• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN NOMOR : 8 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN NOMOR : 8 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MEDAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN NOMOR : 8 TAHUN 2002

TENTANG

RETRIBUSI PELAYANAN KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MEDAN

Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah yang luas nyata yang dan bertanggung jawab serta sejalan dengan undang No. 34 Tahun 2000 tentang perubahan atas Undang-undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak dan Retribusi

Daerah.bahwa untuk mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, tertib, aman, rapi dan indah serta untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dipandang perlu diatur ketentuan pelayanan kebersihan dan tata cara pemungutan retribusi.

b. Bahwa untuk memenuhi maksud tersebut di atas perlu diatur dan

ditetapkan dalam satu peraturan daerah.

Mengingat : 1. Undang-undang No. 8 DRT Tahun1956 tentang Pembentukan Daerah Otonomi Kota – Kota Besar dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara.

2. Undang-undang No. 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.

3. Undang-undang No.8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.

4. Undang-undang No. 4 tahun 1982 tentang Pokok-pokok

Pengelolaan Lingkungan Hidup.

5. Undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah.

6. Undang-undang No. 25 tahun 1999 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pusat dan Daerah.

7. Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 1973 tentang Perluasan

Daerah Kotamadya Medan.

8. Peraturan Pemerintah No. 105 tahun 2000 tentang Pengelolaan

dan Pertanggung Jawaban Keuangan Daerah.

9. Peraturan Pemerintah No. 66 tahun 2001 tentang Retribusi

Daerah.

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 4 tahun 1997 tentang

Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah.

11. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 84 tahun 1993 tentang

Bentuk Peraturan Daerah dan Peraturan Daerah perubahan.

12. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 174 tahun 1997 tentang

Pedoman Tata Cara Pemungutan Retribusi Daerah.

13. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 175 tahun 1997 tentang

Tata Cara pemeriksaan di bidang Retribusi Daerah.

14. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 43 tahun 1999 tentang

Sistem dan Prosedur Atministrasi Pajak dan Retribusi Daerah serta Pendapatan Daerah lainnya.

(2)

15. Peraturan Daerah No. 4 tahun2001 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja

Dinas-Dinas di lingkungan Pemerintah Kota Medan.

Dengan Persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA MEDAN

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KEBERSIHAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan a. Daerah adalah Kota Medan

b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Medan

c. Kepala Daerah adalah Walikota Medan.

d. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota

Medan.

e. Dinas Kebersihan adalah Dinas Kebersihan Kota Medan.

f. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kebersihan Kota Medan.

g. Pejabat adalah Pegawai yang diberikan tugas tertentu dibidang retribusi sesuai

dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. h. Kas Daerah adalah Kas Daerah Kota Metro.

i. Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut Retribusi adalah Pungutan Daerah

sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.

j. Jasa adalah kegiatan Pemerintah Daerah berupa usaha dan pelayanan yang

menyebabkan barang fasilitas atau kemanfaatan lainnya yang dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan.

k. Jasa umum adalah jasa yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah

dengan tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan.

l. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan

Perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayarna retribusi, termasuk pemungutan atau pemotongan retribusi tersebut.

m. Masa retribusi adalah salah satu jangka waktu tertentu yang merupakan batas

waktu bagi wajib retribusi untuk memanfaatkan jasa dan perizinan tertentu dari Pemerintah Daerah yang bersangkutan.

n. Surat Setoran Retribusi Daerah (SSRD) adalah surat yang digunakan oleh wajib

retribusi untuk melakukan pembayaran atau penyetoran retribusi yang tertuang ke Kas Daerah atau ke tempat pembayaran lain yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.

(3)

o. Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) adalah keputusan yang menentukan

besarnay jumlah retribusi yang tertuang.

p. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar untuk selanjutnya disingkat

SKRDLB adalah keputusan yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran Retribusi karena jumlah kredit retribusi lebih besar dari retribusi yang tertuang atau tidak seharusnya tertuang.

q. Surat Tagihan Retribusi Daerah untuk selanjutnya disingkat STRD adalah surat

untuk melakukan tagihan retribusi dan atau sanksi administrasi berupa bunga atau denda.

r. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan dan

mengelola data dan atau keterangan lainnya dalam rangka pengawasan kepatuhan pemenuhan kewajiban retribusi daerah berdasarkan peraturan

perundang-undangan retribusi daerah.

