• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN STRATEGI BELAJAR PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR DANAKTIVITAS SISWA PADA SUB MATERI POKOK SISTEM SARAF MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 SERBAJADI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN STRATEGI BELAJAR PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR DANAKTIVITAS SISWA PADA SUB MATERI POKOK SISTEM SARAF MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 SERBAJADI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah- Nya yang memberikan kesempatan dan keringanan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi ini berjudul “Efektivitas Pembelajaran Biologi Menggunakan Strategi Belajar Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Pada Sub Materi Pokok Sistem Saraf Manusia di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Serbajadi Tahun Pembelajaran 2013/2014”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bapak Drs. H. Tri Harsono, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Hj. Cicik Suriani, M.Si, Bapak Drs. Lazuardi, M.Si, dan Bapak Drs. Hudson Sidabutar, M.Si selaku Dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Rer. nat. Binari Manurung, M.Si selaku dosen pembimbing akademik. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Motlan, M.Sc. Ph.D selaku Dekan FMIPA beserta staf FMIPA. Kepada Bapak Drs. H. Tri Harsono, M.Si selaku Ketua Jurusan Biologi beserta Staf pegawai jurusan dan semua Dosen di Jurusan Biologi. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Selman Nainggolan, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Serbajadi, Ibu Yovanna T. Sihombing Selaku Guru Biologi SMA Negeri 1 Serbajadi, Siswa dan siswi XI IPA SMA Negeri 1 Serbajadi beserta Guru-guru dan Staf Pegawai Tata Usaha yang telah banyak membantu penulis selama penelitian sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

(3)

semangat, nasehat, kasih sayang dan doa dalam setiap langkah penulis sehingga penulis bisa merasakan jenjang pendidikan sampai saat ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada adik-adikku Daniati Dwi Suryani dan Mardiatun Husna yang telah banyak menyemangati penulis. Tak lupa penulis ucapkan Terima kasih kepada Kakanda ku yang teristimewa Muhammad Jaya Hartono yang selalu mendukung penulis dalam menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan.

Terima kasih juga tak lupa penulis ucapkan kepada sahabatku Ummi Kasum, Fuji Lestari, Desi Crisandi, Erwita Sari Ritonga, dan teman-teman seperjuanganku Biologi Dik A 2010 yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam menjalani perkuliahan serta penyusunan skripsi ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya pengetahuan dalam ilmu pendidikan khususnya Biologi.

Medan, 20 Juni 2014 Penulis,

(4)

iii

EFEKTIVITAS TEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN STRATEGI BELAJAR TETA KONSET TERHADAT HASIL BELAJAR DAN

AKTIVITAS SISWA TADA SUB MATERI TOKOK SISTEM SARAF MANUSIA DI KELAS XI ITA SMA NEGERI 1

SERBAJADI TAHUN TEMBELAJARAN 2013/2014

Suci Fitriatini (NIM 4103141076)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan strategi belajar Peta Konsep terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa pada sub materi pokok Sistem Saraf Manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 serbajadi Tahun Pembelajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Mei 2014. Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Serbajadi Tahun Pembelajaran 2013/2014 yang berjumlah 30 orang siswa. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 orang siswa dengan teknik total sampling.

Alat pengumpul data dalam penelitian ini berupa tes pilihan ganda terdiri dari 28 item soal dan lembar observasi aktivitas siswa. Hasil uji coba instrumen diperoleh dari 50 item soal yang diujicobakan terdapat 28 item soal yang valid, kemudian soal yang valid tersebut selanjutnya dijadikan sebagai instrumen dalam penelitian ini.

