• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE PADA MATERI EKOSISTEM Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Melalui Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle Pada Materi Ekosistem Dengan Media Power Point Siswa Kel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE PADA MATERI EKOSISTEM Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Melalui Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle Pada Materi Ekosistem Dengan Media Power Point Siswa Kel"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE PADA MATERI EKOSISTEM

DENGAN MEDIA POWER POINT SISWA KELAS VII C SMP MUHAMMADYAH 10 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

NASKAH PUBLIKASI

Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapi derajat

Sarjana S-1

Program studi Pendidikan Biologi

Disusun oleh: Oleh : SRI MARYANI

Oleh : SRI MARYANI

A420080031

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE PADA MATERI EKOSISTEM

DENGAN MEDIA POWER POINT SISWA KELAS VII C SMP MUHAMMADYAH 10 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Sri Maryani

Jurusan Pendidikan Biologi FKIP UMS

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada aspek kognitif dan aspek afektif melalui strategi pembelajaran Crossword Puzzle dengan media Power Point pada materi ekosistem. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang dilaksanakan dua siklus. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan menganalisis data perkembangan siswa dari siklus I sampai siklus II melalui tiga tahapan yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan nilai belajar siswa aspek kognitif pada siklus I prosentase ketuntasan 71,79% dengan rata-rata nilai 70,00, pada siklus II prosentase ketuntasan meningkat menjadi 100% dengan nilai rata-rata menjadi 83,59. Hasil belajar aspek afektif pada siklus I dari berinisiatif 46,15%, bekerjasama 53,85%, penuh perhatian 56,41%, kedisiplinan siswa 58,97%. Pada siklus II hasil belajar aspek afektif mengalami peningkatan berinisiatif 71,79%, bekerjasama 84,62%, penuh perhatian 74,36%, dan kedisiplinan siswa 79,49%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran Crossword Puzzle dengan media Power Point dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII C SMP Muhammadyah 10 Surakarta aspek kognitif dan aspek afektif.

Kata kunci: Hasil belajar kognitif, afektif, Crossword Puzzle, Power point

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan merupakan proses tindakan bimbingan dalam bentuk penyampaian ilmu pengatahuan. Dalam proses pendidikan ini menempatkan peserta didik sebagai

subjek pendidikan. Kegiatan pendidikan bertujuan untuk mengembangkan kemampuan belajar peserta didik, pengtahuan serta pembentukan kepribadian. Kegiatan pendidikan formal biasanya dilakukan disekolah.

(4)

pendidikan dan meningkatkan mutu pendidikan.

Pengajaran disekolah yang ditujukan kepada siswa harus bersifat mendidik (membangun siswa seutuhnya), pengajaran bukan hanya berperan (menyambung) dalam pembinaan intelektual (penambahan pengetahuan serta melatih kerja akal) dan bukan hanya mementingkan nilai praktis (pragmatis) yang berupa pelatihan keterampilan kerja, tetapi jasa sekolah hendaknya sampai pengembangan kepribadian siswa yang mencakup pula pembentukan konatif (kehendak) dan pembantukan afektif (yang berpuncak pada pengalaman nilai hidup yang luhur) (Samana,1992).

Pendidikan dalam era modern semakin beragantung pada tingkat kualitas, kecakapan dari guru untuk menggunakan berbagai sumber yang tersedia, mengatasi permasalahan yang dihadapi siswa untuk mempersiapakan pembelajaran yang dapat menumbuhkan cara berfikir siswa agar lebih kritis dan kreatif.

Kenyataan yang banyak dijumpai di sekolah selama ini pembelajaran berpusat pada guru yang meletakkan guru sebagai sumber informasi bagi siswa. Serta dalam penyampaian materi atau pembelajaran cenderung masih menggunakan metode ceramah dan jarang sekali menggunakan strategi pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran juga masih jarang diterapkan dalam pembelajaran. Jika hal ini terus berlanjut dapat mengakibatkan rendahnya prestasi belajar.

