• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Analisis Biaya Kualitas pada Aktivitas Pengendalian Kualitas dalam Menekan Biaya Produksi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Analisis Biaya Kualitas pada Aktivitas Pengendalian Kualitas dalam Menekan Biaya Produksi."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha i

ABSTRAK

Arus globalisasi yang melanda dunia membuat perekonomian semakin terbuka melewati jarak dan batas antar negara, sehingga tidak ada lagi negara yang dapat menutup diri dari perekonomian dunia dan menyebabkan persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin ketat. Masalah-masalah yang akan diidentifikasi yaitu bagaimana aktivitas pengendalian kualitas yang diterapkan di perusahaan, biaya apa saja yang timbul sehubungan dengan dilakukannya aktivitas pengendalian kualitas, apakah perusahaan telah melakukan analisis biaya kualitas, dan bagaimana peranan analisis biaya kualitas pada aktivitas pengendalian kualitas dalam menekan biaya produksi. Biaya kualitas adalah semua elemen biaya yang mempengaruhi keseluruhan biaya dalam mempertahankan dan mengendalikan kualitas. Biaya ini timbul karena kualitas yang buruk mungkin atau telah terjadi dan untuk mencegah timbulnya kualitas yang buruk. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis, yaitu suatu metode yang memfokuskan pada pemecahan masalah aktual dengan berusaha mengumpulkan, menyajikan, dan menganalisis data-data secara sistematis. Dengan menganalisis biaya kualitas, perusahaan dapat mengetahui besarnya biaya kualitas yang terjadi di antara kategori biaya kualitas. Dengan dibantu diagram pareto dan diagram sebab akibat, perusahaan juga dapat mengetahui daerah terjadinya masalah sehingga dapat segera diambil tindakan perbaikan. Dengan dilakukannya hal tersebut, biaya kegagalan yang terjadi dapat berkurang sehingga dapat menurunkan total biaya kualitas yang akan berdampak juga pada penurunan biaya produksi.

(2)

Universitas Kristen Maranatha v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i 

KATA PENGANTAR ... ii 

DAFTAR ISI ... v 

DAFTAR TABEL ... x 

DAFTAR GAMBAR ... xi 

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 4

1.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Kegunaan Penelitian ... 5

1.5. Kerangka Pemikiran ... 6

1.6. Metode Penelitian ... 10

1.7. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Akuntansi Manajemen ... 12

(3)

Universitas Kristen Maranatha vi

2.1.2. Tujuan Akuntansi Manajemen ... 14

2.1.3. Perbedaan Antara Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan ... 15

2.2. Analisis Biaya Kualitas ... 16

2.2.1. Kualitas ... 17

2.2.1.1.Pengertian Kualitas ... 17

2.2.1.2.Dimensi Kualitas ... 18

2.2.1.3.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas ... 20

2.2.2. Biaya Kualitas ... 21

2.2.2.1.Pengertian Biaya Kualitas ... 22

2.2.2.2.Penggolongan Biaya Kualitas ... 22

2.2.3. Manfaat Analisis Biaya Kualitas ... 25

2.2.4. Teknik Analisis Biaya Kualitas ... 25

2.2.4.1.Analisis Trend ... 26

2.2.4.2.Analisis Pareto ... 26

2.2.5. Pelaporan Biaya Kualitas ... 27

2.3. Pengendalian Kualitas ... 29

2.3.1. Pengertian Pengendalian Kualitas ... 30

2.3.2. Tujuan Pengendalian Kualitas ... 31

2.3.3. Klasifikasi Pengendalian Kualitas ... 31

(4)