Dalam penelitian ini keefektifan suatu pembelajaran dilihat dari tiga indikator yaitu: ketuntasan belajar secara individu dan klasikal, tingkat penguasaan siswa dan ketuntasan pencapaian indikator. Aktivitas belajar siswa juga diamati selama proses belajar berlangsung. Hasil analisis data secara deskriptif, keefektifan strategi belajar Peta Konsep dalam penelitian ini dapat dilihat dari persentase tingkat penguasaan siswa yang tergolong tinggi yaitu 84,04%, ketuntasan belajar secara klasikal tergolong tuntas dengan persentase 86,67 %, ketuntasan pencapaian indikator telah tercapai dengan persentase 100% dan aktivitas belajar siswa selama pembelajaran tergolong sangat tinggi dengan persentase 87,49 %. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan strategi belajar Peta Konsep pada sub materi pokok Sistem Saraf Manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Serbajadi Tahun Pembelajaran 2013/2014 memberikan hasil yang efektif terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa.

(5)

EFFECTIVENESS OF BIOLOGD LEARNING BD USING CONCETT MATTING STRATEGD FOR STUDENT’S LEARNING ACHIEVEMENT

AND STUDENT’S ACTIVITD IN SUB MATERIAL HUMAN NERVOUS SDSTEM IN GRADE XI ITA SMA NEGERI 1

SERBAJADI IN ACADEMIC DEAR 2013/2014

Suci Fitriatini (4103141076)

ABSTRACT

The purpose of this research is to know the effectiveness of biology learning by using concept mapping strategy for student’s achievement and student’s activity in sub material Human Nervous System in grade XI IPA SMA Negeri 1 Serbajadi in academic Year 2013/2014. This research was conducted in April - May 2014. This research is descriptive quantitative. The population of the research is all of students in grade XI IPA SMA Negeri 1 Serbajadi in academy year 2013/2014 as many as 30 students. The samples in this research were 30 students with a total sampling technique.

The instrument for data collecting in this research were multiple-choice and students observation sheet. test consisting of 28 items about them. The results obtained from the test instrument 50 items tested there are about 28 items a valid question, a valid question is then subsequently used as an instrument in this study.

In this research the effectiveness of a learning viewed from three indicators, namely: completeness of individual and classical learning, mastery of students and mastery achievement indicators, and in the research students’activity was observed. Results of a descriptive analysis of the data, the effectiveness of concept mapping strategy in this study can be seen from the mastery of student is high with percentage 84,04 %, completeness of classical learning is complete with percentage 86,67 %, mastery achievement indicators have been achieved with a percentage 100% and learning activities of students during the learning is in excellent condition with the percentage of 87,49 %. Thus, it can be concluded that learning by using concept mapping strategy in sub material Human Nervous System in grade XI IPA SMA Negeri 1 Serbajadi in Academic Year 2013/2014 given effective results for student’s learning achievement and student’s activity.

(6)

vii

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 6

1.3. Batasan Masalah 7

1.4. Rumusan Masalah 7

1.5. Tujuan Penelitian 7

1.6. Manfaat Penelitian 7

BAB II TINJAIAN PISTAKA 9

2.1. Kerangka Teoritis 9

2.1.1. Pengertian Belajar 9

2.1.2. Pengertian Hasil Belajar 10

2.1.3. Aktivitas Belajar 11

2.1.4. Efektivitas Pembelajaran 12

2.1.5. Pengertian Strategi Belajar 14

2.1.6. Varian Strategi-Strategi Belajar 15

2.2. Strategi Pembelajaran Pemetaan Konsep 16

2.2.1. Sejarah Pemetaan Konsep 16

2.2.2. Teori Belajar yang Mendasari Strategi Pengajaran Peta Konsep 16

2.2.3. Pengertian Pemetaan Konsep 18

2.2.4. Karakteristik Peta Konsep 21

2.2.5. Langkah-langkah Pembuatan Peta Konsep 21

2.2.6. Kegunaan Peta Konsep 22

2.2.7. Keunggulan Peta Konsep 23

2.3. Sistem Saraf Manusia 25

2.3.1. Gambaran Umum Sistem Saraf 25

2.3.2. Sel Saraf 25

2.3.3. Susunan Sistem Saraf 27

2.3.3.1. Saraf Pusat 28

2.3.3.2. Sistem Saraf Tepi 30

(7)