Dalam proses pembelajaran strategi dan media pembelajaran mempunyai peranan yang sangat

penting. Dalam pengaplikasian strategi pembelajaran dan penggunaan media yang tepat dapat meningkatkan prestasi, serta berperan dalam menentukan efektivitas dan efisisensi dalam proses belajar mengajar, dalam hal ini guru dapat menggunakan strategi pembelajaran dan media yang sesuai dengan pokok bahasan yang akan diajarkan dalam pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran di SMP Muhammadyah 10 Surakarta kelas VII C dalam mata pelajaran biologi menunjukkan bahwa proses pembelajaran belum berjalan secara optimal. Hal ini tampak pada proses pembelajarannya terdapat beberapa kelemahan yaitu: (1) siswa ramai sendiri sehingga tidak terfokus dengan materi yang diajarkan oleh guru, (2) keaktifan siswa selama proses pembelajaran masih kurang, (3) hasil belajar siswa cenderung rendah kerena kurang memahami materi yang diajarkan, siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) hanya 38,46 % atau hanya 15 oarang dari 39 siswa, (4) banyak siswa yang melamun bahkan mengantuk saat pembelajaran.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka akan dilakukan penelitian berjudul : “Upaya meningkatkan hasil belajar biologi melalui strategi pembelajaran Crossword Puzzle pada materi ekosistem dengan media Power Point siswa kelas VII C SMP Muhammadyah 10 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012”

LANDASAN TEORI DAN

(5)

Pembelajaran

Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid. Proses pembalajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang, akademis, latar belakang ekonominya, dan lain sebagainya. Kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan ajar dan indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran (Sagala, 2006).

Pembelajaran aktif

Pembelajaran aktif adalah pelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Ketika peserta didik belajar dengan aktif, berarti mereka yang mendominasi aktifitas pembelajaran. Dengan ini mereka secara aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan menemukan ide pokok dari materi kuliah, memecahkan persoalan, atau mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari ke dalam satu persoalan dalam kehidupan nyata. Dengan belajar aktif ini, peserta didik diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, bukan hanya menyimak tetapi juga melibatkan fisik (Zaini, 2008).

Belajar

Belajar adalah proses untuk membuat perubahan dalam diri dengan cara berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam asapek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Perubahan itu diperoleh melalaui usaha (bukan karena kematangan), menetap dalam waktu yang relatif lama dan merupakan hasil pengalaman (Purwanto, 2009).

Hasil belajar

Hasil belajar adalah hasil usaha seorang siswa dalam melakukan kegiatan yang diterima setelah belajar, adapun hasilnya dapat berupa angka, huruf, maupun tindakan dan wujud kongkritnya dapat berupa raport, transkrip nilai, ijazah, piagam, sertifikat atau bentu-bentuk lainya (Samino, 2011).

Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran adalah cara yang akan digunakan selama proses pembelajaran. Pemilihan tersebut dilakukan dengan pertimbangan situasi dan kondisi, sumber, belajar, kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan pemnelajaran tertentu (Uno, 2007).

Media Power Point

(6)

diselenggarakan oleh perusahaan, pemerintahan, pendidikan, maupun perorangan, dengan berbagai fitur menu yang mampu menjadikannya sebagai media komunikasi yang menarik. dengan pembuatan media pembelajaran yang memanfaatkan program aplikasi Microsoft Power Point. Program ini memiliki kemampuan yang sangat baik dalam Menyajikan sebuah materi presentasi, dan sudah banyak digunakan dalam dunia pendidikan (Sry, 2009).

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan cara (1) merencanakan, (2) melaksanakan, dan (3) merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat (Kusumah, 2010).

Penelitian mengenai penerapan strategi pembelajaran Crossword Puzzle yang diterapkan dalam proses pembelajaran telah banyak dilakukan oleh guru ataupun mahasiswa.

