PENGARUH KEMAMPUAN MOTORIK DAN MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP
HASIL PEMBELAJARAN PADA PERMAINAN HOKI
(Studi Eksperimen Pada UKM Hoki Universitas Pendidikan Indonesia)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi
Oleh
AMS Pawaka
(0807742)
PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
PENGARUH KEMAMPUAN MOTORIK DAN MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP
HASILPEMBELAJARAN PADA PERMAINAN HOKI
(Studi Eksperimen Pada UKM Hoki Universitas PendidikanIndonesia)
Oleh AMS Pawaka
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© AMS Pawaka 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENGARUH KEMAMPUAN MOTORIK DAN MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN PADA PERMAINAN HOKI (Studi Eksperimen Pada UKM Hoki Universitas Pendidikan Indonesia)” ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung risiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.
Bandung, Januari 2013 Yang membuat
pernyataan,
LEMBAR PENGESAHAN
AMS PAWAKA
0807742
PENGARUH KEMAMPUAN MOTORIK DAN MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL
PEMBELAJARAN PADA
PERMAINAN HOKI
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH
PEMBIMBING :
Pembimbing I,
Dr. Uhamisastra,MS.
NIP. 195106221980021001
Pembimbing II,
Helmy Firmansyah, M.Pd.
NIP. 197912282005011002
Diketahui Oleh,
Ketua Program Studi
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Drs. Sucipto, M.Kes, AIFO.
ABSTRAK
AMS Pawaka, 0807742. “Pengaruh Kemampuan Motorik Dan Model Pembelajaran Terhadap Hasil Pembelajaran Pada Permainan Hoki”. Pembimbing I Dr. Uhamisastra,MS. Pembimbing II Helmy Firmansyah, M.Pd.
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi, Fakultas
Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia.
Dalam gerak dasar pada manusia merupakan gerak yang paling utama pada setiap manusia gerak tersebut sering disebut gerak motorik yang terdiri dari 3 unsur yaitu locomotor, non locomotor dan manipulatip,kemampuan motorik sangatlah berpengaruh dalam gerakan di olahraga. Dalam dunia pendidikan kita mengenal adanya model pembelajaran, metode, strategi hingga pendekatan. Unsur-unsur tersebut adalah sebagai upaya pengajar untuk dapat memberikan informasi atau ilmu kepada siswa secara baik. Maka dalam kesempatan ini penulis ingin mengkaji antara kemampuan motorik dan model pembelajaran yaitu model langsung dan model pembelajaran kooperatif yang dapat dilihat pengaruhnya terhadap hasil pembelajaran pada permainan hoki.
Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh kemampuan motorik dan model pembelajaran terhadap hasil pembelajaran pada permainan hoki. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kemampuan motorik dan model pembelajaran terhadap hasil pembelajaran pada permainan hoki.
Penelitian ini dilakukan di UKM Hoki UPI. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan rancangan desain factorial 2x2 . jumlah sampel seluruhnya 20 orang. Hasil keterampilan Hoki diukur dengan menggunakan teknik dasar Hoki yaitu Passing, dribbling dan shooting. Teknik analisis digunakan adalah Analisis of Varians (ANOVA) dua arah yang dilanjutkan denagn uji Tuckey pada taraf signifikansi α=0,05.
ABSTRACT
AMS Pawaka, 0807742. "Effect of motor skills and Model Learning Against Learning Outcomes At Hockey Game". Supervisor I Dr.. Uhamisastra, MS. Supervisor II Helmy Firmansyah, M.Pd.
Physical Education Studies Program Health And Recreation, Faculty of Physical Education and Health, University of Education Indonesia.
In the basis of human movement is the most important movement in every human motion is often called motion motor that consists of three elements,
namely locomotor, non-locomotor and manipulatip, motor skills are very influential in the movement in sport. In education we know the existence of learning models, methods, strategies to approach. These elements are as educators attempt to provide information or knowledge to the students as well. So on this occasion the author wanted to assess the motor skills and learning models are models of direct and cooperative learning model to see its impact on learning outcomes in the game of hockey.
The study was conducted in order to determine the effect of motor skills and learning model for the learning outcomes at a hockey game. The purpose of this study was to determine the effect of motor skills and learning model for the learning outcomes at a hockey game.
The research was conducted in UKM Hockey UPI. The method used is an experiment with a 2x2 factorial design plan. the sample altogether 20 people. Results hockey skills were measured using the basic techniques Hockey Passing, dribbling and shooting. The analysis technique used was Analysis of Variance (ANOVA) followed a two-way denagn Tuckey test at significance level α = 0.05.
