• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA SMAN 12 BANDUNG.

N/A
N/A
N/A

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA SMAN 12 BANDUNG."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Giri Lisyono R, 2014

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA SMAN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ……….. i

KATA PENGANTAR ……… ii

UCAPAN TERIMA KASIH ……… iii

DAFTAR ISI ………....………....………....………....………. vi

DAFTAR TABEL ……….…….…….. ix

DAFTAR GAMBAR ………. x

DAFTAR LAMPIRAN ……….. xi

BAB I PENDAHULUAN ……….. 1

A. Latar Belakang ……….. 1

B. RumusanMasalah ………. 3

C. TujuanPenelitian ………. 3

D. ManfaatPenelitian ……… 4

E. BatasanMasalah ……… 4

F. BatasanIstilah ……….……….... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISPENELITIAN …...……… 7

A. KAJIAN PUSTAKA ……….. 7

1. Tujuan Pembelajaran ………...………... 8

2. Pendidikan Jasmani ………...………... 9

3. Hakikat Permainan Tradisional ……… 11

4. Jenis Permainan ………..………..……….…. 12

a. Grobak Sodor ….….….….….….….….….….….….….….... 14

b. Balap Karung ….….….….…....….….….….…....….….….… 16

c. Boy-Boyan ….….….….…....….….….….…....….….….….. 17

d. Engklek(sodah) ….….….….…....….….….….…....….….…... 18

5. Motivasi Belajar Penjas ……….. 19

(2)

Giri Lisyono R, 2014

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA SMAN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. HIPOTESIS PENELITIAN ……….. 26

BAB III METODE PENELITIAN ………... 27

A. Populasi dan Sampel ………. 27

B. Metode Penelitian ………... 27

C. Desain Penelitian ………. 28

D. Langkah-langkah Penelitian ………. 30

E. Instrumen Penelitian ………. 34

F. Uji Coba Instrumen ………... 34

G. Pelaksanaan Pengumpulan Data ………... 36

H. Pelaksanaan Penelitian ……….. 36

I. Analisis Data ………...…….... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………. 39

A. Hasil Penelitian ………... 39

B. Analis Data ………... 39

1. Uji Prasyarat Analisis ………. 40

a. Uji Normalitas ……….. 40

b. Uji Homogenitas ………... 41

2. Uji Hipotesis ………... 42

a. Uji Hipotesis Pertama ………... 42

b. Uji Hipotesis Kedua ……….. 43

c. Uji Hipotesis Ketiga ……….. 43

C. Pembahasan ……….. 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………... 50

A. Kesimpulan ……….. 50

B. Saran ……….……… 50

DAFTAR PUSTAKA ………... 53

(3)

Giri Lisyono R, 2014

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA SMAN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel

Tabel 3.1 Kisi – kisiAngket Motivasi Belajar Siswa ……….. 31 Tabel 3.2 Kisi – kisiAngket Motivasi Belajar Siswa ……….. 32 Tabel 3.3 Kisi – kisi Angket Motivasi Belajar Penjas Sebelum Uji Coba .. 33 Tabel 3.4 Kategori Penyekoran Alternatif Jawaban ………. 34 Tabel 3.5 Kesimpulan Hasil Uji Validitas Item Soal ……….…. 35 Tabel 3.6 Kegiatan Pembelajaran Kelompok Tradional dan Kelompok

Kontrol ………..………..…………... 36 Tabel 4.1 Data Penghitungan Pretest dan Posttest Kelompok Permainan

Tradisional dan Kontrol …..………….…..………….…..……. 39 Tabel 4.2 Ringkasan Hasil Penghitungan Uji Normalitas Shapiro-Wilk .... 40

Tabel 4.3 Ringkasan Hasil Penghitungan uji homogenitas varians (Levene

Test)………..………..………..………... 41

Tabel 4.4 Ringkasan Hasil Penghitungan Paired Sample t test ……... 42 Tabel 4.5 Ringkasan Hasil Penghitungan Paired Sample t test ……….. 43 Tabel 4.7 Ringkasan Hasil Penghitungan independent sampel t test ... 43

`

DAFTAR GAMBAR

(4)

Giri Lisyono R, 2014

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA SMAN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 2.2 Balap Karung …..………. 16

Gambar 2.3 Boy-Boyan ………... 17

Gambar 2.4 Engklek ……… 18

Gambar 3.1 Desain Penelitian …..……… 29

Gambar 3.2 Langkah – Langkah Penelitian ……… 30

Gambar 4.1 PeningkatanMotivasiSebelumDanSesudahPerlakuan …….… 40

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A Angket Motivasi Belajar Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani Sebelum Uji Coba ………….………... 54

(5)

Giri Lisyono R, 2014

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA SMAN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lampiran C Hasil Perhitungan Uji Validitas Angket Motivasi Pembelajaran

