• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Perencanaan Agregat Untuk Mencapai Tingkat Produksi Yang Optimal Pada PT.Indorama Synthetics Tbk Di Purwakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Perencanaan Agregat Untuk Mencapai Tingkat Produksi Yang Optimal Pada PT.Indorama Synthetics Tbk Di Purwakarta."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

In facing higly market competition situation, companies must try to maintain the continuity of life by conducting their activities effectively and efficiently. To achieve an optimal level of production a company has to adjust their production activities according to aggregate planning which aims to develop a production plan to meet fluctuating consumer demand, usually between 3 to 18 months in advance. With good planning, it is expected that production will save costs include labor cost, inventory cost, etc. PT. Indorama Synthetics Tbk is one of the companies that produce yarn. Problems facing by companies today is the irregularity of production process, resulting in accumulation of inventory in the warehouse. Therefore, calculations, forecasting and the aggregate production planning are needed in order to improve effectiveness and efficiency. In recent times the company is using level strategy combined with inventory and overtime if necessary. This strategy has cost of Rp 29,613,252,418.89 in period November 2009 – Desember 2010. Based on the research and analysis conducted, by using level strategy combined with minimum inventory level and overtime if necessary, the cost would decrease Rp 8,358,368,116.69 (Rp 29,613,252,418.89 – Rp 21,254,884,302.20) in period November 2009 – December 2010.

(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Dalam menghadapi situasi persaingan pasar yang sangat kompetitif, perusahaan harus berusaha mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan cara melaksanakan kegiatannya secara efektif dan efisien. Untuk mencapai tingkat produksi yang optimal maka suatu perusahaan harus dapat mengatur kegiatan produksinya dengan membuat perencanaan agregat yang bertujuan untuk menyusun rencana produksi dalam menghadapi permintaan konsumen yang berfluktuasi, biasanya antara 3 hingga 18 bulan ke depan. Dengan adanya perencanaan yang baik, maka diharapkan terjadi penghematan biaya produksi yang meliputi biaya tenaga kerja, biaya persediaan, dan lain–lain. PT. Indorama Synthetics Tbk merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi benang. Masalah yang sedang dihadapi perusahaan saat ini adalah dilakukannya proses produksi yang tidak teratur, sehingga terjadi penumpukan persediaan di gudang. Untuk itu, perlu dilakukan perhitungan, peramalan dan perencanaan produksi agregat yang terencana agar tercapainya efektivitas dan efisiensi sehingga diharapkan dapat mengatasi masalah yang dihadapi perusahaan. Selama ini perusahaan dalam melakukan perencanaan produksi menggunakan tenaga kerja tetap, penyimpanan persediaan dan kerja lembur jika diperlukan, sehingga menghasilkan biaya produksi yang tinggi yaitu sebesar Rp 29.613.252.418,89 pada periode November 2009 – Desember 2010. Berdasarkan penelitian dan analisis yang dilakukan, ternyata dengan memakai strategi menggunakan tenaga kerja tetap, tingkat persediaan minimal dan kerja lembur jika diperlukan, maka perusahaan dapat menghemat biaya produksi sebesar Rp 8.358.368.116,69 (Rp 29.613.252.418,89 – Rp 21.254.884.302,20) pada periode November 2009 – Desember 2010.

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……….i

HALAMAN PENGESAHAN………..ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………...iii

KATA PENGANTAR………...iv

ABSTRACT……….vii

ABSTRAK……….viii

DAFTAR ISI………ix

DAFTAR GAMBAR………..xii

DAFTAR TABEL……….xiii

DAFTAR GRAFIK………xiv

BAB I PENDAHULUAN……….1

1.1Latar Belakang Penelitian………...………...1

1.2Identifikasi Masalah………3

1.3Tujuan Penelitian………5

1.4Kegunaan Penelitian………...6

BAB II KAJIAN PUSTAKA………..….7

2.1 Manajemen Operasi………...…7

2.1.1 Pengertian Manajemen Operasi………7

(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.2.1 Pengertian Perencanaan Produksi Agregat ……….………….8