2.3.5. Kelainan Pada Sistem Saraf Manusia 35

2.4. Kerangka Konseptual 36

BAB III METODE PENELITIAN 37

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 37

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 37

3.2.1. Populasi Penelitian 37

3.2.2. Sampel Penelitian 37

3.3. Variabel Penelitian 37

3.3.1. Variabel Bebas 37

3.3.2. Variabel Terikat 37

3.4. Jenis dan Rancangan Penelitian 37

3.4.1. Jenis Penelitian 37

3.4.2. Rancangan Penelitian 38

3.5. Prosedur Penelitian 38

3.6. Instrumen Penelitian 39

3.7. Uji Koba Instrumen 40

3.7.1. Validitas Tes 40

3.7.2. Reliabilitas Tes 41

3.7.3. Tingkat Kesukaran Soal 41

3.7.4. Daya Pembeda Soal 42

3.8. Teknik Analisis Data 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 49

4.1. Hasil Uji Instrumen Penelitian 49

4.1.1. Hasil Uji Validitas 49

4.1.2. Hasil Uji Reliabilitas 49

4.1.3. Tingkat Kesukaran Tes 50

4.1.4. Daya Beda Soal 50

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian 50

4.2.1. Tingkat Penguasaan Siswa 51

4.2.2. Ketuntasan Belajar Siswa 53

4.2.3. Ketercapaian Indikator Pembelajaran 54 4.2.4. Hasil Lembar Observasi Aktivitas Siswa 55

4.5. Pembahasan Hasil Penelitian 59

BAB V KESIMPILAN DAN SARAN 64

5.1. Kesimpulan 64

5.2. Saran 65

(8)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 69

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 72

Lampiran 3. Instrumen Tes 84

Lampiran 4. Kunci Jawaban Soal 93

Lampiran 5. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa 94 Lampiran 6. Tingkat Penguasaan Siswa Berdasarkan Hasil Pre tes 96 Lampiran 7. Tingkat Penguasaan Siswa Berdasarkan Hasil Post tes 97 Lampiran 8. Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Berdasarkan Hasil Post Tes 98 Lampiran 9. Ketercapaian Indikator Pembelajaran 99 Lampiran 10. Tabel Perhitungan Validitas Soal dan Tingkat Kesukaran Soal 100

Lampiran 11. Perhitungan Validitas Soal 101

Lampiran 12. Perhitungan Reliabilitas 103

Lampiran 13. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 104

Lampiran 14. Tabel Daya Pembeda 106

Lampiran 15. Perhitungan Daya Beda Soal 107

Lampiran 16. Dokumentasi 109

(9)

BAB B PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang Masalah

Dunia pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam menghasilkan sumberdaya manusia yang berpotensi dan berkompetensi. Melalui pendidikan individu diproses menjadi manusia yang memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kualitas pendidikan dapat diukur dari kualitas semua unsur yang mendukung dalam dunia pendidikan, yakni guru (tenaga pengajar), siswa (peserta didik) dan proses belajar yang berlangsung. Namun kenyataannya dunia pendidikan kita masih menghadapi berbagai masalah yang berkaitan dengan proses pembelajaran siswa di dalam kelas, penerapan metode pembelajaran yang digunakan, serta ketersediaan sarana dan prasarana di sekolah yang mendukung proses pembelajaran bagi siswa (Margono, 2010).

Ada banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya mutu pendidikan, diantaranya faktor-faktor yang berasal dari dalam dan luar diri siswa. Masalah yang bersumber dari dalam diri siswa biasanya disebabkan karena kurang fokusnya siswa dalam menerima pelajaran di kelas karena kondisi tertentu, kurangnya ketertarikan siswa terhadap suatu materi pelajaran yang membuat siswa tidak sanggup menerima materi tersebut, dan kurangnya keaktifan siswa. Sedangkan masalah dari luar diri siswa yakni kondisi keluarga siswa terhadap peningkatan belajar siswa, keadaan lingkungan siswa dan prasarana yang mendukung belajar siswa. Selain berasal dari diri siswa, peran guru juga sangat berpengaruh terhadap peningkatan belajar siswa, hal ini berkaitan dengan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru sebagai usaha untuk menghilangkan kebosanan siswa dalam menerima pelajaran melalui variasi gaya mengajar (Margono, 2010).

