• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Pengendalian Kualitas Dalam Meminimalisasi Produk Cacat Pada Produk Tahu Sutra Di "BM"Super Tahu".

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perencanaan Pengendalian Kualitas Dalam Meminimalisasi Produk Cacat Pada Produk Tahu Sutra Di "BM"Super Tahu"."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

x

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Pengetahuan, teknologi dan pertumbuhan ekonomi pada sektor industri Pangan di Indonesia menyebabkan persaingan antara industri-industri yang menghasilkan produk sejenis harus lebih kreatif dan aktif dalam menghasilkan produknya. Oleh karena itu, perusahaan dituntut agar dapat menghasilkan produk berkualitas baik dan sesuai keinginan konsumen, hal ini disebabkan karena konsumen yang semakin selektif dalam membeli produk yang mereka inginkan. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas dibutuhkan pengendalian kualitas pada produk yang dihasilkan. Melalui pengendalian kualitas yang baik diharapkan dapat mengurangi tingkat kegagalan pada produk dan meminimalkan kerugian-kerugian yang diakibatkan oleh produk yang tidak sesuai dengan standar. BM Super Tahu merupakan salah satu perusahaan Home Industri makanan yang semua produknya berbahan baku kedelai, perusahaan ini memproduksi 3 jenis produk berbahan baku kedelai, yaitu “Tahu

(2)

xi

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN... ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASA LAPORAN PENELITIAN... iv

KATA PENGANTAR ... v

1.2 Identifikasi dan pembatasan masalah... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat penelitian ... 6

1.5 Kerangka pemikiran ... 7

1.6 Metode prenelitian... 11

1.7 Sistimatika penulisan ... 13

BAB II ... 14

TNJAUAN PUSTAKA ... 14

2.1 Pengertian Manajemen Operasi ... 14

2.2 Pengendalian Kualitas ... 15

2.2.1 Peengertian pengendalian ... 15

2.2.2 Pengertian Kualitas ... 16

2.2.3 Pengertian pengendalian kualitas ... 17

2.3 Dimensi kualitas ... 19

(3)

xii

Universitas Kristen Maranatha

2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas ... 22

2.6 Proses pengendalian kualitas ... 24

2.7 Langkah – langkah pengendalian kualitas ... 26

2.8 Pengertian Statistical Quality Control ... 27

2.9 Alat-alat bantu dalam pengendalian kualitas ... 28

2.9.1 Lembar Pengecekan ... 29

2.9.2 Diagram sebar ... 30

2.9.3 Diagram sebab akibat ... 31

2.9.4 Diagram pareto ... 33

2.9.5 Diagram proses ... 34

2.9.6 Histogram ... 35

2.9.7 Peta kendali ... 36

2.9.8 Gejala-gejala peny..angan dalam peta kendali ... 37

2.10 Jenis-jenis peta kendali ... 38

2.11 Biaya kualitas ... 42

BAB III... 44

METODE DAN OBJEK PENELITIAN ... 44

3.1 Metode penelitian ... 44

3.2 Objek penelitian ... 46

3.2.1 Sejarah singkat perusahaan “BM Super Tahu Sutra ... 46

3.3.3 Struktur organisasi dan uraian tugas ... 48

3.2.3 Uraian tugas ... 50

3.2.4 Proses produksi ... 51

3.2.5 Mesin produksi ... 55

3.2.6 Bahan baku tahu sutra ... 56

3.2.7 Pola usaha ... 58

BAB IV ... 59

(4)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

4.1 Kegiatan pengendalian kualitas di BM super tahu sutra ... 59

4.2 Penetapan standar kualitas di BM super tahu ... 60

4.2.1 Standar produk tahu ... 60

4.2.2 Standar proses pembuatan tahu ... 61

4.3 faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pengendalian kualitas ... 62

