PENGARUH PEMBIAYAAN BERMASALAH, EFISIENSI
OPERASIONAL, DAN UKURAN BANK TERHADAP
PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA
TAHUN 2011-2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang
Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh
DEWI KURNIANINGSIH NIM. 1006190
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014
PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA
TAHUN 2011-2013
Oleh
Dewi Kurnianingsih
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
Dewi Kurnianingsih 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruh atau sebagian,
Dewi Kurnianingsih, 2014
Pengaruh pembiayaan bermasalah efisiensi operasional,dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang Masalah Penelitian ··· 1
B. Rumusan Masalah Penelitian ··· 9
C. Maksud dan Tujuan Penelitian ··· 9
D. Kegunaan Penelitian ··· 10
BAB II LANDASAN TEORI ··· 12
E. Teori yang Relevan ··· 12
F. Penelitian Terdahulu ··· 35
G. Kerangka Pemikirian ··· 36
H. Hipotesis ··· 38
BAB III METODE PENELITIAN ··· 39
A. Desain Penelitian ··· 39
B. Operasionalisasi Variabel ··· 40
C. Populasi dan Sampel ··· 41
D. Teknik Pengumpulan Data ··· 41
E. Teknik Analisis Data dan Rancangan Uji Hipotesis ··· 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ··· 53
A. Gambaran Objek Penelitian ··· 53
B. Deskripsi Hasil Penelitian ··· 58
C. Pengujian Hipotesis Penelitian ··· 68
D. Pembahasan Hasil Penelitian ··· 77
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ··· 86
A. Kesimpulan ··· 86
Dewi Kurnianingsih, 2014
Pengaruh pembiayaan bermasalah efisiensi operasional,dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA ··· 89
LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Tabulasi Data Penelitian 2. Tabel Distribusi F 3. Tabel Durbin Watson 4. Tabel Student t
5. Ikhtisar Keuangan Bank Umum Syariah 6. Frekuensi Bimbingan
Dewi Kurnianingsih, 2014
Pengaruh pembiayaan bermasalah efisiensi operasional,dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Daftar Bank Umum Syariah di Indonesia ... 2
Tabel 1.2 Kriteria Penilaian Peringkat ROA Bank Umum Syariah ... 4
Tabel 1.3 Data Profitabilitas Berdasarkan ROA Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2011-2013 ... 5
Tabel 2.1 Fungsi Bank Syariah ... 16
Tabel 2.2 Kriteria Penilaian Peringkat Pembiayaan Bermasalah (NPF) ... 19
Tabel 2.3 Kriteria Penialaian Peringkat Rasio Efisiensi Operasional ... 23
Tabel 2.4 Sumber Pendapatan Operasional dan Beban Operasional Bank Syariah ... 24
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 40
Tabel 4.1 Identitas Bank Umum Syariah di Indonesia ... 56
Tabel 4.2 Data Pembiayaan Bermasalah (NPF) Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2011-2013 ... 59
Tabel 4. 3 Data Efisiensi Operasional (BOPO) Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2011-2013 ... 61
Tabel 4.4 Data Ukuran Bank (Total Aset) Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2011-2013 ... 64
Tabel 4.5 Data Ukuran Bank (LNTA) Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2011-2013 ... 65
Tabel 4.6 Data Profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2011-2013 ... 66
Tabel 4.7 Hasil Pengujian Linearitas (Durbin Watson) ... 69
Tabel 4.8 Hasil Pengujian Multikolinearitas ... 70
Tabel 4.9 Hasil Pengujian Autokorelasi (Durbin Watson)... 72
Tabel 4.10 Hasil Pengujian Regresi Linear Multipel ... 73
Tabel 4. 11 Hasil Uji Keberartian Regresi (Uji F) dengan ANOVA ... 75
Tabel 4.12 Hasil Uji Keberartian Koefisien Regresi (Uji t) ... 76
Tabel 4.13 Perbandingan t hitung dan t tabel ... 77
Tabel 4.14 Kualitas Pembiayaan PT Bank Muamalat Indonesia Tahun 2011- 2013 ... 79
Tabel 4.15 Proporsi Aktiva Produktif (Penanaman Dana Bank) ... 80
Dewi Kurnianingsih, 2014
Pengaruh pembiayaan bermasalah efisiensi operasional,dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Diagram Pengukuran Return On Assets (ROA) Bank
Umum Syariah di Indonesia Tahun 2011-2013 ... 6 Gambar 1.2 Diagram Pengukuran Rata-rata Return On Assets (ROA)
Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2011-2013 ... 6 Gambar 1.3 Diagram Pengukuran Rata-rata Return On Assets (ROA) Per
Tahun Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2011-2013 ... 7 Gambar 2.1 Model Hubungan Antar Variabel Penelitian ... 38 Gambar 4.1 Diagram Pembiayaan Bermasalah (NPF) Bank Umum Syariah
di Indonesia Tahun 2011-2013 ... 59 Gambar 4.2 Diagram Efisiensi Operasional (BOPO) Bank Umum Syariah
di Indonesia Tahun 2011-2013 ... 61 Gambar 4.3 Diagram Profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah di
Dewi Kurnianingsih, 2014
Pengaruh pembiayaan bermasalah efisiensi operasional,dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH PEMBIAYAAN BERMASALAH, EFISIENSI
OPERASIONAL, DAN UKURAN BANK TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2011-2013
Dewi Kurnianingsih
Pembimbing: Dra. Heraeni Tanuatmodjo, M.M
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pembiayaan bermasalah, efisiensi operasional, dan ukuran bank terhadap profitabilitas. Objek dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah yang ada di Indonesia dengan periode tahun 2011-2013. Indikator yang digunakan untuk mengukur profitabilitas bank adalah ROA (Return On Assets).
Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear multipel sebagai alat uji untuk mengetahui pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembiayaan bermasalah (NPF) dan ukuran bank (LNTA) tidak berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA). Adapun efisiensi operasional (BOPO) memiliki pengaruh negatif terhadap profitabilitas (ROA).
Implikasi dari hasil penelitian, yaitu bank sebaiknya dapat menjaga kualitas pembiayaan agar tidak berada di peringkat yang lebih buruk dan mempertahankan kegiatan operasi lain yang memiliki nilai tambah untuk meningkatkan profitabilitas. Dari segi efisiensi, bank sebaiknya bekerja lebih keras untuk meningkatkan efisiensi operasinya agar profitabilitas bisa meningkat. Ini disebabkan karena sebagian besar bank dalam objek penelitian masih berstatus sangat tidak efisien. Selain itu, bank harus mengoptimalkan aset yang dimilikinya dalam skala ekonomi yang efisien, agar tidak terjadi penurunan profitabilitas seiring bertambah besarnya ukuran bank.