Penelitian pertama yang berkaitan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Nita Dewi Nurdianawati (2011) yang berjudul “Peningkatan hasil belajar biologi pokok bahasan organisasi kehidupan melalui strategi pembelajaran tipe Crossword Puzzle (teka teki silang ) pada siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Gatak Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011 menjelaskan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa kelas VII C.

Penelitian selanjutnya yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Utami Tri Wahyuningsih (2011) penerapan model Crossword Puzzle dengan menggunakan media gambar untuk meningkatkan hasil belajar biologi pada siswa kelas VIIID SMP N 2 Baki Sukoharjo, menunjukkan bahwa ada peningkatkan hasil belajar aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik pada pokok bahasan sistem pernafasan pada manusia siswa Baki.

Penelitian berikutnya yang berkaitan dengan penelitian ini adalah penelitian dari Retno Wulandari (2011) yang berjudul “Penerapan strategi pembelajaran Crossword Puzzle dengan media gambar untuk meningkatkan hasil belajar siswa materi ekosistem kelas VII SMP Negeri 3 Colomadu” menujukkan bahwa ada peningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA Biologi dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa kelas VII F SMP N 3 Colomadu Tahun Ajaran 2010/2011.

(7)

Hipotesis tindakan

Berdasarkan permasalahan dan kajian pustaka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: “Dengan strategi pembelajaran Crossword Puzzle dengan media Power Point dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII C SMP Muhammadyah 10 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012 pada materi Ekosistem”.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) sehingga penelitian ini dilakukan kerjasama dengan guru kelas yang berupaya untuk memperoleh hasil pembelajaran yang optimal. Penelitian ini dilakukan di SMP Muhammadyah 10 Surakarta pada kelas VII C.

PROSEDUR PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalan 2 siklus. Langkah tindakan yang ditempuh dalam setiap siklus adalah 1) perencanaan, 2) tindakan, 3) observasi, 4) refleksi.

Peneliti membuat

perencanaan sebagai berikut: (1) Menyusun strategi pembalajaran, (2) Menyiapkan perlengkapan yaitu buku paket kelas VII, Lap top, LCD, (3) Menentukan pokok bahasan yang akan diajarkan, 4) Membuat silabus dan RPP, (4)Membuat kisi-kisi soal atau post-test untuk data penilaian aspek kognitif.

Peneliti dalam melaksanakan tindakan yaitu sebagai berikut: a) memberikan motivasi berupa pertanyaan kepada siswa ; b) menjelaskan proses pembelajaran

yang akan dilaksanakan siswa dengan strategi pembelajarn Crosswod Puzzle (teka-teki silang) dan media Power Point, peneliti juga membimbing siswa untuk membentuk kelompok setiap kelompok terdiri 6-7 siswa; c) peneliti membagikan teka-teki silang yang telah disediakan dan meminta untuk setap kelompok mnyelesaikannya; d) peneliti meminta kepada perwakilan kelompok untuk menyampaikan hasil kerja kelompoknya secara lisan didepan kelas; e) peneliti membahas jawaban dan memeberikan hadiah kepada kelompok yang paling cepat menjawab dan benar; f) peneliti memeberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk mempelajari kmbali materi yang talah disampaikan sebagai persiapan post-test; g) peneliti memberikan post-test kepada siswa; h) peneliti memberikan bimbingan kepada siswa untuk menarik kesimpulan atas materi yang telah diajarkan.

Tahap observasi ini berjalan bersamaan dengan saat pelaksanaan tindakan. Dalam hal ini peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan seperti hasil belajar, keaktifan siswa yang terjadi selama tindakan berlangsung dari waktu kewaktu. Aspek yang diamati adalah dampak yang terjadi selama proses pembelajaran seperti siswa yang bertanya, kedisiplinan siswa, sikap siswa saat bekerjasama dan hasil belajar siswa. Data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif yaitu hasil tes yang meliputi nilai awal dan post-test.

