KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA SUKU NIAS
DI DESA GONGSOL KECAMATAN MERDEKA
KABUPATEN KARO
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
OLEH:
NINA MARIYANA SYAPUTRI BR SITEPU
3103122042
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
i
ABSTRAK
Nina Mariyana Syaputri Br. Sitepu, Nim: 3103122041, Kehidupan Sosial Budaya Suku Nias di Desa Gongsol Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo.
Program Studi Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini membahas mengenai kehidupan sosial budaya suku Nias di desa Gongsol Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latarbelakang kedatangan suku Nias di desa Gongsol, bagaimana interaksi antara suku Nias dan suku Karo sebagai masyarakat setempat, serta untuk mengetahui proses adaptasi suku Nias di Tanah Karo.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang didasarkan pada penelitian lapangan, menyajikan data data yang akurat, serta datanya di proleh berdasarkan wawancara dengan informan. Jumlah informan dalam penelitian ini adalah 9 (Sembilan) orang, informan yang dipilih adalah suku Nias yang telah lama tinggal di desa Gongsol dan yang berhubungan dengan penelitian penulis. Penelitian ini menggambarkan secara mendetail kondisi dan prilaku yang terjadi di tempat penelitian, yang dianalisis secara mendetail dan sisitematis berdasarkan prosedur penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, di dapatkan hasil bahwa suku Nias datang ke Tanah Karo tepatnya di Desa Gongsol Kecamatan Merdeka adalah untuk mencari pekerjaan dan mengubah perekonomian menjadi lebih baik. Interaksi sosial yang terjalin antara kedua suku cukup baik, hal tersebut terlihat dalam aktifitas sehari- hari terjalin interaksi sosial yang baik dalam berbagai kegiatan, misalnya interaksi di desa, di warung kopi, di ladang bahkan interaksi dalam kegiatan-kegiatan sosial dan adat istiadat, seperti gotong-royong dan ritual pesta perkawinan dan adat kematian. Adaptasi yang dilakukan oleh suku Nias terhadap suku Karo cukup baik, mereka berbaur dalam kehidupan suku Karo, serta menciptakan interaksi yang baik serta menciptakan suatu sikap saling menghargai antara kedua suku.
Akhirnya dapat disimpulan bahwa kehidupan sosial budaya suku Nias di Tanah Karo cukup baik, masyarakat setempat memperlakukan mereka sama dengan masyarakat setempat lainnya. Masyarakat setempat tidak pernah menganggap suku Nias sebagai pekerja di desa mereka. serta kehadiran mereka sebagai masyarakat pendatang diterima dengan baik oleh masyarakat setempat.
ii
KATA PENGANTAR
Pujidan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena atas
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Adapun skripsi ini berjudul “Kehidupan Sosial Budaya Suku Nias di Desa
Gongsol Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo”.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
guna memproleh gelar sarjana Pendidikan Antropologi FakultasIlmu Sosia
Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini jauh
dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersipatmembangun demi penyempurnaanskripsiini.
Penyelesaianskripsiinitidakterwujudtanpabantuandariberbagaipihak yang
bersifat moril maupun materil. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa
hormat dan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Dr. H. Restu. M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.
3. Ibu Dra.Puspita Wati M.SiselakuketuajurusanPendidikanAntropologi .
4. Bapak Drs. Waston Malau M.SP selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah banyak memberikan banyak arahan dan bimbingan kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Dra. Nurjannah Mpd, selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis.
6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta staf pegawai adminitrasi Jurusan
iii
7. Khususnya buat orang tuaku, Bapakku Drs. Syarifudin Sitepu dan mamakku
tercinta Sriyana Br Ginting yang telah banyak berkorban bagi penulis dari
awal kuliah sampai menyelesaikan skripsi ini, baik moril maupun materil.
Serta terima kasih juga atas doa serta dukungan yang membuat penulis
menjadi semangat.
