• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK DI KELAS X SMK NEGERI 1 SITINJO KAB. DAIRI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK DI KELAS X SMK NEGERI 1 SITINJO KAB. DAIRI."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK

DI KELAS X SMK NEGERI 1 SITINJO DAIRI

T.A 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Oleh:

RIJAL JEKI SIBURIAN

5102121015

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Rijal Jeki Siburian: Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran Teknologi Mekanik di Kelas X SMK Negeri 1 Sitinjo Kab. Dairi. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Teknologi Mekanik materi Alat ukur di kelas X TP SMK Negeri 1 Sitinjo Kab.Dairi, pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus, Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XTP SMK Negeri 1 Sitinjo Kab.Dairi.

Penelitian ini menggunakan Teknik pengumpulan data terhadap aktivitas belajar siswa dengan lembar observasi, sedangkan hasil belajar siswa dilakukan dengan menggunakan tes. Berdasarkan hasil analisis data, maka diperoleh hasil analisis: (1) pada siklus I diperoleh 19 siswa (59,4%) yang telah mencapi tingkat ketuntasan belajar , sedangkan 13 siswa (40,6%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa 67,7. (2) dari siklus II diperoleh 28 siswa (87,5%) yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar , sedangkan 4 siswa (12,5%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa 75. (3) hasil observasi pelaksanaan pembelajaran menunjukkan bahwa pembelajaran Teknologi Mekanik pada materi Alat ukur dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berjalan dengan baik.

Berdasarkan Hasil penelitian di atas, dengan Penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Teknologi Mekanik materi Alat Ukur di kelas X TP SMK Negeri 1 Sitinjo Kab.Dairi.

(5)

ABSTRACT

Rijal Jeki Siburian: Efforts to Improve Student Results With STAD Cooperative Learning Model Course In Mechanical Technology in Class X SMK Negeri 1 Sitinjo Kab. Dairi. Thesis. Faculty of Engineering, University of Medan. 2015

This study aims to determine the improvement of student learning outcomes in Mechanical Technology Course material measuring device in class X TP SMK Negeri 1 Sitinjo Kab.Dairi, in the first semester of the school year 2014/2015 to implement cooperative learning model STAD which is a Class Action Research (PTK) which consists of two cycles, subjects were all students of class X TP SMK Negeri 1 Sitinjo Kab.Dairi.

This study uses data collection technique for learning activities of students with observation sheet, whereas the results of student learning is done by using a test. Based on the results of the data analysis, the obtained results of the analysis: (1) in the first cycle obtained by 19 students (59.4%) who had peak at the level of mastery learning, while 13 students (40.6%) have not reached the level of mastery learning. With the average value of 67.7 student learning outcomes. (2) of the second cycle obtained by 28 students (87.5%) who have reached the level of mastery learning, while 4 students (12.5%) have not reached the level of mastery learning. With an average value of student learning outcomes 75. (3) the observation of the implementation of learning shows that learning Mechanical Technology at the material measuring device using STAD cooperative learning model goes well.

Based on the results of the above study, the Application Type STAD Cooperative learning model can improve student learning outcomes in Mechanical Technology Course Measurement material in class X TP SMK Negeri 1 Sitinjo Kab.Dairi.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunianya yang terus membimbing penulis disetiap saat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat dukungan dari orang tua tercinta ayah L. Siburian, Ibu H.Br. Silaban, abang dan juga Adik-adik penulis serta bimbingan dari berbagai pihak. Dan pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Saut Purba, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran- saran kepada penulis dalam menyusun skripsi ini sejak awal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Benyamin Situmorang.,M.Pd Selaku Dosen Penguji Sikripsi Penulis.

3. Bapak Drs.Selamat Riadi.,MT. Selaku Dosen Penguji Sikripsi Penulis, Sekaligus Sekrektaris Jurusan Teknik mesin UNIMED.

4. Bapak Drs. Khoiri., M.Pd Selaku dosen Penguji Skripsi Penulis.

5. Bapak Drs. Hidir Efendi., M.Pd. Selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin UNIMED.

6. Bapak Prof. Dr. Sumarno., M.Pd. Selaku Wakil Dekan I bidang Akademik Fakultas Teknik UNIMED.

(7)

8. Bapak dan Ibu Dosen beserta seluruh staff jurusan Teknik Mesin UNIMED yang telah mendidik sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

9. Bapak dan ibu guru serta Staf pegawai SMK N 1 Sitinjo Dairi yang telah memberikan kesempatan serta dukungan pada pelaksanaan penelitian sehingga penulisan skripsi ini dapat terlaksana dengan baik.