4.3.1 Tenaga kerja ... 62

4.3.2 Mesin ... 63

4.3.3 Lingkungan kerja ... 63

4.3.4 Metode kerja ... 64

4.4 Penggunaan Statistical Quality Control ... 64

4.5 Pengumpulan data ... 65

4.6 Pengolahan data ... 70

4.6.1 Pembuatan peta kendali p ... 70

4.6.2 Uji keseragaman data ... 77

4.6.3 Uji kecukupan data ... 83

4.6.4 Analisis Menggunakan diagram pareto ... 84

4.6.5 Analisis menggunakan diagram sebab akibat ... 87

4.7 Usulan tindakan perbaikan ... 94

BAB V ... 99

KESIMPULAN DAN SARAN ... 99

5.1 Kesimpulan ... 99

5.2 Saran ... 100

DAFTAR PUSTAKA ... 102

LAMPIRAN ... 104

Pembuatan peta kendali ... 104

1 Menghitung ukuran sampel ... 104

(5)

xiv

Universitas Kristen Maranatha

3 Menghitung Cenral line ( CL ) ... 114

4. Menghitung Upper class Limit (UCL) ... 115

5. Menghitung Lower Class Limit ( LCL) ... 120

MESIN – MESIN PRODUKSI ... 127

PRODUK TAHU YANG CACAT ... 128

DIAGRAM ALUR PEMBUATAN TAHU... 129

(6)

xv

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Bagan Kerangka Pemikiran... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 1 The deming Wheel (PDCA Cycle) ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 2. Cheek Sheet ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 3 Scatter Diagram ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 4 Cause-and-effect diagram ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 5 Diagram Pareto ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 6 Process Flowchart ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 7 Histogram ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 8 Diagram control Chart ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3. 1 Struktur Organisasi ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3. 2 Proses Produksi ( Tahu Sutra ) ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 1 Control Chart Untuk Produk Tahu Sutra ... Error! Bookmark not

defined.

Gambar 4. 2 Control Chart Revisi Produk Tahu Sutra ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 3 Diagram Pareto Untuk Cacat Produk Tahu Sutra Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 4 Diagram Sebab Akibat Untuk Permukaan Tahu yang Robek ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 5 Diagram Sebab Akibat Bahan Tahu Yang Akan Dicetak Terlalu Lembek Pada Produk Tahu Sutra ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 6 Faktor Penyebab Tahu Yang Keras Pada Produk Tahu Sutra . Error!

Bookmark not defined.

(7)

xvi

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Data jumlah produksi dan jumlah tahu yang cacat di “BM” Super

Tahu Bulan Februari 2008 sampai dengan Juni 2008Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 1 Tabel X2 ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 2 Komposisi kedelai ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 3 Perbandingan antara kadar protein kedelaiError! Bookmark not defined. Tabel 4. 1 Jumlah Produk dan Jumlah produk Cacat Di “BM Super Tahu”

Cimahi ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 2 Tabel X2 ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 3 Cheek Sheet Jumlah Cacat pada Produk Tahu Sutra Periode Maret

April 2009 ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 4 Perhitungan peta kendali p ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 5 Perhitungan Peta Kendali Revisi Pada Produk Tahu SutraError! Bookmark not defined. Tabel 4. 6 Jenis dan Jumlah Cacat Produk Tahu Sutra Periode Maret – April

2009 ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 7 Jenis, Jumlah, Frekuensi Kumulatif, dan Presentase kumulatif

Produk Cacat Pada Tahu Sutra ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 8 Faktor Penyebab Permukaan Tahu yang Robek Pada Produk Tahu

Sutra ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 9 Faktor Penyebab Bahan Tahu Yang akan dicetak terlalu lembek

Pada Produk Tahu Sutra ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 10 Faktor-Faktor Penyebab Tahu Menjadi Keras Pada Produk Tahu

Sutra ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 11 Faktor Penyebab Warna Pudar dan Mengeluarkan Bercak Pada

Produk Tahu Sutra ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 12 Usulan Tindakan Perbaikan Dengen Menggunakan Siklus Deming

(8)

xvii

(9)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bila berbicara mengenai kebutuhan manusia, tidak akan ada habisnya, kebutuhan manusia tidak ada batasnya, mulai dari kebutuhan makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, kendaraan dan berbagai macam kebutuhan lainnya. Yang dapat membatasi kebutuhan dan keingunan manusia adalah kemampuan manusia itu sendiri untuk memenuhi kebutuhannya.

