• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Tata Letak Produk terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Minimarket Yomart Cabang Margahayu Permai.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Tata Letak Produk terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Minimarket Yomart Cabang Margahayu Permai."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Satriadi, 2010, Pengaruh Tata Letak Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Minimarket Yomart Cabang Margahayu Permai, di bawah bimbingan Dr.Ir.Surachman Surjaatmadja,MM.

Dari penelitian diketahui besarnya korelasi pearson antara tata letak produk dengan keputusan pembelian konsumen adalah 0.365. kemudian didapat besaran koefisien determinasi sebesar 13.33% yang artinya 13.33% dari keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh tata letak produk, sisanya sebesar 86,67% mempunyai arti bahwa keputusan pembelian dipengaruhi oleh variabel-variabel lain. Tata letak produk ditinjau dari lima aspek, yaitu: Penjualan setiap per meter persegi ruang penjualan, Tingkat keuntungan yang diperoleh untuk ruang penjualan, Nilai relatif penjualan ruangan toko, Koordinasi barang dagangan yang saling berhubungan, Meningkatkan dampak lorong. Sedangakan untuk megetahui besarnya keputusan pembelian konsumen dapat dilihat dari empat aspek, yaitu: pengenalan masalah, pencarian informasi,evaluasi alternatif, keputusan membeli. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif dan verifikatif, tipe penelitian ini adalah tipe penelitian korelasional dan kausalitas.

(2)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Satriadi, 2010, Influence Product Layout Consumers Against Buying Decisions in

Minimarket YOMART Margahayu Permai Branch, under the guidance Dr.Ir.Surachman Surjaatmadja, MM.

Of research known Pearson correlation between the size of the layout of the product with the consumer purchasing decision is 0365. then scale the coefficient of determination obtained for 13.33%, which means 13.33% of consumer purchasing decisions are influenced by the layout of the product, the rest of 86.67% means that the purchasing decision is influenced by other variables. Product layout in terms of five aspects, namely: Sales per square meter every salesroom, level benefits for the sales, relative sales value of the store, merchandise coordination of interconnected, Improving the impact of the corridor. Know while the amount for consumer purchase decisions can be viewed from four aspects, namely: the introduction of the problem, find information, evaluate alternatives, purchase decision. Research methods used by the writer is descriptive method and verifikatif, this type of research is the type of research korelasional and causality.

(3)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 11

1.3 Tujuan Penelitian ... 11

1.4 Kegunaan Penelitian ... 12

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 13

2.1.1 Pengertian Ritel ... 13

2.1.2 Keputusan Manajemen Ritel ... 27

2.1.3 Dasar Tata Letak Toko ... 32

2.1.4 Keputusan Pembelian ... 58

2.1.5 Hubungan Tata Letak Produk terhadap Keputusan Pembelian .. 76

2.2 Kerangka Pemikiran ... 76

(4)

Universitas Kristen Maranatha BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian... 84

3.2 Metode Penelitian ... 84

3.2.1 Desain Penelitian ... 84

3.2.2 Defenisi Operasional Variabel ... 85

3.2.3 Jenis dan Sumber Data ... 97

3.2.4 Populasi dan Sampel ... 97

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 100

3.4 Analisis Data ... 101

3.5 Pengujian Hipotesis ... 105

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 107

4.1.1 Sejarah Perusahaan Yomart ... 107

4.1.2 Struktur Organisasi Yomart cab. Margahayu Permai ... 110

4.1.3 Profil Pelanggan ... 114

4.2 Pembahasan ... 120

4.2.1 Tanggapan Pelanggan Tentang Tata Letak Produk di Minimarket Yomart cab. Margahayu Permai ... 120

4.2.2 Variabel X (Tata Letak Produk) ... 120

4.2.3 Variabel Y (Keputusan Pembelian Konsumen) ... 134

(5)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

4.3 Analisis Data 165

4.3.1 Hubungan Tata Letak Produk dengan Keputusan Pembelian

Konsumen ... 165

4.3.2 Perhitungan Koefisien Korelasi Pearson dan Koefisien Determinasi ... 166

4.3.3 Pengujian Hipotesis ... 167

5.1 Simpulan ... 169

(6)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Perkembangan industri kecil menengah Jawa Barat ... 3

Tabel 3.1 Defenisi Operasional Variabel ... 88

Tabel 3.2 Jumlah Pelanggan minimarket Yomart cab. Margahayu Permai... 99

Tabel 3.3 Skla Linkert ... 101

Tabel 3.4 Interval Koefisien Korelasi ... 104

Tabel 4.1 Jenis Kelamin ... 115

Tabel 4.2 Usia Pelanggan ... 116

Tabel 4.3 Profesi Pelanggan ... 117

Tabel 4.4 Tingkat Pendapatan ... 118

Tabel 4.5 Sumber Informasi Tentang Minimarket Yomart cab. Margahayu Permai ... 119

Tabel 4.6 Penempatan persediaan barang dagangan di minimarket Yomart cab. Margahayu Permai tidak memberi kesan berdesak-desakan ... 121