s. Jalan utama, kolektor dan jalan lingkungan adalah jalan yang ditetapkan

berdasarkan klasifikasi jalan sesuai dengan Peraturan Perundangan yang berlaku. t. Jalan umum adalah setiap jalan dalam bentuk apapun yang terbuka untuk lalu

lintas umum.

u. Sampah adalah sisa-sisa dari suatu benda berupa benda padat, benda cair yang

tidak berfungsi lagi, baik yang berasal dari rumah tangga, bangunan termasuk yang ada di jalan umum.

v. Sampah khusus dan proses produksi Non B3 adalah sampah yang bersumber dari

tempat-tempat usaha yang bersifat komersil termasuk dari bongkaran bangunan dan potongan pemangkasan pohon.

w. Pelayanan sampah adalah proses pelayanan yang meliputi kegiatan pewadahan,

pengumpulan, pemusnahan dan pemungutan retribusi sampah ;

- Pewadahan ; Penyediaan sarana tempat pengumpulan sampah di lokasi

wajib retribusi sampah.

- Pengumpulan ; kegiatan pengumpulan sampah dari lokasi wajib Retribusi

sampah ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS)

- Penangkutan ; kegiatan pengangkutan sampah dari lokasi wajib retribusi

sampah dan atau dari TPS ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) - Pemusnahan ; kegiatan pemusnahan sampah yang berada di Tempat

Pembuangan Akhir (TPA).

- Pemungutan Retribasi; Kegiatan pemungutan retribusi sampah dan

tiap-tiap wajib retribusi sampah yang dilaksanakan oleh petugas yang ditunjuk. x. Tempat Penampungan Sementara (TPS) adalah Tempat Penampungan yang

berada di lokasi yang disediakan oleh wajib retribusi sampah dan atau di tempat yang disediakan pemerintah kota.

y. Tempat Penampungan Akhir (TPA) adalah tempat pembuangan akhir sampah di

suatu lokasi yang telah ditetukan oleh pemerintah.

z. Pekarangan adalah suatu lapangan yang merupakan bagian dari suatu bangunan

yang terdapat di sekitar bangunan dan mempunyai batas-batas tertentu. å. Wadah adalah alat-alat yang disediakan untuk tempat menampung dan

mengumpulkan sampah-sampah guna kelancaran pengumpulan sampah, berupa kantongan plastik, tong plastik, container dan sebagainya.

ä. Alat pengangkutan sampah adalah alat-alat yang dipergunakan untuk mengangkut

sampah dan sejenisnya baik berbentuk kendaraan bermotor, gerobak maupun dalam bentuk lain.

ö. Saluran adalah setiap galian tanah meliputi selokan, saluran terbuka (kanal)

(4)

BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2

Pemerintah Daerah bermaksud untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat agar terwujud lingkungan yang bersih, sehat, tertib, aman, rapi dan indah.

Pasal 3

Pemerintah daerah bertujuan agar tercapai lingkungan yang bersih secara optimal di seluruh wilayah Daerah.

BAB III

PELAYANAN DAN PENGAWASAN Pasal 4

Pemerintah Daerah memberikan pelayanan dalam hal :

(1) Membersihkan sampah di jalan umum yang ditetapkan dalam Keputusan Kepala

Daerah.

(2) Mengumpulkan sampah dan sampah khusus dari sumbernya ke Tempat

Pembuangan Sementara (TPS)

(3) Menyediakan tempat pembuangan sementara untuk pelayanan umum.

(4) Mengangkat sampah / sampah khusus dari Tempat Penampungan Sementara Ke

Tempat Pembuatan Akhir.

(5) Menyediakan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Untuk pemusnahan Sampah.

(6) Memusnahkan sampah / sampah khsuus di Tempat Pembuangan Akhir.

(7) Melakukan penyedotan, pengangkutan tinja dari Septictank ke Instalasi

Pengelolaan Lumpur Tinja (IPLT).