Universitas Kristen Maranatha vii

2.3.5. Alat Pengendalian Kualitas ... 35

2.3.5.1.Control Charts (Bagan Kendali) ... 35

2.3.5.2.Pareto Diagrams (Diagram Pareto) ... 36

2.3.5.3.Cause-and-Effect Diagrams (Diagram Sebab Akibat) ... 37

2.4. Biaya Produksi ... 38

2.4.1. Pengertian Biaya Produksi ... 38

2.4.2. Unsur-unsur Biaya Produksi ... 38

2.4.2.1.Biaya Bahan Baku Langsung ... 39

2.4.2.2.Biaya Tenaga Kerja Langsung ... 40

2.4.2.3.Biaya Overhead Pabrik ... 40

2.4.3. Hubungan Antara Biaya Kualitas dengan Biaya Produksi 41 2.5. Peranan Analisis Biaya Kualitas pada Aktivitas Pengendalian Kualitas dalam Menekan Biaya Produksi ... 45

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 48

3.1.1. Struktur Organisasi ... 49

3.1.2. Uraian Tugas ... 49

3.2. Metode Penelitian ... 55

(5)

Universitas Kristen Maranatha viii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian ... 57

4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 57

4.1.2. Proses Produksi ... 58

4.1.3. Pengendalian Kualitas ... 61

4.1.3.1.Kegiatan Pengendalian Kualitas ... 61

4.1.3.2.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas ... 63

4.1.3.3.Jenis Kegagalan dan Penyebabnya ... 65

4.1.3.4.Laporan Hasil Inspeksi ... 67

4.1.3.5.Pengumpulan Data ... 67

4.2. Pembahasan ... 68

4.2.1. Pengendalian Proses Produksi ... 68

4.2.1.1.Pareto Diagrams (Diagram Pareto) ... 69

4.2.1.2.Cause-and-Effect Diagrams (Diagram Sebab Akibat) ... 70

4.2.2. Biaya Kualitas ... 76

4.2.2.1.Unsur-unsur Biaya Kualitas ... 77

4.2.2.2.Penggolongan Biaya Kualitas ... 79

4.2.3. Analisis Biaya Kualitas ... 80

(6)

Universitas Kristen Maranatha ix

4.2.3.2.Analisis Biaya Kualitas Terhadap Total Biaya Produksi ... 84

4.2.4. Tindakan Perbaikan dalam Menurunkan Biaya Kualitas .. 85 4.2.5. Perkiraan Biaya Kualitas Setelah Dilakukan Tindakan

Perbaikan ... 87 4.3. Peranan Analisis Biaya Kualitas pada Aktivitas Pengendalian

Kualitas dalam Menekan Biaya Produksi ... 90

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ... 93 5.2. Saran ... 95

DAFTAR PUSTAKA ... xiii LAMPIRAN

(7)

Universitas Kristen Maranatha x

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Differences Between Management Accounting and Financial

Accounting ... 15

Tabel 4.1. Jumlah Produksi dan Produk Gagal ... 68

Tabel 4.2. Jumlah Produk Gagal ... 69

Tabel 4.3. Faktor Penyebab Kegagalan Produk ... 71

Tabel 4.4. Laporan Biaya Kualitas Terhadap Total Biaya Kualitas ... 81

Tabel 4.5. Laporan Biaya Kualitas Terhadap Total Biaya Produksi... 84

Tabel 4.6. Perkiraan Laporan Biaya Kualitas ... 88

(8)

Universitas Kristen Maranatha xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Two Basic Aspects of Quality ... 18

Gambar 2.2. Pareto Diagrams ... 36

Gambar 2.3. Cause-and-Effect Diagrams ... 37

Gambar 2.4. Model Biaya Kualitas yang Optimum ... 42

Gambar 4.1. Proses Produksi ... 60

Gambar 4.2. Pareto Diagrams ... 70

(9)

Universitas Kristen Maranatha xii

DAFTAR LAMPIRAN

(10)
(11)

LAMPIRAN II

Laporan Biaya Produksi

Biaya Produksi Jumlah (Rp)

Biaya bahan baku langsung 168.120.000

Biaya tenaga kerja langsung 36.000.000

Biaya overhead pabrik:

Biaya perlengkapan pabrik 7.430.000

Biaya bahan pembantu 21.010.000

Biaya gaji pegawai pabrik 55.000.000

Biaya inspeksi (inspection) 6.980.000 Biaya pelatihan karyawan (training) 4.120.000

Biaya pengerjaan ulang (rework) 4.370.000

Biaya sisa bahan (scrap) 9.180.000

Biaya retur 5.640.000

Biaya penanganan keluhan pelanggan 2.310.000

Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin 8.600.000

Biaya penyusutan mesin 12.000.000

Biaya pemeliharaan dan perbaikan gedung 6.800.000

Biaya penyusutan gedung 5.000.000

Biaya listrik 37.940.000

Biaya overhead lain-lain 9.620.000

Total Biaya Produksi 400.120.000

(12)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Arus globalisasi yang melanda dunia membuat perekonomian semakin terbuka melewati jarak dan batas antar negara. Dengan terjadinya globalisasi, tidak

ada lagi negara yang dapat menutup diri dari perekonomian dunia. Hal ini menyebabkan persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin ketat.

Dengan semakin ketatnya persaingan, maka tuntutan konsumen akan kualitas

produk yang dihasilkannya juga akan semakin tinggi. Dalam situasi ini, perusahaan yang ingin tetap bertahan bahkan berkembang harus berusaha untuk menghasilkan

produk yang sesuai dengan keinginan konsumen, salah satunya yaitu produk yang berkualitas baik.

Salah satu perusahaan yang berusaha untuk meningkatkan kualitas produknya

dalam memenuhi tuntutan pelanggan yaitu Hyundai.

“Perusahaan otomotif dari Korea ini tahun lalu berhasil membukukan sukses. Dua strategi andalan perusahaan ini yang bisa kita teladani adalah sebagai berikut:

(13)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 2

citra positif. Dengan citra yang semakin positif, pendapatanpun semakin bertambah. Tahun lalu, mobil-mobil keluaran Hyundai berhasil mendapatkan nilai yang tinggi dalam survai kepuasan pelanggan. Pelanggan yang puas mempersembahkan peningkatan 17% dalam pendapatan dari operasi.

2. Tuntutan Pelanggan. Keinginan Hyundai untuk meningkatkan kualitas mobil-mobil keluarannya dipandu oleh tuntutan pelanggan. Tuntuan pelanggan ini dijadikan pedoman bagi Hyundai dalam mengambil keputusan untuk mengadakan berbagai perubahan. Salah satu perubahan yang mendasar adalah perubahan dalam kualitas, yang tadinya hanya berorientasi pada efisiensi biaya (kualitas nomor dua), diseimbangkan dengan juga meraih kualitas prima sesuai dengan yang diinginkan pelanggan. Perhatian pada pelanggan menghasilkan sukses besar dalam pemenuhan kepuasan pelanggan, yang ujungnya adalah peningkatan pendapatan.” www.sinarharapan.com (2003)

Industri yang sekarang ini sedang berkembang di Indonesia dan memiliki lahan bisnis yang potensial, serta mempunyai pangsa pasar yang baik di luar negeri

adalah industri karung plastik.

(14)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 3

Upaya perusahaan agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas baik

yaitu dengan melakukan pengendalian kualitas terhadap produk dengan harapan tingkat kegagalan produk dapat dikurangi. Dalam melakukan aktivitas pengendalian

kualitas, perusahaan perlu memperhatikan berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan yang berhubungan dengan kualitas tersebut. Biaya kualitas merupakan bagian dari biaya produksi sehingga perubahan pada total biaya kualitas akan

menyebabkan biaya produksi juga mengalami perubahan.

Biaya produksi dapat diklasifikasikan lebih lanjut sebagai bahan baku

langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead. Biaya bahan baku langsung dapat langsung dibebankan ke produk karena pengamatan fisik dapat digunakan untuk mengukur kuantitas yang dikonsumsi oleh setiap produk.