From these results it can be concluded that there are differences in the influence of the subjects that use cooperative learning model (X = 154.69 s = 10.57) with a direct instruction model (X = 145.31 s = 9.62). There is an
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR BAGAN ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
1.Manfaat Praktis….. ... 5
2. Defini Istilah... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kemampuan Motorik ... 7
B. Model Pembelajaran kooperatif ... 9
C. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajan Kooperatif ... 13
1. Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif ... 13
2. Kekurangan Model Pembelajaran kooperatif ... 15
D. Model Pembelajaran Langsung ... 17
E. Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran Langsung ... 20
1. Kelebihan Model Pembelajaran Langsung ... 20
2. Kekurangan Model Pembelajaran Langsung ... 22
F. Hakikat Pembelajran Permainan Hoki ... 23
1. Teknik Memegang Stik ... 24
2. Teknik Dasar Push (Mendorong Bola) ... 25
3. Hit Secara Forehand ... 26
4. Memukul Bola Secara Backhand ... 27
5. Dribble Lurus... 28
6. Menggiring Bola Buka Tutup (Indian Dribble) ... 28
G. Kerangka Berpikir ... 29
1. Pengaruh Kemampuan Motorik Terhadap Hasil Pembelajaran Hoki ... 30
2. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Pembelajaran Hoki ... 31
3. Pengaruh Model Pembelajaran Langsung Terhadap Hasil Pembelajaran Hoki ... 32
H. Hipotesis ... 34
BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN A. Populasi ... 35
B. Sample ... 35
C. Metode Penelitian ... 37
D. Tipe Penelitian ... 37
E. Variabel Penelitian ... 37
F. Definisi Overasional Variabel ... 38
G. Instrumen Penelitian ... 39
H. Rencana Analisis Data ... 39
I. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 40
J. Alur Penelitian ... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Hasil pengolahan dan analisis data ... 42
B. Pengujian persyaratan Analisis ... 44
1. Uji Normalitas ... 44
2. Uji Homogenitas ... 45
C. Pengujian Hipotesis ... 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 50
B. Saran ... 50
DAFTAR PUSTAKA ... 52
DAFTAR TABEL
Tabel
4.1 Hasil Perhitungan Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku ... 42
4.2 Hasil Pengujian Uji Normalitas ... 44
4.3 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas ... 45
[image:9.595.117.513.201.630.2]DAFTAR BAGAN
Bagan
DAFTAR LAMPIRAN
No Lampiran
1. Program Latihan ... 55
A. Lampiran 1
1. Prosedur Test Kemampuan Motorik... 66 2. Hasil Test Kemampuan Motorik ... 81
B. Lampiran 2
1.Prosedur Pengtesan Hoki Pada Dribble ... 84 2.Hasil Test Dribble Model Pembelajaran Kooperatif ... 88 3.Hasil Test Dribble Model Pembelajaran Langsung ... 89
C. Lampiran 3
1.Prosedur Pengtesan Hoki Pada Passing ... 90 2.Hasil Test Passing Model Pembelajaran Kooperatif ... 92 3.Hasil Test Passing Model Pembelajaran Langsung ... 93
D. Lampiran 4
1.Prosedur Pengtesan Hoki Pada Shooting ... 94 2.Hasil Test Shooting Model Pembelajaran Kooperatif ... 96 3.Hasil Test Shooting Model Pembelajaran Langsung ... 97
E. Lampiran 5
1.Penghitungan T-Score ... 98
F. Lampiran 6
1. Penghitungan analisis Varians ... 99
G.Lampiran 7
1. Dokumentasi Foto ... 104
H. Lampiran 8
1. Surat Keputusan Pengesahan Judul Dan Dosen Pembimbing ... 105 2. Surat Izin Melakukan Penelitian... 110 3. Surat Keteraangan Telah Melakukan Penelitian ... 111
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Penelitian
Kemampuan motorik adalah kemampuan yang sudah ada dan dapat
diketahui setelah diuji melalui pembelajaran yang mengarah terhadap bakat anak,
misalnya bakat dalam olahraga. Hal ini selaras dengan meningkatkan pendidikan
dengan tujuan Pendidikan Nasional dalam Undang–Undang Pasal 4 No. 2
tahun 1989 yaitu:
Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengambangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,kesehatan jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Pleismen (1980) Mengemukakan bahwa membagi kemampuan motorik
menjadi 2 yaitu :
1. Kemampuan yang berhubungan dengan persepsi motorik (Perceptual Motor
Abilities).