2.2.2 Tujuan Perencanaan Produksi Agregat………9

2.2.3 Faktor–Faktor Yang Berpengaruh Dalam Perencanaan Produksi Agregat………...11

2.2.4 Langkah–Langkah Perencanaan Produksi Agregat…………...….14

2.2.5 Strategi Perencanan Produksi Agregat……….…..16

2.2.6 Biaya Perencanaan Produksi Agregat………17

2.2.7 Metode Perencanaan Produksi Agregat……….………18

2.3 Peramalan Permintaan……….………21

2.3.1 Pengertian Peramalan Permintaan………..…………21

2.3.2 Pendekatan Peramalan Permintaan………23

2.3.3 Memilih Metode Untuk Deret Waktu………34

2.4 Kerangka Pemikiran………35

BAB III METODE PENELITIAN……….40

3.1 Metode Penelitian……….……….40

3.2 Teknik Pengumpulan Data……….40

3.3 Teknik Pengolahan Data………43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………44

4.1 Objek Penelitian……….44

4.1.1 Sejarah Perusahaan…….………..44

4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan…...……….45

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

4.1.4 Waktu Kerja………..60

4.1.5 Tenaga Kerja Langsung ………...60

4.1.6 Fasilitas Produksi………..60

4.2 Pengumpulan Data……….62

4.3 Ramalan Permintaan………..66

4.3.1 Moving Average………68

4.3.2 Single Exponential Smoothing………..70

4.3.3 Trend Linier………..74

4.3.4 Pengukuran Error……….75

4.4 Perencanaan Produksi Pada PT. Indorama Synthetics Tbk…………...77

4.5 Perencanaan Produksi Agregat………..78

4.5.1 Strategi Perencanaan Produksi Yang Diterapkan Perusahaan…..79

4.5.2 Strategi Perencanaan Produksi Agregat Dengan Tingkat Tenaga Kerja Tetap Dan Tingkat Persediaan Minimal……….91

4.5.3 Strategi Perencanaan Produksi Agregat Dengan Tingkat Tenaga Kerja Berubah–ubah………...104

4.6 Perbandingan Strategi Perencanaan Produksi Agregat………130

BAB V SIMPULAN DAN SARAN……….132

5.1 Simpulan………132

5.2 Saran………..132

DAFTAR PUSTAKA………...134

(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Bagan Kerangka Pemikiran………39

Gambar 2 Bagan Organisasi PT. Indorama SyntheticsTbk……….46

(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Data Produksi Dan Permintaan Produk Benang Periode Januari 2008

– Oktober 2009………...………...4

Tabel II Jenis–Jenis Mesin………61

Tabel III Data Permintaan Produk Benang Periode Januari 2008 – Oktober

2009……….62

Tabel IV Peramalan Dengan Moving Average 3 Bulan……….68

Tabel V Peramalan Dengan Moving Average 5 Bulan……….69

Tabel VI Peramalan Single Exponential Smoothing Dengan α =0,1…………71

Tabel VII Peramalan Single Exponential Smoothing Dengan α =0,5…………72

Tabel VIII Peramalan Single Exponential Smoothing Dengan α =0,9…………73

Tabel X Peramalan Dengan Metode Trend Linier………74

Tabel XI Pengukuran Kesalahan Peramalan………..76

Tabel XII Hasil Peramalan Periode November 2009 – Desember 2010 Dengan

Metode Single Exponential Smoothing Dengan α =0,9……….76

Tabel XIII Strategi Perencanaan Produksi Yang Diterapkan Perusahaan………80

Tabel XIV Strategi Perencanaan Produksi Agregat Dengan Tingkat Tenaga Kerja

Tetap Dan Persediaan Minimal………...92

Tabel XV Strategi Perencanaan Produksi Agregat Dengan Tingkat Tenaga Kerja

Berubah–Ubah………..………106

Tabel XVI Perbandingan Biaya Relevan Masing–Masing Strategi Perencanaan

(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik I Data Permintaan PT. Indorama Synthetics Tbk………..68

Grafik II Data Permintaan PT. Indorama Synthetics Tbk………..68

(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dalam menghadapi situasi persaingan pasar yang sangat kompetitif,

perusahaan harus berusaha mempertahankan kelangsungan hidupnya dan bersaing

dengan perusahaan lain yang bergerak dalam bidang industri sejenis. Tindakan yang

perlu dilakukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dalam

menghadapi persaingan adalah dengan melaksanakan kegiatannya secara efektif dan

efisien. Suatu perusahaan akan berjalan dengan lancar dan berhasil tergantung pada

baik tidaknya manajemen perusahaan itu sendiri, salah satunya manajemen operasi.

Manajemen operasi bertanggung jawab atas sistem–sistem guna membuat barang–

barang atau menyediakan jasa–jasa, atau keduanya.

Manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai

dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output (Jay Heizer

dan Barry Render, 2004). Dengan demikian, manajemen operasi berperan untuk

mengelola suatu sistem produksi. Selain mentransformasikan sumber daya dan

mengatur pengalokasian sumber daya, manajemen operasi juga selalu melakukan

perbaikan sistem yang sudah ada untuk menjaga proses produksi berjalan dengan

baik. Manajemen operasi juga memiliki peran sentral dalam mencapai efisiensi,

khususnya di bidang produksi. Hal ini dapat dipahami karena ruang lingkup yang

dipelajari dalam manajemen operasi mencakup semua hal yang berkaitan dengan

(10)

Bab I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha Untuk dapat mencapai tingkat produksi yang optimal, maka suatu perusahaan

harus dapat mengatur kegiatan produksinya dengan baik. Salah satu caranya adalah

dengan membuat perencanaan agregat yang bertujuan untuk menyusun rencana

produksi dalam menghadapi permintaan konsumen yang berfluktuasi. Perencanaan

agregat berhubungan dengan penentuan kuantitas dan waktu produksi pada jangka

menengah, biasanya antara 3 hingga 18 bulan ke depan (Jay Heizer dan Barry

Render, 2004).

Pentingnya peranan perencanaan agregat dapat dilihat dari fungsinya dalam

mengintegrasikan berbagai perencanaan jumlah tenaga kerja, perencanaan waktu

tenaga kerja, perencanaan persediaan, dan lain–lain. Dengan adanya perencanaan

yang baik maka diharapkan terjadi penghematan biaya produksi yang meliputi biaya

tenaga kerja, biaya persediaan, dan lain–lain. Perencanaan agregat yang tidak baik

dapat menyebabkan adanya permintaan konsumen yang tidak terpenuhi dan

perusahaan akan kehilangan penjualan. Di samping itu, jika rencana produksinya

tidak baik dapat menyebabkan kenaikan dalam total biaya, terutama biaya tenaga

kerja, dan biaya penyimpanan. Akibatnya, total biaya akan membesar dan

mempengaruhi harga jual produk. Jika harga jual produk terlalu tinggi maka

perusahaan akan sulit bersaing dan hal itu tentu saja akan merugikan perusahaan.

Oleh karena itu, perencanaan agregat yang sesuai dengan situasi, kondisi dan tujuan

yang telah ditetapkan sangat menunjang keberhasilan perusahaan.

PT. Indorama Synthetics Tbk merupakan salah satu perusahaan yang

memproduksi benang. Perusahaan ingin agar seluruh aktivitas produksinya berada

(11)

Bab I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha perusahaan–perusahaan sejenis dan juga meminimumkan biaya produksinya. Adapun

proses produksi perusahaan bersifat terus–menerus atau kontinyu.

Saat ini, perusahaan merencanakan produksi secara intuisi, yaitu hanya

didasarkan pada perkiraan dan pengalaman dari periode sebelumnya, sehingga hal

tersebut tidak menjamin bahwa aktivitas produksinya sudah berada pada tingkat yang

efisien. Untuk mengatasi hal tersebut, maka aktivitas produksi di dalam PT.

Indorama Synthetics Tbk yang selama ini telah dilakukan perlu dioptimalkan lagi

dengan melakukan perencanaan agregat sehingga perusahaan dapat meminimumkan

biaya produksinya.

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian di perusahaan

benang PT. Indorama Synthetics Tbk dan mengangkat topik perencanaan agregat

dengan judul “PERANAN PERENCANAAN AGREGAT UNTUK MENCAPAI

TINGKAT PRODUKSI YANG OPTIMAL PADA PT. INDORAMA

SYNTHETICS Tbk DI PURWAKARTA”.

1.2 Identifikasi Masalah

PT. Indorama Synthetics Tbk merupakan salah satu perusahaan penghasil

benang yang menghadapi permintaan yang berfluktuasi setiap bulannya. Di bawah

ini diberikan data produksi dan permintaan, serta selisihnya untuk produksi benang

(12)

Bab I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha Tabel I Data Produksi Dan Permintaan Untuk Produk Benang

Periode Januari 2008 - Oktober 2009

Sumber : Data Perusahaan

Bulan Produksi (ton) Permintaan (ton) Selisih (ton)

(13)

Bab I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa setiap bulannya terjadi kelebihan hasil

produksi sehingga pada setiap bulannya terjadi penumpukan persediaan. Persediaan

akhir bulan Desember 2007 sebesar 1.870 ton akan menjadi persediaan awal bulan

Januari 2008. Persediaan akhir bulan Januari 2008 akan menjadi persediaan akhir

bulan Februari 2008 dan seterusnya pada bulan berikutnya.