Tabel 4.7 Minimarket Yomart cab. Margahayu Permai mengatur tata letak produknya dengan baik, lengkap agar pelanggan leluasa memilih barang dagangan ... 122

(7)

Universitas Kristen Maranatha

Tabel 4.9 Minimarket Yomart cab. Margahayu Permai meletakan

barang-barang yang menggerakan hati di dekat pintu masuk dan

gang-gang, sehingga anda tertarik untuk membeli ... 125

Tabel 4.10 Minimarket Yomart cab. Margahayu Permai meletakan tata letak

produk secara tepat, sehingga mudah dicari oleh pelanggan ... 127

Tabel 4.11 Minimarket Yomart cab. Margahayu Permai menggunakan ruang

depan-kanan sebagai ruang yang paling bernilai ... 128

Tabel 4.12 Minimarket Yomart cab. Margahayu Permai menggunakan ruang

depan-tengah dan kanan-tengah serta kiri sebagai ruang yang

paling bernilai ... 129

Tabel 4.13 Minimarket Yomart cab. Margahayu Permai menggunakan

bagian belakang toko sebagai bagian yang kurang banyak

dilewati pelanggan... 131

Tabel 4.14 Minimarket Yomart cab. Margahayu Permai memberi lalu lintas

yang luas sehingga tidak terjadi berdesak-desakan... 133

Tabel 4.15 Konsumen membeli produk/barang melalui proses

pengamatan,pembelajaran terlebih dahulu... 135

Tabel 4.16 Konsumen membeli produk/barang berdasarkan

pengalaman... 136

Tabel 4.17 Anda membeli produk/barang melalui

(8)

Universitas Kristen Maranatha

Tabel 4.18 Anda membeli produk/barang dipengaruhi oleh kelompok sosial

seperti kumunitas, masyarakat kelompok agama... 138

Tabel 4.19 Pembelian dipengaruhi oleh refensi/acuan... 139

Tabel 4.20 Pembelian dilakukan dengan proses mengenali masalah melalui

motif-motif pembelian... 140

Tabel 4.21 Pembelian dilakukan dengan proses mengenali masalah melalui

konsep diri dan pengaruh-pengaruh lain... 141

Tabel 4.22 Pembelian produk berdasarkan informasi dari

keluarga,tetangga... 142

Tabel 4.23 Pembelian produk berdasarkan informasi dari

teman,sahabat... 143

Tabel 4.24 Pembelian produk berdasarkan informasi dari kenalan, rekan

bisnis... 144

Tabel 4.25 Pembelian produk berdasarkan informasi iklan di tv, radio... 145

Tabel 4.26 Pembelian produk berdasarkan informasi dari tenaga

penjual/pramuniaga... 146

Tabel 4.27 Pembelian produk berdasarkan informasi dari pedagang

perantara/retailer/toko... 147

Tabel 4.28 Pembelian produk berdasarkan informasi dari pengemasan

produk-produk... 148

Tabel 4.29 Pembelian produk berdasarkan informasi dari media masa,

(9)

Universitas Kristen Maranatha

Tabel 4.30 Pembelian produk berdasarkan informasi dari suatu organisasi

ranting konsumen...

Tabel 4.31 Pembelian produk berdasarkan informasi dari cara

penanganan,pemeriksaan, dan kegunaan produk...

150

151

Tabel 4.32 Kosumen membeli produk untuk memenuhi kebutuhanya... 153

Tabel 4.33 Konsumen membeli produk untuk mencari manfaat tertentu dari produk tersebut... 154

Tabel 4.34 Keputusan pembelian produk itu berdasarkan jenis produknya... 155

Tabel 4.35 Keputusan pembelian produk itu berdasarkan jenis mereknya... 156

Tabel 4.36 Keputusan pembelian produk berdasarkan siapa penjualnya... 157

Tabel 4.37 Keputusan pembelian produk berdasarkan jumlah barang yang dibeli... 158

Tabel 4.38 Keputusan pembelian produk itu berdasarkan waktu membeli ( pagi,siang,sore,malam)... 159

Tabel 4.39 Keputusan pembelian produk itu berdasarkan cara pembayaranya (cash,debit,diskon,dll)... 160

Tabel 4.40 Uji Validitas Variabel X (Tata Letak)... 162

Tabel 4.41 Uji Validitas Variabel Y (Keputusan Pembelian)... 164

Tabel 4.42 Korelasi... 166

(10)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Jenis Perdagangan Enceran... 20

Gambar 2.2 Saluran distribusi ritel... 24

Gambar 2.3 Proses Keputusan Manajemen Ritel... 30

Gambar 2.4 Layout product Sistem kisi (Grid)... 34

Gambar 2.5 Tata Letak Produk Sistem Grid... 35

Gambar 2.6 Tata Letak Produk Sistem Grid di Yomart... 35

Gambar 2.7 Tata Letak Produk Sistem Terbuka... 36

Gambar 2.8 Lay out product Sistem Free Flow... 38

Gambar 2.9 Denah Lantai (Straight Floor Plan)... 39

Gambar 2.10 Diagonal Denah (Diagonal Floor Plan)... 40

Gambar 2.11 Sudut Denah (Angular Floor Plan)... 40

Gambar 2.12 Geometris Denah Lantai (Geometric Floor Plan)... 41

Gambar 2.13 Campuran Denah Lantai (Mixed Floor Plan)... 42

Gambar 2.14 Model Proses Pembelian Lima Tahap... 59

(11)

