudahkan mengenai apa yang terjadi, dan kerja selanjutnya dapat direncanakan sesuai dengan apa yang sudah dipahami.

3. Penarikan kesimpulan (Conclusion / Verification)

Tahap selanjutnya dalam menganalisis data yang kualitatif ialah melakukan penarikan kesimpulan. dimana data yang di kelola masih belum hasil akhir, melainkan sementara.

dan akan berubah bila kurang kuat nya bukti bukti yang ditemukan untuk mendukung pada tahap pengumpulan data selanjutnya. Namun bila kesimpulan yang dijelaskan pada awal di sertakan dengan bukti yang kuat dan valid pada waktu penelitian lagi ke lapangan untuk pengumpulan data, maka dapat dikatakan kesimpulan yang di jelaskan merupakan kesimpulan yang akurat. oleh karena itu mungkin kesimpulan pada penelitian kualitatif dapat menjawab apa yang menjadi rumusan masalah, mungkin juga tidak. karena seperti yang telah dijelaskan bahwa dalam penelitian kualitatif rumusan masalah dan masalah masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian di lapangan berjalan.

1.9 Uji Keabsahan Data

Keabsahan data atau validitas data adalah ketetapan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang di dapat dan dilaporkan oleh peneliti. Oleh

(15)

15

karena itu maka data yang valid ialah data yang tidak berada antara data yang dilaporkan dengan data yang sesungguhnya dalam obyek penelitian. Dalam penelitian kualitatif hasil temuan atau data dapat ditetapkan atau valid apabila tidak adanya perbedaan antara apa yang dilaporkan dengan data sesunggguhnya terjadi pada obyek yang sedang diteliti. (Sugiyono,2009)

Pada penelitian ini peneliti menggunakan uji keabsahan data trianggulasi sumber. Trianggulasi data digunakan untuk menguji kredibilitas data melalui beberapa sumber yang berbeda, kemudian data yang didapat dari beberapa sumber yang berbeda akan dideskripsikan, dikategorikan, yang sesuai dengan penelitian ini. Trianggulasi sumber yang dimaksud adalah dengan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dengan narasumber atau dengan arsip data laporan tahunan Rumah Kreatif BUMN.

Referensi

Dokumen terkait

Bahan ini tidak dapat beradaptasi dengan dentin, tidak dapat merangsang difrensiasi odontoblas secara konsisten, sitotoksik pada sel, dan pH yang tinggi menyebabkan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa seleksi feature dengan analisis variansi kata dapat dijadikan cara handal untuk menurunkan dimensi ruang vektor sampai dengan 15% dari keseluruhan

Tujuan dari analisis data dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa besar relevansi atau kecocokan materi ekstrakurikuler Aeromodeling terhadap standar

Aspek yang diukur dalam pelaksanaan penyuluhan adalah efektifitas penyuluhan, pengetahuan, sikap dan keterampilan petani terhadap pemanfaatan mikroorganisme lokal keong

”SETIAP ORANG YANG DENGAN TUJUAN MENGUNTUNGKAN DIRI SENDIRI ATAU ORANG LAIN ATAU SUATU KORPORASI, MENYALAHGUNAKAN KEWENANGAN, KESEMPATAN ATAU SARANA YANG ADA PADANYA

Cipta Skynindo adalah strategi Pengembangan Pasar, yaitu strategi yang mencari pangsa pasar dan pelanggan baru yang lebih besar untuk produk atau jasa saat ini di pasar

Skripsi berjudul Penerapan Laporan Biaya Kualitas Terhadap Kualitas Produk (Studi Kasus Pada UD. Dua Dewi Keripik Nangka Q-Ecco di Puger), telah diuji dan disahkan

Menurut Depkes (1997), dari beberapa jenis sistem penyimpanan rekam medis, sistem penyimpanan angka akhir lebih mengajukan untuk dipilih karena umum dipakai dan lebih