ABSTRACT
The purpose of this research to identify, describe and explain the influence of Performance Audit Application on Local Government Performance Accountability. This research uses descriptive method with approach of case studies. The subject of case studies conducted by the District Government of Bandung by the number of samples studied by 30 respondents. Techniques of data collection is done through library research and field research by distributing questionnaires. The data obtained were tested validity and reliability, then the data is processed and analyzed by quantitative descriptive, Pearson correlation, simple linear regression and coefficient determination using the software SPSS 20 for Windows
Based on the statistical analysis obtained the following results: t test results showed that the influence of Performance Audit Application on Local Government Performance Accountability. This is indicated by the value t count = 5.5157 and t table = 2.048407. On that basis it can be seen that the t count> t table , then Ho is rejected or in other words accepted Ha, it means a significant effect between the Performance Audit Application to Local Goverment Performance Accountability. The coefficient of determination was 48.7%, it indicates Local Goverment Performance Accountability is influenced by the Performance Audit Application, while the remaining 51.3% influenced by other factors.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menggambarkan dan menjelaskan Pengaruh Penerapan Audit Kinerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja di Pemerintah Daerah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Studi kasus dilakukan dengan subjek Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung dengan jumlah sampel yang diteliti sebanyak 30 responden.
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan dan penelitian lapangan dengan penyebaran kuesioner. Data yang diperoleh diuji validitas dan reliabilitasnya, kemudian data tersebut diproses dan dianalisis dengan deskriptif kuantitatif, korelasi pearson, regresi linear sederhana dan koefisisen determinasi dengan menggunakan software SPSS 20 for Windows
Berdasarkan analisis statistik diperoleh hasil sebagai berikut: hasil uji t menunjukkan bahwa Penerapan Audit Kinerja berpengaruh terhadap Akuntabilitas Kinerja di Pemerintah Daerah. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar 5.5157 dan t tabel sebesar 2,048407. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa t hitung > t tabel maka Ho ditolak atau deengan kata lain Ha diterima, artinya adanya pengaruh yang signifikan antara Penerapan Audit Kinerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja di Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Adapun koefisien determinasi adalah 48.7%, nilai ini menunjukkan 48.7% akuntabilitas kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung dipengaruhi oleh Penerapan Audit Kinerja, sedangkan sisanya 51.3% dipengaruhi oleh faktor lain.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
KATA PENGANTAR ...i
ABSTRACT...iv
ABSTRAK ...v
DAFTAR ISI ...vi
DAFTAR GAMBAR...x
DAFTAR TABEL...xi
DAFTAR LAMPIRAN ...xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ...1
1.2 Identifikasi Masalah ...4
1.3 Manfaat Penelitian ...4
1.4 Kegunaan Penelitian ...4
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Audit ...5
2.1.1 Pengertian Audit ...5
2.1.3 Jenis-jenis Audit Sektor Publik ...7
2.1.3 Jenis-jenis Auditor ...11
2.2 Kinerja ...13
2.2.1 Pengertian Kinerja ...13
2.3 Audit Kinerja ...15