Berdasarkan hal tersebut, dapat dilihat bahwa perencanaan produksi yang

dilakukan perusahaan tidak menjamin efisiensi biaya, karena mengakibatkan

persediaan yang menumpuk pada setiap bulannya, sehingga akan meningkatkan

biaya penyimpanan persediaan.

Dengan demikian PT. Indorama Synthetics Tbk membutuhkan sistem

perencanaan produksi yang dapat mengatasi keadaan fluktuatif tersebut. Manajemen

operasi berperan penting dalam membuat perencanaan guna mengantisipasi

permasalahan–permasalahan yang akan timbul pada periode berikutnya.

Mengingat pentingnya perencanaan produksi, maka pokok permasalahan dari

penelitian yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah perencanaan produksi agregat yang dilakukan oleh PT.

Indorama Synthetics Tbk saat ini?

2. Strategi perencanaan agregat apa yang dapat diterapkan untuk dapat

memenuhi permintaan pada PT. Indorama Synthetics Tbk?

3. Bagaimana penerapan perencanaan agregat dapat menghasilkan tingkat

produksi yang optimal pada PT. Indorama Synthetics Tbk?

1.3 Tujuan Penelitian

(14)

Bab I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha 1. Untuk memberi gambaran rencana produksi agregat yang dilakukan oleh PT.

Indorama Synthetics Tbk saat ini.

2. Untuk menentukan strategi perencanaan agregat yang dapat diterapkan untuk

dapat memenuhi permintaan pada PT. Indorama Synthetics Tbk.

3. Untuk menjelaskan mengenai penerapan perencanaan agregat dapat

menghasilkan tingkat produksi yang optimal PT. Indorama Synthetics Tbk.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat berguna bagi :

1. Penulis

 Menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan dalam bidang

manajemen operasi khususnya dalam perencanaan agregat.

 Mengembangkan kemampuan dan pengalaman penulis dalam

penerapan disiplin ilmu yang telah didapat di bangku perkuliahan ke

dalam permasalahan dunia nyata.

2. Perusahaan

 Sebagai masukan mengenai perencanaan produksi agregat dalam

rangka meminimumkan biaya produksi.

3. Fakultas dan Pihak lain

 Sebagai referensi untuk penelitian sejenis.

 Memberikan tambahan karya ilmiah yang dapat digunakan oleh

mahasiswa lain.

 Sebagai tambahan informasi mengenai penyelesaian kasus di dunia

(15)

132 Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Berdasarkan data PT. Indorama Synthetics Tbk serta hasil pengamatan,

perhitungan, dan penelitian penulis yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka

diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Selama ini perencanaan produksi yang dilakukan PT. Indorama Synthetics

Tbk hanya berdasarkan intuisi dan pengalaman saja. Perencanaan produksi

agregat yang dilakukan perusahaan sampai saat ini adalah perencanaan

produksi agregat dengan tenaga kerja tetap dan penggunaan persediaan serta

lembur jika diperlukan. Dengan menggunakan strategi ini, perusahaan akan

mengeluarkan biaya sebesar Rp 29.613.252.418,89.

2. Perencanaan produksi agregat yang dipilih adalah strategi dengan

menggunakan tenaga kerja tetap dan tingkat persediaan minimal sesuai

kebijakan perusahaan serta lembur jika diperlukan. Strategi ini memiliki total

biaya relevan terkecil dan tidak bertentangan dengan kebijakan perusahaan.

Strategi ini akan mengeluarkan biaya sebesar Rp 21.254.884.302,20.

3. Dengan menggunakan strategi di atas, PT. Indorama Synthetics Tbk dapat

menghemat biaya sebesar Rp 8.358.368.116,69.

5.2Saran

Dengan melihat keadaan yang dihadapi oleh PT. Indorama Synthetics Tbk,

(16)

Bab V Simpulan Dan Saran 133

Universitas Kristen Maranatha perusahaan dalam menyusun produksinya agar lebih optimal. Adapun saran yang

diusulkan oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan sebaiknya menggunakan metode peramalan dan mengacu pada

perencanaan produksi agregat, tidak hanya berdasarkan pengalaman dan

permintaan. Oleh karena itu, sebaiknya perusahaan mulai membuat

perencanaan produksi agregat. Selain itu hasil peramalan perlu dipantau terus

karena adanya kemungkinan perubahan–perubahan arus fluktuasi akibat

gejolak permintaan pasar.