“Tingginya harga naphta sebagai bahan baku industri plastik, dan relatif kecilnya kapasitas produksi, menjadi kendala utama pengembangan industri plastik di Indonesia. Padahal, permintaan produk industri plastik di dalam negeri terus meningkat.

Sekretaris Jenderal The Indonesian Olefin and Plastic Industry (INAplas) Budi S Sadiman pada jumpa pers di Jakarta, Rabu (30/5), menyatakan, harga naphta terus meningkat setelah harga minyak dunia naik.

Terakhir, harga naphta mencapai 650 dollar Amerika Serikat per ton. Padahal, kebutuhan naphta untuk industri plastik rata-rata 2,54 juta ton per tahun. "Ini sangat memberatkan kami karena komponen bahan baku mencapai 60-90 persen dari total biaya produksi," ujar Budi.

Naphta adalah salah satu produk turunan minyak bumi yang dijadikan bahan baku industri plastik. Selama ini kebutuhan naphta untuk industri plastik di Indonesia masih diimpor.

Terkait dengan kecilnya kapasitas produksi, Budi mengatakan, industri domestik baru bisa memasok kebutuhan dalam negeri sebanyak 2 juta ton plastik per tahun. Padahal, total permintaan dalam negeri sebanyak 2,4 juta ton per tahun. Kekurangannya dipasok dari luar negeri.

(15)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 4

Salah satu cara untuk memenuhi permintaan tersebut, ujar Budi, perlu penanaman investasi baru untuk menambah kapasitas produksi. Nilainya sekitar 25 miliar dollar AS.

SVP Head of Trade HSBC Indonesia Vincent C Sugianto menyatakan, pihaknya mendukung pertumbuhan industri plastik dalam negeri. "Kami siap menjadi partner bisnis," katanya.” www.kompas.com (Kamis, 31 Mei 2007) Melihat pentingnya peranan analisis biaya kualitas dalam menekan biaya

produksi, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan menuangkannya untuk penulisan skripsi dengan judul “Peranan Analisis Biaya Kualitas pada Aktivitas Pengendalian Kualitas dalam Menekan Biaya Produksi”.

1.2. Identifikasi Masalah

Untuk memenuhi permintaan konsumen dan menghasilkan produk yang berkualitas baik, perusahaan perlu melakukan aktivitas pengendalian kualitas. Masalah biaya dari aktivitas pengendalian kualitas itu sendiri harus pula diperhatikan

apabila perusahaan menginginkan agar pengeluaran biaya pengendalian kualitas rendah tanpa mengurangi kualitas produk itu sendiri.

Berkaitan dengan biaya kualitas, maka masalah-masalah yang akan diidentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana aktivitas pengendalian kualitas yang diterapkan di perusahaan?

2. Biaya apa saja yang timbul sehubungan dengan dilakukannya aktivitas pengendalian kualitas?

(16)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 5

4. Bagaimana peranan analisis biaya kualitas pada aktivitas pengendalian

kualitas dalam menekan biaya produksi?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian mengenai analisis biaya kualitas ini adalah untuk mengetahui:

1. Aktivitas pengendalian kualitas yang diterapkan di perusahaan.

2. Biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan dilakukannya aktivitas

pengendalian kualitas.

3. Analisis biaya kualitas yang dilakukan oleh perusahaan.

4. Peranan analisis biaya kualitas pada aktivitas pengendalian kualitas dalam

menekan biaya produksi.

1.4. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, terutama bagi:

1. Perusahaan

Menjadi bahan masukan yang berguna tentang pentingnya melakukan analisis biaya kualitas dalam menetapkan kebijakan perusahaan mengenai aktivitas

pengendalian kualitas dalam upaya membantu menurunkan biaya produksi, serta sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan perbaikan dan perubahan

(17)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 6

2. Masyarakat

Menambah pengetahuan dan memperluas wawasan, serta menjadi bahan referensi untuk penelitian di masa yang akan datang yang berkaitan dengan

analisis biaya kualitas. 3. Penulis

Memperoleh gambaran secara langsung bagaimana teori-teori akuntansi

terutama akuntansi manajemen dapat diterapkan dalam praktik suatu perusahaan. Selain itu juga untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dan

menyelesaikan program studi strata satu di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha.