Dewi Kurnianingsih, 2014
Pengaruh pembiayaan bermasalah efisiensi operasional,dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
THE EFFECT OF NON PERFORMING FINANCING, OPERATIONAL EFFICIENCY, AND BANK SIZE TOWARD PROFITABILITY OF ISLAMIC
BANKS IN INDONESIA DURING THE PERIOD 2011-2013
Dewi Kurnianingsih
Advisor: Dra. Heraeni Tanuatmodjo, M.M
ABSTRACT
The objective of this research is to determine how the effect of non performing financing, operational efficiency, and bank size to profitability of Islamic Banks in Indonesia during the period 2011-2013. Bank’s profitability measured using ROA (Return on Assets) as indicator.
The research used a multiple linear regression analysis as a tool of test to determine the effect of two or more independent variables on the dependent variable.
Results showed that the Non Performing Financing (NPF) and the bank size had no effect on profitability (ROA). Meanwhile, the operational efficiency (BOPO) has a negative effect on profitability (ROA).
The implications of this research, the bank should be able to maintain the quality of financing in order to not be a worse rated and maintain other operations that have added value to improve profitability. In terms of efficiency, the bank should work harder to improve the efficiency of its operations in order to increase profitability. It’s because most of the banks in the object of research is still very inefficient. In addition, the bank must optimize their assets in an efficient economies of scale, in order to avoid a decrease in profitability as banks get the bigger size.
Dewi Kurnianingsih, 2014
Pengaruh pembiayaan bermasalah efisiensi operasional,dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Penelitian
Konsep bank syariah muncul pertama kali pada tahun 1940-an. Namun,
secara resmi atau secara institusional bank syariah baru dapat berdiri tahun 1963
di Mesir dengan nama Mit Ghamr Bank. Semenjak itu, secara bertahap berdirilah
bank syariah di berbagai negara baik milik pemerintah maupun swasta termasuk
di Indonesia.
Praktik perbankan syariah di Indonesia diawali dengan berdirinya Bank
Muamalat Indonesia pada tanggal 1 Mei 1992. Hal ini menambah warna baru
dalam dunia perbankan Indonesia yang pada akhirnya menjadikan Indonesia
sebagai penganut dual banking system yaitu sistem perbankan konvensional dan
sistem perbankan syariah.
Seiring berjalannya waktu, kedudukan perbankan syariah di Indonesia
semakin kuat. Hal ini didukung dengan disetujuinya peraturan resmi seperti
Undang-Undang No. 10 tahun 1998 yang mengatur landasan hukum serta
jenis-jenis usaha yang dapat diimplementasikan oleh bank syariah. Selain itu, peraturan
tersebut juga memberikan kesempatan yang luas bagi bank-bank konvensional
untuk membuka cabang yang khusus melayani jasa perbankan syariah atau
bahkan mengkonversikan dirinya menjadi bank syariah secara keseluruhan.
Peraturan-peraturan lain mulai disusun untuk kelancaran operasinya, misalnya
Peraturan Bank Indonesia No. 9/1/PBI/2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat
Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah, Undang-Undang No. 21
tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, dan lain sebagainya.
Kekuatan ini tentunya tidak terlepas dari berdirinya beragam institusi
perbankan syariah di Indonesia yang terdiri dari: Bank Umum Syariah, Unit
Usaha Syariah, dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Berdasarkan data statistik
Dewi Kurnianingsih, 2014
Pengaruh pembiayaan bermasalah efisiensi operasional,dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Usaha Syariah berjumlah 23 bank, dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
Dewi Kurnianingsih, 2014
Pengaruh pembiayaan bermasalah efisiensi operasional,dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun daftar Bank Umum Syariah yang ada di Indonesia yang berjumlah
11 bank akan disajikan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 1.1
Daftar Bank Umum Syariah di Indonesia
No Nama Bank
1 PT Bank Muamalat Indonesia 2 PT Bank Syariah Mandiri
3 PT Bank Mega Syariah 4 PT Bank BNI Syariah 5 PT Bank BRI Syariah 6 PT Bank Syariah Bukopin
7 PT Bank Panin Syariah 8 PT Bank Victoria Syariah 9 PT Bank BCA Syariah
10 PT Bank Jabar Banten Syariah
11 PT Bank Maybank Syariah Indonesia
Sumber: Statistik Perbankan Syariah Oktober 2013
Berdasarkan tabel di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada
seluruh Bank Umum Syariah yang telah berdiri sebagai satu kesatuan.
Terbentuknya Bank Umum Syariah, diharapkan akan membantu dunia perbankan
dalam melayani kebutuhan masyarakat khususnya mereka yang semakin sadar
akan pentingnya bank bebas bunga.
Kehadiran konsep baru dan semakin pesatnya perkembangan dunia
perbankan khususnya di Indonesia, merupakan suatu tanda kesiapan bangsa dalam
menghadapi masa depan yang terus berubah menjadi semakin modern. Hal ini
juga tentunya tidak akan tercipta tanpa dukungan masyarakat yang terus
menambah mobilitasnya dalam menggunakan jasa-jasa perbankan.
Suatu lembaga atau perusahaan khususnya bank tentu tidak terlepas dari
pengukuran kinerja. Hal ini terkait pada kelangsungan operasi serta pelaksanaan
4
Dewi Kurnianingsih, 2014
Pengaruh pembiayaan bermasalah efisiensi operasional,dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
finansial dan kinerja non finansial. Menurut Wibisono (2006:92) “variabel kinerja
finansial terdiri dari aspek profitabilitas, likuiditas, aset, dan pertumbuhan bisnis.”
Selain kinerja perusahaan, bank umumnya selalu mengukur tingkat
kesehatannya. Faktor-faktor penilaian tersebut berdasarkan Peraturan Bank
Indonesia No. 9/1/PBI/2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Umum Berdasarkan Prinsip Syariah diantaranya mencakup: permodalan, kualitas
aset, manajemen, rentabilitas, likuiditas, dan sensitivitas terhadap resiko pasar.
Berdasarkan pemaparan di atas, terdapat istilah profitabilitas dalam kinerja
finansial dan rentabilitas dalam penilaian kesehatan bank yang memiliki
kesamaan arti yaitu kemampuan bank dalam menghasilkan laba. Pengertian
profitabilitas atau rentabilitas menurut Harahap (2008:304), yaitu:
Rasio rentabilitas atau disebut juga profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya.
Pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan istilah profitabilitas
sebagai variabel penelitian. Ada beberapa indikator yang dapat digunakan untuk
mengukur profitabilitas seperti yang diungkapkan Adair (2011:5) yaitu:
The profitability ratios shown here are trying to express how much money the firm made, either as a percentage of sales (i.e., profit margin) or a precentage of capital invested in either all assets (i.e., return on assets) or just in the portion of the firm funded by equity (i.e., return on equity).
Secara singkat, indikator yang dapat digunakan untuk mengukur rasio
profitabilitas diantaranya Profit Margin, ROA, dan ROE. Peneliti akan memakai
salah satu indikator profitabilitas yaitu ROA sebagai indikator dalam penelitian.