10.Teman-Teman penulis kelompok PPL yang memberikan semangat dan dukungan dalam penulisan sikripsi ini.

11.Adik-adik kelompok Kecil Shineslight yang telah memberikan semangat. 12.Pebriana Damanik.,S.Pd yang selalu memberikan semangat, dukungan

serta dorongan dari awal hingga akhir penulisan sikripsi ini.

13.Teman-teman se-pelayanan UKM_KP Unimed serta CC_Medan yang memberikan semangat kepada penulis.

14.Teman- teman Teknik Mesin seperjuangan angkatan 2010 dan abang- abang serta adik-adik stambuk.

Demikianlah ucapan terima kasih penulis, semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberkati kita. Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penuisan skripsi ini dan penulis mengharapakan kritikan yang membangun, semoga skripsi ini bermamfaat bagi kita, akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Maret 2015

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTARAK... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Batasan Masalah... 7

D. Perumusan masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian... 8

BAB II KAJIAN TEORI, DAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teori ... 9

1. Hakikat Hasil Belajar Teknologi Mekanik ... 9

a. Jenis -jenis alat ukur ... 15

b. Penjelasan dan fungsi tentang alat ukur ... 15

c. Pemeliharaan alat ukur ... 17

2. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif ... 18

a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatip ... 18

b. Tujuan Pembelajaran Kooperatif ... 23

c. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif ... 25

3. Hakikat Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 26

(9)

b. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif

Tipe STAD ... 31

c. Kelebihan dan Kekurang Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 34

B. Kerangka Berpikir ... 36

C. Hipotesis Tindakan ... 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 40

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 40

1. Subjek Penelitian ... 40

2. Objek Penelitian ... 40

C. Jenis Penelitian ... 40

D. Metode penelitian ... 41

E. Prosedur Penelitian ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian... 57

B. Deskripsi Peningkatan Hasil Belajar ... 78

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 79

BAB V KESIMPULAN, DAN SARAN A. Kesimpulan ... 82

B. Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 84

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel. 1 Ketuntasan hasil belajar ... 4

Tabel.2 langkah-langkah model pembelajaran kooperatif ... 26

Tabel.3 Perhitungan perkembangan Skor Individu ... 33

Tabel.4 Perhitungan perkembangan Skor ... 33

Tabel.5 Fase-Fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 34

Tabel.6 Pedoman Skala Lima Normal Absolute ... 52

Tabel.7 Kriteria Penilaian Observasi ... 55

Tabel.8 Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Pada Tes Awal ... 58

Tabel 9. Gambaran Persentase - Ketuntasan Belajar Siswa Pada Tes Awal ... 59

Tabel. 10 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 63

Tabel. 11 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I ... 65

Tabel. 12 Deskripsi Tingkat kemampuan Siswa Siklus I ... 66

Tabel. 13 Gambaran Persentase Ketuntasan - Belajar Siswa Pada THB I ... 67

Tabel. 14 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 72

Tabel. 15 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus II... 74

Tabel. 16 Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Siklus II ... 75

Tabel. 17 Gambaran Persentase Ketuntasan Belajar- Siswa Pada THB II ... 76

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran. 1 Silabus ... 87

Lampiran. 2 RPP Siklus I ... 90

Lampiran. 3 RPP Siklus II... 96

Lampiran. 4 Lembar Kegiatan Siswa pertemuan I Siklus I ... 103

Lampiran. 5 Lembar Kegiatan Siswa Pertemuan 2 Siklus I ... 105

Lampiran. 6 Lembar Kegiatan Siswa Pertemuan 1 siklus II ... 107

Lampiran. 7 Lembar Kegiatan Siswa Pertemuan 2 Siklus II ... 109

Lampiran. 8 Tes Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 112

Lampiran. 9 Tes Hasil Belajar Siswa Siklus II... 119

Lampiran.10 Analisis Hasil Tes Awal ... 125

Lampiran.11 Analisis Hasil Tes Belajar siswa siklus I... 127

Lampiran.12 Analisis Hasil Tes Belajar Siswa Siklus II ... 129

Lampiran. 13 Lembar Aktivitas Guru ... 131

Lampiran. 14 Lembar Aktivitas Siswa ... 133

Lampiran. 15 Deskripsi Kemampuan Siswa ... 134

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah hal yang sangat penting bagi suatu Negara agar dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimilikinya. Dengan SDM yang berkualitas maka dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga secara tidak langsung akan menjadikan bangsa tersebut semakin maju. Dengan kata lain majunya suatu negara ditentukan oleh majunya pendidikan dalam Negara tersebut.