Dan berbicara mengenai kebutuhan manusia, Sebagai makhluk hidup, manusia memerlukan makanan sebagai sumber kebutuhan pokok untuk kelangsungan hidup, yang menjadikannya sumber energi bagi tubuh. Sehingga muncul berbagai jenis usaha makanan yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Tingkat kesejahteraan masyarakat mempengaruhi kemampuan daya beli masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya, sehingga berkaitan erat dengan dunia usaha yang menawarkan berbagai jenis kebutuhan bagi manusia, oleh karena itu persaingan dalam bidang usaha makanan sangat ketat. Saat ini industri pangan merupakan salah satu bidang usaha yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Indonesia.

(10)

BAB I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha Cimahi terdapat berbagai jenis usaha yang sejenis maupun yang tidak sejenis khususnya dalam bidang usaha makanan, yang mengharuskan para pengusaha bersaing untuk memenangkan pasar.

Untuk memenangkan persaingan, kualitas produk menjadi hal yang utama yang ditawarkan perusahaan atau pengusaha untuk menarik konsumen dan memenangkan persaingan.

Perencanaan pengendalian kualitas terpadu merupakan pengendalian kualitas yang melibatkan semua unsur tenaga manusia yang terlibat dalam proses produksi, ada beberapa langkah dalam perencanaan pengendalian kualitas :

1. Menemukan persoalan,

2. menemukan sebab dari persoalan

3. mempelajari faktor yang paling berpengaruh 4. merencanakan penanggulangan

5. melaksanakan penanggulangannya 6. memeriksa hasil dari penanggulangan 7. memberikan standarisasi

8. rencana berikutnya.

Ketujuh langkah perencanaan pengendalian terpadu diatas merupakan penjabaran dari proses : Plan – Do – Chek – Action

( Barry Render & Jay Heizer ; 2006, 257 ) “BM” Tahu sutra merupakan jenis usaha “Home industries” yang bergerak

(11)

BAB I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha menyebabkan produksi menurun menjadi 3 ton perbulan, sedangkan batas produksi minimal 6 ton per bulan agar pabrik bisa tetap berjalan. Karna tidak dapat bersaing, perusahaan memutuskan untuk menutup pabrik, dan memulai kembali dari awal usaha ini dengan membuka home industri yang rata2 sehari memproduksi 200 sampai 300 pieces tahu.

Selama ini “BM” Super Tahu Mengalami kesulitan dalam meningkatkan

kualitas produk agar dapat bersaing, karena tingkat kesalahan / produk cacat, baik dalam proses produksi maupun dalam proses memasarkannya, dan dengan banyaknya keluhan dari pelanggan / konsumen, sehingga dibutuhkan suatu metode untuk pengendalian kualitas

Berdasarkan uraian-uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang mendalam di perusahaan “BM” Super Tahu, yang diwujudkan

dalam bentuk skripsi dengan judul : “ PERENCANAAN PENGENDALIAN KUALITAS

DALAM MEMINIMALISASI PRODUK CACAT PADA PRODUK TAHU SUTRA DI “BM”

SUPER TAHU . “

1.2 Identifikasi dan Pembahasan Masalah.

(12)

BAB I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha Tabel 1.1 Data jumlah produksi dan jumlah tahu yang cacat di “BM” Super Tahu

Bulan Februari 2008 sampai dengan Juni 2008 Bulan Jumlah produksi terlihat bahwa masih banyak terdapat produk cacat yang melebihi batas toleransi produk cacat yang telah ditetapkan yakni sebesar 10 % dari jumlah produksi.

Berdasarkan data table diatas, dan uraian diatas maka dapat didefinisikan masalah yang ada yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana pelaksanaan pengendalian kualitas dengan menggunakan Control Chart menganalisis kegagalan produk pada produk “Tahu Sutra” di BM super tahu ?

2. Jenis cacat apa saja yang ditemukan pada proses produksi Tahu Sutra di BM Super tahu?

(13)

BAB I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha Pembatasan Masalah

Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian akan dibatasi pada produk Tahu, hal ini dikarenakan Tahu merupakan produk yang paling banyak diproduksi oleh perusahaan.