8. Buat Ayahku Risqi Reza Demaraja yang telah menemaniku dalam keadaan
senang maupun duka serta tercinta terima kasih atas dukungan serta doa yang
diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan semangat.
9. Terima kasih buat abangku Hagata Syaputra Sitepu yang telah mendukung
dan memberikan banyak nasehat dan masukan kepada penulis serta tidak lupa
buat adik adikku: Nursiti Hanifah Syaputri S, Nining Rahma Syaputri S.
Mardiyah Agita Syaputri S, M. Akbar Syaputra S dan M. Noufal Syaputra S
yang sangat kusayangi terima kasih atasdoanya.
10. Buat Ayah dan Ibuku beserta keluarga besar Demaraja di Siantar, : KakYuni
berserta adikku Umay dan Noufal yang sangat kusayangi terima kasih atas
doa dan dukungan yang telah kalian berikan.
11. Buat Kakakku Hel Putriyani Br. Ginting yang paling kusayangi yang selalu
ada dalam keadaan apapun semenjak mengenalmu mulai masuk kuliah
bahkan menemani penulis dilokasi penelitian terima kasih atas doa dan
dukungannya. Serta Buat Pak Uda Yang kusayanyi Suranta Edi Sitepu Yang
iv
Desa Gongsol bahkan menjadi foto grafer dalam penelitian penulis terima
kasih atas doa dan dukungannya.
12. Buat sahabat seperjuanganku yang telah menemaniku dalam keadaan suka
maupun duka yang tak akan lekang di hati yang telah mengajariku banyak hal
dan membantuku dalam segala hal terkusus buat Sri Ika Silvia Ginting yang
sangat kusayangi dan Karmila Sembiring. Dan buat sahabat-sahabatku di
kelas yang menemani dalamsuka duka dancanda tawa Juneidi Hutasoit,
AgusmanTalangbanua dan seluruh teman teman kuanak Antropologi
angkatan 2010 yang sangat kusayangi dan tak bisaku sebut satu per satu
terima kasih atas dukungan kalian semua.
13. Buat teman-teman kos: Dwi Retno, Dewi Anjunisa, Rara Sinta, Cici, Mora,
Siska, Fitri, Kiki Putri, Diah, Aini.
14. Buat abang abang kosku yang kusayangi: Mustofa (roy), Sandri, aidi, aco,
iyal, Struat, Bakri dan seluruh penghuni gang R7.
Mudah-mudahan semua jasa, doa serta bantuan dan pengorbanan yang
diberikan kepada penulis menjadi amal soleh dan mendapat pahala dari Allah
SWT Amin YaRobbalAlamin.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat
menambah wawasan bagi kita semua.
Medan, Juli 2014 Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 4
1.3 Pembatasan Masalah ... 4
1.4 Rumusan Masalah ... 4
1.5 Tujuan Penelitian ... 5
1.6 Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORITIS ... 6
2.1 Tinjauan Pustaka ... 6
2.2 Kerangka Teori ... 7
2.2.1 Interaksi Sosial ... 7
2.2.2 Teori Interaksi Simbolik ... 8
2.2.3 Teori Adaptasi ... 10
2.2.4 Teori Perubahan ... 13
2.3 Kerangka Berfikir ... 14
BAB III METODE PENELITIAN ... 16
3.1 Jenis Penelitian ... 16
vi
3.3 Penentuan Informan ... 17
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 17
3.5 Teknik Analisis Data ... 18
BAB IV PEMBAHASAN ... 20
4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian ... 20
4.1.1 Letak dan Luas Wilayah ... 20
4.1.2 Kondisi Wilayah ... 21
4.1.3 Keadaan Penduduk ... 21
4.1.4 Mata Pencaharian ... 22
4.1.5 Agama ... 24
4.1.6 Kondisi Sosial dan Budaya ... 25
4.1.7 Sarana dan Prasarana ... 26
4.2 Pembahasan ... 28
4.2.1 Identitas informan ... 28
4.2.2 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kedatangan Suku Nias ke Tanah karo ... 33