Ini disertai dari dukungan pendapat yang dikemukakan oleh Dendawijaya
(2009:119) bahwa:
Bank Indonesia lebih mementingkan penilaian besarnya return on assets
Dewi Kurnianingsih, 2014
Pengaruh pembiayaan bermasalah efisiensi operasional,dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dukungan lainnya dikemukakan oleh Jahan (2012), yaitu “ROA is regarded as the best and widely used indicator of earnings and proftability
supplemented by return on equity (ROE) and return on deposits (ROD),” kemudian Rivard dan Thomas (dalam Krakah dan Ameyaw, 2010:23)
mengemukakan “bank profitability is best measured by ROA....”
Bank Indonesia telah menetapkan peraturan untuk batasan tingkat ROA
Bank Umum Syariah sebagai acuan penilaian tingkat kesehatan bank tersebut.
Adapun aturan tersebut akan dijabarkan dalam tabel dibawah ini.
Tabel 1.2
Kriteria Penilaian Peringkat ROA Bank Umum Syariah
Peringkat Persentase
1 ROA > 1,5%
2 1,25%< ROA <1,5%
3 0,5% < ROA 1,25%
4 0% < ROA 0,5%
5 ROA 0%
Sumber: Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.9/24/DPbS tahun 2007
Penjelasan dari setiap peringkat ROA adalah sebagai berikut:
1. Peringkat 1 berarti sangat tingginya kemampuan manajemen dalam hal
mengelola aktiva untuk meningkatkan pendapatan dan atau menekan biaya.
2. Peringkat 2 berarti tingginya kemampuan manajemen bank dalam hal
mengelola aktiva untuk meningkatkan pendapatan dan atau menekan biaya.
3. Peringkat 3 berarti cukup tingginya kemampuan manajemen bank dalam hal
mengelola aktiva untuk meningkatkan pendapatan dan atau menekan biaya.
4. Peringkat 4 berarti rendahnya kemampuan manajemen bank rendah dalam hal
mengelola aktiva untuk meningkatkan pendapatan dan atau menekan biaya.
5. Peringkat 5 berarti sangat rendahnya kemampuan manajemen bank rendah
dalam hal mengelola aktiva untuk meningkatkan pendapatan dan atau
6
Dewi Kurnianingsih, 2014
Pengaruh pembiayaan bermasalah efisiensi operasional,dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berikut ini adalah data mengenai profitabilitas Bank Umum Syariah di
Indonesia tahun 2011-2013 yang diukur dengan Return on Assets (ROA).
Tabel 1.3
Data Profitabilitas Berdasarkan ROA Bank Umum Syariah di Indonesia
Tahun 2011-2013
No Nama Bank
ROA Rata-rata
ROA Setiap Bank 2011 2012 2013
1 PT Bank Muamalat Indonesia 1,52 1,54 1,37 1,48
2 PT Bank Syariah Mandiri 1,95 2,25 1,53 1,91
3 PT Bank Mega Syariah 1,58 3,81 2,33 2,57
4 PT Bank BNI Syariah 1,29 1,48 1,37 1,38
5 PT Bank BRI Syariah 0,20 1,19 1,15 0,85
6 PT Bank Syariah Bukopin 0,52 0,55 0,69 0,59
7 PT Bank Panin Syariah 2,06 3,48 1,03 2,19
8 PT Bank Victoria Syariah 6.93 1,43 0,50 2,95
9 PT Bank BCA Syariah 0,90 0,84 1,01 0,92
10 PT BJB Syariah 1,23 -0,59 0,91 0,52
11 PT Bank Maybank Syariah Indonesia 3,57 2,88 2,87 3,11
Rata-rata ROA Per Tahun 1,98 1,71 1,34 1,68
Sumber: Annual reports Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2011-2013 (data diolah)
Dari data tabel di atas, Return on Asset dari setiap bank tahun 2011-2013,
rata-rata Return on Assets setiap bank, dan rata-rata Return on Assets per tahun
Dewi Kurnianingsih, 2014
Pengaruh pembiayaan bermasalah efisiensi operasional,dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu (1.00)
1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00
0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50
ROA Rata-rata Setiap Bank
Gambar 1.1Diagram Pengukuran Return On Assets (Roa) Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2011-2013
Gambar 1.2
Diagram Pengukuran Rata-rata Return On Assets (ROA) Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2011-2013
8
Dewi Kurnianingsih, 2014
Pengaruh pembiayaan bermasalah efisiensi operasional,dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 0
0.5 1 1.5 2 2.5
2011 2012 2013
Rata-rata ROA per tahun
Gambar 1.3
Diagram Pengukuran Rata-rata Return On Assets (ROA) Per Tahun Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2011-2013
: ROA peringkat 1 : ROA peringkat 2 : ROA peringkat 3 : ROA peringkat 4 : ROA peringkat 5
Sumber: Annual reports Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2011-2013 (data diolah)
Berdasarkan tabel 1.3, gambar 1.1, gambar 1.2, dan gambar 1.3 yang telah
disajikan di atas, yaitu tentang pengukuran profitabilitas Bank Umum Syariah di
Indonesia tahun 2011-2013, menunjukkan bahwa ROA yang dimiliki oleh setiap
bank cenderung tidak memenuhi kriteria peringkat 1 yang disyaratkan BI. Jika
dilihat dari hasil rata-rata setiap bank, maka hanya 5 bank yaitu PT Bank Syariah
Mandiri, PT Bank Mega Syariah, PT Bank Panin Syariah, PT Bank Victoria
Syariah, dan PT Bank Maybank Syariah Indonesia yang memiliki kualitas ROA
sangat baik, sedangkan bank lainnya masih berada diperingkat 3 dan 2. Jika
dilihat rata-rata per tahun dari seluruh bank, ROA selalu mengalami penurunan
Dewi Kurnianingsih, 2014
Pengaruh pembiayaan bermasalah efisiensi operasional,dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Permasalahan sampai pada perkembangan tahun terakhir yaitu tahun 2013
dapat disimpulkan bahwa Bank Umum Syariah di Indonesia sebagian besar belum
dapat memenuhi standar ROA terbaik yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia
yang berarti kemampuan pengelolaan aktivanya belum dapat dikatakan baik.
Profitabilitas bank yang rendah tentunya berdampak pada kesehatan bank,
yaitu akan dinilai tidak sehat. Kasmir (2008:44) mengungkapkan “Bank yang sehat adalah bank yang diukur secara profitabilitas terus meningkat di atas standar
yang telah ditetapkan,” kemudian Dendawijaya (2009:118) juga mengungkapkan
bahwa “Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank dan semakin baik posisi bank tersebut dari segi penggunaan
aset.”