2. Pengamatan dilakukan hanya pada bagian produksi di prusahaan “BM” Super Tahu

3. Topik penelitian adalah Perencanaan Pengendalian Kualitas untuk meminimalisasi produk cacat pada produk Tahu Sutra di “BM” Super Tahu.

4. Peta kendali yang digunakan hanya peta kendali P

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun Tujuan penelitian terhadap perusahaan “BM” Super Tahu adalah sebagai

berikut :

1. Untuk mengetahui pelaksanaan pengendalian kualitas dengan menggunakan Control Chart dalam menganalisis kegagalan produk.

2. Untuk mengetahui sumber-sumber penyebab terjadinya kegagalan produk. 3. Untuk mengetahui rencana dan tindakan yang akan dilakukan dalam

(14)

BAB I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi lembaga atau organisasi yang menjadi objek penelitian, dan bagi pihak lain yang berkepentingan, sebagai berikut :

1. Perusahaan

hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dan informasi sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan perbaikan diperusahaan, agar dapat meminimalisasi produk cacat dan dapat meningkatkan kualitas.

2. Penulis

Diharapkan penelitian ini berguna bagi penulis dalam memperoleh gambaran mengenai metode-metode yang dipelajari, sehingga penulis dapat membandingkan antara teori-teori yang diperoleh dari perkuliahan dengan penerapannya di perusahaan.

3. Fakultas

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu tambahan bahan bacaan dan literature yang bersifat ilmiah bagi kepustakaan Universitas Kristen Maranatha Bandung.

4. Pihak lain

(15)

BAB I Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha

1.5 Kerangka Pemikiran

Dalam menghasilkan produk yang berkualitas dibutuhkan manajemen operasi yang baik, sehingga dapat mengoptimalkan sumber daya yang ada, memberikan produk yang berkualitas bagi konsumen.

Pengertian Manajemen operasi menurut Jay Haizer dab Barry Renzer adalah : “ Operation Manajemen is the set of activities that creates goods and services through the transformation of input into outputs .”

( Jay Haizer & Barry Rander ; 2006 ; hal 4 ) Yang dapat diterjemahkan sebagai berikut:

Manajemen operasi adalah sekumpulan aktifitas yang menciptakan barang-barang dan jasa-jasa dengan mengubah input menjadi output.

Dalam suatu perusahaan yang menghasilkan produk, manajeman operasi berperan penting untuk mengendalikan proses produksi agar berjalan dengan baik, sehingga kesalahan-kesalahan yang terjadi / produk cacat dapat dicegah.

Adapun pengertian produk :

“ Product is anything that can be offered to a market to satisfy a want or need.”

( Philip Kotler ; 2000 ; hal 395 ) “ produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar untuk

memuaskan keinginan atau kebutuhan.”

Produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan, kemudian ditawarkan kepada konsumen harus mempunyai kualitas yang baik, agar prusahaan dapat memenangkan persaingan di pasar, kualitas suatu produk harus menjadi hal yang utama yang harus diperhatikan oleh perusahaan.

(16)

BAB I Pendahuluan 8

Universitas Kristen Maranatha “ Quality is totaly features and caracteristics of a product or service that bears on it’s ability to satisfy given needs .”

( Russell & Taylor ; 2006 ; hal 79 ) Yang dapat diartikan sebagai berikut :

Kualitas adalah totalitas bentuk dan karakteristik barang dan jasa yang menunjukan kemampuannya untuk memuaskan.

Sedangkan pengertian kualitas produk adalah :

“ The total composite product and service caracteristics of marketing, engginering, manufacture, and maintenance through wich the product and service in use will meet the expectation of the costumer .”

( Armand V. Feigenbaum ; 1991 ; hal 7 ) Yang dapat diartikan :

keseluruhan gabungan karakteristik produk dan jasa dari marketing, secara teknis, pabrikan, pemeliharaannya, dimana produk dan jasa yang digunakan akan memenuhi harapan dari konsumen.

Jadi bagi perusahaan kualitas suatu produk merupakan hal yang sangat penting yang dapat memberikan kepuasan dan memberikan segala kebutuhan yang diinginkan konsumen.