2. Kemampuan yang berhubungan dengan penguasaan fisik (Physical Proficient
Abilities).
Pengendalian motorik mempelajari postur dan gerakan serta mekanisme
yang menyebabkannya. Terdapat berbagai jenis gerakan motorik :
1. Gerakan refleks
2. Gerakan terprogram
3. Gerakan motorik halus : menulis, merangkai, melukis, berjinjit
4. Gerakan motorik kasar : berjalan, merangkak, memukul, mengayunkan tangan
Hal yang banyak dipelajari adalah
1. Gerakan tangan seperti jenis genggaman, gerakan menjepit (pincer).
2. Koordinasi antara gerakan berbagai anggota tubuh pada olahragawan, penari
2
Menurut penjelasan di atas kemampuan motorik adalah segala sesuatu
yang berhubungan dengan gerakan-gerakan pada tubuh yang unsurnya meliputi
otot, saraf dan otak yang merupakan gerak dasar pada manusia yang dapat diuji
kemampuannya secara menyeluruh.
Model pembelajaran diartikan sebagai prosedur sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Dapat juga
diartikan suatu pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Jadi,
sebenarnya model pembelajaran memiliki arti yang sama dengan pendekatan,
strategi atau metode pembelajaran. Saat ini telah banyak dikembangkan berbagai
macam model pembelajaran, dari yang sederhana sampai model yang agak
kompleks dan rumit karena memerlukan banyak alat bantu dalam penerapannya.
Sejalan dengan semakin kompleksnya kompetensi yang ingin dicapai
melalui pendidikan jasmani, maka tuntutan terhadap pedekatan pembelajaran yang
digunakan harus canggih pula. Dalam sejarah pembelajaran pendidikan jasmani,
dikenal banyak ragam pendekatan dimulai dari yang paling tradisional dan
sederhana yang dalam pendidikan jasmani sering disebut dengan istilah metode
(methods) lalu berkembang menjadi istilah strategi (strategies), lalu berkembang
lagi menjadi istilah gaya-gaya mengajar (teaching styles), pendekatan (approach),
dan yang paling modern sering disebut model-model (Metzler, 2000).
Jadi model pembelajaran adalah suatu penyajian fisik atau konseptual dari
sisitem pembelajaran, serta berupaya menjelaskan keterkaitan berbagai komponen
sisitem pembelajaran ke dalam suatu pola atau kerangka pemikiran yang disajikan
secara utuh. Suatu model pembelajran meliputi keseluruhan sistem pembelajaran
yang mencakup komponen tujuan, kondisi pembelajaran, proses belajar-mengajar
dan evaluasi hasil pembelajaran.
Hoki adalah olahraga permainan yang dilakukan oleh pria dan wanita
dengan menggunakan alat pemukul (stick) dan bola. Bentuk permainannya hampir
sama dengan sepak bola.
Jenis permainan hoki sendiri dibagi dalam beberapa jenis, yaitu :
1. Hoki lapangan (field hockey)
3
3. Hoki es (ice hockey)
Hoki adalah olahraga tertua yang menggunakan bola dan stik. Menurut
catatan, permainan ini sudah dimainkan di Persia sejak 2000 tahun sebelum
masehi. Nama hoki kemungkinan berasal dari bahasa Ferancis "Hocquet"
atau shepherd's crook, dan merujuk pada stik bengkok yang digunakan untuk
memukul bola kecil. Pertandingan ini menjadi lebih terorganisir di akhir abad ke
19 dan menjadi salah satu cabang olimpiade sejak tahun 1908.
Hingga tahun 1970an, permainan ini di level internasional dimainkan di
rumput asli, tetapi telah menjadi semakin menarik dan terampil, india
mendominasi olah raga ini selama lebih dari 3 dekade, memenangkan seluruh 6
mendali emas dan 30 pertandingan secara berturut-turut dari tahun 1928 hingga
1956. Balbir Sing, pemain awal yang kemudian diikuti oleh 4 pemain berikutnya
yang bernama sama yang juga bermain untuk team pemenang asal India, dengan
mencetak lima goal dengan nilai perolehan 6-1 memenangkan mendali emas
terhadap belanda di Helsinki pada tahun 1952.
Olahraga hoki sudah cukup lama di kenal oleh sebagian masyarakat dunia.