Pendidikan Jasmani ………... 60

Lampiran D Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) …….…... 68

Lampiran E Kisi – kisi Motivasi ………..………... 76

Lampiran F Data Hasil Penelitian ………... 77

Lampiran G Uji Statistik Data ……….………...……..……... 82

Lampiran H Program Pembelajaran Penjas ………..……..……..……. 89

(6)

Giri Lisyono R, 2014

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA SMAN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam suatu sistem, pendidikan secara menyeluruh merupakan bagian

intergral dari kesatuan pendidikan khususnya pendidikan jasmani. Secara

keseluruhan aspek yang di kembangkan dalam pembelajaran penjas tidak hanya

aspek psikomotor yang berkaitan dengan gerak akan tetapi dalam pembelajaran

penjas juga harus dapat mengembangkan aspek kognitif yang berkaitan dengan

pengetahuan anak dan aspek afektifnya yang berkaitan dengan perilaku. Pendidikan

jasmani dan kesehatan merupakan bagian dari pendidikan keseluruhan, bertujuan

untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir

kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral

melalui aktivitas jasmani dan olahraga.

Melihat situasi di lapangan terutama di sekolah yang ada di kota bandung

pada dasarnya anak akan merasa senang ketika mereka bermain dengan

teman-temannya. Karena pada hakikatnya dunia anak tidak dapat dipisahkan dari bermain,

dengan bermain anak akan memperoleh pengalaman, baik itu pengalaman gerak

ataupun pengalaman yang berkaitan dengan pengetahuannya. Ketika anak merasa

senang maka secara otomatis berhubungan dengan motivasi dalam melakukan

aktivitas tersebut dalam aktivitas bermain.

Maka dari itu motivasi merupakan salah satu dorongan dalam melaksanakan

aktivitas termasuk ketika mengikuti pembelajaran penjas. Setiap anak memiliki

motivasi yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Hal ini terjadi karena

banyak hal yang dapat mempengaruhi tingkat motivasi anak, namun secara umum

hal yang dapat mempengaruhi motivasi seseorang terdiri dari dua faktor yaitu

internal dari dalam diri anak itu sendiri dan faktor eksternal yaitu dari luar seperti :

Keluarga, teman, kondisi lingkungan dan banyak hal lagi yang dapat

mempengaruhi tingkat motivasi yang berasal dari luar. Sehingga hal yang dapat

menentukan keberhasilan dalam suatu pembelajaran penjas tidak hanya berasal dari

(7)

2

Giri Lisyono R, 2014

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA SMAN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang dimiliki oleh anak pun akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dalam

pembelajaran penjas.

Pendidikan jasmani adalah suatu kegiatan yang bersifat mendidik dengan

memanfaatkan kegiatan jasmani, termasuk olahraga yang teratur, terencana,

terarah, dan terbimbing, diharapkan dapat tercapai seperangkat tujuan yang

meliputi pembentukan dan pembinaan bagi pertumbuhan dan perkembangan

jasmani dan rohani intelektual, emosional, sosial, dan moral spiritual.

Berdasarkan pada pengertian di atas maka dapat dipahami bahwa

pendidikan jasmani merupakan bagian dari proses pendidikan yang di dalamnya

terlibat aktivitas jasmani, termasuk di dalamnya olahraga. Namun dalam

perkembangannya dari kegiatan pendidikan jasmani ini dapat memberikan dampak

terhadap pembentukan pribadi peserta didik secara keseluruhan seperti keserasian

antara perkembangan jasmani, mental, rohani, emosional serta sosial kehidupannya

Melihat dari segi pendidikan jasmani untuk meningkatkan kualitas manusia,

atau membentuk manusia Indonesia seutuhnya, guru harus mempunyai sasaran

keseluruhan aspek pribadi manusia untuk siswanya, serta mencapai hal tersebut

maka diperlukan satu cara yang harus dilakukan oleh seorang guru pendidikan

jasmani dalam melaksanakan pengajaran, para pendidik harus dapat menentukan

sesuatu yang tepat dan berguna bagi anak didiknya. Tepat dan berguna disini

bermakna bahwa sesuatu itu harus sesuai dengan keadaan, kemampuan, dan

kebutuhan anak, serta bagaimana kegunaan sesuatu itu untuk membentuk

kepribadian anak sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.