B. Identifikasi Masalah
Tinggi rendahnya profitabilitas bank tidak terlepas dari faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Faktor tersebut berasal dari internal dan eksternal. Faktor
internal dapat didefinisikan sebagai faktor yang dipengaruhi oleh keputusan
manajemen bank, sedangkan faktor eksternal merupkan faktor yang di luar
kendali manajemen bank. Wasiuzzaman dan Tarmizi (2010:56) mengungkapkan:
"Bank specific factors relate to the capital, liquidity, operational efficiency and
asset quality of the bank,” kemudian Ongore dan Kusa (2013:240) juga
mengungkapkan:
The internal factors are bank specific variables which influence the profitability of specific bank. These factors are within the scope of the bank to manipulate them and that they differ from bank to bank. These include capital size, size of deposit liabilities, size and composition of credit portfolio, interest rate policy, labor productivity, and state of information technology, risk level, management quality, bank size, ownership and the like.
Berdasarkan uraian di atas, maka faktor-faktor tersebut diupayakan untuk
melebihi atau mencapai batas minimum dari setiap kriteria faktor. Hal ini
10
Dewi Kurnianingsih, 2014
Pengaruh pembiayaan bermasalah efisiensi operasional,dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut peneliti tertarik untuk mengambil
3 faktor internal yang mempengaruhi profitabilitas sebagai variabel uji,
diantaranya kualitas kredit (pembiayaan bermasalah), efisiensi operasional, dan
ukuran bank. Ketiga faktor ini diambil dengan alasan keterkaitan faktor dengan
titik inti masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana bank dapat menghasilkan
laba dari pengelolaan aktiva yang dimilikinya.
Fenomena masalah profitabilitas yang terjadi pada Bank Umum Syariah di
Indonesia dan adanya faktor-faktor yang berperan menjadi alasan munculnya
masalah tersebut, membuat peneliti tertarik untuk mengkajinya dengan
menuangkan dalam judul penelitian “Pengaruh Pembiayaan Bermasalah, Efisiensi Operasional, dan Ukuran Bank terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2011-2013.”
C. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dipaparkan, peneliti
merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran pembiayaan bermasalah Bank Umum Syariah di
Indonesia tahun 2011-2013.
2. Bagaimana gambaran efisiensi operasional Bank Umum Syariah di Indonesia
tahun 2011-2013.
3. Bagaimana gambaran ukuran bank Bank Umum Syariah di Indonesia tahun
2011-2013.
4. Bagaimana gambaran profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia tahun
2011-2013.
5. Bagaimana pengaruh pembiayaan bermasalah terhadap profitabilitas Bank
Umum Syariah di Indonesia tahun 2011-2013.
6. Bagaimana pengaruh efisiensi operasional terhadap profitabilitas Bank Umum
Syariah di Indonesia tahun 2011-2013.
7. Bagaimana pengaruh ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah
Dewi Kurnianingsih, 2014
Pengaruh pembiayaan bermasalah efisiensi operasional,dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Maksud dan Tujuan Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisa secara mendalam mengenai
profitabilitas di Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2011-2013 serta untuk
mengetahui pengaruh dari pembiayaan bermasalah, efisiensi operasional dan
ukuran bank terhadap nilai profitabilitas tersebut.
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui gambaran pembiayaan bermasalah Bank Umum Syariah di
Indonesia tahun 2011-2013.
2. Untuk mengetahui gambaran efisiensi operasional Bank Umum Syariah di
Indonesia tahun 2011-2013.
3. Untuk mengetahui gambaran ukuran bank Bank Umum Syariah di Indonesia
tahun 2011-2013.
4. Untuk mengetahui gambaran profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia
tahun 2011-2013.
5. Untuk mengetahui pengaruh pembiayaan bermasalah terhadap profitabilitas
Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2011-2013.
6. Untuk mengetahui pengaruh efisiensi operasional terhadap profitabilitas Bank
Umum Syariah di Indonesia tahun 2011-2013.
7. Untuk mengetahui pengaruh ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum
Syariah di Indonesia tahun 2011-2013.
E. Kegunaan Penelitian
Kegunaan yang ingin disampaikan dari hasil penelitian ini dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Kegunaan Teoritis (Akademik)
12
Dewi Kurnianingsih, 2014
Pengaruh pembiayaan bermasalah efisiensi operasional,dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan
bagi Bank Umum Syariah untuk mengambil keputusan terutama mengenai
hal-hal yang berkaitan dengan profitabilitas.
b. Bagi Karyawan di Bank Umum Syariah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang
pengaruh pembiayaan bermasalah, efisiensi operasional, dan ukuran bank
terhadap profitabilitas di Bank Umum Syariah sehingga dapat dijadikan
umpan balik bagi kinerja masing-masing.
2. Kegunaan Empiris (Praktis)
a. Bagi Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi
Memberikan referensi tentang analisis pengaruh pembiayaan bermasalah,
efisiensi operasional, dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum
Syariah.
b. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi
tambahan dan acuan atau bahan perbandingan bagi peneliti lain yang
memiliki kajian yang sama.
c. Bagi Peneliti
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai uji kemampuan dalam
menerangkan teori-teori yang diperoleh dalam perkuliahan mengenai
kinerja perbankan dalam hal profitabilitas dengan mengaplikasikannya
Dewi Kurnianingsih, 2014
Pengaruh pembiayaan bermasalah efisiensi operasional,dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Melakukan suatu penelitian, tentunya tidak terlepas dari metode penelitian.
Sugiyono (2013:2) mendefinisikan metode penelitian sebagai berikut:
Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang bisnis.
Dalam metode penelitian terdapat desain penelitian yang merupakan
kerangka kerja (framework) dari sebuah penelitian. Adapun desain penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif.
Pengertian metode deskriptif menurut Nazir (2005:54), yaitu:
Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun sutau kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
Hal-hal yang dideskripsikan dalam penelitian ini adalah seluruh variabel
terkait, diantaranya pembiayaan bermasalah, efisiensi operasional, ukuran bank,
dan profitabilitas.
Pengertian metode verifikatif menurut Arikunto (2010:8), yaitu “pada
dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui
pengumpulan data di lapangan.” Pengertian lain dikemukakan oleh Masyhuri dan
Zainuddin (2011:51) yaitu “verification adalah memeriksa benar tidaknya, apabila
dilaksanakan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan, yang pernah
dilaksanakan di tempat lain, dalam mengatasi masalah yang serupa dalam
40
Dewi Kurnianingsih, 2014
Pengaruh pembiayaan bermasalah efisiensi operasional,dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian ini memverifikasi tentang pengaruh variabel independen
(pembiayaan bermasalah, efisiensi operasional, dan ukuran bank) terhadap
profitabilitas sebagai variabel dependen.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka metode deskriptif dan metode
verifikatif ini menggambarkan tentang suatu keadaan kemudian menjelaskan
pengaruhnya antar variabel.
B. Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variabel merupakan penjelasan secara rinci mengenai
indikator-indikator dari variabel penelitian. Penelitian ini menggunakan 2 macam
variabel, yaitu:
1. Variabel Independen (Variabel Bebas), yaitu “variabel menjadi penyebab
timbulnya variabel lain” Supardi (2013: 24). Penelitian ini menggunakan 3
variabel independen, diantaranya pembiayaan bermasalah, efisiensi
operasional, dan ukuran bank.