Olahraga hoki sudah di pertandingkan pada olimpiade 1908, di London dan di
negara-negara asia baru di pertandingkan pada tahun 1958 di Tokyo. Tabrani,
(1985:291-293). Di Indonesia, khususnya Jawa Barat, cabang olahraga belum
mendapatkan tempat di hati masyarakat secara luas. Hanya berkembang di
masyarakat berkalangan masyarakat tertentu, seperti masyarakat di perkotaan,
terutama di lingkungan persekolahan. Meskipun populasi pemain hoki di
Indonesia masih terbatas, namun telah banyak di selenggarakan kejuaraan baik
yang bersifat regional, nasional, antar daerah, maupun pertandingan yang
diselenggarakan di lingkungan persekolahan, mulai dari tingkat Sekolah Dasar
sampai dengan di tingkat Perguruan Tinggi.
Jadi hasil pembelajar hoki adalah suatu pembelajaran yang dilakukan
dalam kegiatan belajar mengajar di luar kelas, Dengan itu mahasiswa atau siswa
dapat melakukan gerakan mengoper bolanya yang disebut dengan push, flik dan
4
shooting push dan shooting hit, alat-alat yang digunakan seperti ; Stik, Bola, Leg
guard dan pengaman kaki ( Deker ).
Ketiga unsur itu melaksanakan masing-masing peranannya secara “interaksi positif”, artinya unsur yang satu saling berkaitan, saling menunjang, saling melengkapi dengan unsur yang lainnya untuk mencapai kondisi motoris
yang lebih sempurna keadaannya. Selain mengandalkan kekuatan otot,
kesempurnaan otak juga turut menentukan keadaan. Anak yang pertumbuhan
otaknya mengalami gangguan tampak kurang terampil menggerakan tubuhnya.
Misalnya hasil pembelajaran hoki akan tercapai jika pembelajaran di
pengaruhi dengan kemampuan motorik yang sudah ada. Kemampuan Motorik
adalah kemampuan yang sudah ada dan dapat diketahui setelah diuji melalui
pembelajaran yang mengarah terhadap bakat anak, misalnya bakat dalam
olahraga. Hal ini selaras dengan meningkatkan prestasi dengan tujuan
Pendidikan Nasional dalam Undang–Undang Pasal 4 No. 2 tahun 1989 yaitu:
Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengambangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis ingin mengetahui sejauh mana
unsur kemampuan motorik yang dilatih dengan model pembelajaran langsung dan
model pembelajaran kooperatif siswa untuk mengetahui pengaruh pada hasil
pembelajaran hoki. Sejauh pengetahuan penulis belum ada yang meneliti tentang “Pengaruh Kemampuan Motorik Dan Model Pembelajaran Terhadap Hasil Pembelajaran Hoki”.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan yang telah di uraikan dalam latar belakang
masalah,maka penulis mencoba kembali menjabarkan permasalahan yang timbul
5
1. Apakah terdapat interaksi antara kemampuan motorik dengan model
pembelajaran terhadap hasil pembelajaran hoki ?
2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar hoki antara kelompok model
pembelajaran kooperatif dengan kelompok model pembelajaran langsung
bagi siswa yang memiliki kemampuan motorik tinggi ?
3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar hoki antara kelompok model
pembelajaran kooperatif dengan kelompok model pembelajaran langsung
bagi siswa yang memiliki kemampuan motorik rendah ?
C.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang akan dicapai sehubungan dengan penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan dari hasil belajar hoki.
1. Untuk mengetahui apakah terdapat interaksi antara kemampuan motorik
dengan model pembelajaran.
2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar hoki antara
kelompok model pembelajaran kooperatif dengan kelompok model
pembelajaran langsung bagi siswa yang memiliki kemampuan motorik
tinggi.
3. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar hoki antara
kelompok model pembelajaran kooperatif dengan kelompok model
pembelajaran langsung bagi siswa yang memiliki kemampuan motorik
rendah.
D.Manfaat penelitian
Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memmbantu semua pihak, terutama
kepada yang berkecimpung dalam dunia pendidikan jasmani. Penelitian ini juga
diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis, yaitu :
1. Manfaat Teoritis
6
b. Sebagai bahan masukan untuk siswa dan mahasiswa yang senang dengan
permainan hoki.
c. Dapat dijadikan sebagai sumbangan keilmuan yang sangat penting dalam
bidang pendidikan jasmani dan olahraga.