1.5. Kerangka Pemikiran

Dewasa ini, persaingan dalam dunia bisnis menjadi semakin ketat. Hal ini disebabkan karena perusahaan-perusahaan tidak hanya menghadapi perusahaan dalam

negeri, tetapi juga perusahaan luar negeri. Untuk dapat bersaing dengan perusahaan luar negeri, perusahaan perlu menekankan pada aspek kualitas dan melakukan

continuous improvement.

Agar penjualan perusahaan dapat meningkat, perusahaan perlu memperhatikan apa yang menjadi keinginan konsumen. Umumnya konsumen

mengharapkan produk yang berkualitas tinggi dengan harga bersaing. Konsumen yang semakin kritis dalam menilai produk tidak hanya memperhatikan harga yang

(18)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 7

pentingnya kualitas produk, banyak perusahaan mulai melakukan aktivitas

pengendalian kualitas secara lebih baik. Aktivitas pengendalian (control activities) menurut Don R. Hansen dan Maryanne M. Mowen (2005 : 7):

“Aktivitas pengendalian (control activities) dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mencegah atau mendeteksi kualitas yang buruk (karena kualitas yang buruk mungkin terjadi). Aktivitas pengendalian terdiri dari aktivitas-aktivitas pencegahan dan penilaian.”

Perusahaan perlu menerapkan aktivitas pengendalian kualitas agar dapat mencegah dihasilkannya produk yang cacat. Dengan diterapkannya aktivitas

pengendalian kualitas diharapkan tingkat kegagalan produk berkurang sehingga biaya keseluruhan dapat dikurangi. Peningkatan kualitas juga mempunyai pengaruh

kualitatif yaitu meningkatkan kinerja perusahaan jangka panjang. Dengan memproduksi produk yang berkualitas, perusahaan akan mempunyai reputasi yang baik di mata masyarakat, sehingga penjualan di masa depan akan meningkat. Namun

dalam melakukan aktivitas pengendalian kualitas diperlukan usaha yang tidak mudah dan biaya yang cukup besar. Dalam hal ini terdapat hubungan yang kuat antara biaya

dan kualitas, untuk menjaga kualitas produk perlu ada biaya yang dikeluarkan. Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2005 : 252):

(19)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 8

Dalam melakukan aktivitas pengendalian kualitas, perusahaan perlu

memperhatikan berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan yang berhubungan dengan kualitas tersebut. Biaya kualitas yang dimaksud adalah semua

biaya yang dikeluarkan untuk melakukan aktivitas pengendalian kualitas dalam menjaga dan meningkatkan kualitas, serta biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan terjadinya kegagalan atau cacat pada produk yang dihasilkan. Biaya kualitas

(costs of quality) menurut Don R. Hansen dan Maryanne M. Mowen (2004 : 7):

“Biaya kualitas (costs of quality) adalah biaya-biaya yang timbul karena mungkin atau telah terdapat produk yang buruk kualitasnya.”

Apabila terjadi kegagalan atau cacat pada produk, biaya yang dikeluarkan untuk

mengerjakan kembali produk yang gagal yang disebabkan karena pengendalian kualitas dari produk yang tidak baik akan lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk mencegah kegagalan produk tersebut.