2. Variabel Dependen (Variabel Terikat), yaitu “variabel yang keberadaannya
dipengaruhi variabel lain” Supardi (2013: 24). Penelitian ini menggunakan
profitabilitas sebagai variabel dependen.
Operasionalisasi variabel dalam penelitian ini secara terperinci akan
dijelaskan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Indikator Skala
Dewi Kurnianingsih, 2014
Pengaruh pembiayaan bermasalah efisiensi operasional,dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Definisi populasi menurut Nazir (2005:271) yaitu “Populasi adalah
kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan,”
sedangkan Arikunto (2010:173) menmberikan definisi “Populasi adalah keseluruhan subjek pnelitian.” Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah yang ada di Indonesia yang berjumlah 11 bank pada tahun 2011-2013.
2. Sampel
Definisi sampel diungkapkan oleh Arikunto (2010:174) yaitu “sampel
adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.” Penelitian ini menggunakan sample jenuh yang “merupakan teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel” Sugiyono (2013:122). Berdasarkan hal
tersebut sampel penelitian ini yaitu Bank Umum Syariah yang ada di Indonesia
yang berjumlah 11 bank pada tahun 2011-2013. Sampel ini diambil dikarenakan
jumlah Bank Umum Syariah yang tergolong sedikit serta data keuangan sempurna
yang dimiliki oleh seluruh bank tersebut hanya ada pada tahun 2011-2013.
D. Teknik Pengumpulan Data
Berdasarkan Sugiyono (2013:401) mengungkapkan bahwa “Teknik
pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian,
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.” Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
dokumentasi.
Adapun penjelasan tentang teknik dokumentasi menurut Sugiyono
(2013:422) adalah sebagai berikut:
42
Dewi Kurnianingsih, 2014
Pengaruh pembiayaan bermasalah efisiensi operasional,dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain.
Seluruh data penelitian diperoleh dari dokumen yang dipublikasikan oleh
seluruh perusahaan perbankan yang menjadi objek penelitian.
E. Teknik Analisis Data dan Rancangan Uji Hipotesis 1. Analisis Data
Teknik analisis data dapat menggunakan metode statistik yang tersedia.
Pengertian analisis data menurut Sugiyono (2013:428) adalah sebagai berikut:
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Berdasarkan pengertian di atas, analisis data dalam penelitian ini dapat
dilakukan sebagai berikut:
a. Menghitung pembiayaan bermasalah
(Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/24/DpbS)
b. Menghitung efisiensi operasional
(Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/24/DpbS)
c. Menghitung ukuran bank
(Ramadan, et.al, 2011)
d. Menghitung profitabilitas
Dewi Kurnianingsih, 2014
Pengaruh pembiayaan bermasalah efisiensi operasional,dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2Uji asumsi klasik merupakan persyaratan statistik yang harus dipenuhi
dalam analisis regresi linear berganda. Asumsi klasik dalam penelitian ini
meliputi uji linearitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji
autokorelasi.
a. Uji Linearitas
Regresi adalah bentuk hubungan fungsional antara variabel-variabel.
Persyaratan uji statistik parametrik yang diperlukan salah satunya yaitu kelinearan
regresi. Pengujian kelinearan regresi dilakukan dalam rangka menguji
persamaanan suatu variabel Y atas suatu variabel X. Langkah-langkah pengujian
kelinearan regresi, yaitu:
1) Urutkan data X dari terkecil ke terbesar disertai dengan pasangannya (data Y).
2) Buat tabel penolong untuk mengelompokkan data Y berdasarkan urutan data
X, sehingga data X yang sama dianggap satu kelompok data Y.
3) Tentukan nilai Jumlah Kuadrat setiap sumber varians (Supardi, 2013:150-151),
diantaranya:
a) Menghitung Jumlah Kuadrat Total
b) Menghitung Jumlah Kuadrat Regresi a
c) Menghitung Jumlah Kuadrat Regresi b terhadap a
JKreg(b/a) =
d) Menghitung Jumlah Kuadrat Residu
JKres =
44
Dewi Kurnianingsih, 2014
Pengaruh pembiayaan bermasalah efisiensi operasional,dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
)
e) Menghitung jumlah Kuadrat Error dari setiap kelompok
{ }
f) Menghitung Jumlah Kuadrat Tuna Cocok
JKTC = JKres– JKE
4) Tentukan nilai derajat kebebasan (dk) untuk setiap sumber varians (Supardi,
2013:152), yaitu:
a) dk total : dk(t)=n
b) dk regresi a : dk(reg a)=1
c) dk regresi b terhadap a : dk (reg b/a)=3 (banyaknya variabel bebas)
d) dk residu : dk (res)=n-2
e) dk galat : dk (g)=n-k
f) dk tuna cocok : dk (tc)=k-2
(dalam hal ini, n = banyaknya pasang data dan k = banyaknya kelompok data
Y berdasarkan kategori X)
5) Tentukan besaran Kuadrat Tengah (Sudjana, 2003:18), yaitu
a) Menghitung Kuadrat Tengah Total
b) Menghitung Kuadrat Tengah Regresi
reg(a) = JKreg(a)
c) Menghitung Kuadrat Tengah Regresi b terhadap a
=
d) Menghitung Kuadrat Tengah Sisa
=
e) Menghitung Kuadrat Tengah Tuna Cocok ( )
=
Dewi Kurnianingsih, 2014
Pengaruh pembiayaan bermasalah efisiensi operasional,dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
k n JKG
-=
6) Menentukan nilai Fhitung dan Ftabel
a) Fhitung =
b) Ftabel diperoleh dari tabel distribusi F untuk taraf signifikansi, dk1 = k-2 dan
dk2 = n-k
7) Lakukan pengujian hipotesis dengan membandingkan Fhitung dan Ftabel sesuai
kriteria dibawah ini
a) Jika Fhitung < Ftabel = regresi berpola linear
b) Jika Fhitung >Ftabel = regresi berpola tidak linear
Selain cara di atas, uji linearitas juga dapat dilakukan dengan
menggunakan uji Durbin Watson. Pengujian ini membandingkan nilai Durbin
Watson hitung (DW) dan nilai dL dalam tabel Durbin Watson. Adapun kriteria
keputusannya adalah sebagai berikut:
1) apabila DW > dL maka data berbentuk linear, dan
2) apabila DW < dL maka data tidak berbentuk linear.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.
Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya Variance
Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen
manakah yang dijelaskan oleh varibel independen lainnya. Dalam pengertian
sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen dan diregres
terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel
independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya.
Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF =
46
Dewi Kurnianingsih, 2014
Pengaruh pembiayaan bermasalah efisiensi operasional,dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF >10
(Ghozali, 2013:105-106).
Sebagai dasar acuannya dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Jika nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa
tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.