(8)

tindakan kelas. Dengan suatu refleksi akan didapat suatu masukan yang sangat berharaga. Jika terdapat masalah dari proses refleksi maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi kegiatan: perencanaan ulang, tindakan ulang dan pengamatan ulang sehingga permasalahan dapat teratasi.

Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1) metode wawancara, 2) metode observasi, 3) metode tes, 4) metode dokumentasi.

Analisis data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan penerikan kesimpulan.

Reduksi data

Data-data penelitian yang telah dikumpulkan selanjutnya direduksi. Reduksi adalah proses-proses pemilihan dan penyederhanaan data kasar. Reduksi merupakan sustu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan dengan cara sedemikian sehingga kesimpulan-kesimpulan akhir dapat ditarik.

Penyajian data

Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dalam penyajian ini dapat dilakukan melalaui berbagai macam cara misalnya gambar, grafik, diagaram, matrik dan lain sebagainya. Langkah analisis data deskriptif kualitatif dalam penelitian

tindakan ini sejak tindakan-tindakan dilaksanakan.

Penarikan kesimpulan

Hasil dari data yang telah didapatkan dari laporan penelitian selanjutnya digabungkan dan disimpulkan. Penarikan kesimpulan dapat berupa pernyataan atau kalimat yang singkat, jelas dan mudah dipahami. Penarikan kesimpulan dilakukan secara bertahap, data diperoleh dari hasil belajar siswa.

Indikator pencapaian

Hasil belajar aspek kognitif dikatakan berhasil apabila telah mencapai target 90% dari banyaknya siswa yang mendapat nilai hasil belajar tuntas (KKM =65). Sedangkan hasil belajar siswa aspek afektif dikatakan berhasil apabila masing-masing indikator mencapai ketuntasan sebesar 70%.

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN Hasil penelitian Siklus I

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas VII C SMP Muhammadyah 10 Surakarta dengan menggunakan strategi pembelajaran Crossword Puzzle dengan media Power Point.

Perencanaan Siklus I

(9)

berpedoman pada rencana pembelajaran yang telah disusun, 2) Mempersiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam bentuk teka-teki silang (Crossword Puzzle), 3) Mempersiapkan lembar penilaian aspek kognitif dan afektif siswa untuk siklus I, 4) Mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan yaitu media Power Point.

Pelaksanaan siklus I

Pelaksanaan tindakan pada siklus I dengan menggunakan strategi Crossword Puzzle dengan media Power Point dilaksanakan dengan satu kali pertemuan. Sebagai kegiatan awal proses belajar mengajar terlebih dahulu guru mengucap salam dilanjutkan dengan doa bersama. Kegiatan selanjutnya adalah guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran serta menyampaikan tujuan pembelajaran. Setelah itu guru memberikan motivasi berupa pertanyaan, yang bertujuan agar siswa bersemangat dan tertarik dalam pembelajaran. Selanjutnya guru memberikan soal dalam bentuk teka-teki silang untuk dikerjakan secara kerdiskusi dalam kelompok dan hasilnya dipresentasikan. Post test dilakukan pada akhir pembelajaran.

Observasi

Setelah guru memasuki kelas terlihat masih banyak siswa yang belum siap dalam mengikuti pelajaran. Kegiatan selanjutnya guru mengucapkan salam dan berdoa bersama. Pada saat guru menyampaikan materi pembelajaran tentang ekosistem banyak siswa yang kurang memperhatikan penjelasan dari guru dan siswa masih belum

banyak yang aktif dalam bertanya serta banyak siswa yang kurang memperhatikan penjelasan dari guru. Setelah guru selesai memberikan materi siswa diberikan soal berupa teka-teki silang yang harus dikerjakan dalam berkelompok. Pada saat diskusi kelompok banyak siswa yang tidak aktif dalam kegiatan diskusi. Selanjutnya guru memberikan post test untuk mengetahui hasil belajar siswa.