Sering terdengar kritikan dan sorotan tentang rendahnya mutu pendidikan oleh masyarakat yang ditujukan oleh lembaga pendidikan, baik secara langsung maupun melalui media. Kenyataan di sekolah masih sering ditemukan sejumlah siswa yang memperoleh hasil belajar rendah. Rendahnya hasil belajar khususnya di sekolah menjadi masalah yang harus mendapat banyak perhatian dan pemecahan. Tinggi rendahnya hasil belajar siswa tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain faktor int ernal dan faktor eksternal. Faktor internal mencakup minat siswa, bakat, dan intelegansi sedangkan faktor eksternal antara lain metode belajar, fasilitas belajar, media, proses belajar di sekolah maupun diluar sekolah.

(13)

langsung dengan siswa. Di dalam interaksi pendidikan, peserta didik tidak selalu harus diberi atau dilatih, mereka dapat mencari, menemukan, memecahkan masalah dan melatih dirinya sendiri. seperti yang dikemukakan oleh Trianto, (2007:1) rendahnya hasil belajar peserta didik dapat disebabkan oleh proses pembelajaran yang didomonasi oleh pembelajaran tradisional. Pembelajaran tradisional suasana kelas cenderung teacher-centered (berpusat pada guru) sehingga siswa menjadi pasif.

Sudjana, (2005:1) kegiatan pembelajaran tidak lain adalah pelaksanaan proses belajar mengajar, yakni suatu proses menterjemahkan dan mentransformasikan nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum kepada para siswa melelui interaksi belajar mengajar. proses belajar mengajar pada dasarnya merupakan proses komunikasi antara guru dengan siswa. Proses pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila siswa mencapai kompetensi yang diharapkan, karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan siswa dalam menguasai suatu materi. hal ini tidak terlepas dari kemampuan guru dalam memilih dan menggunakan metode dan media yang tepat dan efektif.

(14)

juga ikut terlibat dalam hal ini. Guru merupakan faktor penting dalam proses belajar mengajar, jadi peran guru bukan sekedar pemberi ilmu pengetahuan, tetapi juga rekan belajar, model pembimbing, fasilitator, dan mengubah kesuksesan siswa mempercepat belajar. Hal ini sesuai dengan penelitian Syaiful, (2012:114) bahwa: “Pengaruh guru sangat jelas terhadap kesuksesan belajar siswa,

kemampuan dan keterampilan baru akan berkembang jika diberikan lingkungan model yang sesuai”.

Dengan demikian guru diharapkan dapat memilih model yang sesuai dengan proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Tetapi kenyataannya masih banyak guru yang belum mampu melaksanakan variasi pembelajaran. Kebanyakan guru masih menggunakan metode pembelajaran konvensional. Dimana proses pembelajaran didominasi oleh guru, sehingga siswa tidak terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini senada dengan pernyataan Trianto, (2009:5) yaitu:

“Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah) dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari rerata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat memprihatinkan, prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu bagaimana sebenarnya belajar itu (belajar untuk belajar)”.

(15)

khususnya pada penggunaan alat ukur jangka sorong yang penggunaan nya dengan beberapa ketelitian ada sekitar 75 % siswa yang belum mampu untuk menyelesaikan soal tersebut.

Tabel 1. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada mata pelajaran Teknologi Mekanik Materi alat ukur

NO Tahun Persentase Rata-rata siswa

1 2011 30% 6,49

2 2012 25% 6,1

3 2013 30% 6,5

Sumber: Dokumen SMK Negeri 1 Sitinjo Kab.Dairi, Tahun 2014.

Berdasarkan Tabel di atas Menunjukkan bahwa hasil Belajar Siswa SMK Negeri 1 Sitinjo Pada mata pelajaran Teknologi Mekanik materi alat ukur Masih rendah, Hasil belajar siswa tersebut tentu saja sangat memprihatinkan. Jika hal tersebut dibiarkan tentu akan berdampak buruk pada hasil belajar Teknologi mekanik siswa. selain itu, pada saat di wawancarai beliau juga mengatakan bahwa metode yang digunakan selama ini dalam proses belajar adalah pengajaran langsung berupa penyampaian materi lewat ceramah, latihan dan memberikan tugas-tugas. dari hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang terjadi selama ini masih cenderung satu arah yaitu guru sebagai pusat pembelajaran (teacher oriented) dan siswa kurang dilibatkan dalam proses pembelajaran. Keadaan pembelajaran seperti ini menjadikan siswa tidak komunitatif dan tidak mempunyai keterampilan dalam mengembangkan diri, sehingga hasil belajar siswa dalam materi pengukuran masih rendah.