Pasal 5

Pemerintah Daerah melakukan pengawasan terhadap semua kegiatan atau urusan kebersihan dalam rangka menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

BAB IV

KEWAJIBAN DAN LARANGAN Pasal 6

Setiap orang pribadi atau badan yang berada di daerah wajib :

a. Menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan masing-masing dan saluran air

disekelilingnya.

b. Memelihara dan merawat pagar mati dan pagar hidup.

c. Mengumpul dan memasukkan sampah pada wadah yang disediakan sendiri dan

diletakkan pada lokasi yang mudah dijangkau oleh petugas kebersihan. d. Bagi warga yang tinggal di gang-gang yang tidak dapat dilalui oleh armada

pengangkutan sampah langsung menempatkan sampahnya yang sudah dikemas ke tempat penampungan sampah sementara yang telah ditentukan.

e. Setiap pedangan harian tidak menetap dan pedagang keliling diwajibkan untuk

(5)

menempatkannya ke tempat pembuangan sementara yang telah disediakan oleh Pemerintah Daerah.

f. Setiap penguasaha kendaraan angkutan umum harus menyediakan tempat sampah

di dalam kendaraan dan kemudian membuang sampahnya di tempat penampungan sementara yang telah disediakan di terminal-terminal atau yang disediakan oleh Instansi Pengelola Persampahan di tempat-tempat tertentu.

g. Setiap orang pribadi atau badan yang sedang melakukan kegaitan pembuangan

harus memelihara kebersihan dan tidak menempatkan bahan material bangunan pada badan jalan atau trotoar.

h. Setiap orang pribadi atau badan yang bertanggungjawab, memiliki dan atau

menghuni bangunan di Kota Medan wajib membayar retribusi sampah sesuai dengan besarnya tarif yang telah ditentukan.

i. Memberikan informasi kepada Pemerintah tentang pelanggaran-pelanggaran yang

mencemarkan kebersihan lingkungan.

j. Bagi pemilik tanah kosong wajib membersihkan dan merawat lahannya. Pasal 7

Setiap orang pribadi atau badan dilarang untuk : a. Membuang sampah di saluran air.

b. Membuang sampah di jalan-jalan, sungai dan di Daerah Aliran Sungai (DAS)

c. Membuang sampah atau menumpukkan sampah yang permanen di atas paret atau

barem jalan.

d. Membakar sampah sembarangan yang dapat mengganggu lingkungan. BAB V

NAMA, OBJEK, SUBJEK DAN WAJIB RETRIBUSI Pasal 8

1) Dengan nama Retribusi Pelayanan kebersihan di pungut retribusi atas pelayanan

yang diberikan Pemerintah Daerah.

2) Objek Retribusi adalah pelayanan yang disediakan atau diberikan Pemerintah

Daerah berupa Penyediaan Tempat, Pegumpulan, Pengangkutan dan Pemusnahan sampah dari setiap bangunan yang berada di Kota Medan serta penyedotan Septictank.

3) Wajib Retribusi Kebersihan adalah orang pribadi atau badan yanga berkewajiban

untuk membayar Retribusi Pelayanan kebersihan.

BAB VI

GOLONGAN RETRIBUSI DAN WILAYAH PEMUNGUTAN Pasal 9

Retribusi pelayanan Kebersihan termasuk Golongan Retribusi Jasa Umum

Pasal 10

(6)

BAB VII

PENGECUALIAN, PEMBEBASAN DAN KERINGANAN RETRIBUSI SAMPAH

Pasal 11

1) Kepala Daerah dapat memberikan pengecualian, pembebasan dan keringanan

retribusi terhadap.

a. Lokasi-lokasi yang belum terlayani oleh Pemerintah Daerah

b. Rumah-rumah ibadah dan panti-panti sosial.

2) Lokasi, tata cara pemberian pengecualian, pembebasan, keringanan retribusi

sebagaimana pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah.

BAB VIII

PENETAPAN BESAR TARIF Pasal 12

Besaran tarif ditetapkan berdasarkan : 1. Peruntukan bangunan.

2. Lokasi bangunan berdasarkan pembagian letak kota.

3. Letak bangunan berdasarkan klasifikasi jalan.

4. Kwalitas bangunan.

5. Luas bangunan

6. Volume sampah terlayani.

BAB IX

PRINSIP YANG DIANUT DALAM PENETAPAN STRUKTUR TARIF Pasal 13

Penetapan struktur besarnya tarif retribusi adalah berdasarkan biaya yang diperlukan untuk pengelolaan sampah dari sumbernya ke TPA sampai dengan pemusnahan dengan prinsip subsidi silang, dan dibayar perbulan atau perhari bagi pedagang harian yang tidak menetap.