4.2.2.1 Faktor Utama Informan Meninggalkan Asal ... 33
4.2.3 Kehidupan Suku Nias di Desa Gongsol ... 38
4.2.3.1 Interaksi Antara Suku Nias Dengan Suku Karo... 40
4.2.3.2 Kebudayaan Suku Nias di Tanah Karo ... 44
4.2.3.3 Pandangan Suku Karo Terhadap Suku Nias ... 46
4.2.3.4 Pandangan Suku Nias Terhadap Suku Karo ... 49
vii
Suku Karo di Desa Gongsol ... 51
4.2.4 Cara Suku Nias Beradaptasi di Lingkungan Masyarakat Karo . 53 BAB V PENUTUP ... 59
5.1 Kesimpulan ... 59
5.2 Saran ... 60
DAFTAR PUSTAKA ... 61
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki kekayaan
budaya dan suku bangsa yang beraneka ragam. Salah satu dari suku bangsa
tersebut adalah sub suku bangsa Batak Karo yang mendiami daerah asal Tanah
Karo di provinsi Sumatra Utara.
Tanah Karo merupakan salah satu daerah pertanian yang terkenal di
Sumatra Utara. Iklim Tanah Karo yang trofis menyebabkan tumbuh berbagai
macam tanaman yang sangat bermanfaat dalam kehidupan masyarakat. Berbagai
macam sayur sayuran dan buah buahan serta hasil hasil pertanian lainnya yang
kita temui di kota sebagian besar adalah hasil pertanian dari Tanah Karo.
Desa Gongsol Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo merupakan salah satu
daerah yang memiliki lahan pertanian yang sangat luas. Mayoritas mata
pencaharian masyarakat di desa tersebut adalah bertani. Sejak zaman dahulu
masyarakat mengelola lahan untuk bercocok tanam sebagai warisan budaya dari
nenek moyang mereka,
Namun zaman dahulu para petani hanya menanam tanaman pangan seperti
padi dan jagung serta sedikit tanaman muda saja. Pengelolaannya juga hanya
dilakukan oleh petani itu sendiri dan keluarga, terkadang di bantu secara
gotong-royong oleh masyarakat setempat. Gotong gotong-royong biasa dilakukan dari satu ladang
2
Seiring berkembangnya zaman, pertanian di desa tersebut juga mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Para petani mulai mengelola lahan pertanian
dengan menanam berbagai macam tanaman buah buahan dan sayur sayuran
dalam jumlah yang besar, sehingga para petani tidak mampu mengelola
pertaniannya sendiri dan membutuhkan para pekerja sebagai buruh tani. Karena
hal tersebut banyak masyarakat dari berbagai suku dan daerah merantau ke desa
ini untuk mencari pekerjaan. Mayarakat yang datang merantau mencari pekerjaan
ke Tanah Karo yaitu dari daerah Jawa, Padang, Pak-pak, dan Nias,namun
kebanyakan pendatang di sana adalah suku Nias,
Bagi masyarakat Nias yang tinggal di pulau Nias, Tanah Karo menjadi
tempat yang ideal untuk mencari pekerjaan dan dapat merubah kehidupan mereka.
Masyarakat Nias umumnya beranggapan Tanah Karo merupakan daerah pertanian
yang subur sehingga membuka peluang pekerjaan walaupun hanya sebagai buruh
tani.
Menurut Pelly (1994;8):
“Kemiskinan merupakan faktor yang mendorong penduduk meninggalkan
tanahnya, gerakan keluar itu sifatnya merantau yang sangat selektif dan
kemiskinan itu sendiri tidak merupakan alasan yang cukup untuk bermigrasi”.
Tanpa mempersoalkan dekat jauhnya perpindahan, mudah atau sulit, setiap
migrasi mempunyai tempat asal dan tempat tujuan serta bermacam-macam
rintangan yang menghambat. Dari beberapa penghalang antara itu faktor jarak
3
Setiap suku diberbagai daerah memiliki karakter dan cirri khas tersendiri.