Refleksi siklus I

Refleksi tindakan siklus I ini mendiskusikan hasil observasi tindakan kelas yang telah dilakukan. Dari kegiatan refleksi ini diperoleh beberapa hal yang dapat dicacat sebagai masukan untuk perbaikan pada tindakan selanjutanya yaitu: 1)Persiapan siswa kurang baik, 2) Siswa kurang aktif dalam bertanya, 3) Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru, 4)Kurang aktif dalam kerja kelompok.

Evaluasi tindakan siklus I

(10)

Siklus II

Berdasarkan refleksi dari siklus I maka diadakan perencanaan ulang. Rencana yang dibuat pada siklus II pada prinsipnya sama dengan siklus I karena siklus II merupakan kelanjutan dari siklus sebelumnya.

Perencanaan Siklus II

Perencanaan tindakan kekas siklus II berkaitan dengan perencanaan pada siklus I yang telah direvisi. Perencanaan pada siklus II adalah sebagai berikut: 1) Peneliti terlebih dahulu penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Pembelajaran yang akan dilakukan berpedomanpada rencana pembelajaran yang telah disusun, 2) Mempersiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam bentuk teka-teki silang (Crossword Puzzle), 3) Mempersiapkan lembar penilaian aspek kognitif dan afektif siswa untuk siklus II, 4) Mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan yaitu media Power Point.

Pelaksanaan siklu II

Setelah memasuki kelas guru memberikan salam dilanjutkan berdoa bersama dan memulai pelajaran dengan sedikit mengulas materi sebelumnya. Selanjutnya guru menyampaikan materi tentang hubungan saling ketergantungan dalam ekosistem dan pola interaksi makhluk hidup. Setelah itu guru guru memberikan soal berupa teka-teki silang untuk dikerjakan dalam kelompok dan hasilnya

dipresentasikan. Pada akhir pembelajaran dilakukan post test untuk mengetahui hasil belajar siswa.

Observasi siklus II

Setelah guru memasuki kelas terlihat siswa-siswa sudah duduk ditempatnya masing-masing dan siap mengikuti pembelajaran. Selanjunya guru mengucap salam dan dilanjutkan dengan berdoa bersama. Guru sedikit mengulas materi sebelumnya, setelah itu memulai materi tentang hubungan saling ketergantungan dalam ekosistem dan pola interaksi makhluk hidup. Siswa terlihat serius memperhatikan dan banyak siswa yang bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru, setelah materi disampaikan guru memberikan soal dalam bentuk teka-teki silang yang dikerjakan berkelompok. Dalam diskusi kelompok siswa mulai terlihat aktif. Selanjutnya dilakukan post test untuk mengetahui hasil belajar siswa.

Refleksi siklus II

Refleksi ini mendiskusikan tentang hasil observasi tindakan kelas siklus II dan diperoleh hal-hal sebagai berikut: 1)Proses pembelajaran siklus II lebih baik dari siklus I, 2) Keaktifan siswa dalam bertanya dan memjawab pertanyaan mengalami peningkatan, 3) Siswa memperhatikan pelajaran dengan baik, 4) Keaktifan siswa dalam berdiskusi mengalami peningkatan. Evaluasi tindakan kelas siklus II

Hasil observasi dan refleksi pada tindakan siklus II dievaluasi bersama dengan guru bidang studi sebagai kolaborator diperoleh kesepakatan