(7)

Pasal 14

BESARNYA RETRIBUSI KEBERSIHAN MASING-MASING SEBAGAI BERIKUT :

I. RUMAH TINGGAL

KUA

LITAS LUAS

PUSAT KOTA TENGAH KOTA PINGGIR KOTA

JALAN JALAN JALAN

UTA

MA KOL LINKUTAMA KOL LINKUTAMA KOL LINK

LUX Lebih besar Dari 250 m2 101 s.d250m2 Lebih kecil Dari 100 m2 35.000 25.000 17.500 25.000 17.500 12.500 17.500 12.500 10.000 25.000 17.500 12.500 17.500 12.500 10.000 12.500 10.000 75.000 17.500 12.500 10.000 12.500 10.000 7.500 10.000 7.500 5.000 PERMAN ENT Lebih besar Dari 250 m2 101 s.d250m2 Lebih kecil Dari 100 m2 25.000 17.500 12.500 17.500 12.500 10.000 12.500 10.000 7.500 17.500 12.500 10.000 12.500 10.000 5.000 10.000 7.500 5.000 12.500 10.000 7.500 10.000 7.500 5.000 7.500 5.000 4.000 SEMI PERMAN ENT Lebih besar Dari 250 m2 101 s.d250m2 Lebih kecil Dari 100 m2 17.500 12.500 10.000 12.500 10.000 7.500 10.000 7.500 5.000 12.500 7.500 5.000 7.500 5.000 4.000 7.500 5.000 4.000 10.000 7.500 5.000 7.500 5.000 4.000 5.000 4.000 3.000

II. RUMAH TEMPAT KEGIATAN USAHA

JENIS

USAHA KLASBANGUNAN MLUAS 2

LOKASI BANGUNAN

TARIF KHUSUS / M3

(Tarif Di atas volume sampah tarif dasar)

RP. PUSAT KOTA TARIF DASAR VOL SAMPAH S/D 10 M3 Rp. TENGAH KOTA TARIF DASAR VOL. SAMPAH S/d 10M3 Rp. PINGGIR KOTA TARIF DASAR VOL. SAMPAH S/d 10M3 Rp. 1 2 3 4 5 6 7 A. TOKO 1 Di atas 200 m2 45.000 35.000 35.000 35.00,-/MP 2 101 s/d 200m2 35.000 25.000 20.000 Idem 3 S/d 100m2 25.000 20.000 15.000 Idem

B. Restauran / 1 Di atas 300 m2 60.000 45.000 35.000 Idem

Rumah makan 2 201 s/d 300 m2 45.000 35.000 25.000 Idem

3 101 s/d 200 m2 35.000 25.000 20.000 Idem

4 S/d 100m2 25.000 20.000 15.000 Idem

C. Perkantoran 1 Di atas 3000 m2 450.000 400.000 350.000 Idem

2 2001 s/d 3000 m2 300.000 250.000 200.000 Idem 3 1001 s/d 2000 m2 200.000 175.000 150.000 Idem 4 751 s/d 1000 m2 150.000 135.000 125.000 Idem 5 501 s/d 750 m2 100.000 85.000 75.000 Idem 6 251 s/d 500 m2 60.000 45.000 35.000 Idem 7 151 s/d 250 m2 40.000 30.000 25.000 Idem 8 S/d 150 m2 25.000 20.000 15.000 Idem

D. Bengekel / 1 Di atas 3000 m2 450.000 400.000 350.000 Idem

Show Room/ 2 2001 s/d 3000 m2 300.000 250.000 200.000 Idem

Doorsmeer 3 1001 s/d 2000 m2 200.000 175.000 150.000 Idem

4 751 s/d 1000 m2 150.000 135.000 125.000 Idem

(8)

6 251 s/d 500 m2 60.000 45.000 35.000 Idem 7 151 s/d 250 m2 40.000 30.000 25.000 Idem 8 S/d 150 m2 25.000 20.000 15.000 Idem E. Jasa Hiburan/ 1 Di atas 3000 m 2 450.000 400.000 350.000 Idem

Panti pijat/ 2 2001 s/d 3000 m2 300.000 250.000 200.000 Idem

Pangkas/Salon 3 1001 s/d 2000 m2 200.000 175.000 150.000 Idem

Mandi Uap 4 751 s/d 1000 m2 150.000 135.000 125.000 Idem

5 501 s/d 750 m2 100.000 85.000 75.000 Idem 6 251 s/d 500 m2 60.000 45.000 35.000 Idem 7 151 s/d 250 m2 40.000 30.000 25.000 Idem 8 S/d 150 m2 25.000 20.000 15.000 Idem F. Pool Angkutan 1 Di atas 3000 m2 400.000 250.000 200.000 Idem