2. Manfaat Praktis
a. Agar peneliti ini dapat dijadikan orientasi dalam penyempurnaan pelaksanaan
pengajaran pendidikan jasmani disekolah maupun ekstrakulikuler dan unit
kegiatan mahasiswa.
b. Guru pendidikan jasmani di harapkan dapat meningkatkan kualitasnya dalam
mengembangkan proses pembelajaran disekolah serta lebih kreatif dan inovatif
dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran khususnya dalam
pembelajaran penjas.
c. Siswa lebih partisipatif dalam proses pembelajaran hoki dan feedback untuk
guru penjas.
d. Dapat memberikan informasi tentang cara dan solusi yang baik dan benar
dalam melakukan test pada pembelajaran hoki.
e. Adanya peningkatan kualitas pembelajaran dan pengajaran.
f. Mampu meningkatkan kualitas unit kegiatan mahasiswa hoki UPI secara
BAB III
SUBJEK DAN METODE PENELITIAN
A.Populasi
Menurut Gay (1967:67) Populasi adalah sekelompok objek atau individu
atau peristiwa yang menjadi perhatian peneliti, yang akan dikenai generalisasi
penelitian. Dalam penelitian ini populasi ada 30 orang yang tergabung dalam Unit
Kegiatan Mahasiswa ( UKM ) UPI.
Teknik pengambilan sampel di gunakan teknik randomize group design
sehingga di ambil 27% kelompok atas dan 27% kelompok bawah. Peneliti
membagi kelompok menjadi 2 kelompok yaitu model pembelajaran langsung dan
dan model pembelajaran kooperatif masing – masing 20 orang, setelah itu
dikaitkan dengan kemampuan motorik tinggi dan kemampuan motorik rendah
menjadi 4 kelompok dan penelitian ini akan menggunakan anava 2 x 2.
B.Sample
Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti memerlukan subyek yang
akan diteliti, subyek tersebut berupa populasi dan sampel. Populasi merupakan
keseluruhan subyek dalam penelitian sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan mengenai
aturan yang pasti harus berapa jumlah sampel yang diambil, sesuai dengan yang
dikatakan Arikunto (2006:134) bahwa:
Kebanyakan peneliti beranggapan bahwa semakin banyak sampel, atau semakin besar persentase sampel dari populasi, hasil penelitian akan semakin baik. Anggapan ini benar, tetapi tidak selalu demikian. Hal ini tergantung dari sifat-sifat atau ciri-ciri yang dikandung oleh subyek penelitian dalam populasi. Selanjutnya sifat-sifat atau ciri-ciri tersebut bertalian erat dengan homogenitas subyek dalam populasi.
Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa banyaknya sampel
36
karena hal tersebut tergantung dari sifat-sifat dan ciri-ciri yang terdapat pada
subyek penelitian dalam populasi.
Dalam suatu penelitian semua anggota populasi dapat dijadikan sebagai
sumber data dan dapat pula hanya sebagian anggota populasi saja yang umumnya
disebut sebagai sampel penelitian. Teknik pengambilan sampel di gunakan teknik
randomize group design sehingga di ambil 27% kelompok atas dan 27%
kelompok bawah. Peneliti membagi kelompok menjadi 2 kelompok yaitu model
pembelajaran langsung 20 orang dan model pembelajaran kooperatif 20 orang,
setelah itu dikaitkan dengan kemampuan motorik tinggi dan kemampuan motorik
rendah menjadi 4 kelompok dan penelitian ini akan menggunakan anava factorial
2 x 2. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa yang
mengikuti UKM hoki UPI.
Rumus Federrer :
( r-1 ) ( t-1 ) ≥ 15 ( r-1 ) ( 4-1 ) ≥ 15 ( r-1 ) 3 ≥ 15
r ≥ 5
keterangan :
r = Jumlah anggota
t = Kelompok terendah
Kemampuan Motorik
Model pembelajaran
Kooperatif Langsung
Tinggi n = 5 n = 5
37
C.Metode penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Metode ini
dipakai berdasarkan pertimbangan bahwa sifat penelitian mengenai adanya
pengaruh yang signifikan terhadap hubungan kemampuan motorik dan model
pembelajaran terhadap hasil pembelajar hoki. Sesuai dengan tujuan di atas, teknik
penelitian yang digunakan adalah Eksperimen. Menurut Sugiyono (2009:107)
menjelaskan bahwa ”Eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk
mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendali. ”
Menurut Ary (Syamsudin 2007) pada umumnya penelitian eksperimen
mempunyai tiga karakter yang penting yaitu : variabel bebas yang dimanupulasi,
variabel yang lain yang berpengaruh dikontrol agar tetep konstan, efek pengaruh
manipulasi varibel bebas dan variabel terikat diamati langsung oleh peneliti.