(10)

2

untuk memahami konsep-konsep fisiologi yang abstrak (Lazarowitz, 1992). Salah satu materi pada pembelajaran biologi yang bersifat konseptual adalah materi Sistem Saraf Manusia. Dalam hal ini, “Sistem Saraf” merupakan sistem organ manusia yang hanya dapat dibayangkan dalam pikiran siswa dan menggunakan istilah-istilah yang rumit, berbeda dengan topik sistem organ lainnya, seperti sistem pencernaan atau sistem pernapasan. Sistem organ tersebut dapat dipahami siswa dengan membayangkan organ-organ yang berperan sekaligus telah diketahui secara nyata oleh siswa.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru biologi yang mengajar di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Serbajadi, diperoleh informasi bahwa hasil belajar siswa pada pembelajaran biologi masih sangat rendah. Hal tersebut ditandai: 1) siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep ilmiah biologi. Hal ini diketahui guru dari kemampuan siswa untuk menjawab pertanyaan guru yang pada umumnya tidak didasari pemahaman dan dibuktikan dengan rata-rata hasil tes siswa yang nilainya masih dibawah standar nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ≥70, informasi yang diperoleh dari guru biologi yang mengajar di kelas XI IPA, perolehan nilai siswa pada pembelajaran biologi saat ini masih belum mencapai kriteria ketuntasan belajar secara klasikal yaitu 85% untuk siswa yang mencapai skor ≥70. Jumlah keseluruhan siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Serbajadi berjumlah K0 orang, 6 orang siswa memperoleh nilai 90 (20%), 4 siswa memperoleh nilai 80 (1K%), 6 orang memperoleh nilai 70 (20%), 8 orang memperoleh nilai 60 (27%), 4 orang siswa memperoleh nilai 50 (1K%) dan 2 orang siswa memperoleh nilai 40 (7%). Berdasarkan nilai yang diperoleh siswa tersebut diatas, pembelajaran biologi di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Serbajadi dapat dikatakan kurang berhasil, karena dari K0 orang siswa dinyatakan 14 orang siswa (47%) yang nilainya masih di bawah KKM (70); 2) siswa tidak terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar biologi, siswa hanya menjadi pendengar dan cenderung pasif sehingga selama proses pembelajaran berlangsung siswa sering merasa bosan, cemas dan jenuh.

(11)

diri siswa sendiri dan faktor dari guru bidang studi yang mengajar di kelas. Faktor penyebab dari siswa sendiri adalah siswa cenderung belum mampu mengembangkan pola pikir dan memberdayakan penalarannya dalam memahami konsep pembelajaran biologi. Siswa hanya mengandalkan hafalannya dalam menjawab pertanyaan guru tanpa memahami konsep yang dipelajari tersebut. Selain itu, siswa juga tidak terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar di kelas sehingga kegiatan belajar siswa cenderung pasif. Sedangkan faktor dari guru bidang studi yang mengajar di kelas adalah kurangnya kreativitas guru dalam menggunakan strategi pengajaran yang lebih efektif untuk diterapkan di kelas, guru cenderung menggunakan strategi elaborasi, siswa lebih sering dituntut untuk membuat ringkasan materi ke dalam catatannya tanpa mengetahui pemahaman siswa terhadap konsep yang dipelajari, sehingga konsep-konsep penting yang seharusnya mereka ketahui tidak dipahami dengan baik dan informasi yang dipelajari tidak akan mudah diingat oleh siswa dalam memori jangka panjang, akibatnya hal tersebut berdampak negatif terhadap hasil belajar siswa.