Universitas Kristen Maranatha

Gambar 2.16 Sistem Keputusan Pembelian... 67

Gambar 2.17 Unsur-unsur Keputusan Pembelian... 68

Gambar 2.18 Model Proses Pembelian Lima Tahap... 78

Gambar 2.19 Paradigma pemikiran pengaruh tata letak produk terhadap

keputusan pembelian konsumen... 82

Gambar 4.1 Minimarket Yomart cabang Margahayu Permai... 110

Gambar 4.2 Struktur Organisasi minimarket Yomart Cab. Margahyu Permai 110

Gambar 4.3 Penempatan persediaan barang dagangan di minimarket

Yomart cab. Margahayu Permai... 122

Gambar 4.4 Display tata letak produk minimarket Yomart cab. Margahayu

Permai... 123

Gambar 4.5 Minimarket Yomart cab. Margahayu Permai menempatkan

barang yang saling berhubungan... 125

Gambar 4.6 Minimarket Yomart cab. Margahayu Permai menempatkan

penempatan barang dagangan di depan pintu masuk... 126

Gambar 4.7 Denah dan penomoran tata letak produk di minimarket Yomart

(12)

Universitas Kristen Maranatha

Gambar 4.8 Minimarket Yomart cab. Margahayu Permai menggunakan

ruang depan-kanan sebagai ruang yang paling bernilai... 129

Gambar 4.9 Tata letak produk pada bagian ruang depan-tengah dan

kanan-tengah serta kiri pada Minimarket Yomart cab. Margahayu

Permai... 130

Gambar 4.10 Tata letak produk pada bagian belakang pada Minimarket

Yomart cab. Margahayu Permai... 132

Gambar 4.11 Display mi Instan pada area belakang toko pada Minimarket

Yomart cab. Margahayu Permai... 132

Gambar 4.12 Sistem alur lalu lintas di minimarket Yomart cab. Margahayu

(13)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Setiap manusia pada hakikatnya akan melakukan suatu usaha untuk menutupi

seluruh kebutuhan hidupnya, mulai dari berkerja di sebuah perusahaan atau

mendirikan usaha sendiri, yang semuanya itu berkaitan dengan suatu jual beli, baik

itu berupa barang maupun jasa. Beberapa dekade ini, bisnis enceran menyemarak

diberbagai kalangan. Para pengusaha mulai tertarik untuk menanamkan sahamnya,

menggepakkan sayapnya untuk merambah bidang bisnis enceran (retail) dengan

konsep memberikan pelayanan terbaik dalam menyediakan kebutuhan barang/jasa

bagi konsumen. Sebagai pelaku penikmat layanan bisnis enceran, masyarakat merasa

termudahkan untuk mendapatkan kebutuhanya. Hal ini dapat dibuktikan dengan

munculnya pelaku-pelaku bisnis encera (retailer) yang modern, seperti Hero,

Matahari, Carrefour, Yomart, Alfamart,Indomaret. (Maharani Vinci : 2009).

Ritel adalah industri yang dinamis. Ada dinamika hubungan atara barang dan

manusia. Barang yang diolah melalui ketatnya rentetan proses produksi dan melewati

panjangnya jalur distribusi hanyalah menjadi sia-sia, apabila barang tersebut tidak

dibeli oleh masyarakat melalui mekanisme pasar, antara lain melaui pasar

modern.(Chistina Whidya Utami : 2006)

Kegiatan ritel merupakan salah satu profesi yang paling menantang dan

paling tua saat ini. Sebagian orang menghubungkan kegiatan ritel dengan belanja,

(14)

2

Universitas Kristen Maranatha

sekedar menjual dan berbelanja. Memenuhi hak dasar menjadi langkah dasar penting

bagi setiap peritel. (lynda wee & Cynthia Ng-Tang : 2005).

AC Nielsen Indonesia, sebuah lembaga riset terkemuka di Indonesia,

mencatat berbagai tren menarik tentang industri ritel, dalam studi yang laporannya

yang berjudul shopper trend 2003. Studi, dengan responden di beberapa kota besar di

Indonesia, ini mencatat beberapa kecenderungan. Salah satunya adalah

meningkatnya jumlah konsumen yang berbelanja di toko modern, terutama untuk

konsumen yang hidup di perkotaan. Penelitian lain mencatat bahwa industri ritel

termasuk paling dinamis perkembangnya di Indonesia. Secara agregat, sejak 1996

hingga 2001, industri ini masih dapat tumbuh rata-rata 15% per tahun. Padahal, kala

itu, negri ini sedang hebat-hebatnya dilanda krisis. Tahun-tahun kedepan menurut

Euromonitor, sebuah lembaga riset global, sektor ritel indonesia rata-rata akan

tumbuh hingga 20%.