Untuk mengetahui berapa besar biaya kualitas yang dikeluarkan, perusahaan perlu menganalisis biaya kualitas yang terjadi. Dengan menganalisis biaya kualitas

yang terjadi, perusahaan dapat mengetahui besarnya biaya kualitas yang terjadi di perusahaan dan distribusinya di antara empat kategori biaya kualitas (prevention cost, appraisal cost, internal failure cost, external failure cost). Empat kategori biaya

kualitas menurut Don R. Hansen dan Maryanne M. Mowen (2004 : 8-9): “Empat kategori biaya kualitas:

1. Biaya pencegahan (prevention costs) terjadi untuk mencegah kualitas yang buruk pada produk atau jasa yang dihasilkan.

(20)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 9

3. Biaya kegagalan internal (internal failure costs) terjadi karena produk dan jasa yang dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi atau kebutuhan pelanggan.

4. Biaya kegagalan eksternal (external failure costs) terjadi karena produk dan jasa yang dihasilkan gagal memenuhi persyaratan atau tidak memuaskan kebutuhan pelanggan setelah produk disampaikan kepada pelanggan.”

Selain itu, dapat diketahui pula jumlah biaya yang harus dikeluarkan perusahaan akibat dihasilkannya produk yang cacat. Dari informasi tersebut perusahaan dapat

mengetahui daerah terjadinya masalah sehingga dapat segera mengambil tindakan perbaikan atas masalah yang terjadi dengan melihat akar penyebab terjadinya

masalah. Dengan dilakukannya hal ini diharapkan dapat membantu menurunkan biaya kualitas yang terjadi.

Seperti kita ketahui, biaya kualitas merupakan bagian dari biaya produksi

sehingga perubahan pada total biaya kualitas akan menyebabkan biaya produksi juga mengalami perubahan. Oleh karena itu, penurunan biaya kualitas yang terjadi secara otomatis menyebabkan biaya produksi juga mengalami penurunan. Biaya produksi

menurut Don R.Hansen dan Maryanne M. Mowen (2004 : 50):

“Biaya produksi/manufaktur adalah biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa.”

Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2005 : 252):

(21)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 10

Computers merespons pesanan pelanggan dengan cepat, karena sistem kualitasnya, dengan proses pengerjaan ulang (rework) yang sedikit, memungkinkan Dell mencapai tingkat produksi yang cepat di sejumlah pabriknya. Tentu saja, kualitas adalah faktor penunjang keberhasilan (critical success factor – CSF) bagi perusahaan-perusahaan ini sebagaimana yang terjadi pada Motorola.’

Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2005 : 253):

“Bagi manajer produksi, kualitas adalah yang berbasis manufaktur. Mereka percaya bahwa kualitas adalah pemenuhan standar dan membuat produk secara benar sejak dari awalnya.”

1.6. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis, yaitu suatu metode yang memfokuskan pada pemecahan masalah aktual dengan berusaha mengumpulkan, menyajikan, dan menganalisis data-data secara sistematis sehingga

dapat memberikan suatu gambaran yang cukup jelas dan akurat mengenai objek yang diteliti, yang kemudian dapat digunakan untuk menarik kesimpulan berdasarkan penelitian yang dilakukan dan memberikan rekomendasi yang diperlukan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Yaitu suatu penelitian atau peninjauan secara langsung pada perusahaan yang diteliti, dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang diperlukan dan data-data primer. Pengumpulan data-data primer diperoleh dengan cara:

a. Pengamatan (Observation)

Merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

(22)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 11

memperoleh gambaran secara nyata mengenai keadaan perusahaan dan

pelaksanaan proses produksinya. b. Wawancara (Interview)

Merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan kegiatan tanya jawab dengan pihak-pihak yang memiliki wewenang untuk memberikan keterangan dan berkaitan erat dengan

masalah yang diteliti untuk memperoleh data-data dan informasi yang diperlukan.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan cara membaca literatur-literatur, baik melalui buku-buku teks maupun bahan-bahan lain yang berhubungan

dengan masalah yang diteliti, dengan tujuan untuk memperoleh landasan pemikiran teoritis dan data-data sekunder.