(11)

sangat berarti, ini terlihat pda hasil setiap siklus mengalami peningkatan, 3) Dengan menerapkan strategi pembelajaran secara benar dan optimal dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Dari hasil hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan prosentase hasil belajar siswa aspek kognitif yang dicapai siswa siklus I adalah 71,79 %, dimana siswa yang mencapai KKM (65) sebanyak 28 siswa dengan nilai rata-rata 70,00. Terlihat terjadi peningkatan hasil belajar dari nilai awal dengan rata-rata 58,59 dengan 15 siswa yang

mencapai KKM, prosentase ketuntasan sebelum diadakan tindakan adalah 38,46%. Pada tindakan kelas siklus II setelah dilakukan berbagi revisi dari tindakan siklus I diperoleh peningkatan hasil belajar. Pada siklus II siswa yang mencapai ketuntasan sebanyak 39 siswa dengan prosentase 100%, rata-rata nilai pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 83,59. Hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan strategi Crossword Puzzle dengan media

Power Point

Tabel 1. Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif dengan Strategi Pembelajran Crossword Puzzle dengan Media Power Point

Pra siklus Siklus I Siklus II

Jumlah siswa yang tuntas 15 28 39

Nilai rata-rata 58,59 70,00 83,59

Prosentase 38,46% 71,79% 100%

Gambar 1. Hasil belajar siswa dari aspek kognitif dengan menerapkan Strategi Crossword Puzzle dengan media Power Point Selain bertujuan untuk

meningkatkan hasil belajar yang ditinjau dari aspek kognitif, peningkatan hasil belajar juga

ditinjau dari aspek afektif. Aspek afektif yang dinilai adalah berinisiatif, bekerjasama, penuh perhatian, dan kedisiplinan siswa. 0

20 40 60 80 100 120

Pra siklus Siklus I siklus II

F

re

ku

ensi

N

il

ai

Siklus Penelitian

Jumlah siswa yang tuntas nilai rata-rata siswa

(12)

Dari hasil penelitian siklus I prosentase siswa yang berinisiatif sebanyak 46,15%, bekerjasama sebanyak 53,85%, penuh perhatian 56,41%, dan prosentase kedisiplinan siswa sebanyak 58,97%. Pada penelitian siklus II hasil belajar siswa aspek afektif mengalami

peningkatan. Prosentase aspek afektif ditinjau dari banyaknya siswa yang berinisiatif mencapai 71,79%, bekerjasama 84,62%, penuh perhatian sebayak 74,36%, dan prosentase kedisiplinan siswa mencapai 79,49%.

Tabel 2. Hasil Belajar Siswa pada Aspek Afektif dengan Strategi Pembelajran Crossword Puzzle dengan Media Power Point

Aspek yang diamati Siklus I Siklus II

Berinisiatif 46,15% 71,79%

Bekerjasama 53,85% 84,62%

Penuh perhatian 56,41% 74,36%

Kedisiplinan siawa 58,97% 79,49%

Gambar 2. Hasil belajar siswa dari aspek afektif dengan menerapkan Strategi Crossword Puzzle dengan media Power Point

Pembahasan

Pada siklus I hasil belajar siswa belum memenuhi target 90%, hal tersebut dapat dilihat dari prosentase ketuntasan 71,79% meningkat sebanyak 33,33% dari sebelum diadakannya penelitian dengan jumlah siswa yang mencapai KKM (65) sebanyak 28 siswa, nilai

rata-rata siswa dari 58,59 naik menjadi 70,00 atau meningkat sebanyak 11,41. Pada siklus I hasil belajar kognitifnya masih rendah hal ini terjadi karena siswa masih beradaptasi dengan strategi yang diterapkan dan siswa belum siap dengan diadakannya post test. Dari hasil tersebut maka perlu diadakan refleksi dan evaluasi dari tindakan 0,00%

10,00% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00% 70,00% 80,00% 90,00%

P

ros

ent

ase

Aspek yang diamati

Siklus I

(13)

siklus I guna perbaikan pada tindakan siklus berikutnya. Pada siklus II hasil belajar mengalami peningkatan, karena siswa mulai terbiasa dengan strategi yang diterapkan dan siswa sudah siap ketika akan diadakan post test, siswa mengerjakan soal post test dengan tenang. Hal tersebut dapat dilihat dari prosentase ketuntasan yang mengalami peningkatan dari 28 siswa menjadi 39 siswa, prosentasenya dari 71,79% menjadi 100% atau meningkat sebanyak 28,21%. Nilai rata-rata siswa pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus I 70,00 menjadi 83,59 atau meningkat sebanyak 13,59. Hal ini terjadi karena siswa sudah terbiasa dengan strategi yang diterapkan dalam pembelajaran. Hasil belajar aspek kognitif pada siklus II sudah mencapai target yaitu 90%.