Akan tetapi dalam pembelajaranya di sekolah saat ini masih sangat kurang

pembelajaran yang menerapkan sistem permainan didalamnya karena guru penjas

saat ini masih menggunakan gaya pengajaran tanpa menggunakan penerapan

permainan sehingga siswa menjadi jenuh dan tidak bersemangat dalam mengikuti

pembelajaran penjas. Begitupun yang terjadi di sekolah akan penulis teliti, di mana

guru penjas sangat jarang menerapkan permainan tradisional di dalam pembelajaran

, dimana anak selalu dituntut untuk dapat melakukan aktivitas gerak yang baik dan

tidak jarang penulis melihat anak menjadi mudah putus asa ketika tidak dapat

(8)

3

Giri Lisyono R, 2014

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA SMAN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan pemaparan diatas, jadi inti permasalahan yang akan

dikemukakan oleh penulis adalah kurangnya motivasi siswa dalam proses

pembelajaran pendidikan jasmani sehingga perlu dilakukan satu cara atau

pendekatan yang dapat meningkatkan motivasi anak dalam mengikuti pembelajaran

penjas supaya tujuan pembelajaran penjas yang di harapkan di SMAN 12 Bandung

dapat tercapai, dan hal ini penulis tuangkan kedalam judul “Pengaruh Permainan

Tradisional terhadap Motivasi Siswa dalam mengikuti pembelajaran penjas di

SMAN 12 Bandung”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latarbelakang masalah yang telah dipaparkan dan temuan

langsung di lapangan mengenai pembelajaran penjas di sekolah terutama di SMAN

12 Bandung, dimana saat ini masih sangat kurang pembelajaran yang menerapkan

sistem permainan di dalamnya, maka penulis merumuskan masalahnya sebagai

berikut:

1. Seberapa besar peningkatan motivasi belajar penjas siswa SMAN 12 Bandung

dengan perlakuan permainan tradisional?

2. Seberapa besar peningkatan motivasi belajar penjas siswa SMAN 12 Bandung

pada kelompok kontrol ?

3. Seberapa besar perbedaan peningkatan motivasi Belajar Penjas Siswa SMAN

12 Bandung antara permainan tradisional dengan kelompok kontrol ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan suatu hal yang ingin dicapai setelah

melakukan penelitian, sehingga dapat menghasilkan informasi dan hasil-hasil

penelitian yang benar. Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi

tujuan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan motivasi belajar penjas siswa

SMAN 12 Bandung dengan menggunakan perlakuan permainan tradisional.

2. Untuk mengetahui Seberapa besar peningkatan motivasi belajar penjas siswa

(9)

4

Giri Lisyono R, 2014

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA SMAN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Seberapa besar perbedaan peningkatan motivasi belajar penjas siswa SMAN 12

Bandung pada perlakuan permainan tradisional dengan kelompok kontrol pada

pembelajaran penjas.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari pelaksanaan pendidikan melalui permainan tradisional ini akan

memberikan manfaat bagi:

1. Guru : Hasil penelitian ini diharapkan agar guru lebih memahami tentang

penerapan permainan tradisional dalam pembelajaran penjas terutama di SMAN

12 Bandung. Selanjutnya diharapkan dapat berguna untuk menyajikan salah satu

alternatif yang baik sebagai upaya untuk mengatasi masalah yang dihadapi guru

berkenaan dengan pembelajaran penjas di sekolah.

2. Siswa : Diharapkan agar siswa lebih mudah memahami pembelajaran dan lebih

aktif dalam melakukan pembelajaran penjas, memberikan pengetahuan tentang

pembelajaran penjas yang mencakup kognitif, afektif, dan pisikomotor.

Selanjutnya hasil penelitian ini dapat dijadikan dorongan untuk terus

meningkatkan semangat belajar siswa melalui olahraga tradisional.

3. Dosen : Penelitian ini sangat bermanfaat, karena dengan menjadi seorang mitra

guru sekolah, dosen dapat lebih memahami tugas berat seorang guru serta

mengetahui lebih jauh permasalahan dalam pembelajaran di sekolah, yang mana

hal tersebut dapat membantu para dosen dalam mendidik calon guru pendidikan

jasmani.

4. SMAN 12 Bandung : hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang

baik pada sekolah itu sendiri dalam rangka perbaikan proses pembelajaran

penjas di SMAN 12 Bandung pada khususnya dan sekolah lain pada umumnya.

E. Batasan Masalah

Untuk menghindari timbulnya penafsiran yang terlalu luas dan untuk

memperoleh gambaran yang jelas, baik yang menyangkut objek studi, cakupan

studi, maupun kedalaman studinya, maka yang menjadi objek kajian dalam

(10)

5

Giri Lisyono R, 2014

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA SMAN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Penelitian ini dilakukan di SMAN 12 Bandung.

2. Penelitian ini difokuskan pada bagaimana pengaruh permainan tradisional

terhadap motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran penjas di sekolah.

3. Permainan tradisional yang diterapkan dalam penelitian ini terdiri dari empat

jenis, yaitu Grobak Sodor, balap karung, boy-boyan ,dan engklek.

4. Populasi dari penelitian ini terdiri dari siswa kelas XI IPA di SMAN 12

Bandung pada saat proses belajar mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.

Sedangkan sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 dan siswa XI

IPA 4 dengan jumlah masing masing 50 orang dengan total 100 orang siswa.