2.3.1 Pengertian Audit Kinerja ...15
2.3.2 Karakteristik Audit Kinerja ...18
2.3.3 Jenis-jenis Audit Kinerja ...19
2.3.4 Tujuan dan Manfaat Audit Kinerja ...22
2.3.5 Standar Pelaksanaan Pemeriksaan Kinerja ...26
2.3.6 Tahap-tahap Audit Kinerja ...27
2.4 Akuntabilitas ...30
2.4.1 Pengertian Akuntabilitas ...30
2.4.2 Dimensi Akuntabilitas ...31
2.4.3 Prinsip-prinsip Pelaksanaan Akuntabilitas Pemerintah ...32
2.5 Pemerintah Daerah ...33
2.6 Rerangka Pemikiran ...34
2.7 Hipotesis ...35
BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ...38
3.1.1 Populasi dan Sampel Penelitian ...38
3.2 Metode Penelitian ...39
3.2.1 Variabel ...40
3.2.3 Teknik Pengumpulan Data ...43
3.2.4 Alat Analisis ...44
3.2.4.1 Uji Validitas ...46
3.2.4.2 Uji Reliabilitas ...47
3.2.4.3 Analisis Data Deskriptif ...48
3.2.4.4 Analisis Regresi Sederhana ...49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ...55
4.1.1 Penerapan Audit Kinerja di Kabupaten Bandung ...55
4.1.2 Akuntabilitas Kinerja di Kabupaten Bandung ...68
4.1.3 Pengaruh Penerapan Audit Kinerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja di Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung ...69
4.2 Pembahasan Penelitian ...70
4.2.1 Hasil Pengujian Data ...70
4.2.1.1 Uji Validitas Variabel X ...70
4.2.1.2 Uji Validitas Variabel Y ...71
4.2.1.3 Uji Reliabilitas ...71
4.2.2 Analisis Data ...72
4.2.2.1 Analisis Penerapan Audit Kinerja di Kabupaten Bandung ...72
4.2.2.3 Analisis Pengaruh Penerapan Audit KinerjaTerhadap Akuntabilitas Kinerja di Pemerintah Daerah
Kabupaten Bandung ...80
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ...87 5.2 Saran ...88 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Hubungan Audit ...36
DAFTAR TABEL
Tabel I : Operasionalisasi Variabel X ...41-42
Tabel II : Operasionalisasi Variabel Y...42
Tabel III : Skor Jawaban ...45
Tabel IV : Tingkat Keeratan Korelasi...53
Tabel V : Hasil Uji Validitas Variabel X...70
Tabel VI : Hasil Uji Validitas Variabel Y...71
Tabel VII : Hasil Uji Reliabilitas X dan Y...72
Tabel VIII : Rentang Skor Variabel X...73
Tabel IX : Hasil Penilaian dan Perhitungan Variabel X...73
Tabel X :Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden Mengenai Penerapan Audit Kinerja...75
Tabel XI : Rentang Skor Variabel Y...76
Tabel XII : Hasil Penilaian dan Perhitungan Variabel Y...77
Tabel XIII : Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden Mengenai Akuntabilitas Kinerja...79
Tabel XIV : Hasil Uji Normalitas ...80
Tabel XV : Hasil Uji Korelasi Pearson ...82
Tabel XVI : Hasil Uji Signifikasi Regresi ...83
Tabel XVII : Hasil Uji Regresi ...84
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A : Kuesioner Penelitian Lampiran B : Uji Validitas (Variabel X) Lampiran C : Uji Validitas (Variabel Y)
Lampiran D : Uji Reliabilitas Variabel X dan Y Lampiran E : Struktur Organisasi
Lampiran F : Surat Tugas Pembimbing Skripsi Lampiran G : Berita Acara Bimbingan
Lampiran H : Surat Permohonan Penelitian dari Universitas Lampiran I : Surat Keterangan Penelitian ke Kabupaten Bandung Lampiran J : Surat Jawaban Permohonan Penelitian
Lampiran A KUESIONER PENELITIAN
“PENGARUH PENERAPAN AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS
PEMERINTAH DAERAH”
(Studi Kasus pada Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung)
Petunjuk Pengisian Kuesioner
1. Pada kuesioner ini Bapak/Ibu diminta untuk memberikan tanda checklist (√) pada pilihan jawaban yang Bapak/Ibu anggap sesuai.
2. Bapak/Ibu dimohon hanya memberikan satu pilihan jawaban yang dianggap paling sesuai/ mewakili situasi yang sebenarnya.