Indikator aspek afektif yang digunakan dalam penelitian ini adalah berinisistif, bekerja sama, penuh perhatian dan kedisiplinan siswa. Hasil belajar aspek afektif pada siklus I dengan indikator berinisiatif masih tergolong rendah yaitu 46,15%, dalam hal ini dapat dilihat dari masih bayaknya siswa yang tidak berani bertanya dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Parameter siswa yang bekerjasama masih rendah yaitu 53,85%, hal ini terbukti dengan masih banyaknya siswa yang belum bekerjasama dengan baik, parameter siswa penuh perhatian masih terlihat rendah yaitu 56,41% terlihat banyak siswa yang ramai dan melamun saat proses pembeljaran. Prosentase kedisiplinan siswa masih rendah yaitu 58,97% terlihat dari bayaknya

siswa yang gaduh saat pembelajaran dan ada beberapan siswa yang datang terlambat.

Hasil belajar siswa aspek afektif pada siklus II terlihat lebih meningkat dibandingkan dengan siklus I. Hal ini dapat dilihat dari prosentase berinisiatif dari 46,15 meningkat sebanyak 25,64% menjadi 71,79% terbukti dengan adanya peningkatan keaktifan siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, prosentase bekerjasama dari 53,85% meningkat sebanyak 30,77% menjadi 84,62% hal ini terbukti dengan adanya peningkatan keaktifan siswa dalam berdiskusi kelompok. Prosentase penuh perhatian tergolong baik dan mengalami peningkatan dapat dilihat dengan banyaknya siswa yang mulai memperhatikan pembelajaran yang diberikan oleh guru, prosentasenya dari 56,41% meningkat sebanyak 17,95% menjadi 74,36%. Kedisiplinan siswa 58,97% meningkat sebanyak 20,52 menjadi 79,49%.

Berdasarkan hasil penelitian dengan penerapan Crossword Puzzle dengan menggunakan media Power Piont dalam pembelajaran biologi siswa kelas VII C SMP muhammadyah 10 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 pada pokok bahasan ekosistem dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam aspek kognitif dan afektif.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

(14)

Puzzle dengan media Power Point dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas VII C SMP Muhammadyah 10 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.

1. Hasil belajar aspek kognitif pada siklus I prosentase nilai ketuntasan 71,79%, dengan nilai rata-rata 70,00, pada siklus II prosentase nilai ketuntasan meningkat menjadi 100%, dengan nilai rata-rata 83,59.

2. Hasil belajar aspek afektif pada siklus I dari berinisistif 46,15%, bekerjasama 53,85%, penuh perhatian 56,41% dan kedisiplinan siswa 58,97%. Pada siklus II prosentase nilai pada berinisistif meningkat menjadi 71,79%, bekerjasama 84,62%, penuh perhatian 74,36% dan kedisiplinan siswa 79,49%.

Saran

1. Kepada guru biologi harus lebih kreatif dalam memilih strategi pembelajaran dan pengguanaan media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Hal ini akan membantu meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Kepada siswa hendaknya lebih aktif dalam proses pembelajaran Biologi dan berusaha untuk memperkaya pengetahuan sendiri terhadap materi biologi dan tidak hanya bergantung pada materi yang disampaikan oleh guru.

3. Kepada sekolah diharapkan dapat menyediakan media pembelajaran yang memadai demi kelancaran dan terlaksanakannya proses pembelajaran.