D.Tipe Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tipe penelitian studi
Eksperimental lapangan Pre tretment dan Post Tretment.
E.Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti mengunakan beberapa variabel diantaranya
untuk model pembelajaran menggunakan variabel bebas, dan untuk kemampuan
motorik, peneliti menggunakan variabel intevening. Menurut Tuckman
(Sugiyono, 2007) variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis
mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.
Variabel ini merupakan variabel penyela atau antara variabel independen dengan
variabel dependen, sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi
berubahnya atau timbulnya variabel dependen, dan yang terakhir variabel terikat
38
F. Definisi Operasional Variable
1. Motor ability atau sering disebut kemampuan motorik/kemampuan gerak
dasar merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang sejak kecil dari masa
kanak-kanak yang berkembang seiring dengan perkembangan dan
pertumbuhan. Kemampuan gerak dasar merupakan kemampuan yang dimiliki
anak seiring dengan perkembangan dan pertumbuhannya. Waharsono (1999:
53) menyatakan, “Sejalan dengan meningkatnya ukuran tubuh dan
meningkatnya kemampuan fisik, maka meningkat pulalah kemampuan
geraknya”.
2. Model pembelajaran adalah merupakan sekumpulan strategi mengajar yang
digunakan guru pada siswa saling membantu dalm mempelajari sesuatu.
(Edgen & Kauchak, 1993:319). Jadi dalam model pembelajaran terdapat
suatu hubungan bila dalam suatu pembelajaran dipengaruhi oleh kemampuan
motorik dan konvensional, dimana suatu pembelajar agar lebih sempurna.
Kemampuan ingatan (memori) merupakan fungsi fundamental bagi proses
mental yang berhubungan dengan kinerja intelektual, dengan memori
memungkinkan organisme untuk memiliki kemampuan berfikir, membaca,
menulis, berbicara dan belajar. Tanpa memori organisme tidak mampu untuk
melakukan kegiatan mental (mindless), tidak mampu membuat perbandingan
serta tidak mampu berkomunikasi.
3. Hasil pembelajaran hoki dikatakan berhasil bilamana mahasiswa dapat
menerapkan atau mempergunakan teknik-teknik permainan hoki dengan
benar melakukannya seperti push, hit, stop, dribble, flick, dan scop. Dimana
mahasiswa melakukan teknik tersebut pada kondisi yang memungkinkan
untuk dilakukan, agar tidak terjadi kecelakaan yang fatal bagi yang
melakukan maupun yang menjaga. Karena permainan hoki berbahaya bila
39
G.Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada
alat ukur yang teruji validitas dan reliabilitas. Alat ukur dalam penelitian biasanya
dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang
digunakan untuk mengukur fenomena ini disebut variabel penelitian, jumlah
instrumen penelitian tergantung pada jumlah variabel penelitian yang ditetapkan
untuk diteliti.
1. Instrumen yang terdapat pada penelitian ini adalah Barrow Motor Ability Test
yang tingkat untuk keberhasilan kemampuan motorik yang terdiri dari test
standing broad jump, soft ball trow, zig-zag run, wall pass, medicine ball put
test dan 60 yard dash yang mempunyai Validitasnya 0,87 dan Reliabilitasnya
0,93.
Dalam pengumpulan data untuk mengetahui kemampuan dan kemampuan
setelah diberikan perlakuan, penulisan menggunakan 3 tes :
1. Passing bedasarkan Wisaksono (2006: 50) yang mempunyai validitas sebesar
0,86 dan reliabilitas sebesar 0,82.
2. Shooting berdasarkan buku Jhon Cadman (1993:67) yang mempunyai Validitas
0,637 dan Reabilitas 0,730
3. Dribbling berdasarkan Asep S (2006:39) menjelaskan bahwa Tes dribbling
mempunyai validitas sebesar 0,84 dan reliabilitas 0,84.