1.7. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada suatu perusahaan manufaktur yaitu PT

(23)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 93

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan penulis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Perusahaan telah melakukan kegiatan pengendalian kualitas yang dilakukan pada setiap aktivitas dalam perusahaan. Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat mendeteksi kesalahan yang terjadi sejak awal, sehingga dapat segera diambil

tindakan perbaikan untuk mencegah terjadinya produk cacat. Pengendalian kualitas yang dilakukan oleh PT Sinar Horizon Plastic adalah dengan memberikan

pelatihan (training), dan melakukan pemeriksaan langsung (inspection).

2. Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan sehubungan dengan dilakukannya kegiatan pengendalian kualitas adalah:

a. Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin b. Biaya pelatihan karyawan (training)

c. Biaya inspeksi (inspection)

d. Biaya pengerjaan ulang produk (rework) e. Biaya sisa bahan (scrap)

f. Biaya retur

(24)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 94

3. Pihak manajemen PT Sinar Horizon Plastic belum melakukan analisis biaya

kualitas, meskipun sebenarnya perusahaan sudah mengeluarkan biaya kualitas. Namun karena kurangnya pengetahuan mengenai bagaimana menganalisis biaya

kualitas, perusahaan belum melakukan analisis atas biaya kualitas yang terjadi. Hal ini dapat dilihat dengan tidak adanya laporan biaya kualitas yang dibuat. Laporan tertulis yang dibuat oleh perusahaan yang berkaitan dengan kualitas

hanya laporan mengenai jumlah unit produk cacat yang terjadi.

4. Dengan dilakukannya analisis biaya kualitas pada PT Sinar Horizon Plastic, maka

penulis menemukan bahwa analisis biaya kualitas berperan penting dalam mengarahkan kegiatan pengendalian kualitas untuk membantu menurunkan biaya produksi. Dengan menganalisis biaya kualitas yang terjadi di dalam perusahan,

maka dapat diketahui besarnya biaya kualitas yang terjadi dan distribusinya di antara empat kategori biaya kualitas. Dengan dibantu alat pengendalian kualitas seperti diagram pareto dan diagram sebab akibat, perusahaan dapat mengetahui

daerah terjadinya masalah sehingga dapat segera mengambil tindakan perbaikan atas masalah yang terjadi, dengan melihat penyebab dari masalah. Dari hasil

penelitian, ditemukan bahwa biaya kegagalan internal merupakan komponen biaya kualitas yang terbesar. Namun biaya ini dapat dikurangi dengan menambah kegiatan yang bersifat pencegahan dan penilaian atas produk cacat. Dengan

dilakukannya hal tersebut maka biaya kegagalan yang terjadi dapat berkurang sehingga menurunkan biaya kualitas secara keseluruhan. Penurunan total biaya

(25)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 95

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan penulis, maka penulis memberikan saran untuk bahan pertimbangan dalam melakukan

perbaikan yaitu:

1. Perusahaan sebaiknya melakukan analisis biaya kualitas dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi unsur-unsur biaya kualitas yang terjadi pada aktivitas pengendalian kualitas perusahaan.

b. Menggolongkan biaya kualitas ke dalam empat kategori, yaitu biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal.

c. Menghitung besar biaya kualitas untuk masing-masing kategori maupun secara total.

d. Membuat laporan tertulis mengenai biaya kualitas.

e. Melakukan analisis biaya kualitas dan melakukan interpretasi atas hasil analisis tersebut.

2. Perusahaan sebaiknya melaksanakan analisis biaya kualitas secara berkala (setiap bulan) sehingga perkembangannya dapat diketahui dan dievaluasi setiap saat. Apabila memungkinkan, perusahaan juga sebaiknya membuat

(26)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 96

3. Perusahaan juga dapat menggunakan alat pengendalian kualitas seperti

diagram pareto dan diagram sebab akibat, sehingga dapat membantu perusahaan dalam memfokuskan perhatian pada masalah yang memerlukan

penanggulangan lebih lanjut.