4. Kepala sekolah dan guru dapat melakukan kerjasama dalam kegiatan pembelajaran sehingga guru bisa mendapat masukan atau saran yang membangun. Oleh karena itu kepala sekolah perlu melakukan pantauan proses pembelajaran di kelas.

DAFTAR PUSTAKA

Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama. 2010.Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Indeks.

Nurdiana, Nita Dewi .2011. ”Peningkatan Hasil Belajar Biologi Pokok Bahasan Organisasi Kehidupan

Melalui Strategi

Pembelajaran Tipe Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) pada Siswa Kelas VII C SMP Negeri 1 Gatak Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011” (Skripsi S-1 Progdi Biologi). Surakarta:

FKIP Universitas

Muhamadiyah Surakarta.

Nurshiyam, Muflih. 2011. “Peningkatan keterampilan membaca teks eksposition melalui strategi Multivasional ARSC dengan Crossword Puzzle pada siswa kelas VII.3 SMP Negeri 1 Slawi semester genap tahun ajaran

2010/2011”. Jurnal

pendidikan Metodika Volume 1 No3.

(15)

Sagala, Syaiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Samana. 1992. Sistem Pembelajaran. Yogyakarta: Kanisius.

Samino dan Saring Marsudi. 2011. Layanan Bimbingan Belajar. Surakarta: Fairus Media.

Sry. 2009. “Pemanfaatan Microsoft Power Point Untuk

Media Pembelajaran”

http://pamongsakaba.wordpres s.com/2009/09/29/pemanfaata n-microsoft-power-point-untuk-media-pembelajaran/. Diakses tanggal 08 Januari 2012. Uno, Hamzah. 2007. Model

Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Wahyuningsih, Utami Tri. 2011.

”Penerapan Model

Crossword Puzzle

Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi pada Siswa Kelas VII D SMP N 2 Baki Sukoharjo” (Sekripsi S-1 Progdi Biologi). Surakarta:

FKIP Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Wulandari, Retno. 2011. ”Penerapan Stategi Pembelajarn Crossword Puzzle Dengan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Materi Ekosistem Kelas VII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun Ajaran 2010/2011” (Sekripsi S-1 Progdi Biologi). Surakarta:

FKIP Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Gambar

Tabel 1. Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif dengan Strategi Pembelajran Crossword Puzzle dengan Media Power Point
Tabel 2. Hasil Belajar Siswa pada Aspek Afektif dengan Strategi Pembelajran Crossword Puzzle dengan Media Power Point

Referensi

Dokumen terkait

rAvA ulltA- rEnEEgffity v$glfl wtr a A MN rA g lI rEtlg^tffily Jalan KolonelWahid Udin

Seperti penelitian yang dilakukan Glueck dan Glueck (Santrock, 2005) bahwa antara 500 remaja pelaku delinkuensi dan 500 remaja yang tidak melakukan delinkuensi di Boston,

Pembangunan yang berfokus pada sektor yang memiliki kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi di kabupaten Magelang sangat diperlukan agar sektor tersebut bisa memberi

Visi, misi dan tujuan ini juga sudah terinternalisasi (tahu.. dan mengerti) oleh semua warga sekolah. Kebijakan ini berjalan dengan baik tanpa hambatan, b) Struktur

Restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara komersial,yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua tamunya baik berupa makan maupun

Dan citra produk BlackBerry dengan produk smartphone lainya adalah sekitar 94,7 % pengguna BlackBerry mengatakan merek lain lebih baik dari Blackberry yaitu Apple,

Alhamdulillah segala puji bagi Allah, Tuhan penguasa semest a alam, at as segala w arna kehidupan dan karunia yang diberikan-Nya sehingga penulis dapat

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh sumber daya manusia dengan keterandalan dan ketepatwaktuan pelaporan keuangan pemerintah daerah, menganalisis pengaruh