Hasil riset AC Nielsen Indonesia pada tahun 2001 ditemukan bahwa outlet

ritel di Indonesia berjumlah sekitar 2 juta Outlet., 85% diantaranya masih dalam

format tradisional. Artinya, baru sekitar 15% porsi ritel modern. Banyak orang

percaya, bahwa proporsi itu akan terus bergeser. Toko-toko modern akan terus

tumbuh, dan toko tradisional pelan-pelan akan ditinggalkan, meskipun tidak hilang

sama sekali. (M. Taufiq Amir : 2005).

Pada jumlah penduduk 220 juta lebih, jelas keberadaan industri ritel modern

kita masih pada tahap awal. Tahun 2001, di Malaysia misalnya, jumlah supermarket

dibandingkan jumlah penduduknya sudah 1:53.000. Sementara di Indonesia baru

1:400.000. Karena itu, tidak salah kalau dibilang industri ini memiliki prospek yang

(15)

3

Universitas Kristen Maranatha Tabel 1.1

Perkembangan Industri Kecil Menengah di Jawa Barat

Growth of Small and Medium Scale in Jawa Barat

(16)

4

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Source : Provincial Lndustrial and Trade Service of Jawa Barat

Sejalan dengan perkembangan kebutuhan dan pola hidup masyarakat yang

semakin menginginkan kenyamanan belanja, kepastian harga, dan keanekaragaman

barang kebutuhan dalam satu toko, pelanggan menuntut pengusaha ritel dan toko

untuk meningkatkan baik secara pengelolaan, penampilan toko, maupun cara

pelayanannya. Oleh karena itu, belakangan ini ritel modern dengan cara pengelolaan

secara profesional untuk jaringan toko mencakup departement store, supermarket

dan minimarket. (Bob Foster : 2008)

Tapi disisi lain dapat kita lihat bahwa semakin besar pertumbuhan

ritel/enceran akan dapat menimbulakan persaingan yang ketat antara satu ritel

dengan ritel lainya, persaingan antar peritel terjadi disemua tingkat. Mulai dari

tingkat perusahaan ritel besar bersaing terhadap perusahaan ritel besar lainya, peritel

skala menengah bersaing dengan peritel yang sekelas denganya, hingga pada tingkat

mikro antara sebuah warung dan warung lainya. Bukan itu saja, peritel dari suatu

kelas tidak hanya bersaing dengan peritel sesama kelasnya tapi juga dengan peritel

(17)

5

Universitas Kristen Maranatha

supermarket lain tetapi juga terhadap hypermarket atau minimarket yang kebetulan

lokasinya tidak berjauhan.

Persaingan Antarformat tradisional

Pada sisi gerai berformat modern, persaingan terjadi antara yang besar (yang

tidak lain perusahaan besar) dan yang besar, yang menegah dan menegah, yang kecil

dan yang kecil, dan meluas yang besar melawan yang menegah dan yang kecil juga.

Itu dapat jelas terlihat dalam diagram berikut ini.

persaingan Antarformat Modern

Gambaran persaingan itu adalah tipikal antara satu perusahaan ritel dan

perusahaan ritel lainya dalam format yang sama, misalnya hypermarket dan

toko

warung

toko

warung

hypermarket

supermarket supermarket

hypermarket

Minimarket Minimarket

(18)

6

Universitas Kristen Maranatha

supermarket. Tetapi persaingan tersebut terus meluas, tidak saja antar perusahaan

yang sama-sama memiliki hypermart, atau antara supermarket melawan supermarket,

atau minimarket melawan minimarket, tetapi juga antara hypermart melawan

supermarket, supermarket melawan minimarket, dan seterusnya. (Hendri Ma’ruf,

2006:45)

Michael Porter telah mengindentifikasi lima kekuatan yang menentukan daya

tarik laba jangka panjang intrinsik pasar atau segmen pasar tertentu,modelnya

ditunjukan dalam lima kekuatan tersebut adalah para pesaing industri, calon

pendatang, substitusi, pembeli, dan pemasok.

Lima kekuatan yang menentukan daya tarik struktural segmen

Sumber : Philip Kotler, 2005.

Tinggi rendahnya intensitas persaingan, mau tidak mau akan mempengaruhi

mulus tidaknya bisnis anda. Semakin banyak yang ikut menjadi pelaku, semakin

kecil pembagian peluang yang ada. (M. Taufiq Amir, 2005:15)

Untuk dapat bertahan dalam usaha ritel ini kita harus menetapkan suatu

strategi pemasaran yang tepat dengan lebih memperhatikan apa kebutuhan dan

keinginan konsumen. Hal ini akan memberikan kepuasan lebih, yang dapat dirasakan

(19)

7

Universitas Kristen Maranatha

dapat kita terapkan adalah strategi pemasaran yaitu Retail Marketing Mix yang

terdiri dari lokasi, Merchandise, Pricing, Periklanan dan Promosi, Atmosfer dalam

gerai,Tata Letak dan Retail Service.