Kualitas dari suatu produk merupakan sesuatu yang sangat diharapkan dan diinginkan oleh konsumen, namun manajer operasi harus dapat mendefinisikan apa yang diharapkan dan diinginkan oleh konsumen, untuk menghasilkan produk yang berkualitas perusahaan memerlukan pengendalian kualitas. Menurut Besterfield Quality Control “ Adalah :

“Quality Control is the use off techniques and activities to achieve, sustain and improve the quality of product and service.”

( Besterfield ;1992 ; hal 2)

(17)

BAB I Pendahuluan 9

Universitas Kristen Maranatha Pengendalian kualitas adalah penggunaan tekhnik-tekhnik dan aktivitas-aktivitas untuk mencapai, mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan

Dalam melakukan pengendalian kualitas dapat menggunakan berbagai macam teknik, salah satunya dengan cara Statistical Quality Control (SQC). Menurut Besterfield :

“ Statistical Quality Control is a branch of quality control, it is the colection, analysis and interpretation of data for use in quality control activities .”

( Dale H. Besterfield ; 1994 ; hal p2 )

Yang dapat diartikan :

Pengendalian kualitas berdasarkan statistik yang berupa koleksi, analisis dan interpretasi dari data adalah cabang dari pengendalian kualitas, yang digunakan untuk aktifitas pengendalian kualitas.

Pengendalian kualitas yang menggunakan konsep statistik ini terdiri dari sampling dan peta kendali.

Dan menurut Russell & Taylor peta kendali adalah :

“ Control chart is a graph that the establishes the control limits of a process.”

( Russel & Taylor ; 2006 ; 79) Yang dapat diartikan :

Peta kendali adalah sebuah grafik yang menyeimbangkan batas pengendalian dari suatu proses.

(18)

BAB I Pendahuluan 10

Universitas Kristen Maranatha digunakan untuk rata-rata dan peta kendali R digunakan untuk menghitung rentang ). Atribut didasarkan pada perhitungan fraksional seperti jumlah cacat.

Peta kendali yang digunakan :

Peta kendali P

Untuk menggukur atau proporsi produk yang rusak atau cacat dengan ukuran sampel yang sama atau berbeda.

Peta kendali np

Untuk mengukur jumlah produk rusak atau cacat dengan ukuran sampel yang sama.

Peta kendali C.

Untuk jumlah cacat tiap unit produk dengan ukuran sample yang sama.

Peta kendali U

Untuk jumlah cacat tiap unit produk dengan ukuran sample yang berbeda. ( Russel & Taylor III : 1995 ; hal 154 ) Berdasarkan uraian diatas, maka peta kendali yang akan digunakan penulis untuk menganalisa persoalan yang ada ialah dengan menggunakan atribut peta kendali P.

Alasan penulis menggunakan peta kendali P karna produk yang dihasilkan hanya dikelompokan menjadi dua, yaitu produk dengan jumlah prororsi yang sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan ( produk baik ) dan produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi ( produk Cacat ), dan jumlah produk yang dihasilkan oleh “

(19)

BAB I Pendahuluan 11

Universitas Kristen Maranatha Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran.

VARIABEL ATRIBUT

X ( Peta kendali rata-rata ) np ( Peta kendali jumlah kerusakan ) R ( P eta kendali rentang ) P ( Peta kendali Proporsi kerusakan )

C ( peta kendali jumlah cacat )

n ( Peta kendali cacat per unit )

Sumber : Hasil analisis penulis.

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penyusunan skripsi ini adalah metode deskriptif analisis, yaitu metode penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang memberikan gambaran secara sistimatis, factual, dan

PENGENDALIAN KUALITAS

PENGENDALIAN KUALITAS SECARA (SQC)

PETA KENDALI

(CONTROL CHART ) SAMPLING

MANJEMEN OPERASI

(20)

BAB I Pendahuluan 12

Universitas Kristen Maranatha akurat, dan dianalisi kemudian dibuat penafsiran terhadap kondisi yang sebenarnya terjadi di perusahaan pada saat penelitian berlangsung.