SS = Sangat setuju S = Setuju
RR = Ragu-ragu TS = Tidak setuju STS = Sangat tidak setuju
3. Untuk keperluan penelitian agar tidak ditemui kesulitan dalam menganalisa dan menafsirkan data, saya harap Bapak/Ibu dapat mengisi kuesioner secara keseluruhan Terima kasih atas waktu dan kerjasamanya
No. Pernyataan SS S RR TS STS 1. Pelaksanaan audit kinerja telah mengikuti ketentuan
pelaksanaan pengadaan yang sehat.
2. Pengadaan sumber daya (jenis,mutu, dan jumlah) telah sesuai
dengan kebutuhan pada biaya terendah.
3. Sumber daya yang ada telah dilindungi dan dipelihara secara
memadai
4. Auditor selalu menghindari adanya duplikasi pekerjaan atau
kegiatan yang tanpa tujuan atau kurang jelas tujuannya.
5. Auditor menghindari adanya penggunaan sumber daya atau
jumlah pegawai yang berlebihan.
6. Prosedur kerja yang digunakan oleh auditor dalam melakukan
pemeriksaan berjalan secara efisien
7. Menggunakan sumber daya yang minimum dalam
menghasilkan atau menyerahkan barang/jasa dengan kualitas dan kuantitas yang tepat.
8. Auditor telah mematuhi persyaratan peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan perolehan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya negara
9. Auditor telah melaporkan ukuran yang sah dan dapat
dipertanggungjawabkan mengenai kehematan dan efisiensi. 10. Auditor dapat menentukan tingkat pencapaian hasil program
yang diinginkan.
11. Auditor menentukan program-program yang dirancang saling
melengkapi, tumpang tindih, atau bertentangan dengan program lain yang terkait.
12. Auditor dapat mengidentifikasi cara agar pelaksanaan program
dapat berjalan dengan lebih baik.
13. Auditor dalam melaksanakan pemeriksaan telah menilai
ketaatan pelaksana program terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk program tersebut.
14. Auditor menilai sistem pengendalian manajemen sudah cukup
memadai untuk mengukur, melaporkan, dan memantau tingkat efektifitas program.
15. Auditor dapat menilai manajemen dalam hal melaporkan
Pernyataan atas “Akuntabilitas Pemerintah Daerah” (Variabel Y)
No. Pernyataan SS S RR TS STS
1. Auditor dalam melakukan pemeriksaan telah menghindari
penyalahgunaan jabatan.
2. Prosedur yang digunakan dalam melaksanakan tugas sudah sesuai
dalam hal kecukupan sistem informasi akuntansi, sistem informasi manajemen dan prosedur administrasi
3. Pemberian pelayanan publik dilakukan dengan cepat, responsif
dan murah biaya
4. Pelaksanaan pemeriksaan tujuan yang ditetapkan dapat tercapai
5. Pemeriksaan telah mempertimbangkan alternatif program yang
memberikan hasil yang optimal dengan biaya yang optimal
6. Pelaksanaan audit kinerja telah mengacu kepada kebijakan
pemerintah pusat
7. Pelaksanaan audit kinerja telah mengacu kepada kebijakan
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Perkembangan sektor publik di Indonesia saat ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik, baik di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah harus dapat menjadi subyek pemberi informasi dalam rangka pemenuhan hak-hak publik yaitu hak untuk tahu, hak untuk diberi informasi, dan hak untuk didengar aspirasinya.
Adanya akuntabilitas merupakan bagian terpenting untuk menciptakan kredibilitas manajemen pemerintah daerah. Tidak dipenuhinya pertanggungjawaban dapat menimbulkan implikasi yang luas. Jika masyarakat menilai pemerintah daerah tidak accountable, masyarakat dapat menuntut pergantian pemerintahan, penggantian pejabat, dan sebagainya. Rendahnya tingkat akuntabilitas juga meningkatkan risiko berinvestasi dan mengurangi kemampuan untuk berkompetisi serta melakukan efisiensi.