Salah satu cara untuk melibatkan siswa selalu aktif dalam proses pembelajaran adalah dengan menerapkan strategi belajar yang sesuai dengan kondisi kelas tersebut. Kelas harus diberi perlakuan yang sesuai dengan karakteristik siswa dan kesesuaiannya dengan materi yang disampaikan di dalam kelas pada proses pembelajaran. Penerapan strategi belajar yang lebih membantu siswa di dalam kelas dan memberi perubahan terhadap aktivitas yang dilakukan siswa selama mengikuti pembelajaran di kelas merupakan salah satu cara untuk meningkatkan keaktifan dan daya kognitif siswa. Salah satu strategi belajar yang dapat digunakan adalah peta konsep(concept maping).

(12)

4

mengorganisasikan informasi sebelum informasi tersebut dipelajari (Trianto, 2009). Vanides (2005) mengemukakan bahwa peta konsep merupakan representasi hubungan antara satu konsep dengan konsep lainnya. Asan (2007) mengemukakan bahwa peta konsep merupakan representasi dari beberapa konsep serta berbagai hubungan antar struktur pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang.

Menurut Novak (1984) bahwa peta konsep dapat membuat jelas gagasan pokok bagi guru dan siswa yang sedang memusatkan perhatian pada satu pokok bahasan, memberikan peta untuk menunjukkan arah keterkaitan konsep-konsep menjadi suatu proposisi yang mempunyai arti, sebagai ringkasan skematik tentang sesuatu yang sedang dipelajari. Peta konsep dapat dipergunakan guru sebagai petunjuk dalam memahami hubungan anntara ide-ide yang penting dengan rencana pembelajaran. Sedangkan bagi siswa peta konsep dapat digunakan untuk membantu memahami dan mengingat sejumlah informasi baru (Martin, 1994). Selain itu berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa peta konsep sebagai alat pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengingat konsep dalam jangka panjang (Cliburn, 1990), dan meningkatkan prestasi akademis serta sikap siswa (Horton,dkk. 199K).

StrategiPeta konsepmerupakan pembelajaran yang bermakna(meaningful learning) yang terjadi dengan mudah apabila konsep-konsep yang terjadi dalam proses belajar mampu mengasimilasikan pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan yang baru (Ausubel, 1974). Peta konsep dapat membantu menghilangkan jarak antara guru dengan siswa karena pada prinsipnya peta konsep menuntut kerjasama antara guru dengan siswa, guru berperan mengarahkan siswa dalam pembuatan konsep-konsep materi yang mereka buat menurut pemikirannya dan memberi hubungan antar konsep yang dibuat sesuai dengan materi yang akan dipelajari.

(13)

penggunaan peta konsep dalam pembelajaran tidak hanya membantu pembelajaran visual, tetapi juga dapat membantu modalitas kinestetik.

Melalui peta konsep, siswa dibantu membangun pola pikir untuk memahami masalah sehingga dapat menyelesaikan masalah tersebut. Kemampuan menyelesaikan masalah menurut Margono (2010) dapat menumbuhkan kesadaran siswa tentang pentingnya materi pelajaran dipelajari, tanggung jawab, dan keaktifan siswa pada saat mengikuti pelajaran tersebut. Dengan demikian maka diharapkan minat siswa terhadap pelajaran semakin meningkat.

Salah satu hasil penelitian yang pernah menggunakan peta konsep yaitu Vidya (2007) menyatakan bahwa dengan penggunaan strategi peta konsep dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas VIIIC SMPN 24 Banjarmasin tentang sub konsep Sistem Saraf dan Indera. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan pemahaman siswa yaitu dari K2,5% untuk pretes meningkat menjadi 90% pada postes untuk siklus I, sedangkan pada siklus II juga terjadi peningkatan dari 10% menjadi 92,5% pada postes. Hasil selama proses pembelajaran juga mengalami peningkatan dari kategori kurang pada siklus 1 menjadi kategori cukup baik pada siklus 2.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Rezeki (2011) mengemukakan bahwa penggunaan peta konsep dalam pembelajaran konsep hewan Invertebrata dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas X.1 SMA Negeri 8 Banjarmasin yaitu sebesar (81,82% - 9K,94%), proses pembelajaran melalui LKS sebesar (90,91%-9K,94%), aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran yang konsisten mengalami peningkatan yaitu membuat peta konsep (K2,4%) dan berdiskusi antar siswa/kelompok/guru (KK,27%); respon siswa mengenai peta konsep menyatakan 84,85% menyenangkan dan 15,15% menyatakan tidak menyenangkan.