H.Rancangan dan Analisis Data
Analisis data penelitian ini diproses dengan menggunakan software
program SPSS V.20 for windows dengan taraf signifikan p ≤ 0,05 langkah
-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Uji normalitas
Uji normalitas dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk dengan (p > 0,05)
untuk mengetahui rerata data sample berdistribusi normal atau tidak normal
40
paramentrik bila data berdistribusi normal atau analisis non-parametrik bila
data tidak berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Uji Homogenitas antara kelompok dengan menggunakan uji Levene-Test
untuk mengetahui data tersebut kelompok Homogen atau tidak. Hasil uji ini
untuk menentukan apakah analisis data menggunakan Statistik Parametrik
atau non Parametrik.
3. Uji F Anova Faktorial 2 arah
Untuk menjawab analisis hipotesis yang diajukan, digunakan uji analisis
statistik uji- F Anova Faktorial 2x2 (2 arah) dengan (p ≤ 0,05).
I. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Unit Kegiatan Mahasiswa Hoki Upi, yaitu di
Lapangan Stadion Upi. Lamanya latihan kurang dari 8 minggu atau 16 kali
pertemuan dengan frekuensi latihan 2 kali dalam seminggu. Adapun hari yang
dipilih untuk melaksanakan latihan yaitu pada hari Selasa dan Kamis.
Pelaksanaannya dilakukan pada sore hari dari pukul 14.00 WIB sampai pukul
17.00 WIB. Kegiatan penelitian meliputi tes pendahuluan, pemberian perlakuan
dan tes akhir.
Tes pendahuluan dilakukan untuk mengumpulkan data tentang
kemampuan motorik dari setiap mahasiswa. Data ini dipakai sebagai dasar untuk
membagi sampel menjadi kelompok-kelompok yang mempunyai kemampuan
motorik tinggi dan kemampuan memori dengan kemampuan motorik rendah.
J. Alur Penelitian
1. Test dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran langsung dan
model pembelajaran kooperatif.
2. Pelaksanaan perlakuan :
a. Pembelajaran hoki
41
3. Test akhir
Alur penelitian adalah merupakan gambaran bagaimana suatu penelitian
yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
Test kemampuan motorik
Kemampuan motorik tinggi
Model pembelajaran
langsung
Model pembelajaran
kooperatif
Model pembelajaran
langsung
Model pembelajaran
kooperatif Kemampuan motorik
rendah
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisi data yang dilakukan dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Terdapat interaksi antara kemampuan motorik dengan model pembelajaran
terhadap hasil pembelajaran hoki di UKM Hoki UPI Bandung.
2. Kelompok yang mempunyai kemampuan motorik tinggi pada model
pembelajaraan kooperatif lebih memberikan pengaruh yang signifikan
dibandingkan dengan kelompok kemampuan motorik tinggi pada model
pembelajaran langsung karena dengan model pembelajaran langsung subjek
lebih cepat jenuh bila diberikan terus menerus pembelajaran permainan hoki.
3. Kelompok yang mempunyai kemampuan motorik rendah pada model
pembelajaraan langsung lebih memberikan pengaruh yang signifikan
dibandingkan dengan kelompok kemampuan motorik rendah pada model
pembelajaran kooperatif karena dengan model pembelajaran langsung subjek
berkemampuan motorik rendah harus sering diberikan pengulangan agar terus
merangsang apa yang diberikan pada pembelajaran permainan hoki.
B.Saran
Adapun saran yang disampaikan oleh penulis berdasarkan hasil peneltian dan
pembahasan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa kemampuan motorik sangat
berpengaruh dalam pembelajaran, jadi yang mempunyai kemampuan motoric
51
model pembelajaran kooperatif menjadi suatu tantangan bagi subjek untuk
bersaing dengan rekan-rekannya
2. Sebaliknya bila yang mempunyai kemampuan motorik rendah yaitu dengan
model pembelajaran langsung, karena dengan lebih sering diperhatikan dan
diberikan pengulangan-pengulangan subjek yang berkemampuan motorik
rendah terlambat untuk merangsang yang diberikan pada pembelajaran
permainan hoki.
3. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian dengan
jumlah sample yang lebih banyak agar hasil penelitian diperoleh maksimal
DAFTAR PUSTAKA
Aip Syarifuddin dan Muhadi. 1992/1993. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta : Depdikbud.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pedekatan Praktik. Edisi Revisi VI Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Agus Mahendra. (2009). Asas Dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Baandung : FPOK UPI.
DR. Hj. Juliantine Tite, M.Pd. Dkk, (2011), Model-Model Pembelajaran
Pendidikan Jasmani, Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan,
Universitas Pendidikan Indonesia.