Sebagai toko eceran atau ritel, kemampuan menyediakan produk-produk

yang bermacam-macam dengan pengaturan tata letak yang efektif akan sangat

dibutuhkan konsumen karena salah satu alasan kecenderungan konsumen memilih

mengunjungi ritel. Selain itu konsumen berharap akan menemukan suatu produk atau

bermacam-macam produk yang akan memenuhi segala kebutuhan untuk saat ini atau

yang yang akan datang dengan hanya mengunjungi satu toko saja dengan harapan

akan mudah dicari dan didukung oleh tata letak produk yang rapi, bersih,

beranekaragam,dll. Sedangkan Ritel yang hanya menyediakan satu jenis barang saja

dan tidak memperhatikan tata penyusunan produk yang baik kemungkinan tidak

dapat bertahan lama dalam usahanya karena tidaklah mungkin mengharapkan setiap

konsumen memiliki kebutuhan dan keinginan yang sama yang dapat terpenuhi dan

konsumen akan merasa bingung jika mau membeli suatu produk/jasa yang tata letak

produknya berantakan/acak-acakan, tidak teratur.

Tata letak Ritel didasarkan ide bahwa penjualan dan keuntungan bervariasi

bergantung pada produk yang dapat menarik perhatian pelangan. Sehingga banyak

manajer ritel mencoba untuk mempertontokan produk kepada konsumen sebanyak

mungkin. Dalam penelitian menyebutkan semakin banyak produk produk dapat di

lihat pelanggan semakin tinggi tingkat penjualan dan akan berpengaruh semakin

cepatnya pengembalian investasi.untuk itu manajer operasional perusahaan ritel

dapat melaukan pengubahan pengaturan toko secara keseluruhan atau lokasi temapat

(20)

8

Universitas Kristen Maranatha

Yomart merupakan perusahaan ritel modern yang bergerak dibidang

minimarket. Dengan memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen, kami

berkomitmen menjadi perusahaan terbaik tidak hanya skala lokal dan nasional tetapi

juga skala global.

Yomart merupakan bagian dari sebuah kelompok usaha ritel skala nasional

yang berpusat di Bandung dan telah berpengalaman mengelola usaha ritel sejak

tahun 1982. Cabang pertama Yomart adalah Yomart Ciwastra, Bandung, yang mulai

beroperasi pada tanggal 23 Agustus 2003. Dengan perkembangannya yang cukup

baik, Yomart juga pernah dibimbing oleh lembaga Action International, yang

berbasis di Nevada Amerika Serikat dan IFBM, lembaga konsultasi internasional

untuk pengembangan franchise. Sampai dengan tahun 2009, Yomart sudah memiliki

lebih dari 200 toko yang tersebar di wilayah Jawa Barat dan Jawa Timur antara lain

Bandung, Cimahi, Garut, Tasikmalaya, Sumedang, Subang, Majalengka, Cirebon,

Purwakarta, Indramayu, Pangandaran, Ciamis, Sukabumi, Banjar, Bogor, Jakarta dan

Surabaya.

Visi:

“Menjadi korporasi ritel internasional terbaik yang terintegrasi.”

Misi :

1. Berkembang bersama masyarakat.

2. Dikelola oleh sumber daya manusia yang kompeten.

(21)

9

Universitas Kristen Maranatha

4. Mampu mengintegrasikan satuan bisnis strategis dengan didukung oleh

teknologi.

5. Unik dan inovatif.

6. Menguasai pangsa pasar domestik.

Budaya Yomart :

Yield

Kami berkarya dengan sepenuh hati dan segenap kemampuan untuk mencapai hasil

terbaik bagi Yomart dan keluarga.

Ownership

Yomart milik kami, yang kami jaga, kami pelihara dan kami kembangkan seperti

keluarga sendiri

Multiply

Kami bertekad, melipatgandakan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan untuk

kesejaheraan Yomart dan masyarakat dimana kami berada

Amity

Kami yakin dengan persahabatan sejati yang dilandasi ketulusan, keterbukaan dan

saling memberi dalam keluarga Yomart mampu mewujudkan citra Yomart yang

(22)

10

Universitas Kristen Maranatha Responsible

Kami tulang punggung Yomart bertanggung jawab atas setiap langkah dan tindakan

dalam membangun masa depan bersama yang lebih gemilang

Trust

Kami yakin saling percaya membuahkan kerja sama tim yang sinergis dan harmonis

untuk mewujudkan Yomart yang terpercaya di mata pelanggan dan mitra

Minimarket

Yomart beroperasi melalui jaringan minimarket baik yang dimilikinya sendiri

maupun melalui waralaba. Dengan didukung beragam suplier berskala nasional dan

lokal, Yomart mampu menyajikan berbagai produk dengan tingkat penjualan yang

tinggi. Dengan dilandasi moto,”Belanja dekat dan hemat,” Yomart berkomitmen

untuk mengembangkan jaringan minimarket yang mudah dijangkau, harga yang

kompetitif dan dekat di hati pelanggan . (PT. Yomart Rukun Selalu)