(14)

6

pembelajaran tersebut sudah berjalan cukup efektif, karena menurut Trianto (2009) untuk mengetahui kefektifan mengajar adalah dengan memberikan tes, sebab hasil tes dapat dipakai untuk mengevaluasi berbagai aspek proses pengajaran, dan hasilnya adalah ketuntasan belajar yang diperoleh siswa tinggi.

Meningkatnya ketuntasan belajar siswa tentu turut dipengaruhi oleh adanya pemberian tugas membuat peta konsep yang diberikan oleh guru, karena proses pembelajaran dengan menggunakan peta konsep dapat membuat pelajaran menjadi bermakna, hal ini disebabkan peta konsep membantu pebelajar meningkatkan kebermaknaan bahan-bahan baru, terutama dilakukan dengan mengenakan struktur-struktur pengorganisasian baru pada bahan-bahan tersebut (Holil, 2008).

Berdasarkan paparan latar belakang masalah diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang efektivitas pembelajaran biologi menggunakan strategi belajar peta konsep dengan judul “Efektivitas Pembelajaran Biologi Menggunakan Strategi Belajar Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Pada Sub Materi Pokok Sistem Saraf Manusia di Kelas XB BPA SMA Negeri 1 Serbajadi Tahun Pembelajaran 2013/2014”.

1.2. Bdentifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan diatas, masalah umum yang ditemukan dalam pelaksanaan pembelajaran biologi di kelas adalah hasil belajar biologi siswa di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Serbajadi yang masih rendah (dibawah nilai KKM). Permasalahan ini disebabkan oleh:

1. Kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep-konsep biologi yang dipelajari dan cenderung mengandalkan hafalan.

2. Siswa kurang memberdayakan penalarannya terhadap materi biologi. K. Penyajian materi ajar tidak terorganisasi dengan baik sehingga materi yang

sifatnya konseptual dan menggunakan istilah-istilah yang terkonsep sulit dipahami oleh siswa.

(15)

5. Strategi elaborasi yang digunakan guru belum memaksimalkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari, siswa dituntut membuat ringkasan pelajaran tanpa mengetahui konsep yang seharusnya telah dipahami oleh siswa.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan diatas, maka penelitian ini dibatasi hanya pada masalah efektivitas pembelajaran biologi menggunakan strategi belajar peta konsep terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa pada sub materi pokok sistem saraf manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Serbajadi tahun pembelajaran 201K/2014.

1.4. Rumusan Masalah

Mengacu pada pembatasan masalah di atas, maka masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimanakah keefektifan pembelajaran biologi menggunakan strategi belajar peta konsep terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa pada sub materi pokok Sistem Saraf Manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Serbajadi Tahun Pembelajaran 201K/2014?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan pembelajaran biologi dengan menggunakan strategi belajar peta konsep terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa pada sub materi pokok Sistem Saraf Manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Serbajadi Tahun Pembelajaran 201K/2014.

1.6. Manfaat Penelitian

(16)

8

1. Memberikan informasi/pengetahuan kepada setiap pembaca secara khusus bagi tenaga pendidik (guru) mengenai keefektifan strategi belajar peta konsep dalam proses pembelajaran biologi.

2. Bagi Guru, Penelitian ini dapat memberikan masukan dan mengembangkan kreativitas mengajar sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran biologi.

(17)

BAB B

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran Biologi menggunakan Strategi Belajar Peta Konsep pada sub materi pokok Sistem Saraf Manusia, efektif terhadap Hasil belajar dan Aktivitas siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Serbajadi Tahun Pembelajaran 2013/2014. Keefektifan strategi belajar peta konsep ditinjau dari:

1. Tercapainya ketuntasan belajar secara klasikal karena diperoleh 26 orang siswa yang dinyatakan tuntas dengan nilai ≥ 70 dan 4 orang siswa dinyatakan tidak tuntas belajar (70). Secara klasikal ketuntasan belajar telah tercapai karena terdapat 86,67 % siswa yang telah mencapai nilai KKM.