Darat /Pel. 2 2001 s/d 3000 m2 300.000 175.000 150.000 Idem

Udara / Laut dan 3 1001 s/d 2000 m2 200.000 135.000 125.000 Idem

Pergudangan 4 501 s/d 1000 m2 150.000 85.000 75.000 Idem

5 S/d 500 m2 100.000 45.000 35.000 Idem

G. Hotel / 1 Di atas 2000 m2 450.000 400.000 350.000 Idem

Penginapan 2 2001 s/d 3000 m2 300.000 250.000 200.000 Idem 3 1001 s/d 2000 m2 200.000 175.000 150.000 Idem 4 501 s/d 750 m2 150.000 135.000 125.000 Idem 5 251 s/d 500 m2 100.000 85.000 75.000 Idem 6 101 s/d 250 m2 60.000 45.000 35.000 Idem 7 S/d 100 m2 25.000 20.000 15.000 Idem

H. Pusat 1 Di atas 300 m2 450.000 400.000 350.000 Idem

Perbelanjaan 2 2001 s/d 3000 m2 300.000 250.000 200.000 Idem

3 1001 s/d 2000 m2 200.000 175.000 150.000 Idem

(9)

1 Di atas 3000 m2 450.000 400.000 350.000 Idem

2 2001 s/d 3000 m2 300.000 250.000 200.000 Idem

3 1001 s/d 2000 m2 200.000 175.000 150.000 Idem

4 501 s/d 1000 m2 150.000 135.000 125.000 Idem

5 S/d 500 m2 100.000 85.000 75.000 Idem

III. RUMAH TEMPAT KEGIATAN SOSIAL

JENIS USAHA KLAS LUAS BANGUNAN M2 LOKASI BANGUNAN TARIF KHUSUS / M3

(Tarif Di atas volume sampah tarif dasar)

RP. PUSAT KOTA TARIF DASAR VOL SAMPAH S/D 10 M3 Rp. TENGAH KOTA TARIF DASAR VOL. SAMPAH S/d 10M3 Rp. PINGGIR KOTA TARIF DASAR VOL. SAMPAH S/d 10M3 Rp. 1 2 3 4 5 6 7 A. Rumah Sakit/ 1 Di atas 3000 m 2 350.000 250.000 200.000 25.000

Balai Pengoba- 2 2001 s/d 3000 m2 250.000 200.000 100.000 Idem

tan Swasta 3 1001 s/d 2000 m2 200.000 100.000 50.000 Idem

4 501 s/d 1000 m2 100.000 50.000 25.000 Idem

5 S/d 500 m2 50.000 25.000 15.000 Idem

Pemerintah / 1 Diatas 2000 m2 100.000 100.000 100.000 Idem

BUMN / BUMD

2 1001 s/d 2000m2 75.000 75.000 75.000 Idem

3 S/d 1000 m2 50.000 50.000 50.000 Idem

B. Sekolah / 1 Di atas 3000 m2 250.000 200.000 150.000 25.000

Referensi

Dokumen terkait

Skop kajian ini memberi fokus kepada jenis masalah ponteng dan enam faktor utama menyebabkan gejala ponteng dalam kalangan pelajar sekolah menengah

Dari hasil pemetaan blasthole diperoleh data litologi berupa diorit dengan warna abu-abu gelap, ukuran butir kristal rata-rata 4 mm tekstur faneritik yang tersusun

Implementasi SMM ISO 9001:2000 dalam pengelolaan perpustakaan sekolah memberikan implikasi terhadap pengkoordinasian segala kegiatan yang berhubungan dengan

Evaluasi terhadap kinerja Pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan indikator yang jelas dan terukur, dengan memperhatikan perbaikan prosedur

Objektif pentadbiran Islam secara khususnya ialah untuk memelihara segala nilai-nilai yang diperlukan oleh manusia iaitu yang terkandung dalam

Pekerjaan komunikasi di dalam pengertian hubungan masyarakat melibatkan usaha mengirimkan atau meyampaikan pesan yang berupa lambang, bahasa lisan, tertulis, atau gambar dari sumber

LAPORAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI Per 31 Januari 2016 (Dalam Jutaan Rupiah) TAGIHAN KOMITMEN Fasilitas pinjaman yang belum ditarik Rupiah PT

 juga sangat berhubungan dengan konsentrasi zat kimia yang masuk ke dalam tubuh sehingga pada dosis yang aman makhluk hidup akan terhindar dari keracunan, sementara pada dosis