Masalah yang dihadapi oleh minimarket Yomart adalah bagaimana caranya

meningkatkan keputusan pembelian konsumen dengan salah satu cara meningkatkan

tata letak produk yang tepat. Oleh itu kita Harus peka menanggapi kebutuhan

pelanggan, keinginan konsumen,memperbaiki tata letak produk, manajemen yang

efektif, pemasaran yang tepat dan selain itu rItel juga harus menerapkan strategi

keragaman produk (produk assortment), bauran pelayanan (service mix) dan suasana

toko (store atmosphere) dan masih banyak lagi yang berkaitan dengan lingkungan

(23)

11

Universitas Kristen Maranatha

dalam lingkungan persaingan bisnis ritel yang semakin tajam. (Manajemen

minimarket Yomart cab.Margahayu Permai : 2009)

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul:’Analisis Pengaruh Tata Letak Produk Terhadap Keputusan

Pembelian konsumen pada minimarket Yomart”

1.2. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang tersebut di atas, penulis mengidentifikasikan beberapa masalah

yang akan diteliti dan dibahas sebagai berikut :

1. Bagaimana pelaksanaan tata letak produk di minimarket Yomart?

2. Bagaimana keputusan pembelian produk pada minimaket Yomart?

3. Seberapa besar pengaruh tata letak produk pada minimarket pada keputusan pembelian konsumen?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang bagaimana

hubungan antara tata letak produk terhadap minat beli konsumen pada minimarket

Yomart.

1 Untuk menganalisis bagaimana pelaksanaan tata letak produk pada

minimarket Yomart.

2 Untuk menganalisis keputusan pembelian konsumen yang terdapat di

minimarket Yomart.

3 Untuk menganalisis seberapa besar hubungan tata letak produk dengan

(24)

12

Universitas Kristen Maranatha 1.4. Kegunaan Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis diharapkan dapat memberikan

bagaimana gambaran mengenai suatu hubungan antara tata letak produk terhadap

minat beli konsumen pada minimarket Yomart, sehingga hasil penelitian ini dapat

berguna bagi:

1. Teoritis/Akademis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi, gambaran, wawasan dan pengetahuan dalam hal ilmu

manajemen pemasaran ritel, dalam hal manajemen ritel dan keputusan

pembelian dan sebagai pembanding maupun sebagai sumbangan

pemikiran dan informasi bagi mereka yang tertarik untuk mengadakan

penelitian di bidang yang sama.

2. Perusahaan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu bahan

masukan serta bahan pertimbangan yang berguna bagi perusahaan/

minimarket Yomart terutama dalam menetapkan kebijakan tata letak

(25)

169

Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis mengenai pengaruh

tata letak produk terhadap keputusan pembelian konsumen pada minimarket Yomart

cab. Margahyu Pemai, maka penulis pada bagian ini mencoba untuk menarik

simpulan sebagai berikut:

1. Pengaturan tata letak produk di minimarket Yomart cab. Margahayu Permai

 Penempatan persediaan barang dagangan di minimarket Yomart cab.

Margahayu Permai tidak memberi kesan berdesak-desakan,82% responden

menjawab setuju,

 Minimarket Yomart cab. Margahayu Permai mengatur tata letak produknya

dengan baik, lengkap agar pelanggan leluasa memilih barang dagangan, 90%

responden menjawab setuju,

 Minimarket Yomart cab.Margahayu Permai menempatkan jenis

barang-barang yang saling berhubungan dalam satu bagian,90% responden

menjawab setuju,

 Minimarket Yomart cab. Margahayu Permai meletakan barang-barang yang

menggerakan hati di dekat pintu masuk dan gang-gang, sehingga anda

(26)

170

Universitas Kristen Maranatha  Minimarket Yomart cab. Margahayu Permai meletakan tata letak produk

secara tepat, sehingga mudah dicari oleh pelanggan,85% responden

menjawab setuju,

 Minimarket Yomart cab. Margahayu Permai menggunakan ruang

depan-kanan sebagai ruang yang paling bernilai,55% responden menjawab setuju.

 Minimarket Yomart cab. Margahayu Permai menggunakan ruang

depan-tengah dan kanan-depan-tengah serta kiri sebagai ruang yang paling bernilai,65%

responden menjawab setuju,

 Minimarket Yomart cab. Margahayu Permai menggunakan bagian belakang

toko sebagai bagian yang kurang banyak dilewati pelanggan, 52% responden

menjawab setuju,

 Minimarket Yomart cab. Margahayu Permai memberi lalu lintas yang luas

sehingga tidak terjadi berdesak-desakan,74% responden menjawab setuju.