5. Pengambilan tehnik sampling menggunakan purposive sampling.

6. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

eksperimen. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah permainan tradisional,

sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi belajar

pendidikan jasmani.

7. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner/angket. Jenis angket yang

digunakan pada penelitian ini adalah angket tertutup, angket tertutup yaitu

angket yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban lengkap sehingga

pengisi hanya tinggal memberi tanda pada jawaban yang dipilih. Skala yang

digunakan pada penelitian ini adalah sekala Likert, skala ini menilai

sikap/tingkah laku yang diinginkan oleh penulis dengan cara mengajukan

beberapa pertanyaan kepada responden.

F. Batasan Istilah

Dalam penelitian ini terdapat beberapa istilah yang perlu diketahui

pengertiannya terlebih dahulu, hal ini dimaksudkan untuk menghindari kesalah

pahaman dalam penafsirannya, maka penulis mencoba memberikan penjelasan

mengenai istilah sebagai berikut:

1. Permainan Tradisional

Permainan tradisional adalah bentuk kegiatan permainan dan atau olahraga

yang berkembang dari suatu kebiasaan masyarakat tertentu, Pada perkembangan

(11)

6

Giri Lisyono R, 2014

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA SMAN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memiliki ciri kedaerahan asli serta disesuaikan dengan tradisi budaya setempat.

(Mahendra:2003).

2. Motivasi

Motivasi juga dapat diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak di

dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin

kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar,

sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Peran

motivasi adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat

untuk belajar.( Sardiman, 2006:75).

3. Pengaruh

Pengaruh adalah kemampuan yang terus berkembang yang berbeda dengan

kekuasaan tidak begitu terkait dengan usaha memperjuangkan dan memaksakan

kepentingan. (http://www.carapedia.com) (diunduh 28 januari 2014)

4. Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat perserta didik belajar

atau suatu kegiatan untuk membelajarkan perseta didik.

(http://www.dedi26.blogspot.com.) (diunduh 28 januari 2014)

5. Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktifitas

fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu baik dalam

(12)

Giri Lisyono R, 2014

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA SMAN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

bahwa :

1. Terdapat peningkatan motivasi belajar siswa melalui perlakuan permainan

tradisional.

2. Tidak Terdapat peningkatan motivasi belajar siswa melalui kelompok kontrol.

3. Permainan tradisional lebih meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran

penjas dibandingkan dengan kelompok kontrol.

B. Saran

1. Bagi guru pendidikan jasmani, lebih memahami tentang penerapan permainan

tradisional dalam pembelajaran penjas. Selanjutnya diharapkan dapat berguna

untuk menyajikan salah satu alternatif yang baik sebagai upaya untuk

mengatasi masalah yang dihadapi guru berkenaan dengan pembelajaran penjas

di sekolah.

2. Bagi rekan mahasiswa, yang akan mengadakan penelitian selanjutnya tentang

motivasi belajar pendidikan jasmani. Lebih ekplorasi lagi tentang

permainan-permainan tradisional yang dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik

dalam pembelajaran penjas. Selain itu, gunakan metode, model, dan

pendekatan lain yang menunjang motivasi siswa dalam pembelajaran penjas.

3. Bagi sekolah, tujuannya mengaplikasikan pendidikan jasmani sebagai

pendidikan karakter sebagai usaha pencapaian tujuan pendidikan nasional.

Dengan adanya permainan tradisional menjembatani suatu pembelajaran yang

inovatif, kreatif dan menggugah peserta didik sehingga termotivasi untuk

Referensi

Dokumen terkait

Kata yang mengalami perluasan makna dalam paragraf tersebut, terdapat pada kalimat bernomor ...... Data

Kusen Alumunium + kaca mati untuk basemant type V1 2,00 unit 29 Pas.. Kusen Alumunium + kaca mati untuk basemant type V2 6,00 unit

bahwa sertifikat Badan Usaha (SBU) yang digunakan adalah Subbidang Persungaian, Rawa Dan Pantai (22012) , sesuai Dokumen Pengadaan. Dengan dikeluarkannya Surat Pemberitahuan ini

Arab ICT Forum 2014 21-22 October 2014 Bahrain Society of Engineers.. “Adding Value to Human Lives through

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Complete Sentence Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Dalam Mata Pelajaran Bahasa

Tabel Hasil Uji Normalitas Data Penelitian Variabel Bebas Tes Loncat Tegak .... Hasil Uji Normalitas Data Variabel Tes hasil Menendang

Beberapa metoda atau teknik yang dikenal di dalam data mining salah satunya adalah association rule (aturan asosiasi) yang berusaha menemukan aturan-aturan tertentu

Makalah Seminar Tugas Akhir, Teknik Elektro Universitas Sumatera Utara, Medan,