2. Pada tahun 2010, strategi yang dapat diterapkan pada PT. Indorama

Synthetics Tbk yaitu strategi dengan menggunakan tenaga kerja tetap dan

tingkat persediaan minimal sesuai kebijakan perusahaan serta lembur jika

diperlukan, karena dapat memberikan total biaya relevan yang lebih rendah.

Bila di masa mendatang terjadi perubahan tingkat biaya gaji tenaga kerja

tetap, biaya gaji tenaga kerja kontrak, biaya persediaan, dan kebijakan

perusahaan lainnya maka perusahaan sebaiknya meninjau kembali apakah

strategi yang digunakan masih tetap menghasilkan total biaya relevan yang

paling rendah.

3. Agar penerapan strategi yang diusulkan dapat berjalan sesuai dengan yang

diharapkan, maka diperlukan kemauan dan kesungguhan dari seluruh pihak

yang terkait. Hal ini penting karena penerapan metode ini memerlukan

(17)

134 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Adam, Everette, E., And Ebert, Ronald, J. (2006). Production And Operations

Managements : Concept, Models And Behavior. 5th Edition. Prentice–Hall Englewood Cliffs, New Jersey.

Assauri, Sofjan. (2004). Manajemen Produksi Dan Operasi. Edisi Keempat, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Chase, Richard, B., Aquilano, Nicholas, J., And Jacobs, F., Robert. (2007).

Operations Management For Competitive Advantage. 11th Edition. McGraw– Hill Irwin, Boston, New York.

Fogarty, Donald, W., Blackstone, Jr., John, H., And Hoffman, Thomas, R. (1991).

Production and Inventory Management. 2nd Edition. South–Western Publishing Co., Cincinnati, Ohio.

Heizer, Jay., And Render, Barry. (2004). Operations Management. 6th Edition. Prentice–Hall.Inc, New Jersey.

Indriantoro, N., Dan Supomo, B. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk

Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.

Krajewski, Lee, J., And Ritzman, Larry, P. (2002). Operations Management :

Strategy And Analysis. 5th Edition. Addison–Wesley Publishing Company Inc., New York, United State of America.

Maxfield, F. N. (1930). The Case Study, Educ., Ress., Bull., 99 pp 117 – 122.

Nahmias, Steven. (2001). Production And Operations Analysis. 4th Edition. McGraw–Hill, New York.

Nazir, Mohammad. (1999). Metode Penelitian. Cetakan Ketiga, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Russell, Roberta, S., And Taylor III, Bernard, W. (2000). Operations Management :

Focusing On Quality And Competitiveness. 3th Edition. Upper Saddle River : Prentice Hall, Inc., New Jersey.

Schroeder, Roger, G. (2004). Operations Management : Contemporary Concepts

And Cases. International Edition. McGraw–Hill Irwin, Boston, New York.

Gambar

Tabel I Data Produksi Dan Permintaan Untuk Produk Benang Periode Januari 2008 - Oktober 2009

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dapat terjadi karena data penelitian pada kelompok yang terpapar bising > 55dB diambil dari warga yang tinggal di bantaran rel kereta api Kelurahan Nusukan2. Warga

Tiga cara penghijauan secara vertikal yang dapat dilakukan untuk menanaman pohon pada bagian dinding luar bangunan, penanaman pohon pada beberapa bagian lantai bangunan tinggi

This strategy is divided into four parts such as L1 to L2 translation by teacher (i.e., the teacher translated L1 to L2), L2 to L1 translation by teacher(i.e.,

maka akan lebih berisiko hipertensi dari pada yang tidak memiliki.

merupakan suatu jaringan yang letaknya sebelum gardu ditribusi berfungsi menyalurkan tenaga listrik bertegangan menengah (misalnya 6 kV atau 20 kV).Hantaran dapat

Dalam penelitian ini, data primer adalah data yang didapat langsung dari masyarakat sebagai sumber pertama dengan melalui penelitian lapangan, yang mengambil

Alur komunikasi vertical ( downward communication) dalam aktivitas Public Relations mempunyai hubungan yang tinggi dengan kinerja karyawan bagian Financial

Sejak muncul dan berkembangnya pengaruh Hindu di Kalimantan Timur terjadi banyak perubahan dalam tata pemerintahan, yaitu dari kepala suku menjadi kerajaan yang dipimpin oleh