Begitu juga dengan suku Nias dan Karo, tentunya memiliki cirri cirri tersendiri.
Menurut pandangan sebagian besar masyarakat Karo di berbagai daerah, suku
Nias merupakan suku yang kasar dan tertutup. Namun suku Karo juga terkenal
dengan khas batak yang keras namun ramah dan bersipat terbuka dengan
masyarakat lain. Bagaimana hubungan antara kedua suku yang berbeda karakter
tersebut?. Hal ini lah yang kana dibahas penulis dalam penelitian ini.
Kehadiran Suku Nias di Tanah Karo tentunya akan memberikan dampak
baik dari aspek kependudukan dan juga aspek aspek sosial dan budaya lainnya.
Kehadiran suku Nias di tengah tengah masyarakat Karo tentunya membutuhkan
adaptasi yang kuat untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan setempat.
Dalam kehidupan berbeda suku ini , tentunya banyak terjadi fenomena-fenomena
dalam proses sosialnya. Dalam proses sosial kehidupan masyarakat bisa saja
terjalin interaksi yang baik, namun bisa juga terjadi interaksi yang bersifat
disosiatif seperti konflik sosial dan lain sebagainya.
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai “Kehidupan Sosial Budaya Suku Nias Sebagai Masyarakat
Pendatang Di Desa Gongsol Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka masalah dapat
diidentifikasi sebagai berikut:
4
2. Interaksi antara masyarakat Nias sebagai masyarakat pendatang dengan
suku Karo sebagai masyarakat setempat,
3. Cara suku Nias beradaptasi di lingkungan masyarakat Karo
4. Kebudayaan suku Nias di desa Gongsol.
5. Pandangan suku Nias terhadap suku Karo.
6. Pandangan suku Karo terhadap suku Nias.
1.3Pembatasan Masalah
Untuk mendapatkan data yang lebih mendalam dan terarah maka penulis
membatasi masalah yang akan diteliti yakni pada Kehidupan suku Nias sebagai
masyarakat pendatang di Desa Gongsol Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo.
1.4Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka masalah penelitian ini
dirumuskan :
1. Apa yang melatarbelakangi kedatangan suku Nias ke desa Gongsol?
2. Bagaimana interaksi antara suku Nias sebagai masyarakat pendatang
dengan suku Karo?
3. Bagaimana cara suku Nias beradaptasi di lingkungan masyarakat
Gongsol?
1.5Tujuan Penelitian
5
1. Untuk mengetahui latar belakang kedatangan suku Nias ke desa Gongsol.
2. Untuk mengetahui interaksi antara suku Nias sebagai masyarakat
pendatang dengan masyarakat Karo.
3. Untuk mengetahui cara suku Nias sebagai masyarakat pendatang
beradaptasi dengan masyarakat Karo
1.6 Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas, maka hasil penelitian
diharapkan dapat bermanfaat sebagai :
1. Penambahan khasanah keilmuan di bidang Sosiologi dan Antropologi
Khususnya yang membahas interaksi dan kebudayaan.
2. Studi perbandingan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian
pada permasalahan yang sama.
3. Secara praktis juga dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap
pemerintah untuk memahami permasalah sosial antar etnit dalam
kehidupan masyarakat.
4. Sebagai masukan bagi suku Nias dan masyarakat karo untuk dapat
59
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Faktor-faktor pendorong suku Nias merantau dari daerah asal menuju desa
Gongsol Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo terutama disebabkan oleh
faktor ekonomi pendapatan yang rendah serta sulitnya mencari pekerjaan di
daerah mereka hampir 100%.
2. Faktor–faktor penarik suku Nias dating dan menetap di desa Gongsol
Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo sangat bervariasi, pada umumnya
45% karena tersedianya lapangan pekerjaan, faktor ekonomi mencari
pendapatan yanng lebih tinggi(35%), dan faktor kelengkapan sarana dan
prasarana (20%).