Eka. 2010. Model Pengajaran Langsung. Tersedia pada
http://ekagurunesama.blogspot.com/2010/07/5-model-pengajaran-langsung.html. Diakses (30/09/2011).
Harsono. (1986). Ilmu Coaching. Jakarta: PIO KONI Pusat.
Hariono. (2011) Pengaruh Peningkatan Keterampilan Menggiring Bola Melalui Bentuk Latihan Rintangan Zig-zag dan Berpencar (Studi Eksperimen Ekstrakurikuler Hoki SMA Negeri 26 Bandung) Skripsi Sarjana pada FPOK UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Jhon, Cadman (1993) Hockey The Skill Of The Game. Redwood Books, Trowbridge.
Mahendra, A. (2007). Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung: FPOK-UPI
Bandung.
Metzler, (2000) Instructional Models For Physical Education
Nurhasan, (1999), Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga, Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia.
Nurhasan dan Hasanudin. (2007). Tes Dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung : FPOK UPI.
53
Slavin, Robert E. (2008).Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.
Supriyatna, A. dan Hermanu, E. (2008). Pelatihan Cabang Olahraga Hoki. Bandung: FPOK-UPI Bandung
Sudjana, 2005. Metode Statistik. Jakarta : Rineka Cipta.
Sudrajat, Ahmad. 2011. Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction). Tersedia pada http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/01/27/model-pembelajaran-langsung.html. Diakses (29/09/2011).
Sugiyono, Winarto. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung : CV Alfabeta.
Saepudin, A. (2006). Pelatihan Model Game Practice dengan Model Hockey
Shadow (Gerak Bayangan) terhadap Pengasaan Keterampilan Menggiring Bola dalam Permainan Hockey. Skripsi Sarjana pada FPOK
UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Supriyatna, A. dan Hermanu, E. (2008). Pelatihan Cabang Olahraga Hoki. Bandung: FPOK-UPI Bandung.
Tite Juliantine, Toto Subroto, dan Yunyun Yudiana. (2011). Model - Model
Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung : FPOK UPI.
Yunyun, Yudiana. 2007. Teori Latihan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Whitaker, D. (1986). Coaching Hockey. Ramsbury, Marlborough: The Crowood Press.
Muldan, D. (2012) Uji Validiitas dan reabilitas tes tembakan penalty dslsm
permainan hoki. Skripsi Sarjana pada FPOK UPI Bandung: tidak
diterbitkan.
UPI, (2012). Pedoman Penulisan karya Ilmiah. Bandung: Departemen pendidikan Nasional, Universitas Pendidikan Indonesia.
Wikipedia. Gerak Motorik [Online].
Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Gerakan_motorik [12 November 2012]
54
Tersedia : http://awang-klik.blogspot.com/2009/11/pengertian-olahraga-hockey.html [12 November 2012]
Handoko, Adi. (2011) Pengertian Kemampuan Motorik. [Online].
Tersedia : http://adi-handoko.blogspot.com/2011/11/pengertian-motorik.html [12 November2012]
no name ( 2011). Tahapan Perkembangan Motorik. [Online].
Tersedia : http://blog.tp.ac.id/tag/perkembangan-motorik-adalah [14 November 2012]
Benjamin, Ari. (2010). Kemampuan Motorik (motor ability). [online].
Tersedia : http://ayinosa31.wordpress.com/2010/01/03/kemampuan-motorik-motor-ability/ [12 november 2012]
no name (2010). Pengertian Keterampilan Motorik Dan Kemampuan Motoroik
Menurut Para Ahli.
[Online].
Tersedia : http://meks14.wordpress.com/2010/12/14/pengertian-keterampilan-motorik-dan-kemampuan-motorik-menurut-para-ahli/tugas-motorik-2/[14
November 2012]
kawandnews. (2011) Pengertian Dan Hakikat Motor Ability. [Online].
Tersedia : http://www.kawandnews.com/2011/09/pengertian-dan-hakikat-motor-ability.html [14 November 2012]
Ulya. (2010) Kemampuan Motorik (Motor Ability) [Online].
Tersedia : http://ulya07.wordpress.com/2010/02/14/kemampuan-motorik-motor-ability/ [14 November 2012]
Munawar, Indra (2009) Hasil Belajar (Pengertian dan Definisi). [Online].
Tersedia : http://indramunawar.blogspot.com/2009/06/hasil-belajar-pengertian-dan-definisi.html [14 November 2012]
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2251772-pengertian-model-pembelajaran/