2 demikian, pada kenyataannya saat ini sebagian besar pemerintah daerah lebih menitikberatkan pertanggungjawabannya kepada DPRD daripada masyarakat luas.
Kinerja suatu organisasi dinilai baik jika organisasi yang bersangkutan mampu melaksanakan tugas-tugas dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan pada standar yang tinggi dengan biaya yang relatif rendah. Kinerja yang baik bagi suatu organisasi dicapai ketika administrasi dan penyediaan jasa oleh organisasi yang bersangkutan dilakukan pada tingkat yang ekonomis, efisien dan efektif. Untuk memberikan penilaian perlu dilakukannya audit kinerja yang memadai pada entitas pemerintah. Hasil laporan audit harus dapat membantu pemakai dalam pembuatan keputusan ekonomi, sosial, dan politik dengan membandingkan kinerja aktual dengan yang telah dianggarkan, menilai kondisi keuangan dan hasil-hasil operasi, membantu menentukan tingkat kepatuhan terhadap peraturan perundangan, serta membantu dalam mengevaluasi tingkat efisiensi dan efektivitas.
Audit kinerja merupakan perluasan dari audit keuangan, dimana pada audit keuangan lebih berfokus pada penilaian laporan keuangan apakah telah mencapai tujuan organisasi atau tidak. Pada audit keuangan melakukan perbandingan antara realisasi dan anggaran untuk menetapkan baik buruknya kinerja organisasi. Namun pada audit kinerja terdapat lingkup yang lebih luas lagi, selain dari tercapai tidaknya sasaran juga apakah kinerja organisasi telah terlaksana dengan ekonomis, efektif dan efisien.
Akuntabilitas kinerja pemerintah memungkinkan masyarakat untuk menilai
3 2012 diberitakan pemeriksaan BPK atas kinerja Pemerintah Kota Bekasi yang buruk, pembangunan daerah yang harus dilakukan tidak tentu arahnya. APBD sudah disusun dan disetujui tapi pembangunan berjalan lamban, banyak pembangunan yang belum diselesaikan tepat waktu dan tidak sesuai anggaran. Hal ini memicu kecurigaan dari elemen masyarakat dan kemudian menuntut akuntabilitas publik. Padahal sebagai Pemerintah Wilayah Kota, pasti Pemerintah Kota Bekasi memiliki audit kinerja yang memadai. Seharusnya aparat pemeriksa intern pemerintah dan menemukan masalah ini sebelum dilakukannya pemeriksaan oleh BPK sehingga masalah seperti ini tidak terjadi. Bekasi sebagai wilayah kota yang terhitung mapan dan aksesibilitas informasi kepada Pemerintah Pusat yang mudah dilakukan. Namun akuntabilitas kinerja masih belum dapat dicapai Pemerintah Kota Bekasi.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian lebih jauh tentang penerapan audit kinerja yang ada di Kabupaten Bandung dan bermaksud untuk mengkaji ke dalam skripsi yang berjudul ”PENGARUH PENERAPAN
AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA
PEMERINTAH DAERAH”
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis menentukan fokus permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut:
1. Apakah audit kinerja telah diterapkan oleh Inspektorat Kabupaten Bandung secara memadai?
4 1.3Manfaat Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis dan memberikan penjelasan mengenai pengaruh penerapan audit kinerja di Inspektorat Kabupaten Bandung pada akuntabilitas publik, dengan tujuan:
1. Untuk mengetahui apakah audit kinerja telah diterapkan oleh Inspektorat Kabupaten Bandung secara memadai.
2. Untuk mengetahui apakah penerapan audit kinerja berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja pemerintah daerah secara signifikan.
1.4 Kegunaan Penelitian 1. Bagi Penulis
Dapat menambah wawasan pengetahuan dan berpikir bagi penulis mengenai pengaruh penerapan audit kinerja di Inspektorat Kabupaten Bandung pada akuntabilitas kinerja.