Metode penelitian yang digunakan : 1. Penelitian lapangan

Penelitian ini dilakukan secara langsung ke perusahaan yang menjadi objek penelitian dengan maksud mendapatkan data yang berhubungan dengan hal yang diteliti agar lebih akurat, dalam hal ini penulis mengumpulkan data melalui :

 Interview

Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai keadaan perusahaan secara umum, mengumpulkan data serta keterangan-keterangan dari pimpinan perusahaan, bagian produksi dan karyawan mengenai masalah yang sedang dibahas.

 Observasi

Melakukan pengamatan pada saat proses produksi berlangsung guna mendapatkan gambaran yang sebenarnya.

2. Penelitian kepustakaan ( library research )

(21)

BAB I Pendahuluan 13

Universitas Kristen Maranatha

1.7 Sistimatika Penulisan

 Bab 1 : PENDAHULUAN

Pada bab ini di bahas mengenai pentingnya pengendalian kualitas yang dapat berdampak pada berkurangnya produk cacat yang dihasilkan oleh perusahaan.

 Bab 2 : LANDASAN TEORI

Dalam bab dibahas mengenai teori-teori yang berhubungan dengan kualitas yang digunakan untuk memecahkan dan menganalisis masalah.

 Bab 3 : OBJEK PENELITIAN

Dalam bab ini Mengemukakan gambaran umum “BM” Super Tahu yang meliputi sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, dan uraian tugas.

 Bab 4 : PEMBAHASAN

Dalam bab ini Mengemukakan data yang sudah diperoleh, pengolahan data, analisis dan pembahasan masalah sehingga diperoleh hasil penelitian yang memadai.

 Bab 5 : KESIMPULAN DAN SARAN.

(22)

99

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pembahasan pada bab 1 sampai bab 4, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Aktivitas pengendalian kualitas (Quality Control) yang telah dilakukan oleh “BM Super Tahu” selama ini dilakukan dengan cara inspeksi, yaitu pengendalian

kualitas yang secara langsung melihat objek yang diteliti, meliputi pengendalian kualitas terhadap Proses Produksi (Proses Pengendapan Dan Proses Pencetakan) yang diteliti dan pengendalian kualitas terhadap produk jadi ( Tahu

Sutra ).

Dari penggunaan peta kendali p, ditemukan adanya gejala penyimpangan berupa 4 titik (data nomor 5,13, 19, dan 27) yang berada di luar batas kendali atas (UCL)

2. Dari hasil analisis menggunakan Diagram Pareto, diketahui urutan jenis cacat yang sering terjadi adalah sebagai berikut :

Permukaan tahu yang sobek (41,5 %)

Bahan tahu yang dicetak terlalu lembek (21,9%)

Tahu yang keras(17,5%)

(23)

Bab V Kesimpulan dan Saran 100

3. Dari hasil analisis dengan menggunakan Diagram Sebab-Akibat (Cause-and Effect Diagram) faktor yang paling dominan penyebab terjadinya cacat pada Tahu Sutra adalah Manusia yang kurang mendapatkan pelatihan, dan mesin yang masih belum sempurna dan masih dalam pengembangan.

5.2 Saran

Dari hasil analisis pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, berikut adalah saran yang dapat diberikan :

1. Sebaiknya BM Super Tahu dalam melakukan proses inspeksi tidak hanya pada Proses pengendapan, dan pencetakan tetapi dapat dilakukan juga pada saat proses pemberian bahan tambahan yaitu batu tahu, karena ketidaksesuian produk yang sering terjadi biasanya dimulai karena proses pengendapan yang tidak baik. Karena cara inpeksi seperti ini masih ditemukan penyimpangan-penyimpangan pada proses produksi, sehingga berpengaruh secara langsung terhadap kualitas produk jadi. Dengan dilakukannya inspeksi pada proses pemberian batu tahu, proses pengendapan dan produk jadi, diharapkan dapat mengurangi penyimpangan sehingga produk cacat dapat diminimalkan.

(24)

Bab V Kesimpulan dan Saran 101

 Manusia merupakan faktor dominan yang sangat mempengaruhi proses produksi, dan kualitas produk, disarankan untuk melakukan pelatihan – pelatihan kepada karyawan, dengan tujuan agar karyawan dapat bekerja dengan lebih teliti dan untuk meningkatkan kemampuan karyawan dalam proses produksi.