(16)

proses belajar mengajar yang selama ini terjadi dan dialami oleh guru dan siswa. dengan melakukan PTK maka akan ditemukan alternatif pemecahan masalah tersebut sehingga masalah yang selama ini muncul dalam pembelajaran akan dapat diselesaikan secara aktif dan bijaksana.Menurut Kunandar (2008:48) mengatakan bahwa: “Dengan PTK kekurangan atau kelemahan yang terjadi dalam

proses belajar mengajar dapat teridentifikasi dan terdeteksi, untuk selanjutnya dicari solusi yang tepat”.

Salah satu model pembelajaran alat ukur yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Divisions) adalah model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan

model yang tepat untuk digunakan dalam pembelajaran Teknologi Mekanik. Menurut Rusman, (201:214) bahwa:

“ Model STAD (Student Team Achievement Divisions) adalah model yang paling tepat untuk mengerjakan materi-materi pelejaran ilmu pasti, seperti perhitungan dan penerapan Matematika, penggunaan bahasa dan mekanika, geogerafi dan keterampilan perpetaan, dan konsep-konsep sains lainnya”.

(17)

Pembelajaran alat ukur dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD mengarahkan siswa belajar dengan cara mengkonstruksi berbagai pengetahuan yang diperoleh dari belajar sendiri dan sharing dengan teman sekelompoknya, sehingga dapat membantu siswa dalam memecahkan masalah pengukuran. Seperti yang dipaparkan oleh Slavin, (2005:12) bahwa: “Gagasan utama dari STAD adalah untuk memotivasi siswa supaya dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam menguasai kemampuan yang diajarkan oleh guru”. Model

pembelajaran kooperatif tipe STAD menekankan pada kehadiran teman sebaya yang berinteraksi antar sesamanya sebagai sebuah tim dalam mempelajari materi dan mengajarkan tugas untuk mencapai tujuan yang sama, menumbuhkan keberanian, adanya kebersamaan, membangun rasa percaya diri, dan menghilangkan ketakutan terhadap pengukuran.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan judul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Teknologi

mekanik Di Kelas X SMK Negeri 1 Sitinjo Dairi T.A 2014/2015”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :

(18)

2. Proses Pembelajaran yang cenderung berpusat pada guru sehingga menyebabkan siswa lebih cenderung pasif dalam kegiatan pembelajaran. 3. Rendahnya hasil belajar siswa untuk mata pelajaran teknologi mekanik,

alat ukur khususnya alat ukur mekanik

4. Siswa masih mengalami kesulitan dalam mengerjakan/ menghitung hasil pengukuran benda kerja.

C. Batasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan masalah pada pelajaran teknologi mekanik dan keterbatasan peneliti, maka penelitian ini dibatasi pada upaya peningkatkan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi alat ukur di kelas X SMK Negeri 1 Sitinjo Kab, Dairi T.A 2014/2015.

D.Perumusan masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

“Apakah model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan

hasil belajar siswa pada mata pelajaran teknologi mekanik materi alat

ukur di kelas X SMK Negeri 1 Sitinjo.Kab. Dairi T.A 2014/2015?”.

E.Tujuan Penelitian

(19)

1 Sitinjo, Kab. Dairi T.A 2014/2015, dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

F. Manfaat Penelitian

Sejalan dengan tujuan penelitian diatas, maka manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Bagi siswa yaitu dapat memperoleh model pengajaran yang baik, meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa pada materi alat ukur 2. Bagi guru yaitu sebagai bahan pertimbangan untuk menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam proses belajar mengajar 3. Bagi sekolah yaitu sebagai bahan informasi untuk digunakan menjadi

salah satu alternatif yang baik terhadap sekolah dalam rangka perbaikan pembelajaran alat ukur untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis penelitian tindakan kelas pada Bab IV dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Model pembelajaran kooperatife tipe STAD (Student Team Achievement Division) dapat meningkatkan hasil belajar Teknologi Mekanik siswa.

2. Penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran menunjukkan peningkatan. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa dimana tes awal persentase ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal masih 12,5% (belum tuntas) dengan nilai rata-rata 55,9 (kategori sedang) menjadi 59,4% dengan nilai rata-rata 67,7 (kategori sedang) pada siklus I dan di akhir siklus II persentase ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal menjadi 87,5% (tuntas) dengan nilai rata-rata 75 (kategori sedang). Peningkatan hasil belajar siswa secara klasikal dari siklus I ke siklus II adalah 28,1%.

B.Saran

Adapun saran-saran yang dapat diberikan peneliti berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta kesimpulan adalah sebagai berikut:

(21)

awal hingga siklus 2 dan juga ada siswa yang tuntas di siklus 1 dan pada siklus 2 tidak tuntas. maka perlu ada bimbingan khusus kepada siswa tersebut.

2. Bagi guru diharapkan dapat menggunakan model pembelajaran kooperatife tipe STAD dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sebagai alternatif dalam mata pelajaran Teknologi Mekanik untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Bagi guru yang menggunakan model pembelajaran kooperatife tipe STAD

hendaknya memperhatikan langkah-langkah model pembelajaran terutama pada pembagian kelompok sebaiknya guru memprioritaskan heterogenisme kelas dalam prestasi akademik atau etnik dan membimbing setiap kelompok secara merata dalam diskusi kelompok.

4. Bagi kepala sekolah hendaknya dapat mengkordinasi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan guru-guru Teknologi Mekanik SMK Negeri 1 Sitinjo Kab.Dairi.

5. Kepada peneliti yang ingin melaksanakan penelitian dengan objek yang sama supaya memperhatikan kelemahan-kelemahan pada penelitian ini, sehingga diharapkan penelitian selanjudnya akan lebih baik.

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman Mulyono. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Daryanto, & Rahardjo, Mulyo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava Media.

Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Djamarah,Syaiful. B. 2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Fajar. 2012. Menggunakan Alat Ukur. Bandung : Rineka Cipta.

Istarani. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Mediapersada.

. 2011. 58Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru . Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning. Jakarta: PT Gramedia.

Munthe, O.F. 2011. Penerapan Model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk meningkatkan Hasil belajar dasar-dasar electronica kelas X SMK Negeri 1 Medan. Medan: Skripsi FT UNIMED

Nurkancana,W. 1980. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional. Pardede, A.P. 2011. Penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Untuk meningkatkan Aktifitas Dan hasil belajar pada standard kompetensi penggunaan dan pemeliharaan alat ukur kelas X SMK Swasta Era Utama Pancur batu T.A 2011/2012. Medan: Skripsi FT UNIMED.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

(23)

Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran. Bandung: Rajawali Pers.

Sagala, Syaiful. 2012. Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta CV.

Sanjaya, W. 2005. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Prenada Media.

Sharan, Shlomo. Handbook of Cooperative Learning. Yogyakarta: Familia (Grup Relasi Inti Media).

Slavin, R. E. 2005. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media

Slameto.2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. jakarta: PT.Rineka Cipta

Sudjana,Nana. 2005. penilaian Hasil Proses Belajar mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Suprijono Agus. 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.

Gambar

Tabel 1. Ketuntasan Hasil  Belajar Siswa pada mata pelajaran Teknologi      Mekanik Materi alat ukur

Referensi

Dokumen terkait

Hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan kenaikan pangkat reguler pegawai negeri sipil daerah di Kota Surakarta adalah adanya aturan dalam Pasal 6 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor

Penelitian dimulai dari tahap adaptasi tikus dan persiapan bahan. Selanjutnya pembuatan tikus periodontitis, yaitu tikus dipasangkan wire ligature dan injeksi P.gingivalis pada gigi

Honorarium, ATK,bahan material, jasa sertifikasi, jasa Tim Pegawas dan Penyidik,photo copy, cetak foto,sewa kendaraan, perjalanan dinas dalam dan luar daerah.

Tujuan kegiatan pengabdian masayarakat ini adalah memberikan pelatihan pemanfaatan internet agar para guru mampu menggunakan dan memanfaatkan internet secara optimal

Salah satu cara yang bisa digunakan dalam menentukan kelayakan pemberian kredit adalah dengan menggunakan metode fuzzy Tsukamoto dengan menggunakan variabel yang

Selain itu didapatkan juga 5 atribut kualitas layanan dengan nilai terendah yaitu ketersediaan layanan kesehatan, ketersediaan fasilitas rekreasi dan istirahat,

[r]

Kesimpulan dari penelitian ini adalah alat permainan edukatif dapat meningkatkan kreativitas anak pada kelompok B di KBI-RA Taqiyya Kartasura. Kata kunci : Kreativitas, Alat