2. Bagi Instansi
Diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung, terutama bagi pihak-pihak yang terkait langsung pada audit kinerja.
3. Bagi Pihak Lain
87
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh pelaksanaan internal audit pemerintah terhadap peningkatan kinerja satuan kerja perangkat daerah pada wilayah Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung, maka penulis menarik kesimpulan sekaligus memberikan saran sebagai berikut:
1.1 Simpulan
1. Penerapan audit kinerja di Inspektorat Pemerintah Kabupaten Bandung secara garis besar telah diterapkan dengan memadai dengan rata-rata sebesar 60.63333, hal ini dapat ditunjukkan melalui perolehan skor jawaban responden yang positif secara keseluruhan sebesar 96.45%. Ini membuktikan bahwa Penerapan Audit Kinerja telah dilaksanakan secara memadai oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung.
88 5.2 Saran
Penulis menyadari bahwa hasil yang diperoleh dalam skripsi ini bukanlah suatu hasil yang mutlak. Mengingat penelitian ini merupakan penelitian sosial yang hasilnya dapat berubah setiap saat.
Meskipun secara garis besar penerapan audit kinerja terhadap akuntabilitas di Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung telah dilaksanakan dengan memadai dan baik, penulias merasa Oleh karena itu mencoba mengajukan beberapa saran atau masukan bagi Pemerintah Daerh Kabupaten Bandung dan untuk peneliti-peneliti selanjutnya agar didapat hasil penelitian yang lebih baik. Adapun saran yang penulis ajukan adalah sebagai berikut :
1. Saran untuk Penerapan Audit Kinerja di Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung.
a. Pengadaan dan penggunaan baik sumber daya maupun pegawai harus lebih efisien dan efektif.
b. Perlu ditingkatkan efisiensi dan efektifitas dalam melaksanakan audit/pemeriksaan.
c. Selain itu juga perlunya menentukan dan merencanakan program-program audit/pemeriksaan dengan lebih baik lagi.
d. Perbaikan untuk memperketat agar tidak terjadi penyalahgunaan jabatan yang lebih banyak.
e. Peningkatan pelayanan publik yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin A. dan James K. Loebbecke. 2000. Auditing, An Integrated Approach. New Jersey: Prentice Hall.
Bastian, Indra. 2003. Audit Sektor Publik. Jakarta: Visi Global Media. Bastian, Indra. 2001. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE.
Cooper, Donald, Emory, William. 1997. Metode Riset Bisnis. Jakarta: Erlangga. Darise, Nurlan. 2008.Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Indeks.
Gaffar. 2007. Audit Kinerja Sebagai Alat Untuk Menilai Efisiensi dan Efektifitas Suatu Perusahaan. Jurnal Ichsan Gorontalo Volume 2.
Halim, Abdul. 2007.Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat.
Hasan, Iqbal. 1999. Pokok-pokok Materi Statistika I (Statistika Deskriptif). Jakarta: Bumi Aksara.
I Gusti Rai. 2008. Audit Kinerja Pada Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat.
Kloot, Louise. 1999. Performance Measurement and Accountability in Victorian Local Goverment International Journal of Public Sector Management Volume 12 No.7
Mardiasmo. 2002.Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi.
Manurung, Rosida Tiurma. 2009. Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Jendela Mas Pustaka.
Mulyadi. 2002. Auditing. Jakarta: Salemba Empat.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Yogyakarta: STIE YPKN
Suharto, Harry.2002. Compliance Audit Pemerintah Daerah. Media Akuntansi Edisi 26. Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Pedoman Operasional Pemeriksaan di Lingkungan Inspektorat Kabupaten Bandung.
UU No. 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara.
Instruksi Presiden RI No. 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. UU No. 17 Tahun 2003 Tentang Laporan Keuangan Pemerintah Pusat/Daerah.
Peraturan BPK RI No.1 Tahun 2007 Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN). www.bpk.go.id