2. Tercapainya keseluruhan indikator pembelajaran. Ketercapaian indikator pembelajaran pada indikator 1 yaitu mengidentifikasi struktur dan fungsi neuron (sel saraf) sebesar 83,70%, pada indikator 2 yaitu menjelaskan mekanisme jalannya impuls saraf manusia sebesar 76,67%, pada indikator 3 yaitu mengidentifikasi susunan sistem saraf manusia sebesar 84,44%, pada indikator 4 yaitu mengidentifikasi fungsi kerja sistem saraf manusia sebesar 88,89% dan pada indikator 5 yaitu mengetahui kelainan-kelainan yang terjadi pada sistem saraf manusia sebesar 89,16 %.

3. Tingkat penguasaan siswa termasuk dalam kategori tinggi berdasarkan Nilai rata-rata post tes sebesar 84,04%.

(18)

65

5.2. Saran

Saran dari hasil penelitian adalah sebagai berikut :

1. Strategi belajar peta konsep dapat dijadikan salah satu alternative dalam pembelajaran biologi.

2. Disarankan kepada guru mata pelajaran biologi untuk mencoba menerapkan Strategi belajar peta konsep pada materi Sistem Saraf pada manusia, maupun pada materi lainnya seperti sistem hormon, sistem eksresi pada manusia dan lain-lain.

(19)

DAFTAR PUSTATA

Astuti, R. N., (2009), Peta Konsep Pada Pembelajaran IPA Madrasah, Jurnal Wahana-Bio, Vol.2 (1): 9-10.

Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian, -disi Revisi, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar -valuasi Pendidikan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Asan, A., (2007). Concept mapping in Science Class: A Study of fifth grade students,Jurnal -ducational Technology & Society,10 (1): 186-195.

Ausubel, D.P., (1974), -ducational psychology: A cognitive view. New York: Rinehart and Winston.

Ayu, S., (2009),Mandiri Biologi Jilid 2 untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Bogor.

Cliburn, J.W., (1990), Concept Maps To Promote Meaningful Learning. Journal of College Science Teaching,15(4):212-217

Dahar, R.W., (1989),Teori-Teori Belajar, Erlangga, Jakarta.

Daryanto, (2010),Belajar dan Mengajar, Penerbit CV. Yrama Widya, Bandung.

Deporter, D., (2000), Quantum Teaching: Mempraktekan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas. Terjemahan Ary Nilandari, Bandung: Mizan Media Utama.

Djamarah, S.B., (2006),Strategi Belajar Mengajar,Rineka Cipta, Jakarta.

Fried, G., (2000),Schaum’s Outlines Biologi -disi Kedua, Jakarta.

Gredler, M.E., (2011), Learning And Instruction, -disi Keenam, Terjemahan Tri Wibowo, B.S., Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Hamalik, O., (2010), Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Holil, A., (2008), Peta Konsep untuk Mempermudah Konsep Sulit dalam Pembelajaran.http://pkab.wordpress.com/2008/04/23/mempermudah

(20)

67

Horton dan Philip, B., Mc Conney, Andrew A., (1993), An Investigation of the Efektivitas of Concept Mapping as an Instructional Tool.Journal of Science -ducation,77(1):95-115

Karmana, O., (2007),Cerdas Belajar Biologi, Grafindo Media Pratama, Bandung.

Lazarowitz, R., (1992), High School Students’ Difficulties in Learning Biology Concept,Journal of Biological -ducation26 (3):215-223.

Lestari, (2009), Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya, Pusat Perbukuan, Jakarta.

Margono, T., (2010), Implementasi Metode Concept Mapping dalam Pembelajaran Matematika sebagai Upaya Peningkatan keaktifan belajar Matematika, Skripsi, FKIP Surakarta, Surakarta.