3. Interaksi antara masyarakat setempat (Suku Karo) dengan suku Nias di desa
Gongsol Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo cukup baik. Kedua
kelompok masyarakat dengan kebudayaan yang berbeda hidup
berdampingan dan saling menghargai dalam interaksi satu sama lainnya.
4. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara terhadap informan, suku
Nias telah dapat beradaptasi dengan baik terhapat lungkungan masyarakat
setempat. Sikap hormat terhadap masyarakat setampat selalu diperlihatkan
60
setempat. Selain itu juga suku Nias juga mengikuti kebudayaan setempat
seperti gotong royong dan kegiatan kegiatan kebudayaan lainnya seperti
adat kematian, perkawinan dan acara budaya yaitu perta tahunan. Mereka
menuturkan walaupu mereka tidak melaksanakan adat Karo tetapi mereka
ikut memeriahkan dan menghargai adat istiadat masyarakat setempat.
5.2Saran
Berdasarkan simpulan tersebut, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada seluruh masyarakat pendatang, baik suku Nias maupun
suku suku lain agar senantiasa menjaga dan menjalin kerjasama dalam
berbagai hal dengan memebrikan kegiatan yang positif dan senantiasa
berpartisipasi dalam kegiatan yang dilaksanakan serta saling menghormati
baik sesame pendatang maupun terhadap masyarakat setempat untuk
memperkuat silaturahmi antar suku bangsa.
2. Diharapkan kepada pemerintah setempat agar lebih memperhatikan
masyarakat desa Gongsol, baik masyarakat yanng pendatang ataupun
masyarakat setempat dalam usaha meningkatkan kesejahteraan rakyat.
3. Diharapkan bagi masyarakat pendatang dan masyarakat setempat agar tetap
menjalin tali persaudaraaan dan saling menghargai serta bekerja sama untuk
61
DAFTAR PUSTAKA
Barth,Fredrik.(1988).KelompokEtnisdanBatasannya.Jakarta:UI Press.
Endraswara, Suwardi.(2006). MetodologiPenelitianKebudayaan.Yogyakarta:
Gajah Mada University Press.
Giting,M,Ukur.AdatKaroSirulo,Medan, 2008
Koentjaraningrat. 2002. PengantarIlmuAntropologi. Jakarta: RinekaCipta.
____________. 2007. SejarahTeoriAntropologi II. Jakarta: UI Press.
____________. 2007. Manusia Dan Kebudayaan Di Indonesia. Jakarta: Djambatan.
____________. 2003. KamusIstilahAntropologi. Jakarta: Progress.
Lutan, Rusli.(2001). KeniscayaanPluralitasBudaya Daerah. Bandung: PercetakanAngkasa Bandung.
Moleong, J.Lexy. 2012. MetodologiPenelitianKualitatif. Bandung: Rosda.
Parsudi, Suparlan. (1999) .Kemajumukan,
HipotesisKebudayaanDominandanKesukubangsaan.;DalamJurnalAntropo
logi Indonesia. Jakarta :JurusanAntropologiPisip- UI.
Paryudha. 1997. InteraksisukuNiasdanSukuBatakKarosebagaipekerja di Medan
Marelan.Skripsi. Medan. Universitas Sumatra Utara.
Soekanto, Soerjono. 1988. SosiologiSuatuPengantar. Jakarta: Raja GrafindoPersada.
Szompka,Piotr.1993.SosiologiPerubahanSosial.Jakarta:Prenada Media Grup.
62
Sumber lain:
(http://rahmanpl06.blogspot.com/ (Senin, 3 Maret 2014,15:2)
(www.museum.pustaka-Nias.html. (kamis,4 Mei2014,19:2)
Goegle Books/Ono Niha-PerahuDarat di PulauBergoyang