2. Keputusan pembelian konsumen

Pengenalan Masalah

 Konsumen membeli produk/barang melalui proses pengamatan,pembelajaran

terlebih dahulu,89% responden menjawab setuju,

 konsumen membeli produk/barang berdasarkan pengalaman,81% responden

(27)

171

Universitas Kristen Maranatha  konsumen membeli produk/barang melalui pertimbangan-pertimbangan

tertentu,81% responden menjawab setuju,

 konsumen membeli produk/barang dipengaruhi oleh kelompok sosial seperti

kumunitas, masyarakat kelompok agama,36% responden menjawab setuju.

 Keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh refensi/acuan,41%

responden menjawab setuju,

 Keputusan pembelian dilakukan dengan proses mengenali masalah melalui

motif-motif pembelian,65% responden menjawab setuju,

 Pembelian dilakukan dengan proses mengenali masalah melalui konsep diri

dan pengaruh-pengaruh lain,66% responden menjawab setuju,

Pencarian Informasi

 Pembelian produk berdasarkan informasi dari keluarga,tetangga,66%

responden menjawab setuju,

 Pembelian produk berdasarkan informasi dari teman,sahabat,72% responden

menjawab setuju,

 Pembelian produk berdasarkan informasi dari kenalan, rekan bisnis,56%

responden menjawab setuju,

 Pembelian produk berdasarkan informasi iklan di tv, radio,71% responden

(28)

172

Universitas Kristen Maranatha

 Pembelian produk berdasarkan informasi dari tenaga

penjual/pramuniaga,56% responden menjawab setuju,

 Pembelian produk berdasarkan informasi dari pedagang

perantara/retailer/toko,47% responden menjawab setuju,

 Pembelian produk berdasarkan informasi dari pengemasan

produk-produk,66% responden menjawab setuju,

 Pembelian produk berdasarkan informasi dari media masa,

majalah,koran,70% responden menjawab setuju,

 Pembelian produk berdasarkan informasi dari suatu organisasi ranting

konsumen,57% responden menjawab setuju,

 Pembelian produk berdasarkan informasi dari cara penanganan,pemeriksaan,

dan kegunaan produk,81% responden menjawab setuju,

Evaluasi Alternatif

 Kosumen membeli produk untuk memenuhi kebutuhanya,93% responden

menjawab setuju,

 Konsumen membeli produk untuk mencari manfaat tertentu dari produk

tersebut,85% responden menjawab setuju,

Keputusan membeli

 Keputusan pembelian produk itu berdasarkan jenis produknya,89%

(29)

173

Universitas Kristen Maranatha  Keputusan pembelian produk itu berdasarkan jenis mereknya,69% responden

menjawab setuju,

 Keputusan pembelian produk berdasarkan siapa penjualnya,27% responden

menjawab setuju,

 Keputusan pembelian produk berdasarkan jumlah barang yang dibeli, 61%

responden menjawab setuju,

 Keputusan pembelian produk itu berdasarkan waktu membeli

( pagi,siang,sore,malam),45% responden menjawab setuju,

 Keputusan pembelian produk itu berdasarkan cara pembayaranya

(cash,debit,diskon,dll),77% responden menjawab setuju.

3. Pengaruh antara tata letak produk terhadap keputusan pembelian konsumen

 Pengaruh tata letak produk terhadap keputusan pembelian kosumen di

minimarket Yomart cab. Margahayu Permai adalah sebesar 13,33% berarti

tingkat pengaruh variabel tata letak produk terhadap keputusan pembelian

masuk dalam kategori sangat rendah dan 86,67% dipengaruhi oleh

(30)

174

Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran

1. Tata letak produk harus lebih ditingkatkan, minimarket Yomart cab.

Margahayu Permai harus lebih memenuhi kebutuhan spesifik pelanggan,

seperti penyediaan barang dagangan yang lebih menarik di depan pintu

masuk, karena dari penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa 45%

pelanggan minimarket Yomart cabang Margahayu Permai mengatakan setuju

bahwa meletakan barang-barang yang menggerakan hati didekat pintu masuk

dan gang-gang sehingga anda tertarik untuk membeli karena barang yang di

jual adalah barang yang tidak susuai dengan kebutuhan konsumen.

Minimarket Yomart juga harus memperhatikan tingkat ketersediaan barang

dagangan yang dijual, karena banyak pelanggan merasa kecewa bahwa

persediaan di minimarket Yomart cab. Margahayu Permai sanagt terbatas.

Sebagai contoh: telor,susu, roti dll.

2. Dari hasil perhitungan koefesien determinasi sebesar 13,33% dan berarti

masih terdapat faktor lain sebesar 86,67% yang mempengaruhi keputusan

pembelian konsumen di minimarket Yomart cab. Margahayu Permai, seperti

harga, promosi, distribusi, pelayanan dll. Untuk itu disarankan agar

melakukan penelitian lebih lanjut tentang hubungan antara harga, promosi,

distribusi, pelayanan terhadap keputusan pembelian di minimarket Yomart

(31)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Alma, H. Buchari (2007). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Cetakan

Ketujuh, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Amir, M. Taufiq (2005). Manajemen Ritel : Panduan Lengkap Pengelolaan Toko

Modern. Cetakan 2, Penerbit PPM, Jakarta.