Martin, D.J., (1994), Concept Mapping As to Lesson Planning: A Longitudinal Studi, Journal of -lementary Science -ducation.6(2):11-30

Maryunis, A., (2003). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Mahasiswa SLTP Menggunakan Strategi Pemetaan Konsep, Forum Pendidikan,volume 28, nomor 3, September 2003, hal 235-248

Mulyasa, E., (2004), Kurikulum Berbasis Kompetensi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Nisa, H., 2004. Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Makhluk Hidup pada Siswa Kelas 1 SLTPN 6 Tanjung Tabalong dengan Menggunakan Pendekatan Lingkungan, Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin. Tidak dipublikasikan.

Novak, J.D., (1984), Learning How to Learn , Science -ducation, Cambridge University Press.

Novak, J. D, (2004), Introduction To Concept Mapping. Visiting Professor The University of West Florida -RDC/ Building 7811000 University Parkway Pensacola, Florida.

Novak, J. D., & Can˜as, A. J, (2006), The theory underlying concept maps and how to construct them. Technical Report IHMC Cmap Tools 2006-01 Retrieved 21/6/07, Florida Institute for Human and Machine Cognition, from http://cmap.ihm cus/Publications/ResearchPapers/TheoryUnderlying Concept Maps.pdf.

(21)

Nurhayati, (2011),Bank Soal Biologi Untuk SMA/MA, Yrama Widya, Bandung.

Poerwadarmita, (2000),Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.

Pratiwi, D.A., (2000),Biologi SMA Kelas XI, Erlangga ; Jakarta.

Pratiwi, D.A., (2006),Biologi SMA Kelas XI,Erlangga ; Jakarta.

Pujianto, S., (2007),Biologi SMA Kelas XI,Penerbit Jatra Grapichs, Jakarta.

Rezeki, A., (2011), Penggunaan Peta Konsep untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas X.1 SMA Negeri 8 Banjarmasin pada Konsep Hewan Invertebrata,Jurnal Wahana-Bio,6: 20.

Sardiman, (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sudijono, A., (2000), Pengantar -valuasi Pendidikan, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada

Suryosubroto, (2009),Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, Rineka Cipta, Jakarta.

Susilo, H., (1988), Penggunaan Peta Konsep dalam Pengajaran Biologi. Majalah -ksakta, Edisi bulan Juli,9-17

Trianto, (2009), Mendesain Model Pebelajaran Inovatif Progresif, PT. Kencana Prenada Media, Jakarta

Usman, U., (2005),Menjadi Guru Profesional, Remaja Rosdakarya, Jakarta. Vanides, J., (2005), Using Concept Maps in the Science Classroom, Jurnal

National Science Teacher Association (NSTA),28 (8), 27-31.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pembelajaran dengan pendekatan CPA terhadap pencapaian dan peningkatan kemampuan representasi matematis, kemampuan

Untuk memperoleh data digunakan instrumen penelitian, yaitu tes kemampuan penalaran matematik siswa dan tes kemampuan komunikasi matematik siswa, angket siswa terhadap

Penelitian itu antara lain : Analisis Cemaran Logam Berat Pb, Cu, dan Cd pada Ikan Air tawar dengan Metode Spektrofotometri Nyala Serapan Atom (SSA), Analisis Logam Pb, Cd, Cu dan

Aplikasi lima pada tanaman kedelai, satu formula yaitu F4 memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman, berat basah tajuk, berat basah akar dan berat kering akar baik

Data primer dalam penelitian ini meliputi data karakteristik contoh (jenis kelamin, usia, status pernikahan, pendidikan terakhir, jenis pekerjaan, pendapatan

[r]

Terhadap peningkatan kemampuan mahasiswa Dalam pembuktian dan penulisan jurnal matematika. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pada umur 110 HST juga tidak digunakan karena memiliki bobot polong dan bobot biji yang besar tetapi tidak diikuti dengan persentase stadia penuh dua yang tertinggi,