 Mesin sangat mempengaruhi proses produksi dan output yang dihasilkan, maka perusahaan disarankan untuk melakukan perawatan dan perbaikan secara berkala.

 Agar kesalahan-kesalahan pada metode kerja dapat diminimalkan, disarankan perusahaan untuk memberikan petunjuk kerja tertulis mengenai metode kerja yang benar.

 Lingkungan kerja yang bersih dan nyaman dapat mempengaruhi hasil produksi, maka perusahaan sebaiknya memperhatikan kondisi kebersihan, penerangan dan sirkulasi udara di setiap ruangan, dan tempat produksi.

(25)

102

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Besterfield, D.H. (1998). Quality Control. 5th Edition. New Jersey : Prentice Hall, Inc. Feigenbaum, A. V. (2002). Total Quality Control. USA : Mc Graw-Hill Companies, Inc. Gaspersz, V. (2001). Statistical Quality Control : Penerapan Teknik-Teknik Statistikal

Dalam Manajemen Bisnis Total. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Gaspersz, V. (2001). Total Quality Management. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Gyrna, F. M. (2001). Quality Planning and Analysis. 4th Edition. Singapore: Mc

Graw-Hill Irwin.

Heizer, J. & Barry Render. (2004). Operations Management : New Chapter on E-commerce. 7th Edition. New Jersey : Prentice-Hall, Inc.

Jain, P.L. (2001). Quality Control and Total Quality Management. New Delhi : Tata Mc Graw-Hill Publishing Company Limited.

Jones, G. R., Jenifer M. George & Charles W. L. Hill (2000). Contemporary Management.2nd Edition. Singapore: Mc Graw-Hill, International Edition.

Krajewski, L. J. & Larry P. Ritzman. (2002). Operations Management: Strategy and Analysis. 6th Edition. New Jersey: Prentice-Hall International, Inc.

Montgomery, D. C. (2002). Introduction to Statistical Quality Control. New York. John

Wiley and Son’s.

(26)

103

Universitas Kristen Maranatha Russel, R. S. & Bernard W. Taylor III. (2006). Operations Management: Quality and Competitiveness In A Global Environment.5th Edition. River Street: John Wiley

and Son’s

Schroeder, R. G. (2000). Operations Management: Contemporary Concepts and Cases. USA: Mc Graw-Hill Companies, Inc.

Stevenson, W. J. (2005). Production Operations Management. 8th Edition. USA: Mc Graw-Hill Companies, Inc.

Gambar

Tabel 1.1 Data jumlah produksi dan jumlah tahu yang cacat di “BM” Super Tahu
Gambar 1.1  Bagan Kerangka Pemikiran.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pengujian validitas tersebut ternyata dari 8 pertanyaan untuk mengukur variabel Atribut Produk Islam (X 2 ) semuanya valid dan mempunyai nilai

Sistem informasi manajemen aset peminjaman barang berbasis web adalah sistem informasi yang dikembangkan penulis untuk dapat memudahkan proses manajemen aset pada

Besaran jumlah modal yang disetor oleh Pemerintah Daerah pada saat perubahan bentuk badan hukum perusahaan menjadi Perumda Air Minum Tirto Panguripan dalam ketentuan ini adalah

Struktur komunitas lamun yang memiliki penutupan >60%, memiliki jumlah jenis makrozoobentos yang relatif tinggi, demikian pula kepadatan makrozoobentos juga di pengaruhi

Kemudian berdasarkan dari hasil kuesioner yang disebar kepada 43 orang responden mengenai Apakah pegawai mengerjakan pekerjaan sesuai dengan pekerjaan yang telah

Dengan komposisi media tanam dalam lahan basah buatan yang terdiri dari tanah subur yang diberi kompos, pasir dan kerikil, dipastikan bahwa oksigen dapat masuk ke dalam

Rancangan metode yang akan dibangun meliputi dataset citra yang digunakan pada penelitian, proses pencarian initial ROI dari sel darah putih, proses pembagian citra AML