2) Jika nilai tolerance < 0,10 dan nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan bahwa
ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,
maka disebut homoskedastisitas, dan jika variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan lain berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regressi yang baik
adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas
Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat
dilakukan dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat
(ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Dasar analisisnya adalah sebagai
berikut:
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
(Ghozali, 2013:139)
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
Dewi Kurnianingsih, 2014
Pengaruh pembiayaan bermasalah efisiensi operasional,dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang
waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan
pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Model regresi
yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.
Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya
autokorelasi salah satunya adalah menggunakan uji Durbit Watson (DW test).
Ketentuan pengujian tidak terjadinya autokorelasi dapat disimpulkan apabila nilai
DW terletak diantara du dan 4-du (du < d < 4-du) (Ghozali, 2013:111).
3. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
analisis regresi linear multipel, uji F, dan uji t yang akan dijelaskan sebagai
berikut:
a. Analisis Regresi Linier Multipel
Analisis regresi linear multipel digunakan oleh peneliti, bila peneliti
bermaksud menunjukkan pengaruh beberapa variabel independen terhadap
variabel dependen. Penelitian ini menggunakan 3 variabel independen, yaitu
pembiayaan bermasalah, efisiensi operasional, dan ukuran bank dengan variabel
dependen profitabilitas.Menurut Sudjana (2003:69) regresi linear multipel adalah
“hubungan antara sebuah peubah tak bebas dan dua buah atau lebih peubah bebas dalam bentuk regresi.” Dalam uji regresi multipel, seluruh prediktor (bebas) dimasukkan ke dalam perhitungan regresi secara serentak. Persamaan regresi
kemudian menghasilkan konstanta dan koefisien regresi bagi masing-masing
variabel bebas. Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a b1 1 b2 2 b3 3
Dimana:
: variabel dependen/terikat, profitabilitas (ROA)
a : konstanta (harga Y untuk 1 0 2 0 3
b1 : angka arah (koefisien regresi) dari prediktor X1
48
Dewi Kurnianingsih, 2014
Pengaruh pembiayaan bermasalah efisiensi operasional,dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b3 : angka arah (koefisien regresi) dari prediktor X3
X1 : variabel independen 1 (prediktor 1), pembiayaan bermasalah (NPF)
X2 : variabel independen 2 (prediktor 2), efisiensi operasional (BOPO)
X3 : variabel independen 3 (prediktor 3), ukuran bank (Ln Total Aset)
(Supardi, 2013:254)
Langkah-langkah menentukan persamaan regresi (Supardi,
2013:254-2256) adalah sebagai berikut:
1) Tentukan harga-harga deskriptif:
∑ 1, ∑ 2, ∑ 3, ∑Y, n, ̅ ̅ ̅ , ̅ ∑ 12, ∑ 22, ∑ 32, ∑ 1Y, ∑ 2Y, ∑ 3Y,
∑ 1X2, ∑ 1X3, ∑ 2X3
2) Lakukan konversi penyederhanaan dengan metode skor deviasi:
a)
b)
c) 22 n2 2
d) x32 32 n3 2
e)
f)
g)
h) x1x 1 2 1 2
n
i) x1x 1 3 1 3
n
j) x2x 2 3 2n 3
3) Tentukan harga-harga b1, b2, b3 dan a dengan cara menyelesaikan sistem
persamaan berikut:
a)
b)
Dewi Kurnianingsih, 2014
Pengaruh pembiayaan bermasalah efisiensi operasional,dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d) ̅ ̅ ̅ ̅
4) Membentuk persamaan regresi ganda dengan tiga variabel
a b1 1 b2 2 b3 3
b. Uji Keberartian Regresi (Uji F)
Sebelum regresi yang diperoleh digunakan untuk membuat kesimpulan,
terlebih dahulu perlu diperiksa keberartiannya. Uji F atau uji keberartian regresi
menurut Sudjana (2003:90) yaitu:
Menguji keberartian regresi linier ganda ini dimaksudkan untuk meyakinkan diri apakah regresi (berbentuk linier) yang didapat berdasarkan penelitian ada artinya bila dipakai untuk membuat kesimpulan mengenai hubungan sejumlah peubah yang sedang dipelajari.
Tahap-tahap pengujiannya adalah sebagai berikut:
1) Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif
H0 : regresi tidak berarti
H1 : regresi berarti
2) Menentukan taraf signifikansi. Taraf signifikansi menggunakan 0,05
3) Menentukan nilai jumlah kuadrat (JK) setiap sumber varian:
1)
2)
3)
(Sudjana, 2003:91)
4) Menentukan harga F hitung dengan rumus:
(Sudjana, 2003:91)
5) Menentukan harga F tabel:
F tabel diperoleh dari tabel distribusi-F untuk taraf signifikansi tertentu
dengan dkpembilang= k dan dkpenyebut= n – k -1
50
Dewi Kurnianingsih, 2014
Pengaruh pembiayaan bermasalah efisiensi operasional,dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6) Melakukan pengujian hipotesis dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
1) Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak
2) Jika F hitung F tabel, maka H0 diterima
(Supardi, 2013:257)
c. Uji Keberartian Koefisien Regresi (Uji t)
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen. Tahap-tahap pengujian adalah sebagai berikut:
1) Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif
a) Hipotesis statistik 1 tentang pembiayaan bermasalah
H0:
ᵦ
1=0 (pembiayaan bermasalah tidak berpengaruh terhadapprofitabilitas)
Ha:
ᵦ
10 (pembiayaan bermasalah berpengaruh negatif terhadapprofitabilitas)
b) Hipotesis statistik 2 tentang efisiensi operasional
H0:
ᵦ
2= 0 (efisiensi operasional tidak berpengaruh terhadap profitabilitas)Ha:
ᵦ
20 (efisiensi operasional berpengaruh negatif terhadap profitabilitas)c) Hipotesis statistik 3 tentang ukuran bank
H0:
ᵦ
3=0 (ukuran bank tidak berpengaruh terhadap profitabilitas)Ha:
ᵦ
30 (ukuran bank berpengaruh positif terhadap profitabilitas)2) Menentukan taraf signifikansi yaitu 0,05
3) Menentukan t hitung untuk masing-masing koefisien regresi
Dewi Kurnianingsih, 2014
Pengaruh pembiayaan bermasalah efisiensi operasional,dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dimana:
bi = nilai variabel bebas Xi
sbi = galat baku koefisien regresi bi
Perhitungan-perhitungan yang harus dilakukan sebelum menentukan t
hitung adalah sebagai berikut:
a) bi (b1, b2, b3) di hitung dengan persamaan berikut ini
(1)
(2)
(3)
b) Menghitung nilai galat baku taksiran Y atas X1, X2,...Xk
(Sudjana, 2003:110)
c) Menghitung jumlah kuadrat penyimpangan peubah
̅
(Sudjana, 2003:110)
d) Menghitung koefisien korelasi ganda
(Sudjana, 2003:114)
e) Menghitung nilai galat baku koefisien regresi bi
(Sudjana, 2003:110)
Atau
√ ̅
Dimana:
(1)
52
Dewi Kurnianingsih, 2014
Pengaruh pembiayaan bermasalah efisiensi operasional,dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(2)
(3)
(4)
(Supardi, 2013:266-267)
4) Menentukan nilai t tabel
Nilai t tabel diperoleh dari tabel distribusi t untuk taraf signifikansi dan db
yang telah ditentukan. Untuk taraf signifikansi 0,05 dan db = n – k -1
(Supardi, 2013:268)
5) Menguji hipotesis dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
a) Kriteria uji untuk uji pihak kanan
Jika thitung ttabel maka H0 diterima
Jika thitung ttabel maka H0 ditolak
b) Kriteria uji untuk uji pihak kiri
Jika thitung - ttabel maka H0 diterima
Jika thitung - ttabel maka H0 ditolak
Dewi Kurnianingsih, 2014
Pengaruh pembiayaan bermasalah efisiensi operasional,dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel pembiayaan
bermasalah, efisiensi operasional, dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank
Umum Syariah di Indonesia tahun 2011-2013. Berdasarkan hasil analisis dan
pembahasan yang telah dijelaskan di bab sebelumnya, maka kesimpulan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pembiayaan bermasalah (NPF) pada sebagian besar Bank Umum Syariah
berada di peringkat 2 yang tergolong dalam peringkat rendah penilaian
peringkat rasio Non Performing Financing (NPF), yang berarti secara
keseluruhan kebijakan dan prosedur pemberian pembiayaan dan pengelolaan
resiko dari pembiayaan telah dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan
skala usaha bank, serta sangat mendukung kegiatan operasional yang aman
dan sehat.