4. Perusahaan sebaiknya menambah kegiatan pengendalian kualitas yang bersifat pencegahan dan penilaian atas terjadinya produk cacat, seperti mengganti

mesin lama dengan mesin baru yang lebih canggih dan menambah jumlah peralatan yang terdapat di dalam perusahaan yang dapat menunjang

kelancaran proses produksi, memberikan training secara rutin kepada seluruh pegawai yang memiliki posisi inti di dalam proses produksi, dan menambah pegawai bagian quality control untuk melakukan inspeksi pada setiap tahap

(27)

Universitas Kristen Maranatha xiii

DAFTAR PUSTAKA

Atkinson, Anthony A., Robert S. Kaplan, and S. Mark Young. (2004). Management Accounting. Edisi 4. Upper Saddle River, New Jersey: Pearson Education, Inc.

Besterfield, Dale. H. (2003). Quality Control. Edisi 5. Singapore: Prentice Hall, Inc.

Fryman, Mark A. (2002). Quality and Process Improvement. New York: Delmar-Thomson Learning, Inc.

Gasperz, Vincent. (2001). Total Quality Management. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Gryna, Frank M. (2001). Quality Planning and Analysis. Edisi 4. New York: McGraw-Hill, Inc.

Hansen, Don R. and Maryanne M. Mowen. (2000). Management Accounting. Edisi 5. Cincinnati, Ohio: South-Western College Publishing.

Hansen, Don R. and Maryanne M. Mowen. (2003). Cost Management, Accounting, and Control. Edisi 4. Australia: South-Western College Publishing.

Hansen, Don R. and Maryanne M. Mowen. (2004). Akuntansi Manajemen, Buku 1. Edisi 7. Jakarta: Salemba Empat.

Hansen, Don R. and Maryanne M. Mowen. (2005). Akuntansi Manajemen, Buku 2. Edisi 7. Jakarta: Salemba Empat.

(28)

Universitas Kristen Maranatha xiv

Hilton, Ronald W. (2005). Managerial Accounting: Creating Value in a Dynamic Business Environment. Edisi 6. North America: The McGraw-Hills Companies, Inc.

Horngren, Charles T., George Foster, and Srikant M. Datar. (2003). Cost Accounting: A Managerial Emphasis. Edisi 11. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Jain, P. L. (2001). Quality Control and Total Quality Management. New Delhi: Tarta McGraw-Hill Publishing Company Limited.

Warren, Carl S., James M. Reeve, and Philip E. Fess. (2005). Accounting. Edisi 21. Singapore: South-Western.

Www.kompas.com.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari mempelajari petunjuk denah adalah siswa mampu mendeskripsikan tempat sesuai dengan denah atau gambar dengan kalimat yang runtut, namun di kelas IV SDN

Demikian pula dengan perasaan penulis atas selesainya laporan magang yang berjudul “ Tugas Producer Assistant Dalam Menyiapkan Berita di Desk Pemilu, Metro TV”.. Ucapan syukur

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan pengaruh model pembelajaran SAVI (somatic, auditory, visualization, intellectually) terhadap keterampilan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematik siswa MTs di Kabupatan Bandung Barat dengan indikator kemampuan pemecahan masalah

Dari gambar 4.1, 4.2, dan 4.3 diatas pada perlakuan seresah Tephrosia candida yang berkualitas tinggi , seresah Acacia auriculiformis yang berkualitas rendah dan seresah

SMA Negeri 1 Minggir terletak di wilayah Pakeran, Sendang Mulyo, Minggir, Sleman, Yogyakarta. Lokasi ini bisa ditempuh dari Yogyakarta selama 50 menit. Sebelah

[7] Lauren, Glenn “RANCANG BANGUN APLIKASI PEMBELAJARAN BUDAYA INDONESIA UNTUK ANAK SEKOLAH DASAR BERBASIS ANDROID”, Universitas Gunadarma, 2013. [8] Trimarsiah, Yunita

Dengan mengucap puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpakan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga skripsi ” Pengaruh Suku Bunga SBI, CAR, LDR, ROA, dan NPL