Basu Swastha, DH dan Handiko T, Hani (2000). Edisi pertama, cetakan ketiga.

Manajemen pemasaran, Analisa Perilaku Konsumen”. Yogyakarta :

BPFE.

Buchari alma, 2004, “Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa”. Edisi Revisi,

Bandung, Alfabeta.

Berman, Barry & Joel R. Evans, Retail Management, A strategic Approach, 7th

edition, Englewood Cliff New Jersey: Prentice Hall Inc, 1998_

Foster, Bob (2008). Manajemen Ritel. Cetakan Kesatu, Penerbit Alfabeta,

Bandung.

Ma’ruf, Hendri (2006). Pemasaran Ritel, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta.

Suryana (2006). Kewirausahaan. Pedoman Praktis : Kiat dan Proses Menuju

Sukses, Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Utami, Christina Whidya (2006). Manajemen Ritel : Strategi dan Implementasi

(32)

Universitas Kristen Maranatha

Vinci, Maharani (2009). Manajemen Bisnis Eceran. Cetakan Pertama, Penerbit

Sinar Baru Algensindo, Bandung.

Kotler, Phillip (2002). “Manajemen Pemasaran”, Jilid 1 dan 2, diterjemahkan

oleh Hendra Teguh dan Benjamin Molan. Jakarta: PT Prenhallindo.

Kotler, Phillip (2003). 11th Edition. “Marketing Management”, Jilid 1 dan 2.

Jakarta: Prenhallindo.

Kotler, Phillip (2005). Manajemen Pemasaran. Jakarta : Empat Salemba.

Kotler, Phillip dan Gary Armstrong (2001). Edisi 8. “Marketing Principles”, jilid

1dan 2, diterjemahkan oleh Wilhemus W. Bakowastun. Jakarta : Erlangga.

Kotler, Phillip dan Gary Amrstrong (2003). “Prinsip-Prinsip Pemasaran”, Jilid 1

dan 2. Jakarta: Erlangga.

Sehiffman and Kanuk (2004). “ Perilaku Konsumen”. Ed 7, alih bahasa Zulkifli

Kapis, Penerbit: PT. Indeks Group Gramedia Jakarta.

M. Taufiq Amir, Manajemen Ritel: Panduan Lengkap Pengelolaan Toko Modern,

PPM, Jakarta, 2004

Husein Umar, Metodologi Penelitian Aplikasi Dalam Pemasaran,

PT Gramedia Pustaka Jakarta, 1999

Kotler, Philip, Marketing Management, 11th edition, Prentice Hall

Inc , 2003

(33)

Universitas Kristen Maranatha

oleh Hendra Teguh, Ronny A Rusli, Benyamin Molan,

Manajemen Pemasaran, Edisi MillenniumI Jilid Kesatu ,

Jilid Kedua , Prenhallindo , Jakarta, 2000

Sugoyono, 2004, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta,CV : Bandung

Sugiyono. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono, Endar. 2004. Pengaruh Persepsi Produk, Harga dan Promosi

Terhadap Omset Penjualan Pada Industri Kecil Keramik Di Kec.

Banjarharjo Kab. Brebes. Skripsi, UNNES.

Umar, Husein. 1990. Metodelogi Penelitian Aplikasi Dalam Pemasaran. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Sugoyono, 2004, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta,CV : Bandung

Fandy Tjiptono, 2005, Brand Management, Andi : Yogyakarta

Husein Umar, 1999, Metodologi Penelitian : Aplikasi Dalam Pemasaran,

PTGramedia

Gambar

Tabel 1.1 Perkembangan Industri Kecil Menengah di Jawa Barat

Referensi

Dokumen terkait

pelayanan, dan ketersediaan produk terhadap kepuasaan konsumen pada Mimarket Alfamart dan Galaxy cabang Nepen Boyolali”. Penelitian ini mengambil sampel di minimarket Alfamart

LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN (Studi Kasus pada Minimmarket Indomaret Tn6v Cabang Sindanglaya Bandung)” disusun guna memenuhi syarat kelulusan dalam memperoleh

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka penelitian ini dibatasi pada Layout (Tata letak) toko terhadap variabel terikat yaitu Pembelian

Berdasarkan dari hasil penelitian pengaruh store layout terhadap keputusan pembelian Minimarket Indomaret di Jalan Surya Sumantri dengan penyebaran kuisoner pada

Hasil penelitian tentang kelompok referensi, diferensiasi produk, dan harga terhadap keputusan pembelian produk perawatan di Larissa Aesthetic Center Cabang

Karena adanya keterbatasan masalah, peneliti membatasi penelitian ini yaitu terhadap keputusan pembelian dengan pengaruh minat beli konsumen dan tata letak

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh lingkungan toko ( store environment ) terhadap Keputusan Pembelian pada Minimarket Srinadi Tahun 2014, diketahui

Hasil uji koefisien determinasi (R 2 ) menunjukkan Adjusted R Square 0,714 atau 71,4%, yang berarti variabel keputusan pembelian konsumen pada Minimarket Tj Mart