2. Efisiensi operasional (BOPO) cenderung menunjukkan nilai yang tinggi dalam
arti terjadi efisiensi yang buruk (ketidakefiseinan) dalam pelaksanaan kegiatan
operasi Bank Umum Syariah.
3. Ukuran Bank (LNTA) di Bank Umum Syariah selalu mengalami peningkatan
di setiap tahunnya. Seluruh bank selalu memiliki aset yang lebih tinggi setiap
tahunnya jika dibandingkan dengan kepemilikan aset tahun sebelumnya.
4. Profitabilitas (ROA) di beberapa Bank Umum Syariah belum dapat memenuhi
standar terbaik yang telah ditetapkan Bank Inodonesia, atau kinerja
profitabilitasnya masih terus memerlukan perbaikan-perbaikan untuk
peningkatannya.
5. Pembiayaan bermasalah (NPF) dan Ukuran Bank (LNTA) tidak berpengaruh
terhadap profitabilitas (ROA), karena NPF yang dimiliki Bank Umum Syariah
Dewi Kurnianingsih, 2014
Pengaruh pembiayaan bermasalah efisiensi operasional,dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diseconomic scale. Adpaun Efisiensi operasional (BOPO) berpengaruh negatif
Dewi Kurnianingsih, 2014
Pengaruh pembiayaan bermasalah efisiensi operasional,dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Saran 1. Bagi Bank
Saran yang dapat diberikan bagi bank dari hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan tetap dijaga kualitasnya agar
masalah yang ditimbulkan oleh pembiayaan bermasalah tidak menurunkan
kinerja bank khususnya dari segi profitabilitas sehingga bank tetap sehat.
b. Peningkatan jumlah pembiayaan dan investasi lainnya yang memiliki nilai
tambah perlu tetap dijaga keberlangsungannya agar dapat menghasilkan return
yang diharapkan bank.
c. Bank sebaiknya lebih bekerja keras untuk meningkatkan efisiensi
operasionalnya yang berada di peringkat rendah bahkan terendah untuk
meningkatkan profitabilitasnya. Keefisienan tersebut didapatkan dengan
mengurangi atau menghilangkan kegiatan operasi yang tidak memberikan
nilai tambah atau merugikan, sehingga pendapatan operasional bisa menutupi
biaya operasional yang dikeluarkan bank.
d. Peningkatan ukuran bank yang ditandai dengan bertambahnya nilai total aset
tidak serta merta akan menaikkan profitabilitas bank. Bank sebaiknya tetap
memperhatikan faktor-faktor lain dimana bank tersebut beroperasi dalam
cakupan skala ekonomi dan terus menjaga agar tidak terjadi kompleksitas
operasi dan ketidakefisienan seiring bertambah besarnya bank.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Saran untuk peneliti selanjutnya adalah sebagai berikut:
a. Memperbesar cakupan objek penelitian dalam dunia perbankan syariah, yaitu
tidak hanya Bank Umum Syariah tetapi termasuk di dalamnya Unit Usaha
Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
b. Melakukan penelitian perbandingan dengan objek lembaga perbankan syariah
Dewi Kurnianingsih, 2014
Pengaruh pembiayaan bermasalah efisiensi operasional,dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
, (2013) Pedoman Operasional Penulisan Skripsi. Bandung: Program Studi Pendidikan Akuntansi FPEB UPI.
Adair, T. (2011) Corporate Finance. America: Mc Graw-Hill.
Arikunto, S. (2010) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Asnawi, S.K. dan Chandra, W. (2006) Metodologi Penelitian Keuangan: Prosedur, Ide, dan Kontrol. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Dendawijaya, L. (2009) Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Djamil, F. (2012) Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di Bank Syariah. Jakarta: Sinar Grafika.
Handoko, T.H.(2013) Manajemen. Yogyakarta:BPFE.
Harahap, S.S. (2008) Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Herijanto, H. (2013) Selamatkan Perbankan Demi Perekonomian Indonesia. Jakarta: PT Mizan Publika.
Irawati, S. (2006) Manajemen Keuangan. Bandung: PUSTAKA.
Iskandar, S. (2008) Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: PT Semesta Asa Bersama.
Kasmir. (2008) Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Grafindo Persada.
Kasmir. (2008) Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.
Komaruddin. (1994) Ensiklopedia Menejemen. Jakarta: Bumi Aksara.
Kuncoro., Mudrajad., dan Suhardjono (2002) Manajemen Perbankan Teori dan
Aplikasi. Yogyakarta:BPFE UGM
Dewi Kurnianingsih, 2014
Pengaruh pembiayaan bermasalah efisiensi operasional,dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia
89
Dewi Kurnianingsih, 2014
Pengaruh pembiayaan bermasalah efisiensi operasional,dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mahmoedin. (2004) Melacak Kredit Bermasalah. Jakarta: Pustaka Sinar harapan.
Masyhuri dan Zainuddin. (2011) Metodologi Penelitian-Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Bandung: PT Refika Aditama.
Nazir, M. (2005) Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia.
Rivai, V. dan Arivin, A. (2010) Islamic Banking. Jakarta:Bumi Aksara.
Rivai, V. dkk. (2012) Commercial Bank Management. Depok: Rajagrafindo.
Sawir, A. (2004) Kebijakan Pendanaan dan Restrukturisasi Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Simorangkir, O.P. (2004) Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Nonbank.
Bogor:Ghalia Indonesia.
Sudjana. (2003) Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung:Tarsito.
Sugiyono. (2013) Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Supardi. (2013) Aplikasi Statistika dalam Penelitian Konsep Statistika yang Lebih Komprehensif. Jakarta: Change Publication.
Sutojo, S. (2008) Menangani Kredit Bermasalah. Jakarta: PT Gramedia.
Usman, H., dan Akbar R.P.S. (2003) Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi Aksara.
Wibisono, D. (2006) Manajemen Kinerja: Konsep, Desain, dan Tekhnik Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Jakarta:Erlangga
Sumber Jurnal
Athanasoglou, P.P., Brissimis. S.N., dan Delis, M.D. (2005) Bank-Specific, Industry-Specific and Macroeconomic Determinants of Bank Profitability.
Working Paper Bank of Greece, 25,hlm. 5-37.
Blease, J.R.B. dkk. (2010) Employees, Firm size, and Profitability in U.S. manufacturing. Investment Management and Financial Innovations, 7 (2), hlm. 7-23.
Davydenko, A. (2010) Determinants of Bank Profitability in Ukraine.
Dewi Kurnianingsih, 2014
Pengaruh pembiayaan bermasalah efisiensi operasional,dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dietrich, Andreas and Gabrielle Wanzenried. (2010). What Determines the Profitability of Commercial Banks? New Evidence from Switzerland. Social Science Research Network.
Elsiefy, E. (2013). Determinants of Profitability of Commercial Bank in Qatar.
International Journal of Economics an Management Science, 2 (11), hlm. 108-142.
Hasbi, H. dan Haruman, T. (2011) Banking: According to Islamic Sharia Concepts and Its Performance In Indonesia. International Review of Business Research Papers, 7 (1), hlm. 60-76.
Hoffman, P.S. (2011) Determinants of the Profitability of the US Banking Industry. International Journal of Business and Social Science, 2 (22), hlm. 255-269.
Idris, A. R., et al. (2011) Determinant of Islamic banking Institutuins' Profitability in Malaysia. Wordl Applied Sciences Journal 12 (Special Issue on Bolstrering Economic Sustainability, hlm. 1-7.
Jahan, N. (2012) Determinants of Bank’s Profitability: Evidence from Bangladesh.
Indian Journal of Finance, 6(2), 32 – 38.
Kumar, K.B. and R.G. Rajan and L. Zingales, (2001) What determines firm size?,
Working paper, University of Chicago.
Kusuma, H. (2005). Size Perusahaan dan Profitabilitas: Kajian Empiris Terhadap Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal ekonomi Pembangungan, 1 (1), hlm. 81-93.
Obamuyi, Tomola M. (2013) Determinants of Banks' Profitability in A Developing Economy: Evidence From Nigeria. Organization and Markets in Emerging Economies, 4 (2), hlm. 97-111.
Ongore, V.O. dan Kusa, G.B. (2013) Determinants of Financial Performance of Commercial Banks in Kenya. International Journal of Economics and Financial Issues, 3 (1), hlm. 237-252.
Prasanjaya, A.A.Y dan Ramantha, I. W. (2013) Analisis Pengaruh Rasio CAR, BOPO, LDR dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas Bank yang Terdaftar di BEI. E-Jurnal akuntansi Universitas udayana, 4 (1), hlm.230-245.
91
Dewi Kurnianingsih, 2014
Pengaruh pembiayaan bermasalah efisiensi operasional,dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ramadan, I.Z., Kilani,Q.A., dan Kaddumi, T.A. (2011) Determinants Of Bank Profitability: Evidance From Jordan. International Journal Of Academic Research, 3 (4), hlm. 180-191.
Sukarno, K. W dan Syaichu, M.(2006) Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Bank Umum di Indonesia. Jurnal Studi Manajemen & Organisasi, 3 (2), hlm. 46-58.
Wasiuzzaman, S dan Tarmizi, H.A.B.A. (2010) Profitability of Islamic Bank in Malaysia: An Empirical Analysi. Journal of Islamic Economics, Banking and Finance, 6 (4), hlm. 53-68.
Wibowo, E. S dan Syaichu, M (2013) Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, CAR, BOPO, NPF, terhadap Profitabilitas Bank Syariah. Diponegoro Jurnal of Management 2 (2), hlm. 1-10.
Sumber Makalah dalam Prosiding Konferensi
Haron, S. and Azmi, W.N.W. (2004) Profitability Determinants of Islamic bankks: A Cointegration Approach. Paper on Islamic Banking Conference. Union Arab Bank, Beirut, Lebnon, hlm. 1-18.
Syafri. (2012) Factors Affecting Bank Profitability in Indonesia. Paper on The 2012 International Conference on Business and Management. Thailand, Phuket, hlm. 236-242.
Sumber Dokumen
Bank Indonesia (2007) Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.9/24/DPbS tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah. Jakarta: Bank Indonesia
Bank Indonesia (2008) Lampiran I Surat Edaran Bank Indonesia No. 10/36/DpbS tentang Penilaian Aktiva Produktif Bank Umum yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah. Jakarta: Bank Indonesia.
Bank Indonesia (2007) Peraturan Bank Indonesia No. 9/1/PBI/2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah.
Jakarta: Bank Indonesia
Dewi Kurnianingsih, 2014
Pengaruh pembiayaan bermasalah efisiensi operasional,dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bank Indonesia (2011) Peraturan Bank Indonesia No. 13/13/PBI 2011 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bagi Bank Umum Syariah dan Unit usaha Syariah.
Jakarta: Bank Indonesia.
Direktorat Perbankan Syariah. (2013). Statistik Perbankan Syariah. Jakarta: Bank Indonesia
Ikatan Akuntan Indonesia (2013) Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI) No. 14 tentang Laba Rugi Komprehensif. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia
Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan.
Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
Sumber Karya Ilmiah
Dewi, R.D. (2010) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia. Skripsi, Universitas Diponegoro.
Krakah, A.K dan Ameyaw, A. (2010) The Determinants of Bank's Profitability in Ghana, The Case of Merchant Bank Ghana Limited (MBG) and Ghana
Commercial Bank (GCB). Thesis, MBA Programe, School of Management
Blekinge Tekniska Hogskola.
Mawardi, W. (2004) Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Bank Umum di Indonesia. Tesis, Program Pasca Sarjana, Universitas Diponegoro
Sartika, D. (2012) Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif dan Likuidaitas Terhadap Return On Assets (ROA). Skripsi, Universitas Hasanuddin.
Stiawan, A. (2009). Analisis Pengaruh Faktor Makroekonomi, Pangsa Pasar dan Karakteristik Bank Terhadap Profitabilitas Bank Syariah. Tesis, Program Pascasarjana, Universitas Diponegoro.
Sumber Internet
PT Bank BCA Syariah. Annual Report (2011-2013). [Online]. Tersedia di: www.bcasyariah.co.id.